UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE TUNGKAI : Perbandingan Tes Gawang 20 cm, 25 cm dan 30 cm dengan Waktu 30 Detik dan 1 Menit.

(1)

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE TUNGKAI

(Perbandingan Tes Gawang 20 cm, 25 cm dan 30 cm dengan Waktu 30 Detik dan 1 Menit)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh : Wahyu Hidayat

0900584

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015


(2)

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE TUNGKAI

(Perbandingan Tes Gawang 20 cm, 25 cm dan 30 cm dengan Waktu 30 Detik dan 1 Menit)

Oleh, Wahyu Hidayat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

©Wahyu Hidayat 2015 UniversitasPendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE TUNGKAI

(Perbandingan Tes gawang 20 cm, 25 cm dan 30 cm dengan Waktu 30 Detik dan 1 Menit )

Oleh: Wahyu Hidayat

NIM.0900584

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Nida’ul Hidayah, M.Si. NIP. 197209131998022001

Pembimbing II

Iman Imanudin, M. Pd NIP. 197508102001121001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Dr. H. Rd. Boyke Mulyana, M.Pd. NIP. 196210231989031001


(4)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE TUNGKAI (Perbandingan Tes gawang 20 cm, 25 cm dan 30 cm dengan Waktu 30 Detik dan 1 Menit )”ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar hasil karya tulis saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2015 Yang membuat pernyataan,

Wahyu Hidayat NIM 0900584


(5)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

vii

ABSTRAK

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER ENDURANCE TUNGKAI

Pembimbing: 1. Nida’ul Hidayah, M.Si. 2. Iman Imanudin, M.Pd.

WAHYU HIDAYAT

Kondisi fisik bukanlah pelengkap namun penunjang bagi performa atlet saat bertanding atau berlomba. Selama ini hanya sedikit yang mencantumkan power

endurance tungkai dalam butir parameter tes, bukan karena tidak mengetahui

melainkan sangat sedikitnya alat ukur untuk mengetahui kemampuan power

endurance tungkai. Alat ukur yang ada selama ini hanya dengan 10 hop jump

sehingga peneliti menganggap harus melakukakn penelitian mengenai konstrukasi alat ukur tes power endurance. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan desain pretest and posttest. Sampel penelitian ini adalah seluruh atlet pada nomor lintasan yang tergabung dalam Klub Atletik Bumi Siliwangi. Pengambilan data menggunakan enam model alat tes, yaitu: Dengan waktu 30 detik, A) Gawang ketinggian 20 cm, B) Gawang ketinggian 25 cm, C) Gawang ketinggian 30 cm dan dengan waktu 1 menit, A1) Gawang ketinggian 20 cm, B1) Gawang ketinggian 25 cm, C1) Gawang ketinggian 30 cm. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa keenam model alat ukur

power endurance tungkai bisa dijadikan alat ukur power endurance tungkai

karena keenam model tes power endurance ini memiliki keajegan dan keterandalan dengan koefisien korelasi sangat kuat, namun diantara ketiga model dalam waktu 30 detik tes model A yang memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang lebih kuat untuk tes dalam 30 detik, dalam waktu 1 menit tes model C1 yang memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang lebih kuat.

Kata Kunci:


(6)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

vii

TEST VALIDITY AND RELIABILITY CONCTRUCTION MEASURING TOOLS POWER LEG ENDURANCE

Wahyu Hidayat1; Nida’ul Hidayah, M.Si.2; Iman Imanudin, M.Pd.3

Sport Coaching Education Program The Faculty of Sport and Health Education

Indonesia University of Education Abstract

The physical condition is not complementary but support for the athlete's performance during a match or race. So far, only a few are included in the grain leg power endurance test parameters, not because they do not know but the very least a measure to determine the ability of power endurance leg. Measuring devices that have so far only with 10 hop jump so that researchers should consider melakukakn konstrukasi research on power endurance test measuring instrument. The method used in this research is descriptive quantitative method pretest and posttest design. Samples were all athletes sons track numbers belonging to Atletik Bumi Siliwangi Club. Retrieving data using six models assays, namely: With 30 seconds, A) Hurdles height of 20 cm, B) Goalkeeper height 25 cm, C) Hurdles height of 30 cm and with a time of 1 minute, A) Hurdles height of 20 cm, B) wicket height 25 cm, C) Hurdles height of 30 cm. The research concludes that the sixth model of the measuring instrument can be used as a power of endurance leg endurance power measuring devices for the sixth leg of power endurance test model has the regularity and reliability of the correlation coefficient is very strong, but among the three models within 30 seconds test the model A which has a degree of validity and reliability are more robust to test dalam30 seconds, in 1 minute test models that have degrees C validity and reliability stronger.

