PERAN KEPOLISIAN DALAM MEMBERANTAS PEREDARAN NARKOTIKA DI KOTA MEDAN (STUDI KASUS POLRESTA MEDAN).

(1)

PERAN KEPOLISIAN DALAM MEMBERANTAS

PEREDARAN NARKOTIKA DI KOTA MEDAN

(STUDI KASUS POLRESTA MEDAN)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DIYAH WAHYUNI NIM 3112111005

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini diajukan oleh Diyah Wahyuni, NIM. 3112111005 Jurusan PPKn, Program Study PPKn, Jenjang S-1

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Telah Diperiksa dan Disetujui

Untuk Diuji Dalam Ujian Mempertahankan Skripsi

Mengetahui Medan, Juni 2015

Ketua Jurusan, Dosen Pembimbing,

Dr.Reh Bungana Br.P.A,SH.M.Hum Sri Hadiningrum, SH,M.Hum NIP. 19801015 200801 2 010 NIP. 196709131993102002


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Skripsi Oleh Diyah Wahyuni, NIM 3112111005 Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji

Pada Tanggal 18 Juni 2015

TIM PENGUJI Sri Hadiningrum,SH,M.Hum

Dosen Pembimbing

Dra. Yusna Melianti,M.Hum Dosen Penguji

Dr. Reh Bungana Beru.PA,S.H.M.Hum Dosen Pembanding Utama

M. Fahmi Siregar,SH.M.Hum Dosen Pembanding Bebas

Disetujui Dan Disahkan Pada tanggal Juni 2015 Panitia Ujian

Dekan, Ketua jurusan PPKn

Fakultas Ilmu Sosial Unimed

Dr. H.Restu,MS Dr. Reh Bungana Beru PA,SH,M.Hum


(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Diyah Wahyuni, NIM 3112111005. Peran Kepolisian Dalam Memberantas Peredaran Narkotika di Kota Medan ( Studi Kasus Polresta Medan). Skripsi. Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran kepolisian khususnya Sat Res Narkoba kota Medan dalam memberantas peredaran narkotika di kota Medan.Penelitian ini mengambil lokasi di Sat Res Narkoba Polresta Medan Jalan HM. Said kota Medan. Metode yang digunakan metode Deskriptif Kualitatif. Jumlah sampel yang dijadikan responden dari populasi yaitu 30 orang personil aparat Sat Res Narkoba, dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel jenuh. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan rumus Tabel Frekuensi. Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran Angket, wawancara, dan Observasi, serta data yang telah terkumpul dianalisis melalui teknik perhitungan statistik sederhana dengan menggunakan tabel frekuensi.Berdasarkan penelitian yang dilakukan dilapangan menunjukkan bahwa pihak kepolisian Sat Res Narkoba kota Medan menemui banyak hambatan ketika di lapangan dalam memberantas peredaran Narkotika, salah satunya adalah kendala di lapangan, maupun lingkungan yang kurang mendukung. Masyarakat yang dijadikan sumber informasi tidak bisa bekerjasama baik dengan pihak kepolisian sebagai pelapor jika adanya tindakan kriminal berupa peredaran narkotika, sehingga pihak kepolisian suit untuk menindaklanjuti ketika adanya prostitusi di sebuah daerah jika masyarakatnya sendiri tidak maumemberikan informasi yang pasti terkait peredaran tersebut, namun pihak kepolisian juga sudah melakukan upaya untuk menangani hambatan yang ada, seperti 3 upaya yang disebutkan oleh narasumber yaitu upaya Preventif, Preemtif dan Represif. Hal ini dapat dilihat melalui jawaban langsungdari hasil wawancara terhadap PJS Kasat Narkoba bapak Rosyid Hartanto dan observasi yang dilakukan.


