UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE LENGAN.

(1)

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE LENGAN

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh

ALFI NURAENI 1005944

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE LENGAN

Oleh Alfi Nuraeni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Alfi Nuraeni 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

ALFI NURAENI

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE LENGAN

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dr. H. Rd. Boyke Mulyana, M.Pd. NIP. 196210231989031001

Pembimbing II

Nida’ul Hidayah, M.Si. NIP. 197209131998022001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Dr. H. Rd. Boyke Mulyana, M.Pd. NIP. 196210231989031001


(4)

ABSTRAK

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE LENGAN

Pembimbing: 1. Dr. H. Rd. Boyke Mulyana, M.Pd. 2. Nida’ul Hidayah, M.Si.

*ALFI NURAENI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kemampuan power endurance lengan pada cabang olahraga yang menuntut gerak yang explosive dengan kekuatan yang maksimal (maximum strength) dan untuk mengetahui derajat validitas dan reliabilitas dari konstruksi alat ukur power endurance lengan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan desain pretest and posttest. Sampel penelitian ini adalah beberapa atlet putra-puteri yang tergabung dalam Pemusatan Latihan Daerah (PELATDA) Jawa Barat serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UPI cabang olahraga karate, tinju, dan panjat tebing yang tergabung dalam Pecinta Alam Mahasiswa Olahraga (PAMOR), FPOK., yang berjumlah 50 orang, terdiri dari 30 orang putra dan 20 orang puteri. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa keempat model alat ukur power endurance lengan bisa dijadikan alat ukur karena memenuhi persyaratan validitas yang dilengkapi dengan skala norma suatu standar yang dapat digunakan untuk memberi makna hasil tes dan akan sangat membantu bagi para pemakai tes dalam menafsirkan hasil tes dalam waktu yang tepat.


(5)

Alfi Nuraeni, 2014

CONCTRUCTION MEASURING TOOLS POWER ARM ENDURANCE

Alfi Nuraeni1; Dr. H. Rd. Boyke Mulyana, M.Pd.2; Nida’ul Hidayah, M.Si.3

Sport Coaching Education Program The Faculty of Sport and Health Education

Indonesia University of Education

Abstract

The purpose of this study was to measure the ability of the arm on the power of endurance sports that require explosive movement with maximum strength (maximum strength) and to determine the degree of validity and reliability of the measuring instrument construction arm endurance power. The method used in this research is descriptive quantitative method with a pretest and posttest design. The sample was several sons and daughters of athletes who are members of the training area (Pelatda) West Java and Student Activity Unit (UKM) UPI sport karate, boxing, rock climbing and incorporated in the Nature Lovers Students Sports (PAMOR), FPOK., numbering 50 people, consisting of 30 men and 20 daughters. The study concluded that the four models of arm endurance power measuring devices can be used as a measuring tool for fulfilling the requirements of the validity of which is equipped with a standard scale of norms that can be used to give meaning and the test results will be helpful for the users of the test in interpreting the test results in a timely manner.

Keywords:


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A.Uji Validitas ... 7

B.Reliabilitas ... 10

C.Konstruksi Alat Ukur ... 14

D.Power Endurance ... 17

E. Lengan ... 36

F. Asumsi Dasar ... 42

G.Hipotesis ... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

A. Metode dan Desain Penelitian ... 41

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

C. Definisi Operasional... 45

D. Instrumen Penelitian... 46

E. Prosedur Penelitian... 49


(7)

Alfi Nuraeni, 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Hasil Penelitian ... 53

B. Pembahasan ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 63


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi... 51

4.1. Data Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Putra ... 52

4.2. Data Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Putri ... 53

4.3. Data Hasil Perhitungan Tes Uji Validitas (Putra) ... 54

4.4. Data Hasil Perhitungan Tes Uji Validitas (Puteri) ... 55

4.4. Data Hasil Perhitungan Tes Uji Reliabilitas (Putra) ... 55


(9)

Alfi Nuraeni, 2014

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Skala Konstruksi Alat Ukur ... 10

2.2. Hubungan Kekuatan Maksimal Dengan Kecepatan Kontraksi Otot Terhadap Power Yang Dihasilkan ... 14

2.3. Pembentukan, Data Hubungan Olahdaya Anaerobik dan Aerobik ... 15

2.4. Anaeroic Metabolism of Glucose ... 16

2.5. Rangkaian Proses Glikolisis ... 17

2.6. Penampilan Karate Pada Nomor Kata Beregu Putri ... 18

2.7. Petinju Amerika, Laila Ali ... 19

2.8. Posisi Chris John Melakukan Straight Pendek Kanan ... 20

2.9. Kejuaraan Panjat Tebing Pada Nomor Speed ... 23

2.10. Anatomi Lengan (Brachium) ... 25

3.1. Desain Penelitian ... 26

3.2. Alur Penelitian ... 30

3.3. Bola Medicine ... 31

3.4. Kontruksi Alat Ukur Power Endurance Lengan Dengan Tes Modified Bola Medicine ... 32

3.5. Kontruksi Alat Ukur Power Endurance Lengan Dengan Tes Modified Clapping Push Up ... 33


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rekapitulasi Hasil Data Keseluruhan... 63

