PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL QURAN DI SD IT AR RISALAH KARTASURA Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Anak Menghafal Al Quran Di SDIT Ar Risalah Kartasura Tahun Pelajaran 2012/2013.

PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI ANAK
MENGHAFAL AL QURAN DI SD IT AR RISALAH KARTASURA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Program Studi Pendidikan
Agama Islam (Tarbiyah)

Oleh:
Ahmad Nurkholis
G 000 0 90 001

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

NOTA DINAS PEMBIMBING
Surakarta, 27 Februari 2014
Kepada Yang Terhormat
Dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Surakarta
Di Surakarta.
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh,
Setelah melakukan bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun
teknis penulisan, maka mahasiswa di bawah ini:
Nama

: Ahmad Nurkholis

NIM

: G 000 090 001

Fakultas

: Agama Islam

Prodi

: Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)


Judul

: Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Motivasi Anak
Menghafal Al Qur’an di SDIT Ar Risalah Kartasura
Tahun Pelajaran 2012/2013.

Dengan ini kami harapkan agar naskah publikasi mahasiswa tersebut di atas
dapat disetujui. Demikian permohonan ini kami ajukan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh .

ABSTRAK
Hafal Al Qur’an adalah suatu kemuliaan bagi penghafalnya, karena Al
Qur’an tidak akan masuk ke dalam hati seseorang kecuali mendapat petunjuk dari
Allah swt. Usia anak-anak adalah waktu yang cocok untuk menghafal Al Qur’an.
Di usia itu, fikiran masih jernih sehingga lebih mudah untuk menghafal Al
Qur’an. Namun menghafal Al Qur’an bukanlah pekerjaan yang mudah,
diperlukan ketekunan, tekat yang tinggi, motivasi yang kuat, metode yang cocok
dan dukungan dari orang tua.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran dan upaya

orang tua untuk meningkatkan motivasi anak menghafal Al Qur’an di SDIT Ar
Risalah Kartasura tahun pelajaran 2012/2013? Adapun tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan peran dan upaya orang tua dalam meningkatkan
motivasi anak menghafal Al Qur’an di SDIT Ar Risalah Kartasura tahun pelajaran
2012/2013. Sedangkan manfaat dari penelitian ini meliputi manfaat teoritis yaitu
hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan hasanah keilmuan
dalam dunia pendidikan; dan manfaat praktis yaitu hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberi masukan pada orang tua tentang bagaimana cara membimbing
anak dalam menghafal Al Qur’an.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif sederhana. Metode pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah angket, wawancara, studi dokumen, dan observasi. Metode analisis data
dengan deskriptif kualitatif dan kuantitatif sederhana.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa, peran orang tua
dalam meningkatkan motivasi anak menghafal Al Qur’an adalah orang tua
sebagai pembimbing, pengontrol dan motivator. Adapun upaya orang tua untuk
meningkatkan motivasi anak secara intrinsik dalam menghafal Al Qur’an adalah:
(a) Orang tua berusaha membangkitkan ketertarikan dalam menghafaldengan
suasana belaja r yang menarik dan menyenangkan, (b) Orang tua berusaha
mempertahankan dan membangkitkan keinginan dalam menghafal Al

Qur’an,(c)Orang tua menggunakan berbagai cara penyajian yang menarik, dan(d)
Orang tua memberikan kesempatan pada anak untuk menentukan pilihan sendiri.
Sedangkan motivasi secara ekstrinsik adalah: (a) Orang tua mengungkapkan
harapan yang jelas pada anak, (b) Orang tua memberikan tanggapan yang jelas
terhadap hafalan anak, (c) Orang tua segera memberikan tanggapan terhadap
hafalan anak, (d) Orang tua sering memberikan tanggapan terhadap hasil hafalan
anak, (e) Orang tua memberikan penghargaan terhadap hasil hafalan anak, dan
(f)Orang tua memberikan lingkungan yang kondusif untuk menghafal Al Qur’an.