(7)

KATA PENGANTAR Bismillahhirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun yang dibahas adalah tentang “Peran Kepolisian Dalam Memberantas Peredaran Narkotika Di Kota Medan (Studi Kasus Polresta Medan)”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikasn Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

Dalam merampungkan tugas akhir ini penulis banyak menghadapi hambatan baik dari segi teknis, waktu, tenaga, serta biaya. Namun dengan petunjuk dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta bantuan bimbingan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis dari berbagai pihak, maka penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Dengan segala keterbukaan penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, dengan ketulusan hati penulis, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED

2. Bapak Dr. H. Restu, MS selaku Dekan FIS UNIMED, Wakil Dekan 1, Wakil Dekan 2 dan Wakil Dekan 3, beserta stafnya


(8)

3. Ibu Sri Hadiningrum, SH,M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya yang sudah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan semangat kepada penulis.

4. Ibu Dr.Reh Bungana Beru PA, SH,M.Hum selaku ketua jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

5. Ibu Yusna Melianti, MH selaku dosen pembimbing Akademik saya

6. Bapak Arif Wahyudi, MH selaku sekretaris jurusan PPKn beserta staf Tata Usaha di jurusan PPKn yang telah membantu dalam mempersiapkan berkas-berkas penulis.

7. Bapak Drs.Halking M.Si yang selalu memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar dan menambah pengalaman sebagai asistensi mahasiswa beliau, begitu juga bapak Surya Darma M.Pd yang selalu memberikan semangat dan membagikan pengalamannya kepada saya.

8. Bapak John selaku Tata Usaha di Jurusan PPKn yang sudah membantu dalam proses administrasi

9. Bapak / ibu dosen serta staf pegawai di jurusan PPKn yang telah memberikan pengetahuan selama mengikuti perkuliahan.

10.Bapak Rosyid Hartanto.SH.SIK selaku PJS Kasat Narkoba Polresta Medan yang telah memberikan kesempatan dan meluangkan waktunya untuk menerima penulis melakukan penelitian di tempatnya bertugas. Begitu juga ucapan terimakasih kepada personil Sat Narkoba yang sudah membantu penulis dalam melakukan penelitian.


(9)

11.Teristimewa saya ucapkan terimakasih yang sangat mendalam kepada orang tuaku tercinta, Ayah Bambang Irawadi dan Mamakku tersayang Sempana Ita Br. Sinulingga dengan sepenuh hati selalu menyebut nama penulis di setiap Doanya dan selalu memberikan dukungan, kasih sayang, semangat dan dorongan baik secara moril maupun materil, mengasuh dan mendidik hingga dapat mengantar penulis sampai kejenjang Sarjana.

12.Untuk adik-adikku tersayang, Suci Santika,Sukma Hadidtya dan Aulia Aginta terimakasih untuk semangatnya, kalian yang selalu kakak rindukan

13.Sosok lelaki spesial yang selalu membantu, memberikan semangat dan memotivasi penulis, terimakasih Abangda Faisal Afandy, S.Pd

14.Buat seluruh teman-teman Reguler A Stambuk 2011, yang sudah melewati masa-masa suka dan duka bersama selama duduk di bangku perkuliahan, terkhusus sahabatku Winda Handayani, Jainab Ritonga dan Hari Ekawati 15.Terimakasih kepada teman-teman Bidikmisi UNIMED terkhusus teman-teman

pengurus Persatuan Mahasiswa Bidikmisi Unimed (Persma Bimed) yang sudah seperti keluarga penulis dan selalu memberikan semangat dan memberikan arti kebersamaan.

16.Dan terimakasih untuk teman-teman Kos Kertawi yang sudah menjadi bagian keluarga penulis, terkhusus Pinta Sri Wahyuni Sihotang, Kak Nova, Susi, Tuti, Kak Popy, Leni dan Dina

17.Teman-Teman PPLT di SMA N 1 Bandar, Osi, Indah, Yuni, Rani, Marta, Yani, Dian, Rolli, Edwin, Dedi, Juventus, Jon, Erianjas,Martin, Terimakasih untuk kebersamaannya dan semangatnya.