2. Rekapitulasi Hasil Data KeseluruhaPutra Tes Modified Bola Medicine dan Tes Clapping Push Up ... 64

3. Data Hasil Nilai Tes Modified Bola Medicine Model A Putra ... 65

a. Pendekatan Acuan Norma Model A Putra ... 66

b. Data Hasil Uji Validitas Model A Putra ... 67

c. Hasil Perhitungan Uji Validitas Model A Putra ... 68

d. Data Hasil Uji Reliabilitas Model A Putra ... 69

e. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Model A Putra ... 70

4. Data Hasil Nilai Tes Modified Bola Medicine Model B Putra... 71

a. Pendekatan Acuan Norma Model B Putra ... 72

b. Data Hasil Uji Validitas Model B Putra ... 73

c. Hasil Perhitungan Uji Validitas Model B Putra ... 74

d. Data Hasil Uji Reliabilitas Model B Putra ... 75

e. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Model B Putra ... 76

5. Data Hasil Nilai Tes Modified Bola Medicine Model C Putra... 77

a. Pendekatan Acuan Norma Model C Putra ... 78

b. Data Hasil Uji Validitas Model C Putra ... 79

c. Hasil Perhitungan Uji Validitas Model C Putra ... 80

d. Data Hasil Uji Reliabilitas Model C Putra ... 81

e. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Model C Putra ... 82

6. Data Hasil Nilai Tes Clapping Push Up Model D Putra ... 83

a. Pendekatan Acuan Norma Model D Putra ... 84

b. Data Hasil Uji Validitas Model D Putra ... 85

c. Hasil Perhitungan Uji Validitas Model D Putra ... 86

d. Data Hasil Uji Reliabilitas Model D Putra ... 87


(11)

Alfi Nuraeni, 2014

7. Rekapitulasi Hasil Data Puteri Tes Modified Bola Medicine dan Tes Clapping

Push Up ... 89

8. Data Hasil Nilai Tes Modified Bola Medicine Model A Puteri ... 90

a. Pendekatan Acuan Norma Model A Puteri ... 91

b. Data Hasil Uji Validitas Model A Puteri ... 92

c. Hasil Perhitungan Uji Validitas Model A Puteri ... 93

d. Data Hasil Uji Reliabilitas Model A Puteri... 94

e. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Model A Puteri ... 95

9. Data Hasil Nilai Tes Modified Bola Medicine Model B Puteri ... 96

a. Pendekatan Acuan Norma Model B Puteri ... 97

b. Data Hasil Uji Validitas Model B Puteri... 98

c. Hasil Perhitungan Uji Validitas Model B Puteri ... 99

d. Data Hasil Uji Reliabilitas Model B Puteri ... 100

e. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Model B Puteri ... 101

10. Data Hasil Nilai Tes Modified Bola Medicine Model C Puteri ... 102

a. Pendekatan Acuan Norma Model C Puteri ... 103

b. Data Hasil Uji Validitas Model C Puteri... 104

c. Hasil Perhitungan Uji Validitas Model C Puteri ... 105

d. Data Hasil Uji Reliabilitas Model C Puteri ... 106

e. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Model C Puteri ... 107

11. Data Hasil Nilai Tes Clapping Push Up Model D Puteri ... 108

a. Pendekatan Acuan Norma Model D Puteri ... 109

b. Data Hasil Uji Validitas Model D Puteri ... 110

c. Hasil Perhitungan Uji Validitas Model D Puteri ... 111

d. Data Hasil Uji Reliabilitas Model D Puteri... 112

e. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Model D Puteri ... 113

12. Dokumentasi Penelitian ... 114

13. Surat Keterangan Pengesahan Judul dan Dosen Pembimbing Skripsi ... 126

14. Surat Izin Mengadakan Penelitian ... 130


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Untuk beberapa cabang olahraga prestasi pada saat ini, perkembangan dan perananan kondisi fisik bagi atlet sangat penting, tanpa kondisi fisik yang baik atlet tidak akan dapat mengikuti latihan dengan sempurna, dengan demikian seorang pelatih harus paham mengenai kebutuhan kondisi fisik atletnya. Bompa (dalam Satriya dkk., 2010: 51) memandang bahwa peranan kondisi fisik pada cabang olahraga prestasi sangat dibutuhkan, tujuannya untuk membentuk kondisi tubuh sebagai pondasi dasar untuk meningkatkan ketahanan, kebugaran, dan pencapaian suatu prestasi yang maksimal. Sebagaimana yang dikemukakannya bahwa:

Persiapan fisik merupakan salah satu yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dari beberapa kasus penting sebagai unsur yang diperlukan dalam latihan untuk mencapai puncak penampilan (prestasi), dan seseorang dikatakan dalam kondisi fisik yang baik apabila ia memilki kesanggupan untuk melakukan kegiatan fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.

Kalau kondisi fisik baik maka akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik (Harsono, 1988: 153). Kekuatan, kecepatan, dan daya tahan merupakan gabungan dasar dari power endurance. Sebagaimana dikemukakan oleh Sidik dkk. (2011: 22) bahwa

power endurance adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan secara cepat dalam jangka waktu yang lama dan dalam jumlah pengulangan yang banyak”. Pada beberapa cabang olahraga prestasi tidak semua cabang olahraga membutuhkan power endurance, tetapi kebutuhan power endurance pada beberapa cabang olahraga prestasi dibutuhkan tergantung pada situasi pemeranan kebutuhan power sendiri. Power endurance, tediri dari power dan endurance.

Menurut Harsono (1988: 200) mengemukakan bahwa “power adalah kemampuan


(13)

2

Alfi Nuraeni, 2014

Endurance adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah

menyelesaikan pekerjaan tersebut” (Harsono, 1988: 155). Menurut Zimmermann (dalam Sidik dkk., 2011: 15) mengemukakan bahwa “berdasarkan klasifikasinya

kekuatan terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu kekuatan maksimal (maximum strength), kekuatan yang cepat (speed strength), dan daya tahan kekuatan (strength endurance)”. Ternyata banyak sekali cabang-cabang olahraga yang membutuhkan power endurance, tetapi itu merupakan kondisi fisik yang belum dikenal atau yang belum begitu memasyarakat, sehingga istilah power endurance kadang-kadang diterima kadang-kadang-kadang-kadang tidak, tetapi karena kebutuhan di dalam lapangan banyak yang mengunakan power endurance kiranya perlu kita untuk menentukan alat ukur untuk mengukur power endurance. Jadi, berdasarkan pendapat di atas, power endurance adalah gabungan antara kecepatan, kekuatan, dan daya tahan. Penulis mencoba menguraikan pendapat dari para ahli tentang pentingnya kontribusi power endurance lengan pada beberapa cabang olahraga prestasi seperti cabang olahraga karate pada nomor kata, tinju, dan panjat tebing pada nomor speed.

