ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DI KELAS XII IPA SMA SE-KECAMATAN SILANGKITANG KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

(1)

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh :

Erwita Sari Ritonga 4101141007

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

(3)

RIWAYAT HIDUP

Erwita Sari Ritonga dilahirkan di Pasir Putih pada tanggal 02 januari 1992. Ayah bernama H.Syahbudin Ritonga. Dan ibu Hj.Hawa Munthe .Penulis merupakan anak kesembilan dari sepuluh bersaudara. Pada tahun 1998 penulis masuk SD Negeri 117474 Pasir Putih dan lulus tahun 2004. Kemudian pada tahun 2004 penulis melanjutkan sekolah ke Mts Alliful Ikhwan Saa dan lulus pada tahun 2007, tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikan di MA Daarul Muhsinin Janji Manahan Kawat dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis diterima di Perguruan Tinggi Negeri Universitas Negeri Medan melalui jalur PMP pada Jurusan Biologi, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.


(4)

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DI KELAS XII IPA SMA SE-KECAMATAN SILANGKITANG

KABUPATEN LABUHAN BATU SELATAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Erwita Sari Ritonga (4101141007) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian Rencana Pelaksaaan Pembelajaran (RPP) yang disusun guru biologi di SMA se- kecamatan silangkitang berbasis KTSP terhadap standar proses Permendiknas No. 41 tahun 2007 di SMA se-kecamatan Silangkitang Tahun Pembelajaran 2014/2015. Objek penelitian adalah RPP guru biologi di SMA se-kecamatan Silangkitang. Data penelitian diambil dengan menggunakan analisis (telaah) dokumen RPP. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum RPP buatan guru di SMA se-kecamatan Silangkitang tergolong cukup sesuai terhadap Standar Proses Permendiknas No. 41 (68,3).

Ditinjau dari parameter komponen RPP pada KTSP, diketahuai tingkat kesesuaian terhadap Standar Proses Permendiknas No. 41 tahun 2007 pada komponen umum termasuk kategori sangat sesuai (96,1%), identitas RPP termasuk kategori sangat sesuai (89,2%), SK dan KD termasuk kategori sangat sesuai (100%), indikator termasuk kategori cukup sesuai (52,8%), tujuan pembelajaran termasuk kategori sangat sesuai (100%), materi ajar termasuk kategori tidak sesuai (33,3%), alokasi waktu termasuk kategori sesuai (75%), metode pembelajaran termasuk kategori tidak sesuai (33,3%), kegiatan pembelajaran termasuk kategori tidak sesuai(34,4%), sumber belajar termasuk kategori sangat sesuai (87,5%), dan penilaian hasil belajar siswa termasuk kategori cukup sesuai (50%).

Gambaran hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesesuaian RPP dari guru biologi di SMA se-kecamatan Silangkitang terhadap standar proses permendiknas nomor 41tahun 2007 belum maksimal. Disarankan agar sosialisasi, pelatihan dan pembinaan dilakukan secara berkesinambungan agar RPP dari guru semakin sesuai dengan tuntutan BNSP.


(5)

AN ANALYSIS OF LESSON PLAN (RPP) CLASS XII IPA OF ALL SENIOR HIGH SCHOOLS IN KECAMATAN SILANGKITANG

LABUHAN BATU SELATAN 2014/2015 Erwita Sari Ritonga (4101141007)

This study aims to determine the suitability of the implementing Lesson Plan (RPP) which is arranged by Biology teachers in Senior High School at Kecamatan Silangkitang based on the standard process of Permendiknas No.41 on 2007 in all senior high schools in Kecamatan Silangkitang Learning Year 2014/2015. The object of this research was Biology teachers’ RPP of Kecamatan Silangkitang. The data were taken by using an analysis (review) of Lesson Plan. The data analysis technique that used was descriptive analysis. The results showed that in general, the teachers’ Lesson Plan of senior high schools in Kecamatan Silangkitang is suitable related to Standard Process of Permendiknas No. 41 (68.3)

Based on the parameter component of lesson plan on KTSP, it was known that the level according to Standard Process Permendiknas 41 on 2007, the common components including highly appropriate category (96.1%), identity of RPP was very appropriate category (89.2%), SK and KD was very appropriate category (100%), the indicator was good appropriate category (52, 8%), learning objectives was very appropriate category (100%), teaching materials are not appropriate category (33.3%), the allocation of time including was appropriate category (75%), learning methods are not appropriate category (33.3%) , learning activities including are not appropriate category (34.4%), learning resources including highly appropriate category (87.5%), and the assessment of student learning was good appropriate category (50%).