1

jalan kebaikan yang ditunjukkan oleh

PENDAHULUAN
Pendidikan anak merupakan
prioritas

terbesar

yang


Allah swt.

selalu

Al

Qur’an

adalah firman

diutamakan oleh orang tua. Saat ini,

Allah yang diturunkan kepada Nabi

masyarakat

menyadari

Muhammad saw. melalui perantara


memberikan

malaikat Jibril, bersifat mu’jizat,

tentang

semakin

pentingnya

pendidikan
anak

yang terbaik kepada

sejak

(kitab),


mushaf

diriwayatkan secara mutawatir dan

sangat

membacanya adalah ibadah. Mu’jizat

penting dalam membimbing dan

memiliki arti sesuatu yang luar biasa

mendampingi anak dalam kehidupan

yang tia da mungkin dan tidak akan

sehari-hari.Orang

kuasa


tanggung

Orang

dalam

tua

memegang

kecil.

tertulis

peranan

yang

tua


jawab

mempunyai

penuh

untuk

manusia

yang akan abadi hingga akhir zaman

mendidik anak dan mengarahkan

dan

pada

menjamin


pendidikan

sebagaimana

yang

yang

baik,

difirmankan

menciptakannya,

Allah

sendri

yang


kemurniannya,

akan
seperti

firman Allah:

Allah:

?? ?? ?? ?? ??? ???? ?? ??? ?? ?? ??? ?? ??? ???? ???????????
? ??

??? ??? ?? ?? ????? ????

Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka...(QS. At-Tahrim: 6)
(Tahar, dkk., 2009: 560).
Ayat di atas menegaskan bahwa
orang tua mempunyai kewajiban
untuk melindungi diri dan keluarga
dari api neraka. Berarti orang tua
harus memberikan pendidikan dan
pengarahan kepada anak menuju

? ?? ?? ??? ???? ?? ?? ?? ??? ??? ?? ????

?? ????

??? ??

? ?? ?? ? ?? ?? ?????
Sesungguhnya
Kami-lah
yang
menurunkan
Al
Qur’an, dan
sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya (QS. Al Hijr: 9)
(Tahar, dkk., 2009: 262).
Motivasi adalah suatu perubahan
energi di dalam pribadi seseorang
yang

ditandai

dengan

timbulnya

afektif (perasaan) dan reaksi untuk
mencapai tujuan (Mc. Donald dalam
Djamarah,

2002:

114).SDIT

Ar

Risalah Kartasura adalah sekolah

2

yang berada di bawah Yayasan Ar

Hasil penelitian ini diharapkan

Risalah.

program

dapat memberikan sumbangan

unggulan sekolah yang mengadopsi

hasanah keilmuan dalam dunia

konsep belajar fullday school ini

pendidikan.

adalah menekankan hafalan Qur’an

2. Manfaat praktis:

Salah

satu

dalam kur ikulum pembelajarannya

Hasil penelitian ini diharapkan

dengan

program

dapat memberi masukan pada

proses

orang tua tentang bagaimana cara

memasukkan
hari

tahfidzsetiap

dalam

belajar mengajar.
Berdasarkan

membimbing
uraian

di

atas,

anak

dalam

menghafal Al Qur’an.

penulis tertarik untuk meneliti lebih

Motivasi adalah “Dorongan

jauh mengenai sekolah SDIT Ar

yang timbul pada diri seseorang

Risalah Kartasura sebagai lembaga

secara sadar atau tidak sadar, untuk

sekolah dan peran orang tua murid

melakukan sesuatu tindakan dengan

dalam

tujuan

mendukung

sekolahdalam

program

meningkatkan

motivasi anak menghafal Al Qur’an.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk

mendeskripsikan

peran

tertentu”

(Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 2005:
756). Motivasi adalah usaha untuk
meningkatkan

kegiatan

dalam

mencapai suatu tujuan. Motivasi

orang tua dalam meningkatkan

berlaku

motivasi anak dalam menghafal

termasuk

kegiatan

Al Qur’an di SDIT Ar Risalah

motivasi

dalam

Kartasura?

mendorong atau memberi semangat

2. Untuk mendeskripsikan upaya

pada

untuk

individu

semua

kegiatan,

belajar.
belajar

yang

Jadi,
adalah

melakukan

orang tua untuk meningkatkan

kegiatan belajar agar lebih giat

motivasi anak dalam menghafal

belajar

Al Qur’an di SDIT Ar Risalah

meningkat dan menjadi lebih baik

Kartasura?

(Fudyartanta, 2002: 258).

