10. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Pengelolaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Bahan Pembelajaran
Diklat Penyiapan Calon Kepala Sekolah

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
2011

Bahan Pembelajaran
Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Tim Pengembang Bahan Ajar
Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)
Pengarah

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd
Dr. Abi Sujak

Prof. Dr, Siswandari, M.Stats

Kepala BPSDMP-PMP
Kepala Pusbangtendik
Kepala LPPKS

Penanggung Jawab

Dr. Abdul Kamil Marisi

Tim Penulis

Drs. Tri Harsono Udjianto, MM, M.Pd
Joko Priyadi, S.Pd
Medira Ferayanti, S.S, M.A

Tim Produksi

Ady Saefudin, S.Pd
Ghandi Kusuma Jaya, S.T

Indah Mustika Rini, S.Pd
Siti Budiyah, S.Si

Diterbitkan Oleh
LPPKS, Karanganyar
@2011

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopy, atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari LPPKS.

KATA PENGANTAR

Dalam rangka peningkatan mutu kepala sekolah/madrasah pemerintah
mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun
2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah.
Permendiknas ini memuat tentang sistem penyiapan calon kepala sekolah/
madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/madrasah, masa tugas,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), penilaian kinerja kepala
sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala
sekolah/madrasah

Dalam sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, peserta yang telah
lulus seleksi administrasi dan seleksi akademik, mengikuti Pendidikan dan
Latihan Calon Kepala Sekolah/madrasah (Diklat Cakep). Dalam Diklat Calon
Kepala sekolah tersebut, peserta mendapat materi-materi yang berkaitan
dengan tugas, pokok dan fungsi kepala sekolah baik bersifat manajerial
sekolah maupun kepemimpinan sekolah.
Berkaitan dengan hal tersebut, LPPKS menyiapkan bahan pembelajaran
sesuai dengan materi yang dibutuhkan calon kepala sekolah. Materi ini
dirancang untuk pembelajaran mandiri, sehingga calon kepala sekolah
dapat menggunakan bahan pembelajaran ini secara aktif. Dengan harapan
pada akhir kegiatan pembelajaran, pengetahuan dan keterampilan
peserta dalam mempersiapkan diri menjadi kepala sekolah menujukkan
peningkatan yang signi�ikan dan pada gilirannya akan dapat dimanfaatkan
sebagai dasar pengembangan keprofesian mereka secara berkelanjutan.
Kemudian dari semua yang diperolehnya itu, diharapkan akan berdampak
pada semakin banyaknya pemimpin-pemimpin baru yang amanah, berjiwa
wirausaha, dan profesional.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan
bahan pembelajaran ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa

memberkati kita semua.
Surakarta, Juni 2011
Kepala LPPKS

Prof. Dr. Siswandari, M.Stats

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

i

ii

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI


iii

Langkah-langkah Pembelajaran

3

Tentang Bahan Ajar Ini

Kompetensi yang Diharapkan

1

2

Kegiatan Pembelajaran 1

4

PENGELOLAAN GURU


4

Penugasan

Kegiatan Pembelajaran 2

PENGELOLAAN TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH
Penugasan

4

6

6

12

Kegiatan Pembelajaran 3


14

Kegiatan Pembelajaran 4

19

Kegiatan Pembelajaran 5

25

PENGELOLAAN TENAGA LABORATORIUM
Penugasan

PENGELOLAAN TENAGA PERPUSTAKAAN
Penugasan

PENGELOLAAN GURU KONSELOR
Penugasan

14


18

19

23

25

30

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

iii

iv

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Tentang Bahan Ajar Ini

Keberhasilan program pendidikan melalui proses
belajar-mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak
faktor, salah satu di antaranya adalah tersedianya
pendidik dan tenaga kependidikan yang memadai
disertai pemanfaatan dan pengelolaannya secara
optimal. Pendidik dan tenaga kependidikan
merupakan salah satu sumber daya yang penting
dan utama dalam menunjang proses pembelajaran
di sekolah, untuk itu perlu dilakukan peningkatan
dalam pendayagunaan dan pengelolaannya agar
tujuan sekolah dapat tercapai secara maksimal.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, seorang calon
kepala sekolah perlu menguasai kompetensi untuk
mengelola pendidik dan tenaga kependidikan
sekolah. Konsekuensinya, mereka harus memahami
semua dimensi kompetensi tersebut. Namun karena
materi ini didesain untuk program penyiapan, unit of
learning ini hanya memfasilitasi calon kepala sekolah
untuk menguasai kemampuan mengidenti�ikasi
pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di

sekolahnya dari segi kesesuaian kuali�ikasi akademik
dan kompetensinya dengan standar yang berlaku.

Untuk menguasai dimensi kompetensi ini calon kepala
sekolah diminta untuk mengkaji Permendiknas yang
berkaitan dengan standar kompetensi guru, tenaga
administrasi sekolah, tenaga perpustakaan sekolah,
tenaga laboratorium sekolah, dan guru konselor.
Selanjutnya, berdasarkan peraturan tersebut,
calon kepala sekolah melakukan diskusi untuk
menyelesaikan kasus-kasus yang yang berkaitan
dengan pendidik dan tenaga kependidikan.

