PERAN KEPOLISIAN DALAM MEMBERANTAS TINDAK KEKERASAN DAN PREMANISME STUDI POLRESTA MEDAN.

(1)

PERAN KEPOLISIAN DALAM MEMBERANTAS

TINDAK KEKERASAN DAN PREMANISME STUDI KASUS

POLRESTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Oleh

Imron Safii Berutu NIM. 309311022

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

ABSTRAK

Imron Safi’i Berutu, Nim 309311022, Peran Kepolisian Dalam Memberantas Tindak Kekerasan dan Premanisma Studi Polresta Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui bagaimana Peran Kepolisian dalam Pemberantasan tindak Kekerasan dan Premanisme di Polresta Medan. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif Kualitatif. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh satuan Reskrim Polresta Medan yang berjumlah 100 Personil. Jadi didalam menentukan Sampel diambil sebayak 20% dari Populasi yaitu 20 Personil yang menagani kasus Tindak Kriminal di Polresta Medan. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah observasi, Angket dan wawancara. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi.

Dari hasil penelitian dilapangan setelah data yang dikumpulkan, diolah dan dianalisis, bahwa Peran Kepolisian Dalam Memberantas Tindak Kekerasan dan Premanisme di Polresta Medan sudah terlaksana dengan baik.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan sukur saya panjadkan atas Kehadiran Allah Swt, berkat Rahmad dan Hidayahya penulis dapat meyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Peran Kepolisian Dalam Memberantas Tindak Kekerasa dan Premanisme Studi Polresta Medan” yang merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam meyelesaikan perkuliahan pada Program S-1 di jurusan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dalam peyusunan Skripsi ini penulis bayak mendapat masukan dan bimbigan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih bayak kepada pihak tersebut, jika bukan berkat bantuan mereka mugkin penulis tidak dapat meyelesaikan Skripsi ini, untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan (UNIMED).

2. Bapak Drs. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED>

4. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si, Selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.

5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.


(5)

6. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN).

7. Bapak Parlaugan G Siahan, SH, M.Hum, selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN).

8. Bapak Drs. Halking, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang bayak memberikan masukan, arahan, motivasi dan dukungan, serta bayak meluangkan waktuya dalam membimbing penulis.

9. Ibu Dra. Yusna Melianti,M.H, Bapak Parlaugan G Siahan, SH, M.Hum dan Bapak Drs. Buha Simamora, SH,M.H, selaku dosen penguji Penulis.

10.Bapak Majda El Muhtaj, SH, M.Hum dan Arief Wahyudi, SH yang telah bayak memberikan bantuan Buku kepada penulis.

11.Bapak/Ibu Dosen jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama dalam perkuliahan hingga peyelesaian skripsi ini.

12.Bapak Hendra Eko Triyulianto, SIK, SH, selaku Waka Kasat Reskrim Polresta Medan yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian demi kesempurnaan skripsi ini.

13.Kepada semua Personil dan Pegawai Kasat Reskrim Polresta Medan yang bayak membantu penulis dalam memperoleh data dilapangan untuk kesempurnaan skripsi ini.

14.Kepada orang yang saya sayangi yaitu kedua orang tua saya yang telah tiada, saya ucapkan bayak terima kasih karna telah memberikan kasih


(6)

sayang yang tulus yang tiada duaya. Walaupun Ayah dan Ibu telah tiada dan tidak dapat melihat secara langgsung anakmu saat ini, tapi anakmu ini selalu merasakan akan kasih sayang dari Ayah dan Ibu. 15.Buat Abang dan Kakak-kakak saya, saya ucapkan bayak terima kasih

karna selalu memberikan dukungan, doa, dan bantuan baik secara moril dan materil, sampai terlaksanaya skripsi ini.

16.Sahabat seperjuagan Kelas Ekstensi A dan B Setambuk 09 yang telah menjadi keluarga selama menjalani Studi di Jurusan Pendidikan Pancasila & kewarganegaraan Universitas Negeri Medan, bayak suka dan duka yang telah kita jalani selama ini, semoga itu menjadi kenagan terindah bagi kita nantiya dan semoga Ilmu yang kita dapat bermanfaat bagi kita demi menjadikan masa depan yang lebih baik.

