PENGELOLAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMKN 1 SUDIMORO PACITAN Pengelolaan Motivasi Belajar Siswa Di SMKN 1 Sudimoro Pacitan.

i

PENGELOLAAN M OTIVASI BELAJAR SISW A
DI SM KN 1 SUDIM ORO PACITAN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada
Program St udi M anajem en Pendidikan
Program Pascasarjana Universit as M uham m adiyah Surakart a
unt uk M emenuhi Salah Satu Syarat Guna M emperoleh
Gelar M agist er dalam Ilmu M anajem en Pendidikan

Disusun Oleh:
Kukuh Purnomo
Q.100.110.201

PROGRAM STUDI M ANAJEM EN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA
2014


ii

iii

PENGELOLAAN M OTIVASI BELAJAR SISW A DI SM KN 1 SUDIM ORO PACITAN
1

2

3

Kukuh Purnomo, Bambang Sum ardjoko, W afroturrahm ah
1
Tenaga Pendidik SM KN 1 Sudimoro
2
St af Pengajar UM S Surakart a
3
St af Pengajar UM S Surakart a


ABSTRACT
The purpose of this study w as to describe (1) M anagem ent of learning
motivation in learning in SM K 1 Sudimoro Pacit an. (2) M anagem ent of the
implem ent ation of learning motivation prakerin at SM K 1 Sudimoro Pacitan.
This type of research is qualitative by design ethnography. The main subject of
the study w ere t eachers, principals and students. Data analysis used Analysis Interactive
. Analysis Interactive w as perform ed w ith data collection, data reduction, data display
and conclusion drawing or verification. Test t he validity of t he data using triangulation.
Research results indicat e that (1) Planning the learning process includes learning
objectives, teaching mat erials, teaching m ethods , learning resources, and assessment of
learning outcom es. The learning process is a series of the most important in the
formation and management of learning. M anagem ent of student m otivation pref erred
to motivat e student s to learn and pot ential exploration. The things include: the
provision of infrastructure, giving advice to student s, the selection of relevant material,
media select ion, the select ion of t eaching methods (2) Implem entation prakerin activity
begins w ith a preliminary form of motivation and purpose prakerin. Earlier prakerin
activities, t eachers also expressed prakerin goals to be achieved and part icipation of
teachers in improving student motivation in the form of a picture prakerin
implem ent ation prakerin consideration the w orking w orld, giving explanat ions of things
that must be achieved during prakerin.

Learning w as developed to increase student s' motivation. M anagement of
student motivation is done in order to realize effective learning and satisfying.
Improved learning is the essence of t he educational inst itution. Of the increase of
learning , school w ith a conducive environm ent to bring up the quality / quality
of education is satisfactory. Thus it can increase student motivat ion in learning and
prakerin.

Keyw ords:

managem ent,

learning

motivat ion,

industry

practices.

1


PENDAHULUAN

Pendidikan m erupakan kebutuhan sepanjang hayat . Set iap manusia
membutuhkan pendidikan, sam pai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan
sangat pent ing, sebab t anpa pendidikan m anusia akan sulit berkembang dan
bahkan t erbelakang. Dunia pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya dapat
mem enuhi harapan masyarakat . Dew asa ini upaya peningkat an mutu pendidikan
t erus dilakukan oleh banyak pihak, baik dilakukan oleh pem erint ah maupun
masyarakat . Upaya-upaya t ersebut dilandasi suat u kesadaran bahw a dalam
pengem bangan dan peningkat an sumber daya m anusia, pendidikan m em egang
peranan pent ing.
M enyadari hal t ersebut pem erint ah t erus m elakukan pembenahan
melalui berbagai upaya salah satunya pendidikan M enengah Kejuruan (SM K),
dim ana tujuan utam anya ant ara lain menyiapkan lulusan m emasuki dunia kerja.
Seiring dengan it u diperkenalkan kebijakan kesesuaian dan kesepadanan (link
and mat ch ) dengan tujuan meningkat kan kualit as lulusan yang mem iliki

ket eram pilan dan kemampuan int elekt ual sebagai calon t enaga kerja yang
t angguh, handal dan profesional. Kebijakan kesesuaian dan kesepadanan (link

and mat ch ) pada dasarnya berlaku unt uk seluruh jenis dan jenjang pendidikan,

dan

khususnya

unt uk

pendidikan

m enengah

kejuruan.

