Makna Akiramenai Dilihat Dari Esai 'Akiramerukedo, Akiramenai'.
Universitas Kristen Maranatha
エッセイ
あきらめるけ
、あきらめ
い
観る諦め
いの意味
概要
ステフ
・
・ク
ワン
44
6
マ
タキ
ス
大学
文学部
日本文学科
(2)
Universitas Kristen Maranatha
序論
日本 先進国 言わ 国々 術的経済的 展
いう 主 要因 諦 い いう考え方 あ あ
あ い いう語彙 あ 否定形 あ 本研究 エッセ
集 あ い 中 あ あ い いうエッセ
諦 い いう日本人 精神 析
エッセ 集 著者 医者 あ 鎌田 命 あ 限 諦 い
生 欲 い い 患者 心 大 患者 家族 ふ 合い 中 日 見
生 方 描く あ 中 あ あ い 病院
肝臓 ン 疑わ 共働学舎 共同生活 知的障害者 男性 医者 共働
学舎 タッ 彼 番 い治療法 求 命 寄 う医療 描い い
医者 共働学舎 タッ 彼 完全 回復 い 知 い 医者 共働学
舎 タッ 諦 う い 彼 生活 質 変え く 穏
日々 送 う 試
エッセ 析 エッセ 内容 調 基 枠組 行為項
クタン 作成 エッセ 基本的構造 示 行為項 ク 物語
場 行為者 場人物あ い 様々 手段 役割 類
コ- 指 行為項 クタン 送 手 対象 手 援 者 主体
(3)
Universitas Kristen Maranatha
本論
本研究 枠組 割 中 枠組
諦 い い 析 いく 各枠組 い 各行為項 ク
タン 要素 適当 言葉 文 当 以
記 通 枠組 2 諦 い いう表現 反映 文 私 心 師
う 方 無理 知 相談申 時間い 幸い 存
あ 枠組 諦 い精神 ャー 行動 読
ャー 鎌田先生 妻 鎌田先生 多忙 知 依頼 引 く
可能性 低 関わ 鎌田先生 宮嶋先生 依頼 ック 送
信
枠組 3 諦 い いう表現 反映 文 電話 話 い う ぼく
心 宮嶋先生 言葉 う 落 あ 枠組 諦 い精神 宮
嶋先生 言葉 読 宮嶋先生 鎌田先生 森君 治療 い 鎌田
先生 当初 断 予定 過去 共働学舎 良い体験 思い出 森君 治療
断
枠 組 み
送 手 増 い 共 働 学 舎 タ ッ 宮 嶋 先 生 宮 嶋 先 生 連 絡 検 査 対 象 畑 借 鎌 田 先 生 宮 嶋 先 生 森 君
手 鎌 田 先 生 Ø 鎌 田 先 生 同 情 検 査 結 果 出 援 者 Ø 海 共 働 学 舎 印 象 中 野 先 生 濱 口 先 生
主 体 鎌 田 先 生 ャ - 鎌 田 先 生 鎌 田 先 生
反 対 者 Ø Ø 多 忙 不
枠組
送 手 初期 ク ョン 胃 検査 春谷 手紙 命 価値
対象 森君 森君 森君 適 ケ
手 心臓 Ø Ø ク ー
援 者 濱口先生 荒木先生 Ø Ø
主体 鎌田先生 タッ 鎌田先生 タッ 鎌田先生 鎌田先生
(4)
Universitas Kristen Maranatha
枠組 4 諦 い いう表現 反映 文 簡単 あ く い
う思い あ 枠組 諦 い精神 森君 治療方法 関
会議 参加 人々 心 読 彼 森君 知的障害者 方
い ター ケ 頼 く 番良い治療法 考え始
枠組 5 諦 い いう表現 反映 文 障害者 い 捨
い 思い く い 同 考え 心臓 う 考え
あ 枠組 諦 い精神 医療チー 考え 読
森君 延命 為 ペー ー ー 挿入 断
枠組 6 諦 い いう表現 反映 文 諦
い 心 い う 見え あ 枠組 諦 い精神
森君 周 い 人 心 読 森君 至急手術
術後 不便 考え 森君 配慮 手術 延期
結論
本研究 ータ 得 医療現場 諦 い 医療関係者
家族 番良い治療 う 最善 尽く 姿勢 あ 解 患者
完全 回復 可能性 低く 今 生活 質 変え く 暮 い
う 治療方針 考え 諦 い 信条 状況 整理
行動 起 結果 出 諦 い 事実
(5)
Universitas Kristen Maranatha
日本人 般的 諦 い 意味 状況 力 惜
い あ 例え失敗 望 捨 前 進 姿勢 あ
本研究 諦 い 問題 衝突 常 前進 いく心構え 日
本人 根付い い いう結論 日本 文 諦 い 日本 誇
(6)
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……….………..……..i
DAFTAR ISI……….….ii
BAB 1 PENDAHULUAN………...1
1.1Latar Belakang Masalah……….……….. 1
1.2Pembatasan Masalah………..3
1.3Tujuan Penelitian………...3
1.4Metode Pendekatan………...4
1.5Organisasi Penulian………...6
BAB 2 METODE STRUKTURAL DALAM KARYA SASTRA………..8
2.1 Penelitian Kebudayaan………...8
2.2 Struktur Karya Sastra………...………..……….……….10
2.3 Teori Struktural A.J Greimas………..……….12
2.3.Teori Skema Aktan………..12
2.3.2 Model Fungsional……….14
BAB 3 Analisis Struktur dalam esai “akiramerukedo,akiramenai”……….16
3.1 Ringkasan Cerita “akiramerukedo,akiramenai”………...16
(7)
Universitas Kristen Maranatha
3.2.1 Analisis Aktan Dan Model Fungsional……….20
3.2.2 Kuantitas Aktan………...28
3.2.3 Hubungan Aktan-aktan Dalam Memebentuk Struktur Cerita………..29
3.3 Analisis makna akiramenai berdasarkan esai “akiramerukedo,akiramenai”………...30