(10)

Tiada yang dapat penulis berikan untuk mengucapkan rasa terima kasih penulis, selain doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan balasan yang lebih baik. Atas kebaikan dan dukungan yang diberikan penulis mengucapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan terima kasih.

Medan, Juli 2015

Penulis

Diyah Wahyuni NIM. 3112111005


(11)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I : PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teori ... 7

1. Pengertian Peran ... 7

2. Narkotika ... 8

3. Permasalahan Narkotika ... 12

4. Kepolisian ... 14

5. Fungsi Kepolisian ... 16

B. Kerangka Berfikir ... 20

C. Hipotesis ... 22

BAB III : METODELOGI PENELITIAN ... ... 23

A. Lokasi Penelitian ... 23

B. Populasi dan Sampel... 24

C. Variabel dan Defenisi Operasional ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 25

E. Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28


(12)

B. Pembahasan Penelitian ... 53

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 63


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penangkapan Pelaku pengedar narkotika yang dilakukan personil Sat Res Narkoba ... 29 Tabel 2 Jenis Narkotika yang sering diedarkan oleh pengedar narkotika di Kota

Medan ... 30 Tabel 3 Perlawanan yang dilakukan pelaku pengedar narkotika terhadap

personil Sat Res Narkoba saat melalukan penangkapan ... 32 Tabel 4 Pelaksanaan Razia Khusus yang dilakukan pihak personil sat res

narkoba kota Medan untuk menangani peredaran narkotika ... 34 Tabel 5 Ancaman yang diterima pihak kepolisian dari pelaku pengedar ... 35 Tabel 6 Masyarakat yang melaporkan terjadinya prostitusi peredaran narkotika

di sekitar tempat tinggalnya ... 36 Tabel 7 Masyarakat Langsung ikut terlibat dalam penangkapan pelaku pengedar

narkotika ... 37 Tabel 8 Pihak Sat Res Narkoba yang Melihat langsung terjadinya prostitusi

peredaran narkotika ... 39 Tabel 9 Pelaku pengedar narkotika yang mendapatkan bocoran ketika akan

dilakukan razia oleh pihak kepolisian ... 40 Tabel 10 Penangkapan pelaku pengedar narkotika yang pengedarnya merupakan

seorang oknum polisi ... 41 Tabel 11 Oknum polisi sebagai pendeking pelaku pengedar narkotika ... 42 Tabel 12 Personil Sat Res Narkoba yang menyamar sebagai seorang pembeli

untuk mengungkap sindikat pelaku peredaran narkotika ... 43 Tabel 13 Personil Sat Res narkoba yang menangkap pelaku pengedar narkotika


(14)

Tabel 14 Pihak Sat Res Narkoba yang ikut mensosialisasikan bahaya narkoba kepada masyarakat ... 45 Tabel 15 Pihak Sat Res Narkoba yang pernah menggagalkan prostitusi besar

peredaran narkotika di Kota Medan ... 46 Tabel 16 Rekapitulasi Tabulasi Frekuensi Jawaban Angket Responden ... 48


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Foto Wawancara 2. Daftar Angket 3. Daftar Wawancara 4. Nota Tugas

5. Surat Keterangan Perpustakaan Unimed 6. Surat Penelitian Dari Jurusan

7. Surat Penelitian Dari Fakultas

8. Surat Penelitian Dari Tempat Penelitian 9. Pernyataan Keaslian Tulisan


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peredaran dan penyalahgunaan narkotika tidak hanya menjadi masalah nasional, namun sudah menjadi masalah Internasional. Tidak memandang usia, status, lokasi maupun pendidikan, namun semua kalangan menjadi target kejahatan narkoba. Hal ini menjadi masalah yang serius, bahkan sulit didata karena peredaran dan penyalahgunaan sudah sampai di tingkat desa sekalipun.