Kebijakan

ini

dioperasionalkan dalam bent uk pelaksanaan program Pendidikan Sist em Ganda
(PSG). Pendidikan Sist em Ganda (PSG) adalah suatu bentuk penyelenggaraan

pendidikan dan pelat ihan keahlian kejuruan yang mam adukan secara sist em at ik
dan sinkron dengan program pendidikan di seko lah sert a program penguasaan
keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja, t erarah untuk
mencapai suatu tingkat keahlian profesional t ert entu (Djojonegoro, 1999: 25).
Peningkat an

kualit as

pendidikan

sangat

menekankan

pent ingnya

peranan sekolah sebagai pelaku dasar utam a sert a peranan orang tua dan
masyarakat dalam mengem bangkan pendidikan. M utu pembelajaran dan hasil
belajar yang memuaskan merupakan hasil akumulasi dari seluruh layanan yang


2

dilakukan sekolah dan pengaruh suasana yang dicipt akan di sekolah, proses
pendidikan dikat akan berm utu t inggi apabila pengorganisasian dilakukan secara
harmonis sehingga mam pu m encipt akan situasi sekolah yang m enyenangkan,
mampu m endorong mot ivasi dan minat belajar sert a m emperdayakan pesert a
didik (Anonim, 2001: 26) Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan tidak hanya
didukung lengkapnya sarana prasarana, guru yang berkualit as at aupun input
sisw a yang baik, t etapi proses di sekolah sangat berperan t erhadap peningkatan
keefekt ifan sekolah (Anonim , 2003 : 10)
Suksesnya sebuah pem belajaran t erlihat dari prest asi at au hasil belajar
pesert a didik. Nam un hal ini m erupakan masalah yang tidak mudah unt uk
dicapai, sebab m em erlukan m ot ivasi yang t inggi, baik mot ivasi belajar sisw a
maupun mot ivasi guru dalam m engajar.
Dalam rangkaian proses pem belajaran ada kurikulum pendidikan yang
merupakan sebuah program yang m embantu guru dan siswa untuk melakukan
kegiat an pem belajaran secara t erarah dan t erprogram . Dengan kurikulum yang
baik m aka guru bisa menyampaikan mat eri secara t erarah, dan sisw a dapat
belajar dengan baik sehingga prest asi belajarnya baik pula.
Selain kurikulum, guru harus mam pu m enjadikan proses pem belajaran

lebih kondusif dengan berbagai m acam cara sepert i penggunaan berbagai m edia
pembelajaran yang relevan, pem berian penghargaan ( rew ard ) bagi yang
berprest asi, pem berian hukum an (punishment ) bagi yang melanggar sert a pujian
sebagai m edia pembentukan dan peningkat an m ot ivasi mot ivasi belajar sisw a.
Karena dengan adanya motivasi siswa akan mampu m eraih prest asi belajar yang
maksimal.
Untuk mendapat kan sebuah prest asi belajar m aka sisw a m em erlukan
dorongan at au mot ivasi dari diri sendiri (int ernal) m aupun dari luar ( ekst ernal )
sepert i t eman, guru, orang tua, keluarga, lingkungan sekit ar, kondisi fisiologis
dan psikologis. M ot ivasi sangat diperlukan bagi set iap siswa karena dengan
mot ivasi sisw a akan bersem angat dalam belajar.

3

Sebagaim ana dikemukakan oleh M ufidah (2008: 312), bahw a belajar dan
memperoleh pendidikan merupakan hak dasar anak t anpa ada perlakuan
diskrim inat if ras, suku, agama, maupun laki-laki dan perem puan. Orang tua
sebenarnya merupakan kunci mot ivasi dan keberhasilan belajar sisw a. Tidak ada
pihak lain yang akan dapat menggant ikan peranan orang t ua dengan seut uhnya.
Keberhasilan orang tua di dalam m enunjang mot ivasi dan keberhasilan belajar

t erlet ak pada erat nya hubungan ant ara orang tua dengan anak-anaknya.
M otivasi belajar sangat diperlukan dalam m em peroleh ilmu penget ahuan
at aupun kecakapan hidup (life skill) yang menjadi tujuan set iap individu untuk
mengapai cit a-cit anya.