Keywords:


(7)

ix Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Uji Validitas ... 7

B. Realibilitas... 10

C. Konstruksi Alat Ukur ... 15

D. Power Endurance ... 19

E. Tungkai ... 35

F. Asumsi Dasar ... 38

G. Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 39


(8)

ix Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

C. Definisi Operasional ... 42

D. Instrumen Penelitian ... 43

E. Prosedur Penelitian ... 46

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN DISKUSI PENEMUAN A. Hasil Penelitian ... 50

B. Pembahasan dan Diskusi Penemuan ... 53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 57

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 63


(9)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dunia olahraga semakin maju dan berkembang, berbagai penelitian dalam duniaolahraga pun semakin banyak yang muaranya tidaklah lain selain untuk semakin memajukan dunia olahraga dan menggiring pengembangan juga pembinaan olahraga prestasi khususnya berdasarkan pada ilmu pengetahuan (Sains). Selain berkembangnya dunia olahraga prestasi khususnya kearah pembinaan dan pelatihan yang berdasarkan ilmu pengetahuan tetapi juga sekarang sudah mulai tersadarkan bahwa pembinaan olahraga prestasi haruslah menyeluruh.Menyeluruh dalam artian bahwa bukan hanya teknik yang spesifik yang dilatihkan dan diprogramkan namun juga aspek kondisi fisik yang pada dasarnya sebagai dasar penunjang performa atlet untuk menunjukkan teknik-tekniknya pada saat pertandingan ataupun perlombaan, karena jika aspek kondisi fisik tidak menunjang maka performa atlet pun tidak akan maksimal.

Bompa (dalam Satriya dkk., 2010, hlm. 51) memandang bahwa peranan kondisi fisik pada cabang olahraga prestasi sangat dibutuhkan, tujuannya untuk membentuk kondisi tubuh sebagai pondasi dasar untuk meningkatkan ketahanan, kebugaran, dan pencapaian suatu prestasi yang maksimal. Sebagaimana yang dikemukakannya bahwa:

Persiapan fisik merupakan salah satu yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dari beberapa kasus penting sebagai unsur yang diperlukan dalam latihan untuk mencapai puncak penampilan (prestasi) dan seseorang dikatakan dalam kondisi fisik yang baik apabila ia memilki kesanggupan untuk melakukan kegiatan fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.

Berdasarkan pada pandangan diatas maka apabila kondisi fisik baik maka akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik (Harsono, 1998, hlm. 153). Kekuatan, kecepatan dan daya tahan merupakan komponen biomotorik dasar dari power endurance. Tidak semua


(10)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

cabang olahraga pada olahraga prestasi membutuhkan power endurance, tetapi kebutuhan power endurance pada beberapa cabang olahraga prestasi dibutuhkan tergantung pada situasi pemeranan kebutuhan power sendiri. Power endurance, tediri dari power dan endurance. Harsono (1988, hlm. 200) mengemukakan bahwa power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Sedangkan endurance adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut (Harsono, 1988, hlm. 155).

Zimmermann (1989 dalam Sidik dkk., 2011, hlm. 15) mengemukakan bahwa berdasarkan klasifikasinya kekuatan terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu kekuatan maksimal (maximum strength), kekuatan yang cepat (speed strength), daya tahan kekuatan (strenght endurance). Dikemukakan juga oleh Sidik dkk. (2001, hlm. 22) bahwa power endurance adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan secara cepat dalam jangka waktu yang relatif lama dan dalam jumlah pengulangan yang banyak. Melihat pernyataan sebelumnya ternyata banyak sekali cabang-cabang olahraga yang membutuhkan kemampuan power endurance, tetapi itu merupakan komponen kondisi fisik yang belum dikenal atau yang belum begitu memasyarakat, sehingga istilah power endurance tidak selalu digunakan dalam masyarakat olahraga prestasi, tetapi karena kebutuhan didalam lapangan banyak yang menggunakan power

endurance kiranya perlu kita untuk menentukan alat ukur untuk mengukur power endurance.

Pada cabang olahraga atletik khususnya nomor lari jarak pendek dan menengah ada konstribusi power endurance tungkai yang dihasilkan karena adanya konstribusi yang besar dari kekuatan maksimal (Maximum Strength) dan adanya konstribusi yang besar dari kekuatan yang berlangsung dalam waktu yang lama yaitu daya tahan kekuatan (Strength Endurance). Maximum strength yaitu kemampuan otot untuk berkontraksi secara maksimal terhadap suatu tahanan yang dibebankan. Strength


(11)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

jangka waktu yang lama (Sidik, dkk. 2011, hlm.7). Hal ini tentunya disesuaikan dengan karakteristik dan tuntutan akan kekuatan yang cepat (power) pada masing-masing cabang olahraga.

Penulis memfokuskan penelitian pada ruang gerak tungkai atau anggota tubuh bagian bawah. Hasil penelusuran penulis dari beberapa literatur, alat ukur power dan

power endurance otot tungkai yang ada sekarang ini yaitu: 1) Vertical Jump; 2) Standing Broad Jump; 3) 3 Hop Jump; 4) 5 Hop Jump; 5) 10 Hop Jump; 6) endurance Jump 30 Second, dari keseluruhannya ialah untuk mengukur power dan power endurance otot tungkai.

Pada saat ini belum penulis dapatkan alat tes power endurance yang spesifik gerakan tesnya untuk mengetahui kemampuan power endurance tungkai yaitu berkontraksi dengan eksplosif dan dapat dipertahan dalam waktu yang lama. Atas dasar itu penulis ingin meneliti berapa besar kontribusi konstruksi alat tes power

endurance tungkai ini untuk beberapa cabang olahraga prestasi, seperti Atletik,

Renang, Sepak Bola, Bola Basket, Futsal, Bola Voli, Bulutangkis dan cabang olahraga lainnya yang juga membutuhkan kontribusi dari power endurance tumgkai. Lebih spesifik pada cabang olahraga yang dominan menggunakan power endurance tungkai yaitu atletik khususnya pada nomor–nomor lari jarak pendek dan menengah sangat berkontribusi sekali power endurance untuk mencapai suatu prestasi, karena

power endurance ialah dasar dan penunjang dari apa yang dibutuhkan oleh seorang

pelari jarak pendek maupun menengah, yaitu speed endurance.

