PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI SISWA SMKN 6 BANDUNG.

(1)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN 6 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi: Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh : Udi Wahyudi NIM. 0706940

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Udi Wahyudi, 2013

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI SISWA SMKN 6 BANDUNG

UDI WAHYUDI (0706940)

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan menengah yang bertujuan mencetak lulusan siap bekerja. Namun kenyataannya 42% siswa kelas X Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung tidak lulus kriteria kelulusan minimum (KKM) pada mata diklat Ilmu Ukur Tanah Dasar (IUTD) semester ganjil 2012/2013. Karena itu dilakukanlah penelitian menggunakan metode studi hubungan kausal dengan sampel 63 orang dari populasi 183 orang. Data variabel X diperoleh dari angket sedangkan data variabel Y diperoleh dari dokumentasi nilai ujian tengah semester (UTS). Hasilnya diketahui gambaran umum motivasi sebagai berikut: cukup tinggi 35,38%, sangat tinggi 6,15%, tinggi 24,62%, rendah 16,92% dan sangat rendah 9,23%. Sementara gambaran umum prestasi sebagai berikut: cukup tinggi 52,31%, sangat tinggi 6,15%, tinggi 13,85, rendah 16,92% dan sangat rendah 10,77%. Juga diketahui bahwa motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi guru, siswa, orang tua siswa, dan peneliti selanjutnya.


(3)

ABSTRACT

THE EFFECT OF STUDENT MOTIVATION TO LEARNING ACHIEVEMENT STUDENT SMKN 6 BANDUNG

UDI WAHYUDI (0706940)

Vocational High School (SMK) is a secondary education institution aiming to produce ready work graduates. But in fact, the class X of Building Engineering at Vocational high school 6 Bandung has 42% students not achieving a minimum competency exam (KKM) in the Soil Science Basic Training (IUTD) subjects at 2012/2013 odd semester. Therefore, a research uses a causal association studies with 63 samples from the population of 183 has undertaken. The X variable data is obtained from questionnaires and the Y variable data is obtained from the value of the midterm (UTS) documentation. The result has known that the motivation overview as follows: 35.38% is high, 6.15% is very high, 24.62% is high, low and 16.92% is low, and 9.23% is very low. While an achievements overview as follows: 52.31% is high, 6.15% is very high, 13.85 is high, 16.92% is low, and 10.77% is very low. And the motivation on achievement have significant positive influence. Hopefully this research is helpful for teachers, students, parents, and further research.


(4)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

ABSTRAK ... ... v

DAFTAR ISI ... vi

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ... 6

A. Tinjauan Belajar ... 6

1. Pengertian Belajar... 6

2. Ciri-ciri Belajar ... 7

B. Tinjauan Motivasi Belajar ... 8

1. Pengertian Motivasi ... 8

2. Tipe-tipe Motivasi ... 9

3. Prinsip-prinsip Motivasi ... 11

4. Fungsi Motivasi Belajar ... 12

5. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi ... 12


(5)

7. Penjelasan per-Indikator Motivasi Belajar ... 14

C. Tinjauan Prestasi Belajar ... 16

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 16

2. Indikator Prestasi Belajar... 18

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar ... 20

4. Tinjauan Soal UTS Ilmu Ukur Tanah Dasar ... 21

D. Penelitian yang Relevan ... 23

E. Kerangka Pemikiran ... 24

F. Asumsi dan Hopotesis ... 25

1. Asumsi ... 25

2. Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Lokasi Penelitian ... 26

B. Alur Penelitian ... 26

C. Metode Penelitian ... 27

D. Devinisi Operasional Variabel ... 27

1. Variabel Independen ... 27

2. Variabel Dependen ... 28

E. Populasi dan Sampel ... 29

1. Populasi ... 29

2. Sampel ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 32

F. Teknik Pengujian Instrumen ... 33

1. Uji Validitas ... 34

2. Uji Reliabilitas ... 35

G. Hasil Uji Coba Instrumen ... 37

1. Validitas ... 37

2. Reliabilitas ... 37

H. Teknik Analisi Data dan Pengujian Hipotesis ... 39


(6)

2. Pengujian Hipotesis ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Pengolahan Data Penelitian ... 47

1. Uji Normalitas ... 47

2. Uji Kecenderungan ... 49

3. Perhitungan Koefisien Korelasi ... 61

4. Uji Regresi Linier ... 62

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

1. Pembahasan Teori ... 63

2. Pembahasan Penelitian yang Relevan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67


(7)

LAMPIRAN-LAMPIRAN:

Lampiran 1 KISI-KISI, ANGKET PENELITIAN DAN DATA PENELITIAN

1.1 Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba 1.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian 1.3 Angket Penelitian

Lampiran 2 PENGOLAHAN DATA

2.1 Uji Validitas Variabel X

2.2 Uji Reliabilitas Variabel X

2.3 Data Variabel X dan Variabel Y

2.4 Uji Normalitas Variabel X

2.5 Uji Normalitas Variabel Y

2.6 Uji Kecenderungan Variabel X

2.7 Deskripsi Motivasi Tiap Kelas

2.8 Uji Kecenderungan Variabel Y

2.9 Data Konversi T Score

2.10 Deskripi Motivasi Tiap Kelas

2.11 Uji Korelasi Metode Product Moment

2.12 Perhitungan Regresi Linier Sederhana

2.13 Deskripsi Variabel X Tiap Indikator Motivasi

Lampiran 3 PENUNJUKAN DOSEN

3.1 Penunjukan Dosen Pembimbing I dari Jurusan

3.2 Penunjukan Dosen Pembimbing 3 dari Jurusan

3.3 Penunjukan Dosen Pembimbing 1 dari Fakultas


(8)

Lampiran 4 LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI

4.1 Lembar Bimbingan Skripsi dari Pembimbing 1

4.2 Lembar Bimbingan Skripsi dari Pembimbing 2

Lampiran 5 TABEL-TABEL STATISTIK, BERITA ACARA, SURAT KETERANGAN DAN RIWAYAT HIDUP

5.1 Tabel-tabel Statistika

5.2 Berita Acara Seminar I

5.3 Surat Keterangan Meneliti


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai UTS IUTD Kelas X TB ... 2