Secara um um lulusan sekolah m enengah kejuruan

mempunyai tiga t ujuan yait u: m elanjut kan, bekerja, dan w irasw ast a. Kecakapan
hidup dikem bangkan dalam proses pem belajaran di sekolah maupun di luar
sekolah melalui kegiat an prakerin. Teori dan dasar kejuruan dilaksanakan di
sekolah dan sebagian lainnya dilaksanakan di dunia kerja, yait u keahlian
produkt if yang diperoleh melalui kegiat an bekerja di dunia indust ri (prakerin).
Sebagaim ana halnya sisw a di SM KN 1 Sudimoro, kenyat aan yang ada di
SM KN 1 t ersebut sisw a m em punyai berbagai macam t ingkat mot ivasi belajar, ada
yang mempunyai mot ivasi belajar t inggi, dan juga ada yang kurang m em iliki
mot ivasi belajar, sehingga menyebabkan siswa m engalami kesulit an dalam
merespon m at eri pelajaran dari guru. Hal ini disebabkan karena sisw a berasal
dari

berbagai lat ar belakang yang sangat beragam dari segi ekonomi, minat


sekolah, dan lingkungan.
Prest asi belajar sisw a SM KN 1 Sudimoro ini bervariasi, ada yang mem iliki
prest asi baik di bidang kegiat an akadem ik namun di bidang non akademik sangat
minim . Sebaliknya, ada yang prest asi akadem iknya m inim namun prest asi di
bidang non akadem ik sangat memuaskan. Tidak jarang juga pesert a didik yang
memiliki prest asi di bidang akadem ik m aupun non akadem ik sama-sam a baiknya,
sehingga bisa dikat akan sempurna jika sisw a m am pu m eraih prest asi pada
keduanya.

4

Sehubungan dengan hal ini perlu diingat bahwa prest asi rendah pada
suatu m at a pelajaran t ert ent u belum t entu berart i bahw a anak itu bodoh
t erhadap m at a pelajaran itu, bisa jadi dikarenakan fakt or dari luar, lingkungan
dan sosial budaya. Seringkali t erjadi seorang anak m alas t erhadap suatu mat a
pelajaran, t et api sangat giat dalam mat a pelajaran yang lain. Banyak bakat anak
t idak berkem bang karena t idak memperoleh lingkungan yang m emadai sehingga
kurang menimbulkan mot ivasi untuk belajar dalam m engembangkan bakat nya.
Dari hasil pengam at an (observasi ) penelit i sem ent ara di SM KN 1

Sudimoro Pacit an, bahw a ada berbagai t ingkat m otivasi belajar sisw a dalam
kelas m aupun dalam pelaksanaan prakerin. Oleh karena it u, mot ivasi belajar
t ersebut harus dikelola dengan baik agar dapat m enum buhkan kecakapan hidup
(life skill), sepert i yang menjadi tujuan sekolah kejuruan.

Berdasarkan uraian di at as, maka tujuan dari penelitian ini adalah unt uk
menget ahui dan m endeksripsikan (a) Pengelolaan motivasi belajar dalam
pembelajaran di

SM KN 1 Sudimoro Pacit an. (b) Pengelolaan motivasi belajar

dalam pelaksanaan prakerin di SM KN 1 Sudimoro Pacit an.

M ETODE PENELITIAN

Jenis penelit ian yang dilakukan adalah penelitian kualit atif. Penelit ian
kualit at if m erupakan penelitian yang berm aksud untuk m em aham i fenom ena
t ent ang apa yang dialami oleh subjek penelit ian misalnya perilaku, persepsi,
mot ivasi, tindakan dan lain-lain secara holist ik, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kat a-kat a dan bahasa, pada kont eks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaat kan berbagai m et ode ilmiah (M oleong, 2014 : 6)
Penelit ian

ini

m enggunakan

pendekat an

kualit at if

dengan

desain

et nografi. Et nografi m erupakan rekonst ruksi budaya sekelompok manusia yang
dianggap budaya dalam kancah kehidupan m anusia (Pressle-Goet z dan LeCom t e
dalam M ant ja, 2008: 2).