17. Sahabat seperjuagan yang tak bisa terlupakan selama menempuh Studi di Jurusan Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan yaitu: Hamdan Siregar, Putera Ramadan Harahap, Muaamar Siregar,Aulia Rahman Manurung, Khairul Amri Marpaung, Elia Fatma Harahap, Zuidayani Simatupang dan Rodiatul Hasanah Hasibuan. Mereka adalah sahabat seperjuagan yang selalu memberikan bantuan, dukungan dan selalu memberikan hiburan, semoga kelak kita menjadi orang yang Sukses dan bermanfaat bagi orang bayak.

18.Kepada Pak Jono sebagi pegawai Admin di jurusan Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, saya ucapkan terimakasih bayak karna telah bayak membantu penulis dalam melengkapi berkas-berkas


(7)

untuk melakukan seminar Proposal dan Sidang Meja Hijau, kalau bukan karna bantuan dari Bapak mungkin penulis tidak bisa melengkapi semua lampiran berkas yang menjadi persaratan ahir. 19.Abang dan Kakak-kakak Setambuk 08, Khususya Abanghanda M

Fadli yang selalu memberi arahan, masukan dan Bantuan yang tidak ternilai. Kalau bukan berkat bantuan dari Abanghanda mugkin penulis sangat kewalahan dalam meyelesaikan Proposal ini.

Penulis meyadari bahwa Skripsi ini, masih dibawah sempurna, oleh karna itu penulis mengharapka berbagai masukan berupa keritik dan saran yang bersifat membagun bagi penulis agar bisa menjadi lebih baik lagi nantiya.


(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN...ii

KATA PENGANTAR...iii

ABSTRAK...vii

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL...xi

DAFTAR LAMPIRAN...xii

BAB I PENDAHULUAN ... I A.Latar Belakang Masalah ... I B.Identifikasi Masalah ... 4

C.Batasan Masalah ... 4

D.Perumusan Masalah ... 5

E.Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teori ... 7


(9)

2. Lembaga Kepolisian ... 8

2.1 Pengertian Lembaga Kepolisian ... 8

2.2 Sejarah Lembaga Kepolisian Republik Indonesia ... 9

2.3 Sejarah Polresta Medan...10

2.4 Fungsi dan Tujuan Lembaga Kepolisian Republik Indonesia ... 11

2.5 Kedudukan Kepolisian Republik Indonesia ... 12

2.6 Kewajiban dan Wewenang Umum Kepolisian Republik Indonesia ... 13

3. Pengertian Kekerasan ... 21

4. Premanisme ... 22

4.1. Pengertian Premanisme...23

4.2. Macam-macam Premanisme...24

B. Kerangka Berfikir ... 26

BAB III Metodologi Penelitian ... 28

A. Lokasi Penelitian... 28

B. Populasi dan Sampel ... 29


(10)

2. Sampel... ... 29

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 29

1. Variabel Penelitian ... 29

2. Definisi Operasional... 30

D. Teknik Pengumpulan Data ... 30

E. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

A. Hasil Penelitian ... 35

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 62


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Hal

Tabel 1. Melakukan razia terhadap premanisme di terminal/stasiun...27

Tabel 2. Melakukan razia terhadap premanisme di pusat pasar...28

Tabel 3. Melakukan razia terhadap premanisme di pertokoan...29

Tabel 4. Melakukan razia terhadap premanisme di jalan raya...30

Tabel 5. Melakukan razia terhadap premanisme di perhotelan...31

Tabel 6. Pendapat responden tentang marakya premanisme di sebabkan karna faktor pembagunan...32

Tabel 7. Pendapat responden tentang marakya premanisme karna bayakya pengagguran...33

Tabel 8. Bentuk-bentuk aksi premanisme yang sering terjadi...36

Tabel 9. Katagori premanisme yang sering beraksi...37

Tabel 10. Berapa kali dalam seminggu diadakan razia...39

Tabel 11. Hambatan yang dihadapi karna ada beking di belakang premanisme...40

Tabel 12. Hambatan yang dihadapi karna turut campur penguasa setempat.41 Tabel 13. Hambatan yang dihadapi karna kurang dukungan dari masyarakat.42 Tabel 14. Kurangya perhatian dari orang tua mengakibatkan marakya tindak kekerasan...44

