KREATIVITAS BELAJAR SISWA DITINJAU DARI LINGKUNGAN KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR PADA SISWA KELAS Kreativitas Belajar Siswa Ditinjau Dari Lingkungan Keluarga Dan Fasilitas Belajar Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kartasura Tahun

KREATIVITAS BELAJAR SISWA DITINJAU DARI LINGKUNGAN
KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR PADA SISWA KELAS
VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1
KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014

JURNAL PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :
FUAT AGUS SANTOSO
A 210 100 018

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAK
KREATIVITAS BELAJAR SISWA DITINJAU DARI LINGKUNGAN
KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR PADA SISWA KELAS

VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1
KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014
Fuat Agus Santoso, A210100018. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh lingkungan
keluarga terhadap kreativitas belajar 2) pengaruh fasilitas belajar terhadap
kreativitas belajar3) pengaruh lingkungan keluarga dan fasilitas belajar terhadap
kreativitas belajar.
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif asosiatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura tahun
ajaran 2013/2014 yang berjumlah 240 siswa dengan sampel 142 siswa yang
diambil dengan teknik simple random sampling. Data diperoleh melalui metode
angket. Sebelumnya angket telah diuji-cobakan dan diuji validitas serta diuji
reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier
berganda, uji t, uji F, uji R2, sumbangan relatif dan efektif.
Hasil analisis diperoleh persamaan : Y = 29,256 + 0,456X1 + 0,503X2 yang
artinya lingkungan keluarga dan fasilitas belajar berpengaruh positif terhadap
kreativitas belajar siswa. Kesimpulannya adalah: 1) Lingkungan keluarga
berpengaruh positif terhadap kreativitas belajar siswa, dapat diterima. Hal ini
berdasarkan analisis (uji t) diketahui bahwa thitung> ttabel, yaitu 3,302> 1,977 pada

taraf signifikansi 5% yaitu 0,001.2) Fasilitas belajar berpengaruh positif terhadap
kreativitas belajar siswa, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis (uji t)
diketahui bahwa thitung> ttabel, yaitu 4,018> 1,977 pada taraf signifikansi 5% yaitu
0,000, 3) Lingkungan keluarga dan fasilitas belajar berpengaruh positif terhadap
kreativitas belajar siswa, dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis (uji F)
diketahui bahwa Fhitung> Ftabel, yaitu 17,508> 3,061 pada taraf signifikansi 5%
yaitu 0,000, 4) variabel X1 memberikan sumbangan relatif sebesar 42% dan
sumbangan efektif sebesar 8,442%, variabel X2 memberikan sumbangan
relatifsebesar 58% dansumbangan efektif sebesar 11,658%. 5) Hasil perhitungan
R2 diperoleh 0,201, berarti 20,1% Lingkungan keluarga dan fasilitas belajar
berpengaruh positif terhadap kreativitas belajar siswa, sisanya sebesar 79,9%
dipengaruhi variabel di luar penelitian.
Kata Kunci : lingkungan keluarga, fasilitas belajar, kreativitas belajar siswa.

1

A. PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat
yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Pendidikan dari segi kehidupan
dirasakan sangat penting bagi perkembangan hidup manusia. Pendidikan

sudah merupakan kebutuhan yang

mendasar

bagi setiap

individu.

Pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi
perkembangan dan perwujudan diri individu. Kemajuan suatu kebudayaan
bergantung pada cara kebudayaan tersebut

mengenali,

menghargai,

memanfaatkan sumber daya manusia, hal ini berkaitan dengan kualitas
pendidikan yang diberikan kepada peserta didik. Pendidikan juga merupakan

kebutuhan yang vital bagi individu. Dalam arti sederhana pendidikan sering
diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai
dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan.
Menurut Komite Penasehat Nasional Bidang Pendidikan Kreatif dan
Pendidikan

Budaya

yang

diterjemahkan

oleh

Ana

Craft

(2005:291),


“Menggambarkan kreativitas sebagai bentuk aktivitas imajinatif yang mampu
menghasilkan sesuatu yang bersifat original, murni, asli, dan memiliki nilai”.
Sedangkan menurut Munandar (2003: 104 ) :
Kreativitas adalah kemampuan a). untuk membuat kombinasi baru
berdasarkan data informasi atau unsur yang ada, b). berdasarkan data atau
informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap
suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kualitas, ketepat gunaan
dan keragaman jawaban, c). yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan
orisinalitas dalam berfikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu
gagasan