5

Penelit ian at au kajian et nografi bersifat holistik, art inya bahw a penelit ian
ini t idak hanya m engarahkan perhat ian pada salah satu at au beberapa variabel
t ert ent u yang m enjadi perhat ian penelit i dalam suatu pengkajian. Bentuk holist ik
ini didasarkan pada pandangan bahwa budaya m erupakan keseluruhan yang
t erdiri dari bagian bagian yang t idak dapat dipisahkan (M ant ja, 2008: 7)
Penelit ian kualitat if m enggunakan kajian et nografis sebagai ciri khasnya.
Dalam penelit ian kualit atif hal-hal subyekt if (subjekt ivit as murni) t erm asuk yang
diperhitungkan dalam pengumpulan dan analisis dat a (Sut am a, 2012: 33).
Penelit ian

dilaksanakan

di

SM KN

1

Sudimoro

Pacit an,

t eknik

pengumpulan dat a yang digunakan m eliputi w aw ancara, observasi, dan
dokument asi. M et ode w aw ancara (int erview ) ini penulis gunakan dengan tujuan
unt uk m em peroleh dat a yang berkait an dengan pengelolaan motivasi sisw a.
Adapun sumber inform asi (Informan) adalah Kepala Sekolah, Guru dan Sisw a di
SM KN 1 Sudimoro Pacit an.
Di dalam m elakukan analisis dat a penelit i m engacu kepada t ahapan
yang dijelaskan M iles dan Huberm an (2007: 16) yang t erdiri dari t iga t ahapan
yait u: pengumpulan dat a (data collect ion), reduksi dat a (dat a reduct ion),
penyajian dat a (data display) , dan penarikan kesimpulan at au verifikasi
(conclusion drawing/ verivication ), biasa dikenal dengan m odel analisis int erakt if
(interact ive model of analysis).
Teknik pem eriksaan dat a digunakan untuk menet apkan keabsahan
suatu

dat a .

Triangulasi

dalam

pengujian

kredibilit as diart ikan

sebagai

pengecekan dat a dari berbagai sum ber dengan berbagai cara, dan berbagai
w akt u (Wiliam W iersm an dalam Sugiyono , 2014:273)
HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN
Pengelolaan M otivasi Belajar di kelas pada Siswa SM KN 1 Sudimoro Pacitan.

Kondisi sisw a di SM KN 1 Sudim oro Pacit an beraneka ragam m ot ivasi yang
dimiliki karena lat ar belakang kehidupan yang berbeda , baik fakt or int ernal
maupun fakt or ekst ernal.

6

Fakt or

int ernal

maupun ekst ernal berperan

dalam

meningkat kan

mot ivasi belajar sisw a. Keluarga, pendidikan orang t ua, perekonomian keluarga,
dan lingkungan pergaulan. M et ode pembelajaran guru, sumber belajar, sarana
prasarana dan lingkungan sekolah yang kondusif merupakan fakt or ekst ernal
yang berperan dalam mendorong t inggi rendahnya m ot ivasi belajar sisw a.
Pembelajaran akan berlangsung hidup bila sisw a ikut akt if dalam proses belajar,
agar proses pem belajaran berjalan hidup harus didukung sarana dan prasarana
yang mem adahi, buku pelajaran, alat praktek, sert a peralat an lain yang
menunjang pem belajaran. M at eri pelajaran harus relevan dan sesuai dengan
fakt a yang ada sehingga sisw a dapat menganalisa sert a m em bandingkan
sehingga diperoleh pem aham an yang menyeluruh dan benar t ent ang suat u
konsep t ert ent u. Dengan hal t ersebut diharapkan dapat m enumbuhkan motivasi
sisw a dalam mempelajari suatu ilmu penget ahuan dan t eknologi karena dengan
adanya motivasi, seseorang m ampu m eraih apa yang diharapkan. Sebagaim ana
dikemukakan oleh Purw anto (2004: 71), m ot ivasi m erupakan pendorongan suatu
usaha yang disadari untuk mempengaruhi t ingkah laku seseorang agar ia
t ergerak hat inya untuk bert indak m elakukan sesuat u sehingga m encapai hasil
at au tujuan t ert ent u.
Guru dan kepala sekolah memiliki peran yang cukup tinggi dalam
meningkat kan m ot ivasi sisw a dalam pembelajaran. Peran guru tersebut berupa
memberi gambaran pent ingnya lulusan SM K dengan pert im bangan dunia kerja
saat ini dan mem beri penjelasan pada sisw a m engenai hal-hal yang harus dicapai
selam a proses pembelajaran.

