HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT PLN (Persero) APJ SURAKARTA Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan Pt Pln (Persero) Apj Surakarta.

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI
KERJA PADA KARYAWAN PT PLN (Persero) APJ SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan Oleh :
ELINAULFA
F. 100 110 159

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI
KERJA PADA KARYAWAN PT PLN (Persero) APJ SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI


Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan Oleh :
ELINAULFA
F. 100 110 159

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

i

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI
KERJA PADA KARYAWAN PT PLN (Persero) APJ SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI


Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan Oleh :
ELINA ULFA
F. 100 110 159

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

ii

EUBUNGAN AI1TARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI
KERJA PADA KARYAWAN pT pLN (persero) ApJ SUIa{KARTA

Disusun Oleh :

ELINA ULFA

F 100 110 159

Telah disetujui ruttuk dipertahankan

Dihadapan Dewan Pengu.ji

Pembimbing Utama

[-1

Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si. Psikolog

03 November 20 I 5

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI
KERJA PADA L{RYAWAN DI pT pLN (persero) ApJ SURAKARTA
Yang dipersiapkan dan disusun oleh

:


ELINA ULFA
F100 110 r59

Penguji Utama

(-\
Susatvo Yuwono. S.Psi. M.Si. PsikoloE

Penguji Pendamping I

Drs. Moh. Amir M. Si. Psikoloe

Penguji Pendamping

II

Dra. Partini M, Si. Psikolos

l0 November 2015iyan Surakarta


HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN
MOTIVASI KERJAPADA KARYAWAN
PT PLN (Persero) APJ SURAKARTA

Elina Ulfa
Susatyo Yuwono
ulfaelina@yahoo.com

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan kepuasan
kerja dengan motivasi kerja karyawan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta.
Hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan positif antara kepuasan kerja dengan
motivasi kerja karaywan PT. PLN (Persero) APJ Surakarta.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
quota sampling, sebanyak 60 orang. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif
denganalat ukur skala motivasi kerja dan skala kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 15.0 menggunakan
teknik korelasi product momentdari Pearson, diperoleh nilai koefisien korelasi

sebesar 0,523 dengan signifikasi = 0,000 ; (p < 0,01)artinya ada hubungan positif
yang sangat signifikan antara kepuasan kerja dengan motivasi kerja pada
karyawan. Variabel motivasikerjamempunyai rerata empirik (RE) sebesar 87,75
dan rerata hipotetik (RH) sebesar 72,5 yang berarti motivasi kerja pada subjek
penelitian tergolong tinggi (positif).variabel konsep diri mempunyai rerata
empirik (RE) sebesar 87,75 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 72,5 yang berarti
kepuasan kerja pada subjek penelitian tergolong tinggi (positif).Sumbangan
efektif dari kedua variabel ditujukan oleh nilai ܴ ଶ = 0,273 yang menunjukan
bahwa variabel kepuasan kerja mempengaruhi variabel motivasi kerja sebesar
27,3% dan 72,7 % sisanya dipengaruhi faktor lainnya diluar variabel kepuasan
kerja.
Kata kunci:motivasi kerja, kepuasan kerja
 

v

kurangnya pemberian penghargaan

PENDAHULUAN
Di era globalisasi seperti saat


terhadap karyawan yang berprestasi,

ini, sumber daya manusia (SDM)

kurangnya perhatian atasan kepada

sangat

bawahannya

menentukan

keberhasilan

saat

menyelesaikan

perusahaan, maka selayaknya SDM


tugas yang diberikan (Prabasari.

tersebut dikelola sebaik mungkin. PT

2013)
Menurut Hodges dan Luthans

PLN (Persero) APJ Surakarta sebagai
penyedia layanan energi listrik bagi

dalam

masyarakat dituntut untuk

selalu

bahwa motivasi kerja merupakan

memberikan kualitas dalam proses


proses psikologis melalui keinginan

kerjanya

yang

dan

proses

pelayanan

masyarakat,

sehingga

(Ana,

2012)


belum

diarahkan

dan

masyarakat sebagai konsumen akan

pencapaian

merasa terpuaskan.