Adapun manfaat yang dapat

sehingga

Berdasarkan

prestasinya

beberapa

diambil dari hasil penelitian ini

pengertian di atas, dapat disimpulkan

adalah sebagai berikut:

bahwa

1. Manfaat teoritis:

penggerak, daya dorong pada diri

motivasi

adalah

daya

3

seseorang

yang

suatu

menimbulkan perbuatan untuk

tindakan tertentu dengan melakukan

menggerakkan anak didik dalam

sesuatu untuk mencapai suatu tujuan.

mencapai

Fungsi

berwujud

motiv asi

menurut

Djamarah (2002: 123) adalah:
1.

yang

ingin

mereka capai.
3.

Sebagai pendorong perbuatan

Sebagai pengarah perbuatan
Anak didik yang mempunyai

Pada awalnya anak didik

motivasi dapat menyeleksi mana

tidak ada keinginan kuat untuk

perbutan yang harus dilakukan

belajar, tetapi karena ada sesuatu

dan

yang ingin dicari muncullah

diabaikan. Sesuatu yang akan

minat untuk belajar. Sesuatu

dicari merupakan tujuan belajar

yang akan dicari dalam rangka

yang akan dicapainya. Tujuan

untuk memuaskan rasa ingin

belajar itulah sebagai pengarah

tahunya dari sesuatu yang akan

yang

dipelajari, akan mendorong anak

kepada anak didik dalam belajar.

didik

Berdasarkan uraian di atas, dapat

untuk

belajar.

Jadi,

mana

perbuatan

memberikan

motivasi

disimpulkan

pendorong

memiliki fungsi sebagai pendorong

ini

menumbuhkan

tentang

apa

yang

perbuatan,

bahwa

yang

motivasi yang berfungsi sebagai
sikap

2.

tujuan

sebagai

motivasi
penggerak

seharusnya anak didik ambil

perbuatan, dan sebagai pengarah

dalam rangka belajar.

perbuatan.

Sebagai penggerak perbuatan
Dorongan

yang

internal, di mana kondisi ini ikut

melahirkan sikap terhadap anak

berperan dalam aktivitas dirinya

didik

suatu

sehari-hari. Salah satu dari kondisi

kekuatan besar, yang kemudian

internal tersebut adalah motivasi,

terbentuk

inilah yang disebut dengan motivasi

itu

psikologis

Setiap individu memiliki kondisi

merupakan
menjadi

gerakan

psikofisik. Di sini anak didik

intrinsik.

sudah

aktivitas

kehidupannya tidak dapat memenuhi

belajar dengan segenap jiwa dan

kebutuhannya tanpa bantuan orang

raga.

lain,

melakukan
Motivasi

akan

baik

Manusia

kebutuhan

dalam

biologis,

4

kebutuhan

ekonomis,

maupun

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

kebutuhan yang lain, inilah yang
disebut

motivasi

ekstrinsik(Uno,

Jenis penelitian ini adalah
penelitian

lapangan

(field

2007: 1).

research), karena kegiatan ini

1.

dilakukan di lingkungan sekolah

Motivasi intrinsik
Motivasi

intrinsik

adalah

(Moleong,

motivasi yang timbul dari dalam diri

pendekatan

seseorang yang tidak memerlukan

dalam

rangsangan dari luar karena sudah

pendekatan

ada pada diri individu itu sendiri

2007:

26).Bentuk

yang

digunakan
ini

adalah

kualitatif

dan

kuantitatif

sederhana ,

yaitu

yang sesuai dengan kebutuhannya

prosedur

penelitian

yang

(Uno, 2007: 4).

menghasilkan

2.

Motivasi ekstrinsik
Motivasi

ekstrinsik

penelitian

data

deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau
adalah

lisan

dari

orang-orang

yang

motivasi yang timbul karena adanya

diperlukan, yang dapat diamati,

rangsangan dan dorongan dari luar

yang dilakukan dalam kehidupan

individu. Misalnya, dalam dunia

nyata dan sebenarnya (Moleong,

pendidikan terdapat minat yang

2007: 4).

positif terhadap kegiatan pendidikan

2. Metode Penentuan Subjek

timbul karena melihat manfaatnya

a. Populasi

(Uno, 2007: 4).