Tabel 15. Kurangya bimbingan moral atau agama mengakibatkan marakya tindak kekerasan...45


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Angket 2. Daftar Wawancara 3. Nota Tugas

4. Surat Mengadakan Penelitian dari Jurusan 5. Surat Mengadakan Penelitian dari Fakultas 6. Surat Penelitian dari Tempat Penelitian

7. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Jurusan 8. Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari UNIMED

9. Daftar peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PP-Kn 10.Kartu Bimbingan Skripsi Jurusan PP-Kn

11.Pernyataan Keaslian Tulisan 12.Daftar Riwayat Hidup


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Masalah

Kebutuhan merupakan suatu tujuan setiap manusia sebagai masyarakat maupun sebagai warga negara. Tujuan yang di butuhkanya itu seperti terjaminya kesejahterahan dan terjaminya keamanan hidup. Agar terlaksanaya kebutuhan tersebut Negara Indonesia telah merancang suatu tujuan nasional yang dapat dibagi dalam bidang keamanan, kesejahteraan, dan hubugan luar negeri. Penjelasan tersebut sangat sejalan dengan panduan masyarakat Indonesia yaitu, Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 alenia ke-4 yang berbuyi “Kemudian dari pada itu,untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindugi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahterahan umum, mencerdaskan kehidupan Bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia....”

Agar terlaksanaya kesejahterahan tersebut maka dibuatlah kerjasama antara semua lembaga negara dan keikutsertaan dari setiap warga negara Indonesia kususya kepolisian daerah polresta medan. Kerjasama tersebut sangat dibutuhkan baik di bidang keamanan negara maupun dibidang kesejahterahan. Khusus dibidang keamanan negara sangat diharapkan partisipasi dan kesadaran yang tinggi dari setiap Warga negara indonesia, supaya terwujudya rasa aman dan nyaman bagi setiap Masyarakat. Penjelasan tersebut juga di rumuskan di dalam pasal 27 ayat 3 UUD NKRI 1945 yang berbuyi: “Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara...


(14)

2

Penjelasan tersebut juga dituangkan dalam pasal 30 ayat 1 yang berbuyi: “tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara”. Serta pasal 30 ayat 2 berbuyi: “usaha pertahanan dan keamanan dilaksanakan systim pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Ropublik Indonesia sebagai

Dari keterangan di atas dapat di ketahui bahwa di bidang pertahanan dan Keamanan Negara adalah merupakan tanggung jawab seluruh Warga Negara Indonesia, bukan haya tangung jawab TNI dan POLRI saja. Walupun kebijakan yang tertera diatas sudah lama disahkan, namun keyataanya belum terlaksana dengan baik, hal itu dapat kita lihat seperti, masih marakya aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh para premanisme di sekitar kota Medan. Bahkan tidak jarang kita dengar ada oknum –oknum tertentu seperti POLRI yang melanggar kode etikya sebagai pengayom bagi masyarakat. Mereka sering melakukan perbuatan – perbuatan yang melanggar hukum, begitu pula dengan warga atau masyarakat yang sangat sering juga melakukan perbuatan yang melanggar Hukum, berupa kekerasan dan yang paling merugikan dan menakutkan bagi masyarakat adalah tindakan yang dilakukan oleh peremanisme, yang setiap saat dapat terjadi di seluruh tempat, lebih-lebih ditempat keramain atau kota-kota besar guna melakukan tindak kekerasan dipusat keramaian tersebut.

Supaya tidak semakin meluasya tindak Kekerasan di lingkungan masyarakat dan agar terlaksanaya keamanan negara pada umumya, pemerintah telah mempercayakan dalam hal ini Kepolisia dengan menerbitkan UU RI No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Ropublik Indonesia.


