PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DIKOMBINASIKAN DENGAN MIND MAPPING DAN NHT TANPA MIND MAPPING PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA RK SERDANG MURNI LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.
ii
RIWAYAT HIDUP
Erna Nurliyanti Simbolon dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 24 Juni 1993.
Ayah bernama Andri Soter Simbolon dan Ibu bernama Sanro Lumban Raja, dan
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1999 penulis masuk SD
Swasta EPPATA Batam dan lulus pada tahun 2005. Kemudian penulis melanjutkan
sekolah di SMP Negeri 4 Batam dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Negeri 8 Batam dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun
2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Negeri Medan dan
lulus melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama
perkuliahan penulis mengikuti organisasi kegiatan mahasiswa yaitu Ikatan Keluarga
Besar Kristen Biologi (IKBKB), dan Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen Protestan
(UKMKP). Penulis menyelesaikan studinya pada tahun 2015.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga akhirnya penelitian ini
dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Numbered Head Together (NHT) Dikombinasikan Dengan Mind Mapping Dan
NHT Tanpa Mind Mapping Pada Materi Ekosistem Di Kelas X SMA RK Serdang
Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2014/2015”, disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada Bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc, Bapak Drs. Dj. Simamora,
M.Pd, dan Ibu Wina Dyah Puspitasari, S.Si, M.Si sebagai Dosen Penguji yang telah
memberikan masukan dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Batin Kaban selaku
Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta staf
pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah memberikan banyak bantuan
kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Masner
Simarmata selaku kepala sekolah SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam, dan
kepada Ibu Santa Lidya Tarigan selaku guru bidang studi Biologi dan seluruh
keluarga besar SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam yang telah memberi saran,
masukan dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian di kelas X SMA RK Serdang
Murni Lubuk Pakam.
vi
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
kedua orang tua, Ayah dan Ibu tersayang (Andri Soter Simbolon dan Sanro Lumban
Raja) atas kasih sayang, dorongan, semangat, nasihat, biaya, dan doa dalam setiap
langkah penulis, adik-adikku Ian Sentia Simbolon dan Hasiando Simbolon, beserta
seluruh keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan studi di UNIMED.
Buat Bapak dan Ibu Gembala GBI Betlehem Medan, sahabat-sahabatku yang
terkasih Dameria Sitinjak, Kak Imelda Sirait, Kak Rotua Ulima Gultom, Edo, Tetty
Sirait, Eva Purba, Ledy Yakin Ambarita, Jasmen Ebenezer Sihotang, komsel Harvest
& Aboda, The Rainbow, kelas Biologi Dik C 2011, teman kost Kasih Karunia
MMTC, juga kepada keluarga GPI bengkong Batam yang turut membantu dan
memberi dukungan doa kepada penulis dalam studi dan dalam penyelesaian skripsi
ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangannya, baik dari
segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.
Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya pengetahuan dalam ilmu
pendidikan khususnya biologi.
Medan,
2015
Penulis
(Erna Nurliyanti Simbolon)
NIM. 4113141025
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL
NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DIKOMBINASIKAN
DENGAN MIND MAPPING DAN NHT TANPA MIND
MAPPING PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS
X SMA RK SERDANG MURNI LUBUK PAKAM
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
Erna Nurliyanti Simbolon (NIM 4113141025)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan model
pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind
Mapping dan NHT tanpa Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa pada materi
ekosistem di kelas X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran
2014/2015.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yang diberi perlakuan
yang berbeda pada masing-masing kelas. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas X yang terdiri dari 4 kelas, yang berjumlah 167 orang. Kelas yang
digunakan sebagai sampel adalah kelas Xa dan kelas Xb, dengan jumlah anggota
sampel masing-masing adalah 43 orang. Sampel ditentukan secara random sampling
(secara acak). Untuk kelas Xa sebagai kelas eksperimen I yang diajar dengan model
pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind
Mapping, sedangkan kelas Xb sebagai kelas eksperimen II yang diajar dengan model
pembelajaran Numbered Head Together (NHT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terlihat adanya perbedaan hasil belajar
siswa yang signifikan dimana rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind
Mapping sebesar 82,90 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan Numbered Head Together (NHT) sebesar 77,44. Adanya perbedaan
hasil belajar siswa pada kedua kelas penelitian tersebut dibuktikan melalui uji
hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan taraf kepercayaan � = 0,05, dimana thit
> ttab (3,23 > 1,67), yang berarti dalam penelitian ini H0 ditolak sekaligus menerima
Ha sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan
dengan Mind Mapping dan NHT tanpa Mind Mapping pada materi ekosistem di kelas
X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2014/2015.
