PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SUB MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 2 LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN M O D E L P E M B E L A J A R A N K O N T E K S T U A L D E N G A N

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SUB MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 2 LUBUK

PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh :

Rizki Amelia NIM 4103141067

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2014


(2)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan nikmat yang begitu banyak kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Sub Materi Pokok Ekosistem Di Kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam di Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi, pembimbing akademik dan juga selaku ketua jurusan biologi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Bapak Drs. Lazuardi, M.Si. sebagai dosen penguji I, Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si. sebagai dosen penguji II, dan Ibu Dra. Mariaty Sipayung, M.Si. sebagai dosen penguji III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya skripsi ini. Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S., M.Sc. selaku pembantu dekan I FMIPA Unimed, dan Bapak Drs. P. Manal Siahaan, M.S. yang sudah pensiun selaku dosen pembimbing akademik saya sebelumnya yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis, serta seluruh dosen dan staf pegawai di jurusan Biologi FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis dan memberikan informasi dan layanan demi terselesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Drs. Ramlan, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 2 Lubuk Pakam beserta staf pegawai dan khususnya kepada Ibu Hj Sriyati selaku guru mata pelajaran biologi yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian serta memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan uji validitas instrumen penelitian


(3)

vi

Teristimewa saya sampaikan terimakasih kepada Ayahanda tercinta Heri Koto dan Ibunda tercinta Lismawati yang telah memberikan dukungan moril dan materi serta doa restu kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan dan penyusunan skripsi ini. Buat adik-adik saya tercinta Ihsan Jani dan Intan Herlina yang telah memberikan penulis semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, terimakasih buat segala dukungannya semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmat dan kasih sayang-Nya bagi kita semua. Rekan-rekan mahasiswa sealmamater jurusan Biologi setambuk 2010 terkhusus Dik B 2010, Weni Sri Lestari, Reni Aggraini, Nurkhalifah, Fitri Yaningsih, Fuji Kerina dan tidak lupa Ibel terimakasih atas segala bantuan dan doa yang telah kalian berikan. Tidak lupa kepada teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih atas dukungannya serta seluruh pihak yang telah mendukung penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas segala dukungannya.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dalam segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2014 Penulis,

Rizki Amelia NIM : 4103141067


(4)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar pengesahan i

Riawayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Belajar 8

2.1.1. Faktor yang Mempengaruhi Belajar 9

2.1.2. Hasil Belajar 9

2.2. Pengertian Pembelajaran 14

2.3. Pembelajaran Biologi SMA 14

2.4. Pengertian Model Pembelajaran 16

2.4.1. Pengertian Model Pembelajaran Kontekstual 17 2.4.2. Prinsip Dasar Komponen Utama Model Kontekstual 21 2.4.3. Karakteristik Pembelajaran Berbasis CTL 27 2.4.4.Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual 27

2.4.5. Skenario Pembelajaran Kontekstual 28

2.4.6. Model Pembelajaran Kontekstual dan Hasil Belajar 30 2.5. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) 32 2.5.1. Ciri-Ciri Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) 34

2.5.2. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah 35

2.5.3. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah 37

2.5.4. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah 38

2.6. Ekosistem 40

2.6.1. Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem 40


(5)