merupakan

terhadap

Perusahaan

milik


dimulai

BUMN

terpuaskan,

ke

tujuan

insentif,

dan

proses

dasar

yang

adanya

suatu

dengan

kebutuhan.Menurut

memberikan

Jackson

pada

yang

didorong

yaitu PT PLN juga dinilai kurang
motivasi

menyatakan

dalam

Mathis
(Harry,

Motivasi

karyawan

dikembangkan oleh Maslow melalui

berdasarkan Keputusan Direksi PT

penjelasan bahwa motivasi dipicu

PLN

oleh usaha manusia untuk memenuhi

penilaian

Pernah
kinerja

(Persero)

Nomor:

sebesar

500

telah

kebutuhan.

309.K/DIR/2009 dengan target nilai
maksimal

yang

2013)

dilakukan

karyawannya.

manusia

dan

Motivasi

yang

dibutuhkan

oleh

Namun

semua karyawan termasuk karyawan

tahun 2009 hasil penilaian

di PT PLN (Persero) APJ Surakarta,

kinerja karyawan PT PLN (Persero)

dalam melakukan pekerjaan dan

Distribusi

kewajibannya karyawan diharapkan

dikategorikan luar
pada

biasa.

Bali dengan rata-rata

183,31 menunjukan kandidat kurang

mempunyai

potensial, hal ini disebabkan karena

disiplin kerja yang tinggi tentunya

kurangnya

yang

apabila karyawan tidak memiliki

diberikan oleh perusahaan seperti

motivasi kerja yang tinggi tidak akan

upaya

motivasi

1

semangat

kerja

dan

a. Adanya

dapat menghasilkan kinerja yang

kedisiplinan

baik. Untuk mampu menumbuhkan

darikaryawan. Sikap, tingkah laku

motivasi kerja yang tinggi karyawan

atau perbuatan pada karyawan

tentu mempunyai tujuan dan hasil

untuk

dari apa yang telah dilakukan. Salah

aktivitas kerja yang sesuai dengan

satunya

pencapaian

tujuan

pola-pola

tertentu,keputusan-

perusahaan

dan

yang

keputusan,

peraturan-peraturan

kepuasan

melakukan

norma-norma

aktivitas-

didapat karyawan dalam perusaan

dan

tersebut.

ditetapkan dan disetujui bersama

telah

baik secara tulis maupun lisan

Dari hasil penelitian yang
dilakukan (Yeyen, 2007) Hubungan

antara

kepuasan

perusahaan,

kerja dengan

yang

motivasi

karyawan

dengan

serta

sanggup

kerja karyawan PT PLN (Persero)

menerima sanksi bila melanggar

Distribusi Jawa Timur APJ Malang

peraturan, tugas dan wewenang

dalam peneliannya, terdapat korelasi

yang diberikan

antara

b. Imajinasi yang tinggi dan daya

kepuasan kerja dengan motivasi kerja

kombinasi. Membuat hasil kerja

karyawan

PT

dari

Distribusi

Jawa

atau

hubungan

positif

PLN

Timur

Pelayanan dan Jaringan
Artinya,

(Persero)

jika karyawan

kombinasi

ide-ide

atau

Area

gambaran, disusun secara lebih

Malang.

teliti, atau inisiatif sendiri, bukan
ditiru

memiliki

dan

bersifat

kontruktif

kerja tinggi juga

sehingga membentuk suatu hasil

diikuti dengan semangat motivasi

atau produk yang mendukung

kerja yang tinggi pula, atau ketika

pada kualitas kerja yang lebih

karyawan

baik.

nilai

kepuasan

merasakan

tingkat

c. Kepercayaan diri. Perasaan yakin

kepuasan sedang, maka juga diikuti
dengan tingkat motivasi kerja yang

yangdimiliki

sedang dan seterusnya.