Kata kunci : hasil belajar, numbered head together, mind mapping, ekosistem
iv
THE DIFFERENCE OF STUDENT’S LEARNING BETWEEN NUMBERED
HEAD TOGETHER MODEL COMBINED WITH MIND MAP AND
WITHOUT MIND MAP AT ECOSYSTEM TOPIC IN CLASS X
SMA RK SERDANG MURNI LUBUK PAKAM
SCHOOL YEAR 2014/2015
Erna Nurliyanti Simbolon (NIM 4113141025)
ABSTRACT
This research was aimed to determine the type of each difference in the model
Numbered Head Together (NHT) combined with Mind Map and without Mind Map
against learning result on ecosystem in class X SMA RK Serdang Murni Lubuk
Pakam of school year 2014/2015.
This research was experimental through implemented different strategy. The
population in this research was all the students of class X consisting 4 classes,
totaling 167 people. While the research sample was taken randomly sampling in class
Xa was made as a class which use Mind Mapping with Numbered Head Together
model and class Xb was made as class use NHT without Mind Mapping, with each of
the number of student’s in the class are 43 people.
According to the data analysis of student learning outcomes seen a significant
difference in learning outcomes for which the average student learning outcomes are
taught using Numbered Head Together combined with Mind Mapping at 82,90 while
the average learning outcomes of students who are taught use Numbered Head
Together at 77,44. The big difference in student learning outcomes in both classroom
study demonstrated through hypothesis testing using t-test with a confidence level
� = 0,05, where tcount > ttable (3,23 > 1,67), which means that in this study H0 is
rejected at the same time so that it can accept Ha concluded that there are differences
in learning outcomes of students who are taught using Numbered Head Together
model combined with Mind Map and without Mind Map against learning result in
class X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam of school year 2014/2015.
Keywords: learning outcomes, numbered head together, mind mapping, ecosystem
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
i
ii
iii
v
vii
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1
1
4
4
5
5
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.3. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.4. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.5. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together
2.1.4.1. Tahapan Model Pembelajaran Kooperatif NHT
2.1.4.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Peembelajaran Kooperatif
NHT
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif Peta Pikiran (Mind Mapping)
2.1.5.1. Langkah-Langkah Pembuatan Peta Pikiran
2.1.5.2. Kegunaan Peta Pikiran
2.1.5.3. Kelebihan dan Kelemahan Peta Pikiran
2.1.6. Materi Ekosistem
2.1.6.1. Pengertian Ekosistem
2.1.6.2. Satuan-Satuan dalam Ekosistem
2.1.6.3. Komponen Ekosistem
2.1.6.4. Bentuk Interaksi Antar Komponen Ekosistem
2.1.6.5. Aliran Energi
2.1.6.6. Daur Biogeokimia
7
7
7
8
9
9
10
10
11
12
13
14
15
15
16
18
18
19
19
19
21
24
26
29
viii
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis Penelitian
2.3.1. Hipotesis Verbal
2.3.2. Hipotesis Statistik
33
34
34
34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
3.1.2. Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Jenis dan Sumber Data
3.6.1. Jenis Data
3.6.2. Sumber Data
3.7. Alat dan Teknik Pengumpul Data
3.7.1. Alat Pengumpulan Data
3.7.2. Teknik Pengumpulan Data
3.7.2.1. Uji Persyaratan Analisis
35
35
35
35
35
35
35
35
36
36
39
39
39
39
39
40
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian
4.1.1.1. Validitas Tes
4.1.1.2. Reliabilitas Tes
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Tes
4.1.1.4. Daya Pembeda Tes
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data
4.2. Pengujian Hipotesis
4.3. Pembahasan
4.3.1. Kemampuan Siswa Membuat Mind Mapping (Peta Pikiran)
4.3.2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas NHT dikombinasikan
dengan Mind Mapping dan NHT tanpa Mind Mapping
46
46
46
46
46
46
47
47
50
51
52
53
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
56
56
56
DAFTAR PUSTAKA
57
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
13
Tabel 3.1. Desain Eksperimen dan Penelitian
36
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
40
Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Pretest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
47
Tabel 4.2. Perbedaan Nilai Postest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
49
Tabel 4.3. Pengujian Normalitas Data Penelitian
50
Tabel 4.4. Pengujian Homogenitas Data Penelitian
50
Tabel 4.5. Hasil Pengujian Hipotesis Data Penelitian
52
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Mind Map
17
Gambar 2.2. Jaring-jaring Makanan
27
Gambar 2.3. Daur Karbon
30
Gambar 2.4. Daur Nitrogen
31
Gambar 2.5. Daur Fosfor
32
Gambar 2.6. Daur Sulfur
33
Gambar 3.1. Skema Prosedur Pelaksanaan Penelitian
38
Gambar 4.1. Perbedaan Skor Pretest Kelas Eksperimen I dan II
48
Gambar 4.2. Perbedaan Skor Postest Kelas Eksperimen I dan II
49
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Proses belajar-mengajar akan senantiasa merupakan proses kegiatan
interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan
guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya. Di
dalam proses-belajar mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek
belajar, dituntut adanya profil kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan,
kemampuan, sikap dan tata nilai serta sifat-sifat pribadi, agar proses itu dapat
berlangsung dengan efektif dan efisien (Sardiman, 2011).