viii

2.6.1.2 Populasi 40

2.6.1.3 Komunitas 41

2.6.2 Komponen Ekosistem 41

2.6.2.1 Komponen Biotik 41

2.6.2.2 Komponen Abiotik 42

2.6.3 Interaksi Antarkomponen dalam Ekosistem 44

2.6.3.1 Interaksi Antarindividu 44

2.6.3.2. Interaksi Antarpopulasi 44

2.6.3.2.1 Simbiosis 45

2.6.3.2.2 Predatorisme 45

2.6.3.2.3 Kompetisi 45

2.6.3.2.4 Netralisme 45

2.6.3.3 Interaksi Antar Komunitas dengan Komponen Abiotik 46

2.6.4 Suksesi dan Komunitas Klimaks 46

2.6.4.1 Suksesi Primer 46

2.6.4.2 Suksesi Sekunder 46

2.6.5 Tipe-Tipe Ekosistem 47

2.6.5.1 Ekosistem Darat 47

2.6.5.2 Ekosistem Air Tawar 48

2.6.5.3 Ekosistem Laut 49

2.7 Hasil Penelitian yang Relevan 50

2.8 Kerangka Berpikir 51

2.9 Hipotesis 52

2.9.1 Hipotesis Penelitian 52

2.9.2 Hipotesis Statistika 53

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 54

3.2. Sampel dan Populasi 54

3.2.1. Sampel 54

3.2.2. Populasi 54

3.3. Variabel Penelitian 55

3.4. Metode dan Desain Penelitian 55

3.5. Instrumen Penilaian 56

3.5.1. Validitas Tes 57

3.5.2. Reliabilitas Tes 58

3.5.3. Daya Pembeda Soal 58

3.5.4. Tingkat Kesukaran 59

3.6. Prosedur Penelitian 59

3.7. Teknik Analisis Data 61

3.7.1. Uji Normalitas 61

3.7.2. Uji Homogenitas 62


(6)

ix

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 64

4.1.1. Nilai Pretes 64

4.1.2. Nilai Postes 64

4.2. Uji Persyaratan Analisis Hasil 65

4.2.1. Uji Normalitas 65

4.2.2. Uji Homogenitas 66

4.2.3. Uji Hipotesis 67

4.3. Pembahasan 68

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 71

5.2. Saran 71

DAFTAR PUSTAKA 72


(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Skema Hasil Belajar 10

Gambar 2.2. Komponen-Komponen Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual 21


(8)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 75

Lampiran 2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (CTL) 78 Lampiran 3. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (PBL) 94

Lampiran 4. Tabel Kisi-Kisi Soal 103

Lampiran 5. Instrumen Penelitian 104

Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 112

Lampiran 7. Lembar Observasi 113

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa (CTL) 114

Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa (PBL) 116

Lampiran 10. Tabel Validitas Tes 122

Lampiran 11. Perhitungan Validitas 123

Lampiran 12. Tabel Reliabilitas Tes 125

Lampiran 13. Perhitungan Reliabilitas Soal 126

Lampiran 14. Tabel Tingkat Kesukaran Soal 128

Lampiran 15. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 129

Lampiran 16. Tabel Daya Beda Soal 131

Lampiran 17. Perhitungan Daya Beda Soal 132

Lampiran 18. Data Hasil Belajar Siswa Kelas CTL (XI IPA 4) 134 Lampiran 19. Data Hasil Belajar Siswa Kelas PBM (XI IPA 3) 135 Lampiran 20. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians 136

Lampiran 21. Uji Normalitas 139

Lampiran 22. Uji Homogenitas 144

Lampiran 23. Pengujian Hipotesis 147

Lampiran 24. Tabulasi Nilai Pretes Kelas CTL 151

Lampiran 25. Tabulasi Nilai Pretes Kelas PBM 152

Lampiran 25. Tabulasi Nilai Postes Kelas CTL 153

Lampiran 25. Tabulasi Nilai Postes Kelas PBM 154


(9)

xiii

Lampiran 29. Tabel Harga Kritis Korelasi Product Moment 162 Lampiran 30. Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors 163

Lampiran 31. Tabel Z (Kurva Normal Standar) 164

Lampiran 32. Tabel Distribusi t (Uji t) 166


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Proses pembelajaran adalah suatu proses komunikasi edukatif antara pendidik dan peserta didik. Peran pendidik membantu dan membimbing peserta didik untuk mencapai tingkat kedewasaan sehingga mampu menjadi anggota masyarakat yang baik sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Upaya peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan hasil belajar bagi siswa di setiap jenjang pendidikaan perlu diwujudkan, agar diperoleh sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan dapat menunjang pembangunan nasional. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar adalah penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar. Upaya ini merupakan salah satu sarana belajar yang diatur oleh guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Biologi merupakan salah satu bagian ilmu pengetahuan alam yang menekankan pemberian pengetahuan langsung siswa secara alamiah, yaitu pembelajaran yang diarahkan pada ketercapaian keterampilan dalam konteks kehidupan nyata (learning in real life setting). Oleh karena itu untuk meningkatkan nilai hasil belajar dan juga pengalaman siswa terhadap konsep-konsep biologi maka guru perlu memikirkan, merencanakan, dan menerapkan suatu pendekatan pembelajaran yang membuat siswa aktif dan merasa senang dalam belajar biologi.