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

1

Kompetensi yang Diharapkan
Setelah mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran
sesuai dengan skenario, calon kepala sekolah

mampu:

1. Melakukan identi�ikasi kompetensi, kuali�ikasi,
dan tupoksi guru, tenaga administrasi sekolah,
tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan
guru konselor.
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan
Secara khusus, setelah mengikuti pembelajaran ini,
diharapkan calon kepala sekolah mampu:

2

1. Mengidenti�ikasi permasalahan yang berkaitan
dengan kuali�ikasi akademik dan kompetensi
guru, dan menyusun rencana penyelesaian
masalah yang berhasil diidenti�ikasi.
2. Mengidenti�ikasi permasalahan yang berkaitan
dengan kuali�ikasi akademik dan kompetensi
tenaga administrasi sekolah, dan menyusun
rencana penyelesaian masalah yang berhasil
diidenti�ikasi.
3. Mengidenti�ikasi permasalahan yang berkaitan
dengan kuali�ikasi akademik dan kompetensi
tenaga
laboratorium,
dan
menyusun
rencana penyelesaian masalah yang berhasil
diidenti�ikasi.
4. Mengidenti�ikasi permasalahan yang berkaitan
dengan kuali�ikasi akademik dan kompetensi
tenaga
perpustakaan,
dan
menyusun
rencana penyelesaian masalah yang berhasil
diidenti�ikasi.
5. Mengidenti�ikasi permasalahan yang berkaitan
dengan kuali�ikasi akademik dan kompetensi guru
konselor, dan menyusun rencana penyelesaian
masalah yang berhasil diidenti�ikasi.

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Langkah-langkah Pembelajaran
Unit of Learning ini dirancang sebagai bahan latihan
dalam diklat persiapan calon kepala sekolah baik
pada In-Service Learning 1 maupun pada On-TheJob Learning. Untuk itu, langkah-langkah untuk
mempelajari materi ini dibagi menjadi dua jenis, yakni
aktivitas individual dan kelompok. Aktivitas individual
meliputi: (1) membaca materi, (2) merangkum dan
menyimpulkan, (3) melakukan re�leksi, dan (4)
menyusun rencana tindak lanjut. Aktivitas kelompok
meliputi (1) diskusi, (2) latihan/tugas, dan (3) studi
kasus yang ada pada setiap kegiatan pembelajaran
Aktivitas selama On-The-Job Learning meliputi: (1)
mengidenti�ikasi pendidik dan tenaga kependidikan
di sekolah tempat magang (sekolah sendiri dan
sekolah lain yang ditunjuk oleh dinas pendidikan)
serta pengelolaannya; (2) mencocokkan dengan
standar yang berlaku; (3) mengidenti�ikasi kendala
dan permasalahan yang ada; (4) membuat simpulan
(dan merekomendasikan solusi bila mungkin); (5)
melakukan re�leksi, dan (6) membuat laporan tertulis
untuk diplenokan pada saat In-Service Learning 2.
Aktivitas selama In-Service Learning 1 (IN-1)
merupakan aktivitas untuk memahami konsep
pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan
dan latihan-latihan menyelesaikan kasus yang
diskenariokan. Aktivitas calon kepala sekolah pada
saat on-the-job learning (OJL) adalah aktivitas untuk
mengimplementasikan hasil pemahamannya dari IN1. Sedangkan kegiatan IN-2 adalah presentasi hasil
OJL. Waktu untuk memahami (IN-1) dijadwalkan 10
jam @ 45 menit, waktu untuk praktik selama OJL
adalah 14 jam @ 45 menit; dan untuk presentasi hasil
OJL (IN-2) alokasi waktunya 2 jam @ 45 menit.
Dengan mengikuti langkah-langkah dan waktu
yang telah ditentukan dalam Unit of Learning ini
diharapkan calon kepala sekolah/madrasah dapat
secara individu dan bersama-sama meningkatkan
kompetensinya, yang pada gilirannya akan berdampak
pada peningkatan kompetensinya sebagai kepala
sekolah/madrasah.

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

3

Kegiatan Pembelajaran 1

PENGELOLAAN GURU

Unit belajar ini memfasilitasi calon kepala sekolah
untuk memahami pengelolaan guru yang sesuai
dengan peraturan yang berlaku dengan cara menelaah
berbagai kasus yang terkait dengan pengelolaan
pendidik dan tenaga kependidikan. Setelah mengikuti
pembelajaran ini calon kepala sekolah mampu:
1. Mengidenti�ikasi permasalahan yang berkaitan
dengan kuali�ikasi akademik dan kompetensi
guru;
2. Menyusun rencana penyelesaian masalah yang
berhasil diidenti�ikasikan.

Penugasan

4

KEGIATAN 1: Brainstorming (10 menit)
Petunjuk:
1. Bentuk kelompok dengan 4-5 anggota.
2. Identi�ikasi permasalahan yang berkaitan
dengan kuali�ikasi akademik dan kompetensi
guru di sekolah Anda (sesuaikan dengan jenjang
pendidikan tempat Anda bekerja: SD, SMP, SMA/
SMK).
3. Tulis masalah-masalah Anda di kertas plano, atau
di laptop.
4. Tempelkan daftar masalah Anda di dinding, atau
tampilkan di layar.
5. Selanjutnya, masing-masing kelompok berkeliling
untuk melihat permasalahan yang berbeda untuk
melengkapi daftar masalah yang ada.
6. Kumpulkan hasil brainstorming yang sudah
disempurnakan kepada Master Trainer.