Menurut Suyanto (2013) agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
optimal, guru harus memiliki kemampuan dalam memilih pendekatan, strategi,
dan metote pembelajaran. Apabila siswa malas dalam belajar dapat diketahui
bahwa salah satu penyebabnya adalah masalah metode yang digunakan guru saat
mengajar tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Penggunaan metode belajar
sebaiknya disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Selain itu
guru sebagai pendidik juga dapat merencanakan kolaborasi metode pembelajaran
yang efektif. Sehingga murid dapat dengan mudah memahami pelajaran yang
diberikan oleh guru. Dengan hal ini diharapkan guru dapat membangkitkan
motivasi siswa untuk belajar sehingga dapat meningkatkan hasil pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi biologi di SMA
RK Serdang Murni Lubuk Pakam, bahwa sejauh ini pembelajaran biologi yang
dilakukan di kelas sering hanya menerapkan metode konvensional seperti
ceramah dan tanya jawab. Guru jarang melakukan variasi model pembelajaran.
Hal ini berarti pembelajaran biologi masih berpusat pada guru (teacher-centered).
Adanya kecenderungan dimana guru-guru pada umumnya menyajikan materi
pelajaran secara konvensional dinilai kurang efektif dalam menekankan proses
belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh hasil belajar. Hal ini terbukti
dari proses belajar siswa yang kurang aktif dan kurang merespon dalam proses
2
belajar mengajar di kelas. Metode konvensional dianggap
tidak
kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain
memberi
dalam
menyelesaikan persoalan, juga kurang efektif dalam melatih keberanian siswa
untuk mengemukakan pendapat. Sehingga hanya menimbulkan suasana yang
pasif di dalam kelas. Apabila guru hanya menerapkan metode ceramah dalam
mengajar, akan mengakibatkan gaya belajar siswa menjadi kurang aktif dan daya
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran berkurang. Sehingga pada akhirnya
akan menyebabkan hasil belajar siswa menurun.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran biologi di
sekolah ini adalah 75. Sebaliknya nilai ulangan siswa masih rendah di bawah nilai
KKM sehingga perlu dilakukan remedial agar nilai siswa menjadi lebih baik. Hal
ini menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah. Dalam upaya meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa, maka perlu dilakukan suatu terobosan baru yang
salah satunya
yaitu pemillihan model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik bidang studi dan materi yang diajarkan. Dengan ini siswa diharapkan
termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Sekarang ini telah banyak dikembangkan
model pembelajaran yang kreatif dan inovatif, yang tujuannnya tidak lain untuk
meningkatkan kerjasama akademik antar siswa, mengembangkan rasa antusias
dan percaya diri, meningkatkan kemampuan akademik individu maupun
kelompok, serta membentuk ketergantungan yang positif.
Pendekatan pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
mengutamakan kerja sama antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model Numbered Head Together (NHT) adalah termasuk salah satu tipe
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini dirancang untuk mempengaruhi
pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional untuk
melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi pelajaran. Melalui model
pembelajaran NHT, siswa dilatih untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan guru pada saat pelajaran berlangsung, menghargai pendapat individu
lain, meningkatkan kerjasama antar siswa, serta berani mengeluarkan pendapat.
Di lain sisi, guru berperan sebagai fasilitator dan koordinator kegiatan belajar bagi
3
individu maupun kelompok yang mengalami kesulitan, bukan sebagai pengajar
(instruktur) yang mendominasi kegiatan dalam kelas.