terhadapkemampuan
memiliki

Anoraga (2009) menjelaskan

kemandirian,

tentang aspek-aspek motivasi kerja

berfikir

yaitu:

menghadapi

2

karyawan

secara

dirinya,
dapat

positif

dalam

kenyataan

yang

a. Karakteristik individu. Sebelum

terjadi serta bertanggung jawab
atas

keputusan

sehingga

yang

dapat

proses motivasi kerja terjadi yaitu

diambil

adanya

menyelesaikan

kebutuhan

kemudian

diarahkan pada tujuan. Individu

masalahnya dengan tenang.

harus

d. Daya tahan terhadap tekanan.

memiliki

kapasitasdan

terhadap

factoryang dibutuhkan, dalam hal

pengalaman emosional yang tidak

ini motivasi merupakan suatu hal

menyenangkan

yang akan dilakukan.

Reaksi

karyawan

yang

dirasakan
sebab

b. Karakteristik pekerjaan. Apa yang

adanya ketidak seimbangan antara

dilakukan individu mempengaruhi

tuntutan

motivasi,

sebagai

ancaman

dan

atau

kemauan

yang

beberapa

pekerjaan

dimiliki, dan tekanan tersebut

merupakan pekerjaan yang rutin

diselesaikan

dan sebagian lagi lebih bervariasi,

dengan

cara

tersendiri yang khas bagi masing-

sama-sama

masing individu.

motivasi dalam bekerja.

e. Tanggung

jawab

berperan

c. Karakteristik

dalam

terhadap

lingkungan.

melaksanakan pekerjaan. Suatu

Lingkungan kerja terbagi dalam

kesadaran pada individu untuk

dua bagian yaitu lingkungan kerja

melakukan

kewajiban

atau

yang

pekerjaan,

diiringi

rasa

dariteman kerja, supervisor dalam

segala

organisasi yang meliputi system

keberanianmenerima

sesungguhnya

imbalan, fleksibilitas dan inovasi.

resiko, inisiatif yang besar dalam

Greenberg

menghadapi kesulitan terhadap
pekerjaan dan dorongan yang

(dalam

besar

mendeskripsikan

untuk

berbuat

terdiri

dan

dan

Sulistyo
kepuasan

Baroon
2010)
kerja

menyesuaikan apa yang harus dan

sebagai sikap positif atau negatif

patut diselesaikan.

yang dilakukan individu terhadap

Milton
berpendapat

(As’ad,

2002)

faktor-faktor

yang

pekerjaan mereka. Kepuasan kerja
menurut

Robbins

(dalam

Harry,

2013) adalah suatu sikap umum

mempengaruhi motivasi kerja yaitu :

terhadap pekerjaan seseorang, selisih

3

antara banyaknya ganjaran yang

penerangan,

diterima seorang pekerja dengan

kondisi kesehatan karyawan dan

banyaknya

umur.

yang

mereka

yakini

pertukaran

c. Kesempatan

seharusnya mereka terima.Menurut

untuk

udara,

maju

dan

Loeke (dalam Sule, 2002), kepuasan

berkembang : dalam hal ini

atau

karyawan merasakan

ketidakpuasan

karyawan

adanya

tergantung pada perbedaan antara

kemungkinan untuk naik pangkat

apa yang diharapkan. Sebaliknya,

dan jabatan, serta keahlian dan

apabila yang didapat karyawan lebih

pengalaman yang di dapatkan dari

rendah daripada yang diharapkan

instansi dan perusahan.
d. Aspek psikologis, berhubungan

akan menyebabkan karyawan tidak

dengan

puas.
Kartono

(2004)

kejiwaan

meliputi:

juga

minat,

karyawan
ketentraman

mengemukakan pendapatnya dalam

kerja, sikap terhadap kerja, bakat

menggolongkan

dan keterampilan.