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

KEGIATAN 2: Diskusi Kelompok (30 menit)
Petunjuk:
1. Bentuk kelompok dengan 4-5 anggota.
2. Cermati kasus di bawah ini: Kasus 1-a dibahas
oleh kelompok SMP, SMA dan SMK; dan Kasus 1b dibahas oleh kelompok SD.
3. Rumuskan secara deskriptif masalah-masalah
yang muncul.
4. Selanjutnya, berdasarkan masalah yang telah
dikemas secara deskriptif tadi, diskusikan solusinya.
5. Kemudian presentasikan hasil kerja kelompok
untuk ditanggapi oleh kelompok lain serta diberi
masukan-masukan konstruktif.
KASUS 1-a

Sebuah SMP Negeri mempunyai 10 rombel, masingmasing 32 siswa. Sekolah tersebut mempunyai guru
sebanyak 10 orang, dengan kuali�ikasi sbb:

S-1 Matematika 2 orang; S-1 Bahasa Indonesia 1
orang; D-3 Bahasa Inggris 1 orang; D-3 Sejarah 1
orang; D-3 Olah Raga 1orang; S-1 Seni Rupa 1 orang;
D-3 Agama 1 orang; dan S-1.IPS 2 orang
Berdasarkan kasus di atas buatlah identi�ikasi
masalah dan usulkan solusinya.
KASUS 1-b

Sebuah SD Negeri mempunyai 12 rombel, masingmasing 28 siswa, sekolah tersebut mempunyai guru
sebanyak 10 orang, dengan kuali�ikasi sbb:
S-1 Pendidikan Agama Islam
D-3 Bahasa Indonesia
S-1 Pendidikan Jasmani dan
Olah Raga
D-3 Bahasa Inggris

S-1 IPA
S-1 IPS
D-3 Matematika
S-1 Seni Rupa

Berdasarkan kasus di atas buatlah identi�ikasi
masalah dan usulkan solusinya.

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

5

Kegiatan Pembelajaran 2

PENGELOLAAN TENAGA
ADMINISTRASI SEKOLAH

Unit belajar ini memfasilitasi calon kepala sekolah
untuk memahami Pengelolaan Tenaga Administrasi
Sekolah yang sesuai dengan peraturan yang
berlaku dengan cara menelaah berbagai kasus yang
terkait dengan pengelolaan pendidik dan tenaga
kependidikan. Setelah mengikuti pembelajaran ini
calon kepala sekolah mampu:
1. Mengidenti�ikasi permasalahan yang berkaitan
dengan kuali�ikasi akademik dan kompetensi
tenaga administrasi sekolah.
2. Menyusun rencana penyelesaian masalah yang
berhasil diidenti�ikasikan.
KEGIATAN 3: Membaca dan Membuat Ringkasan (15
menit)

Petunjuk:
1. Bentuk kelompok dengan 4-5 anggota.
2. Baca dengan cermat Lampiran Permendiknas
No. 24 Thn. 2008 tentang Tenaga Administrasi
Sekolah/Madrasah,
3. Diskusikan hal-hal penting yang berkaitan
dengan kuali�ikasi tenaga administrasi sekolah/
madrasah dan tulis hasilnya di kertas folio.
4. Kumpulkan ringkasan materi kepada Master
Trainer.

6

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 24 TAHUN 2008
TENTANG
STANDAR TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH/
MADRASAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan
Pasal 35 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional tentang Standar Tenaga Administrasi
Sekolah/ Madrasah;

Mengingat :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496);
2. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun
2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara
Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;
3. Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai
Pembentukan
Kabinet
Indonesia
bersatu
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 31/P Tahun 2007;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
TENTANG STANDAR TENAGA
ADMINISTRASI SEKOLAH/MADRASAH

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

7

Pasal 1

(1)
Standar tenaga administrasi sekolah/
madrasah mencakup kepala tenaga administrasi,
pelaksana urusan, dan petugas layanan khusus
sekolah/madrasah.

(2)
Untuk dapat diangkat sebagai tenaga
administrasi sekolah/madrasah, seseorang wajib
memenuhi standar tenaga administrasi sekolah/
madrasah yang berlaku secara nasional.
(3)
Standar tenaga administrasi sekolah/
madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum pada Lampiran Peraturatn Menteri
ini.
Pasal 2

Penyelenggara
sekolah/madrasah
dapat
menetapkan
perangkapan
jabatan
tenaga
administrasi pada sekolah/madrasah yang
diselenggarakannya.
Pasal 3

Penyelenggara sekolah/madrasah wajib menerapkan
standar tenaga administrasi sekolah/madrasah
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini,
selambat-lambatnya (lima) tahun setelah Peraturan
Menteri ini ditetapkan.
Pasal 4

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 11 Juni 2008
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.