Pengadaan

buku,

sarana prasarana

yang

menunjang pem belajaran dapat menumbuhkan m ot ivasi belajar sisw a. Selain
pemenuhan sarana prasarana kepala sekolah dapat m em beri nasehat -nasehat
kepada sisw a akan pentingnya pendidikan.
Dalam hal upaya proses peningkat an m ot ivasi belajar sisw a ini, beberapa
langkah yang t elah diprogram kan oleh pihak sekolah berupa penyediaan buku
pen u njang, penyediaan sarana prasarana, pemilihan mat eri yang relevan dengan

7

kebutuhan pesert a didik, pemilihan m edia yang sesuai mat eri yang diajarkan,
pemilihan met ode pembelaj aran yang sesuai dengan mat eri pelaj aran .
Langkah-langkah t ersebut didukung dengan beberapa kegiat an pihak
sekolah dengan mem berikan sanksi bagi yang m elanggar, m emberikan hadiah
bagi

yang berprest asi,

dengan

m engadakan

program

sisw a berprest asi,

memberikan beasisw a bagi sisw a kurang mam pu, memberikan t eguran,
pengarahan, bimbingan dan solusi bagi sisw a yang sedang bermasalah di
sekolah. Sehingga t idak ada yang dirugikan satu sam a lain, baik pihak sisw a
maupun sekolah. Hal ini sebagaimana t eori hedonisme dikemukakan oleh
Purwant o (1994), bahw a Hedonisme berart i kesukaan, kesenangan, at au
kenikm at an. Hedonisme adalah suat u aliran di dalam filsafat yang memandang
bahw a tujuan hidup yang ut ama pada m anusia adalah m encari kesenangan yang
bersifat duniaw i. Implikasi dari t eori ini adalah adanya anggapan bahw a sem ua
orang cenderung menghindari hal-hal yang menyulit kan dan lebih m enyukai
melakukan perbuat an yang mendapat kan kesenangan. Siswa di kelas m erasa
gembira dan bert epuk t angan m endengar pengum um an dari kepala sekolah
bahw a guru m at emat ika yang mereka benci t idak dapat mengajar karena sakit .
M enurut t eori Hedonisme, para sisw a harus diberi m ot ivasi secara t epat agar
t idak m alas belajar, dengan cara memenuhi kesenangannya.
Krit eria bagi sisw a yang mem iliki motivasi belajar t inggi dengan indikasi:
sisw a mem iliki semangat t inggi dalam belajar, sisw a rajin dalam m engerjakan
berbagai m acam t ugas pelajaran yang diberikan oleh guru, sisw a mampu
mengikut i pembelajaran dengan baik dan t enang dalam kelas. Sem ent ara it u bagi
sisw a yang rendah t ingkat m otivasi belajarnya, memiliki indikasi: sisw a t ersebut
kurang bersemangat dalam m engikuti pem belajaran baik di kelas m aupun di luar
kelas, sisw a memperoleh hasil belajar jauh di baw ah KKM yang t elah dit entukan
dengan st andar 7,00.

8

Hal-hal yang m enjadi sebab motivasi belajar sisw a rendah/ menurun
adalah kurang adanya pendorong baik yang bersifat int ernal m aupun ekst ernal
dan juga rendahnya perhat ian guru dan orang tua sisw a.
Untuk menghadapi kondisi sisw a yang memiliki m ot ivasi belajar rendah,
pihak sekolah baik kepala sekolah, guru m aupun kom it e m enyusun beberapa
cara dengan m elakukan pendekat an pada sisw a (bimbingan/ konseling pribadi),
mencari sum ber masalah, membantu m enyelesaikan perm asalahan, m em anggil
orang tua unt uk m emberikan penjelasan m engenai kondisi anaknya .