The result reviews of this study showed that the suitability of Lesson Plan made by Biology teachers in all senior high schools in Kecamatan Silangkitang is not maximized with the standard process Permendiknas No.41 on 2007. It is recommended that a socialization, training and coaching will be done directly so that the RPP of teachers will be more accordance with the demand of BNSP.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkat-Nya, yang masih memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “ Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP di SMA se-Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu

Selatan Tahun Pembelajarn 2014/2015” ini di susun untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Toyo Manurung, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran – saran kepada penulis. Kepada ibu Dra. Hj.Cicik Suryani, M.Si, Bapak Drs. H. Tri Harsono M.Si, dan Ibu Dra Masdiana Sinambela M,Si, sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan masukkan dan saran – saran yang membangun mulai dari rencana penelitian sampai selesai dalam proses penyusunan skripsi ini. 2. Bapak Drs. Alludin Manalu, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA) dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Biologi Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis.

3. Bapak Abdul Kahar,M.Pd, bapak Drs. Ahmad Dahruddin Sir, bapak Abdul Rahman, S.Pd dan ibu Mahyardiana, S.Ag selaku Kepala Sekolah di SMA se-Kecamatan Silangkitang yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian dan penghargaan juga disampaikan kepada bapak dan ibu selaku guru biologi yang telah banyak membantu selama penelitian ini. 4. Kedua orang tua penulis tercinta dan seluruh keluarga yang selalu memberikan doa, dukungan berupa moril dan materil dalam menyelesaikan studi di UNIMED.


(7)

5. Kepada teman – teman yang telah memberikan motivasi dan telah membantu penulis dalam mengerjakan skiripsi (Rahma Amelia, Mia Adilla Panjaitan, Desi Crisandi, Khairunnisa Margolang dan Fuji Kerina Sembiring) dan juga teman – teman seperjuangan mahasiswa Biologi Pendidikan kelas A 2010.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memajukan ilmu pendidikan.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstract iii

Abstrak iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Pengertian Pendidikan 6

2.1.1.1. Teori Pendidikan 6

2.1.2. Pengertian Kurikulum 8

2.1.3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 8

2.1.3.1. Pengertian KTSP 8

2.1.3.2. Tujuan KTSP 11

2.1.3.3. Landasan KTSP 11

2.1.3.4. Karakteristik KTSP 11

2.1.3.5. Prinsip KTSP 13

2.1.3.6. Komponen KTSP 13

2.1.4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 15 2.1.4.1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 15

2.1.4.2. Komponen RPP 16

2.1.4.3. Tujuan Penyusunan RPP 17

2.1.4.4. Manfaat RPP 18

2.1.4.5. Prinsip Pengembangan RPP 18

2.1.4.6. Langkah-Langkah Penysunan RPP 19

2.1.4.7. Fungsi RPP 20

2.1.4.8. Format RPP 21


(9)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Waktu Penelitian 23

3.2. Populasi dan Sampel 23

3.2.1. Populasi 23

3.2.2. Sampel 23

3.3. Jenis Dan Sumber Data 23

3.4. Instrumen Penelitian 25

3.5. Prosedur Penelitian 25

3.6. Teknik Analisis Data 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 26

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 26

4.2. Hasil Penelitian 26

4.3. Pembahasan 34

4.3.1. Penyusunan Dokumen RPP Guru-Guru Biologi di SMA

se-kecamatan Silangkitang 34

4.3.1.1. Komponen-komponen RPP yang disusun Oleh Guru-guru

Biologi di SMA se-kecamatan Silangkitang 34 4.3.2. Persentase RPP Guru-guru Biologi di SMA Kelas XII

se-Kecamatan Silangkitang 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 38