Pertama pada cabang olahraga karate. Sebagaimana yang dikemukakan

oleh Sagitarius (2010: 108) bahwa “pada cabang olahraga karate nomor kata

merupakan bentuk rangkaian teknik yang sudah ditetapkan sehingga tidak dapat

dirubah atau dimodifikasi sesuai keinginan kita”. Penilaian untuk seorang atlet

kata yang mempunyai penampilan bagus dengan mencetak poin tinggi, seorang atlet kata harus melakukan gerakan dengan baik, setiap gerakan dilakukan dengan benar, dan melakukan gerakan dengan cepat, kuat (explosive), maka kebutuhan power endurance sangat dibutuhkan. Kedua pada cabang olahraga tinju. Power endurance pada cabang olahraga ini sangat dibutuhkan, karena menuntut gerak yang cepat, explosive, dan bertahan dalam waktu yang lama. Hal ini juga

dikemukakan Oudshoorn (1988: 29) bahwa “pada cabang olahraga tinju, teknik

yang digunakan kombinasi dari teknik, kecepatan, tenaga, daya tahan, koordinasi, dan kekuatan”. Maka kebutuhan power endurance untuk atlet tinju sangat dibutuhkan. Ketiga pada cabang olahraga panjat tebing pada nomor speed, pada


(14)

3

cabang olahraga ini kemampuan power endurance sangat dibutuhkan, karena kondisi fisik yang dibutuhkan yaitu kecepatan, kekuatan, dan daya tahan, sehingga menjadi power endurance. Pada nomor speed, yaitu kompetisi dimana pemanjatan dilakukan dengan top-rope, atlet dimulai dari bawah. Waktu yang ditempuh seorang atlet dalam menyelesaikan jalur menentukan peringkat atlet dalam suatu babak kompetisi yang dilakukan dengan bergerak cepat secara maksimal untuk menyelesaikan jarak finish mencapai puncak tertinggi dalam waktu yang cepat dan juga harus memiliki kemampuan power lengan yang kuat dan didukung dengan kemampuan endurance yang baik (Wijaya, 2010: 51).

Mengingat peran power endurance lengan yang sangat dibutuhkan bagi penampilan (performance) atlet pada beberapa cabang olahraga, maka penulis tertarik untuk merekonstruksi alat ukur power endurance lengan ini yang difokuskan pada pergerakan lengan anggota badan bagian atas (superior/upper extremity), yang diklasifikasikan pada besarnya kontribusi dari kekuatan maksimal (maximum strength). Berdasarkan mekanisme kerjanya anaerobik pada beberapa cabang olahraga tersebut, termasuk ke dalam kemampuan anaerobik laktasid, karena mampu bergerak cepat, kuat, dan bertahan dalam waktu lama, dengan karakter yang memang membutuhkan kualitas gerak power secara terus-menerus tanpa jeda secara fisiologis, dan menuntut gerak yang explosive dengan waktu yang cukup lama, sehingga pada akhirnya menjadi power endurance lengan. Hal ini dirasakan penting untuk perkembangan penelitian dalam bidang olahraga prestasi di masa yang akan datang.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Alat ukur power endurance lengan sampai saat ini belum ada sehingga penulis merasa perlu membuat alat ukur tersebut untuk kepentingan dunia olahraga, karena tidak sedikit olahraga yang membutuhkan power endurance, sehingga perlu dibuat alat ukurnya. Guna membatasi meluasnya identifikasi masalah penelitian ini, maka dimensi penelitian ini terfokus pada pembuatan konstruksi alat ukur untuk mengukur kemampuan power endurance lengan yang dimodifikasi dari power.


(15)

4

Alfi Nuraeni, 2014

Objek penelitian ini terbatas pada pengamatan terhadap kekuatan lengan yang dihitung dalam ukuran waktu dan berapa jumlah pengulangan. Sebagai subjek penelitian adalah beberapa atlet putra-puteri yang tergabung dalam Pemusatan Latihan Daerah (PELATDA) Jawa Barat serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UPI cabang olahraga karate nomor kata, tinju, dan panjat tebing nomor speed yang tergabung dalam Pecinta Alam Mahasiswa Olahraga (PAMOR), FPOK. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam penelitian telah dirancang sedemikian rupa sesuai karakteristik cabang olahraga tersebut.

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis mencoba memberikan penjelasan mengenai beberapa istilah menurut dari beberapa para ahli.

1. Validitas dikemukakan oleh Nurhasan dan Cholil (2007: 35) bahwa “tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak diukur”.

2. Reliabilitas dikemukakam oleh Nurhasan dan Cholil (2007: 42) bahwa “suatu alat atau tes dikatakan reliabel, jika alat itu menghasilkan suatu gambaran (hasil pengukuran) yang benar-benar dapat dipercaya”.

3. Konstruksi dikemukakan oleh Arfina (2012: 226) bahwa “konstruksi berarti

rancangan bangunan yang mencakup model, tata letak”.

4. Alat ukur atau tes dikemukakan oleh Nurhasan dan Cholil (2007: 22) bahwa

“alat ukur merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu objek”.

5. Power dikemukakan oleh Sidik dkk. (2011: 7) bahwa “power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang

singkat”.

6. Endurance yang dikemukakan oleh Harsono (1988: 176) bahwa “endurance adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan

pekerjaan tersebut”.

7. Power endurance dikemukakan oleh Sidik, dkk. (2011: 22) bahwa

“kemampuan otot untuk berkontraksi secara berulang-ulang dengan cepat dan


(16)

5

8. Lengan dikemukakan oleh Yusup dkk. (2008: 43) bahwa “lengan adalah kemampuan jaringan tubuh berupa otot yang berada di sepanjang lengan untuk menghasilkan daya ledak.”.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dianggap penting untuk diteliti lebih lanjut sebagai berikut: 1. Apakah alat ukur hasil konstruksi ini memenuhi kriteria dalam pengukuran

olahraga prestasi?