Populasi adalah himpunan

METODE PENELITIAN
Untuk

melakukan

keseluruhan

karakteristik

objek

yang

dari
diteliti

sebuah

(Mahmud,2011: 154). Populasi

penelitian diperlukan sebuah metode

dalam penelitian ini adalah orang

penelitian

secara

tua murid SDIT Ar Risalah

sistematis dengan tujuan agar data

Kartasura kelas empa t dan lima,

yang

dengan jumlah keseluruhan 180

yang

diperoleh

tersusun

valid,

sehingga

penelitian ini layak untuk diuji

orang.

kebenarannya.

5

b. Sampel

memperoleh

informasi

dari

Sampel adalah sebagian

responden dalam arti laporan

populasi

diambil

tentang pribadinya atau hal-hal

penelitian.

yang ia ketahui (Arikunto, 2010:

Apabila subjek kurang dari 100,

194). Angket yang digunakan

lebih

semua

dalam

sehingga penelitian merupakan

angket

penelitian populasi, namun jika

memberikan

jumlah subjeknya besar dapat

subjek

diambil antara 10-15%, atau 20-

menyediakan pilihan jawaban.

dari

sebagai

yang

sasaran

baik

diambil

25% atau lebih (Arikunto, 2010:

penelitian

ini

adalah

tertutup,

yaitu

pertanyaan

penelitian

pada
dengan

b. Wawancara

134). Sampel yang digunakan

Metode

wawancara

dalam penelitian ini adalah 25%

adalah pengumpulan data atau

dari 180 siswa yang diambil dari

informasi dengan cara tanya

kelas empat dan lima yaitu 45

jawab sepihak, dikerjakan secara

responden. Adapun metode yang

sistematis, dan berdasarkan pada

digunakan dalam pengambilan

tujuan penelitian (Subyantoro,

sampel

2007: 97).

adalah

randomsampling (pengambilan

c. Studi dokumen

sampel secara acak).

Studi

3. Metode Pengumpulan Data
Untuk

memperoleh

dokumen

merupakan teknik pengumpulan
data

data

yang

ditujukan

kepada

yang valid dalam penelitian, maka

subjek

diperlukan metode yang tepat dalam

(Sukandarrumidi, 2002: 101).

pengumpulan

Dokumentasi

data.

Metode

penelitian

adalah

setiap

pengumpulan data dalam penelitian

bahan tulisan atau film dari

ini adalah:

record yang tidak dipersiapkan

a. Angket

karena
Metode

sejumlah
yang

angket

pertanyaan
digunakan

adalah

adanya

permintaan

seseorang (Mole ong, 2007: 216).

tertulis
untuk

6

d. Metode observasi

ketertarikan anak dengan

Metode observasi adalah

suasana

melakukan pengamatan secara

menarik

langsung ke objek penelitian

menyenangkan ada 40%,

untuk

yang

melihat

kegiatan

dari

yang

dekat

dilakukan

(Riduwan, 2010: 30) .

penelitian

kadang-kadang

51,1%, dan yang tidak
8,9%.

Berdasarkan data tersebut

analisis

ini

yang
dan

melakukan

4. Metode Analisis Data
Metode

belajar

bersifat

dalam
deskriptif

dapat diketahui bahwa,
orang

tua

yang

kualitatif dan kuantitatif sederhana.

memberikan

Oleh karena itu, hasil penelitian

dengan

yang diperoleh dari subjek akan

ketertarikan anak dengan

diolah dengan rumus N=
untuk

hasil

??
?

? ??? ?

penyebaran

angket.

Hasil analisis kuantitatif sederhana
diinterpretasikan dan dis impulkan

suasana

bimbingan

membangkitkan

belajar

menarik

dan

menyenangkan
maksimal,

hanya

memberikan

penelitian

dalam

meningkatkan

tua

dalam

motivasi

anak

menghafal Al Qur’an di SDIT Ar

tua

sebagai
tua

memberikan
dengan

bimbingan

yang
bimbingan

dalam menghafal dengan
metode yang menarik dan
bervariasi ada 8,9%, yang
48,9%,

dan yang tidak melakukan
42,2%. Berdasarkan data

pembimbing:
1) Orang

tua

kadang-kadang

Risalah Kartasura meliputi:
a. Orang

2) Orang

memberikan

skripsi ini adalah:
orang

40%

dengan cara ini.