Tabel 2.1 Jenis, Indikator dan Cara Rvaluasi Prestasi ... 18

Tabel 2.2 Kisi-kisi Soal UTS IUTD semester ganjil... 22

Tabel 2.3 Penelitian yang Relevan ... 23

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 28

Tabel 3.2 Populasi Penelitian ... 29

Tabel 3.3 Pembagian Jumlah Sampel ... 31

Tabel 3.4 Penilaian Skala Likert ... 33

Tabel 3.5 Kriteria Validitas Suatu Penelitian ... 35

Tabel 3.6 Kriteria Derajat Reliabilitas ... 37

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas ... 38

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Angket ... 39

Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi ... 40

Tabel 3.10 Kriteria Koefisien Korelasi ... 43

Tabel 3.11 Daftar Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linier ... 45

Tabel 4.1 Uji Kecenderungan Variabel X ... 50

Tabel 4.2 Deskripsi Variabel X Kelas X TB 1 ... 51

Tabel 4.3 Deskripsi Variabel X Kelas X TB 2 ... 52

Tabel 4.4 Deskripsi Variabel X Kelas X TB 3 ... 52

Tabel 4.5 Deskripsi Variabel X Kelas X TB 4 ... 53


(10)

Tabel 4.7 Uji Kecenderungan Variabel Y ... 55

Tabel 4.8 Deskripsi Variabel Y Kelas X TB 1 ... 56

Tabel 4.9 Deskripsi Variabel Y Kelas X TB 2 ... 57

Tabel 4.10 Deskripsi Variabel Y Kelas X TB 3 ... 58

Tabel 4.11 Deskripsi Variabel Y Kelas X TB 4 ... 59

Tabel 4.12 Deskripsi Variabel Y Kelas X TB 5 ... 60

Tabel 4.13 Korelasi Product Moment ... 61


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Hipotesis ... 24

Gambar 3.1 Alur Penelitian... 44

Gambar 4.1 Penyebaran Data Variabel X ... 48

Gambar 4.2 Pernyebaran Data Variabel Y ... 49

Gambar 4.3 Uji Kecenderungan Variabel X ... 50

Gambar 4.4 Deskripsi Variabel X Kelas X TB 1 ... 51

Gambar 4.5 Deskripsi Variabel X Kelas X TB 2 ... 52

Gambar 4.6 Deskripsi Variabel X Kelas X TB 3 ... 53

Gambar 4.7 Deskripsi Variabel X Kelas X TB 4 ... 54

Gambar 4.8 Deskripsi Variabel X Kelas X TB 5 ... 55

Gambar 4.9 Uji Kecenderungan Variabel Y ... 56

Gambar 4.10 Deskripsi Variabel Y Kelas X TB 1 ... 57

Gambar 4.11 Deskripsi Variabel Y Kelas X TB 2 ... 58

Gambar 4.12 Deskripsi Variabel Y Kelas X TB 3 ... 59

Gambar 4.13 Deskripsi Variabel Y Kelas X TB 4 ... 60

Gambar 4.14 Deskripsi Variabel Y Kelas X TB 5 ... 61

Gambar 4.15 Persentase Perindikator Aspek Motivasi ... 61


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang mencetak lulusan siap bekerja. Lulusan SMK diharapkan mampu bekerja pada orang lain dengan dibuktikan oleh kecakapannya melaksanakan tugas-tugas yang diberikan perusahaan atau lembaga tempat mereka bekerja. Lulusan SMK juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja sendiri dengan modal dasar pendidikan yang pernah mereka daptakan. Diantara faktor penting untuk mewujudkan lulusan SMK yang berkualitas adalah prestasi belajar siswa. Setelah kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia pekerjaan, prestasi belajar siswalah yang menjadi prioritas berikutnya. Siswa yang mampu menuntaskan setiap alur pembelajaran dengan sebaik-baiknya atau berprestasi diharapkan akan mampu beradaptasi dalam dunia pekerjaan.

Pada kenyataannya di SMKN 6 Bandung khususnya pada mata diklat Ilmu Ukur Tanah (IUTD) yang diikuti oleh kelas X Teknik Bangunan (TB) semester 1 tahun pelajaran 2012/2013 masih terdapat permasalahan prestasi belajar siswa. Permasalahan tersebut terlihat dari perolehan nilai sebagian siswa yang masih dibawah kriteria kelulusan minimum (KKM).

KKM mata diklat IUTD sendiri adalah 75. Apabila siswa telah mencapai nilai lebih dari sama dengan 75, maka siswa tersebut dapat dinyatakan lulus KKM. Sebaliknya jika nilai siswa kurang dari 75, maka siswa tersebut dinyatakan belum lulus KKM. Menurut observasi yang dilakukan diperoleh informasi mengenai nilai ujian tengah semester (UTS) siswa kelas X TB SMKN 6 Bandung tahun ajaran 2012/2013 sebagai berikut :


(13)

2

Tabel 1.1 Nilai UTS IUTD Kelas X TB

NO KELAS JUMLAH SISWA

JUMLAH NILAI SISWA SUDAH KKM BELUM KKM

1. X TB 1 36 30 6

2. X TB 2 36 14 22

3. X TB 3 37 8 29

4. X TB 4 37 33 4

5. X TB 5 37 22 15

Sember : Data diolah

Berdasarksan data pada tabel 1.1 dapat terlihat bahwa siswa yang dinyatakan lulus KKM sebesar 58 %, sedangkan siswa yang masih di bawah KKM sebesar 42 %. Mereka yang masih di bawah KKM selanjutnya wajib mengikuti prosedur remedial untuk bisa lulus UTS.

Rendahnya prestasi dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantara faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi adalah motivasi belajar siswa. Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Sardian A.M (2006: 85-86) bahwa, “motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.” Dengan demikian motivasi menjadi hal yang sangat penting dalam pencapaian prestasi belajar siswa, di samping faktor lainnya.