BAB 4 Kesimpulan………36
SINOPSIS
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(8)
BIOGRAFI PENULIS
Data Diri
Nama Lengkap : Stephanie Reni Kurniawan
Tempat Lahir : Cianjur, Jawa Barat< Indonesia
Tanggl Lahir : 12 Juni 1986
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katolik
Status : Belum Menikah
Telepon : (0263) 262413 / 081 2148 2863
Alamat Tinggal : Jalan Raya Sukabumi no.77c, Cianjur, Jawa Barat, Indonesia
Riwayat Pendidikan
2004-sekarang Universitas Kristen Maranatha, Program S-1 Sastra Jurusan Sastra
Jepang, Bandung
2001-2004 SMAK 2 BPK Penabur Bandung
1998-2001 SLTP Mardi Yuana Cianjur
(9)
1 Universita Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sastra adalah bagian kesenian yang merupakan salah satu unsur dari kebudayaan. Sastra lahir karena adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan isi hatinya ataupun isi pikirannya terhadap setiap masalah kemanusiaan dan kehidupan manusia di dalam dunia realitas yang berlangsung sepanjang masa. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literature (litera = huruf atau karya tulis), sedangkan dalam bahasa Indonesia, sastra berasal dari bahasa sansekerta sas- yang berarti mengajar, memberi petunjuk atau
instruksi, dan –tra yang merupakan akhiran yang berarti alat atau sarana, jadi
sastra bisa diartikan sebagai kumpulan alat untuk mengajar atau buku intruksi dan pengajaran, sedangkan sebagai karya seni tidak mudah untuk memberi batasan yang jelas tentang definisi sastra.
Karya-karya sastra pada masa modern ini banyak sekali yang bermunculan. Hasil kreatif para penulis tentunya telah memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi perkembangan sastra. Karya-karya sastra yang ada antara lain cerpen, novel, puisi, drama, dan sebagainya.
Budaya merupakan hasil cipta, rasa dan karsa dari makhluk hidup. Budaya itu terbentuk secara sadar maupun tidak sadar, karena adanya bentuk populasi kehidupan yang dipengaruhi oleh interaksi terhadap lingkungannya. Sehingga budaya akan terbentuk minimal jika ada sekelompok populasi yang hidup secara bersama-sama.
Sejarah membuktikan bahwa bangsa Jepang adalah bangsa yang pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Setelah restorasi
(10)
2 Universita Kristen Maranatha Meiji (meiji ishin), bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah.
Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambah dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo. Tetapi dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen). Seperti yang telah diketahui, tragedi bom Hiroshima pada tanggal 6 agustus 1945 dan bom Nagasaki pada tanggal 9 agustus 1945 merupakan salah satu pukulan hebat untuk Bangsa Jepang.
Kemajuan yang sangat pesat ini tidak lain dikarenakan oleh sikap bangsa Jepang yang ulet, tidak mudah menyerah, rajin, dan selalu belajar yang dimiliki oleh individu masyarakat Jepang. Salah satu sikap Jepang yang dimiliki tersebut bernama akiramenai. Sikap tersebut sudah dimiliki masyarakat Jepang, sehingga membuat negara Jepang menjadi seperti ini.
Sikap akiramenai secara harafiah diartikan adalah sebagai sikap pantang menyerah. Arti akiramenai akan dicoba untuk dijabarkan secara khusus berdasarkan cerpen akiramenai pada buku karya Minoru Kamata yang berjudul akiramerukedo, akiramenai. Hal ini dilakukan supaya penulis lebih dapat memahami arti dari akiramenai secara khusus.
Cerpen ”akiramerukedo, akiramenai” ini menceritakan tentang perjuangan
beberapa orang untuk memberikan perawatan terbaik untuk seorang penghuni kyoudogakusha yang didiagnosa terkena kanker hati, Mori. Staff kyoudogakusha berusaha untuk memberikan perawatan yang terbaik untuknya, karena dokter di kyoudogakusha tidak mampu untuk melakukan perawatan akhirnya mereka meminta seorang dokter yang dianggap mampu untuk melakukan perawatan pada Mori, yaitu Minoru Kamata. Staff kyoudogakusha mengetahui bahwa kamata sensei adalah orang yang sibuk, tetapi mereka tidak mau menyerah terlebih dahulu. Mereka mengirimkan fax kepada Kamata sensei untuk meminta pertolongannya untuk memeriksa keadaan Mori. Kamata sensei awalnya akan
(11)
3 Universita Kristen Maranatha menolak permintaan itu karena kesibukannya di Rumah Sakit, tetapi atas bujukan dan kenangannya di kyoudogakusha dia pun akhirnya menyanggupinya.
Pemeriksaan lanjutan dilakukan, ternyata bukanlah kanker yg ada dalam tubuh Mori, melainkan sarcoma pada lambung yang mendesak hati. Mori sering kehilangan kesadarannya juga, oleh karena itu yang pertama akan dilakukan adalah pemasangan pacemaker untuk melindungi jantungnya. Pemasangan pacemaker harus dilakukan dengan cepat, karena operasi sarcoma pun harus segera dilakukan. Mori diawasi selama satu minggu di rumah sakit, perawatan terakhir harus dilakukana dengan cara memasukan gastroendoscop ke dalam perut. Pada saat awal dia tenang, tetapi pada saat terakhir dia meronta kesakitan. Para staff kyoudogakusha kawatir apakah ini merupakan hal yang terbaik untuk dilakukan, mereka tidak tahu. Akhirnya mereka sepakat untuk membiarkan Mori untuk menjalankan hari-harinya dengan bebas dan mengeluarkan Mori dari Rumah Sakit sambil memikirkan perawtan terbaik untuk Mori. Mereka akan mencari perawatan terbaik untuk Mori dan tidak membuatnya menderita. Dalam hati mereka menetapkan hati untuk tetap berusaha dan tidak menyerah.
Oleh karena perjuangan orang-orang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengambil cerpen tersebut, dan menganalisis makna akiramenai yang tercermin dalam cerpen tersebut.
1.2 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam sebuah penelitian sangatlah penting. Dengan adanya pembatasan masalah penelitian dapat menjadi lebih terarah sehingga permasalahan akan menjadi lebih mudah dipahami dan tidak melebar pada hal-hal yang sebenarnya ada di luar penelitian itu sendiri. Oleh karena itu penulis
membatasi hanya pada penganalisaan cerpen pada buku “akiramenai” yang
tercantum pada halaman 191 hingga 211.
1.3 Tujuan Penelitian
Proses dari suatu penelitian dimulai dengan menentukan tujuan dari penelitian itu sendiri, sehingga dalam proses penelitian dengan didasari tujuan
(12)
4 Universita Kristen Maranatha yang telah ditetapkan sebelumnya, peneliti tidak akan mengalami kesulitan. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini yaitu menganalisis
cerpen yang dibahas untuk mencari makna “akiramenai” berdasarkan pada cerpen
akiramenai.
1.4 Metode dan Teknik Penelitian
Penulis menggunakan metode kualitatif yaitu metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis berfungsi untuk menguraikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis.
Metode dalam arti umum adalah studi yang logis dan sistematis tentang prinsip-prinsip yang mengarahkan penelitian ilmiah. Dengan demikian, metodologi dimaksudkan sebagai prinsip-prinsip dasar dan bukan sebagian metode atau cara untuk melakukan penelitian.
Sebuah penelitian pada hakekatnya adalah pencarian jawaban dari pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya oleh peneliti, selanjutnya hasil penelitian akan berupa jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada saat dimulainya penelitian. Untuk menghasilkan jawaban tersebut dilakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data dengan menggunakan metode tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa satu ciri khas penelitian adalah bahwa penelitian merupakan proses yang berjalan secara terus menerus. Hal tersebut sesuai dengan kata aslinya dalam bahasa inggris yaitu research, yang berasal dari kata re dan search yang berarti pencarian kembali.
Perlu diperhatikan bahwa sifat masalah akan menemukan cara-cara pendekatan yang sesuai dan akhirnya akan menentukan rancangan penelitiannya. Saat ini berbagai macam rancangan penelitian telah dikembangkan dan salah satu jenis rancangan penelitian adalah penelitian deskriptif atau dapat disebut juga dengan analisis deskriptif.
Deskriptif Analisis terdiri atas dua istilah yaitu deskiptif, yang berarti paparan satu per satu parameter kuantitatif dan kualitatif dari apa yang dilihat, didengar dan dirasa utnuk mendapatkan satu definisi. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, deskriptif yaitu menggambarkan sesuatu apa adanya.
(13)
5 Universita Kristen Maranatha Dan menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat.
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para peneliti karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia.
Penelitian deskriptif pada umumnya menarik para peneliti muda, karena bentuknya sangat sedarhana dengan mudah di pahami tanpa perlu memerlukan teknik statistika yang kompleks. Walaupun sebenarnya tidak demikian kenyataannya. Karena penelitian ini sebenarnya juga dapat ditampilkan dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya dalam penelitian penggambaran secara faktual perkembangan sekolah, kelompok anak, maupun perkembangan individual. Penelitian deskriptif juga dapat dikembangkan ke arah penelitian naturalistic yang menggunakan kasus yang spesifik malalui deskriptif mendalam atau dengan penelitian setting alami fenomenologis dan dilaporkan secara thick description (deskripsi mendalam) atau dalam penelitian ex-postfacto dengan hubungan antarvariabel yang lebih kompleks.
(14)
6 Universita Kristen Maranatha Istilah lainnya adalah analisis, berasal dari bahasa Yunani Analyein
(„ana‟= atas, „lyein‟=lepas, urai) yang bila diterjemahkan dengan menambah kata -kata menjadi: tidak semata-mata menguraikan, melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukup-cukupnya (Ratna, Nyoman Kutha S.U. 2004; Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta; Pustaka Pelajar). Ada juga yang mengatakan bahwa analisis adalah menganalisa suatu hal dengan tujuan mengetahui penyebabnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, atau penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dari penelaahan bagian itu sendiri serta hubungannya antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Analisis juga dapat diartikan sebagai proses akal yang memecahkan masalah ke dalam bagian-bagiannya menurut metode yang konsisten untuk mencapai pengertian tentang prinsip-prinsip dasarnya.
Secara harafiah, metode deskriptif analisis ini adalah metode penelitian untuk membuat gambaran keadaan yang terjadi menurut data dengan menggunakan metode, yang kemudian akan dianalisis.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan struktural berdasarkan teori A.J. Greimas yang berupa metode aktan dan metode fungsional, yang hasilnya akan dianalisis untuk menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan yaitu teknik penelitian melalui buku-buku dan bahan lain yang berfungsi untuk mencari makna akiramenai berdasarkan
cerpen “akiramenai” dengan teori struktural.
1.5 Organisasi Penulisan
Skripsi haruslah tersusun secara sistematis, oleh karena itu penulis membagi skripsi ini menjadi empat bab yang masing-masing bab memiliki sub bab yang saling terkait satu sama lain. Sistematika dalam penulisan ini adalah: Bab I ini merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang dari masalah yang akan dibahas. Bab satu ini terdiri dari lima sub bab yaitu latar belakang
(15)
7 Universita Kristen Maranatha masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II ini berisi tentang penelitian kebudayaan, struktur dalam karya sastra, teori struktural A.J Greimas yang dibagi menjadi dua sub bab yaitu model skema aktan dan model fungsional
Bab III berisi ini berisi analisis struktur cerpen yaitu analisis aktan dan model fungsional, kuantitas aktan dan hubungan aktan-aktan dengan model fungsional dalam membentuk struktur cerita, dan sub bab yang terakhir adalah analisis gabungan untuk menarik makna akiramenai pada cerpen tersebut.
Bab IV mengemukakan simpulan-simpulan dari keseluruhan penulisan karya tulis ini, berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
(16)
35 Universita Kristen Maranatha
Bab IV
Kesimpulan
Akiramenai merupakan salah satu sikap yang dipunyai oleh bangsa Jepang, sehingga
Negara Jepang bisa sebesar ini. Menurut orang Jepang pada umumnya, arti “akiramenai” adalah
suatu sikap yang dilakukan pada saat seseorang menghadapi sesuatu masalah yang sangat sulit, tetapi orang tersebut masih tetap berusaha menjalaninya dan mencari jalan yang terbaik untuk membuat hasil akhirnya lebih baik. Sekecil apapun kesempatannya, tetap akan dimbil demi membuat hasil akhir yang terbaik.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada esai “Akiramerukedo, akiramenai”,
maka penulis mendapatkan arti akiramenai yang terlihat dari para dokter beserta staffnya, yaitu berusaha sebaik mungkin memberikan tindakan medis yang terbaik meskipun sangat kecil kemungkinan psien untuk sembuh dan ditambah oleh keterbelakangan mental pasien, mereka tetap berusaha mencari perawatan yang terbaik.
Para staff dokter memutuskan untuk melakukan pemasangan pacemaker terlebih dahulu, hal itu dilakukan untuk mencegah pasien kehilangan kesadaran dan jatuh koma. Dilakukan juga beberapa pemeriksaan mendalam lainnya seperti dengan cara memasukkan gastroendoskop yang bertujuan untuk mengetahui keadaan sarcoma dalam lambung yang sudah membesar dan mendesak hati pasien. Pasien tidak dapat menahan sakit yang disebabkan oleh pemeriksaan tersebut, maka para dokter dan staff pun tidak bisa mengetahui keadaan tubuh pasien.
Ada dua pilihan tindakan yang harus dilakukan untuk menyelamatkan pasien terlebih dahulu yaitu pengangkatan sebagian hati atau operasi pengangkatan lambung. Jika dilakukan operasi pengangkatan lambung, resiko yang didapatnya lebih besar dibandingkan dengan pengangkatan sebagian hati, para dokter belum bisa menentukan mana yang harus dilakukan terlebih dahulu, oleh karena itu para dokter, staff dan keluarga Mori membiarkan Mori keluar dari rumah sakit untuk menjalani hari-harinya seperti biasa. Mereka menginginkan Mori tetap berbahagia.
(17)
36 Universita Kristen Maranatha Staff dokter membiarkan Mori keluar dari Rumah Sakit sambil berusaha melakukan beberapa penelitian berguna yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan atau meringankan sakit yang diderita oleh pasiennya. Mereka mempertimbangkan beberapa macam perawatan dan resiko terhadap pasien. Mereka mengerahkan semua tenaga, pikiran dan juga waktu mereka untuk mencari perawatan terbaik untuk pasien. Para staff dokter tidak mau menyerah dan terus berjuang bersama-sama untuk dapat memberikan perawatan yang terbaik, mereka hanya berharap dapat membuat sisa hidup pasien yang tersisa bisa dijalankan dengan bahagia.
Kesimpulan yang penulis dapatkan adalah, bagaimana sikap kita dalam mengahadapi masalah yang sangat sulit untuk kita hadapi, tetapi kita masih bisa tegar dan tidak pasrah menerimanya begitu saja. Kita mencari berbagai cara supaya masalah yang berat ini bisa berakhir dengan lebih baik.
Sikap akiramenai yang dipunyai oleh bangsa jepang ini merupakan sikap yang sangat baik untuk kita contoh dan kita tanamkan dalam hati kita. Bagaimana kita tetap teguh menghadapi setiap permasalahan yang ada meskipun kita tahu masalah itu sangat berat.
(18)
Universita Kristen Maranatha Daftar Pustaka
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Mugijatna. 2008. Teori Semiotika Puisi Rettaferre dan Ideologi Penyair. Abstrak. Batu : Konferensi Internasional Kesusastraan XIX.
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Semi, M.Atar, Prof, Drs. 1990. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Penerbit Angkasa.
Suwondo, Tirto. 2003. Studi Sastra, Beberapa Alternatif. Yogyakarta: Hanindita Teeuw, A. 1983. Sastera dan Ilmu Sastera. Jakarta: Pustaka Jaya.
(1)
5 Universita Kristen Maranatha
Dan menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat.
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga banyak di lakukan oleh para peneliti karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia.
Penelitian deskriptif pada umumnya menarik para peneliti muda, karena bentuknya sangat sedarhana dengan mudah di pahami tanpa perlu memerlukan teknik statistika yang kompleks. Walaupun sebenarnya tidak demikian kenyataannya. Karena penelitian ini sebenarnya juga dapat ditampilkan dalam bentuk yang lebih kompleks, misalnya dalam penelitian penggambaran secara faktual perkembangan sekolah, kelompok anak, maupun perkembangan individual. Penelitian deskriptif juga dapat dikembangkan ke arah penelitian naturalistic yang menggunakan kasus yang spesifik malalui deskriptif mendalam atau dengan penelitian setting alami fenomenologis dan dilaporkan secara thick description (deskripsi mendalam) atau dalam penelitian ex-postfacto dengan hubungan antarvariabel yang lebih kompleks.
(2)
6 Universita Kristen Maranatha
Istilah lainnya adalah analisis, berasal dari bahasa Yunani Analyein
(„ana‟= atas, „lyein‟=lepas, urai) yang bila diterjemahkan dengan menambah kata
-kata menjadi: tidak semata-mata menguraikan, melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukup-cukupnya (Ratna, Nyoman Kutha S.U. 2004; Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta; Pustaka Pelajar). Ada juga yang mengatakan bahwa analisis adalah menganalisa suatu hal dengan tujuan mengetahui penyebabnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, atau penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dari penelaahan bagian itu sendiri serta hubungannya antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Analisis juga dapat diartikan sebagai proses akal yang memecahkan masalah ke dalam bagian-bagiannya menurut metode yang konsisten untuk mencapai pengertian tentang prinsip-prinsip dasarnya.
Secara harafiah, metode deskriptif analisis ini adalah metode penelitian untuk membuat gambaran keadaan yang terjadi menurut data dengan menggunakan metode, yang kemudian akan dianalisis.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan struktural berdasarkan teori A.J. Greimas yang berupa metode aktan dan metode fungsional, yang hasilnya akan dianalisis untuk menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan yaitu teknik penelitian melalui buku-buku dan bahan lain yang berfungsi untuk mencari makna akiramenai berdasarkan
cerpen “akiramenai” dengan teori struktural.
1.5 Organisasi Penulisan
Skripsi haruslah tersusun secara sistematis, oleh karena itu penulis membagi skripsi ini menjadi empat bab yang masing-masing bab memiliki sub bab yang saling terkait satu sama lain. Sistematika dalam penulisan ini adalah: Bab I ini merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang dari masalah yang akan dibahas. Bab satu ini terdiri dari lima sub bab yaitu latar belakang
(3)
7 Universita Kristen Maranatha
masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode dan teknik penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II ini berisi tentang penelitian kebudayaan, struktur dalam karya sastra, teori struktural A.J Greimas yang dibagi menjadi dua sub bab yaitu model skema aktan dan model fungsional
Bab III berisi ini berisi analisis struktur cerpen yaitu analisis aktan dan model fungsional, kuantitas aktan dan hubungan aktan-aktan dengan model fungsional dalam membentuk struktur cerita, dan sub bab yang terakhir adalah analisis gabungan untuk menarik makna akiramenai pada cerpen tersebut.
Bab IV mengemukakan simpulan-simpulan dari keseluruhan penulisan karya tulis ini, berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
(4)
35 Universita Kristen Maranatha
Bab IV
Kesimpulan
Akiramenai merupakan salah satu sikap yang dipunyai oleh bangsa Jepang, sehingga Negara Jepang bisa sebesar ini. Menurut orang Jepang pada umumnya, arti “akiramenai” adalah suatu sikap yang dilakukan pada saat seseorang menghadapi sesuatu masalah yang sangat sulit, tetapi orang tersebut masih tetap berusaha menjalaninya dan mencari jalan yang terbaik untuk membuat hasil akhirnya lebih baik. Sekecil apapun kesempatannya, tetap akan dimbil demi membuat hasil akhir yang terbaik.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada esai “Akiramerukedo, akiramenai”, maka penulis mendapatkan arti akiramenai yang terlihat dari para dokter beserta staffnya, yaitu berusaha sebaik mungkin memberikan tindakan medis yang terbaik meskipun sangat kecil kemungkinan psien untuk sembuh dan ditambah oleh keterbelakangan mental pasien, mereka tetap berusaha mencari perawatan yang terbaik.
Para staff dokter memutuskan untuk melakukan pemasangan pacemaker terlebih dahulu, hal itu dilakukan untuk mencegah pasien kehilangan kesadaran dan jatuh koma. Dilakukan juga beberapa pemeriksaan mendalam lainnya seperti dengan cara memasukkan gastroendoskop yang bertujuan untuk mengetahui keadaan sarcoma dalam lambung yang sudah membesar dan mendesak hati pasien. Pasien tidak dapat menahan sakit yang disebabkan oleh pemeriksaan tersebut, maka para dokter dan staff pun tidak bisa mengetahui keadaan tubuh pasien.
Ada dua pilihan tindakan yang harus dilakukan untuk menyelamatkan pasien terlebih dahulu yaitu pengangkatan sebagian hati atau operasi pengangkatan lambung. Jika dilakukan operasi pengangkatan lambung, resiko yang didapatnya lebih besar dibandingkan dengan pengangkatan sebagian hati, para dokter belum bisa menentukan mana yang harus dilakukan terlebih dahulu, oleh karena itu para dokter, staff dan keluarga Mori membiarkan Mori keluar dari rumah sakit untuk menjalani hari-harinya seperti biasa. Mereka menginginkan Mori tetap berbahagia.
(5)
36 Universita Kristen Maranatha
Staff dokter membiarkan Mori keluar dari Rumah Sakit sambil berusaha melakukan beberapa penelitian berguna yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan atau meringankan sakit yang diderita oleh pasiennya. Mereka mempertimbangkan beberapa macam perawatan dan resiko terhadap pasien. Mereka mengerahkan semua tenaga, pikiran dan juga waktu mereka untuk mencari perawatan terbaik untuk pasien. Para staff dokter tidak mau menyerah dan terus berjuang bersama-sama untuk dapat memberikan perawatan yang terbaik, mereka hanya berharap dapat membuat sisa hidup pasien yang tersisa bisa dijalankan dengan bahagia.
Kesimpulan yang penulis dapatkan adalah, bagaimana sikap kita dalam mengahadapi masalah yang sangat sulit untuk kita hadapi, tetapi kita masih bisa tegar dan tidak pasrah menerimanya begitu saja. Kita mencari berbagai cara supaya masalah yang berat ini bisa berakhir dengan lebih baik.
Sikap akiramenai yang dipunyai oleh bangsa jepang ini merupakan sikap yang sangat baik untuk kita contoh dan kita tanamkan dalam hati kita. Bagaimana kita tetap teguh menghadapi setiap permasalahan yang ada meskipun kita tahu masalah itu sangat berat.
(6)
Universita Kristen Maranatha
Daftar Pustaka
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Mugijatna. 2008. Teori Semiotika Puisi Rettaferre dan Ideologi Penyair. Abstrak. Batu : Konferensi Internasional Kesusastraan XIX.
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Semi, M.Atar, Prof, Drs. 1990. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Penerbit Angkasa.
Suwondo, Tirto. 2003. Studi Sastra, Beberapa Alternatif. Yogyakarta: Hanindita Teeuw, A. 1983. Sastera dan Ilmu Sastera. Jakarta: Pustaka Jaya.