beberapa

aspek

Faktor yang mempengaruhi

kepuasan kerja antara lain:
a. Aspek
sosial

finansial
antara

dan
lain

jaminan

kepuasan kerja yang dikemukakan

jaminan

oleh Luthans (2006) yaitu:

yang

a. Pekerjaan itu sendiri, sejauhmana

diantaranya meliputi sistem dan

tugas kerja dianggap menarik dan

besar gaji, jaminan sosial, baik

memberikan kesempatan untuk

antara sesama karyawan dengan

belajar dan menerima tanggung

atasan maupun antar karyawan

jawab.

kesejahteraan

karyawan,

b. Gaji,

yang berbeda jenis kerjanya.

berhubungan

yang

diterima

meliputi besarnya gaji, kesesuaian

b. Kondisi dan lingkungan fisik
kerja:

jumlah

antara gaji dengan pekerjaan.

dengan

c. Pengawasan,

kondisi fisik lingkungan kerja dan

yaitu

termasuk

kondisi fisik karyawan, meliputi :

didalamnya

hubungan

jenis pekerjaan, pengaturan waktu

pegawai

dengan

kerja, pengaturan waktu istirahat,

pengawasan kerja dan kualitas

keadaan ruangan, suhu udara,

kerja.

4

antara
atasan,

Sebanyak 60 orang. Menggunakan

d. Kesempatan promosi, yaitu yang
berhubungan
kenaikan

dengan

jabatan,

teknik pengambilan sampel kuota

masalah

sampling.

kesempatan

Metode

penggumpulan

untuk maju, dan pengembangan

data menggunakan skala motivasi

karir.

kerja dan skala kepuasan kerja.
Teknik analisis data menggunakan

e. Rekan kerja, yaitu sejauh mana

analisis korelasi product moment.

hubungan sesama pegawai.
f. Kondisi lingkungan kerja, yaitu
yang menyangkut dengan suasana
seperti

pengelolaan

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan

limbah,

panduan keselamatan kerja dan

yang

telah

sebagainya.

menggunakan

hasil

analisis

dilakukan

dengan

teknik

korelasi

product moment dari Pearson maka
diperoleh

HIPOTESIS

hasil

nilai

koefisien

Berdasarkan

uraian

yang

korelasi (r) sebesar 0,523 dengan

dikemukakan

diatas

maka

signifikan (p) = 0,000 < 0,01, yang

hipotesis yang telah diajukan yaitu

berarti ada hubungan positif yang

‘’Ada

sangat signifikan antara kepuasan

telah

hubungan

positif

antara

kepuasan kerja dengan motivasi kerja

kerja

karaywan PT PLN (Persero) APJ

Hubungan positif dari penelitian ini

Surakarta’’ artinya semakin tinggi

menggambarkan

kepuasan kerja karyawan maka akan

tinggi kepuasan kerja maka semakin

semakin tinggi pula motivasi kerja

tinggi motivasi kerja karyawan PT.

karyawan,

sebaliknya

PLN (Persero) APJ Surakarta. Dan

semakin rendah kepuasan kerja maka

sebaliknya semakin rendah kepuasan

semakin rendah motivasi kerja.

kerja maka semakin rendah motivasi

begitupula

dengan

motivasi

bahwa

kerja.

semakin

kerja karyawan PT PLN (Persero)
APJ Surakarta.

METODE PENELITIAN
Subjek yang diambiladalm

Hal-hal

penelitian ini adalah karyawan PT

mempengaruhi

PLN

karyawan yaitu kepuasan kerja yang

(Persero)

APJ

Surakarta.

5

yang

dapat

motivasi

kerja

Berdasarkan

didapatkan oleh karyawan misalnya

hasil

analisis

kerja,

diketahui kepuasan kerja mempunyai

kesempatan untuk maju, dan aspek

rerata empirik sebesar 87,75 dan

psikologis.