8

BAMBANG SUDIBYO

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL
NOMOR 24 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008
STANDAR TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH/
MADRASAH
A.

KUALIFIKASI

Tenaga administrasi sekolah/madrasah terdiri atas
kepala tenaga administrasi sekolah/madrasah,
pelaksana urusan, dan petugas layanan khusus.
1. Kepala Tenaga Administrasi SD/MI/SDLB
Kepala tenaga administrasi SD/MI/SDLB dapat
diangkat apabila sekolah/ madrasah memiliki
lebih dari 6 (enam) rombongan belajar. Kuali�ikasi
kepala tenaga administrasi SD/MI/SDLB adalah
sebagai berikut:

a. Berpendidikan minimal lulusan SMK atau yang
sederajat, program studi yang relevan dengan
pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi
sekolah/madrasah minimal 4 (empat) tahun.

b. Memiliki serti�ikat kepala tenaga administrasi
sekolah/madrasah dari lembaga yang
ditetapkan oleh pemerintah.
2. Kepala Tenaga Administrasi SMP/MTs/SMPLB
Kepala tenaga administrasi SMP/MTs/SMPLB
berkuali�ikasi sebagai berikut:
a. Berpendidikan minimal lulusan D3 atau yang
sederajat, program studi yang relevan, dengan
pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi
sekolah/ madrasah minimal 4 (empat) tahun.

b. Memiliki serti�ikat kepala tenaga administrasi
sekolah/madrasah dari lembaga yang
ditetapkan oleh pemerintah.
3. Kepala Tenaga Administrasi SMA/MA/SMK/
MAK/SMALB

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

9

Kepala tenaga administrasi SMA/MA/SMK/MAK/
SMALB berkuali�ikasi sebagai berikut:

a. Berpendidikan S1 program studi yang
relevan dengan pengalaman kerja sebagai
tenaga
administrasi
sekolah/madrasah
minimal 4 (empat) tahun, atau D3 dan yang
sederajat, program studi yang relevan, dengan
pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi
sekolah/madrasah minimal 8 (delapan)
tahun.

4.

5.
6.
7.

8.

10

b. Memiliki serti�ikat kepala tenaga administrasi
sekolah/madrasah dari lembaga yang
ditetapkan oleh pemerintah.
Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian
Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/
MAK atau yang sederajat, dan dapat diangkat
apabila jumlah pendidik dan tenaga kependidikan
minimal 50 orang.
Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan
Berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK,
program studi yang relevan, atau SMA/MA dan
memiliki sert�ikat yang relevan.
Pelaksana Urusan Administrasi Sarana dan
Prasarana
Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/
MAK atau yang sederajat.
Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan
Sekolah dengan Masyarakat
Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/
MAK atau yang sederajat, dan dapat diangkat
apabila sekolah/madrasah memiliki minimal 9
(sembilan) rombongan belajar.
Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan
Pengarsipan
Berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK,
program studi yang relevan.

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

9. Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan
Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/
MAK atau yang sederajat dan dapat diangkat
apabila sekolah/madrasah memiliki minimal 9
(sembilan) rombongan belajar.
10.Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum
Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/
SMK/MAK atau yang sederajat dan diangkat
apabila sekolah/madrasah memiliki minimal 12
rombongan belajar.
11.Pelaksana Urusan Administrasi Umum untuk SD/
MI/SDLB
Berpendidikan minimal SMK/MAK/SMA/MA
atau yang sederajat.
12.Petugas Layanan Khusus
a. Penjaga Sekolah/Madrasah

Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs
atau yang sederajat.

b. Tukang Kebun

Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs
atau yang sederajat dan diangkat apabila luas
lahan kebun sekolah/madrasah minimal 500
m2 .

c. Tenaga Kebersihan

Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs
atau yang sederajat.

d. Pengemudi

Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau
yang sederajat, memiliki SIM yang sesuai, dan
diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki
kendaraan roda empat.

e. Pesuruh

Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs
atau yang sederajat.

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

11

Penugasan
KEGIATAN 4: Diskusi Kelompok (30 menit)
Petunjuk:
1. Bentuk kelompok dengan 4-5 anggota.
2. Cermati kasus 2 dan identi�ikasi masalah-masalah
yang berkaitan dengan kuali�ikasi akademik dan
kompetensi tenaga administrasi sekolah.
3. Selanjutnya, diskusikan langkah-langkah untuk
mengatasinya.
4. Tulis hasil diskusi Anda di kertas plano atau di
laptop.
5. Kemudian, tampilkan untuk ditanggapi serta
diberi masukan-masukan konstruktif oleh
kelompok lain.
KASUS 2
SMP Purwodadi telah berdiri sejak tahun 2000.
Sepuluh tahun kemudian, yaitu pada tahun 2010,
sekolah tersebut sudah menjadi sekolah yang
berstandar nasional atau SSN.
Sekolah tersebut mempunyai 9 rombel dari kelas VII
s.d. IX dengan rincian sebagai berikut.
A. Keadaan Rombongan Belajar 3 Tahun Terakhir
Tahun

2009/2011
2009/2010
2010/2011

12

Kelas
VII

Kelas
VIII

Kelas
IX

Jumlah

3

3

3

9

3
2

3
3

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

3
3

9
8

B. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No
1

2

Status

Guru

Kepala TU

5

T e n a g a
Perpustakaan

6
7

8

L P

Tata Usaha

Honorer Jml

Ket.