5.1. Kesimpulan 38

5.2. Saran 38


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1.Lokasi penelitian 21

Tabel 3.2.Rentang persentase tingkat penyusun RPP berdasarkan KTSP 25 Tabel 4.1.Rekapitulasi hasil perhitungan analisis RPP 26 Tabel 4.2.Analisis data dalam persentase kesesuaian RPP

pada komponen umum 28

tabel 4.3. Analisis data dalam persentase kesesuaian RPP pada komponen

identitas RPP 28

Tabel 4.4. Analisis data dalam persentase kesesuaian RPP pada komponen

SK dan KD 29

Tabel 4.5.Analisis data dalam persentase kesesuaian RPP

pada komponen indikator 29

Tabel 4.6.Analisis data dalam persentase kesesuaian RPP pada

komponen tujuan pembelajaran 30

Tabel 4.7.Analisis data dalam persentase kesesuaian RPP

pada komponen materi ajar 30

Tabel 4.8.Analisis data dalam persentase kesesuaian RPP

pada komponen alokasi waktu 31

Tabel 4.9.Analisis data dalam persentase kesesuaian RPP

pada komponen metode pembelajaran 32

Tabel 4.10.Analisis data dalam persentase kesesuaian RPP

pada komponen kegiatan pembelajaran 33 Tabel 4.11.Analisis data dalam persentase kesesuaian RPP

pada komponen sumber belajar 33

Tabel 4.12.Analisis data dalam persentase kesesuaian RPP


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1. Hasil analisis RPP berbasis KTSP di SMA


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Instrumen Analisisi Dokumen RPP berbasis ktsp

Di SMA Se-Kecamatan Silangkitang Taahun Pembelajaran

2013/2014 50

Lampiran 3. Rekapitulasi Hasil Analisis RPP 57 Lampiran 4. Perhitungan Hasil Analisis Dokumen RPP Di SMA

Se-Kecamatan Silangkitang Tahun Pembelajaran 2014/2015 61

Lampiran 6. Dokumen RPP 71


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tepat dalam rangka membantu siswa dalam mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk “materi acuan untuk mengajar”. Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi acuan untuk mengajar tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap.

Peningkatan mutu pendidikan merupakan komitmen untuk meningkatkan sumber daya manusia, baik sebagai peribadi maupun sebagai modal dasar pembangun bangsa. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradap berdasarkan pancasiala dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Penyusunan rencana pembelajaran merupakan suatu bagian terpenting dalam melakasanakan proses belajar mengajar di kelas. Dikatakan penting, karena untuk guru RPP tersebut merupakan acuan atau scenario yang harus dilalui tahap demi tahap dalam memberikan materi kepada siswa. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, setiap guru wajib dan menjadi syarat mutlak untuk membuat RPP, sebelum proses penampilan didalam kelas.

Setiap guru harus mampu menyusun RPP sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditentukan yang idealnya berdasarkan KTSP. Sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menyelesaikan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan yang kemudian di kukuhkan menjadi


(14)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Nomor 24 Tahun 2006 yang di sempurnakan dengan Nomor 6 Tahun 2007 tentang ketentuan pelaksanaannya. Setiap satuan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kurikulum yang dimplementasikan di satuan pendidikan masing-masing dan disesuaikan dengan kondisi sekolah, masyarakat, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Disini pihak sekolah dituntut untuk mempersiapkan dua hal pokok yaitu mencakup kesiapan materil dan non materil agar KTSP itu dapat berjalan dengan baik (Susilo,2007). KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif dan berprestasi. KTSP ini mulai dilaksanakan tahun pembelajaran 2006/2007.

Guru secara langsung bertanggung jawab atas keberhasilan proses pembelajaran yang dikembangkan khususnya di dalam kelas. Oleh karena itu guru diwajibkan menyususn RPP sebelum mengajar. Seperti dikemukakan oleh Mulyasa.(2007), Berbagai kasus menunjukkan kurangnya pemahaman para penyelenggara dan pelaksana, termasuk guru dan kepala sekolah terhadap kurikulum. Kelompok guru ini biasanya melaksanakan pembelajaran berdasarkan urutan bab dalam buku teks, dan menggunakan buku teks sebagai satu-satunya acuan dalam mengajar. Inilah yang membuat guru kelabakan dan sering kekurangan waktu mengajar, karena buku teks biasa dirancang lebih dari target minimal sebuah kurikulum.

Guru merupakan faktor yang secara langsung bertanggung jawab atas keberhasilan proses pembelajaran yang dikembangkan khususnya di kelas. Oleh karena itu guru diwajibkan membuat RPP pada saat mengajar namun ada beberapa faktor yang menyebabkan guru kurang menguasai proses belajar mengajar tersebut. Kebanayakan guru mengalami kesulitan dalam perencanaan pembelajaran meliputi: merumuskan tujuan pembelajaran yang lengkap, menyeimbangkan antar waktu yang disediakan di dalam kurikulum dan materi sebagainya.