Selain hal di atas, terdapat beberapa gejala yang ditemukan dari siswa-siswa kelas X TB SMKN 6 Bandung dalam mempelajari IUTD. Diantara faktor tersebut misalnya terdapat siswa yang tidak melakukan tugas mencatat materi yang diterangkan, serta adanya sejumlah siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah.

Apabila masalah tersebut tidak segera dicarikan solusinya maka dampaknya dapat mengganggu tujuan SMK untuk menciptakn lulusan yang siap terjun ke dunia pekerjaan. Hal itu karena prestasi belajar siswa sebagai indikator tercapainya kompetensi tiap mata diklat/keahlian tidak optimal. Melakukan penelitian tentang masalah prestasi tersebut merupakan salah satu upaya menghadapi masalah tersebut.


(14)

3

Maka untuk itu penulis memilih judul: “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK N 6 Bandung.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas diketahui terdapat beberapa tanda permasalahan motivasi pada siswa, seperti: malas mengerjakan pekerjaan rumah, sering ngobrol dengan teman sebangku saat guru menerangkan materi pelajaran, terdapat siswa yang mengantuk saat jam pelajaran berlangsung.

C. Batasan Masalah

Karena jika diungkap seluruhnya, penelitian ini tergolong luas cakupannya. Disamping itu agar penelitian ini lebih spesifik, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilaksanakan pada kelas X Teknik Bangunan (TB) semester gasal tahun ajaran 2012/2013 SMKN 6 Bandung

2. Prestasi belajar yang dimaksud yaitu nilai UTS IUTD siswa kelas X TB semester gasal tahun ajaran 2012/2013 SMKN 6 Bandung.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran umum motivasi belajar siswa kelas X TB pada mata diklat IUTD di SMKN 6 Bandung?

2. Bagaimana gambaran umum prestasi belajar siswa kelas X TB pada mata diklat IUTD di SMKN 6 Bandung?

3. Bagaimana pengaruh motivasi belajar siswa kelas X TB terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat IUTD di SMKN 6 Bandung?


(15)

4

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang dibuat, maka tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui gambaran umum motivasi belajar siswa kelas X TB pada mata diklat IUTD di SMKN 6 Bandung.

2. Mengetahui gambaran umum prestasi belajar siswa kelas X TB pada mata diklat IUTD di SMKN 6 Bandung.

3. Mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata diklat IUTD.

F. Manfaat Penelitian

Salah satu orientasi penelitian yang mendasar adalah adanya manfaat yang dapat diinginkan. karena itu, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru: dapat memberikan gambaran tentang seberapa besar motivasi yang dimiliki siswa-siswa kelas X TB pada Mata Diklat IUTD di SMKN 6 Bandung. 2. Bagi siswa: memberi informasi motivasi belajar mereka yang berguna untuk

merekonstruksi ulang atau meningkatkan motivasi belajar mereka.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Agar penelitian ini terstruktur dan sistematis, berikut adalah sistematika skripsi pada penelitian ini:

Bab I Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis, menjelaskan tinjauan belajar, tinjauan motivasi belajar, tinjauan prestasi belajar, tinjauan soal UTS IUTD, dan penelitian yang relevan. Bab III Metode Penelitian, lokasi penelitian, metode penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel,


(16)

5

teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, hasil uji coba instrumen, hasil analisis data dan pengujian hipotesis. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bagian ini menyajikan pengolahan penelitian dan pembahasan hasil penelitian. BAB V Kesimpulan dan Saran, pada bagian penutup penulis mencoba memberikan kesimpulan dan saran sebagai bagian akhir dari penulisan skripsi ini.


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMKN 6 Bandung yang berlokasi di Jl. Soekarno -Hatta (Riung Bandung), Cisaranten Kidul, Gedebage, Kota Bandung 40295,Tlp./Fax. (022)7563293.

B. Alur Penelitian


(18)

27

C. Metode Penelitian

Dalam mengambil sebuah benda biasanya seseorang memerlukan sebuah teknik. Demikian pun dengan penelitian, untuk mendapatkan sebuah data, harus menggunakan sebuah teknik yaitu metode penelitian. Hal tersebut sebagaimana

pendapat Sugiono (2009: 3), bahwa, “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Dalam peneltian terdapat bermacam-macam metode yang dapat digunakan. Namun penggunaan metode tersebut harus disesuaikan dengan jenis penelitin yang dilakukan karena tidak setiap metode tepat untuk menjadi alat penelitian. Dalam buku memahami riset perilaku dan sosial karya Ali(2011), ditemukan bahwa “dalam metode deskriptif saja sekurang-kurangnya terdapat empat jenis studi yang terdiri dari: studi survey, studi hub. kausal, studi hubungan kausal, dan riset kualitatif.”

Sebagaimana karakteristik penelitian ini yang di dalamnya terdapat dua variabel yang akan dibuktikan memiliki atau tidak memilikinya suatu pengaruh, maka penelitian ini menggunakan metode studi korelasional. Sebagaimana menurut Menurut Ali (2011), bahwa “Studi hubungan kausal antara variabel pada dasarnya merupakan suatu situasi yang dilaukan untuk memverifikasi apakah suatu variabel (variabel bebas) menjadi penyebab muculnya variabel lain (variabel terikat).”

D. Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2009: 61), “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” 1. Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi

variabel dependen (variabel terikat). Dalam penelitian ini variabel independen (variabel bebas) yaitu motivasi belajar siswa yang diberi notasi (X). Motivasi belajar siswa adalah dorongan, tenaga, energi, untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan belajar (prestasi). (Lihat Lampiran 2.3)


(19)

28

2. Variabel dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi variabel dependen (variabel bebas). Variabel dependen (variabel terikat) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang diberi notasi (X). Sedangkan prestasi

belajar diartikan sebagai “hasil suatu penilaian di bidang pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai” (Endah, 2007). Dalam hal ini peneliti mengambil bukti prestasi belajar dari nilai asli ujian tengah semester (UTS). Maksud asli tersebut bermakna nilai UTS yang belum diperbaiki dengan remedial, karena ada juga nilai UTS yang telah mengalami perubahan setelah remedial.