L

P

5 6

5

5

21 14 S-1

- 1

1

1

3

-

1

1

-

K e p a l a - 1
Sekolah

3
4

PNS

1 -

Laboran

P e n j a g a Sekolah

T u k a n g kebun

-

-

-

-

1

1

-

-

1
-

1

S-1

7 D-2

1

S-1

2

SMA/
SMK

1

1

1

SMA/
SMK
SMA

SMP

SMP

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

13

Kegiatan Pembelajaran 3

PENGELOLAAN TENAGA
LABORATORIUM

Unit belajar ini memfasilitasi calon kepala sekolah
untuk memahami pengelolaan tenaga laboratorium
yang sesuai dengan peraturan yang berlaku, dengan
cara menelaah berbagai kasus yang terkait dengan
pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan.
Setelah mengikuti pembelajaran ini calon kepala
sekolah mampu:

1. Mengidenti�ikasi permasalahan yang berkaitan
dengan kuali�ikasi akademik dan kompetensi
tenaga laboratorium
2. Menyusun rencana penyelesaian masalah yang
berhasil diidenti�ikasikan.
KEGIATAN 5: Membaca dan Membuat Ringkasan
(15 menit)
Petunjuk:

14

1. Bentuk kelompok dengan 4-5 anggota.
2. Baca dengan cermat Permendiknas No. 26
Th.2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium
Sekolah/Madrasah.
3. Buat ringkasan dengan menulis hal-hal penting
yang berkaitan dengan kuali�ikasi dan kompetensi
tenaga laboratorium sekolah/madrasah di kertas
plano atau di laptop.
4. Tempelkan ringkasan kelompok Anda di dinding,
atau tampilkan di layar untuk ditanggapi serta
diberi masukan-masukan konstruktif oleh
kelompok lain.
5. Rumuskan kembali hasil ringkasan Anda dan
serahkan hasilnya kepada Master Trainer.

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 26 TAHUN 2008
TENTANG
STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/
MADRASAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan
Pasal 35 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional tentang Standar Tenaga Laboratorium
Sekolah/ Madrasah;
Mengingat :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496);
2. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi,
dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan
Kabinet Indonesia bersatu sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 31/P Tahun
2007;

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

15

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG STANDAR
TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/MADRASAH
Pasal 1

(1)
Standar tenaga laboratorium sekolah/
madrasah mencakup kepala laboratorium
sekolah/madrasah, teknisi laboratorium sekolah/
madrasah, dan laboran sekolah/madrasah.
(2)
Untuk dapat diangkat sebagai tenaga
laboratorium sekolah/madrasah, seseorang
wajib memenuhi standar tenaga laboratorium
sekolah/madrasah yang berlaku secara nasional.
(3)
Standar tenaga laboratorium sekolah/
rnadrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 2

Penyelenggara sekolah/madrasah wajib menerapkan
standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini,
selambat-lambatnya (lima) tahun setelah Peraturan
Menteri ini ditetapkan.
Pasal 3

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 11 Juni 2008

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.

BAMBANG SUDIBYO

16

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL
NOMOR 26 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008
STANDAR TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/
MADRASAH
B.

KUALIFIKASI

1. Kepala Tenaga Administrasi SD/MI/SDLB
Kuali�ikasi kepala laboratorium adalah sebagai
berikut:
a. Jalur guru
1) Pendidikan minimal sarjana (S1);

2) Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai
pengelola praktikum;

3) Memiliki serti�ikat kepala laboratorium
sekolah/madrasah dari perguruan tinggi
atau lembaga lain yang ditetapkan oleh
pemerintah.
b. Jalur laboran/teknisi
1) Pendidikan minimal diploma tiga (D3);

2) Berpengalaman minimal 5 tahun sebagai
laboran atau teknisi;

3) Memiliki serti�ikat kepala laboratorium
sekolah/madrasah dari perguruan tinggi
atau lembaga lain yang ditetapkan oleh
pemerintah.
2. Teknisi Laboratorium Sekolah/Madrasah
Kuali�ikasi teknisi laboratorium sekolah/
madrasah adalah sebagai berikut:
a. Minimal lulusan program diploma dua (D2) yang
relevan dengan peralatan laboratorium, yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
ditetapkan oleh pemerintah;
b. Memiliki serti�ikat teknisi laboratorium sekolah/
madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga
lain yang ditetapkan oleh pemerintah.

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

17

3. Laboran Sekolah/Madrasah
Kuali�ikasi laboran sekolah/madrasah adalah
sebagai berikut:
a. Minimal lulusan program diploma satu (D1)
yang relevan dengan jenis laboratorium, yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
ditetapkan oleh pemerintah;
b. Memiliki serti�ikat laboran sekolah/madrasah
dari perguruan tinggi yang ditetapkan oleh
pemerintah.