SMA Negeri 2 Lubuk Pakam merupakan salah satu SMA Negeri di Lubuk Pakam yang terletak di Jl. Hamparan Perak Kecamatan Lubuk Pakam. Dari wawancara yang dilakukan dengan guru bidang studi Biologi di sekolah ini pada 11 Februari 2013, didapatkan hasil bahwa masih kurangnya minat, motivasi, dan keaktifan siswa dalam proses belajar Biologi. Hal ini terjadi karena ada beberapa guru yang masih menggunakan model pembelajaran konvensional (ceramah) dalam menyampaikan materi di dalam kelas. Model pembelajaran konvensional yang diterapkan ini cenderung membuat siswa lebih banyak menerima informasi


(11)

2

dari guru dan menghafal materi-materi yang disampaikan sehingga hasil ingatan terhadap materi tersebut bersifat kontemporer atau sementara. Ini dapat dilihat dari hasil pencapaian belajar siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar baik secara individu maupun klasikal. Hasil pengamatan pelajaran biologi khususnya materi ekosistem berdasarkan hasil wawancara dengan gurunya dimana siswa hanya menguasai 60% konsep materi dan tidak mampu mengorganisasikan hubungan antara konsep yang telah mereka pelajari dengan lingkungan mereka sehari-hari.

Ketidaktuntasan hasil belajar biologi siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti fasilitas sekolah yang kurang memadai, pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat yang pada umumnya hanya menerapkan metode ceramah, media pembelajaran kurang menarik, dan tingkat keaktifan siswa yang rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan adanya model-model yang mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar, sehingga hasil belajar dapat diterima dan berguna bagi siswa selama di sekolah atau setelah mereka lulus dari sekolah itu.

Model kontekstual dirasa penting karena dua hal. Pertama, penentuan isi program, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, sumber belajar, dan teknik penilaian harus dijiwai oleh model yang dipilih. kedua, salah satu acuan untuk menentukan keseluruhan tahapan pengelolaan pembelajaran adalah pendekatan yang dipilih. Untuk itu diperlukan suatu model yang tepat yaitu model kontekstual (CTL).

Djarwati (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Guru perlu mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual sedini mungkin agar siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang sedang dipelajari. Dengan demikian hasil belajar yang diperoleh siswa menyeluruh, baik pada aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Dengan konsep ini diharapkan dapat mendorong, minat, motivasi dan keaktifan siswa dalam proses KBM. Serta proses pembelajaran menjadi lebih bermakna karena berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa atau


(12)

3

siswa mengalami atau mengamati sendiri, tidak hanya transfer pengetahuan dari guru ke siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal.

Sedangkan menurut Ginting (2010) peningkatan penguasaan siswa pada sub materi pokok struktur dan fungsi sel dari nilai 36,56 yang tergolong rendah menjadi 81,71 yang tergolong kategori tinggi. Tingkat ketuntasan belajar siswa menunjukkan bahwa baik secara individual atau klasikal kelas IX IPA2 dinyatakan telah tuntas, rata-rata persentase daya serap sekitar 81,71%. Hasil tersebut makin diperkuat berdasarkan tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran pada setiap indikator pembelajaran dengan rata-rata persentase sebesar 80,36%. Dan dengan model kontekstual termasuk dalam kategori sangat tinggi yaitu 92,18%.