2. Apakah alat ukur hasil konstruksi ini memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang dapat diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan?

D. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan alat ukur ini dapat dipakai sebagai alat memenuhi kriteria dalam pengukuran, khususnya dalam pengukuran olahraga prestasi.

2. Untuk mengetahui derajat validitas dan reliabilitas dari konstruksi alat ukur power endurance lengan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan masukkan serta pertimbangan dalam upaya pengembangan olahraga prestasi maupun bagi penelitian di masa yang akan datang. Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoretis penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukkan bagi para pelatih dalam menyusun program latihan dan alat untuk mengambil data kemampuan atlet.


(17)

6

Alfi Nuraeni, 2014

2. Secara praktis penelitian ini dapat dijadikan panduan oleh atlet maupun pelatih dalam proses pelatihannya dan diharapkan konstruksi alat ukur ini dapat dipakai sebagai alat yang bisa membantu dalam pengukuran ataupun penelitian olahraga prestasi.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memaparkan urutan dalam penyusunannya. Adapun urutan dari masing-masing bab akan penulis jelaskan sebagai berikut:

1. Pada BAB I, berisi uraian tentang pendahuluan yang akan dipaparkan mengenai: latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

2. Pada BAB II, berisi uraian tentang kajian pustaka yang akan dipaparkan mengenai: uji validitas, reliabilitas, konstruksi alat ukur, power endurance, lengan, asumsi dasar, dan hipotesis penelitian.

3. Pada BAB III, berisi uraian tentang metode penelitian yang akan dipaparkan mengenai: metode dan desain penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan teknik pengumpulan dan analisis data.

4. Pada BAB IV, berisi uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan yang akan dipaparkan mengenai: Hasil penelitian, pembahasan hasil analisis data, dan diskusi penemuan.


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian iu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis (Sugiyono, 2006: 3). Ada beberapa jenis metode penelitian, yang sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2006: 6) bahwa:

Ada beberapa jenis metode penelitian yang sering digunakan orang untuk mengadakan penelitian suatu permasalahan, seperti metode penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif, dan metode penelitian kombinasi (mixed methods), untuk membuktikkan kebenaran dari suatu hipotesis yang penulis ajukan, maka penulis melakukan penelitian dengan menggunkan metode kuantitatif.

Metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2011: 11). Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data di lapangan. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak.


(19)

42

Alfi Nuraeni, 2014

Metode kuantitatif dipergunakan dengan pertimbangan atas dasar sifat penelitian yaitu melihat hasil dari derajat validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur power endurance lengan terhadap peningkatan kondisi fisik atlet pada cabang olahraga yang kontribusi kekuatannya dari kekuatan maksimal (maximum strength). Kelompok sampel tersebut menjalani empat model tes sesuai dengan alat ukur yang telah dimodifikasi dan disusun oleh peneliti.

Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan peneliti. Desain penelitian yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian yang bertujuan untuk mencari nilai validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur power endurance lengan. Untuk lebih jelasnya desain penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Dengan Pengertian:

X1 : Tes Bola Medicine 2 kg X4 : Tes Clapping Push Up X2 : Tes Bola Medicine 3 kg Y : Validitas dan Reliabilitas Tes X3 : Tes Bola Medicine 4 kg

X1

X2

X3

X4


(20)

43

Alur penelitian yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah langkah-langkah penelitian yang bertujuan untuk mencari nilai validitas dan reliabilitas tes alat ukur power endurance lengan. Untuk lebih jelasnya alur penelitiam ini dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Alur Penelitian

ANALISIS DATA HASIL TES DESAIN ALAT

TES LEMPAR BOLA MEDICINE

3 KILO GRAM

TES CLAPPING PUSH UP

JARAK TEPUK 9 CENTIMETER DARI LANTAI

DURASI WAKTU 30”

PENGOLAHAN DATA

ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS

KESIMPULAN

4 KILO GRAM

JARAK LEMPAR KE DINDING 2 METER 2 KILO GRAM


(21)

44

Alfi Nuraeni, 2014

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Untuk memperoleh hasil dari sebuah penelitian tentunya diperlukan sumber data untuk dijadikan objek dari penelitian yang dilakukan. Sumber dari penelitian tersebut adalah beberapa atlet dari beberapa cabang olahraga prestasi sesuai dari tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian. Adapun mengenai objek yang hendak diteliti yaitu dinamakan dengan populasi dan sampel penelitian, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 119), sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011: 120). Sampel dalam penelitian ini yaitu sampel untuk uji coba konstruksi alat ukur power endurance lengan dengan tujuan memperoleh data untuk pengujian validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur power endurance lengan. Ada beberapa teknik menentukan sampel yang sering digunakan orang untuk mengadakan penelitian, hal ini dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 121) bahwa:

... teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling, dan Non-probability Sampling. Probability sampling meliputi, simple random, proportionate stratified random, dispropor-tionate stratified random, dan area random. Non-probability sampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling. Dalam penelitian uji validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur power endurance lengan ini penulis menggunakan teknik sampling nonprobability sampling, dengan teknik sampling purposive. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 125-126) bahwa:

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan dengan pertimbangan tertentu. penelitian kuantitatif ini dilakukan pada sampel yang diambil secara random.


(22)

45

Sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel tersebut diambil. Dalam penelitian ini sampel penelitian yang diambil adalah beberapa atlet putra-puteri yang tergabung dalam Pemusatan Latihan Daerah (PELATDA) Jawa Barat serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UPI cabang olahraga karate, tinju, dan panjat tebing yang tergabung dalam Pecinta Alam Mahasiswa Olahraga (PAMOR), Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), yang seluruhnya berjumlah 50 orang, terdiri dari 30 orang putra dan 20 orang puteri.

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis mencoba memberikan penjelasan mengenai beberapa istilah menurut dari beberapa para ahli.

1. Validitas dikemukakan oleh Nurhasan dan Cholil (2007: 35) bahwa “tes yang

valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak diukur”.

2. Reliabilitas dikemukakam oleh Nurhasan dan Cholil (2007: 42) bahwa “suatu

alat atau tes dikatakan reliabel, jika alat itu menghasilkan suatu gambaran (hasil pengukuran) yang benar-benar dapat dipercaya”.

3. Konstruksi dikemukakan oleh Arfina (2012: 226) bahwa “konstruksi berarti

rancangan bangunan yang mencakup model, tata letak”.

4. Alat ukur dikemukakan oleh Nurhasan dan Cholil (2007: 22) bahwa “alat ukur merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu objek”. 5. Power dikemukakan oleh Sidik dkk. (2011: 7) bahwa “power adalah

kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang singkat”.

6. Endurance dikemukakan oleh Harsono (1988: 176) bahwa “endurance adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut”.


(23)

46

Alfi Nuraeni, 2014

7. Power endurance dikemukakan oleh Sidik, dkk. (2011: 22) bahwa

“kemampuan otot untuk berkontraksi secara berulang-ulang dengan cepat dan

kuat dalam waktu yang cukup relatif lama”.

8. Lengan dikemukakan oleh Yusup dkk. (2008: 43) bahwa “lengan adalah kemampuan jaringan tubuh berupa otot yang berada di sepanjang lengan untuk menghasilkan daya ledak.”.

D. Instrumen Penelitian

Guna tercapainya keberhasilan penelitian yang akan diselenggarakan penulis, maka instrumen penelitian yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian dan menguji hipotesis adalah hasil konstruksi alat power endurance lengan yang sudah ada yaitu, modifikasi alat ukur lempar bola medis dengan clapping push up (push up bertepuk) selama durasi untuk penelitian power endurance 30 detik.

Alat yang digunakan dalam penelitian, sebagai berikut: 1) stopwacth: 1 buah, 2) bola medicine: (a) 2 kg: 4 buah (b) 3 kg: 1 buah (c) 4 kg: 1 buah, 3) bola tenis: 3 buah, 4) batu bata: 3 buah, 5) tali rapia: 1 buah, 6) alat tulis: 1 buah, 7) papan berjalan: 1 buah, 8) meteran: 1 buah, 9) camera: 1 buah.

Adapun konstruksi alat ukur yang di tes kan yaitu tes bola medicine dengan berat 2 kg, 3 kg, dan 4 kg dengan tes clapping push up. Di bawah ini adalah beberapa gambar konstruksi alat ukur power endurance lengan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Bola Medicine Dengan Berat 4 Kg, 3, Kg, dan 2 Kg.


(24)

47

Konstruksi alat ukur power endurance lengan dengan tes modified bola medicine ini dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Konstruksi Alat Ukur Power Endurance Lengan Dengan Tes Modified Bola Medicine

Adapun petujuk pelaksanaan tes modified bola medicine adalah sebagai berikut: a) Tester berdiri di belakang garis batas dengan posisi tubuh berdiri tegak dan

lebar kaki selebar bahu.

b) Tester memegang bola medicine dengan kedua tangan di depan dada dengan berat tes bola pertama 2 kg, tes kedua 3 kg, dan tes ketiga 4 kg.

c) Jarak lempar bola medicine 2 meter ke arah dinding yang sudah ditentukan.

d) Aba-aba “ya” kemudian bola didorong ke depan secepat dan sekuat mungkin.

e) Tester kedua yang berada di sebelah kiri peneliti bertugas menghitung skor tester yang sedang melakukan konstruksi berdasarkan banyaknya pengulangan lemparan yang dilakukan tester dalam waktu 30 detik.


(25)

48

Alfi Nuraeni, 2014

Gambar di bawah ini adalah tes clapping push up (push up bertepuk). Untuk lebih jelasnya konstruksi alat ukur power endurance lengan dengan tes clapping push up ini dapat dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5. Konstruksi Alat Ukur Power Endurance Lengan Dengan Tes Modified Clapping Push Up

Adapun petujuk pelaksanaan dengan tes clapping push up adalah sebagai berikut: 1) Posisi tubuh tester berbaring dengan sikap telungkup pada bidang yang datar,

kedua tangan tester dilipat disamping badan sesuai dengan ketinggian tester. 2) Kedua tangan tester menekan lantai dan diluruskan, sehingga badan

terangkat, sedangkan sikap badan dan tungkai merupakan garis lurus.

3) Setelah itu tester menurunkan badan dengan cara membengkokkan lengan pada siku, kemudian tubuh bagian atas tester diangkat ke udara dan kedua tangan bertepuk secara bersama-sama, dan kembali pada posisi sikap pertama.


(26)

49

4) Tester kedua yang berada di samping kanan bertugas menghitung skor berdasarkan banyaknya pengulangan tepukan tangan yang dilakukan tester dan pada saat tester mengangkat dorongan tepukan (clapping), dengan kriteria setinggi 9 cm dari lantai, dalam waktu 30 detik.

E. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang diambil untuk pengumpulan data adalah menyiapkan instrumen, dalam hal ini menyiapkan alat atau konstruksi yang dimodifikasi untuk mengukur power endurance lengan, kemudian melakukan pengukuran atau pengambilan data sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh peneliti. Data yang terkumpul adalah jenis data kuantitatif. Pengambilan data langsung dilakukan oleh peneliti dan anggota peneliti, ditambah oleh seorang ahli tes dan pengukuran. Penelitian ini dilaksanakan di Sport Hall kampus UPI Bandung, tepatnya di ruangan squash mulai tanggal 11-14, pada minggu kedua bulan Desember 2013. Pelaksanaan tes dilakukan 4 hari: Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu, mulai pukul 08.00 sampai dengan selesai.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengetesan dan pengukuran, penulis olah secermat mungkin untuk menguji hipotesis dan memberikan kesimpulan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk keperluan pengolahan data tersebut penulis menggunakan beberapa rumus statistik dari buku Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik yang disusun oleh Dr. Suharsimi Arikunto dan buku Tes dan Pengukuran Keolahragaan yang disusun oleh Nurhasan dan Cholil. Pengolahan data bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur. Arikunto (1992: 135) mengungkapkan bahwa

“Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan

reliabel”. Dengan diketahuinya tingkat kesesuain dan keajegan dari konstruksi alat


(27)

50

Alfi Nuraeni, 2014

Untuk mengetahui tingkat validitas konstruksi alat ukur, digunakan teknik korelasi antara hasil nilai Pendekatan Acuan Norma (PAN), dengan norma penilaian standar Skala 1-10 dengan tes uji coba pertama, kemudian tingkat reliabilitasnya digunakan pendekatan korelasi antara tes uji coba pertama dengan tes pengulangannya yang lazim disebut tes retes. Tes 1 dinotasikan sebagai variabel X, sedangkan Tes 2 dinotasikan sebagai variabel Y. Teknik korelasional untuk melihat norma tingkat validitas, reliabilitas, dan objektifitas alat ukur yang dikonstruksi. Adapun langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data yang telah ada di periksa kembali dan di susun. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan penulisan dalam proses pengolahan atau hilangnya data.

2. Memberikan nilai terhadap hasil tes dengan Pendekatan Acuan Norma (PAN), dengan terlebih dahulu mencari nilai rata-rata dari hasil tes tersebut dengan pendekatan statistika dengan menggunakan rumus:

Dengan pengertian:

̅ = Nilai rata-rata n = Jumlah sampel

X = Skor yang diperoleh ∑ = Jumlah skor

3. Menghitung simpangan baku dari hasil tes dengan menggunakan rumus:

̅

Dengan pengertian:

S = Simpangan baku ̅ = Nilai rata-rata


(28)

51

4. Menentukan Pendekatan Acuan Norma (PAN) Skala 1-10

Dengan cara memberikan nilai untuk setiap skor dari setiap butir tes dengan cara menotasikan skor tes tersebut dengan norma penilaian sesuai dengan jenis kelaminnya, setelah itu menentukan nilai konversi dari setiap katagori. Untuk lebih jelasnya pedoman untuk memberikan skala norma ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Pedoman Untuk Memberikan Konversi Nilai Skala Norma (Sumber: Nurhasan dan Cholil, 2007: 429)

KATAGORI KONVERSI NILAI

BAIK SEKALI 10

BAIK 8

CUKUP 6

KURANG 4

KURANG SEKALI 2

5. Mencari validitas tes

Penulis memanfaatkan rumus yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product moment dengan simpangan (Nurhasan, 2007: 38).

Dengan pengertian:

r

xy = korelasi yang dicari

x = Perbedaan anatara skor varibel X dengan nilai rata-rata dari varia X ( ̅ )

y = Perbedaan anatara skor varibel X dengan nilai rata-rata dari variabel Y

̅ )

xy = Jumlah dari hasil perkalian antara X dan Y X2 = Nilai X yang dikuadratkan

Y2 = Nilai Y yang dikuadratkan

=


(29)

52

Alfi Nuraeni, 2014

6. Menghitung reliabilitas tes dengan melakukan dua kali pengukuran (test re-test), kemudian mengkorelasikan tes pertama dan tes yang kedua, (Nurhasan, 2007: 40) sebagai berikut:

=

{( ) }

Dengan Pengertian:

r

xy = Koefisien korelasi anatara variabel X dan Y (kriteria)

x = Skor pada variabel X y = Skor pada variabel Y x = Jumlah skor variabel X y = Jumlah skor variabel Y x2 = Jumlah dari kuadrat skor X y2 = Jumlah dari kuadrat skor Y xy = Skor X kali Y

N = Jumlah Subyek

Adapun kriteria pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Kolerasi (Sumber: Sugiyono, 2012: 257)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat


(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan, pengolahan data dan analisis data dari hasil tes model A, B, C, dan D mengenai uji validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur power endurance lengan ini menunjukkan tingkat validitas dan reliabilitas sangat baik. Maka dari hasil penelitian ini menemukan kesimpulan bahwa:

1. Alat ukur hasil konstruksi ini memiliki derajat validitas yang dapat diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Alat ukur hasil konstruksi ini memiliki derajat reliabilitas yang dapat diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

B. Saran

Oleh karena hasil penelitian konstruksi alat ukur power endurance lengan ini memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga penelitian ini efektif untuk kelompok atlet seperti yang dideskripsikan dalam latar belakang.

Maka disarankan kepada para pembina prestasi, para pelatih, dan para pembaca pada umumnya, bahwa konstruksi alat ukur ini dapat dijadikan sebagai instrumen atau alat ukur untuk mengetahui tingkat kemampuan power endurance lengan atlet sesuai kebutuhan cabang olahraga yang diklasifikasikan pada besarnya kontribusi kekuatan maksimal (maximum strength) dengan karakter yang memang membutuhkan kualitas gerak power secara terus menerus tanpa jeda secara fisiologis, dan menuntut gerak yang eksplosive dengan waktu yang cukup lama. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis telah lakukan, sebaiknya dilakukan kembali penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam mengenai konstruksi alat ukur power endurance.


(31)

Alfi Nuraeni, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (2012). Konstruksi Alat Ukur. [Online]. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi. [Diakses 5 Desember 2013]. Arfina, E.Y. (2012). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Edisi Terbaru. Surabaya:

Tiga Dua.

Arikunto, Suharsimi Ny. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Bina Aksara, Jakarta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Dua. Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas, Edisi Dua. Yogyakarta: Celeban Timur.

Bompa, Tudor O. (1993). Periodization Training for Sports; Program For Peak Strength in 35 Sports. ISBN: 0-88011-840-7.

Bompa, Tudor O. (1999). Periodization Of Strenth. Canada. ISBN: 0-9697557-08. Emausbot. (2013). Peraturan Pertandingan Tinju. [Online]. Tersedia di:

http://id.wikipedia.org/wiki/Tinju. [Diakses 5 Novermber 2013].

Fethus. (2013). Pengukuran Alat Ukur. [Online]. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_ukur). [Diakses 5 Desember 2013]. Firmansyah. (2011). Konstruksi Alat Ukur. [Online]. Tersedia di:

http://winnerfirmansyah.wordpress.com/2011/05/07/definisi-konstruksi/ [Diakses 5 Desember 2013].

Fisabilillah, Syahid. (2010). Gambar Anatomi Lengan (Brachium). [Online]. Tersedia di: http://syahid-fisabilillah.blogspot.com/2010/11/anatomi.html. [Diakses 9 November 2013].

Giriwijoyo, S., dan Sidik, D.Z. (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga); Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga Untuk Kesehatan dan Prestasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching. Bandung: C.V. Tambak Kusuma.


(32)

61

Hidayat. (2012). Gambar Kejuaraan Panjat Tebing putra. [Online]. Tersedia di: http://www.antaranews.com/berita/409301/indonesia-rebut-lima-emas-di-kejuaraan-asia-panjat-tebing. [Diakses 9 November 2013].

Howley, T.E. (2012). Execise Physiology; Theory and Application to Fitness and Performance, Eigth Edition. McGraw-Hill Companies. ISBN: 978-0-07-131626-2.

Ibnuhasyim. (2013). [Online]. Gambar Petinju Amerika, Laila Ali. Tersedia di: www.ibnuhaysim.com. [Diakses 5 November 2013].

Irfa, Udayana. (2008). Karate Club. [Online]. Tersedia di: http://karateclub.wordpress.com. diagram-kata. [Diakses 5 November 2013].

Juan, Carlos. (2013). Power Endurance Exercise. [Online]. Tersedia dia: http://www.livestrong.com/article/power-endurance-exercises/. [Diakses 1 November 2013].

Lutan, R., Mulyana, Hidayah, N., dan Sagitarius. (2007). Evaluasi Pendidikan Jasmani. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Mackenzie, B. (2005a). 101 Performanc Evaluation Tests. ISBN: 1-905096-18-6. Mackenzie, B. (2005b). The Nine Key Elements of Fitness. ISBN: 1-905096-18-6. Mackenzie, B., dan Cordoza, G. (2012). Power Speed Endurance. ISBN 13:

978-1-936608-61-4.

Nurhasan dan Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Oudshoorn, J. (1988). Tinju Latihan Teknik Taktik. Jakarta: PT. Rosda Jayaputra Offset.

Redmond, R. (2008). Kata, The Folk Dances of Shotokan, Fourth Edition. US: Holly Springs.

Sagitarius. (2010). Modul Karate. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Satriya, Sidik, D.Z., dan Imanudin, I. (2010). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Sidik, D.Z. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan). Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.


(33)

62

Alfi Nuraeni, 2014

Sidik, D.Z., Imanudin, I., dan Affari, L. (2011). Pengaruh Penerapan “Complex

Training” Terhadap Peningkatan Kemampuan Anaerobik. Bandung:

FPOK UPI.

Sidik, D.Z., Imanudin, I., dan Affari, L. (2012). Penataran Pelatihan Fisik Olahraga, DISORDA. Bandung.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Undiksha. (2013). Skala Konstruksi Alat Ukur. [Oline]. Tersedia di: http://pasca.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/6/1-8.pdf. [Diases 5 Desember 2013].

Utomo. (2013). Gambar Petinju Chris John. [Online]. Tersedia di: http://olahraga.kompas.com/Chris.John. [Diakses 9 November 2013). Wijaya, H.C., Buntoro, W.P., dan Gunardi, E. (2010). Peraturan Kompetisi

Panjat Tebing.

Yusup, U., Damiri, A., Sutresna, N., dkk. (2008). Anatomi Manusia. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Yusup, U., Mulyana, B., dan Sunaryadi, Y. (2007). Bioemekanika Olahraga. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.


(1)

51

4. Menentukan Pendekatan Acuan Norma (PAN) Skala 1-10

Dengan cara memberikan nilai untuk setiap skor dari setiap butir tes dengan cara menotasikan skor tes tersebut dengan norma penilaian sesuai dengan jenis kelaminnya, setelah itu menentukan nilai konversi dari setiap katagori. Untuk lebih jelasnya pedoman untuk memberikan skala norma ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Pedoman Untuk Memberikan Konversi Nilai Skala Norma (Sumber: Nurhasan dan Cholil, 2007: 429)

KATAGORI KONVERSI NILAI

BAIK SEKALI 10

BAIK 8

CUKUP 6

KURANG 4

KURANG SEKALI 2

5. Mencari validitas tes

Penulis memanfaatkan rumus yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product moment dengan simpangan (Nurhasan, 2007: 38).

Dengan pengertian:

r

xy = korelasi yang dicari

x = Perbedaan anatara skor varibel X dengan nilai rata-rata dari varia X ( ̅ )

y = Perbedaan anatara skor varibel X dengan nilai rata-rata dari variabel Y ̅ )

xy = Jumlah dari hasil perkalian antara X dan Y

X2 = Nilai X yang dikuadratkan

Y2 = Nilai Y yang dikuadratkan

=


(2)

52

Alfi Nuraeni, 2014

6. Menghitung reliabilitas tes dengan melakukan dua kali pengukuran (test

re-test), kemudian mengkorelasikan tes pertama dan tes yang kedua, (Nurhasan,

2007: 40) sebagai berikut:

=

{( ) }

Dengan Pengertian:

rxy

= Koefisien korelasi anatara variabel X dan Y (kriteria)

x = Skor pada variabel X y = Skor pada variabel Y

x = Jumlah skor variabel X

y = Jumlah skor variabel Y

x2 = Jumlah dari kuadrat skor X

y2 = Jumlah dari kuadrat skor Y

xy = Skor X kali Y

N = Jumlah Subyek

Adapun kriteria pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Kolerasi (Sumber: Sugiyono, 2012: 257)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan, pengolahan data dan analisis data dari hasil tes model A, B, C, dan D mengenai uji validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur power endurance lengan ini menunjukkan tingkat validitas dan reliabilitas sangat baik. Maka dari hasil penelitian ini menemukan kesimpulan bahwa:

1. Alat ukur hasil konstruksi ini memiliki derajat validitas yang dapat diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Alat ukur hasil konstruksi ini memiliki derajat reliabilitas yang dapat diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

B. Saran

Oleh karena hasil penelitian konstruksi alat ukur power endurance lengan ini memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga penelitian ini efektif untuk kelompok atlet seperti yang dideskripsikan dalam latar belakang.