Salah satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar
mengajar biologi adalah mencatat. Karena tanpa mencatat dan mengulanginya,
kebanyakan siswa hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang mereka
baca atau yang mereka dengar kemarin (De Porter, 2008). Akan tetapi belajar
biologi akan lebih mengesankan dan menyenangkan dengan cara membuat catatan
yang menarik. Mind Mapping merupakan cara mencatat yang efektif, efisien,
kreatif, menarik, mudah dan berdaya guna karena dilakukan dengan cara
memetakan pikiran-pikiran kita. Menurut Buzan (2006) peta pikiran adalah cara
yang paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak dan untuk
kembali mengambil informasi dari dalam otak. Pada peta pikiran siswa dapat
menuangkan hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran, sehingga
siswa dapat lebih mudah mengingat materi yang dipelajari. Menurut Ristiasari,
dkk (2012) penerapan model pembelajaran problem solving dikombinasi dengan
mind mapping dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII
G pada pembelajaran materi ekosistem di SMP Negeri 6 Temanggung.
Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen lebih besar
dibandingkan kelas kontrol.
Melalui penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
dan Mind Mapping, guru diharapkan dapat mengetahui bagaimana perkembangan
kemampuan belajar siswa dalam memahami pelajaran. Dengan model
pembelajaran kooperatif NHT, siswa dapat aktif berdiskusi dan bekerjasama
dengan siswa lain, kemudian siswa membuat sebuah ringkasan berupa mind
mapping (peta pikiran) agar lebih mudah untuk mengingat tentang materi yang
dipelajari. Kombinasi kedua model pembelajaran
ini, yaitu Numbered Head
Together (NHT) dan Mind mapping bertujuan untuk meningkatkan motivasi,
aktivitas, pemahaman konsep, serta kreativitas siswa. Sehingga pada akhirnya
dapat mendongkrak hasil belajar siswa. Menurut Wahyuni dan Sudarisman (2010)
bahwa hasil belajar biologi siswa SMP
Negeri 2 Tangen Kabupaten Sragen
Tahun Pembelajaran 2010/2011 pada materi Ciri-ciri Makhluk Hidup mengalami
4
peningkatan hasil belajar setelah peneliti menggunakan model Numbered Head
Together (NHT) yakni dengan perolehan nilai rata-rata 75,32 pada kelas NHT
sedangkan menggunakan model Bamboo Dancing diperoleh nilai rata-rata 68,38
dengan nilai KKM yaitu 60.
Materi Ekosistem merupakan materi pembelajaran yang diajarkan di
semester genap. Materi ini terdiri dari konsep-konsep yang mencakup
pembahasan
cukup
luas,
yang
dalam
penerapannya
diajarkan
dengan
menggunakan metode konvensional, sehingga diperlukan pengajaran model
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind
Mapping. Model pembelajaran ini juga masih perlu diperkenalkan kepada siswa
karena belum pernah diterapkan di dalam kelas.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis perlu
mengadakan penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Model Numbered Head Together (NHT) Dikombinasikan Dengan
Mind Mapping Dan NHT Tanpa Mind Mapping Pada Materi Ekosistem Di Kelas
X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2014/2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi.
2. Variasi dalam pembelajaran masih kurang dalam menerapkan model-model
pembelajaran.
3. Siswa masih belum terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
4. Model Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind
Mapping belum pernah digunakan dalam pembelajaran biologi.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada perbedaan model
Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind Mapping dan
5
NHT tanpa Mind Mapping pada materi Ekosistem di kelas X SMA RK Serdang
Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2014/2015.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
NHT tanpa Mind Mapping pada materi Ekosistem di kelas X SMA RK Serdang
Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
NHT dikombinasikan dengan Mind Mapping pada materi Ekosistem di kelas X
SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar biologi pada materi Ekosistem dengan
menggunakan model Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan
Mind Mapping dan NHT tanpa Mind Mapping di kelas X SMA RK Serdang
Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model NHT tanpa Mind Mapping pada materi Ekosistem di kelas X SMA RK
Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model NHT dikombinasikan dengan Mind Mapping pada materi Ekosistem di
kelas X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada materi Ekosistem
dengan
menggunakan
model
Numbered
Head
Together
(NHT)
dikombinasikan dengan Mind Mapping dan NHT tanpa Mind Mapping di
kelas X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015.
6
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan,
diantaranya:
1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan aktvitas, kreativitas, dan hasil
belajar biologi siswa, memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa
tentang cara berdiskusi dengan model pembelajaran NHT dikombinasikan
dengan Mind Mapping.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam memilih model pembelajaran yang
akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas sehingga
mengoptimalkan hasil kerja guru.
3. Bagi peneliti, sebagai referensi dalam cara mengajar ke depannya dan bekal
untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang mampu meningkatkan kualitas
pembelajaran.
4. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya yang
melakukan penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
RIWAYAT HIDUP
Erna Nurliyanti Simbolon dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 24 Juni 1993.