Pengelolaan M otivasi Belajar dalam Prakerin pada Sisw a SM KN 1 Sudimoro
Pacitan.

M otivasi m erupakan

fakt or ut ama bagi siswa dalam pem belajaran.

Dengan m otivasi yang t inggi maka pem belajaran siswa bisa lebih baik, demikian
sebaliknya, jika siswa mem iliki m otivasi yang rendah, m aka pem belajaran dan
hasil belajar sisw a hasil rendah. M otivasi memiliki posisi yang cukup pent ing
dalam proses pembelajaran untuk m embangkit kan sem angat belajar sisw a.
Hal-hal yang dapat berperan pada m ot ivasi belajar sisw a dalam
pelaksanaan prakerin di SM KN 1 Sudim oro Pacit an sepert i pengalaman
pelaksanaan prakerin kakak kelas pada periode seb elumnya, keinginan sisw a,
lingkungan belajar di t em pat industri yang dit empat i.
Tinggi

rendahnya

motivasi

belajar

sisw a

dalam

pelaksanaan

pembelajaran prakerin ini m endapat dukungan dari berbagai pihak, baik
dukungan orang t ua, dukungan dari guru, dan dukungan kepala sekolah bahkan
mendapat kan dukungan dari pemerint ah.
Posisi guru memiliki peran yang cukup t inggi dalam meningkat kan
mot ivasi sisw a dalam pelaksanaan prakerin. Peran guru t ersebut berupa
memberi gam baran prakerin dengan pert imbangan dunia kerja dan memberi
penjelasan pada sisw a mengenai hal-hal yang harus dicapai selam a prakerin.

9

Dalam proses m eningkat kan motivasi belajar sisw a untuk kelangsungan
kelancaran pelaksanaan prakerin ini, kepala sekolah dan guru sebagai pihak
sekolah m enent ukan langkah-langkah st rat egis dan sist emat is sehingga t umbuh
mot ivasi belajar siswa lebih t inggi dan m aksim al. Langkah-langkah t ersebut
merupakan upaya yang deprogram oleh pihak sekolah secara bersama-sama.
Secara bersam a seluruh pihak sekolah menent ukan langkah-langkah
yang hendak diberikan pada sisw a untuk m eningkat kan motivasi belajar dalam
prakerin. Langkah-langkah t ersebut sepert i halnya pihak sekolah memberi
contoh dunia kerja d engan cara m em ut ar film docum ent er, m emberi arahan
bagaim ana pelaksanaan prakerin dengan baik dan benar, sert a mencarikan
t em pat pelaksanaan prakerin yang berkualit as dan mudah dijangkau.
Beberapa langkah pem berian m ot ivasi oleh pihak sekolah pada sisw a
dilanjut kan dengan pem berian kegiat an pada siswa sehingga mot ivasi belajar
sisw a lebih yakin dan m ant ap dengan adanya kegiat an yang bersifat nyat a.
Ada beberapa kegiat an yang dilakukan sekolah untuk meningkat kan
mot ivasi sisw a dalam pelaksanaan prakerin, baik kegiat an yang bersifat pribadi
maupun kelompok. Kegiat an t ersebut berupa pemberian pengarahan oleh kepala
sekolah at au guru lewat jurusan pelaksanaan prakerin, sert a pemberian bekal
sisw a oleh pihak sekolah.
Kegiat an-kegiat an yang t elah diprogramkan oleh pihak sekolah dalam
meningkat kan m otivasi belajar sisw a dalam pelaksanaan prakerin itu dit indak
lanjuti dengan t indakan kongkrit dalam pem berian fasilit as pada sisw a. Hal ini
dim aksudkan untuk m em udahkan siswa dalam proses pelaksanaan prakerin.
Pihak sekolah t elah m elakukan kerjasam a dengan pihak DU/ DI. Dalam
hal ini pihak sekolah t elah mem bina kerjasam a dengan DU/ DI supaya sisw a yang
lulus bisa langsung bekerja at au set idaknya dengan kerjasama dengan DU/ DI
t ersebut

anak didik menget ahui dunia kerja yang sesungguhnya. Sisw a

menget ahui gam baran nyat a dunia kerja dari t eori-t eori yang t elah dit erima di
kelas.