Penugasan
KEGIATAN 6: Diskusi Kelompok (30 menit)
Petunjuk:

1. Bentuk kelompok dengan 4-5 anggota.
2. Cermati kembali kasus 2 di atas.
3. Identi�ikasi masalah-masalah yang berkaitan
dengan kuali�ikasi akademik dan kompetensi
tenaga laboratorium sekolah/madrasah.
4. Selanjutnya, diskusikan langkah-langkah untuk
mengatasinya.
5. Tulis hasil diskusi Anda di kertas plano atau di
laptop.
6. Kemudian, tampilkan untuk ditanggapi serta
diberi masukan-masukan konstruktif oleh
kelompok lain.

18

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Kegiatan Pembelajaran 4

PENGELOLAAN TENAGA
PERPUSTAKAAN

Unit belajar ini memfasilitasi calon kepala sekolah
untuk memahami Pengelolaan Tenaga Perpustakaan
yang sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan
cara menelaah berbagai kasus yang terkait dengan
pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan.
Setelah mengikuti pembelajaran ini calon kepala
sekolah mampu:

1. Mengidenti�ikasi permasalahan yang berkaitan
dengan Pengelolaan Tenaga Perpustakaan
2. Menyusun rencana penyelesaian masalah yang
berhasil diidenti�ikasikan
KEGIATAN 7: Membaca dan Membuat Ringkasan
(15 menit)
Petunjuk:

1. Bentuk kelompok dengan 4-5 anggota.
2. Baca dengan cermat Permendiknas No. 25
Th.2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan
Sekolah/Madrasah.
3. Buat ringkasan dengan menulis hal-hal penting,
khususnya yang berkaitan dengan kuali�ikasi
dan kompetensi tenaga perpustakaan sekolah/
madrasah di kertas plano atau di laptop.
4. Tempelkan ringkasan kelompok Anda di dinding,
atau tampilkan di layar untuk ditanggapi serta
diberi masukan-masukan konstruktif oleh
kelompok lain.
5. Rumuskan kembali hasil ringkasan Anda dan
serahkan hasilnya kepada Master Trainer.

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

19

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 25 TAHUN 2008
TENTANG
STANDAR TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/
MADRASAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan
Pasal 35 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional tentang Standar Tenaga Laboratorium
Sekolah/ Madrasah;
Mengingat :

20

1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496);
2. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi,
dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan
Kabinet Indonesia bersatu sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 31/P Tahun
2007;

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG
STANDAR TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/
MADRASAH
Pasal 1

(1)
Standar tenaga perpustakaan sekolah/
madrasah mencakup kepala perpustakaan
sekolah/madrasah, dan tenaga perpustakaan
sekolah/madrasah.
(2)
Standar tenaga perpustakaan sekolah/
madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 2

Penyelenggara sekolah/madrasah wajib menerapkan
standar tenaga perpustakaan sekolah/madrasah
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
ini, selambat-lambatnya 5 (lima) tahun setelah
Peraturan Menteri ini ditetapkan.
Pasal 3

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 11 Juni 2008

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.

BAMBANG SUDIBYO

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

21

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL
NOMOR 25 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008
STANDAR TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/
MADRASAH
KUALIFIKASI

Setiap sekolah/madrasah untuk semua jenis dan
jenjang yang mempunyai jumlah tenaga perpustakaan
sekolah/madrasah lebih dari satu orang, mempunyai
lebih dari enam rombongan belajar (rombel), serta
memiliki koleksi minimal 1000 (seribu) judul
materi perpustakaan dapat mengangkat kepala
perpustakaan sekolah/madrasah.
1. Kepala perpustakaan sekolah/madrasah yang
melalui Jalur Pendidik
Kepala perpustakaan sekolah/madrasah harus
memenuhi syarat:

a. Berkuali�ikasi serendah-rendahnya diploma
empat (D4) atau sarjana (S1);
b. Memiliki serti�ikat kompetensi pengelolaan
perpustakaan sekolah/madrasah dari lembaga
yang ditetapkan oleh pemerintah;
c. Masa kerja minimal 3 (tiga) tahun.

2. Kepala Perpustakaan Sekolah/Madrasah yang
melalui Jalur Tenaga Kependidikan
Kepala perpustakaan sekolah dan madrasah
harus memenuhi salah satu syarat berikut:
a. Berkuali�ikasi diploma dua (D2) Ilmu
Perpustakaan dan Informasi bagi pustakawan
dengan masa kerja minimal 4 tahun; atau

22

b. Berkuali�ikasi diploma dua (D2) non-Ilmu
Perpustakaan dan Informasi dengan serti�ikat
kompetensi
pengelolaan
perpustakaan
sekolah/madrasah dari lembaga yang

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

ditetapkan oleh pemerintah dengan masa
kerja minimal 4 tahun di perpustakaan
sekolah/madrasah.

3. Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah
Setiap perpustakaan sekolah/madrasah memiliki
sekurang-kurangnya satu tenaga perpustakaan
sekolah/madrasah yang berkuali�ikasi SMA atau
yang sederajat dan berserti�ikat kompetensi
pengelolaan perpustakaan sekolah/madrasah
dari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.

Penugasan
KEGIATAN 8: Studi Kasus (30 menit)
Petunjuk:

1. Bentuk kelompok dengan 4-5 anggota.
2. Cermati kasus 3 di bawah ini.
3. Identi�ikasi masalah-masalah yang berkaitan
dengan kuali�ikasi akademik dan kompetensi
tenaga perpustakaan sekolah/madrasah.
4. Selanjutnya, diskusikan langkah-langkah untuk
mengatasinya.
5. Tulis hasil diskusi Anda di kertas plano atau di
laptop.
6. Kemudian, tampilkan untuk ditanggapi serta
diberi masukan-masukan konstruktif oleh
kelompok lain.
KASUS 3

Sebuah SMP Negeri mempunyai 18 rombel,
masing-masing 32 siswa. Komite sekolah baru saja
membangun ruang laboratorium Fisika, Kimia, dan
Biologi. Tahun sebelumnya komite telah membangun

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

23

laboratorium bahasa dan perpustakaan yang
canggih. Sebagai sekolah yang ingin mandiri dari
banyak segi, sekolah tersebut telah memiliki toko
koperasi yang mampu melayani kebutuhan seharihari guru, karyawan dan masyarakat sekitar. Selain
itu, ada kantin yang dikelola secara bisnis. Untuk
mengelola semua kegiatan itu, sekolah memiliki
karyawan sebagai berikut:
NO

1.

JABATAN

PENDIDIKAN

JUMLAH

KETERANGAN

T e n a g a

S a r j a n a

1 orang

KTU

Sekolah

SMK

3 orang

-

Administrasi Pendidikan

2.
3.
4.

T e n a g a

Perpustakaan
Sekolah

T e n a g a

Laboratorium
Sekolah
G

u

r

2 orang

SMK

2 orang

SMK

1 orang

u D-3 Olahraga

Bimbingan
Konseling

SMA

1

di

orang

toko

koperasi

1 orang di

kantin

Kantin

-

-

1 PNS

1 PTT

1 orang

S-1 B. Indonesia 2 orang

Berdasarkan kasus di atas buatlah identi�ikasi
masalah dan usulkan solusinya.

24

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Kegiatan Pembelajaran 5

PENGELOLAAN
GURU KONSELOR

Unit belajar ini memfasilitasi calon kepala sekolah
untuk memahami Pengelolaan Guru Konselor yang
sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan
cara menelaah berbagai kasus yang terkait dengan
pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan.
Setelah mengikuti pembelajaran ini calon kepala
sekolah mampu:

1. Mengidenti�ikasi permasalahan yang berkaitan
dengan kuali�ikasi akademik dan kompetensi
guru
2. Menyusun rencana penyelesaian masalah yang
berhasil diidenti�ikasikan
KEGIATAN 9: Membaca dan Membuat Ringkasan (15
menit)

Petunjuk:
1. Bentuk kelompok dengan 4-5 anggota.
2. Baca dengan cermat Permendiknas No. 27 Thn.
2008 tentang Standar Kuali�ikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor.
3. Buat ringkasan dengan menulis hal-hal penting,
terutama yang berkaitan dengan kuali�ikasi
akademik dan kompetensi konselor di kertas
plano atau di laptop.
4. Tempelkan ringkasan kelompok Anda di dinding,
atau tampilkan di layar untuk ditanggapi serta
diberi masukan-masukan konstruktif oleh
kelompok lain.
5. Rumuskan kembali hasil ringkasan Anda dan
serahkan hasilnya kepada Master Trainer.

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

25

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 27 TAHUN 2008
TENTANG
STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN
KOMPETENSI KONSELOR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan
ketentuan Pasal 28 ayat (5) Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional tentang Standar Kuali�ikasi
Akademik dan Kompetensi Konselor;
Mengingat :

26

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496);
3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara
Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2006;
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Kabinet Indonesia bersatu sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 31/P Tahun
2007;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG
STANDAR
KUALIFIKASI
AKADEMIK
DAN
KOMPETENSI KONSELOR
Pasal 1

(1)Untuk dapat diangkat sebagai konselor, seseorang
wajib memenuhi standar kuali�ikasi akademik
dan kompetensi konselor yang berlaku secara
nasional.
(2)Standar kuali�ikasi akademik dan kompetensi
konselor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri
ini.
Pasal 2
Penyelenggara
pendidikan
yang
satuan
pendidikannya mempekerjakan konselor wajib
menerapkan standar kuali�ikasi akademik dan
kompetensi konselor sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri paling lambat 5 (lima) tahun
setelah Peraturan Menteri ini mulai berlaku.
Pasal 3
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 11 Juni 2008
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
TTD.

BAMBANG SUDIBYO

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

27

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL
NOMOR 27 TAHUN 2008 TANGGAL 11 JUNI 2008
STANDAR
KUALIFIKASI
AKADEMIK
DAN
KOMPETENSI KONSELOR

A.