yang

rerata hipotetik sebesar 72,5 yang

kerja yang

berarti kepuasan kerja pada subjek

mendorong tingginya

tergolong tinggi. Kategori tinggi

motivasi kerja sehingga karyawan

disini dapat diartikan subjek sudah

akan memiliki kedisipinan, imajinasi,

mendapatkan kepuasan kerja yang

kepercayaan,

didapat

aspek

finansial,

memiliki
tinggi

kondisi

Karyawan
kepuasan

akan

daya

tahan,

dan

dari

perusahaan

berupa

tanggung jawab yang tinggi dalam

aspek-aspek yang dikemukakan oleh

bekerja dan mampu menjalankan

Kartono (2004) Aspek finansial dan

pekerjaannya dengan baik.

jaminan

sosial,

Kondisi

dan

Hasil penelitian ini sesuai

lingkungan fisik kerja, Kesempatan

dengan penelitian yang dilakukan

untuk maju dan berkembang serta

oleh Nency (2007) dimensi nilai-nilai

Aspek Psikologis. Individu yang

kepuasan kerja selayaknya menjadi

mendapatkan jaminan kesehatan, gaji

perhatian

yang

dan

diciptakan

secara

sesuai

dan

harmonis oleh perusahaan, terhadap

ketentraman

karyawannya. Karena hal demikian,

meraskan kepuasan yang didapat

disamping

memberikan

sehingga akan mendorong individu

kenyamanan dan tanggung jawab

untuk melakukan pekerjaan dengan

kerja

baik dan maksimal.

mampu

karyawan

tugasnya.

Juga

terhadap

tugas-

akan

mampu

saat

merasakan

bekerja

akan

Sesuai dengan pendapat yang

menumbuhkan motivasi kerja positif

dinyatakan

bagi karyawan. Dengan kata lain

kepuasan kerja adalah suatu sikap

untuk menciptakan Sumber Daya

umum seorang individu terhadap

Manusia (SDM) yang unggul dalam

pekerjaannya,

sebuah perusahaan haruslah terlebih

tinggi ditunjukkan dengan sikap

dahulumampu

positif

diciptakan

aspek-

oleh

Robbin

tingkat

sedangkan

kepuasan

ketidakpuasan

aspek kepuasan kerja terlebih dahulu

ditunjukan

untuk semua karyawannya.

terhadap pekerjaannya. Sehingga dari

6

dengan

(2003),

sikap

negatif

pendapat tersebut, kepuasan kerja

tergolong sedang kepuasan kerjanya.

yang didapatkan memunculkan sikap

Jumlah dan prosentasinya terbanyak

positif, dapat digunakan sebagai alat

menempati kategori tinggi. Hal ini

untuk mengendalikan fungsi-fungsi

dapat diartikan bahwa subjek tidak

organisasi yang diharapkan dapat

terlepas dari kepuasan kerja yang

merubah kineja dan menghasilkan

berpengaruh

motivasi yang semakin tinggi.

pekerjaanya. Pada dasarnya kepuasan

Variabel
memiliki
87,75.

rerata
Rerata

bagi

kerja

kerja bersifat individual karena setiap

sebesar

individu memiliki tingkat kepuasan

motivasi
empirik

positif

hipotetik

yang

skala

berbeda

sesuai

dengan

motivasi kerja sebesar 72,5 yang

karateristik yang berlaku dalam diri

berarti motivasi kerja pada subjek

individu tersebut. Kepuasan kerja

tergolong

tinggi

sangat penting untuk diperhatikan

disini dapat diinterpretasikan bahwa

dalam sebuah perusahaan, karena

subjek memiliki motivasi kerja yang

kepuasan kerja yang tinggi akan

tergolong tinggi sesuai aspek-aspek

menciptakan

yang dikemukakan oleh Amri (2013)

mendorong motivasi kerja seseorang.

yaitu,

tinggi.

Adanya

Kondisi

kedisiplinan

suasana

Berdasarkan

dari

yang

akan

kategorisasi

karyawan, Imajinasi yang tinggi dan

skala motivasi kerja diketahui bahwa

daya kombinasi, Kepercayaan diri,

terdapat 21,7% (21 orang) yang

Daya tahan terhadap tekanan, dan

tergolong sangat tinggi motivasi

Tanggung jawab dalam melaksakan

kerjanya ; 70% (70 orang) yang

pekerjaan menjadi faktor penyebab

tergolong tinggi motivasi kerjanya ;

motivasi kerja.