HASIL PENELITIAN

1. Peran

belum

orang tua yang sudah

dengan teknik induktif.

Hasil

yang

yang
bimbingan

membangkitkan

tersebut, dapat diketahui
bahwa orang tua yang
memberikan

bimbingan

7

dengan

metode

yang

tidak

segera

memberi

menarik dan bervariasi

tanggapan ada 2,2%. Dari

hanya 8,9%, sedangkan

data tersebut, orang tua

48,9% kadang melakukan

yang

dan

tanggapan dengan segera

42,2%

tidak

melakukan bimbingan ini.
b. Orang tua sebagai pengontrol
1) Orang

tua

memberikan

terhadap
anak

hasil

dalam

belajar

menghafal

yang

sangat

tinggi,

yaitu

tanggapan

82,2%,

sedang

hanya

yang jelas terhadap hasil

15,6%

yang

belajar

melakukan

memberikan

anak

dalam

menghafal Al Qur’an ada
86,7%,

yang

kadang-

kadang

dan

2,2%

tidak melakukan.
3) Orang tua yang sering

kadang 13,3%, dan yang

memberikan

tidak memberi tanggapan

terhadap

0%.

anak ada 71,1%, yang

Dari data tersebut,

orang

tua

memberikan

yang

tanggapan

hasil

belajar

kadang-kadang

22,2%,

tanggapan

dan yang tidak 6,7%. Dari

yang jelas terhadap hasil

data tersebut, orang tua

belajar

anak

dalam

yang sering memberikan

Al

Qur’an

tanggapan terhadap hasil

menghafal
sangat

tinggi,

mencapai

yaitu

belajar

86,7%,

71,1%,

anak

mencapai

yang

sedangkan 13,3% kadang

melakukan

melakukan.

yang tidak 6,7%.

2) Orang tua yang segera
memberikan
terhadap
anak

tanggapan

hasil

dalam

belajar

menghafal

4) Orang

22,2%
tua

memberikan
yang

kadang
dan
yang

lingkungan

kondusif

untuk

menghafal Al Qur’an ada

ada 82,2%, yang kadang-

86,7%,

yang

kadang-

kadang 15,6%, dan yang

kadang 11,1%, dan yang

8

tidak 2,2%. Dari data

dalam

tersebut, 86,7% orang tua

84,4%,

sudah

memberikan

kadang 8,9%, dan yang

lingkungan belajar yang

tidak 6,7%. Dengan data

baik dan kondusif, 11,1%

tersebut, 84,4% orang tua

kadang memberikan dan

sudah

memberikan

2,2% tidak memberikan

kebebasan

pada

lingkungan

dalam

yang

kondusif.

yang

belajar,

ada

kadang-

anak
8,9%

kadang mela kukan dan

c. Orang tua sebagai motivator
1) Orang

tua

yang

memberikan
untuk

menghafal

6,7% tidak melakukan.
3) Orang

tua

yang

motivasi

mengungkapkan harapan

mempertahankan

secara jelas terhadap anak

dan

membangkitkan

keinginan

dan

memberikan

dalam

penjelasan mengapa harus

menghafal Al Qur’an ada

menghafal Al Qur’an ada

91,1%,

86,7%,

yang

kadang-

yang

kadang-

kadang 6,7%, dan yang

kadang 11,1%, dan yang

tidak 2,2%. Dari data

tidak 2,2%. Dengan data

tersebut, ada 91,1% orang

tersebut, dapat diketahui

tua sudah memberikan

86,7%

motivasi

mengungkapkan harapan

untuk

mempertahankan

dan

membangkitkan
keinginan

anak
dalam

menghafal

Al

dan

Qur’an,

orang

penjelasan

kepada

mengapa

harus

menghafal
dan

dan

melakukan.

tidak

melakukan.
2) Orang
memberikan

4) Orang
tua

Al

Qur’an,

11,1% kadang melakukan,

6,7% kadang melakukan
2,2%

tua

2,2%

tua

tidak

yang

yang

memberikan pujian atau

kebebasan

hadiah pada anak saat

9

anak berprestasi sebagai

kadang-kadang 6,7%, dan

penghargaan ada 66,7%,

yang tidak 2,2%.

yang kadang-kadang 20%,

3) Berdasarkan data di atas,

dan yang tidak 13,3%.

upaya orang tua untuk

Dengan

meningkatkan

dapat

data
diketahui

bahwa

orang

tua

66,7%

2. Upaya

tersebut,

intrinsik

dengan

memberikan

memberikan pujian dan

pada

hadiah pada anak saat

menghafal

anak

yang

berprestasi,

20%

kadang melakukan, dan

8,9%,

13,3% tidak melakukan.