Sehubungan dengan itu berdasarkan observasi di lokasi penelitian, peneliti menemukan beberapa RPP dilapangan sebagian besar masih disusun dengan


(15)

menciplak, dimana RPP tersebut merupakn hasil ciplakan dari sekolah lain bahkan dari tahun ketahun tidak ada perubahan terhadap isi RPP karena yang digunakan RPP yang lalu. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman guru terhadap penyusunan RPP. Terdapat beberapa hambatan yang dialami guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), diantaranya guru merasa kesulitan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat karena minimnya pengetahuan tentang metode pembelajaran dan kurang tersedianya fasilitas untuk menerapkan metode pembelajaran. Ada juga beberapa sekolah yang tidak menggunakan RPPnya pada saat pembelajaran. Kekurang pahaman guru dan penyelenggara pendidikan terhadap kurikulum dan pengembangannya kedalam RPP bisa berakibat fatal terhadap hasil belajar. Sukses tidaknya pengembangan KTSP ditentukan oleh guru.

Setiap siswa yang sedang terlibat di dunia pendidikan banyak sedikitnya pernah mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran. Tingkat kesulitan yang dialami berbeda-beda antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Tingkat kesulitan dalam belajar pada umumnya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (internal) dan faktor yang berasal dari lingkungan siswa (eksternal).

Keberhasilan atau kegagalan dalam proses belajar mengajar merupakan sebuah ukuran atau proses pembelajaran. Apabila merujuk pada rumusan operasional keberhasilan belajar, maka belajar dikatakan berhasil apabila diikuti ciri-ciri: (1) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok, (2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran khusus (TPK) telah dicapai oleh siswa baik secara individual maupun kelompok, (3) terjadinya proses pemahaman materi yang secara sekuensial mengantarkan materi tahap berikutnya (Fathurrohman dan Sutikno, 2007).

Berdasarkan hal tersebut diatas dan mengingat pemberlakuan KTSP pada kurikulum pendidikan di seluruh Indonesia, maka penulis tertarik untuk menganalisis RPP yang disusun guru di SMA kelas XII se – kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun Pembelajaran 2014/2015.


(16)

Sehubungan dengan itu, penulis memilih judul “Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII IPA di SMA Se-Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun Pembelajaran 2014/2015”

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan permasalahan dalam penelitian ini yaitu :

1. Kurangnya pemahaman guru Biologi tentang penyusunan RPP berdasarkan KTSP maupun prakteknya dilapangan.

2. Kesulitan guru dalam penyusunan RPP berdasarkan KTSP hal ini terlihat adanya RPP dari internet, RPP copy paste dari teman sejawat, dan RPP dari yang lalu.

1.3. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di SMA kelas XII IPA se-Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah guru biologi di SMA kecamatan silangkitang sudah berpedoman pada standar proses Permendiknas nomor 41 tahun 2007 berdasarkan KTSP?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian Rencana Pelaksaaan Pembelajaran (RPP) yang disusun guru biologi di SMA kecamatan silangkitang terhadap standar proses Permendiknas No. 41 tahun 2007.


(17)

1.6. Manfaat penelitian

1. Sebagai bahan masukan sekaligus informasi bagi guru biologi khususnya guru yang mengajar biologi dalam menyusun RPP berdasarkan KTSP.

2. Sebagai bahan informasi bagi guru untuk lebih mengetahui hal – hal yang menyebabkan kesulitan dalam menyusun RPP.

3. Masukan kepada kepala sekolah untuk dapat membantu guru – guru biologi dalam menyusun RPP berdasarkan KTSP.

1.7. Defenisi Operasional

1. Analisis merupakan salah satu bentuk kegiatan membandingkan, menilai, menggali, menghubungkan, menguraikan suatu hal untuk memperoleh pemahaman dan keterhubungan suatu informasi.

2. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum oprasional


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian dari hasil penelitian yang telah dan dikaitkan pada bab IV dengan tujuan penelitian, maka kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah; data menunjukkan bahwa RPP yang dibuwat oleh guru sudah cukup sesuai dengan standar proses Permendiknas no 41 tahun 2007. Artinya, pemahaman guru tentang KTSP yang dituangkan dalam RPP menunjukkan hal yang cukup memuaskan tetapi masih terdapat hal sangat tidak sesuai dengan tuntutan KTSP yaitu, sebagian RPP yang diperoleh peneliti bukan merupakan RPP yang disusun oleh guru itu sendiri.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Guru hendaknya memahami dengan baik mengenai penyusunan RPP yang sesuai dengan setandar ketentuan dalam menjabarkan setiap komponennya. 2. Sosialisasi KTSP masih sangat dibutuhkan demi penerapan yang lebih optimal,

karena sosialisasi merupakan langkah penting yang akan menunjang dan menentukan keberhasilan KTSP.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

BNSP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Edisi Revisi, Bumi Aksara

Harjanto. (2003). Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta

Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Rajawali Perss: Raja Grafindo Persada

Kuntjoroningrat, (1999), Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia: Jakarta

Muhaimin,Dkk.(2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Sekolah & Madrasah. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Sebuah Panduan Praktis. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Muslich, Masnur. (2009). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta : Bumi Aksara.

Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Pendidikan dan Menengah

Sanjaya, W. (2005), Pembelajran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Prenada: Jakarta

Sagala, S. (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta: Jakarta

Susilo, Muhammad Joko. (2007). Kurikulumm tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2002). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya


(1)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Nomor 24 Tahun 2006 yang di sempurnakan dengan Nomor 6 Tahun 2007 tentang ketentuan pelaksanaannya. Setiap satuan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kurikulum yang dimplementasikan di satuan pendidikan masing-masing dan disesuaikan dengan kondisi sekolah, masyarakat, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Disini pihak sekolah dituntut untuk mempersiapkan dua hal pokok yaitu mencakup kesiapan materil dan non materil agar KTSP itu dapat berjalan dengan baik (Susilo,2007). KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif dan berprestasi. KTSP ini mulai dilaksanakan tahun pembelajaran 2006/2007.

Guru secara langsung bertanggung jawab atas keberhasilan proses pembelajaran yang dikembangkan khususnya di dalam kelas. Oleh karena itu guru diwajibkan menyususn RPP sebelum mengajar. Seperti dikemukakan oleh Mulyasa.(2007), Berbagai kasus menunjukkan kurangnya pemahaman para penyelenggara dan pelaksana, termasuk guru dan kepala sekolah terhadap kurikulum. Kelompok guru ini biasanya melaksanakan pembelajaran berdasarkan urutan bab dalam buku teks, dan menggunakan buku teks sebagai satu-satunya acuan dalam mengajar. Inilah yang membuat guru kelabakan dan sering kekurangan waktu mengajar, karena buku teks biasa dirancang lebih dari target minimal sebuah kurikulum.

Guru merupakan faktor yang secara langsung bertanggung jawab atas keberhasilan proses pembelajaran yang dikembangkan khususnya di kelas. Oleh karena itu guru diwajibkan membuat RPP pada saat mengajar namun ada beberapa faktor yang menyebabkan guru kurang menguasai proses belajar mengajar tersebut. Kebanayakan guru mengalami kesulitan dalam perencanaan pembelajaran meliputi: merumuskan tujuan pembelajaran yang lengkap, menyeimbangkan antar waktu yang disediakan di dalam kurikulum dan materi sebagainya.

Sehubungan dengan itu berdasarkan observasi di lokasi penelitian, peneliti menemukan beberapa RPP dilapangan sebagian besar masih disusun dengan


(2)

menciplak, dimana RPP tersebut merupakn hasil ciplakan dari sekolah lain bahkan dari tahun ketahun tidak ada perubahan terhadap isi RPP karena yang digunakan RPP yang lalu. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman guru terhadap penyusunan RPP. Terdapat beberapa hambatan yang dialami guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), diantaranya guru merasa kesulitan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat karena minimnya pengetahuan tentang metode pembelajaran dan kurang tersedianya fasilitas untuk menerapkan metode pembelajaran. Ada juga beberapa sekolah yang tidak menggunakan RPPnya pada saat pembelajaran. Kekurang pahaman guru dan penyelenggara pendidikan terhadap kurikulum dan pengembangannya kedalam RPP bisa berakibat fatal terhadap hasil belajar. Sukses tidaknya pengembangan KTSP ditentukan oleh guru.