Peredaran Narkotika di kota Medan saat ini semakin meningkat, seperti yang disampaikan Kepala BNN Provinsi Sumut Kombes Pol Rudi Tranggono dalam Focus Group Discussion (FGD) kepada Harian Andalas yang dikutip dari

(http://harianandalas.com/kanal-medan-kita/penyalahgunaan-dan

peredaran-narkoba-di-indonesia-berada-di-titik-nadir):

Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia kini berada pada titik nadir dan semakin mencemaskan. Korban yang ditimbulkan tidak sedikit jumlahnya. Dari hasil survei nasional kerjasama Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, diketahui bahwa angka penyalahguna narkoba di Indonesia mencapai angka 2,2 persen atau sekitar 4 juta jiwa dari total populasi penduduk Indonesia yang berusia 10 sampai 60 tahun.

Provinsi Sumatera Utara sering menjadi daerah transit peredaran narkoba (narkotika, zat adiktif dan obat obatan berbahaya) khususnya di kota Medan merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Utara yang dikenal sebagai kota yang rawan untuk kejahatan peredaran narkotika. Hal ini telah menjadi ancaman serius di setiap kalangan, karena pengedar narkotika maupun pengguna tidak mengenal usia dalam mengedarkan narkotika saat ini.


(17)

Perkembangan penyalahgunaan narkotika sudah sangat memperihatinkan. Jika dulu, peredaran dan pecandu narkotika hanya berkisar di wilayahperkotaan saja, namun kini tidak ada satupun kecamatan, atau bahkan desa di Republik iniyangbebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap obat terlarang itu.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sebagaigarda depan dalam perang melawan narkotika di Indonesia terus membuktikan kemampuannya untuk memerangi perang tersebut, dan kita mengetahui bahwa peranan satuan reserse narkoba Polresta Medan sangat krusial dalam mengungkapkan kejahatan peredaran narkotika di kota Medan, karena Medan sebagai wilayah peredaran narkotika yang cukup pesat dan pemberantasannya sangat sulit dilakukan karena jaringannya sangat luas, tersusun rapi, bahkan oknum polisi sendiri pun bisa terjerat dalam jaringan narkotika.

Penegakan hukum di Indonesia untuk kasus narkotika ini juga sudah mengalami peningkatan, seperti yang diberitakan Harian Waspada pada Minggu 15 Februari 2015 pemerintah Indonesia telah mengambil sikap tegas untuk menerapkan Hukuman mati terhadap terpidana pengguna dan pengedar narkotika, yakni 2 orang warga negara Indonesia dan 4 orang warga negara asing yang telah diberlakukan hukuman tersebut pada tanggal 18 Januari 2015. Hal ini merupakan langkah maju dan sikap yang tegas dari pemerintah untuk memberantas peredaran narkotika, ditambah lagi warga Australia yang menjadi terpidana mati dalam kasus penyelundupan 8,2 kg heroin yang segera dipindahkan dari LP Kerobokan, Bali ke LP Nusakambangan menjelang eksekusi kedua terpidana tersebut.


(18)

Kasus yang saat ini sedang ditangani pihak kepolisisan khususnya Sat Narkoba Kota Medan, yang selama ini meresahkan masyarakat yakni adanya peredaran narkotika yang sedang marak di Kampung Kubur. Seperti yang dituliskan dalam Harian Antara Sumut.Com, Sabtu (21/2/2015) bahwa :

Tim gabungan dari kepolisian menggerebek lokasi peredaran gelap narkoba di Kampung Kubur, Kelurahan Petisah, Kecamatan Medan Petisah, pada Sabtu pagi.Penggerebekan itu melibatkan seratusan personel kepolisian dari Satuan Reserse Narkoba, Satuan Intelijen, dan Satuan Sabhara Polresta Medan yang didukung Satuan Brimob Polda Sumut.

Penggerebekan tersebut dinyatakan sebagai salah satu bentuk kegiatan rutin kepolisian untuk memberantas peredaran gelap narkotika di Kota Medan dan sekitarnya. Penegakan hukum ini menjadi langkah baru bagi aparat pemerintah khususnya Polri berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional agar lebih meningkatkan perannya untuk menjadikan Indonesia bebas Narkotika, begitupun tak bisa dipungkiri bahwa dukungan dan bantuan dari masyarakat sangat diharapkan untuk memerangi dan memberantas peredaran narkotika yang semakin marak di masyarakat saat ini.

Sesuai Undang-Undang RI No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI maka kepolisian Negara RI diberi wewenang untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum, dan untuk memenuhi tuntutan masyarakat maka perkembangan dan penyempurnaan kepolisian merupakan keharusan untuk mendekatkan jarak antara tuntutan dan harapan masyarakat di satu pihak dengan kemampuan yang handal dalam pelaksanaan tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.


(19)

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas,

makapenulistertarikuntukmelakukanpenelitiandenganjudul “Peran Kepolisian

Dalam Memberantas Peredaran Narkotika Di Kota Medan(Studi Kasus Polresta Medan)”.

B. Identifikasi Masalah

Suatu penelitian pasti akan banyak dijumpai permasalahan, maka sebelum merumuskan masalah penelitian terlebih dahulu peneliti akan mengidentifikasi masalah-masalah yang berkenaan dengan penelitian ini :

1. Tingkat kejahatan kriminal untuk peredaran narkotika yang semakin meningkat di kota Medan

2. Hambatan-hambatan yang ditemui pihak kepolisian dalam menangani

peredaran narkotika

3. Peran Kepolisian dalam memberantas peredarannarkotika di kota Medan 4. Upaya yang dilakukan pihak kepolisian untuk mengatasi hambatan yang

ditemui dalam memberantasperedaran kasus narkotika 5. Peredaran narkotika yang terjadi di dalam lapas

C. Pembatasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah pada penelitian ini yaitu :

1. Hambatan-hambatan yang ditemui pihak Sat Res Narkoba Polresta Medan dalam memberantas peredaran narkotika.

2. Upaya yang dilakukan pihak kepolisian Sat Res Narkoba untuk mengatasi hambatan yang ditemui dalam memberantas kasus peredaran narkotika


(20)

D. Rumusan Masalah

Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahan dalam pembahasan penelitian maka diperlukan adanya suatu rumusan masalah, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa saja hambatan-hambatan yang ditemui pihak Sat Res Narkoba Polresta Medan dalam memberantas peredarannarkotika?

2. Bagaimana upaya yang dilakukan pihak kepolisian kota Medan dalam

menangani hambatan yang ditemui dalam memberantas peredaran narkotika? E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu;

1. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang ditemui pihak Sat Res Narkoba dalam memberantas peredaran narkotika

2. Untuk mengetahui upaya pihak kepolisian khususnya SatNarkoba kota Medan

untukmenangani hambatan yang ditemui dalam memberantas peredaran narkotika.

F. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Sebagai sumbangan pemikiran dan informasi bagi Kepolisian khususnya Sat

Narkoba Kota Medan untuk untuk tetap menjalankan tugas dan perannya menangani kejahatan narkotika di kota Medan


(21)

2. Bagi penyusun berguna sebagai sarana pengembangan ilmu dan pengetahuan yang secara teori telah dipelajari di Jurusan PPKn Universitas Negeri Medan.

3. Bagi para pembaca sebagai bahan pengembangan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode lain yang lebih mendalam dan alat ukur penelitian yang berbeda.

4. Bagi Universitas Negeri Medan untuk menambah perbendaharaan penulisan


(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peredaran dan penyalahgunaan narkotika tidak hanya menjadi masalah nasional, namun sudah menjadi masalah Internasional. Tidak memandang usia, status, lokasi maupun pendidikan, namun semua kalangan menjadi target kejahatan narkoba. Hal ini menjadi masalah yang serius, bahkan sulit didata karena peredaran dan penyalahgunaan sudah sampai di tingkat desa sekalipun.

Peredaran Narkotika di kota Medan saat ini semakin meningkat, seperti yang disampaikan Kepala BNN Provinsi Sumut Kombes Pol Rudi Tranggono dalam Focus Group Discussion (FGD) kepada Harian Andalas yang dikutip dari

(http://harianandalas.com/kanal-medan-kita/penyalahgunaan-dan

peredaran-narkoba-di-indonesia-berada-di-titik-nadir):

Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia kini berada pada titik nadir dan semakin mencemaskan. Korban yang ditimbulkan tidak sedikit jumlahnya. Dari hasil survei nasional kerjasama Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, diketahui bahwa angka penyalahguna narkoba di Indonesia mencapai angka 2,2 persen atau sekitar 4 juta jiwa dari total populasi penduduk Indonesia yang berusia 10 sampai 60 tahun.

Provinsi Sumatera Utara sering menjadi daerah transit peredaran narkoba (narkotika, zat adiktif dan obat obatan berbahaya) khususnya di kota Medan merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Utara yang dikenal sebagai kota yang rawan untuk kejahatan peredaran narkotika. Hal ini telah menjadi ancaman serius di setiap kalangan, karena pengedar narkotika maupun pengguna tidak mengenal usia dalam mengedarkan narkotika saat ini.


(2)

Perkembangan penyalahgunaan narkotika sudah sangat memperihatinkan. Jika dulu, peredaran dan pecandu narkotika hanya berkisar di wilayahperkotaan saja, namun kini tidak ada satupun kecamatan, atau bahkan desa di Republik iniyangbebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap obat terlarang itu.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sebagaigarda depan dalam perang melawan narkotika di Indonesia terus membuktikan kemampuannya untuk memerangi perang tersebut, dan kita mengetahui bahwa peranan satuan reserse narkoba Polresta Medan sangat krusial dalam mengungkapkan kejahatan peredaran narkotika di kota Medan, karena Medan sebagai wilayah peredaran narkotika yang cukup pesat dan pemberantasannya sangat sulit dilakukan karena jaringannya sangat luas, tersusun rapi, bahkan oknum polisi sendiri pun bisa terjerat dalam jaringan narkotika.

Penegakan hukum di Indonesia untuk kasus narkotika ini juga sudah mengalami peningkatan, seperti yang diberitakan Harian Waspada pada Minggu 15 Februari 2015 pemerintah Indonesia telah mengambil sikap tegas untuk menerapkan Hukuman mati terhadap terpidana pengguna dan pengedar narkotika, yakni 2 orang warga negara Indonesia dan 4 orang warga negara asing yang telah diberlakukan hukuman tersebut pada tanggal 18 Januari 2015. Hal ini merupakan langkah maju dan sikap yang tegas dari pemerintah untuk memberantas peredaran narkotika, ditambah lagi warga Australia yang menjadi terpidana mati dalam kasus penyelundupan 8,2 kg heroin yang segera dipindahkan dari LP Kerobokan, Bali ke LP Nusakambangan menjelang eksekusi kedua terpidana tersebut.


(3)

Kasus yang saat ini sedang ditangani pihak kepolisisan khususnya Sat Narkoba Kota Medan, yang selama ini meresahkan masyarakat yakni adanya peredaran narkotika yang sedang marak di Kampung Kubur. Seperti yang dituliskan dalam Harian Antara Sumut.Com, Sabtu (21/2/2015) bahwa :

Tim gabungan dari kepolisian menggerebek lokasi peredaran gelap narkoba di Kampung Kubur, Kelurahan Petisah, Kecamatan Medan Petisah, pada Sabtu pagi.Penggerebekan itu melibatkan seratusan personel kepolisian dari Satuan Reserse Narkoba, Satuan Intelijen, dan Satuan Sabhara Polresta Medan yang didukung Satuan Brimob Polda Sumut.