6,7%.

Orang

Meningkatkan

Tua

dalam

Motivasi

Anak

motivasi
cara

kebebasan

anak

dalam

ada

84,4%,

kadang-kadang
dan

yang

tidak

b. Motivasi ekstrinsik
1) Berdasarkan tabel di atas,

Menghafal Al Qur’an

orang

tua

yang

a. Motivasi intrinsik

mengungkapkan harapan

1) Berdasarkan data, orang

yang jelas pada anak dan

tua yang menumbuhkan

keutamaan menghafal Al

motivasi intrinsik dengan

Qur’an

membangkitkan

meningkatkan

ketertarikan anak dalam

ekstrinsik

menghafal ada 40%, yang

yang

kadang-kadang

11,1%, dan yang tidak

51,1%,

dan yang tidak 8,9%.

dalam

ada

rangka
motivasi
86,7%,

kadang-kadang

2,2%.

2) Berdasarkan data, orang

2) Berdasarkan data orang

tua yang menumbuhkan

tua

motivasi intrinsik dengan

motivasi

mempertahankan

dengan

dan

yang

memberikan
ekstrinsik
memberikan

membangkitkan motivasi

bimbingan

untuk

anak dalam menghafal Al

menghilangkan rasa jenuh

Qur’an ada 91,1%, yang

dengan metode menghafal

10

yang bervasiasi ada 8,9%,

Dengan temuan tersebut,

yang

baru 66,7% orang tua

kadang-kadang

48,9%, dan yang tidak

yang

42,2%.

dengan

3) Berdasarkan data, orang
tua

yang

tanggapan

sehingga

model

ini,

perlu

ada

memberikan

peningkatan

yang

pembimbingan.

jelas

terhadap hafalan anak ada
86,7%,

mengupayakan

yang

dalam

7) Berdasarkan data, orang

kadang-

tua

yang

memberikan

kadang 13,3%, dan yang

lingkungan belajar yang

tidak 0%.

kondusif pada anak ada

4) Berdasarkan data, orang
tua

yang

segera

memberikan
terhadap

86,7%,

tidak 2,2%.

belajar

anak ada 82,2%, yang
kadang-kadang

5) Berdasarkan data, orang
yang

sering

memberikan umpan balik
terhadap

SIMPULAN

15,6%,

dan yang tidak 2,2%.

tua

hasil

kadang-

kadang 11,1%, dan yang

tanggapan

hasil

yang

hafalan

Berdasarkan
pada

bab

analisis

IV,

mengambil

data

maka

penulis

kesimpulan

sebagai

berikut:
1. Peran

orang

tua

dalam

motivasi

anak

anak ada 71,1%, yang

meningkatkan

kadang-kadang

menghafal Al Qur’an di SDIT

22,2%,

Ar

dan yang tidak 6,7%.
6) Berdasarkan data, orang
tua

yang

penghargaan
berprestasi

memberikan
saat
ada

anak
66,7%,

Risalah

pembimbing,

adalah

sebagai

pengontrol,

dan

motivator.
2. Upaya

orang

tua

dalam

meningkatkan motivasi intrinsik

yang kadang-kadang 20%,

anak

menghafal

Al

Qur’an

dan yang tidak 13,3%.

adalah: (a) Orang tua berusaha

11

membangkitkan

ketertarikan

dalam menghafaldengan suasana
belaja r

yang

menarik

dan

menyenangkan, (b) Orang tua
berusaha mempertahankan dan
membangkitkan

keinginan

dalam menghafal Al Qur’an,
(c)O rang

tua

menggunakan

DAFTAR PUSTAKA
Al

Ghautsani,
Yahya
bin
Abdurrazzaq.
2010. Cara
Mudah dan Cepat Menghafal
Al Qur’an. Jakarta: Pustaka
Imam Asy Syafi’i.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Edisi revisi. Jakarta:
Rineka Cipta.