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR INSTRUMEN SKALA DATA Mot ivasi B elaja r Si swa ( X) Mot ivasi Intr insi k

1. Ketekunan dalam belajar

Angke

t

Interval 2. Ulet dalam menghadapi

kesulitan belajar Interval 3. Minat dan Ketajaman

Perhatian dalam belajar Interval 4. Keinginan untuk

berprestasi Interval

5. Kemandirian dalam

belajar Interval

6. Kebutuhan dan hasrat untuk

belajar Interval

Mot

ivasi Ekst

rinsik

1. Belajar demi mendapatkan nilai

Angke

t

Interval

2. Belajar karena adanya saingan atau kompetisi

sesama siswa

Interval

3. Belajar karena adanya

tantangan Interval

4. Belajar demi menghindari


(20)

29

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR INSTRUMEN SKALA DATA 5. Adanya tujuan yang diakui

yaitu ilmu Interval

Prestasi Belajar Siswa (Y)

Nilai UTS Nilai UTS siswa pada mata

diklat IUTD Dokumen Interval

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari responden yang memungkinkan untuk dimintai keterangannya. Sebagaimana pendapat Riduwan (2008: 8), bahwa

“Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang

menjadi objek penelitian.” Namun populasi tersebut hendaknya memiliki kulitas

dan karakeristik yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Sesuai pendapat Sugiyono (2009:117), bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X Teknik Bangunan di SMKN 6 Bandung. Penetapan tersebut berdasarkan landasan bahwa mereka adalah para siswa yang sedang mengontrak mata diklat IUTD. Berikut populasi tersebut :

Tabel 3. 2 Populasi Penelitian KELAS JUMLAH SISWA

X TB 1 36

X TB 2 36

X TB 3 37

X TB 4 37

X TB 5 37

Jumlah 183


(21)

30

2. Sampel

Menurut Masyhuri dan Zainddin (2008: 153),

sampel dimunculkan oleh peneliti pada suatu penelitian disebabkan arena: a) peneliti ingin mereduksi (memotong) obyek yang akan teliti. Peneliti tidak melakukan penyelidikanya pada semua objek atau gejala atau kejadian atau peristiwa hanya sebagian saja. Sebagian inilah disebut dengan sapel, b)peneliti ini melakukan generalisasi dari hasil penelitianya, artinya menggunakan kesimpulannya kepada obyek, kejadian, gejala, atau peristwa yang lebih luas.

Sebagai wakil populasi, sampel hendaknya dapat mewakili keseluruhan dari

populasi. Hal itu sebagaimana diungkapkan Sugiyono (2009: 118), jika “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.” Sehingga penarikan sampel tidak dapat dilakukan begitu saja, mesti melalui prosedur tertentu, terlebih jika populasi bersifat heterogen.

Dalam penentuan jumlah sampel siswa dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut:

(Riduwan, 2009: 65) Keterangan :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d = presisi yang ditetapkan (10 %)

Berdasarkan rumus tersebut jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebagai berikut:


(22)

31

(Riduwan, 2009: 66)

Keterangan :

ni = jumlah sampel menurut stratum

N = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah populasi menurut stratum

N = jumlah populasi seluruhnya

Dengan rumus diatas, maka diperoleh jumlah sampel yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.3 Pembagian Jumlah Sampel

NO. KELAS JUMLAH SISWA JUMLAH SAMPEL

1. X TB 1 36

2. X TB 2 36

3. X TB 3 37

4. X TB 4 37

5. X TB 5 37

Jumlah 183 siswa 65 Orang

Sumber: Data diolah

Pengambilan anggota sampel dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teknik rundom sample dengan cara undian.


(23)

32

F. Teknik Pengumpulan Data

Setiap pengumpulan data harus efisien, efektif agar sesuai dengan kekuatan atau keadaan (waktu, biaya, kondisi). Untuk itu dalam pemilihan data kiranya seorang peneliti harus cermat memilih teknik pengumpulan data. Berdasarkan kondisi dan situasi yang ada dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data melalui angket atau kuesioner.

Sedangkan yang dimaksud angket atau kuesioner itu sendiri menurut Sugiyono (2009:199) “Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Sesuai dengan pendapat tersebut Arikunto (2002:128), mengatakan

“Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi atau data dari responden dalam arti laporan tentang dirinya atau hal-hal yang ia ketahui.” (Lihat Lampiran 1.3)

Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mendapatkan data primer dari variabel babas (X) yaitu motivasi belajar siswa. Maka pengembangannya pun berasal dari variabel babas (X) yaitu motivasi belajar, yang diturunkan menjadi dimensi, kemudian indikator, dan selanjutnya butir-butir pernyataan (Lampiran 1.1 dan 1.2). Sementara untuk mendapatkan data variabel terikat (Y) digunakan teknik pengumpulan data dokumentasi. Pengumpulan tersebut dengan cara menghimpun nilai UTS IUTD siswa kelas X Teknik Bangunan semester gasal tahun ajaran 2012/2013. (Lampiran 2.3)

Menurut Sugiyono (2009:133) skala pengukuran adalah “Kesepakatan yang

digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.” Untuk mendapatkan data tentang motivasi berdasarkan pengalaman siswa, maka dibuatklah beberapa butir pertanyaan dalam bentuk skala likert.


(24)

33

Tabel 3.4 Penilaian Skala Likert

NO PERTANYAAN/PERNYATAAN SKOR

SL SR KK JR TP

Keterangan 1 :

5. SL/selalu dinyatakan untuk pernyataan positif sangat tinggi 4. SR/sering dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi

3. KK/kadang-kadang dinyatakan untuk pernyataan positif cukup tinggi 2. JR/jarang dinyatakan untuk pernyataan positif rendah

1. TP/tidak pernah dinyatakan untuk pernyataan positif sangat rendah

Keterangan 2 :

1. SL/selalu dinyatakan untuk pernyataan negatif sangat rendah 2. SR/sering dinyatakan untuk pernyataan negatif rendah

3. KK/kadang-kadang dinyatakan untuk pernyataan negatif cukup tinggi 4. JR/jarang dinyatakan untuk pernyataan negatif tinggi

5. TP/tidak pernah dinyatakan untuk pernyataan negatif sangat tinggi

G. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data tidak boleh sembarangan. Dalam arti instrument tersebut haruslah dapat menghimpun data yang diinginkan. Maka barulah instrument tersebut dapat dikatakan instrument yang tepat. Untuk menguji kesesuaian butir-butir pernyataan/pertanyaan dalam angket/kuesioner sebagai penghimpun data yang diinginkan, juga untuk menguji keajegan sebuah angket maka dilaksanakanlah uji validitas dan reliabilitas.