8,33% (8 orang) yang tergolong
kategorisasi

sedang motivasi kerjanya. Hal ini

diketahui

dapat diartikan bahwa subjek tidak

bahwa terdapat 31, 6% (31 orang)

terlepas dari motivasi kerja yang

yang

berpengaruh bagi pekerjaanya.

Berdasarkan
skala

kepuasan

tergolong

kerja

sangat

tinggi

Sumbangan efektif variabel

kepuasan kerjanya ; 50% (50 orang)
yang

tergolong

tingi

kepuasan kerja terhadap motivasi

kepuasan

kerja sebesar 72,7%

kerjanya ; 18, 3% (18 orang) yang

7

(kepuasan

kerja)

ditunjukan

oleh

seluruhnya,

koefisien

dapat

diambil

determinan (r²) sebesar 0,523. Berarti

kesimpulan bahwa Ada hubungan

masih terdapat 27,3% faktor lain

positif yang sangat signifikan antara

yang mempengaruhi motivasi kerja

kepuasan

diluar

kerja

kerja, yang artinya semakin tinggi

tersebut misalnya, jenis kelamin,

kepuasan kerja maka akan semakin

masa kerja, jumlah tanggungan dan

tinggi motivasi kerja, sebaliknya

umur (Siagian, 2004). Berdasarkan

semakin rendah kepuasan kerja maka

hasil penelitian dapat disimpulkan

semakin rendah motivasi kerja pada

bahwa kepuasan kerja memberikan

karyawan. Dan tingkat kepuasan

kontribusi terhadap motivasi kerja

kerja dan motivasi kerja masuk

pada

variabel

kepuasan

karyawan,

dijadikan

motivasi

sehingga

dapat

dalam kategori tinggi. Dari hasil

ukur

dalam

penelitian

tolak

menumbuhkan

kerja dengan

motivasi

kerja

efektif

,

didapatkan

kepuasan

sumbangan

kerja

terhadap

namun dalam hal ini peneliti tidak

motivasi kerja sebesar 27,3 % dan

terlepas dari kesulitan dan kendala

72,7 % sisanya dipengaruhi variabel

dalam

lain

melakukan

penelitian.

yang

dapat

Kelemahan penelitian ini adalah alat

motivasi

ukur

variabel kepuasan kerja.

yang

digunakan

hanya

motivasi

mempengaruhi
kerja

diluar

menggunakan skala sehingga belum

SARAN

mampu

asepk-

Berdasarkan kesimpulan yang telah

aspek karateristik kepribadian secara

dikemukakan diatas, maka dapat

mendalam. Oleh karena itu untuk

diajukan beberapa saran yaitu:

penelitian

1.

menggungkapkan

selanjutnya

perlu

dengan

teknik

melengkapi

Bagi PT PLN (Persero) APJ

Surakarta bagian SDM, diharapkan
dari hasil penelitian ini bisa dijadikan

pengumpulan data yang lain.

pertimbangan

dalam

KESIMPULAN DAN SARAN

pengaturan

KESIMPULAN

melatih kedisiplinan dan tanggung

Berdasarkan hasil penelitian dan

jawab kerja agar memiliki motivasi

pembahasan yang telah diuraikan

8

kebijakan,

membuat
peratura,

ilmu-ilmu sosial. Vol.4 No.
1. Tarakan: STIEB

kerja yang tinggi dan bekerja lebih
produktif dan nyaman.
2.