Kreativitas dari para siswa kita pun pada umumnya dinilai masih
sangat rendah, serta tertinggal jauh jika dibandingkan dengan para siswa dari
negara-negara lain. Sekedar sebuah gambaran, menurut hasil penelitian yang
dilakukan oleh Hans Jellen dari Universitas Utah AS dan Klaus Urban dari
Universitas Hannover Jerman pada Agustus 1987 terhadap anak-anak
Indonesia yang berusia 10 tahun (dengan sampel 50 anak-anak di Jakarta),
menunjukkan bahwa tingkat kreativitas anak-anak Indonesia berada di urutan

2


terakhir dari 8 negara yang menjadi sampel penelitian tersebut. Adapun
urutan peringkatnya sebagai berikut (dari yang tertinggi sampai yang
terendah): Filipina, AS, Inggris, Jerman, India, RRC, Kamerun, Zulu, dan
Indonesia (Drs. Dedi Djunaedi, Pikiran Rakyat,10 Januari 2005).
(http://kholidaharras.blogspot.com/2010/04/menyoal-rendahnya-kreativitaspada.html)
Dari fakta tersebut tampak masalah berupa masih rendahnya tingkat
kreativitas belajar siswa. Dengan demikian tingkat kreativitas belajar siswa
masih menunjukan hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. maka hal
tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan seluruh masyarakat
Indonesia dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa. Padahal, kreativitas
belajar sangat penting bagi perkembangan siswa karena berpengaruh besar
terhadap totalitas kepribadian seseorang.
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka peneliti
tertarik mengadakan penelitian untuk mengetahui pengaruh lingkungan
keluarga dan fasilitas belajar terhadap kreativitas belajar siswa. Maka penulis
mengambil judul “KREATIVITAS BELAJAR SISWA DITINJAU DARI
LINGKUNGAN KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR

PADA


SISWA KELAS VIII SMP N 1 KARTASURA TAHUN AJARAN
2013/2014”
Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui pengaruh lingkungan
keluarga

terhadap kreativitas belajar pada siswa kelas VIII SMP N 1

kartasura tahun ajaran 2013/2014, 2) Untuk mengetahui pengaruh fasilitas
belajar terhadap kreativitas belajar pada siswa kelas VIII SMP N 1 kartasura
tahun ajaran 2013/2014, 3) Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga
dan fasilitas belajar terhadap kreativitas belajar pada siswa kelas VIII SMP N
1 kartasura tahun ajaran 2013/2014.

3

B. LANDASAN TEORI
Kreativitas Belajar Siswa
Menurut


Elizabeth

B.

Hurlock (2005:4)

“Kreativitas

adalah

kemampuan untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja
yang pada dasarnya baru dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya”.
Menurut Elizabeth B. Hurlock (2005:11) beberapa kegiatan untuk
meningkatkan kreativitas adalah: waktu, kesempatan, dorongan, sarana /
fasilitas, lingkungan, hubungan dengan orang tua, cara mendidik anak,
pengetahuan. Menurut Uno (2009:21) indikator kreativitas belajar adalah
sebagai berikut : Rasa keingintahuan terhadap masalah, kemampuan
mengajukan pertanyaan, kemampuan memberikan banyak gagasan dan usul
terhadap


suatu

masalah,

kemampuan

untuk

mengajukan

pendapat,

kemampuan daya imajinasi yang kuat, kemampuan mengajukan pemikiran
atau gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain, Kemampuan
bekerja

sendiri,

Keberanian


mencoba

hal-hal

baru,

Kemampuan

mengembangkan atau merinci suatu gagasan
Lingkungan Keluarga
Menurut Semiawan (2002:79) “Lingkungan keluarga merupakan
media pertama dan utama yang secara langsung atau tidak langsung
berpengaruh terhadap perilaku dalam perkembangan anak didik”. Menurut
Slameto (2005:60) indikator lingkungan keluarga adalah sebagai berikut:
Cara orang tua mendidik anak, hubungan anak dengan orang tua, kondisi
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga.
Fasilitas Belajar
Menurut Muhroji dkk (2004:49) “Fasilitas belajar adalah semua yang
diperlukan dalam proses belajar mengajar baik bergerak maupun tidak
bergerak agar tercapai tujuan pendidikan dapat berjalan lancar, teratur,

effektif, dan efisien”. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:256)
mengemukakan indikator fasilitas belajar sebagai berikut: Tersedianya
sumber belajar siswa, kondisi ruang dan tempat belajar yang memadai,