berbagai cara penyajian yang
menarik,

dan(d)

Orang

tua

memberikan kesempatan pada
anak untuk menentukan pilihan
sendiri.
3. Upaya

orang

tua

dalam

meningkatkan

motivasi

ekstrinsik

melalui:

dilakukan

(a)Orang tua mengungkapkan
harapan yang jelas pada anak,
(b)

Orang

tua

memberikan

tanggapan yang jelas terhadap
hafalan anak, (c) Orang tua
segera memberikan tanggapan
terhadap hafalan anak, (d) Orang
tua

sering

memberikan

tanggapan terhadap hasil hafalan
anak, (e) Orang tua memberikan
penghargaan

terhadap

hasil

Departemen
Pendidikan
dan
Kebudayaan. 2005. Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002.
Psikologi Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
. 2004. Pola
Komunikasi Orang Tua dan
Anak dalam Keluarga . Jakarta:
Rineka Cipta.
Fudyartanta.
2002.
Psikologi
Pendidikan
dengan
Pendekatan Baru. Jogjakarta:
Global Pustaka Utama.
Hajirin. 2009. Peran Orang Tua
dalam Meningkatkan Hafalan
Al Qur’an Anak di Sekolah
Dasa r Islam Sains dan
Teknologi (SD -ISY) Al Albani
Matesih
Karanganyar
Surakarta Tahun Pelajaran
2007 -2008. Surakarta: UMS.
Unpublished

hafalan anak, dan (f) Orang tua
memberikan lingkungan yang
kondusif untuk menghafal Al
Qur’an.

Jannah,
Izzatul
dan
Irfan
Hidayatullah.
2010.
10
Bersaudara
Bintang
Al
Qur’an. Bandung: Sygma
Publishing.
12

Jannah, Miftahul. 2000. Studi
tentang Pengajaran Menghafal
Al Qur’an pada Santri Kecil
Pondok Pesantren Huffazh
Kanak-kanak Yanba’ul Qur’an
Kudus.
Surakarta:
UMS.
Unpublished .

Riduwan. 2010.Skala Pengukuran
Variabel-variabel Penelitian.
Bandung:Alfabeta.

Khaliq, Abdurrahman Abdul. 2010.
Cara Cerdas Menghafal Al
Qur’an. Surakarta: Aqwam.

Sardiman. 2001. Interaksi dan
Motivasi Belajar Menggajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mahmud. 2011.Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia.

Slavin, Robert E.. 2011. Psikologi
Pendidikan Teori dan Praktek.
Jakarta: PT Indeks.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi
Penelitian Kwalitatif. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

Subyantoro, Arief dan Fx Suwarto.
2007. Metode dan Teknik
Penelitian Sosial. Yogyakarta:
Andi.

Muhsin, Abdul dan Raghib As
Sirjani. 2013. Orang Sibukpun
Bisa Hafal Al Qur’an.
Surakarta: PQS Publishing.

Sugianto, Ilham Agus. 2004. Kiat
Praktis Menghafal Al Qur’an.
Surakarta: UMS. Unpublished.

Munir, Misbakhul. 2005. Strategi
Pembelajaran
Tahfidzul
Qur’an di Ma’had Isy-Karima
Pakel, Gerdu, Karang Pandan,
Karanganyar. Surakarta: UMS.
Unpublished.
Ormarod, Jeanne Ellis. 2008.
Psikologi
Pendidikan
Membantu Siswa Tumbuh dan
Berkembang . Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Ra’uf, Abdul Aziz Abdul. 2004. Kiat
Sukses Menjadi Hafizh Qur’an
Da’iyah. Bandung: PT Syaamil
Cipta Media.

Riyadh, Sa’d. 2007. Agar Anak
Mencintai dan Hafal Al
Qur’an. Bandung: Ibs.

Sukandarrumidi. 2002. Metodologi
Penelitian Petunjuk Praktis
untuk
Peneliti
Pemula.
Yogyakarta:
Gajah
Mada
University Perss.
Sutama. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan. Surakarta: Kurnia
Offset.
Uno,

Hamzah B. 2007. Teori
Motivasi dan Pengukura nnya
Analisis di Bidang Pendidikan.
Jakarta: PT Bumi Aksara.

13