Bagi subjek penelitian, dapat

Kartono, K. 2004. Psikologi Sosial
Untuk Perusahaan Dan
Industri.
Jakarta:
CV
Rajawali

memberi masukan agar subjek bisa
mempertahankan

kepuasan

kerja

dengan cara menjalin hubungan yang
baik

dengan

berusaha
berkembang

rekan

untuk

kerja,
maju

Luthans,
F.
2006.
Perilaku
Organisasi. Edisi ke10.
Yogyakarta : Andi

serta
dan

dalam

menjalankan

peneliti

yang

Murty, H. Srimulyani, V. A. 2013.
Pengaruh motivasi terhadap
kinerja pegawai dengan
variabel remediasi kepuasan
kerja pada PDAM kota
Madiun.
Jurnal
Riset
Manajemen dan Akutansi.
Vol. 1 No.1. Madiun :
UKWM

tugas.
3.

Bagi

ingin

melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai hubungan antara kepuasan
kerja terhadap motivasi kerja pada
karyawan, hendaknya membedakan

Nency, Y. F. N. 2007. Hubungan
Kepuasan Kerja Dengan
Motivasi Kerja Karyawan
(Studi Di PT PLN (Persero)
Distribusi Jawa Timur Area
Pelayanan dan Jaringan
Malang). Malang: Fakultas
Psikologi Universitas Negeri
(UIN)

status kerja antara pegawai tetap dan
outsourcing agar sesuai dengan hasil
yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sirli (2013) Hubungan Antara
Motivasi Kerja Dengan
Kinerja
Karyawan
PT.
Sariwarna Unit II Boyolali.
Skripsi:
Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Prabasari, I gusti Agung. 2013.
Pengaruh motivasi, disiplin
kerja
dan
komunikasi
terhadap kinerja karyawan
pada PT PLN (PERSERO)
distribusi Bali.
Jurnal
Manajemen Vol 2 No 4

Anoraga, P. 2009. Psikologi Kerja.
Jakarta: Rineka Cipta
As’ad, M. 2002. Psikologi Industri.
Yogyakarta: Liberty

Robbin, P. Stepen. 2003. Perilaku
Organisasi:
Konsep,
Kontroversi, Aplikasi. Jilid
I. Jakarta: PT. Prehallindo

Ekaningsih, A. N. 2012. Pengaruh
motivasi kerja terhadap
kinerja dengan persepsi
lingkungan kerja sebagai
variabel pemoderasi. Jurnal

9

Sule, E. 2002. Ketertarikan Antara
Kepuasan Kerja Karyawan
Dan Kepuasan Pelanggan
Dengan Kinerja Perusaan.
Dalam Jurnal Akutansi Dan
Manajemen Vol.2, No.2,
STIE YKPN, Yogyakarta
Utomo,

S. B. 2010. Pengaruh
motivasi dan kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan
CV
BERKAT
CIPTA
KARYA
NUSANTARA
SURABAYA.
JAMPSP.
Vol.6 No. 3. Surabaya:
STESIA

10

Dokumen yang terkait

Hubungan karakteristik biografis karyawan dan iklim komunikasi organisasi dengan motivasi kerja karyawan PT PLN (Persero) APJ Bogor

0 6 110

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT PLN (Persero) APJ SURAKARTA Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan Pt Pln (Persero) Apj Surakarta.

0 3 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan Pt Pln (Persero) Apj Surakarta.

0 4 7

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Kepuasan Kerja Pada Karyawan PT. Djitoe Indonesian Tobacco Surakarta.

0 3 12

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN BURNOUT PADA KARYAWAN PT.PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN BURNOUT PADA KARYAWAN PT.PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA.

0 0 16

PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN BURNOUT PADA KARYAWAN PT.PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA.

0 0 9

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN DISIPLIN KERJA PADA KARYAWAN PT. PLN APJ SURAKARTA Hubungan Antara Interaksi Sosial Dengan Disiplin Kerja Pada Karyawan PT. PLN APJ Surakarta.

0 4 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Interaksi Sosial Dengan Disiplin Kerja Pada Karyawan PT. PLN APJ Surakarta.

0 3 5

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN DISIPLIN KERJA PADA KARYAWAN PT. PLN APJ SURAKARTA Hubungan Antara Interaksi Sosial Dengan Disiplin Kerja Pada Karyawan PT. PLN APJ Surakarta.

0 2 17