4

tersedianya media atau alat bantu yang dapat dimanfaatkan, banyaknya teman
belajar sebagai sumber belajar yang lainnya, tersedianya perpustakaan
sebagai penunjang belajar.
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
X1
Motivasi belajar siswa
Y

X2

Prestasi Belajar
Akuntansi

Kreativitas belajar
siswa

Keterangan:
Dari skema kerangka pemikiran diatas dapat diambil gambaran bahwa
variable bebas adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
timbulnya variable terikat. Dari gambar diatas yang menjadi variable bebas
penelitian ini adalah lingkungan keluarga (X1), fasilitas belajar (X2) sedangkan
variable terikat dalam penelitian ini adalah kreativitas belajar (Y). Kerangka
pemikiran diatas menuntukkan bahwa lingkungan keluarga (X1) dan fasilitas
belajar (X2) merupakan aspek yang berpengaruh terhadap kreativitas belajar
(Y).

5

C. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif. Penelitian ini dilakukan
di SMP Negeri 1 Kartasura yang beralamat di Jalan Adi Sumarmo No. 37
Kartasura, desa / kalurahan ngabeyan, kecamatan kartasura, kabupaten / kota
sukoharjo, provinsi jawa tengah Nomor Telepon

: ( 0271 )

780538.

penelitian dilaksanakan selama bulan juni sampai bulan Oktober 2014..
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 240
siswa. Penelitian ini mengambil sampel berjumlah 142 siswa. Teknik
pengambilan sampel ini dengan menggunakan teknik simple random
sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
teknik angket atau kuesioner.
Teknik pengumpulan data berasal dari data primer yaitu angket
lingkungan keluarga, fasilitas belajar dan angket kreativitas belajar siswa,
dan data sekunder yang berupa data sekunder dalam penelitian ini diperoleh
dari membaca buku dan literature yang digunakan sebagai dasar untuk
membuat landasan teori. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari dua variabel, yaitu variabel terikat kreativitas belajar siswa (Y) dan
variabel bebas yaitu lingkungan keluarga (X1) dan fasilitas belajar (X2).
Instrumen penelitian berupa item-item pertanyaan dalam bentuk
angket yang sebelumnya sudah diuji cobakan pada subjek uji coba yang
berjumlah 20 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura tahun ajaran
2013/2014. Teknik ini digunakan untuk menguji instrumen menggunakan uji
validitas dan uji reliabilitas untuk mengetahui tingkat kevalidan dan
keandalan (reliabel) angket. Metode yang digunakan dalam uji validitas yaitu
Korelasi Bivariate Pearson (Product Moment Pearson Correlation).
Sedangkan dalam uji reliabilitas itu menggunakan metode Cronbach Alpha.
Setelah itu, dilakukan uji prasyarat analisis dengan uji normalitas dan uji
linieritas. Jika kriteria pada uji prasyarat analisis sudah terpenuhi maka
dilanjutkan dengan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh X 1
dan X2 terhadap Y. Selanjutnya dilakukan uji t, uji F, koefisien determinasi,
sumbangan relatif (SR) dan sumbangan efektif (SE).