Ayah bernama Andri Soter Simbolon dan Ibu bernama Sanro Lumban Raja, dan
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1999 penulis masuk SD
Swasta EPPATA Batam dan lulus pada tahun 2005. Kemudian penulis melanjutkan
sekolah di SMP Negeri 4 Batam dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Negeri 8 Batam dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun
2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Negeri Medan dan
lulus melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selama
perkuliahan penulis mengikuti organisasi kegiatan mahasiswa yaitu Ikatan Keluarga
Besar Kristen Biologi (IKBKB), dan Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen Protestan
(UKMKP). Penulis menyelesaikan studinya pada tahun 2015.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga akhirnya penelitian ini
dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Numbered Head Together (NHT) Dikombinasikan Dengan Mind Mapping Dan
NHT Tanpa Mind Mapping Pada Materi Ekosistem Di Kelas X SMA RK Serdang
Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2014/2015”, disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada Bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc, Bapak Drs. Dj. Simamora,
M.Pd, dan Ibu Wina Dyah Puspitasari, S.Si, M.Si sebagai Dosen Penguji yang telah
memberikan masukan dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Batin Kaban selaku
Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta staf
pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah memberikan banyak bantuan
kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Masner
Simarmata selaku kepala sekolah SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam, dan
kepada Ibu Santa Lidya Tarigan selaku guru bidang studi Biologi dan seluruh
keluarga besar SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam yang telah memberi saran,
masukan dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian di kelas X SMA RK Serdang
Murni Lubuk Pakam.
vi
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
kedua orang tua, Ayah dan Ibu tersayang (Andri Soter Simbolon dan Sanro Lumban
Raja) atas kasih sayang, dorongan, semangat, nasihat, biaya, dan doa dalam setiap
langkah penulis, adik-adikku Ian Sentia Simbolon dan Hasiando Simbolon, beserta
seluruh keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan studi di UNIMED.
Buat Bapak dan Ibu Gembala GBI Betlehem Medan, sahabat-sahabatku yang
terkasih Dameria Sitinjak, Kak Imelda Sirait, Kak Rotua Ulima Gultom, Edo, Tetty
Sirait, Eva Purba, Ledy Yakin Ambarita, Jasmen Ebenezer Sihotang, komsel Harvest
& Aboda, The Rainbow, kelas Biologi Dik C 2011, teman kost Kasih Karunia
MMTC, juga kepada keluarga GPI bengkong Batam yang turut membantu dan
memberi dukungan doa kepada penulis dalam studi dan dalam penyelesaian skripsi
ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini,
namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangannya, baik dari
segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.
Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya pengetahuan dalam ilmu
pendidikan khususnya biologi.
Medan,
2015
Penulis
(Erna Nurliyanti Simbolon)
NIM. 4113141025
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL
NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DIKOMBINASIKAN
DENGAN MIND MAPPING DAN NHT TANPA MIND
MAPPING PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS
X SMA RK SERDANG MURNI LUBUK PAKAM
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
Erna Nurliyanti Simbolon (NIM 4113141025)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan model
pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind
Mapping dan NHT tanpa Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa pada materi
ekosistem di kelas X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran
2014/2015.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen yang diberi perlakuan
yang berbeda pada masing-masing kelas. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas X yang terdiri dari 4 kelas, yang berjumlah 167 orang. Kelas yang
digunakan sebagai sampel adalah kelas Xa dan kelas Xb, dengan jumlah anggota
sampel masing-masing adalah 43 orang. Sampel ditentukan secara random sampling
(secara acak). Untuk kelas Xa sebagai kelas eksperimen I yang diajar dengan model
pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind
Mapping, sedangkan kelas Xb sebagai kelas eksperimen II yang diajar dengan model
pembelajaran Numbered Head Together (NHT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terlihat adanya perbedaan hasil belajar
siswa yang signifikan dimana rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind
Mapping sebesar 82,90 sedangkan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan Numbered Head Together (NHT) sebesar 77,44. Adanya perbedaan
hasil belajar siswa pada kedua kelas penelitian tersebut dibuktikan melalui uji
hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan taraf kepercayaan � = 0,05, dimana thit
> ttab (3,23 > 1,67), yang berarti dalam penelitian ini H0 ditolak sekaligus menerima
Ha sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan
dengan Mind Mapping dan NHT tanpa Mind Mapping pada materi ekosistem di kelas
X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2014/2015.