Seperti yang dipaparkan oleh Sidik, (2010) nomor sprint membutukan kekuatan maksimal pada fase start acceleration kemudian kekuatan eksplosif (power) pada fase

maximum speed dan kekuatan cepat yang tahan lama (power endurance) pada fase deceleration speed. Cabang olahraga Atletik sendiri didalamnya terdapat bermacam

macam nomor perlombaan dan cenderung menggunakan kemampuan power/speed

strength yang lebih dominan alam setiap kebutuhan nomor perlombaannya. Lebih


(12)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

olahraga atletik terdapat didalamnya nomor lari jarak pendek (sprint 100m, 200 m, 400m, estafet 4 x 100m dan estafet 4 x 400m), kemudian nomor lari jarak menengah (800m, 1500m dan 3000m), dan nomor lari jarak jauh (marathon dan half marathon), khusus dalam penelitian ini penulis meneliti nomor lari jarak pendek dan menengah pada cabang olahraga atletik, karena penulis beranggapan bahwa nomor sprint sangat dominan menggunakan power/speed strength yang eksklusif untuk menunjang prestasi atlet-atletnya.

Mengingat besarnya konstribusi power endurance tungkai bagi penampilan (performance) atlet pada beberapa nomor perlombaan pada cabang olahraga atletik tersebut, yaitu nomor lari jarak pendek 100m, 200m, 400m dan estafet juga pada nomor lari jarak menengah 800m, 1500m dan 3000m. Penulis tertarik untuk merekonstruksi alat ukur power endurance tungkai ini yang difokuskan pada pergerakan tolakan tungkai yang diklasifikasikan pada besarnya konstribusi kekuatan maksimal (maximum strength). Dengan kelompok nomor perlombaan pada cabang olahraga atletik dengan karakter yang memang membutuhkan kualitas gerak power secara terus-menerus dan dominan tanpa jeda secara fisiologis dan menuntut gerak yang eksplosive dengan waktu yang cukup lama, sehingga pada akhirnya menjadi

power endurance tungkai. Hal ini penting untuk perkembangan penelitian dalam

bidang olahraga prestasi di masa yang akan datang sebagai referensi untuk mengetahui kualitas dari power endurance tungkai atlet tersebut.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Alat ukur power endurance tungkai saat ini sudah ada namun penulis beranggapan perlu membuat alat ukur baru untuk kepentingan dunia olahraga, karena tidak sedikit olahraga yang membutuhkan power endurance yang bentuk tesnya spesifik dengan karakteristik cabang olahraga pada umumnya, sehingga perlu dibuat alat ukurnya.


(13)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Guna membatasi meluasnya masalah dalam identifikasi masalah penelitian ini, maka dimensi penelitian ini terfokus pada pembuatan konstruksi alat ukur untuk mengukur kemampuan power endurance tungkai.

Objek penelitian ini terbatas pada pengamatan terhadap kemampuan gerak

eksplosive tungkai yang dihitung dengan ukuran waktu dan berapa banyak jumlah

pengulangan. Sebagai subjek penelitian adalah atlet atletik yang tergabung didalam klub Atletik Bumi Siliwangi (ABS). Sarana dan prasarana yang digunakan dalam penelitian telah dibuat sesuai dengan kebutuhan kontruksi tes tersebut.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan dan untuk mempermudah proses penelitian serta menjaga tidak adanya penyimpangan pembahasan, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah alat ukur hasil konstribusi otot tungkai ini memenuhi kriteria dalam pengukuran olahraga prestasi?

2. Apakah alat ukur hasil konstribusi otot tungkai ini memiliki derajat validitas dan reliabilitas yang dapat diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan?

D. Tujuan Penelitian

Mengacu dari rumusan masalah penelitian yang telah penulis kemukakan diatas, maka tujuan penelitian yang ingin penulis capai ialah:

1. Diharapkan alat ukur ini dapat dipakai sebagai alat memenuhi kriteria power

endurance tungkai dalam pengukuran, khususnya dalam pengukuran olahraga

prestasi.

2. Untuk mengetahui derajat validitas dan reliabilitas dari konstruksi alat ukur

power endurance tungkai.


(14)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan masukkan dalam upaya pengembangan dan peningkatan olahraga prestasi maupun bagi penelitian di masa yang akan datang. Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis penelitian ini dapat digunakan untuk,

a. Bahan masukkan bagi para pelatih dalam melakukan tes parameter b. Penyusun program latihan

c. Alat untuk mengambil data kemampuan atlet khsususnya kemampuan

power endurance tungkai.

2. Secara praktis penelitian ini pada akhirnya dapat dijadikan,

a. Rujukan oleh atlet maupun pelatih dalam proses pelatihannya guna meningkatkan prestasi dan

b. Diharapkan konstruksi alat ukur ini dapat dipakai sebagai alat yang bisa membantu dalam pengukuran ataupun penelitian olahraga prestasi.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memaparkan urutan dalam penyusunannya. Adapun urutan dari masing-masing bab akan penulis jelaskan sebagai berikut:

Pada BAB I berisikan uraian tentang pendahuluan yang akan dipaparkan mengenai: latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi, kemudian pada BAB II berisikan uraian tentang kajian pustaka yang akan dipaparkan mengenai: uji validitas, reliabilitas, konstruksi alat ukur, power endurance, tungkai, asumsi dasar, dan hipotesis penelitian, pada BAB III berisikan uraian tentang metode penelitian yang akan dipaparkan mengenai: metode dan desain peneliatan, populasi dan sampel, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan teknik pengumpulan dan analisis data, beranjak pada BAB IV berisi uraian tentang hasil penelitian dan pembahasan yang akan dipaparkan mengenai: Hasil penelitian,


(15)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

pembahasan hasil analisis data, diskusi penemuan dan terakhir pada BAB V, berisi uraian tentang simpulan dan saran.


(16)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian ialah merupakan tindakan ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasar pada hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah yaitu berartikan suatu kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian iu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis, Sugiyono (2006, hlm. 3). Ada beberapa jenis metode penelitian, yang sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2006, hlm. 6) bahwa ada beberapa jenis metode penelitian yang sering digunakan orang untuk mengadakan penelitian suatu permasalahan, seperti metode penelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif, dan metode penelitian kombinasi (mixed methods), untuk membuktikkan kebenaran dari suatu hipotesis yang penulis ajukan, maka penulis melakukan penelitian dengan menggunkan metode kuantitatif.

Metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono. 2011, hlm. 11). Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data di lapangan. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak.


(17)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Metode kuantitatif dipergunakan dengan pertimbangan atas dasar sifat penelitian yaitu melihat hasil dari derajat validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur power

endurance tungkai terhadap peningkatan kondisi fisik atlet pada cabang olahraga

yang kontribusi kekuatannya dari kekuatan maksimal (maximum strength) .Kelompok sampel tersebut menjalani enam model tes sesuai dengan alat ukur yang telah dimodifikasi dan disusun oleh peneliti.

Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara praktis serta serasi dengan tujuan peneliti. Desain penelitian yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah desain penelitian yang bertujuan untuk mencari nilai validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur power endurance tungkai. Untuk lebih jelasnya desain penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Dengan Pengertian:

X1 : Tes Jumping Hurdle 20 cm (30”) X5 : Tes Jumping Hurdle 25 cm (1’)

X2 : Tes Jumping Hurdle 25 cm (30”) X6 : Tes Jumping Hurdle 30 cm (1’)

X3 : Tes Jumping Hurdle 30 cm (30”) Y : Validitas dan Reliabilitas Tes

X4 : Tes Jumping Hurdle 20 cm (1’)

Setelah membuat desain penelitian, maka peneliti membuat alur penelitian dan yang penulis gunakan pada penelitian ini adalah langkah-langkah penelitian yang

X1

Y


(18)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

bertujuan untuk mencari nilai validitas dan reliabilitas tes alat ukur power endurance tungkai. Untuk lebih jelasnya alur penelitiam ini dapat dilihat pada Gambar 3.2.


(19)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2. Alur Penelitian

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Peneliti bertujuan untuk memperoleh hasil berupa data dari sebuah penelitian,dan peneliti tentu membutuhkan adanya sumber data untuk dijadikan objek dari penelitian yang dilakukan. Sumber data dari penelitian tersebut adalah seluruh atlet dari beberapa cabang olahraga atletik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Berkenaan dengan objek yang akan diteliti yaitu dinamakan dengan

ANALISIS DATA HASIL TES DESAIN ALAT - ALAT

TES JUM PING HURDLE

HURDLE 25

DURASI WAKTU 1’

PENGOLAHAN DATA

ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS

KESIM PULAN

HURDLE 30 CM

DURASI WAKTU30”

HURDLE 20

S AMPEL

HURDLE 25 HURDLE 30 CM


(20)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

populasi dan sampel penelitian, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2011, hlm.119), sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, Sugiyono (2011, hlm. 120). Sampel dalam penelitian ini yaitu sampel untuk uji coba konstruksi alat ukur power endurance tungkai dengan tujuan memperoleh data untuk pengujian validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur

power endurancetungkai. Ada beberapa teknik menentukan sampel yang sering

digunakan orang untuk mengadakan penelitian, hal ini dikemukakan oleh Sugiyono (2011, hlm. 121) bahwa teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling, dan Non-probability Sampling. Probability

sampling meliputi, simple random, proportionate stratified random, dispropor-tionate stratified random, dan area random. Non-probability sampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.

Dalam penelitian uji validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur power

endurance tungkai ini penulis menggunakan teknik sampling nonprobability

sampling, dengan teknik sampling purposive. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011, hlm. 125-126) bahwa nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel tersebut diambil. Dalam penelitian ini sampel penelitian yang diambil adalah beberapa atlet putera-puteri untu nomor lari baik jarak pendek, menengah maupun jarak jauh yang tergabung dalam Klub Atletik Bumi Siliwangi Bandung yang seluruhnya berjumlah 9 orang, terdiri dari 7 orang putera dan 2 orang puteri.


(21)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis mencoba memberikan penjelasan mengenai beberapa istilah menurut dari beberapa para ahli.

1. Validitas menurut Nurhasan dan Cholil (2007, hlm. 35) bahwa tes yang valid adalah tes yang mengukur apa yang hendak diukur.

2. Reliabilitas menurut Nurhasan dan Cholil (2007, hlm. 42) bahwa suatu alat atau tes dikatakan reliabel, jika alat itu menghasilkan suatu gambaran (hasil pengukuran) yang benar-benar dapat dipercaya.

3. Konstruksi menurut Arfina (2012, hlm. 226) bahwa konstruksi berarti rancangan bangunan yang mencakup model, tata letak.

4. Alat ukur menurut Nurhasan dan Cholil (2007, hlm. 22) bahwa alat ukur merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu objek.

5. Power menurut Sidik dkk. (2011. hlm. 7) bahwa power adalah kemampuan otot

untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang singkat.

6. Endurance menurut Harsono (1988, hlm. 176) bahwa endurance adalah keadaan

atau kondisi tubuh yang mampu bekerja untuk waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. 7. Power endurance dikemukakan oleh Sidik, dkk. (2011, hlm. 22) bahwa

kemampuan otot untuk berkontraksi secara berulang-ulang dengan cepat dan kuat dalam waktu yang cukup relatif lama.

8. Tungkai adalah Tungkai adalah bagian kerangka penggerak tubuh manusia yang memanjang dari bagian atas paha sampai ke telapak kaki, disusun oleh tulang paha, tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang pangkal kaki, tulang telapak kaki dan tulang jari–jari kaki. (Damiri. 2004, hlm. 56).


(22)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Demi tercapainya keberhasilan penelitian yang akan dilaksanakan penulis, maka instrumen penelitian yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian dan menguji hipotesis adalah hasil konstruksi alat power endurance tungkai, yaitu modifikasi alat ukur Jumping Hurdle dalam durasi untuk penelitian power endurance ialah 30 detik dan 1 menit.

1. Konsep Jumping Hurdle

Jumping Hurdle ialah suatu tes yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan power endurance tungkai seseorang, memodifikasi gawang kecil yang biasa

digunakan untuk latihan menjadi alat yang bermanfaat dan memiliki makna untuk pengembangan kemampuan salah satu kebutuhan biomotor yaitu power endurance yang termasuk dalam induk biomotor kekuatan (strength). Jumping hurdle sesuai tujuannya untuk mengetahui kemampuan power endurance tungkai maka aplikasi penggunaan alat tes ini sesuai dengan sifat dari power yaitu kekuatan yang cepat seperi yang dikemukakan oleh Sidik dkk. (2011. hlm. 7) bahwa power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang singkat dan endurance yaitu dimana kemampuan seseorang untuk dapat bekerja lebih banyak dan lebih lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan dapat pulih dalam waktu yang singkat, seperti yang dikemukakan oleh Harsono (1988, hlm. 176) bahwa

endurance adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu bekerja untuk waktu yang

lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Dengan penjelasan di atas maka tes Jumping Hurdle ini dilakukan dengan pengerahan power yang lama yaitu 30 detik dan 1 menit secara terus menerus untuk menadapatkan jumlah pengulangan lompatan yang sebanyak mungkin, dengan adanya durasi yang lama maka tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan power

endurance tungkai karena ada tujuan pengerahan kekuatan tungkai yang cepat (power) dalam durasi yang lama yaitu sifat dari daya tahan (endurance).


(23)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Alat Penelitian Tes Jumping Hurdle

Alat yang digunakan dalam penelitian, sebagai berikut: 1) Stopwacth sebanyak 1 buah sebagai pengontrol waktu,

2) Gawang kecil sebanyak 4 buah dengan tinggi yang dapat disesuaikan, (a) ketinggian 20 cm, (b) ketinggian 25 cm, (c) ketinggian 30 cm sebagai alat untuk memperoleh data

3) Alat tulis sebanyak 1 buah sebagai alat pencatat data dan 4) Kamera sebanyak 1 buah sebagai alat untuk mendokumentasi

Adapun konstruksi alat ukur yang di tes kan yaitu tes Jumping Hurdle dengan keinggian 20 cm, 25 cm dan 30 cm. Di bawah ini adalah beberapa gambar konstruksi alat ukur power endurance lengan. Untuk lebih jelasdapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Gawang 30 Cm, Gawang 25 Cm dan Gawang 20 Cm.

3. Pelaksanaan Penelitian Tes Jumping Hurlde

Adapun petujuk pelaksanaan tes dengan konstruksi alat ukur power endurance tungkai dengan tes Jumping Hurdle ini dapat dilihat pada Gambar 3.4.


(24)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.4. Konstruksi Alat Ukur Power EnduranceTungkai Dengan Tes

Jumping Hurdle

Pelaksanaan tes: Dilaksanakan dalam waktu 2 hari untuk 1 ukuran gawang dan 1 durasi waktu. Jadi alokasi waktu tes untuk ukuran gawang 20 cm, 25 cm dan 30 cm dan dalam waktu 30 detik dan 1 menit ialah 12 kali pertemuan dalam 6 minggu.

Cara mengukur:

a. Tester melakukan pemanasan selama10 menit

b. Tester berdiri tenang dan tegap disisi gawang setinggi 20 cm, 25 cm dan 30 cm ( bergantian ) dengan kedua kaki rata dengan tanah.

c. Tester mulai melompati sisi bagian gawang dan kembali lagi dengan kedua kaki selama 30 detik dan 1 menit ( bergantian ) dengan secepat – cepatnya dan pengulangan yang sebanyak – banyaknya.

d. Mencatat hasil lompatan tester dimulai dari waktu dimulai dan pada lompatan pertama hingga waktu selesai.

E. Prosedur Penelitian

Dalam pengumpulan data langkah yang diambil ialah mempersiapkan instrument tes, yang dalam hal ini ialah menyiapkan alat atau konstruksi yang dimodifikasi untuk


(25)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

mengukur kemampuan power endurance tungkai, langkah selanjutnya ialah melakukan pengukuran atau pengambilan data sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan dan ditetapkan oleh peneliti. Data yang terkumpul adalah jenis data kuantitatif. Pengambilan data dilapangan langsung dilakukan oleh peneliti dan anggota peneliti.Penelitian ini digelar di Stadion Bumi Siliwangi kampus UPI Bandung, tepatnya di lapangan rumput di mulai pada4 Maret sampai dengan 9 April 2014. Pelaksanaan tes dilakukan 2 hari dalam satu minggu: senin dan selasa mulai pukul 15.30 sampai dengan selesai.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan dari hasil pengetesan dan pengukuran, penulis mengolah secermat mungkin untuk menguji hipotesis dan memberikan kesimpulan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk kepentingan pengolahan data tersebut penulis menggunakan beberapa rumus statistik dari buku Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik yang disusun oleh Dr. Suharsimi Arikunto dan buku Tes dan Pengukuran Keolahragaan yang disusun oleh Nurhasan & Cholil. Pengolahan data bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur. Arikunto (1992, hlm. 135) mengungkapkan bahwa instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Dengan diketahuinya tingkat kesesuain dan keajegan dari konstruksi alat ukur tersebut maka layak untuk digunakan.

Adapun langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data yang telah ada di periksa kembali dan di susun. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan penulisan dalam proses pengolahan atau hilangnya data.


(26)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Memberikan nilai terhadap hasil tes dengan mencari nilai rata-rata dari hasil tes tersebut dengan pendekatan statistika dengan menggunakan rumus:

Dengan pengertian:

̅ = Nilai rata-rata n = Jumlah sampel

X = Skor yang diperoleh ∑ = Jumlah skor

3. Menghitung simpangan baku dari hasil tes dengan menggunakan rumus:

̅

Dengan pengertian:

S = Simpangan baku ̅= Nilai rata-rata

X1 = Skor yang dicapai seseorang n= Jumlah sampel

4. Mencari validitas tes

Penulis memanfaatkan rumus yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product moment dengan simpangan, Nurhasan (2007, hlm. 38).

=


(27)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Dengan pengertian:

r

xy = korelasi yang dicari

x = Perbedaan anatara skor varibel X dengan nilai rata-rata dari varia X

( ̅)

y = Perbedaan anatara skor varibel X dengan nilai rata-rata dari variabel Y ̅)

xy = Jumlah dari hasil perkalian antara X dan Y X2 = NilaiX yang dikuadratkan

Y2 = Nilai Y yang dikuadratkan

5. Menghitung reliabilitas tes dengan melakukan dua kali pengukuran (test

re-test), kemudian mengkorelasikan tes pertama dan tes yang kedua,

Nurhasan(2007, hlm. 40) sebagai berikut:

=

√{( ) }

Dengan Pengertian:

r

xy = Koefisien korelasi anatara variabel X dan Y (kriteria)

x = Skor pada variabel X y = Skor pada variabel Y x = Jumlah skor variabel X y = Jumlah skor variabel Y x2 = Jumlah dari kuadrat skor X


(28)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

xy = Skor Xkali Y

N = Jumlah Subyek

Adapun kriteria pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Tabel 3.1.

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Kolerasi (Sumber: Sugiyono(2012, hlm. 257)


(29)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pada hasil perhitungan, pengolahan data dan analisis data dari hasil tes model A, A1, B, B1, C dan C1 mengenai uji validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur power endurance tungkaiini menunjukkan tingkat validitas dan reliabilitas sangat baik. Maka dari hasil penelitian ini menemukan kesimpulan bahwa:

1. Alat ukur hasil konstruksi ini memiliki derajat validitas yang dapat diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Alat ukur hasil konstruksi ini memiliki derajat reliabilitas yang dapat diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kesimpulannya ialah hasil dari penelitian yang berupa pegambilan data dan pengolahan data hasilnya dapat menjawab rumusan masalah yang ada pada bab satu yaitu alat ukur power endurance tungkai ini dapat memenuhi kriteria sebagai pengukuran olahraga prestasi karena keenam model tes power endurance ini memiliki keajegan dan keterandalan dengan koefisien korelasi sangat kuat, dalam waktu 30 detik dapat diambil kesimpulan bahwa pada waktu 30 detik model A memiliki validitas yang paling tinggi yaitu r= 0,986 dan realibilitas yang paling tinggi yaitu r = 0,958 dan dalam waktu 1 menit dapat diambil kesimpulan bahwa pada waktu 1 menit model C1 memiliki validitas yang paling tinggi yaitu r= 0,998 dan realibilitas yang paling tinggi yaitur = 0,996.

B. Saran

Menilik pada hasil penelitian konstruksi alat ukur power endurance tungkai ini yang memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga penelitian ini efektif untuk kelompok atlet seperti


(30)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

yang dideskripsikan dalam latar belakang. Dengan demikian penulis memberi sumbangsih saran kepada;

1. Para penggiat olahraga khususnya cabang olahraga prestasi agar tidak memandang sebelah mata akan kebutuhan atlet khususnya cabang olahraga prestasi akan kebutuhan kondisi fisik yang baik sebagai penunjuang menuju prestasi selain aspek – aspek lain yang juga penting.

2. Pembina dan pelatih olahraga khususnya pada cabang olahraga prestasi untuk senantiasa merancang program latihan dengan sistematis dan berdasar pada data dari tes awal dan tes berkala agar kondisi atlet-atlet dapat senantiasa selalu terpantau dan menghindari pemberian dosis latihan yang tidak tepat agar tidak terjadi kesalahan juga kekeliruan dalam melatih, salah satunya ialah dengan menggunakan alat tes jumping hurdle ini untuk mengetahui kemampuan power

endurance tungkai atletnya.

3. Kepada seluruh atlet agar selalu menjaga komunikasi baik dengan pelatih, terutama mengenai program latihan dan kondisi atlet pada setiap waktu agar pelatih dapat mengetahui kondisi terkini akan kondisi atletnya dan pelatih dapat membuat suau ramuan latihan yang juga tepat untuk kebutuhan atlet dalam mendapatkan suau prestasi, tentunya berdasarkan data dari tes yang diaplikasikan dalam suatu program latihan yang tersistematis.

4. Para pembaca pada umumnya dapat memanfaatkan konstruksi alat ukur ini yang kapasitasnya dapat dijadikan sebagai instrumen atau alat ukur untuk mengetahui tingkat kemampuan power endurance tungkai atlet sesuai kebutuhan cabang olahraga yang diklasifikasikan pada besarnya kontribusi kekuatan maksimal (maximum strength) dengan karakter yang memang membutuhkan kualitas gerak

power secara terus menerus tanpa jeda secara fisiologis dan menuntut gerak yang eksplosive dengan waktu yang cukup lama.

Untuk peneliti yang akan datang penulis menyadari berdasarkan pada hasil penelitian yang penulis telah lakukan dan peroleh sungguh masih banyak kekurangan, penulis menyarankan sebaiknya dilakukan kembali penelitian lebih lanjut dengan sampel


(31)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

yang lebih besar yang berasal dari berbagai karakteristik cabang olahraga dan kajian yang lebih mendalam tentang penurunan dan hal lainnya yang mempengaruhi penurunan dan peningkatan hasil lompatan di setiap interval 10 detiknya pada tes ini dengan melibatkan berbagai cabang olahraga, oleh karena itu ini dapat djadikan bahan untuk pengambangan penelitian selanjutnya


(32)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 61

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (2012). Konstruksi Alat Ukur. [Online]. Tersedia di:

http://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi. [Diakses 5 Desember 2013]. Alhusaeni, Hanif. (2014). Alat Ukur. [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_ukur. [Diakses 5 Desember 2014]

Arfina, E.Y. (2012). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Edisi Terbaru. Surabaya: Tiga Dua.

Arikunto, Suharsimi Ny. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Bina Aksara, Jakarta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Dua. Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas, Edisi Dua. Yogyakarta: Celeban Timur.

Bompa, Tudor O. (1993). Periodization Training for Sports; Program For Peak

Strength in 35 Sports. ISBN: 0-88011-840-7.

Bompa, Tudor O. (1999). Periodization Of Strenth. Canada. ISBN: 0-9697557-08. Fethus. (2013). Pengukuran Alat Ukur. [Online]. Tersedia di:

http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_ukur). [Diakses 5 Desember 2013]. Firmansyah. (2011). Konstruksi Alat Ukur. [Online]. Tersedia di:

http://winnerfirmansyah.wordpress.com/2011/05/07/definisi-konstruksi/[Diakses 5 Desember 2013].

Fisabilillah, Syahid. (2010). Gambar Anatomi Tumgkai (Muscle of Leg). [Online]. Tersedia di: http://hkmibnu.blogspot.com/2013/11/anatomi.html. [Diakses 25 Desember 2014].

Giriwijoyo, S., dan Sidik, D.Z. (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga);

Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga Untuk Kesehatan dan Prestasi.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching.Bandung: C.V. Tambak Kusuma.


(33)

62

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Hidayat (1999: 255). Definisi Tungkai. [Online].Tersedia di: http://google.definisi tungkai.com. diagram-kata. [Diakses 5 Desember 2014].

Howley, T.E. (2012). Execise Physiology; Theory and Application to Fitness and

Performance, Eigth Edition. McGraw-Hill Companies. ISBN:

978-0-07-131626-2.

Juan, Carlos. (2013). Power Endurance Exercise. [Online]. Tersedia di: http://www.livestrong.com/article/power-endurance-exercises/. [Diakses 1 November 2013].

Lee, Jimson. (2013). Speed Endurance. [Online]. Tersedia:

http://speedendurance.com/2014/07/09. [Diakses 5 Desember 2014]

Lutan, R., Mulyana, Hidayah, N., dan Sagitarius. (2007). Evaluasi Pendidikan

Jasmani. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Mackenzie, B. (2005a). 101 Performanc Evaluation Tests. ISBN: 1-905096-18-6. Mackenzie, B. (2005b). The Nine Key Elements of Fitness. ISBN: 1-905096-18-6. Mackenzie, B., dan Cordoza, G. (2012). Power Speed Endurance. ISBN 13:

978-1-936608-61-4.