6

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Sebelum

angket

diberikan

kepada

sampel,

angket

tersebut

diujicobakan terlebih dahulu kepada 20 siswa di luar sampel. Item angket
dinyatakan valid jika r

xy

>r

tabel

pada taraf signifikansi () = 5% yaitu 0,444

dan sebaliknya. Dari uji validitas angket lingkungan keluarga (12 soal),
angket fasilitas belajar (17 soal) dan angket kreativitas belajar siswa (26 soal)
tidak semua item soal dinyatakan valid, terdapat 1 item soal yang dinyatakan
tidak valid sehingga item yang tidak valid dikeluarkan dan item yang valid
digunakan sebagai instrumen penelitian. Angket dikatakan reliabel jika r
>r

tabel

hitung

dan nilai r positif. Hasil uji reliabilitas angket lingkungan keluarga,

fasilitas belajar dan

kreativitas belajar siswa memperoleh koefisien

reliabilitas (r11) masing-masing sebesar 0,768, 0,759, dan 0,751. nilai (r11)
dari masing-masing variabel lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi () =
5% yaitu sebesar 0,444 sehingga seluruh angket dinyatakan reliabel dan layak
digunakan sebagai instrumen penelitian.
Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis pertama yaitu uji normalitas
yang berguna untuk mengetahui data dari sampel penelitian berasal dari
populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas menggunakan uji liliefors
melalui uji Kolmogorov-Smirnov dalam program SPSS For Windows versi
16.0. Jika L0 hitung < Ltabel, maka data berdistribusi normal. Jika L0 hitung > Ltabel
maka data berdistribusi tidak normal. L tabel dengan  = 0,05 dan n = 142
diperoleh 0,074. Kreativitas Belajar Siswa (Y) diperoleh L0 hitung 0,064 < Ltabel
0,074 = data berdistribusi normal. Lingkungan Keluarga (X1) diperoleh L0
hitung

0,065< Ltabel 0,074 = data berdistribusi normal. Fasilitas belajar siswa

(X2) diperoleh L0

hitung

0,069< Ltabel 0,074 = data berdistribusi normal. Dari

hasil uji normalitas dapat disimpulkan bahwa data sampel dari masing-masing
variabel berdistribusi normal.
Hasil uji prasyarat analisis kedua yaitu uji linieritas yang digunakan
untuk menguji hubungan variabel-variabel penelitian bersifat linier atau tidak.
Kriteria uji linieritas adalah bahwa hubungan yang terjadi berbentuk linier

7

jika Fhitung < Ftabel atau nilai probabilitas signifikansi > 0,05. Dengan
menggunakan SPSS For Windows versi 16.0, untuk lingkungan keluarga (X1)
terhadap kreativitas belajar (Y) diperoleh Fhitung sebesar 0,690, nilai ini
dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikansi () = 5% sebesar 1,645,
maka dapat diketahui hasilnya adalah 0,690 < 1,645 dan jika dibandingkan
dengan taraf signifikansi () = 5% maka 0,836 > 0,05, maka dapat
disimpulkan antara X1 dan Y mempunyai hubungan yang linier. Sedangkan
fasilitas belajar siswa (X2) terhadap kreativitas belajar (Y) diperoleh Fhitung
sebesar 0,872, harga ini dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf signifikansi
() = 5% sebesar 1,622, maka dapat diketahui hasilnya adalah 0,872 < 1,622
dan jika dibandingkan dengan taraf signifikansi () = 5% maka 0,634 > 0,05,
maka dapat disimpulkan antara X2 dan Y mempunyai hubungan yang linier.
Analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh lingkungan
keluarga dan fasilitas belajar terhadap kreativitas belajar siswa dengan SPSS
For Windows versi 16.0 diperoleh persamaan Y = 29,256 + 0,456X1 +
0,503X2. 29,256 menyatakan bahwa jika ada lingkungan keluarga (X1) dan
fasilitas belajar (X2) dianggap konstan, maka kreativitas belajar siswa akan
sama dengan 29,25. Dan 0,456 menyatakan bahwa setiap penambahan satu
poin lingkungan keluarga (X1) maka akan menambah kreativitas belajar siswa
(Y) sebesar 0,456 (dengan asumsi variabel fasilitas belajar dianggap konstan).
Sedangkan 0,503 menyatakan bahwa setiap penambahan satu poin fasilitas
belajar (X2) maka kreativitas belajar (Y) akan meningkat sebesar 0,503.
(dengan asumsi variabel lingkungan keluarga dianggap konstan).
Uji t untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan fasilitas
belajar secara sendiri-sendiri terhadap kreativitas belajar siswa. Perhitungan
menggunakan program SPSS For Windows versi 16.0. Kriteria pengujiannya
adalah Ho diterima apabila -t(/2;n-k-1)< t < t(/2;n-k-1) atau signifikansi > 0,05
dan Ho ditolak apabila t >t(/2;n-k-1) atau t< -t(/2;n-k-1) atau signifikansi < 0,05.
Berdasarkan pengujian hipotesis yang pertama diketahui t tabel = t(/2;n-k-1) =
t(0,025;107) = 1,977. Diperoleh nilai t hitung sebesar 3,302. Keputusan pengujian
H0 ditolak, karena t hitung > ttabel yaitu 3,302 > 1,977 dan nilai probabilitas