Maka disarankan kepada para pembina prestasi, para pelatih, dan para pembaca pada umumnya, bahwa konstruksi alat ukur ini dapat dijadikan sebagai instrumen atau alat ukur untuk mengetahui tingkat kemampuan power endurance lengan atlet sesuai kebutuhan cabang olahraga yang diklasifikasikan pada besarnya kontribusi kekuatan maksimal (maximum strength) dengan karakter yang memang membutuhkan kualitas gerak power secara terus menerus tanpa jeda secara fisiologis, dan menuntut gerak yang eksplosive dengan waktu yang cukup lama. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis telah lakukan, sebaiknya dilakukan kembali penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam mengenai konstruksi alat ukur power endurance.


(4)

Alfi Nuraeni, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (2012). Konstruksi Alat Ukur. [Online]. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi. [Diakses 5 Desember 2013]. Arfina, E.Y. (2012). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Edisi Terbaru. Surabaya:

Tiga Dua.

Arikunto, Suharsimi Ny. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Bina Aksara, Jakarta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Dua. Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas, Edisi Dua. Yogyakarta: Celeban Timur.

Bompa, Tudor O. (1993). Periodization Training for Sports; Program For Peak

Strength in 35 Sports. ISBN: 0-88011-840-7.

Bompa, Tudor O. (1999). Periodization Of Strenth. Canada. ISBN: 0-9697557-08. Emausbot. (2013). Peraturan Pertandingan Tinju. [Online]. Tersedia di:

http://id.wikipedia.org/wiki/Tinju. [Diakses 5 Novermber 2013].

Fethus. (2013). Pengukuran Alat Ukur. [Online]. Tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_ukur). [Diakses 5 Desember 2013]. Firmansyah. (2011). Konstruksi Alat Ukur. [Online]. Tersedia di:

http://winnerfirmansyah.wordpress.com/2011/05/07/definisi-konstruksi/ [Diakses 5 Desember 2013].

Fisabilillah, Syahid. (2010). Gambar Anatomi Lengan (Brachium). [Online]. Tersedia di: http://syahid-fisabilillah.blogspot.com/2010/11/anatomi.html. [Diakses 9 November 2013].

Giriwijoyo, S., dan Sidik, D.Z. (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga);

Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga Untuk Kesehatan dan Prestasi.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching. Bandung: C.V. Tambak Kusuma.


(5)

61

Hidayat. (2012). Gambar Kejuaraan Panjat Tebing putra. [Online]. Tersedia di: http://www.antaranews.com/berita/409301/indonesia-rebut-lima-emas-di-kejuaraan-asia-panjat-tebing. [Diakses 9 November 2013].

Howley, T.E. (2012). Execise Physiology; Theory and Application to Fitness and

Performance, Eigth Edition. McGraw-Hill Companies. ISBN:

978-0-07-131626-2.

Ibnuhasyim. (2013). [Online]. Gambar Petinju Amerika, Laila Ali. Tersedia di: www.ibnuhaysim.com. [Diakses 5 November 2013].

Irfa, Udayana. (2008). Karate Club. [Online]. Tersedia di: http://karateclub.wordpress.com. diagram-kata. [Diakses 5 November 2013].

Juan, Carlos. (2013). Power Endurance Exercise. [Online]. Tersedia dia: http://www.livestrong.com/article/power-endurance-exercises/. [Diakses 1 November 2013].

Lutan, R., Mulyana, Hidayah, N., dan Sagitarius. (2007). Evaluasi Pendidikan

Jasmani. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Mackenzie, B. (2005a). 101 Performanc Evaluation Tests. ISBN: 1-905096-18-6. Mackenzie, B. (2005b). The Nine Key Elements of Fitness. ISBN: 1-905096-18-6. Mackenzie, B., dan Cordoza, G. (2012). Power Speed Endurance. ISBN 13:

978-1-936608-61-4.

Nurhasan dan Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Oudshoorn, J. (1988). Tinju Latihan Teknik Taktik. Jakarta: PT. Rosda Jayaputra Offset.

Redmond, R. (2008). Kata, The Folk Dances of Shotokan, Fourth Edition. US: Holly Springs.

Sagitarius. (2010). Modul Karate. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Satriya, Sidik, D.Z., dan Imanudin, I. (2010). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Sidik, D.Z. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan). Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.


(6)

62

Alfi Nuraeni, 2014

Sidik, D.Z., Imanudin, I., dan Affari, L. (2011). Pengaruh Penerapan “Complex

Training” Terhadap Peningkatan Kemampuan Anaerobik. Bandung:

FPOK UPI.

Sidik, D.Z., Imanudin, I., dan Affari, L. (2012). Penataran Pelatihan Fisik

Olahraga, DISORDA. Bandung.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Undiksha. (2013). Skala Konstruksi Alat Ukur. [Oline]. Tersedia di: http://pasca.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/6/1-8.pdf. [Diases 5 Desember 2013].

Utomo. (2013). Gambar Petinju Chris John. [Online]. Tersedia di: http://olahraga.kompas.com/Chris.John. [Diakses 9 November 2013). Wijaya, H.C., Buntoro, W.P., dan Gunardi, E. (2010). Peraturan Kompetisi

Panjat Tebing.

Yusup, U., Damiri, A., Sutresna, N., dkk. (2008). Anatomi Manusia. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Yusup, U., Mulyana, B., dan Sunaryadi, Y. (2007). Bioemekanika Olahraga. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.