(25)

34

1. Uji Validitas

Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat juga mampu mengukur apa yang diinginkan dalam suatu penelitian. Hal tersebut sebagaimana menurut Arikunto (2002: 144) bahwa,

“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument.” Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menguji validitas alat ukur digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut:

a. Menghitung korelasi setiap butir dengan rumus Pearson Product Moment.

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

(Arikunto, 2002:145) Keterangan:

= Koefisen korelasi yang dicari

∑ = Hasil skor X dan Y untuk setiap responden

∑ = Skor item tes

∑ = Skor responden

∑ = Kuadrat skor item tes

∑ = Kuadrat responden N = Jumlah responden

b. Menghitung harga thitung.

2

1

2

r

n

r

t

hitung


(26)

35

Keterangan :

t = Uji signifikansi korelasi

r = Koefisien korelasi hasil yang telah dihitung

n = Jumlah subjek uji coba

c. Mencari ttabel dengan taraf signifikan untuk  = 0,05 dan derajat kebebasan (dk =

n-2).

d. Menguji taraf signifikansi.

“Setelah diperoleh nilai selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai dengan taraf signifikansi 5%. Jika didapatkan nilai hitung > , maka butir instrumen dapat dikatakan valid, akan tetapi jika nilai , maka dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak valid” (Arikunto, 2002:146).

Jika butir tidak valid maka butir tersebut dibuang atau tidak dipakai sebagai pertanyaan kuisioner. Berikut ini adalah tabel kriteria validitas tersebut:

Tabel 3.5 Kriteria Validitas Suatu Penelitian

0,800 < rxy ≤1,000 Validitas Sangat Tinggi

0,600 < rxy ≤ 0,799 Validitas Tinggi

0,400 < rxy ≤ 0,599 Validitas Sedang

0,200 < rxy ≤ 3,99 Validitas Rendah

0,000 < rxy ≤ 1,99 Validitas Sangat Rendah Sumber: Suprian (2001:94)

2. Uji Reliabilitas

“Sebagai persyaratan pokok kedua dari instrument pengumpulan data adalah reliabilitas.” (Arikunto, 2009: 168). Hal itu dilakukan agar instrument yang

disiapkan untuk menghimpun data selain sohih (valid), juga reliabel.

Untuk menguji reliabilitas angket ini, digunakan metode Alpha ( ) dengan rumus dan langkah perhitungan sebagai berikut:


(27)

36

a. Mencari varians tiap butir dengan rumus:

 

N N X X a b

 2 2  (Arikunto, 2006:110) Keterangan: a b

 = Harga varians tiap butir

∑Xi2

= Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item

 

2

X

= Jumlah skor seluruh responden dari setiap itam N = Jumlah responden

b. Menghitung varians total dengan rumus:

 

N N Y Y a t

 2 2  (Arikunto, 2006:111) Keterangan: a t

 = Harga varians total

∑Y2

= Jumlah kuadrat jawaban responden dari seluruh item

(∑Y)2

= Jumlah skor seluruh responden dari seluruh item N = Jumlah responden

c. Menghitung reliabilitas instrumen dengan rumus Alpha:

               

2

2 11 1 1 t b k k r   (Arikunto, 2006:112)


(28)

37

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyak item/ butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b

 = Jumlah varians butir soal

2

t

 = Varians total

Setelah diperoleh nilai tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai rtabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika didapatkan nilai > , maka butir instrumen dapat dikatakan reliabel, akan tetapi jika nilai , maka dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak reliabel (Arikunto, 2002:147).

Tabel 3.6 Kriteria Derajat Reliabilitas

Sangat Tinggi 0,800 -1,00 Tinggi 0,600 -0,800 Cukup 0,400 -0,600 Rendah 0,200-0,400 Sangat rendah ≤ 2,00 Sumber : (Arikunto, 2010)

H. Hasil Uji Coba Instrumen

1. Validitas

Pengujian tingkat validitas dilakukan kepada 20 responden yang diambil dari setiap kelas X Teknik Bangunan (TB),. Butir pernyataan yang disusun sebanyak 40 nomor. Dalam pengujian pertama diketahui angka tidak valid mengcapai > 50 %. Kemudian dilakukan perbaikan terhadap beberapa butir pernyataan lalu diujikan kembali dengan hasil uji dua item pernyataan tidak valid, yakni no. 16 dan no. 39. Maka, dua soal tersebut dihilangkan dari instrument penelitian. Sehingga instrument penelitian menjadi 38 item pernyataan (Lampiran 2.1). Berikut tabel hasil perhitungannya:


(29)

38

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

VARIABEL X VARIABEL X

NO. ITEM t tabel t hitung KET. NO. ITEM t tabel t hitung KET.

1 1,734 4,164 Valid 21 1,771 3,878 Valid 2 1,734 1,855 Valid 22 1,734 3,274 Valid 3 1,734 2,422 Valid 23 1,734 3,506 Valid 4 1,734 2,786 Valid 24 1,734 3,026 Valid 5 1,734 3,948 Valid 25 1,734 2,974 Valid 6 1,734 1,882 Valid 26 1,734 2,492 Valid 7 1,734 2,849 Valid 27 1,734 2,178 Valid 8 1,734 3,239 Valid 28 1,734 2,489 Valid 9 1,734 2,759 Valid 29 1,734 2,450 Valid 10 1,734 2,573 Valid 30 1,734 2,884 Valid 11 1,734 2,056 Valid 31 1,734 3,466 Valid 12 1,734 2,234 Valid 32 1,734 2,827 Valid 13 1,734 2,095 Valid 33 1,734 2,037 Valid 14 1,734 3,395 Valid 34 1,734 3,128 Valid 15 1,734 2,225 Valid 35 1,734 2,177 Valid 16 1,734 -1,038 TV 36 1,734 2,283 Valid 17 1,734 2,948 Valid 37 1,734 2,245 Valid 18 1,734 2,350 Valid 38 1,734 1,822 Valid 19 1,734 3,612 Valid 39 1,734 1,361 TV 20 1,734 2,282 Valid 40 1,734 1,791 Valid Sumber : Data diolah