Pendahuluan

Keberadaan konselor dalam sistem pendidikan
nasional dinyatakan sebagai salah satu kuali�ikasi
pendidik, sejajar dengan kuali�ikasi guru, dosen,
pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan
instruktur (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat
6). Masing-masing kuali�ikasi pendidik, termasuk
konselor, memiliki keunikan konteks tugas dan
ekspektasi kinerja. Standar kuali�ikasi akademik dan
kompetensi konselor dikembangkan dan dirumuskan
atas dasar kerangka pikir yang menegaskan konteks
tugas dan ekspektasi kinerja konselor.
Konteks tugas konselor berada dalam kawasan
pelayanan yang bertujuan mengembangkan potensi
dan memandirikan konseli dalam pengambilan
keputusan dan pilihan untuk mewujudkan
kehidupan yang produktif, sejahtera, dan peduli
kemaslahatan umum. Pelayanan dimaksud adalah
pelayanan bimbingan dan konseling. Konselor
adalah pengampu pelayanan ahli bimbingan dan
konseling, terutama dalam jalur pendidikan formal
dan nonformal.

28

Ekspektasi kinerja konselor dalam menyelenggarakan
pelayanan ahli bimbingan dan konseling senantiasa
digerakkan oleh motif altruistik, sikap empatik,
menghormati keragaman, serta mengutamakan
kepentingan konseli, dengan selalu mencermati
dampak jangka panjang dari pelayanan yang
diberikan.

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Sosok utuh kompetensi konselor mencakup
kompetensi akademik dan profesional sebagai
satu keutuhan. Kompetensi akademik merupakan
landasan ilmiah dari kiat pelaksanaan pelayanan
profesional bimbingan dan konseling. Kompetensi
akademik merupakan landasan bagi pengembangan
kompetensi profesional, yang meliputi: (1)
memahami secara mendalam konseli yang dilayani,
(2) menguasai landasan dan kerangka teoretik
bimbingan dan konseling, (3) menyelenggarakan
pelayanan bimbingan dan konseling yang
memandirikan, dan (4) mengembangkan pribadi
dan profesionalitas konselor secara berkelanjutan.
Unjuk kerja konselor sangat dipengaruhi oleh
kualitas penguasaan ke empat komptensi tersebut
yang dilandasi oleh sikap, nilai, dan kecenderungan
pribadi yang mendukung. Kompetensi akademik dan
profesional konselor secara terintegrasi membangun
keutuhan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial,
dan profesional.

Pembentukan kompetensi akademik konselor ini
merupakan proses pendidikan formal jenjang strata
satu (S-1) bidang Bimbingan dan Konseling, yang
bermuara pada penganugerahan ijazah akademik
Sarjana Pendidikan (S.Pd) bidang Bimbingan dan
Konseling. Sedangkan kompetensi profesional
merupakan penguasaan kiat penyelenggaraan
bimbingan dan konseling yang memandirikan,
yang ditumbuhkan serta diasah melalui latihan
menerapkan kompetensi akademik yang telah
diperoleh dalam konteks otentik Pendidikan Profesi
Konselor yang berorientasi pada pengalaman dan
kemampuan praktik lapangan, dan tamatannya
memperoleh serti�ikat profesi bimbingan dan
konseling dengan gelar profesi Konselor, disingkat
Kons.

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

29

B.

Kuali�ikasi Akademik Konselor

Konselor adalah tenaga pendidik profesional
yang telah menyelesaikan pendidikan akademik
strata satu (S-1) program studi Bimbingan dan
Konseling dan program Pendidikan Profesi Konselor
dari perguruan tinggi penyelenggara program
pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.
Sedangkan bagi individu yang menerima pelayanan
profesi bimbingan dan konseling disebut konseli,
dan pelayanan bimbingan dan konseling pada jalur
pendidikan formal dan nonformal diselenggarakan
oleh konselor.
Kuali�ikasi akademik konselor dalam satuan
pendidikan pada jalur pendidikan formal dan
nonformal adalah:
1. Sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan
dan Konseling.
2. Berpendidikan profesi konselor.

Penugasan

KEGIATAN 10: Studi Kasus (30 menit)

30

Petunjuk:
1. Bentuk kelompok dengan 4-5 anggota.
2. Cermati lagi kasus 3 di atas.
3. Identi�ikasi masalah-masalah yang berkaitan
dengan kuali�ikasi akademik dan kompetensi
konselor sekolah/madrasah.
4. Selanjutnya, diskusikan langkah-langkah untuk
mengatasinya.
5. Tulis hasil diskusi Anda di kertas plano atau di
laptop.
6. Kemudian, tampilkan untuk ditanggapi serta
diberi masukan-masukan konstruktif oleh
kelompok lain.

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

KEGIATAN 11: Role play (25 menit)

Kepala sekolah memimpin rapat awal tahun ajaran
baru. Rapat dihadiri oleh: (1) Wakil Kepala Sekolah;
(2) Kepala TU; (3) Pengawas Sekolah; dan (4) Ketua
Komite Sekolah. Agenda: Menyongsong penerapan
standar pelayanan minimal pendidikan dasar.
(buka di CD, Kondisi dan data sekolah)
REFLEKSI (15 menit)

1. Tulislah apa yang sudah Anda ketahui dari materi
ini?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

2. Apakah materi ini bermanfaat untuk membantu
tugas Anda? Jelaskan!
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

3. Materi apa yang masih diperlukan untuk
membantu tugas Anda berkaitan dengan Unit of
Learning ini?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

4. Adakah saran/komentar Anda berkaitan dengan
Unit of Learning ini? Tuliskan!
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

Pengelolaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

31