10

Penjelaskan profil set iap DU/ DI oleh sekolah sebagai t em pat prakerin
dapat m em otivasi sisw a dalam pelaksanaan prakerin. Hal t ersebut dilakukan agar
sisw a m enget ahui secara benar bidang usaha yang dilakukan oleh DUDI.
Pelaksanaan prakerin m enjadi lebih efekt if dan efisien karena sisw a
memiliki bekal yang cukup baik secara t eori m aupun prakt ek. Pem bekalan yang
dilakukan pihak sekolah agar sisw a siap m elaksanakan prakerin dilakukan secara
rut in pada m sing-m asing jurusan. Pem bekalan ini dilakukan dua minggu sekali
secara rut in.

SIM PULAN

1. Perencanaan proses pem belajaran m em uat tujuan pembelajaran, mat eri
ajar, m et ode pangajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Proses
pem belajaran m erupakan rangkaian t erpent ing dalam pembent ukan dan
pengelolaan sekolah. Pengelolaan mot ivasi belajar siswa diut amakan untuk
m enum buhkan m ot ivasi belajar sert a penggalian pot ensi sisw a. Pendidik
m em egang peran pent ing dalam m engelola mot ivasi belajar sisw a yang
m empunyai tingkat motivasi berbeda-beda.
2. Pelaksanaan

prakerin

diawali

dengan

kegit an

pendahuluan

berupa

pem berian m ot ivasi dan tujuan prakerin. Diaw al kegiat an prakerin, guru juga
m enyam paikan tujuan prakerin yang akan dicapai. Pengalaman pelaksanaan
prakerin kakak kelas, keinginan siswa, dan lingkungan dapat memotivasi
sisw a dalam pelaksanaan prakerin.

Pem berian motivasi kepada sisw a

dilakukan dengan cara pemberian gambaran prakerin dengan pert imbangan
dunia kerja, pemberian penjelasan hal-hal yang harus dicapai selam a
prakerin. M et ode yang digunakan sekolah unt uk m emot ivasi sisw a dalam
prakerin sepert i pengarahan dan penjelasan, Pihak sekolah mendat angkan
perw akilan dari pihak DU/ DI agar m em berikan sosialisasi tent ang prakerin.

11

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2001. Indikat or Keberhasilan Program Pengembangan Pendidikan
Kecakapan Hidup. Jakart a Depdiknas.
Anonim, 2003. Indikat or Keberhasilan Program Pengembangan Pendidikan
Kecakapan Hidup. Jakart a Depdiknas.
Arikunto, Suharsimi 1990. M anajemen Penelit ian. Jakart a: CV. Rineka Cipt a.
Ch, M ufidah. 2008. Psikologi Keluarga Islam Berw awasan Gender . M alang: UIN
M alang Press.
Depdiknas. 2000. M anajemen Peningkat an M utu Pendidikan Berbasis Sekolah .
Jakart a: Depdikbud.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Asw an. 2002. St rat egi Belajar M engajar .
Jakart a: Rineka Cipt a.
Djojonegoro, Wardim an. 1999. Pengembangan Sumber Daya M anusia Sekolah
M enengah Kejuruan . Jakart a: Balai Pust aka.
Dim yat i. 1999. Belajar dan Pembelajaran . Jakart a : Rineka Cipta.
Djaali, 2007. Psikologi Pendidikan , Jakart a: PT Bumi Aksara.
Djam’an Satori dan Aan Komariah, 2013. M et odologi Penelitian Kualit atif.
Bandung : Alfabet a.
Ham alik, Oem ar. 2001. Proses Belajar M engajar . Bandung :Bumi Aksara
Harsono, 2008. M odel –M odel
Pust aka Pelajar.