2. Reliabilitas

Pada pengujian reliabilitas instrument, peneliti memilih 38 item pernyataan yang telah teruji valid. Dari hasil pengujian reliabilitas diketahui tingkat reliabilitas instrumen berada pada nilai 0,931 Berdasarkan pendapat Arikunto, (2002: 147), nilai tersebut berada pada interval 0,80-1,00 yang berarti kriteria sangat tinggi. Dengan demikian instrumen dapat dikatakan telah layak untuk mengukur variabel X (motivasi belajar).(Lampiran 2.2)


(30)

39

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Angket

Sumber: Data diolah

I. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Analisis Data a. Uji Normalitas

Untuk mengukur kenormalan distribusi data pada masing-masing variabel penelitian, digunakan uji normalitas. Untuk mengetahui statistik tersebut parametrik atau non parametrik yaitu dengan mengenali data, jika data yang ada berdistribusi normal, maka gunakanlah analisis statistik parametrik, namun jika tidak berdistribusi tidak normal, maka gunakan statistik non parametrik.

Dalam perhitungan ini digunakan uji chi-kuadrat. Adapun langkah-langkahnya menurut Riduwan (2008: 180) sebagai berikut :

a) Mencari skor terbesar dan terkecil

b) Mencari nilai rentangan (R), dimana (R) = Skor terbesar ‒ Skor terkecil c) Mencari banyaknya kelas (BK)

n

BK

1

(

3

,

3

)

log

(Sumber : Riduwan,2011:121) d) Mencari nilai panjang kelas

(Sumber : Riduwan, 2011 :121)

e) Membuat tabulasi dengan tabel penolong VARIABEL r11

X 0,931

) (

) ( tan Re

BK s BanyakKela

R g n


(31)

40

) 1 (

) ( ( 2

  

N M Xi Fi SD

Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi

NO KELAS INTERVAL Fi Xi (Xi-M)2 (Xi-M)2 Fi(Xi-M)

Jumlah

Sumber : Riduwan (2011 :122)

f) Mencari rata-rata dengan rumus:

Fi FixXi M

 

 ( )

(Sumber : Riduwan, 2011 : 122)

Keterangan : Fi = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi = Tanda kelas interval

g) Mencari simpangan baku dengan rumus:

(Sumber : Riduwan, 2011 : 122)

h) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan

1) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5

2) Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus:

M

M

BatasKelas

Z


(32)

41

3) Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurva Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas

4) Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0-Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya

5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden

i) Mencari chi kuadrat hitung (�2hitung )

� ∑∑

(Sumber : Riduwan, 2011 : 124) Kriteria pengkajian :

χ2

hitung < χ I2tabel dengan taraf nyata 0,95 dengan derajat kebebasan (dk) = k-2,

maka data berdistribusi normal dan sebaliknya χ2 hitung > χ2 tabel maka data

berdistribusi tidak normal. Jika hasil pengujian normalitas distribusi variabel X dan variabel Y keduanya berdistribusi normal, maka analisa data menggunakan statistik paramentrik. sebaliknya jika salah satu berdistribusi normal atau keduanya tidak berdistribusi normal, maka analisa data statistik non paramentrik.

b. Uji Kecenderungan

Agar mengetahui gambaran umum variabel X ( motivasi belajar siswa) dan Variabel Y ( Prestasi Belajar Siswa) digunakan uji kecenderungan. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data berdasarkan kriteria melalui


(33)

42

skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut :

a) Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel dan sub variabel.

b) Menentukan skala skor mentah

c) Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data kecenderungan variabel dan sub variabel secara umum.

c. Menghitung Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel-variabel digunakan Koefisien korelasi. Apabila data tersebut berdistribusi normal maka rumus yang digunakan adalah koefisien korelasi Product Moment dari Pearson, adapun rumusnya sebagai berikut :

  

                           

2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n xy r

(Riduwan, 2009: 98) Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y.

X = jumlah skor yang diperoleh dari responden uji coba.

Y = jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba n = jumlah responden.


(34)

43

Tabel 3.10 Kriteria Koefisien Korelasi

NILAI KOEFISIEN KORELASI TINGKAT HUBUNGAN 0,00 - 1,99 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,001 Sangat Kuat Sumber: Sugiono (2007: 216)

d. Mencari Koefisien Determinasi

Koefisien korelasi disebut juga koefisien penentu, karena varian yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varian yang terjadi pada variabel independen.

Untuk mengetahui besarnya persentase pengaruh motivasi belajar siswa (variabel X) terhadap prestasi belajar siswa sebagai variabel Y digunakan koefisien determinasi. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

%

100

2x

r

KD

(Sumber : Sudjana, 1996 : 334)

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi r = Nilai Koefisien Korelasi

e. Analisis Regrasi

Biasanya setiap analisis regresi selalu didahuli oleh analisis korelasi, tetapi setiap analisis korelasi belum tentu dilanjutkan dengan analisis regresi. Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan analisis regresi adalah korelasi antara dua variabel


(35)

44

yang tidak memiliki hubungan kausal/sebab akibat atau hubungan fungsional. (Sugiyono, 2007: 236)

Perhitungan regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun sebab akibat (hubungan kausal) antara variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier tunggal adalah :

Y = a + bX

Keterangan :

Y = subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksi a = harga Y bila X = 0 (konstant)

b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu (Sugiyono, 2007: 237)

Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

2 2 2 ) ( ) . )( ( ) )( ( i i i i i i i X X n Y X X X Y a         

(Sugiyono, 2007: 236)

2 2 ) ( ) )( ( . . i i i i i i X X n Y X Y X n b       

(Sugiyono, 2007: 239)

f. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi

Uji linieritas regresi dimaksudkan untuk menguji apakah model linier yang telah diambil itu benar-benar cocok dengan keadaannya atau tidak. Sedangakan Uji keberartian regresi bertujuan untuk mengetahui apakah taraf kepercayaan yang


(36)

45

digunakan pada regresi nyata atau tidak. Uji regresi linieritas didapat dengan menghitung jumlah kuadrat (JK) yang disebut sumber variasi.

Sumber variasi yang harus dihitung adalah jumlah kuadrat total (JK), regresi (a), regresi (b/a), sisa atau residu, tuna cocok dan kekeliruan yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

JK (T) = Yi2

JK (a) =

 

n Y 2

JK (b/a) =

  

        

Xn

Y XY

b

JK (residu) = JK(T) – JK(a) – JK(b/a) JK (E) =

„‟‟‟‟‟‟

JK (TC) = JK (residu) - JK (E)

Semua besaran diatas dapat diperoleh di dalam daftar analisis varians (ANAVA) sebagai berikut :

Tabel 3.11 Daftar Analisis Varians (ANAVA) Regresi Linier

SUMBER VARIANS dk JK RJK F

Total n Yi2 Yi2 -

Regresi (a) 1 1

(Yi)2/n JK reg = JK (b/a)

(Yi)2/n S2reg = JK (b/a)

S2res =

2 ) ˆ ( 2   n i Y Yi res reg S S 2 2 Tuna cocok Kekeliruan/galat k-2 n-k JK (TC) JK (E)

S2TC =

2 ) (  k TC JK

S2e =

k N E JK  ) ( e TC S S 2 2


(37)

46

Kriteria pengujian linearitas didapat apabila Fhitung > F (1- α) (k-2, n-k)

persamaan tersebut merupakan regresi linear. Apabila terjadi sebaliknya perhitungan dilanjutkan dengan regresi non-linear dengan hipotesis bentuk regresi linier melawan bentuk regresi non-linier.

Kriteria pengujian keberartian regresi yaitu dengan membandingkan Fhitung

terhadap Ftabel, apabila Fhitung > dari F(1- α) (1, n-2) maka dapat disimpulkan bahwa arah

regresi nyata pada taraf kepercayaan yang digunakan dan sebaliknya.

2. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahuhi hipotesis yang kita ajukan diterima atau ditolak, maka dilakukan pengujian hipotesis. Untuk mengujinya, maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

(Sumber : Sudjana, 1996 : 380)

Keterangan :

t = Uji Signifikan p = Koefisien Korelasi

n = Jumlah responden uji coba Koefisien yang harus diuji adalah :

Ha : p > 0, melawan Ho : p = 0

Dengan tingkat signifikan dan dk tertentu,dengan ketentuan : a. Terima Ha apabila harga T hitung > T tabel

b. Terima Ho apabila harga T hitung < T tabel

2

1 2 r n p t

  


(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan jawaban rumusan masalah. Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Gambaran motivasi belajar siswa kelas X TB pada mata diklat IUTD di SMKN

6 Bandung sebagai berikut: cukup tinggi 35,38 %, sangat tinggi 6,15 %, tinggi 24,62 %, rendah 16,92 % dan sangat rendah 9,23 %.

2. Gambaran umum prestasi belajar siswa kelas X TB pada mata diklat IUTD di SMKN 6 Bandung sebagai berikut: cukup tinggi 52,31 %, sangat tinggi 6,15 %, tinggi, rendah 16,92 % dan sangat rendah 10,77 %.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari motivasi belajar siswa terhadap

prestasi siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian, penulis ingin memberikan saran sebagai suatu pertimbangan dan dapat dijadikan masukan agar sekolah SMK Negeri 6 Bandung khususnya dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas. Berikut saran penelitian yang diajukan :

1. Bagi Siswa

Siswa hendaknya menyadari pentingnya motivasi belajar pada dirinya, sehingga diharapkan telah siap ketika mengikuti program belajar baik disekolah maupun di luar sekolah.


(39)

68

2. Bagi Pihak Sekolah

Dalam hal ini guru senantiasa menyadari kondisi motivasi siswa saat pembelajaran dilakukan, juga diharapkan dapat menjadi fasilitator untuk membangkitkan motivasi siswa.

3. Bagi Orang Tua

Orang tua hendaknya memahami keadaan motivasi belajar anaknya, karena walau bagaimanapun motivasi belajar idealnya harus tetap ada meskipun di lingkungan rumah.

4. Bagi Peneliti Lain

Bagi para peneliti berikutnya disarankan untuk mengembangkan penelitian variabel-variabel yang belum diteliti.


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1992). Penelitian Kependidika: Prosedur dan Strategi, Bandung : Angkasa ---. (2011). Memahami Riset Prilaku dan Sosial. Bandung: CV. Pustaka Cendekia

Utama.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Baru. Jakarta: Bumi Aksara.

---. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

---. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

---. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Clelland, Mc. (2011). Teori Tentang Minat Siswa. [Online]

Tersedia: http://bloglaskarkopi.blogspot.com/2011/02/teori-tentang-minat-belajar-siswa.html [Februari 2011]

Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

---. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Endah, M. 2007. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosda Karya.

Furqon, 2004. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.


(41)

70

Krisna (2012). Belajar Itu Butuh Ketekunan. [Online].

Tersedia: http://maskrisnaoke.blogspot.com [Januari 2012]

Masyhuri dan Zainuddin. (2008). Metodologi Penelitian (Pendekatan praktis dan Apliatif). Bandung: Reflika Aditama.

Pamungkas. 1972. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Surabaya: Giri Surya.

Purwanto, N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Riduwan. (2008). Dasar-Dasar Statistika, Bandung Alfabeta.

---. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

---. (2011). Pengantar Statistika untuk penelitian pendidikan, Sosial, Ekonomi,Komunikasi,dan Bisnis. (Edisi Keempat). Bandung : Alfabeta.

Sagala, S. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.

Sardiman A. M. (2008). Interaks dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

---. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

---. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bumi Aksara.


(42)

71

Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

---. (2002). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi denan Metode R & D. Bandung: Alfabeta.

---. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhaim, M. (2008). Motivasi Dalam Belajar. [Online]

Tersedia: http://putra8929.wordpress.com/motivasi-dalam-belajar/ [2008]

Suherman, U. (2002). Psikologi Pendidikan (Membangun Interaksi Pembelajaran Optimal). Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Sukmadinata, N. S (2001). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

---. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sumarmo, U. (2010). Kemandirian Belajar: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik.

FPMIPA UPI Bandung

Supersuga (2008). Motivasi Belajar, Kincir Pendorong Semangat Belajar. [Online]

Tersedia: http://supersuga.wordpress.com/2008/03/14/motivasi-belajar-kincir-pendorong-semangat-belajar/ [14 Maret 2008]

Suprian, A. S. (2001). Penelitian Pendidikan. Bandung: FPTK UPI Suryabrata, S. (2001). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pres.

Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendidikan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.


(43)

72

---. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Syamsuddin, A. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Universitas Sumatra Utara. Makalah Motivasi Belajar. Medan: USU

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah . Bandung : Departemen Pendidikan Nasional UPI.

Uno, H. B. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Yunifitriyah. Prinsip-prinsip belajar dan asas pembelajaran. [Online]

Tersedia:http://blog.unsri.ac.id/yunifitriyah/belajar-dan-pembelajaran/prinsip-prinsip-belajar-dan-asas-pembelajaran/mrdetail/15206/ [tidak tercantum]


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan jawaban rumusan masalah. Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Gambaran motivasi belajar siswa kelas X TB pada mata diklat IUTD di SMKN

6 Bandung sebagai berikut: cukup tinggi 35,38 %, sangat tinggi 6,15 %, tinggi 24,62 %, rendah 16,92 % dan sangat rendah 9,23 %.

2. Gambaran umum prestasi belajar siswa kelas X TB pada mata diklat IUTD di SMKN 6 Bandung sebagai berikut: cukup tinggi 52,31 %, sangat tinggi 6,15 %, tinggi, rendah 16,92 % dan sangat rendah 10,77 %.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari motivasi belajar siswa terhadap prestasi siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian, penulis ingin memberikan saran sebagai suatu pertimbangan dan dapat dijadikan masukan agar sekolah SMK Negeri 6 Bandung khususnya dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas. Berikut saran penelitian yang diajukan :

1. Bagi Siswa

Siswa hendaknya menyadari pentingnya motivasi belajar pada dirinya, sehingga diharapkan telah siap ketika mengikuti program belajar baik disekolah maupun di luar sekolah.


(2)

68

2. Bagi Pihak Sekolah

Dalam hal ini guru senantiasa menyadari kondisi motivasi siswa saat pembelajaran dilakukan, juga diharapkan dapat menjadi fasilitator untuk membangkitkan motivasi siswa.

3. Bagi Orang Tua

Orang tua hendaknya memahami keadaan motivasi belajar anaknya, karena walau bagaimanapun motivasi belajar idealnya harus tetap ada meskipun di lingkungan rumah.

4. Bagi Peneliti Lain

Bagi para peneliti berikutnya disarankan untuk mengembangkan penelitian variabel-variabel yang belum diteliti.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. (1992). Penelitian Kependidika: Prosedur dan Strategi, Bandung : Angkasa ---. (2011). Memahami Riset Prilaku dan Sosial. Bandung: CV. Pustaka Cendekia

Utama.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Baru. Jakarta: Bumi Aksara.

---. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

---. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

---. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Clelland, Mc. (2011). Teori Tentang Minat Siswa. [Online]

Tersedia: http://bloglaskarkopi.blogspot.com/2011/02/teori-tentang-minat-belajar-siswa.html [Februari 2011]

Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S. B. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

---. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Endah, M. 2007. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosda Karya. Furqon, 2004. Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.


(4)

70

Krisna (2012). Belajar Itu Butuh Ketekunan. [Online].

Tersedia: http://maskrisnaoke.blogspot.com [Januari 2012]

Masyhuri dan Zainuddin. (2008). Metodologi Penelitian (Pendekatan praktis dan Apliatif). Bandung: Reflika Aditama.

Pamungkas. 1972. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Surabaya: Giri Surya.

Purwanto, N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Riduwan. (2008). Dasar-Dasar Statistika, Bandung Alfabeta.

---. (2009). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

---. (2011). Pengantar Statistika untuk penelitian pendidikan, Sosial, Ekonomi,Komunikasi,dan Bisnis. (Edisi Keempat). Bandung : Alfabeta. Sagala, S. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.

Sardiman A. M. (2008). Interaks dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

---. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

---. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bumi Aksara.


(5)

Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. ---. (2002). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi denan Metode R & D. Bandung: Alfabeta.

---. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhaim, M. (2008). Motivasi Dalam Belajar. [Online]

Tersedia: http://putra8929.wordpress.com/motivasi-dalam-belajar/ [2008]

Suherman, U. (2002). Psikologi Pendidikan (Membangun Interaksi Pembelajaran Optimal). Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Sukmadinata, N. S (2001). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya. ---. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Sumarmo, U. (2010). Kemandirian Belajar: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik.

FPMIPA UPI Bandung

Supersuga (2008). Motivasi Belajar, Kincir Pendorong Semangat Belajar. [Online]

Tersedia: http://supersuga.wordpress.com/2008/03/14/motivasi-belajar-kincir-pendorong-semangat-belajar/ [14 Maret 2008]

Suprian, A. S. (2001). Penelitian Pendidikan. Bandung: FPTK UPI Suryabrata, S. (2001). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pres.

Syah, M. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendidikan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.


(6)

72

---. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Syamsuddin, A. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Universitas Sumatra Utara. Makalah Motivasi Belajar. Medan: USU

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah . Bandung : Departemen Pendidikan Nasional UPI.

Uno, H. B. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Yunifitriyah. Prinsip-prinsip belajar dan asas pembelajaran.

[Online]

Tersedia:http://blog.unsri.ac.id/yunifitriyah/belajar-dan-pembelajaran/prinsip-prinsip-belajar-dan-asas-pembelajaran/mrdetail/15206/ [tidak tercantum]