Kata kunci : hasil belajar, numbered head together, mind mapping, ekosistem
iv
THE DIFFERENCE OF STUDENT’S LEARNING BETWEEN NUMBERED
HEAD TOGETHER MODEL COMBINED WITH MIND MAP AND
WITHOUT MIND MAP AT ECOSYSTEM TOPIC IN CLASS X
SMA RK SERDANG MURNI LUBUK PAKAM
SCHOOL YEAR 2014/2015
Erna Nurliyanti Simbolon (NIM 4113141025)
ABSTRACT
This research was aimed to determine the type of each difference in the model
Numbered Head Together (NHT) combined with Mind Map and without Mind Map
against learning result on ecosystem in class X SMA RK Serdang Murni Lubuk
Pakam of school year 2014/2015.
This research was experimental through implemented different strategy. The
population in this research was all the students of class X consisting 4 classes,
totaling 167 people. While the research sample was taken randomly sampling in class
Xa was made as a class which use Mind Mapping with Numbered Head Together
model and class Xb was made as class use NHT without Mind Mapping, with each of
the number of student’s in the class are 43 people.
According to the data analysis of student learning outcomes seen a significant
difference in learning outcomes for which the average student learning outcomes are
taught using Numbered Head Together combined with Mind Mapping at 82,90 while
the average learning outcomes of students who are taught use Numbered Head
Together at 77,44. The big difference in student learning outcomes in both classroom
study demonstrated through hypothesis testing using t-test with a confidence level
� = 0,05, where tcount > ttable (3,23 > 1,67), which means that in this study H0 is
rejected at the same time so that it can accept Ha concluded that there are differences
in learning outcomes of students who are taught using Numbered Head Together
model combined with Mind Map and without Mind Map against learning result in
class X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam of school year 2014/2015.
Keywords: learning outcomes, numbered head together, mind mapping, ecosystem
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
i
ii
iii
v
vii
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1
1
4
4
5
5
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.3. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.4. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif
2.1.3.5. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together
2.1.4.1. Tahapan Model Pembelajaran Kooperatif NHT
2.1.4.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Peembelajaran Kooperatif
NHT
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif Peta Pikiran (Mind Mapping)
2.1.5.1. Langkah-Langkah Pembuatan Peta Pikiran
2.1.5.2. Kegunaan Peta Pikiran
2.1.5.3. Kelebihan dan Kelemahan Peta Pikiran
2.1.6. Materi Ekosistem
2.1.6.1. Pengertian Ekosistem
2.1.6.2. Satuan-Satuan dalam Ekosistem
2.1.6.3. Komponen Ekosistem
2.1.6.4. Bentuk Interaksi Antar Komponen Ekosistem
2.1.6.5. Aliran Energi
2.1.6.6. Daur Biogeokimia
7
7
7
8
9
9
10
10
11
12
13
14
15
15
16
18
18
19
19
19
21
24
26
29
viii
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis Penelitian
2.3.1. Hipotesis Verbal
2.3.2. Hipotesis Statistik
33
34
34
34
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
3.1.2. Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Variabel Penelitian
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Jenis dan Sumber Data
3.6.1. Jenis Data
3.6.2. Sumber Data
3.7. Alat dan Teknik Pengumpul Data
3.7.1. Alat Pengumpulan Data
3.7.2. Teknik Pengumpulan Data
3.7.2.1. Uji Persyaratan Analisis
35
35
35
35
35
35
35
35
36
36
39
39
39
39
39
40
43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian
4.1.1.1. Validitas Tes
4.1.1.2. Reliabilitas Tes
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Tes
4.1.1.4. Daya Pembeda Tes
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data
4.2. Pengujian Hipotesis
4.3. Pembahasan
4.3.1. Kemampuan Siswa Membuat Mind Mapping (Peta Pikiran)
4.3.2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas NHT dikombinasikan
dengan Mind Mapping dan NHT tanpa Mind Mapping
46
46
46
46
46
46
47
47
50
51
52
53
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
56
56
56
DAFTAR PUSTAKA
57
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
13
Tabel 3.1. Desain Eksperimen dan Penelitian
36
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
40
Tabel 4.1. Perbedaan Nilai Pretest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
47
Tabel 4.2. Perbedaan Nilai Postest Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
49
Tabel 4.3. Pengujian Normalitas Data Penelitian
50
Tabel 4.4. Pengujian Homogenitas Data Penelitian
50
Tabel 4.5. Hasil Pengujian Hipotesis Data Penelitian
52
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Mind Map
17
Gambar 2.2. Jaring-jaring Makanan
27
Gambar 2.3. Daur Karbon
30
Gambar 2.4. Daur Nitrogen
31
Gambar 2.5. Daur Fosfor
32
Gambar 2.6. Daur Sulfur
33
Gambar 3.1. Skema Prosedur Pelaksanaan Penelitian
38
Gambar 4.1. Perbedaan Skor Pretest Kelas Eksperimen I dan II
48
Gambar 4.2. Perbedaan Skor Postest Kelas Eksperimen I dan II
49
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Proses belajar-mengajar akan senantiasa merupakan proses kegiatan
interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan
guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya. Di
dalam proses-belajar mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek
belajar, dituntut adanya profil kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan,
kemampuan, sikap dan tata nilai serta sifat-sifat pribadi, agar proses itu dapat
berlangsung dengan efektif dan efisien (Sardiman, 2011).
Menurut Suyanto (2013) agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
optimal, guru harus memiliki kemampuan dalam memilih pendekatan, strategi,
dan metote pembelajaran. Apabila siswa malas dalam belajar dapat diketahui
bahwa salah satu penyebabnya adalah masalah metode yang digunakan guru saat
mengajar tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Penggunaan metode belajar
sebaiknya disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Selain itu
guru sebagai pendidik juga dapat merencanakan kolaborasi metode pembelajaran
yang efektif. Sehingga murid dapat dengan mudah memahami pelajaran yang
diberikan oleh guru. Dengan hal ini diharapkan guru dapat membangkitkan
motivasi siswa untuk belajar sehingga dapat meningkatkan hasil pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi biologi di SMA
RK Serdang Murni Lubuk Pakam, bahwa sejauh ini pembelajaran biologi yang
dilakukan di kelas sering hanya menerapkan metode konvensional seperti
ceramah dan tanya jawab. Guru jarang melakukan variasi model pembelajaran.
Hal ini berarti pembelajaran biologi masih berpusat pada guru (teacher-centered).
Adanya kecenderungan dimana guru-guru pada umumnya menyajikan materi
pelajaran secara konvensional dinilai kurang efektif dalam menekankan proses
belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh hasil belajar. Hal ini terbukti
dari proses belajar siswa yang kurang aktif dan kurang merespon dalam proses
2
belajar mengajar di kelas. Metode konvensional dianggap
tidak
kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain
memberi
dalam
menyelesaikan persoalan, juga kurang efektif dalam melatih keberanian siswa
untuk mengemukakan pendapat. Sehingga hanya menimbulkan suasana yang
pasif di dalam kelas. Apabila guru hanya menerapkan metode ceramah dalam
mengajar, akan mengakibatkan gaya belajar siswa menjadi kurang aktif dan daya
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran berkurang. Sehingga pada akhirnya
akan menyebabkan hasil belajar siswa menurun.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran biologi di
sekolah ini adalah 75. Sebaliknya nilai ulangan siswa masih rendah di bawah nilai
KKM sehingga perlu dilakukan remedial agar nilai siswa menjadi lebih baik. Hal
ini menunjukkan hasil belajar siswa masih rendah. Dalam upaya meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa, maka perlu dilakukan suatu terobosan baru yang
salah satunya
yaitu pemillihan model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik bidang studi dan materi yang diajarkan. Dengan ini siswa diharapkan
termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Sekarang ini telah banyak dikembangkan
model pembelajaran yang kreatif dan inovatif, yang tujuannnya tidak lain untuk
meningkatkan kerjasama akademik antar siswa, mengembangkan rasa antusias
dan percaya diri, meningkatkan kemampuan akademik individu maupun
kelompok, serta membentuk ketergantungan yang positif.
Pendekatan pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
mengutamakan kerja sama antar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model Numbered Head Together (NHT) adalah termasuk salah satu tipe
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini dirancang untuk mempengaruhi
pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional untuk
melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi pelajaran. Melalui model
pembelajaran NHT, siswa dilatih untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan guru pada saat pelajaran berlangsung, menghargai pendapat individu
lain, meningkatkan kerjasama antar siswa, serta berani mengeluarkan pendapat.
Di lain sisi, guru berperan sebagai fasilitator dan koordinator kegiatan belajar bagi
3
individu maupun kelompok yang mengalami kesulitan, bukan sebagai pengajar
(instruktur) yang mendominasi kegiatan dalam kelas.
Salah satu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar
mengajar biologi adalah mencatat. Karena tanpa mencatat dan mengulanginya,
kebanyakan siswa hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang mereka
baca atau yang mereka dengar kemarin (De Porter, 2008). Akan tetapi belajar
biologi akan lebih mengesankan dan menyenangkan dengan cara membuat catatan
yang menarik. Mind Mapping merupakan cara mencatat yang efektif, efisien,
kreatif, menarik, mudah dan berdaya guna karena dilakukan dengan cara
memetakan pikiran-pikiran kita. Menurut Buzan (2006) peta pikiran adalah cara
yang paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak dan untuk
kembali mengambil informasi dari dalam otak. Pada peta pikiran siswa dapat
menuangkan hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran, sehingga
siswa dapat lebih mudah mengingat materi yang dipelajari. Menurut Ristiasari,
dkk (2012) penerapan model pembelajaran problem solving dikombinasi dengan
mind mapping dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII
G pada pembelajaran materi ekosistem di SMP Negeri 6 Temanggung.
Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen lebih besar
dibandingkan kelas kontrol.
Melalui penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
dan Mind Mapping, guru diharapkan dapat mengetahui bagaimana perkembangan
kemampuan belajar siswa dalam memahami pelajaran. Dengan model
pembelajaran kooperatif NHT, siswa dapat aktif berdiskusi dan bekerjasama
dengan siswa lain, kemudian siswa membuat sebuah ringkasan berupa mind
mapping (peta pikiran) agar lebih mudah untuk mengingat tentang materi yang
dipelajari. Kombinasi kedua model pembelajaran
ini, yaitu Numbered Head
Together (NHT) dan Mind mapping bertujuan untuk meningkatkan motivasi,
aktivitas, pemahaman konsep, serta kreativitas siswa. Sehingga pada akhirnya
dapat mendongkrak hasil belajar siswa. Menurut Wahyuni dan Sudarisman (2010)
bahwa hasil belajar biologi siswa SMP
Negeri 2 Tangen Kabupaten Sragen
Tahun Pembelajaran 2010/2011 pada materi Ciri-ciri Makhluk Hidup mengalami
4
peningkatan hasil belajar setelah peneliti menggunakan model Numbered Head
Together (NHT) yakni dengan perolehan nilai rata-rata 75,32 pada kelas NHT
sedangkan menggunakan model Bamboo Dancing diperoleh nilai rata-rata 68,38
dengan nilai KKM yaitu 60.
Materi Ekosistem merupakan materi pembelajaran yang diajarkan di
semester genap. Materi ini terdiri dari konsep-konsep yang mencakup
pembahasan
cukup
luas,
yang
dalam
penerapannya
diajarkan
dengan
menggunakan metode konvensional, sehingga diperlukan pengajaran model
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind
Mapping. Model pembelajaran ini juga masih perlu diperkenalkan kepada siswa
karena belum pernah diterapkan di dalam kelas.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis perlu
mengadakan penelitian yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Model Numbered Head Together (NHT) Dikombinasikan Dengan
Mind Mapping Dan NHT Tanpa Mind Mapping Pada Materi Ekosistem Di Kelas
X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2014/2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi.
2. Variasi dalam pembelajaran masih kurang dalam menerapkan model-model
pembelajaran.
3. Siswa masih belum terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
4. Model Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind
Mapping belum pernah digunakan dalam pembelajaran biologi.
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada perbedaan model
Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan Mind Mapping dan
5
NHT tanpa Mind Mapping pada materi Ekosistem di kelas X SMA RK Serdang
Murni Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2014/2015.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
NHT tanpa Mind Mapping pada materi Ekosistem di kelas X SMA RK Serdang
Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
NHT dikombinasikan dengan Mind Mapping pada materi Ekosistem di kelas X
SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar biologi pada materi Ekosistem dengan
menggunakan model Numbered Head Together (NHT) dikombinasikan dengan
Mind Mapping dan NHT tanpa Mind Mapping di kelas X SMA RK Serdang
Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model NHT tanpa Mind Mapping pada materi Ekosistem di kelas X SMA RK
Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model NHT dikombinasikan dengan Mind Mapping pada materi Ekosistem di
kelas X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada materi Ekosistem
dengan
menggunakan
model
Numbered
Head
Together
(NHT)
dikombinasikan dengan Mind Mapping dan NHT tanpa Mind Mapping di
kelas X SMA RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P. 2014/2015.
6
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan,
diantaranya:
1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan aktvitas, kreativitas, dan hasil
belajar biologi siswa, memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa
tentang cara berdiskusi dengan model pembelajaran NHT dikombinasikan
dengan Mind Mapping.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam memilih model pembelajaran yang
akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas sehingga
mengoptimalkan hasil kerja guru.
3. Bagi peneliti, sebagai referensi dalam cara mengajar ke depannya dan bekal
untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang mampu meningkatkan kualitas
pembelajaran.
4. Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti berikutnya yang
melakukan penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini.