Pengaruh CAR dan LDR terhadap ROA pada Bank Pemerintahan Periode 2006-2010.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Banks in running its operations would not be separated from a variety of risks. Business risks the bank is the level of uncertainty about an outcome that is expected or hoped to be received. In fact, not all theories in which the effect of CAR and the LDR is directly proportional to the ROA in line with existing empirical evidence. Looking at the dynamics of the ratio of ROA and LDR are uncertain for a period of five years (June 2002 to June 2007), it is necessary to analyze whether the proposed research are the influence of CAR and LDR against the projected performance of banks with ROA in the four banks in Indonesia which is consistently listed in Indonesia Stock Exchange, Bank Mandiri, Bank BCA, Bank Danamon and Bank BRI in the subsequent period from 2007 to 2010.

This study aims to analyze the effect of Capital Adequacy Ratio (CAR) on the performance of banks as measured by Return on Assets (ROA), and analyzed the influence of Loan Deposit Ratio (LDR) on the performance of banks as measured by Return on Assets (ROA) ROA in the four banks in Indonesia which is consistently listed in Indonesia Stock Exchange, Bank Mandiri, Bank BCA, Bank Danamon and Bank BRI.

The data used by researchers from the data obtained in the form of company financial statements of each bank that will be used to transform the variables of the study.

The results showed that (a) Performance of the Banking (ROA) can be predicted by variables X1 and X2 is the level of capital adequacy ratio (CAR) and liquidity (LDR), (b) if the tested jointly independent variable (CAR & LDR) affect the variable not free (ROA) and when tested individually mampunyai independent variables influence dependent variable, (c) is jointly significant relationship exists between CAR and LDR for the banking performance (ROA).


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Bank dalam menjalankan operasinya tentunya tak lepas dari berbagai macam risiko. Risiko usaha bank merupakan tingkat ketidakpastian mengenai suatu hasil yang diperkirakan atau diharapkan akan diterima. Dalam kenyataannya, tidak semua teori dimana pengaruh CAR dan LDR berbanding lurus terhadap ROA sejalan dengan bukti empiris yang ada.

Melihat dinamika rasio ROA dan LDR yang tidak menentu selama periode lima tahun (Juni 2002 hingga Juni 2007), maka perlu diajukan penelitian untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh CAR dan LDR terhadap kinerja perbankan yang diproyeksikan dengan ROA pada empat bank di Indonesia yang secara konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu Bank Mandiri, Bank BCA, Bank Danamon, dan Bank BRI pada periode setelahnya yaitu 2007 – 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap kinerja perbankan yang diukur dengan Return on Asset (ROA), dan menganalisis pengaruh Loan Deposit Ratio (LDR) terhadap kinerja perbankan yang diukur dengan Return on Asset (ROA) ROA pada empat bank di Indonesia yang secara konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu Bank Mandiri, Bank BCA, Bank Danamon, dan Bank BRI.

Data yang digunakan oleh peneliti diperoleh dari data perusahaan berupa laporan keuangan masing-masing bank yang nantinya akan digunakan untuk ditransformasikan sebagai variabel penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) Kinerja Perbankan (ROA) dapat diprediksi oleh variabel X1 dan X2 yaitu tingkat kecukupan modal (CAR) dan Likuditas (LDR); (b) jika diuji secara bersama-sama variabel bebas (CAR & LDR) mempengaruhi variabel tidak bebas (ROA) dan jika dilakukan pengujian secara individu variabel bebas mampunyai pengaruh terhadap variabel tidak bebas; (c) secara bersama-sama terdapat hubungan yang signifikan antara CAR dan LDR terhadap kinerja perbankan (ROA).


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…... i

HALAMAN PENGESAHAN…... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR………...….. iv

ABSTRACT... vii

ABSTRAK... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR…... xii

DAFTAR TABEL…... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Bank ... 9

2.1.1 Pengertian Bank ... 9

2.1.2 Fungsi Bank ... 10

2.1.3 Jenis-jenis Bank ... 11

2.1.4 Usaha Bank………...………. 12

2.1.5 Karakterisitik Usaha Perbankan ... 14

2.1.6 Tingkat Kesehatan Bank ... 16

2.1.6.1 Penilaian Permodalan………17

2.1.6.2 Penilaian Kualitas Aktiva Produktif………..17


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.6.4 Penilaian Rentabilitas………19

2.1.6.5 Penilaian Likuiditas……… 20

2.2 Kinerja Perbankan ... 21

2.2.1 Pengertian Kinerja ... 21

2.2.2 Penilaian Kinerja ... 22

2.2.3 Tujuan dan Manfaat Kinerja ... 22

2.2.4 Alat Ukur Penilaian Kinerja Perbankan………...23

2.3 Kecukupan Modal (CAR) ... 25

2.3.1 Pengertian Modal………...25

2.3.2 Komponen Modal Bank………... 25

2.3.3 Pengukuran Rasio Kecukupan Modal (CAR)…………30

2.4 Likuiditas (LDR) ... 33

2.4.1 Pengertian Likuiditas ... 33

2.4.2 Pengukuran Rasio Likuiditas (LDR) ... 33

2.5 Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) terhadap Kinerja Perbankan (ROA) ... 34

2.6 Pengaruh Likuiditas (LDR) terhadap Kinerja Perbankan (ROA)36 2.7 Kerangka Penelitian... 39

2.8 Hipotesis Penelitian………..46

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

3.1 Objek Penelitian ... 47

3.2 Metode Penelitian ... 47

3.2.1 Metode yang Digunakan ... 47

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 48

3.2.3 Jenis dan Sumber Data………...51

3.2.3.1 Jenis Data……….…..51

3.2.3.2 Sumber Data………...52


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.2.5 Rancangan Pengujian Hipotesis………..….52

3.2.5.1 Rancangan Analisis………..53

3.2.5.2 Pemilihan dan Perhitungan Nilai Tes Statistik………....54

3.2.5.3 Penetapan Tingkat Signifikansi…………...58

3.2.6 Penarikan Kesimpulan………..59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

4.1 Hasil Penelitian ... 60

4.1.1 Tingkat Kecukupan Modal (CAR) ... 60

4.1.2 Likuiditas (LDR) ... 62

4.1.3 Kinerja Perbankan (ROA) ... 65

4.1.4 Hasil Analisis Regresi Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) dan Likuiditas (LDR) terhadap Kinerja Perbankan (ROA)………...67

4.1.5 Uji Signifikansi Koefisien Regresi………...68

4.2 Pembahasan ... 72

4.2.1 Analisis Capital Adequacy Ratio (CAR) ... 72

4.2.2 Analisis Loan to Deposit Ratio (LDR)………...73

4.2.3 Analisis Kinerja Perbankan (ROA)………..74

4.2.4 Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) dan Likuiditas (LDR) terhadap Kinerja Perbankan………….75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 77

5.2 Saran... 78

5.2.1 Bagi Pihak Perbankan………..78


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Pengaruh CAR terhadap Profitabilitas…...35 Gambar 2 Pengaruh CAR dan LDR terhadap Kinerja Perbankan (ROA)…..38 Gambar 4.1 Tingkat Kecukupan Modal (CAR) Bank Pemerintah………62 Gambar 4.2Tingkat Likuiditas (LDR)Bank Pemerintah………..…..64 Gambar 4.3 Tingkat Kinerja Perbankan (ROA)………..…..66


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Operasionalisasi Variabel ... 50

Tabel II Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 57

Tabel 4.1 Tingkat Kecukupan Modal (CAR) ... 61

Tabel 4.2 Pertumbuhan CAR ... 61

Tabel 4.3 Tingkat Likuiditas (LDR) ... 63

Tabel 4.4 Pertumbuhan LDR ... 64

Tabel 4.5 Tingkat Kinerja Perbankan ... 65

Tabel 4.6 Pertumbuhan ROA ... 66

Tabel 4.7 Regresi ... 67

Tabel 4.8 Uji F Hitung ... 69


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A BNI: Ikhtisar Keuangan (2003-2007) BNI: A Decade of Dedication (2010) BNI: Laporan Tahunan (2009) Lampiran B BRI: Laporan Tahunan (2006-2007)

BRI: Laporan Tahunan (2008-2009)

Lampiran C Bank Mandiri: Laporan Tahunan (2001-2006) Bank Mandiri: Laporan Tahunan (2006-2007) Bank Mandiri: Laporan Tahunan (2008-2009) Bank Mandiri: Laporan Tahunan (2010)


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor perbankan. Industri Perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai Financial Intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Menurut Ali (2006), bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang memiliki izin usaha untuk beroperasi sebagai bank, yaitu menerima penempatan dana-dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank tersebut, memberikan pinjaman kepada masyarakat dan dunia usaha pada umumnya, memberi akseptasi atas berbagai bentuk surat utang yang disampaikan pada bank tersebut serta menerbitkan cek. Usaha perbankan sendiri lahir karena pada kenyataannya tidak semua orang yang menabung menggunakan tabungannya untuk keperluannya seharihari, sedangkan banyak kegiatan usaha lain yang membutuhkan modal lebih banyak dari kemampuan para pemilik usaha tersebut (Jaya, 1998).

Terjadinya krisis moneter di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 membawa dampak pada sektor perbankan. Krisis moneter mengakibatkan banyaknya bank yang mengalami kredit macet. Hal tersebut mempengaruhi iklim investasi pasar modal dibidang perbankan baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Pohan (2002), krisis moneter di Indonesia secara umum dapat dikatakan merupakan


(10)

BAB 1 PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha imbas dari lemahnya kualitas sistem perbankan. Liberalisasi sektor perbankan sejak tahun 1988 lebih banyak berimplikasi pada peningkatan kuantitas daripada kualitas lembaga perbankan, sehingga efisiensi dan stabilitas perbankan masih jauh dari yang diharapkan. Rendahnya kualitas perbankan antara lain tercermin dari lemahnya kondisi internal sektor perbankan, lemahnya manajemen bank, moral hazard yang timbul akibat mekanisme exit yang belum tegas serta belum efektifnya pengawasan yang dilakukan Bank Indonesia. Sedangkan menurut Ali, (2006), penyebab terjadinya krisis ekonomi di Indonesia bukan lemahnya fundamental ekonomi, tetapi karena merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Utang luar negeri swasta jangka pendek sejak awal 1990-an telah terakumulasi sangat besar dimana sebagian besar tidak di-hedging (dilindungi nilainya terhadap mata uang asing). Hal inilah yang kemudian menambah tekanan terhadap nilai tukar rupiah, karena tidak tersedia cukup devisa untuk membayar hutang tempo beserta bunganya.

Industri perbankan merupakan industri yang syarat dengan risiko, terutama karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk berbagai investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga dan penanaman dana lainya (Imam Ghozali, 2007). Kondisi perbankan di Indonesia selama tahun 2005-2007 merupakan periode yang penuh dinamika bagi industri perbankan nasional. Ditengah beratnya tantangan yang dihadapi, bank pada umumnya mampu mempertahankan kinerja yang positif. Profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas bank stabil pada tingkat yang memadai. Namun demikian, fungsi intermediasi masih terkendala akibat perubahan kondisi perekonomian yang kurang menguntungkan (Laporan Tahunan Bank Indonesia, 2006).


(11)

BAB 1 PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha Kondisi perbankan ini mendorong pihak-pihak yang terlibat didalamnya untuk melakukan penilaian atas kesehatan bank. Salah satu pihak yang perlu mengetahui kinerja dari sebuah bank adalah investor sebab semakin baik kinerja bank tersebut maka jaminan keamanan atas dana yang diinvestasikan juga semakin besar. Dengan menggunakan rasio keuangan, investor dapat mengetahui kinerja suatu bank. Hal ini sesuai dengan pernyataan Muljono (1999) bahwa perbandingan dalam bentuk rasio menghasilkan angka yang lebih obyektif, karena pengukuran kinerja tersebut lebih dapat dibandingkan dengan bank-bank yang lain ataupun dengan periode sebelumnya.

Kinerja perusahaan dapat dilihat melalui berbagai macam variable atau indikator. Variabel atau indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Apabila kinerja sebuah perusahaan publik meningkat, nilai keusahaannya akan semakin tinggi. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, 1995), kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Informasi posisi dan kinerja keuangan dimasa lalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja dimasa depan dan hal-hal lain yang langsung menarik perhatian pemakai seperti pembayaran deviden, upah, pergerakan harga sekuritas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya.

Menurut Sofyan (2003), kinerja perbankan dapat diukur dengan menggunakan rata-rata tingkat bunga pinjaman, rata-rata tingkat bunga simpanan,


(12)

BAB 1 PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha dan profitabilitas perbankan. Lebih lanjut lagi dalam penelitiannya menyatakan bahwa tingkat bunga simpanan merupakan ukuran kinerja yang lemah dan menimbulkan masalah, sehingga dalam penelitiannya diisimpulkan bahwa profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank. Ukuran profitabilitas yang digunakan adalah rate of returnequity (ROE) untuk perusahaan pada umumnya dan return on asset (ROA) pada industri perbankan. Return on Asset (ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi perusahaan, sedangkan Return on Equity (ROE) hanya mengukur return yang diperoleh dari investasi pemilik perusahaan dalam bisnis tersebut (Mawardi, 2005). Sehingga dalam penelitian ini ROA digunakan sebagai ukuran kinerja perbankan.

Alasan dipilihnya Return on Asset (ROA) sebagai ukuran kinerja adalah karena ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar. Apabila ROA meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham (Husnan, 1998).

Beberapa faktor yang bepengaruh terhadap kinerja bank adalah CAR, dan LDR. Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio keuangan yang berkaitan dengan permodalan perbankan dimana besarnya modal suatu bank akan berpengaruh pada mampu atau tidaknya suatu bank secara efisien menjalankan kegiatannya. Jika modal yang dimiliki oleh bank tersebut mampu menyerap kerugian-kerugian yang tidak


(13)

BAB 1 PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha dapat dihindarkan, maka bank dapat mengelola seluruh kegiatannya secara efisien, sehingga kekayaan bank (kekayaan pemegang saham) diharapkan akan semakin meningkat demikian juga sebaliknya (Muljono, 1999). Dengan demikian Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai pengaruh terhadap kinerja bank.

Sementara Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenihi kewajiban yang harus dipenuhi. Sehingga semakin tinggi LDR maka laba bank semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif), dengan meningkatnya laba bank, maka kinerja bank juga meningkat. Dengan demikian besar-kecilnya rasio LDR suatu bank akan mempengaruhi kinerja bank tersebut.

Bank dalam menjalankan operasinya tentunya tak lepas dari berbagai macam risiko. Risiko usaha bank merupakan tingkat ketidak pastian mengenai suatu hasil yang diperkirakan atau diharapkan akan diterima (Permono, 2000). Dalam kenyataannya, tidak semua teori seperti yang telah dipaparkan diatas, (dimana pengaruh CAR dan LDR berbanding lurus terhadap ROA) sejalan dengan bukti empiris yang ada.

Melihat dinamika rasio ROA dan LDR yang tidak menentu selama periode lima tahun (juni 2002 hingga juni 2007), maka perlu diajukan penelitian untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh CAR dan LDR terhadap kinerja perbankan yang diproksikan dengan ROA pada tiga bank di Indonesia yang secara konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI pada periode setelahnya yaitu 2006– 2010.

Berdasarkan uraian di atas maka dalam penyusunan penelitian ini penulis mengambil judul sebagai berikut :


(14)

BAB 1 PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha “Pengaruh CAR dan LDR terhadap ROA pada Bank Pemerintahan Periode Tahun 2006 – 2010”.

1.2 Identifikasi Masalah

Atas dasar latar belakang masalah tersebut diatas, maka dapat disimpulkan terjadinya suatu kesenjangan (gap) antara teori yang selama ini dianggap benar dan selalu diterapkan pada industri perbankan dengan kondisi empiris bisnis perbankan yang ada selama periode 2006 sampai dengan 2010. Hal tersebut diperkuat dengan adanya beberapa riset gap antara peneliti satu dengan peneliti yang lain, perbedaan pendapat antara secara garis besar dapat dipaparkan seperti keterangan di bawah ini.

Menurut Mawardi (2005), dalam penelitiannya tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bank umum di Indonesia dimana CAR berpengaruh positif terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan oleh Werdaningtyas (2002), tentang faktor yang mempengaruhi profitabilitas Bank Take Over pramerger di Indonesia menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap ROA, LDR berpengaruh negatif terhadap ROA, dan Pangsa Pasar tidak memiliki pengaruh terhadap ROA. Sample yang digunakan adalah bank-bank BUMN di Indonesia antara lain PT Bank Mandiri tbk ; PT Bank BNI 46, dan Bank BRI periode 2008 - 2010.

Paparan diatas memperkuat alasan perlunya diadakan penelitian ini, yaitu analisis pengaruh rasio CAR dan LDR terhadap kinerja keuangan bank-bank yang konsisten terdaftar di bursa efek di Indonesia antara lain Bank Mandiri; Bank BCA, Bank Danamon dan Bank BRI periode 2007-2010. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha 1. Apakah terdapat pengaruh dari Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap kinerja

perbankan yang diukur dengan Return on Asset (ROA)?

2. Apakah terdapat pengaruh dari Loan Deposit Ratio (LDR) terhadap kinerja perbankan yang diukur dengan Return on Asset (ROA)?

1.3 Tujuan penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap kinerja perbankan yang diukur dengan Return on Asset (ROA).

2. Menganalisis pengaruh Loan Deposit Ratio (LDR) terhadap kinerja perbankan yang diukur dengan Return on Asset (ROA).

1.4 Kegunaan Penelitian

Sejalan dengan tujuan dari penelitian ini, maka kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bagi Emiten

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam bidang keuangan terutama dalam rangka memaksimumkan kinerja perusahaan dan pemegang saham, sehingga saham perusahaannya dapat terus bertahan dan mempunyai return yang besar.


(16)

BAB 1 PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi saham Bank Mandiri, Bank periode 2006 - 2010.

3. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya.


(17)

77 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis paparkan terhadap data penelitian yang telah terkumpul untuk kemudian diolah, mengenai pengaruh tingkat kecukupan modal (CAR) dan likuiditas (LDR) terhadap tingkat kinerja perbankan (ROA) pada tiga Bank milik pemerintah, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada identifikasi masalah yang menjadi acuan dasar dari maksud dan tujuan penelitian ini. Dapat disimpulkan sebagai berikut:

a) Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) dan Likuditas (LDR) terhadap Kinerja Perbankan (ROA)

Pengujian dengan menggunakan regresi ganda digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel Y yaitu Kinerja Perbankan (ROA) dapat diprediksi oleh variabel X1 dan X2 yaitu tingkat kecukupan modal (CAR) dan Likuditas (LDR). Dari hasil perhitungan sebelumnya diperoleh persamaan regresi ganda Y = -15,115 + 1,959 X1 + 2,046 X2. Hal ini menunjukkan bahwa jika CAR dan LDR sebesar nol, maka nilai ROA sebesar -15,115 dan jika CAR dan LDR naik satu satuan maka ROA akan meningkat sebesar 1,959 ditambah dengan 2,046 satuan. Begitu juga sebaliknya jika CAR dan LDR turun satu satuan maka ROA akan turun sebesar 1,959 ditambah dengan 2,046 satuan.

b) Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan perhitungan SPSS, diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,926 hal ini berarti kemampuan LDR dan CAR


(18)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 78

Universitas Kristen Maranatha dalam menerangkan ROA adalah sebesar 92,6%. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikoliniearitas. Hal ini dikarenakan dengan nilai koefisien determinasi yang tidak terlalu besar. Selain itu, jika diuji secara bersama-sama variabel bebas (CAR & LDR) mempengaruhi variabel tidak bebas (ROA) dan jika dilakukan pengujian secara individu variabel bebas mampunyai pengaruh terhadap variabel tidak bebas. c) Dari uji statistik F didapat Fhitung > Ftabel sehingga Ho ditolak. Hal ini

mengandung makna bahwa secara bersama-sama terdapat hubungan yang signifikan antara CAR dan LDR terhadap kinerja perbankan (ROA).

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Pihak Perbankan

Berikut adalah beberapa saran dari penulis berdasarkan penelitian, yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi perkembangan dan operasional Bank.

1. Mengacu pada hasil penelitian sebaiknya Bank lebih meningkatkan lagi kualitas penyaluran kreditnya dengan lebih aktif menyalurkan dana kepada masyarakat. Sampai batas yang diterapkan oleh Bank Indonesia sebesar 85%-110% karena hasil yang dicapai oleh masing-masing Bank masih dibawah standar tersebut. Sebagai salah satu cara adalah mempermudah syarat pengajuan kartu kredit, kredit kepemilikan rumah dan mempermudah pinjaman bagi para pengusaha.

2. Sebaiknya Bank harus memperhatikan peningkatan terhadap modal yang berasal dari dana sendiri untuk kelangsungan usahanya. Karena apabila tingkat kecukupan modalnya rendah maka kemampuan Bank untuk bertahan


(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 79

Universitas Kristen Maranatha pada saat mengalami kewajibannya kepada masyarakat menjadi sangat diragukan.

3. Bank juga harus terus menerus meningkatkan pemenuhan kebutuhan layanan perbankan serta perlindungan kepada nasabah agar masyarakat semakin percaya dengan kredibilitas Bank yang bersangkutan, hal ini akan sangat baik bagi pertumbuhan Bank.

5.2.2 Bagi Pihak Peneliti Selanjutnya

1. Sebaiknya sampel penelitian terhadap tingkat kecukupan modal dan likuiditas lebih diperbanyak, lebih fokus dan aplikatif agar dapat mempertahankan tingkat kecukupan modal pada posisi yang baik.

2. Hasil penelitian agar lebih akurat disarankan agar baik subjek maupun objek yang akan diambil diperbanyak, mengingat data lewat media pojok BEI sangat terbatas.


(20)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hasymi. 2006. Dasar-Dasar Operasi Bank,PT. Rineka Cipta

Almilia, Luciana Spica, dan Winny Herdiningtyas, 2005. “Analisa Rasio Camel terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Periode

2000-2002”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Volume 7 Nomor 2, STIE

Perbanas, Surabaya

Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan. Nasional Balai Pustaka

Ardiyos, 2000, Kamus besar Akuntansi, Citra Harta Firma, Jakarta

Dendawijaya, Lukman, 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan. Kedua, Ghalia Indonesia

Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia:Pengertian. Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: PT Bumi Aksara

Husnan, Suad . 1998. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuiritas. lidisi 3. UUP AMP YKPN, Yogyakarta

Jaya, Wihana K. & Nur Wanto C.N., 1998, “Analisis Struktur dan Kinerja Industri Bank Swasta Nasional di Indonesia tahun 1996”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.13, No.1, pp.42-52.

Pohan, Aulia, 2002, ”Arah dan Perkembangan Kebijakan Perbankan Nasional”, Ventura, Vol.5, No.1, April, pp.1-13

Ikatan Akuntan Indonesia, 1995, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta


(21)

Universitas Kristen Maranatha Mawardi, Wisnu, 2005, ”Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Asset Kurang dari 1 Triliun)”, Jurnal Bisnis Strategi Vol.14, No.1, Juli, pp.83-94.Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada

______. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers

Riyanto, Bambang, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Cetakan ke III, 1999, BPFE Yogyakarta, p.85-86.

Mulyono, Teguh Pudjo. 1999. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil. Yogyakarta: BPFE

Ruddy, Santoso T. 1994. Pembiayaan Transaksi Luar Negeri. Jakarta Erlangga Sinungan, Muchdorsyah. 2000. Strategi Manajemen Bank. Cetakan ketiga

Jakarta: Remika Cipta

Suyatno, Thomas. 1999. Kelembagaan Perbankan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Widjanarko. 1994. Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia. Jakarta: Erlangga

Yusuf, Amir A, 1998, Akuntansi Keuangan Lanjutan di. Indonesia, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta

Sumber lain :

Undang-undang RI No.10 tahun 1998

PSAK No.31 mengenai Akuntansi Perbankan

Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 53/KMK/.017/1999


(1)

BAB 1 PENDAHULUAN 8

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi saham Bank Mandiri, Bank periode 2006 - 2010.

3. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis paparkan terhadap data penelitian yang telah terkumpul untuk kemudian diolah, mengenai pengaruh tingkat kecukupan modal (CAR) dan likuiditas (LDR) terhadap tingkat kinerja perbankan (ROA) pada tiga Bank milik pemerintah, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada identifikasi masalah yang menjadi acuan dasar dari maksud dan tujuan penelitian ini. Dapat disimpulkan sebagai berikut:

a) Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (CAR) dan Likuditas (LDR) terhadap Kinerja Perbankan (ROA)

Pengujian dengan menggunakan regresi ganda digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel Y yaitu Kinerja Perbankan (ROA) dapat diprediksi oleh variabel X1 dan X2 yaitu tingkat kecukupan modal (CAR) dan Likuditas (LDR). Dari hasil perhitungan sebelumnya diperoleh persamaan regresi ganda Y = -15,115 + 1,959 X1 + 2,046 X2. Hal ini menunjukkan bahwa jika CAR dan LDR sebesar nol, maka nilai ROA sebesar -15,115 dan jika CAR dan LDR naik satu satuan maka ROA akan meningkat sebesar 1,959 ditambah dengan 2,046 satuan. Begitu juga sebaliknya jika CAR dan LDR turun satu satuan maka ROA akan turun sebesar 1,959 ditambah dengan 2,046 satuan.

b) Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan perhitungan SPSS, diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,926 hal ini berarti kemampuan LDR dan CAR


(3)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 78

dalam menerangkan ROA adalah sebesar 92,6%. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikoliniearitas. Hal ini dikarenakan dengan nilai koefisien determinasi yang tidak terlalu besar. Selain itu, jika diuji secara bersama-sama variabel bebas (CAR & LDR) mempengaruhi variabel tidak bebas (ROA) dan jika dilakukan pengujian secara individu variabel bebas mampunyai pengaruh terhadap variabel tidak bebas. c) Dari uji statistik F didapat Fhitung > Ftabel sehingga Ho ditolak. Hal ini

mengandung makna bahwa secara bersama-sama terdapat hubungan yang signifikan antara CAR dan LDR terhadap kinerja perbankan (ROA).

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Pihak Perbankan

Berikut adalah beberapa saran dari penulis berdasarkan penelitian, yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi perkembangan dan operasional Bank.

1. Mengacu pada hasil penelitian sebaiknya Bank lebih meningkatkan lagi kualitas penyaluran kreditnya dengan lebih aktif menyalurkan dana kepada masyarakat. Sampai batas yang diterapkan oleh Bank Indonesia sebesar 85%-110% karena hasil yang dicapai oleh masing-masing Bank masih dibawah standar tersebut. Sebagai salah satu cara adalah mempermudah syarat pengajuan kartu kredit, kredit kepemilikan rumah dan mempermudah pinjaman bagi para pengusaha.

2. Sebaiknya Bank harus memperhatikan peningkatan terhadap modal yang berasal dari dana sendiri untuk kelangsungan usahanya. Karena apabila tingkat kecukupan modalnya rendah maka kemampuan Bank untuk bertahan


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 79

pada saat mengalami kewajibannya kepada masyarakat menjadi sangat diragukan.

3. Bank juga harus terus menerus meningkatkan pemenuhan kebutuhan layanan perbankan serta perlindungan kepada nasabah agar masyarakat semakin percaya dengan kredibilitas Bank yang bersangkutan, hal ini akan sangat baik bagi pertumbuhan Bank.

5.2.2 Bagi Pihak Peneliti Selanjutnya

1. Sebaiknya sampel penelitian terhadap tingkat kecukupan modal dan likuiditas lebih diperbanyak, lebih fokus dan aplikatif agar dapat mempertahankan tingkat kecukupan modal pada posisi yang baik.

2. Hasil penelitian agar lebih akurat disarankan agar baik subjek maupun objek yang akan diambil diperbanyak, mengingat data lewat media pojok BEI sangat terbatas.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hasymi. 2006. Dasar-Dasar Operasi Bank,PT. Rineka Cipta

Almilia, Luciana Spica, dan Winny Herdiningtyas, 2005. “Analisa Rasio Camel terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Volume 7 Nomor 2, STIE Perbanas, Surabaya

Alwi Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan. Nasional Balai Pustaka

Ardiyos, 2000, Kamus besar Akuntansi, Citra Harta Firma, Jakarta

Dendawijaya, Lukman, 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Cetakan. Kedua, Ghalia Indonesia

Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia:Pengertian. Dasar,

Pengertian, dan Masalah. Jakarta: PT Bumi Aksara

Husnan, Suad . 1998. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuiritas. lidisi 3. UUP AMP YKPN, Yogyakarta

Jaya, Wihana K. & Nur Wanto C.N., 1998, “Analisis Struktur dan Kinerja Industri Bank Swasta Nasional di Indonesia tahun 1996”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.13, No.1, pp.42-52.

Pohan, Aulia, 2002, ”Arah dan Perkembangan Kebijakan Perbankan Nasional”, Ventura, Vol.5, No.1, April, pp.1-13

Ikatan Akuntan Indonesia, 1995, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta


(6)

Mawardi, Wisnu, 2005, ”Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Asset Kurang dari 1 Triliun)”, Jurnal Bisnis Strategi Vol.14, No.1, Juli, pp.83-94.Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada

______. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers

Riyanto, Bambang, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Cetakan ke III, 1999, BPFE Yogyakarta, p.85-86.

Mulyono, Teguh Pudjo. 1999. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersil. Yogyakarta: BPFE

Ruddy, Santoso T. 1994. Pembiayaan Transaksi Luar Negeri. Jakarta Erlangga Sinungan, Muchdorsyah. 2000. Strategi Manajemen Bank. Cetakan ketiga

Jakarta: Remika Cipta

Suyatno, Thomas. 1999. Kelembagaan Perbankan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Widjanarko. 1994. Hukum dan Ketentuan Perbankan di Indonesia. Jakarta: Erlangga

Yusuf, Amir A, 1998, Akuntansi Keuangan Lanjutan di. Indonesia, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta

Sumber lain :

Undang-undang RI No.10 tahun 1998

PSAK No.31 mengenai Akuntansi Perbankan

Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 53/KMK/.017/1999