Setiap siswa yang sedang terlibat di dunia pendidikan banyak sedikitnya pernah mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran. Tingkat kesulitan yang dialami berbeda-beda antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Tingkat kesulitan dalam belajar pada umumnya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (internal) dan faktor yang berasal dari lingkungan siswa (eksternal).

Keberhasilan atau kegagalan dalam proses belajar mengajar merupakan sebuah ukuran atau proses pembelajaran. Apabila merujuk pada rumusan operasional keberhasilan belajar, maka belajar dikatakan berhasil apabila diikuti ciri-ciri: (1) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok, (2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran khusus (TPK) telah dicapai oleh siswa baik secara individual maupun kelompok, (3) terjadinya proses pemahaman materi yang secara sekuensial mengantarkan materi tahap berikutnya (Fathurrohman dan Sutikno, 2007).

Berdasarkan hal tersebut diatas dan mengingat pemberlakuan KTSP pada kurikulum pendidikan di seluruh Indonesia, maka penulis tertarik untuk menganalisis RPP yang disusun guru di SMA kelas XII se – kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun Pembelajaran 2014/2015.


(3)

Sehubungan dengan itu, penulis memilih judul “Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas XII IPA di SMA Se-Kecamatan Silangkitang

Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun Pembelajaran 2014/2015”

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan permasalahan dalam penelitian ini yaitu :

1. Kurangnya pemahaman guru Biologi tentang penyusunan RPP berdasarkan KTSP maupun prakteknya dilapangan.

2. Kesulitan guru dalam penyusunan RPP berdasarkan KTSP hal ini terlihat adanya RPP dari internet, RPP copy paste dari teman sejawat, dan RPP dari yang lalu.

1.3. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di SMA kelas XII IPA se-Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah guru biologi di SMA kecamatan silangkitang sudah berpedoman pada standar proses Permendiknas nomor 41 tahun 2007 berdasarkan KTSP?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian Rencana Pelaksaaan Pembelajaran (RPP) yang disusun guru biologi di SMA kecamatan silangkitang terhadap standar proses Permendiknas No. 41 tahun 2007.


(4)

1.6. Manfaat penelitian

1. Sebagai bahan masukan sekaligus informasi bagi guru biologi khususnya guru yang mengajar biologi dalam menyusun RPP berdasarkan KTSP.

2. Sebagai bahan informasi bagi guru untuk lebih mengetahui hal – hal yang menyebabkan kesulitan dalam menyusun RPP.

3. Masukan kepada kepala sekolah untuk dapat membantu guru – guru biologi dalam menyusun RPP berdasarkan KTSP.

1.7. Defenisi Operasional

1. Analisis merupakan salah satu bentuk kegiatan membandingkan, menilai, menggali, menghubungkan, menguraikan suatu hal untuk memperoleh pemahaman dan keterhubungan suatu informasi.

2. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum oprasional


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian dari hasil penelitian yang telah dan dikaitkan pada bab IV dengan tujuan penelitian, maka kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah; data menunjukkan bahwa RPP yang dibuwat oleh guru sudah cukup sesuai dengan standar proses Permendiknas no 41 tahun 2007. Artinya, pemahaman guru tentang KTSP yang dituangkan dalam RPP menunjukkan hal yang cukup memuaskan tetapi masih terdapat hal sangat tidak sesuai dengan tuntutan KTSP yaitu, sebagian RPP yang diperoleh peneliti bukan merupakan RPP yang disusun oleh guru itu sendiri.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Guru hendaknya memahami dengan baik mengenai penyusunan RPP yang sesuai dengan setandar ketentuan dalam menjabarkan setiap komponennya. 2. Sosialisasi KTSP masih sangat dibutuhkan demi penerapan yang lebih optimal,

karena sosialisasi merupakan langkah penting yang akan menunjang dan menentukan keberhasilan KTSP.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

BNSP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Edisi Revisi, Bumi Aksara

Harjanto. (2003). Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta

Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Rajawali Perss: Raja Grafindo Persada

Kuntjoroningrat, (1999), Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia: Jakarta

Muhaimin,Dkk.(2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada Sekolah & Madrasah. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Sebuah Panduan Praktis. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Muslich, Masnur. (2009). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta : Bumi Aksara.

Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Pendidikan dan Menengah

Sanjaya, W. (2005), Pembelajran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Prenada: Jakarta

Sagala, S. (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta: Jakarta

Susilo, Muhammad Joko. (2007). Kurikulumm tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2002). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya