III.E Peningkatan Kompetensi Berdasarkan AKPK yang Kurang di Sekolah Lain

105

E. Peningkatan Kompetensi Berdasarkan AKPK yang Kurang di Sekolah
Lain
Berdasarkan hasil perolehan nilai AKPK yang dianggap kurang
hasil penilaian yang diselenggarakan oleh pihak LPPKS Indonesia untuk
Penulis

adalah

pada

Dimensi

Kewirausahaan.

Upaya

untuk

meningkatkan Kompetensi Kewirausahaan, maka penulis dianjurkan

untuk mempelajari kekurangan tersebut di sekolah magang 2. Sekolah
magang 2 tempat penyusun melaksanakan peningkatan kompentensi
berdasarkan AKPK adalah di SD Negeri ................... 03, kompetensi
yang kurang pada AKPK penyusun adalah kompetensi manajerial
terutama Aspek Kewirausahaan. Dalam Permendiknas No. 13 Tahun
2007 diisyaratkan bahwa untuk menjadi seorang Kepala Sekolah salah
satunya harus memiliki kompetensi kewirausahaan, dalam hal ini
kewirausahaan merujuk pada watak dan karakter yang melekat pada
setiap individu yang memiliki kemauan keras untuk mewujudkan dan
mengembangkan gagasan kreatif dan inovatif dalam suatu kegiatan yang
produktif (Mulyasa,2011). Dalam konteks pendidikan, wirausaha
mendorong terbentunya sistem kegiatan yang mandiri, bebas dari
keterkaitan lembaga lain.
Kaitannya

Kewirausahaan

dengan

judul




Meningkatkan

Kemampuan Guru dalam menggunakan Alat Peraga IPA dari Limbah
barang bekas melalui ................... “ yaitu kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar dan sumber daya untuk menciptakan Alat
Laporan OJL_Usup_2015

106

Peraga berbagai Mata pelajaran dari limbah yang ada dilingkungan
sekolah. Kewirausahaan dalam bidang pendidikan merupakan kerja keras
yang terus menerus dilakukan pihak sekolah, terutama kepala sekolah
dalam mewujudkan manusia yang berpendidikan dan terampil serta
taqwa kepada Allah SWT.
Berdasarkan pemahaman mengenai pengertian kewirausahaan,
maka kompetensi kewirausahaan kepala sekolah dapat didefinisikan
sebagai kemampuan kepala sekolah dalam menangani aktivitas yang

mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja,
teknologi dan produk baru dengan meningkatkan referensi dalam
rangkamemberikan pelayanan yang lebih baik kepada stackholder. Sikap
dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh
seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan
positif merupakan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar
wiirausahawan tersebut dapat maju/sukses. Kepala Sekolah adalah kunci
sukses yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Sekolah
dituntut untuk menggali dana dari berbagai sumber yang dapat diakses
sekolah dan selanjutnya digunakan pembiayaan disekolah, agar kinerja
sekolah semakin meningkat. Kepala sekolah dituntut untuk berani keluar
dari keterbelengguan birokrasi yang merugikan, aktif mencari perubahan,
berani menanggung resiko dan memanfaatkan peluang yang ada untuk
mengembangkan urusan-urusan yang menguntungkan bagi sekolah.
Selama sesuatu itu tidak dilarang artinya boleh dilakukan.

Laporan OJL_Usup_2015

107


Adapun langkah-langkah yang penulis laksanakan antara lain sebagai
berikut :
1. Persiapan
 Berkoordinasi dengan kepala sekolah magang 2,
 Membuat jadwal kunjungan ke sekolah magang 2,
 Menyiapkan notula untuk mencatat kondisi sekolah magang 2 secara
factual,
 Menyiapkan instrument observasi untuk sekolah magang
2. Tahap Pelaksanaan
 Kegiatan ini mulai dilaksanakan sejak Tanggal,28 Mei s/d 13 Juni
2015,
 Mencatat hal-hal penting yang dianggap dapat meningkatkan
Dimensi Kewirausahan untuk Penulis.
 Mencoba memberikan solusi terbaik untuk meningkatkan kinerja
sekolah.
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam meningkatkan AKPK
yang kurang khususnya Kewirausahaan antara lain sebagai berikut :
1. Membentuk TPS (Tim Pengembang Sekolah)

Laporan OJL_Usup_2015


108

Tim Pengembang sekolah adalah Organisasi inetrnal sekolah yang
dibentuk untuk mengembangkan sekolah dalam segala aspek yang terdiri
dari Kepala Sekolah, Guru yang diberi tugas tambahan sebagai Pemegang
8 Standar Pendidikan dan bendahara. Dalam hal Kewirausahaan Tim
Pengembang sekolah akan mengembangan Ekstrakulikuler Tata Boga dan
Kerajinan Tangan. Dimana ekstrakulikuler tersebut sangatlah mudah
terutama dalam hal bahan baku sebagai kerajinan tangan. Ekstrakulikuler
ini dilaksanakan setiap Hari Sabtu setelah proses pembelajaran di kelas
selesai dengan waktu 2 jam pelajaran x 35 menit.
2. Membentuk Komite Sekolah
Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta
masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan dan efesiensi
pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan baik pada pendidikan
prasekolah, jalur pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah
serta mempunyai tujuan sebagai berikut :
a) Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat
dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan

di satuan pendidikan
b) Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan
c) Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel dan
demokratis dalam menyelenggarakan dan pelayanan pendidikan
yang bermutu di satuan pendidikan

Laporan OJL_Usup_2015

109

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 tanggal
02 April 2003, menyatakan bahwa kinerja komite sekolah adalah
a) Pemberi pertimbangan (advisoryagency) dalam menentukan
dan melaksanakan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan.
b) Pendukung (Supporting agency) baik

berwujud Finansial,

pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan

di satuan pendidikan.
c) Pengontrol (controlling agency) dalam rangka tranparansi dan
akuntabiltas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di
satuan pendidikan.
d) Mediator antara Pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di
satuan pendidikan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komite sekolah sangat
berpengaruh dalam tercapainya mutu pendidikan, pemerataan dan
efesiensi serta kaitannya dengan peran serta masyarakat. Dalam hal
kewirausahaan komite sekolah akan mengundang masyarakat yang
mempunyai perusahaan pribadi untuk memasarkan produk yang dihasilkan
di koperasi sekolah serta tidak menutup kemungkinan perusahaa tersebut
memberikan sumbangan dalam hal materi bila sekolah membutuhkan
dalam hal Pendanaan untuk Pemeliharaan, Pengelolaan, Pengadaan Sarana
dan Prasarana sekolah disamping Bantuan dari Pemerintah Pusat.
Sehingga adanya kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah
dan masyrakat melalui Komite Sekolah.

Laporan OJL_Usup_2015


110

3. Membentuk Koperasi Sekolah
Koperasi sekolah merupakan usaha yang dilaksanakan disekolah, dari
anggota, untuk anggota, dan oleh anggota. Dalam bidang kewirausahaan
Koperasi sekolah berkerja sama dengan masyrakat sekitar dan orang tua
siswa dibantu Komite sekolah untuk menampung hasil kreasi perusahaan
pribadi maupun Pabrik Rumahan berupa Makanan maupun Alat yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang nantinya hasil dari penjualan
tersebut bisa dinikmati oleh pihak-pihak yang berkerjasama. Hasil yang
didapat pihak sekolah akan digunakan untuk pengadaan Alat dan bahan
pendukung pembelajaran siswa di kelas, Bantuan Siswa Miskin, dan untuk
meningkatkan mutu pendidikan dalam hal Pembiayaan Sekolah.
4. Membentuk Kantin Sekolah
Kantin Sekolah dibentuk berdasarkan musyawarah dari Tim Pengembang
sekolah, Komite Sekolah dan Orang Tua Siswa. Gagasan ini dibentuk
untuk meningkatkan Program Kewirausahaan Sekolah khususnya untuk
Manajerial Kepemimpinan Kepala Sekolah. Kantin Sekolah berguna
dalam hal ini Meningkatkan Ekonomi Masyarakat sekitar, Terjaganya
Makanan yang dikonsumsi siswa jauh dari bahan kimia, Penanggulangan

limbah bekas makanan. Hasil dari Kegiatan Ekstrakulikuler yang
dilaksanakan disekolah bisa dipajang atau dijual di kantin sekolah dan
koperasi yang nanti hasil penjualannya bisa menjadi milik siswa tersebut
dan hal ini menuntut siswa untuk lebih kreatif, Inovatif serta berkerja keras
baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

Laporan OJL_Usup_2015

111

3. Hasil yang diharapkan
1) Penulis memperoleh pengalaman baru dari figur kepemimpinan
Pembelajaran Sekolah magang 2
2) Dari

hasil

wawancara

dengan


warga

sekolah

diperoleh

kesimpulan,bahwa kerjasama dengan warga masyarakat lingkungan
sekolah sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat
dalam meningkatkan prestasi sekolah.
3) Transparansi dalam segala aspek merupakan kunci kerja sama yang

baik dalam upaya meningkatkan Kompetensi Kepala Sekolah beserta
Pendidik dan Tenaga kependidikan yang ada disekolah
4) Masukan dari penulis untuk mengakomodir para alumni segera

dilaksanakan oleh sekolah
5) Menyarankan untuk selalu mengadakan supervisi dan monitoring

secara


berkala

untuk

mengetahui

sejauhmana

peningkatan

kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan disekolah yang
dipimpinnya.
6) Mengoptimalkan Potensi dalam dimensi Kewirausahaan terutama

lebih dikembangkan lagi Kinerja Tim Pengembang Sekolah, Komite
Sekolah, Koperasi Sekolah dan Kantin Sekolah.

Laporan OJL_Usup_2015

112

Laporan OJL_Usup_2015