(15)

3

Dalam pertimbangan di keluarkan UU tersebut dikatakan bahwa:

A. Bahwa keamanan dalam Negara merupakan syarat utama mendukung terwujudya masyarakat madani yang adil, makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

B. Bahwa pemeliharaan keamanan dalam negeri melalui upaya peyelenggaraan fungsi Kepolisian yang Meliputi pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat serta penegagakan hukum. Hal ini juga di atur dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 30 ayat (2) dan (4). ayat (2) berbuyi sebagai berikut:

(2) Usaha pertahanan dan keamanan Negara di laksanakan melalui system pertahanan dan Keamanan rakyat sementara Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Indonesia Sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung:

Sedangkan diayat (4) meyetakan sebagai berikut:

(4) Kepolisian Negara Republik sebagai alat negara yang menjaga

Keamanan dan ketertiban Masyarakat bertugas melindugi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.

Dari penjelasan ketentuan di atas dapat di simpulkan bahwa yang diberi hak seutuhya oleh Undang-undang untuk menjaga keamanan dan ketertiban pada masyarakat yang aman, tertib, adil dan sejahtera adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia bersama Tentara Nasional indonesia, juga di butuhkan keikutsertaan dari masyarakat guna terselanggaraya penegakan hukum.

Di sekitar kota Medan tidak jarang kita lihat kendaraan polisi baik roda dua maupun roda empat yang bertuliskan pemburu preman. Serta Poltabes Medan


(16)

4

telah membentuk suatu tim yang bernama tim pemburu preman. Hal ini akan mempermudah bagi kepolisian untuk memberantas tindak kekerasan yang dilakukan oleh premanisme tersebut.

Dari penjelasan di atas, penulis tertarik untuk meneliti megenai upaya Kepolisian dalam pemberantasan tindak kekerasan yang di lakukan oleh Peremanisme, dan selanjutya mengkatya dalam sebuah Penelitian yang Berjudul:

“Peran Kepolisian dalam Pemberantasan Tindak Kekerasan dan Premanisme di Polresta Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah ini, sebagai berikut:

1. Peran Kepolisian dalam Memberantas Tindak Kekerasan dan Premanisme.

2. Untuk mengetahui hambatan bagi petugas kepolisian dalam memberantas tindak kekerasan dan premanisme.

3. Usaha-usaha kepolisian dalam menanggulagi aksi premanisme

C. Pembatasan Masalah

Mengenai pembatasan masalah dalam penelitian sagatlah dibutuhkan dalam suatu proses penelitian supaya tidak terjadi kesimpng siuran.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi batasan masalah dan fokus masalah dalam penelitian ini adalah:


(17)

5

1. Peran Polresta Medan dalam Memberantas tindak Kekerasan dan Premanisme.

2. Untuk megetahui hambatan apa saja yang dialami petugas polresta medan dalam memberantas tindak kekerasan dan premanisme.

3. Usaha-usaha apa saja yang telah dilakukan polresta medan dalam memberantas tindak kekerasan dan premanisme.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah merupakan rumusan formal yang operasional dari masalah yang diteliti. Berdasarkan hal tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Peran Polresta Medan dalam melakukan pemberantasan tindak Kekerasan dan Premanisme ?

2. Apa yang menjadi hambatan polresta medan dalam melalukan pemberantasan aksi kekerasan dan premanisme ?

3. Bagaimana usaha polresta medan dalam memberantas tindak kekerasan dan premanisme ?

E. Tujuan Penelitian

Dengan adaya tujuan, maka penulis dapat mengarahkan peneliti sehinga arah penelitian semakin terpokus dan arah pencapain tujuan yang diinginkan juga jelas.


(18)

6

1. Untuk mengetahui Peran Polresta Medan dalam pemberantasan tindak Kekerasan dan Peremanisme.

2. Untuk mengetahui hambatan bagi para petugas Polresta Medan dalam memberantas tindak Kekerasan dan Peremanisme.

3. Untuk mengetahui Usaha-usaha yang dilakukan pihak kepolisian di Polresta Medan dalam pemberantasa tindak Kekerasan dan Peremanisme.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan penulis dalam judul ini adalah:

1. Agar penulis mengetahui dan memperluas wawasan tentang Pengertian Fungsi dan tujuan dari lembaga Kepolisia Repoblik Indonesia, guna Menguasai dan mengungkapkan berbagai masalah, serta berupaya mencari jalan Pemecahanya.

2. Sebagai suatu pemahaman tersendiri bagi penulis agar mengetahui peyebab dan Timbulya Tindak kekerasan dan Peremanisme, guna memperluas Ilmu pengetahuan sebagai Mahasiswa calon serjana. 3. Sebagai sumbangan pemikiran bagi Masyarakat dan khususya bagi

Kepolisian untuk dijadikan sebagai bahan masukan,guna memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan oleh masyarakat dalam menaggulangi aksi Kekerasan dan Peremanisme.


(19)

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di bab IV, maka penulis memberikan kesimpulan dari judul di atas.

1. Peran Polresta Medan dalam melakukan pemberantasan tindak Kekerasan dan Premanisme, dapat dilihat dari seringnya pihak kepolisian polresta medan melakukan razia di terminal/stasiun bus, mengadakan pemberantasan premanisme di pusat pasar, melakukan pemberantasan premanisme di pertokoan, melakukan pemberantasan di jalan raya, memberantas premanisme di perhotelan. Tidak tersediaya lapangan pekerjaan mengakibatkan bayaknya pengangguran akan menjadikan tumbuh kembangya tindak kekerasan dan premanisme di tengah-tengah masyarakat. Katagori preman yang sering beraksi di wilayah hukum polresta medan adalah preman tingkat bawah dan para preman ini sering melakukan aksi pemerasan terhadap supir angkutan perkotaan dan angkutan lintas provinsi. Buruknya fasilitas umum dan tranfortasi umum merupakan tempat tumbuh berkembangya premanisme. 2. Hambatan yang dihadapi petugas Kepolisian Polresta Medan dalam

memberantas tindak kekerasan dan premanisme karena terkadang turut campurya penguasa setempat dan kurangya dukungan dari masyarakat menjadi faktor utama yang di hadapi pihak kepolisian. Dukungan dari masyarakat sangat di butuhkan oleh pihak kepolisian dalam melakukan


(20)

59

pemberantasan terhadap premanisme, guna mencegah terjadiya tindakan kekerasan yang di lakukan oleh para premanisme.

3. Usaha yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Polresta Medan dalam memberantas para premanisme adalah dengan cara mengadakan razia dan berpatroli terhadap para premanisme di tempat-tempat yang di anggap rawan seperti di pusat pasar, jalan raya dan pertokoan. Para personil Polresta Medan sega menanggapi dan menindak lanjuti pengaduan dari masyarakat tentang adaya aksi premanisme dan turun langsung ke TKP, guna mengantisipasi merebaknya aksi premanime.

B. Saran

1. Diharapkan kepada pihak kepolisian Polresta Medan untuk dapat meningkatkan profesionalisme dalam memberantas tindak kekerasan dan premanisme di kawasan kota medan, guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

2. Diharapkan juga kepada pihak Kepolisian Polresta Medan untuk dapat menegakkan segala peraturan perundang-undagan yang berlaku di Negara Republik Indonesia sesuai dengan apa yang tercantum dalam pasal 13 Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2002 tentang kepolisian. Peran kepolisian sangat penting sekali dalam menanggulangi tindakan kekerasan dan premanisme di tengah-tengah keramain dan melakukan razi di pusat pasar, ataupun di tempat perbelanjaan. Kepolisian dalam menjalankan tugsya harus meningkatkan rasa propesional dalam bertugas yakni, harus cepat memperoleh bukti/pengakuan supaya dapat memastikan pihak yang bersalah


(21)

60

guna mendapat hukuman, sedangkan pihak yang tidak terbukti bersalah atau tidak terbukti melanggar hukum supaya lekas di bebaskan.

3. Kepada masyarakat di sarankan untuk lebih proaktif terhadap kinerja kepolisian, yakni turut aktif memberikan informasi kepada pihak kepolisian terhadap aksi premanime yang timbul di tempat-tempat umum, guna terjalinya kerja sama yang baik antara pihak kepolisian dengan masyarakat.


(22)

61

Daftar pustaka

Arikunto Suharsimi,(2010) Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, PT RinekaCipta Jakarta.

Buku pedoman Kepolisian Polresta Medan.

Fitriana. 2002. Upaya Polisi Dalam Melindugi Masyarakat di Kecamatan Medan Barat, Fakultas Ilmu Sosial.

http://asiaaudiovisualra

09Gunawanwibisono.wordpres.com/2009/07/05/pengertian Kekrasan. http://www.artikata.com/arti-368182-kekerasan htm

(Diakses tanggal 25 Maret 2013)

http//everdnanya.wordpress com/2012/06/25/premanisme-di-indonesia. (Diakses tanggal 25 Maret 2013)

Kitab Undang-Undang Hukum Pidna, (2008) Wacana Intelektual. Masdiana Erlangga (2006). Kejahatan dalam wajah Pembagunan, Nfu Publising, kebayoran baru Jakarta Selatan.

Windhu Marsiana .I (2001). Kekuasan dan kekerasa Menurut Johan Galtung, Kanisius Yogyakarta.

Sejarah Kepolisian Republik Indonesia.

Sudjono. 2007. Sosiologi teks pengantar dan Terapan, Jakarta Kencana.

Sugiyono, (2008) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Praktik, Kualitatif, dan R&N, cv. Alfabeta.

Santoso Topo dan Zulfa Achjani Eva. (2010). Kriminologi, PT Raja Grafindo Persada,jakarta.

Undang-Undang Kepolisian Republik Indonesia No. 2 Tahun 2002. Undang-undang Dasar 1945.


(1)

1. Peran Polresta Medan dalam Memberantas tindak Kekerasan dan Premanisme.

2. Untuk megetahui hambatan apa saja yang dialami petugas polresta medan dalam memberantas tindak kekerasan dan premanisme.

3. Usaha-usaha apa saja yang telah dilakukan polresta medan dalam memberantas tindak kekerasan dan premanisme.

D.Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah merupakan rumusan formal yang operasional dari masalah yang diteliti. Berdasarkan hal tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Peran Polresta Medan dalam melakukan pemberantasan tindak Kekerasan dan Premanisme ?

2. Apa yang menjadi hambatan polresta medan dalam melalukan pemberantasan aksi kekerasan dan premanisme ?

3. Bagaimana usaha polresta medan dalam memberantas tindak kekerasan dan premanisme ?

E. Tujuan Penelitian

Dengan adaya tujuan, maka penulis dapat mengarahkan peneliti sehinga arah penelitian semakin terpokus dan arah pencapain tujuan yang diinginkan juga jelas.


(2)

1. Untuk mengetahui Peran Polresta Medan dalam pemberantasan tindak Kekerasan dan Peremanisme.

2. Untuk mengetahui hambatan bagi para petugas Polresta Medan dalam memberantas tindak Kekerasan dan Peremanisme.

3. Untuk mengetahui Usaha-usaha yang dilakukan pihak kepolisian di Polresta Medan dalam pemberantasa tindak Kekerasan dan Peremanisme.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan penulis dalam judul ini adalah:

1. Agar penulis mengetahui dan memperluas wawasan tentang Pengertian Fungsi dan tujuan dari lembaga Kepolisia Repoblik Indonesia, guna Menguasai dan mengungkapkan berbagai masalah, serta berupaya mencari jalan Pemecahanya.

2. Sebagai suatu pemahaman tersendiri bagi penulis agar mengetahui peyebab dan Timbulya Tindak kekerasan dan Peremanisme, guna memperluas Ilmu pengetahuan sebagai Mahasiswa calon serjana. 3. Sebagai sumbangan pemikiran bagi Masyarakat dan khususya bagi

Kepolisian untuk dijadikan sebagai bahan masukan,guna memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan oleh masyarakat dalam menaggulangi aksi Kekerasan dan Peremanisme.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di bab IV, maka penulis memberikan kesimpulan dari judul di atas.

1. Peran Polresta Medan dalam melakukan pemberantasan tindak Kekerasan dan Premanisme, dapat dilihat dari seringnya pihak kepolisian polresta medan melakukan razia di terminal/stasiun bus, mengadakan pemberantasan premanisme di pusat pasar, melakukan pemberantasan premanisme di pertokoan, melakukan pemberantasan di jalan raya, memberantas premanisme di perhotelan. Tidak tersediaya lapangan pekerjaan mengakibatkan bayaknya pengangguran akan menjadikan tumbuh kembangya tindak kekerasan dan premanisme di tengah-tengah masyarakat. Katagori preman yang sering beraksi di wilayah hukum polresta medan adalah preman tingkat bawah dan para preman ini sering melakukan aksi pemerasan terhadap supir angkutan perkotaan dan angkutan lintas provinsi. Buruknya fasilitas umum dan tranfortasi umum merupakan tempat tumbuh berkembangya premanisme. 2. Hambatan yang dihadapi petugas Kepolisian Polresta Medan dalam

memberantas tindak kekerasan dan premanisme karena terkadang turut campurya penguasa setempat dan kurangya dukungan dari masyarakat menjadi faktor utama yang di hadapi pihak kepolisian. Dukungan dari masyarakat sangat di butuhkan oleh pihak kepolisian dalam melakukan


(4)

pemberantasan terhadap premanisme, guna mencegah terjadiya tindakan kekerasan yang di lakukan oleh para premanisme.

3. Usaha yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Polresta Medan dalam memberantas para premanisme adalah dengan cara mengadakan razia dan berpatroli terhadap para premanisme di tempat-tempat yang di anggap rawan seperti di pusat pasar, jalan raya dan pertokoan. Para personil Polresta Medan sega menanggapi dan menindak lanjuti pengaduan dari masyarakat tentang adaya aksi premanisme dan turun langsung ke TKP, guna mengantisipasi merebaknya aksi premanime.

B. Saran

1. Diharapkan kepada pihak kepolisian Polresta Medan untuk dapat meningkatkan profesionalisme dalam memberantas tindak kekerasan dan premanisme di kawasan kota medan, guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

2. Diharapkan juga kepada pihak Kepolisian Polresta Medan untuk dapat menegakkan segala peraturan perundang-undagan yang berlaku di Negara Republik Indonesia sesuai dengan apa yang tercantum dalam pasal 13 Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2002 tentang kepolisian. Peran kepolisian sangat penting sekali dalam menanggulangi tindakan kekerasan dan premanisme di tengah-tengah keramain dan melakukan razi di pusat pasar, ataupun di tempat perbelanjaan. Kepolisian dalam menjalankan tugsya harus meningkatkan rasa propesional dalam bertugas yakni, harus cepat memperoleh bukti/pengakuan supaya dapat memastikan pihak yang bersalah


(5)

guna mendapat hukuman, sedangkan pihak yang tidak terbukti bersalah atau tidak terbukti melanggar hukum supaya lekas di bebaskan.

3. Kepada masyarakat di sarankan untuk lebih proaktif terhadap kinerja kepolisian, yakni turut aktif memberikan informasi kepada pihak kepolisian terhadap aksi premanime yang timbul di tempat-tempat umum, guna terjalinya kerja sama yang baik antara pihak kepolisian dengan masyarakat.


(6)

Daftar pustaka

Arikunto Suharsimi,(2010) Prosedurpenelitian suatu pendekatan praktik, PT RinekaCipta Jakarta.

Buku pedoman Kepolisian Polresta Medan.

Fitriana. 2002. Upaya Polisi Dalam Melindugi Masyarakat di Kecamatan Medan Barat, Fakultas Ilmu Sosial.

http://asiaaudiovisualra

09Gunawanwibisono.wordpres.com/2009/07/05/pengertian Kekrasan. http://www.artikata.com/arti-368182-kekerasan htm

(Diakses tanggal 25 Maret 2013)

http//everdnanya.wordpress com/2012/06/25/premanisme-di-indonesia.

(Diakses tanggal 25 Maret 2013)

Kitab Undang-Undang Hukum Pidna, (2008) Wacana Intelektual. Masdiana Erlangga (2006). Kejahatan dalam wajah Pembagunan, Nfu Publising, kebayoran baru Jakarta Selatan.

Windhu Marsiana .I (2001). Kekuasan dan kekerasa Menurut Johan Galtung,

Kanisius Yogyakarta.

Sejarah Kepolisian Republik Indonesia.

Sudjono. 2007. Sosiologi teks pengantar dan Terapan, Jakarta Kencana.

Sugiyono, (2008) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Praktik, Kualitatif, dan R&N, cv. Alfabeta.

Santoso Topo dan Zulfa Achjani Eva. (2010). Kriminologi, PT Raja Grafindo

Persada,jakarta.

Undang-Undang Kepolisian Republik Indonesia No. 2 Tahun 2002. Undang-undang Dasar 1945.