Penggerebekan tersebut dinyatakan sebagai salah satu bentuk kegiatan rutin kepolisian untuk memberantas peredaran gelap narkotika di Kota Medan dan sekitarnya. Penegakan hukum ini menjadi langkah baru bagi aparat pemerintah khususnya Polri berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional agar lebih meningkatkan perannya untuk menjadikan Indonesia bebas Narkotika, begitupun tak bisa dipungkiri bahwa dukungan dan bantuan dari masyarakat sangat diharapkan untuk memerangi dan memberantas peredaran narkotika yang semakin marak di masyarakat saat ini.

Sesuai Undang-Undang RI No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI maka kepolisian Negara RI diberi wewenang untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum, dan untuk memenuhi tuntutan masyarakat maka perkembangan dan penyempurnaan kepolisian merupakan keharusan untuk mendekatkan jarak antara tuntutan dan harapan masyarakat di satu pihak dengan kemampuan yang handal dalam pelaksanaan tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.


(4)

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas,

makapenulistertarikuntukmelakukanpenelitiandenganjudul “Peran Kepolisian

Dalam Memberantas Peredaran Narkotika Di Kota Medan(Studi Kasus Polresta Medan)”.

B. Identifikasi Masalah

Suatu penelitian pasti akan banyak dijumpai permasalahan, maka sebelum merumuskan masalah penelitian terlebih dahulu peneliti akan mengidentifikasi masalah-masalah yang berkenaan dengan penelitian ini :

1. Tingkat kejahatan kriminal untuk peredaran narkotika yang semakin meningkat

di kota Medan

2. Hambatan-hambatan yang ditemui pihak kepolisian dalam menangani

peredaran narkotika

3. Peran Kepolisian dalam memberantas peredarannarkotika di kota Medan

4. Upaya yang dilakukan pihak kepolisian untuk mengatasi hambatan yang

ditemui dalam memberantasperedaran kasus narkotika

5. Peredaran narkotika yang terjadi di dalam lapas

C. Pembatasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah pada penelitian ini yaitu :

1. Hambatan-hambatan yang ditemui pihak Sat Res Narkoba Polresta Medan

dalam memberantas peredaran narkotika.

2. Upaya yang dilakukan pihak kepolisian Sat Res Narkoba untuk mengatasi


(5)

D. Rumusan Masalah

Untuk menghindari agar tidak terjadi kesalahan dalam pembahasan penelitian maka diperlukan adanya suatu rumusan masalah, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa saja hambatan-hambatan yang ditemui pihak Sat Res Narkoba Polresta

Medan dalam memberantas peredarannarkotika?

2. Bagaimana upaya yang dilakukan pihak kepolisian kota Medan dalam

menangani hambatan yang ditemui dalam memberantas peredaran narkotika? E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu;

1. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang ditemui pihak Sat Res Narkoba

dalam memberantas peredaran narkotika

2. Untuk mengetahui upaya pihak kepolisian khususnya SatNarkoba kota Medan

untukmenangani hambatan yang ditemui dalam memberantas peredaran narkotika.

F. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Sebagai sumbangan pemikiran dan informasi bagi Kepolisian khususnya Sat

Narkoba Kota Medan untuk untuk tetap menjalankan tugas dan perannya menangani kejahatan narkotika di kota Medan


(6)

2. Bagi penyusun berguna sebagai sarana pengembangan ilmu dan pengetahuan yang secara teori telah dipelajari di Jurusan PPKn Universitas Negeri Medan.

3. Bagi para pembaca sebagai bahan pengembangan penelitian lebih lanjut

dengan menggunakan metode lain yang lebih mendalam dan alat ukur penelitian yang berbeda.

4. Bagi Universitas Negeri Medan untuk menambah perbendaharaan penulisan