8

signifikansi < 0,05 yaitu 0,001. Kesimpulannya lingkungan keluarga
berpengaruh signifikan terhadap kreativitas belajar. Berdasarkan pengujian
hipotesis yang kedua diketahui t tabel = t(/2;n-k-1) = t(0,025;107) = 1,977 . Diproleh
nilai thitung sebesar 4,018. Keputusan pengujian H0 ditolak, karena t hitung > ttabel
yaitu 4,018 > 1,977 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu 0,000.
Kesimpulannya fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap kreativitas
belajar siswa.
Uji F untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan fasilitas
belajar secara bersama-sama terhadap kreativitas belajar siswa. Perhitungan
menggunakan program SPSS For Windows versi 16.0. Kriteria pengujian : H0
diterima apabila F

hitung

< F

(α,k;n-k-1)

atau signifikansi > 0,05. H0 ditolak

apabila F hitung > F (α,k;n-k-1) atau signifikansi < 0,05. Ftabel = F (α,k; n-k-1) = F(0,05;
2, 107)

= 3,061. Berdasarkan analisis data diperoleh data Fhitung sebesar 17,508.

Keputusan pengujian H0 ditolak karena Fhitung > Ftabel yaitu 17,508 > 3,061
dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000. Kesimpulan bahwa lingkungan
keluarga dan fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap kreativitas
belajar siswa.
Selain dari persamaan hasil regresi tersebut, dapat juga dilihat dari
hasil perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif, variabel
lingkungan keluarga memberikan sumbangan relatif sebesar 42% dan
sumbangan efektif sebesar 8,442%. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan
keluarga berpengaruh positif terhadap kreativitas belajar siswa kelas VIII
SMP Negeri 1 Kartasura. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin
tinggi lingkungan keluarga, maka semakin tinggi kreativitas belajar siswa.
Sebaliknya, semakin rendah lingkungan keluarga maka semakin rendah pula
kreativitas belajar siswa.
Hasil perhitungan dari sumbangan relatif dan sumbangan efektif,
fasilitas belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 58% dan sumbangan
efektif 11,658%. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas belajar berpengaruh
positif terhadap kreativitas belajar siswa pada kelas VIII SMP Negeri 1
Kartasura. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi fasilitas

9

belajar maka semakin tinggi kreativitas belajar siswa. Sebaliknya, semakin
rendah fasilitas belajar maka semakin rendah pula kreativitas belajar siswa.
Berdasarkan hasil dari perhitungan dengan dibantu program SPSS For
Windows versi 16.0 dapat dihitung koefisien determinasi yang diperoleh hasil
korelasi parsial (r) sebesar 0,201 selanjutnya dikalikan 100% maka diperoleh
hasil 20,1%, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kreativitas belajar
siswa pada kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura dipengaruhi variabel
lingkungan keluarga dan fasilitas belajar sebesar 20,1%, selanjutnya 79,9%
dipengaruhi variabel di luar penelitian.
Pembahasan
1. Pengaruh lingkungan keluarga (X1) terhadap kreativitas belajar siswa (Y)
Selain dari persamaan hasil regresi tersebut, dapat juga dilihat dari
hipotesis pertama yaitu “Ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap
kreativitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura tahun ajaran
2013/2014”. Kemudian berdasarkan perhitungan hasil uji t regresi dengan
bantuan SPSS For Windows versi 16.0 memperoleh thitung variabel
lingkungan keluarga (X1) sebesar 3,302 > 1,977 pada taraf signifikan 5%
yaitu 0,001 menunjukkan adanya pengaruh. Arah pengaruh ditunjukkan
oleh nilai persamaan regresi b1X1 yaitu + 0,456 yang berarti lingkungan
keluarga berpengaruh positif terhadap kreativitas belajar siswa. Kemudian
hasil perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif, variabel
lingkungan keluarga memberikan sumbangan relatif sebesar 42% dan
sumbangan efektif sebesar 8,442%. Hal ini menunjukkan bahwa
lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap kreativitas belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura. Sehingga dapat dikatakan bahwa
semakin tinggi lingkungan keluarga, maka semakin tinggi kreativitas
belajar siswa. Sebaliknya, semakin rendah lingkungan keluarga maka
semakin rendah pula kreativitas belajar siswa.
2. Pengaruh fasilitas belajar (X2) terhadap kreativitas belajar siswa (Y)
Dilihat dari hipotesis kedua yaitu “Ada pengaruh fasilitas belajar
terhadap kreativitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura

10

tahun ajaran 2013/2014”. Kemudian berdasarkan hasil perhitungan uji t
regresi dengan bantuan SPSS For Windows versi 16.0 memperoleh thitung
variabel fasilitas belajar (X2) sebesar 4,018 > ttabel 1,977 pada taraf
signifikan 5% yaitu 0,000 menunjukkan adanya pengaruh. Arah pengaruh
ditunjukkan oleh nilai persamaan regresi b2X2 yaitu + 0,503 yang berarti
fasilitas belajar berpengaruh positif terhadap kreativitas belajar siswa.
Kemudian hasil perhitungan dari sumbangan relatif dan sumbangan
efektif, fasilitas belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 58% dan
sumbangan efektif 11,658%. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas belajar
berpengaruh positif terhadap kreativitas belajar siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Kartasura. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
fasilitas belajar maka semakin tinggi kreativitas belajar siswa. Sebaliknya,
semakin rendah fasilitas belajar maka semakin rendah pula kreativitas
belajar siswa.
3. Pengaruh lingkungan keluarga (X1) dan fasilitas belajar (X2) terhadap
kreativitas belajar siswa (Y)
Dilihat dari pengujian hipotesis ketiga yaitu ”Ada pengaruh
lingkungan keluarga dan fasilitas belajar terhadap kreativitas belajar siswa
VIII SMP Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2013/2014”. Berdasarkan hasil
perhitungan uji F dengan menggunakan bantuan SPSS For Windows versi
16.0 diketahui nilai Fhitung 17,508 > Ftabel 3,061 dengan nilai probabilitas
signifikansi < 0,05 yaitu 0,000. Berdasarkan perhitungan tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga dan fasilitas belajar secara
bersama-sama berpengaruh positif terhadap kreativitas belajar siswa kelas
VIII SMP Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2013/2014. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi lingkungan keluarga dan fasilitas
belajar , maka semakin tinggi pula kreativitas belajar siswa. Sebaliknya
semakin rendah lingkungan keluarga dan fasilitas belajar, maka semakin
rendah pula kreativitas belajar siswa.
Total koefisien determinasi (R2) sumbangan efektif variabel
lingkungan keluarga dan fasilitas belajar siswa sebesar 20,1%. Sedangkan

11

sisanya 79,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, misalnya
kedisiplinan belajar siswa, minat belajar, bimbingan belajar, motivasi
belajar, dan variabel lainnya yang dapat mempengaruhi kreativitas
belajar.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan
pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap kreativitas belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2013/2014, dengan
sumbangan efektif sebesar 8,442%. Fasilitas belajar berpengaruh positif
terhadap kreativitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura tahun
ajaran 2013/2014, dengan sumbangan efektif sebesar 11,658%. Lingkungan
keluarga dan fasilitas belajar berpengaruh positif terhadap kreativitas belajar
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 2013/2014, dengan
total koefisiensi determinasi (R2) sumbangan efektif variabel lingkungan
keluarga dan fasilitas belajar siswa sebesar 20,1%.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saran kepada
pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagi
Siswa yaitu siswa diharapkan dapat membiasakan diri untuk lebih
meningkatkan kreativitas belajarnya dengan memanfaatkan fasilitas belajar
yang ada. misalnya dengan belajar memanfaatkan internet, buku-buku
perpustakaan, buku-buku pegangan, diskusi,