Melihat hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian ilmiah yang menemukan sebuah alternatif pemecahan masalah dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pelajaran biologi pada materi pokok ekosistem. Salah satu solusinya yaitu dengan mengembangkan suatu model pembelajaran yang membuat siswa lebih senang dan lebih termotivasi untuk belajar.

Berkaitan dengan hal tersebut memang melalui model kontekstual pembelajaran yang dilakukan akan lebih bermakna. Model ini dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai macam strategi di dalamnya. Kemudian salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berfikir siswa (penalaran, komunikasi dan koneksi) dalam memecahkan masalah adalah Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). Pengajuan model ini dilakukan dengan dasar pemikiran, bahwa keanekaragaman hayati merupakan materi pokok yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, akan tetapi jarang menjadi fokus perhatian siswa.

Menurut Wulandari (2013) dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model PBL lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran demonstrasi (X A1=81,60 > XA2 = 69,87). Hasil belajar siswa pada praktik yang diajar dengan model PBL juga lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional (X A1=85,87 > X A2


(13)

4

= 72,24). Selain itu terdapat perbedaan gain hasil belajar antara siswa yang diajar dengan model PBL dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran demonstrasi diterima. Rata-rata gain hasil belajar model PBL lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata gain hasil belajar model demonstrasi (X A1=34,64 > X A2 = 22,19). Hal ini menunjukkan bahwa model PBL lebih unggul dibandingkan dengan model pembelajaran demonstrasi.

Pada model PBL bersifat student centered. Pada model pembelajaran ini guru memberikan tugas berupa masalah yang masih mengambang kemudian siswa mencari solusi untuk memecahkan masalah yang diberikan. Dari berbagai masalah yang telah diberikan kemudian siswa merumuskan masalah tersebut dan mencari pemecahannya.

Aplikasi model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) diajukan dengan asumsi, jika siswa melihat sendiri dan mengulas sendiri serta mempelajari secara langsung materi pokok ekosistem, maka peluang untuk dapat memahami materi pokok tersebut dengan lebih baik akan lebih mudah dicapai. Dengan menerapkan kedua model tersebut, diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan hasil belajar yang siswa. Tentunya disini akan dilihat model-model manakah yang efektif untuk diterapkan dalam suatu proses pembelajaran melalui hasil belajar siswa.

Berkenaan dengan hal diatas maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul: Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Sub Materi Pokok Ekosistem Di Kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2013/2014.


(14)

5

1.2 Identifikasi Masalah`

1. Kurangnya minat, motivasi dan keaktifan siswa dalam proses belajar biologi di kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam.

2. Hasil belajar biologi siswa pada materi pokok ekosistem masih rendah dengan 60% belum memahami konsep materi yang diberikan.

3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran biologi masih kurang.

4. Siswa kurang mampu mengaplikasikan materi yang diperoleh dari sekolah dengan masalah kehidupan sehari-hari.

5. Pembelajaran yang dilakukan cenderung bersifat tradisional atau konvensional dengan metode ceramah.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah, maka penelitian ini hanya dibatasi pada melihat perbedaan hasil belajar kognitif siswa menggunakan model pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Adakah perbedaan hasil belajar kognitif siswa yang

signifikan antara kelompok belajar yang menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan kelompok belajar yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam?”

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar kognitif siswa yang signifikan antara kelompok yang menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan kelompok belajar yang menggunakan model pembelajaran


(15)

6

berbasis masalah (problem based learning) pada sub materi pokok di kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam.

1.6 Manfaat Penelitian

a. Pendidik dapat memperoleh pengalaman langsung dalam penerapan pembelajaran dengan model kontekstual (CTL) dan model berbasis masalah (PBL).

b. Dapat membantu guru dalam pemilihan model pembelajaran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih menarik minat siswa.

c. Dapat memberikan alternatif pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa, minat belajar siswa dan sebagai bahan informasi tentang peningkatan hasil belajar siswa.

d. Meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.

e. Mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran biologi.

f. Membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep biologi karena materi dikaitkan dengan konteks keseharian siswa dan lingkungan dunia nyata siswa.