Pengelolaan Perguruan Tinggi . Yogyakart a :

M ant ja , W, 2008. Et nografi . M alang : Elang M as.
M art in Handoko. 1992. M ot ivasi Daya Penggerak Tingkah Laku , Jakart a: Rineka
Cipt a.
M iles, M at t ew . B dan Huberm an, A. M ichael. 1992. Analisis Data Kualit at if.
Jakart a : UI-Press.
M oleong, Lexi. J. 2014. M et odologi Penelit ian Kualitat if. Bandung: Rem aja
Rosdakarya.
M uhajir, Noeng. 2000. M et odologi Penelit ian Kualit atif . edisi IV. Jogjakart a:
Penerbit Rake Sarasin.
Purwant o, M . Ngalim. 1994. Ilmu Pendidikan: Teorit is dan Prakt is. Bandung:
Remaja Rosdakarya Off set .
Purwant o, Ngalim . 2004. Psikologi Pendidikan . Rem aja Rosda Karya. Bandung.
Pusat Kurikulum , Balitbang Depdiknas. 2006. Pengembangan Diri . Jakart a Pusat .

12

Sagala, Syaiful. 2007. M anajemen St rat egik dalam Peningkat an M ut u Pendidikan .
Bandung: Alfabet a.
Sardiman. 1992. Int eraksi dan M otivasi Belajar . Jakart a: Rajaw ali Press.
Soem anto, Wasty. 1990. Psikologi Pendidikan . Jakart a: PT. Renika.
Sugiyono. 2014. M et ode Penelit ian Kuant itat if Kualit atif dan R & D. Bandung :
Penerbit Alfabet a.
Sukm adinata, Nana Syaodih. 2007. M et ode Penelit ian Pendidikan. Bandung:
Rosdakarya.
Sumadi Suryabrat a. 2002. Psikologi Pendidikan . Jakart a: PT. Raja Grafindo
Persada.
Suryosubrot o. 2004. M anejem en Pendidikan di Sekolah . Jakart a: Rineka Cipt a.
Sut am a, 2012. M etode Penelitian Pendidikan. Kartasuro : Dut a Perm at a Ilmu.
Winardi, S. 2008. M ot ivasi dan Pemot ivasian dalam M anajemen. Jakart a :
Rajawali Press.
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran . Jakart a : PT Grasindo.
Andrew Lit tlejohn. 2008. “ The Tip of the Iceberg: Fact ors Affect ing Learner
M otivat ion.” Vol 39(2) 214-225 | SAGE Publications, Los Angeles,
London, New Delhi and Singapore. ht t p:/ / RELC.sagepub.com .
Cynt hia Gaut reau, California St at e Universit y Fullert on. 2011. “ M ot ivat ional
Factors Affect ing t he Int egrat ion of a Learning M anagement Syst em by
Facult y.” The Journal of Educat ors Online, Volume 8, Number 1, January.
Hayenga, Am ynt a O ; Corpus, Jennifer Henderlong, 2010.” Profiles of inst rinsic
and exst rinsic motivations : A person-cent ered approach t o motivation
and achievement in middle scholl ” , Springer Science & Busines M edia “ ,
New York, Vol 7, Num 4, Decem ber 2010, p. 371-383.
M uhamm ad Tayyab Alam and Sabeen Farid. 2011. “ Fact ors Affect ing Teachers
M ot ivat ion.” Int ernat ional Journal of Business and Social Science Vol. 2
No. 1; January.
Rizw an Qaiser Danish dan Ali Usm an. 2010. “ Impact of Reward and Recognition
on Job Satisfact ion and M ot ivat ion: An Empirical St udy from Pakist an.”
Int ernat ional Journal of Business and M anagement . Vol. 5, No. 2.
St uart Levy dan Holly Campbell. 2008. “ Student M otivat ion: Premise, Effect ive
Pract ice and Policy.” Aust ralian Journal of T eacher Education. Volume 33
| Issue 5 Art icle 2.
ht tp:/ / sobatbaru.blogspot .com / 2008/ 10/ eskt ra-kurikuler.ht ml)
hari/ t angal: 13 Februari 2013.

diaksepada