belajar kelompok agar

pemahaman terhadap materi pelajaran meningkat sehingga kreativitas belajar
dapat meningkat, selain itu sebaiknya siswa selalu menjaga komunikasi yang
baik dengan kedua orang tua. Bagi guru yaitu semoga dengan adanya
penelitian ini, guru diharapkan lebih sering memberikan beberapa tugas
kepada siswa yang kaitannya dengan pemanfaatan fasilitas belajar, misalnya
tugas mencari berbagai macam sumber belajar tentang pelajaran tertentu
dengan cara membrowsing melalui situs internet. Disamping melalui internet,
para guru dapat memberikan tugas-tugas kaitannya mencari sumber belajar
melalui buku-buku yang ada diperpustakaan atau di tempat lainnya. Hal ini

12

agar dapat membantu siswa dalam menumbuhkan kreativitasnya dalam
belajar. Bagi peneliti yaitu bagi peneliti yang akan datang, hasil penelitian ini
dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk meningkatkan kreativitas
belajar siswa. Kemudian kepada peneliti yang akan datang disarankan untuk
melakukan penelitian dengan mamperhatikan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kreativitas belajar siswa selain dari lingkungan keluarga dan
fasilitas belajar.

13

DAFTAR PUSTAKA
Craft, Ana. 2005. Membangun Kreativitas Anak. Depok : Insani Perss
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka
Cipta
Elizabeth B. Hurlock. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta : PT. Gelora
Aksara
http://kholidaharras.blogspot.com/2010/04/menyoal-rendahnya-kreativitaspada.html
Muhroji, dkk. 2004. Fasilitas Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Munandar, Utami. 2003. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.Jakarta:
Rineka Cipta
Semiawan, Conny. 2002. Pendidikan Keluarga dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Uno, Hamzah B dan Kuadrat, Masri. 2009. Mengelola Kecerdasan Dalam
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Dokumen yang terkait

KEMANDIRIAN BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR DAN KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM ORGANISASI SEKOLAH KEMANDIRIAN BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR DAN KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM ORGANISASI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VII DAN VIII SMP NEGERI 2 KEDUN

0 2 11

PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII Prestasi Belajar IPS Terpadu Ditinjau dari Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 10 Sur

0 0 16

PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII Prestasi Belajar IPS Terpadu Ditinjau dari Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 10 Sur

0 3 9

KREATIVITAS BELAJAR SISWA DITINJAU DARI LINGKUNGAN KELUARGA DAN FASILITAS BELAJAR PADA SISWA KELAS Kreativitas Belajar Siswa Ditinjau Dari Lingkungan Keluarga Dan Fasilitas Belajar Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kartasura Tahun

0 0 19

PENDAHULUAN Kreativitas Belajar Siswa Ditinjau Dari Lingkungan Keluarga Dan Fasilitas Belajar Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014.

1 4 9

MOTIVASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI BUDAYA LINGKUNGAN KELUARGA DAN KELENGKAPAN FASILITAS Motivasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Budaya Lingkungan Keluarga Dan Kelengkapan Fasilitas Sekolah Pada Siswa Kelas VII MTs Negeri Tanon Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 17

MOTIVASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI BUDAYA LINGKUNGAN KELUARGA DAN KELENGKAPAN FASILITAS Motivasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Budaya Lingkungan Keluarga Dan Kelengkapan Fasilitas Sekolah Pada Siswa Kelas VII MTs Negeri Tanon Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 16

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH Prestasi Belajar Ditinjau Dari Disiplin Belajar, Lingkungan Keluarga Dan Lingkungan Sekolah Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Boyolali Tahun Ajaran 2012/20

0 1 17

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR, FASILITAS BELAJAR, DAN CARA BELAJAR SISWA PADA MATA Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kreativitas Belajar, Fasilitas Belajar, Dan Cara Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII S

0 1 15

PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR, FASILITAS BELAJAR, DAN CARA BELAJAR SISWA PADA MATA Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kreativitas Belajar, Fasilitas Belajar, Dan Cara Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII S

0 1 15