1.7 Defenisi operasional

a. Model adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

b. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri sebagai interaksi dengan lingkungannya.

c. Hasil belajar adalah gambaran dari kemampuan, keterampilan dan pemahaman seseorang atau kelompok orang tentang penguasaanya terhadap sesuatu yang sesuai dengan profesinya.


(16)

7

d. Model Pembelajaran Kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliknya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

e. Model Problem Based Learning (PBL) adalah model yang diajukan dengan asumsi, jika siswa melihat sendiri dan mengulas sendiri serta mempelajari secara langsung materi pokok ekosistem, maka peluang untuk dapat memahami materi pokok tersebut lebih baik dan akan lebih mudah dicapai.


(17)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kontekstual lebih baik ( X =73,53 ± 6,50) daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah ( X =69,49 ± 6,87) pada sub materi pokok ekosistem di kelas X IPA 3 SMA Negeri 2 Lubuk Pakam TP. 2013/2014 dan berbeda secara signifikan pada α = 0,05.

5.2. Saran

Saran yang dikemukakan peneliti berdasarkan hasil dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagi guru bidang studi biologi di kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam agar berkenan mencoba menggunakan model pembelajaran kontekstual ataupun model pembelajaran berbasis masalah dalam kegiatan pembelajaran pada materi pokok lain sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sebagai sumber informasi dan referensi bagi pengelola dan guru-guru biologi dalam merencanakan pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif khususnya pada materi pokok ekosistem.


(18)

ii

RIWAYAT HIDUP

Rizki Amelia dilahirkan di Lubuk Pakam pada tanggal 30 Desember 1992. Ayah bernama Heri Koto dan Ibu Lismawati, merupakan anak pertama dari tiga orang bersaudara.

Pada tahun 1998, Penulis masuk SD Swasta Muhammadiyah Lubuk Pakam dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004 Penulis masuk SMP Negeri 2 Lubuk Pakam dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 Penulis melanjutkan ke SMA Negeri 2 Lubuk Pakam dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010 Penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 16 Juli 2014

Pengalaman akademik yang pernah diikuti adalah Program Kuliah Lapangan, Seminar Biologi, dan Program Pengalaman Lapangan Terpadu di SMP YP Panca Jaya Galang.


(1)

= 72,24). Selain itu terdapat perbedaan gain hasil belajar antara siswa yang diajar dengan model PBL dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran demonstrasi diterima. Rata-rata gain hasil belajar model PBL lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata gain hasil belajar model demonstrasi (X A1=34,64 > X A2 = 22,19). Hal ini menunjukkan bahwa model PBL lebih unggul dibandingkan dengan model pembelajaran demonstrasi.

Pada model PBL bersifat student centered. Pada model pembelajaran ini guru memberikan tugas berupa masalah yang masih mengambang kemudian siswa mencari solusi untuk memecahkan masalah yang diberikan. Dari berbagai masalah yang telah diberikan kemudian siswa merumuskan masalah tersebut dan mencari pemecahannya.

Aplikasi model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) diajukan dengan asumsi, jika siswa melihat sendiri dan mengulas sendiri serta mempelajari secara langsung materi pokok ekosistem, maka peluang untuk dapat memahami materi pokok tersebut dengan lebih baik akan lebih mudah dicapai. Dengan menerapkan kedua model tersebut, diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan hasil belajar yang siswa. Tentunya disini akan dilihat model-model manakah yang efektif untuk diterapkan dalam suatu proses pembelajaran melalui hasil belajar siswa.

Berkenaan dengan hal diatas maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul: Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Kontekstual Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Sub Materi Pokok Ekosistem Di Kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2013/2014.


(2)

1.2 Identifikasi Masalah`

1. Kurangnya minat, motivasi dan keaktifan siswa dalam proses belajar biologi di kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam.

2. Hasil belajar biologi siswa pada materi pokok ekosistem masih rendah dengan 60% belum memahami konsep materi yang diberikan.

3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran biologi masih kurang.

4. Siswa kurang mampu mengaplikasikan materi yang diperoleh dari sekolah dengan masalah kehidupan sehari-hari.

5. Pembelajaran yang dilakukan cenderung bersifat tradisional atau konvensional dengan metode ceramah.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah, maka penelitian ini hanya dibatasi pada melihat perbedaan hasil belajar kognitif siswa menggunakan model pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah perbedaan hasil belajar kognitif siswa yang signifikan antara kelompok belajar yang menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan kelompok belajar yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam?”

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar kognitif siswa yang signifikan antara kelompok yang menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan kelompok belajar yang menggunakan model pembelajaran


(3)

berbasis masalah (problem based learning) pada sub materi pokok di kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam.

1.6 Manfaat Penelitian

a. Pendidik dapat memperoleh pengalaman langsung dalam penerapan pembelajaran dengan model kontekstual (CTL) dan model berbasis masalah (PBL).

b. Dapat membantu guru dalam pemilihan model pembelajaran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih menarik minat siswa.

c. Dapat memberikan alternatif pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa, minat belajar siswa dan sebagai bahan informasi tentang peningkatan hasil belajar siswa.

d. Meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.

e. Mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran biologi.

f. Membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep biologi karena materi dikaitkan dengan konteks keseharian siswa dan lingkungan dunia nyata siswa.

1.7 Defenisi operasional

a. Model adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

b. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri sebagai interaksi dengan lingkungannya.

c. Hasil belajar adalah gambaran dari kemampuan, keterampilan dan pemahaman seseorang atau kelompok orang tentang penguasaanya terhadap sesuatu yang sesuai dengan profesinya.


(4)

d. Model Pembelajaran Kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliknya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

e. Model Problem Based Learning (PBL) adalah model yang diajukan dengan asumsi, jika siswa melihat sendiri dan mengulas sendiri serta mempelajari secara langsung materi pokok ekosistem, maka peluang untuk dapat memahami materi pokok tersebut lebih baik dan akan lebih mudah dicapai.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kontekstual lebih baik ( X =73,53 ± 6,50) daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah ( X =69,49 ± 6,87) pada sub materi pokok ekosistem di kelas X IPA 3 SMA Negeri 2 Lubuk Pakam TP. 2013/2014 dan

berbeda secara signifikan pada α = 0,05. 5.2. Saran

Saran yang dikemukakan peneliti berdasarkan hasil dari penelitian ini, yaitu:

1. Bagi guru bidang studi biologi di kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam agar berkenan mencoba menggunakan model pembelajaran kontekstual ataupun model pembelajaran berbasis masalah dalam kegiatan pembelajaran pada materi pokok lain sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sebagai sumber informasi dan referensi bagi pengelola dan guru-guru biologi dalam merencanakan pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif khususnya pada materi pokok ekosistem.


(6)

RIWAYAT HIDUP

Rizki Amelia dilahirkan di Lubuk Pakam pada tanggal 30 Desember 1992. Ayah bernama Heri Koto dan Ibu Lismawati, merupakan anak pertama dari tiga orang bersaudara.

Pada tahun 1998, Penulis masuk SD Swasta Muhammadiyah Lubuk Pakam dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004 Penulis masuk SMP Negeri 2 Lubuk Pakam dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 Penulis melanjutkan ke SMA Negeri 2 Lubuk Pakam dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010 Penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, dan lulus ujian pada tanggal 16 Juli 2014

Pengalaman akademik yang pernah diikuti adalah Program Kuliah Lapangan, Seminar Biologi, dan Program Pengalaman Lapangan Terpadu di SMP YP Panca Jaya Galang.


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

0 11 135

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA MATERI FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP WIYATA KARYA NATAR

0 5 50

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

0 0 11

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD

0 1 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMIK FISIKA DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 LABUAPI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 GUNUNGSARI TAHUN AJARAN 20142015

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IIS 2

0 1 9

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI EKOSISTEM KELAS X

0 0 15

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 SIANTAN ARTIKEL PENELITIAN

1 1 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SEMESTER II MTsN 2 PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN 20142015

0 0 24