Ng, Nick. (2010). Power Endurance Exercises. [Online]. Tersedia:

http://www.livestrong.com/article/power-endurance-exercises/. [Diakses 5 Desember 2014]

Nurhasan dan Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Nytimes.com (2013). GambarIlustrasi mekanika gerak lari pada fase melayang. . [Online].Tersedia di: http://google.mekanika pelari.com. [Diakses 5 Desember 2014].

Satriya, Sidik, D.Z., dan Imanudin, I. (2010). Metodologi Kepelatihan

Olahraga.Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Sidik, D.Z. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan). Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Sidik, D.Z., Imanudin, I., dan Affari, L. (2011). Pengaruh Penerapan “Complex

Training” Terhadap Peningkatan Kemampuan Anaerobik. Bandung:


(34)

63

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sidik, D.Z., Imanudin, I., dan Affari, L. (2012). Penataran Pelatihan Fisik

Olahraga, DISORDA.Bandung.

Speedendurance.com (2014). Gambar Ilustrasi mekanika gerak lari.

[Online].Tersedia di: http://google.mekanika pelari.com. [Diakses 5 Desember 2014].

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Undiksha.(2013). Skala Konstruksi Alat Ukur. [Online]. Tersedia di: http://pasca.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/6/1-8.pdf. [Diakses 5 Desember 2013].

Yusup, U., Damiri, A., Sutresna, N., dkk. (2008). Anatomi Manusia. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Yusup, U., Mulyana, B., dan Sunaryadi, Y. (2007). Bioemekanika Olahraga. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Yusrizal. (2010). Menentukan Instrumen Penelitian. [Online]. Tersedia:

https://yusrizalfirzal.wordpress.com/2010/11/15/konsep-dasar-instrumen-penelitian. [Diakses 10 Januari 2015]

(2013). BAB III Alat Ukur. [Online]. Tersedia: http://pasca.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/6/1-8.pdf. [Diakses 5 Desember 2014]

(2013). Runing Mechanics. [Online]. Tersedia: http://nytimes.com/2013/07/09. [Diakses 5 Desember 2014]


(1)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pada hasil perhitungan, pengolahan data dan analisis data dari hasil tes model A, A1, B, B1, C dan C1 mengenai uji validitas dan reliabilitas konstruksi alat ukur power endurance tungkaiini menunjukkan tingkat validitas dan reliabilitas sangat baik. Maka dari hasil penelitian ini menemukan kesimpulan bahwa:

1. Alat ukur hasil konstruksi ini memiliki derajat validitas yang dapat diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Alat ukur hasil konstruksi ini memiliki derajat reliabilitas yang dapat

diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kesimpulannya ialah hasil dari penelitian yang berupa pegambilan data dan pengolahan data hasilnya dapat menjawab rumusan masalah yang ada pada bab satu yaitu alat ukur power endurance tungkai ini dapat memenuhi kriteria sebagai pengukuran olahraga prestasi karena keenam model tes power endurance ini memiliki keajegan dan keterandalan dengan koefisien korelasi sangat kuat, dalam waktu 30 detik dapat diambil kesimpulan bahwa pada waktu 30 detik model A memiliki validitas yang paling tinggi yaitu r= 0,986 dan realibilitas yang paling tinggi yaitu r = 0,958 dan dalam waktu 1 menit dapat diambil kesimpulan bahwa pada waktu 1 menit model C1 memiliki validitas yang paling tinggi yaitu r= 0,998 dan realibilitas yang paling tinggi yaitur = 0,996.

B. Saran

Menilik pada hasil penelitian konstruksi alat ukur power endurance tungkai ini yang memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat diandalkan dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga penelitian ini efektif untuk kelompok atlet seperti


(2)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

yang dideskripsikan dalam latar belakang. Dengan demikian penulis memberi sumbangsih saran kepada;

1. Para penggiat olahraga khususnya cabang olahraga prestasi agar tidak

memandang sebelah mata akan kebutuhan atlet khususnya cabang olahraga prestasi akan kebutuhan kondisi fisik yang baik sebagai penunjuang menuju prestasi selain aspek – aspek lain yang juga penting.

2. Pembina dan pelatih olahraga khususnya pada cabang olahraga prestasi untuk

senantiasa merancang program latihan dengan sistematis dan berdasar pada data dari tes awal dan tes berkala agar kondisi atlet-atlet dapat senantiasa selalu terpantau dan menghindari pemberian dosis latihan yang tidak tepat agar tidak terjadi kesalahan juga kekeliruan dalam melatih, salah satunya ialah dengan menggunakan alat tes jumping hurdle ini untuk mengetahui kemampuan power

endurance tungkai atletnya.

3. Kepada seluruh atlet agar selalu menjaga komunikasi baik dengan pelatih,

terutama mengenai program latihan dan kondisi atlet pada setiap waktu agar pelatih dapat mengetahui kondisi terkini akan kondisi atletnya dan pelatih dapat membuat suau ramuan latihan yang juga tepat untuk kebutuhan atlet dalam mendapatkan suau prestasi, tentunya berdasarkan data dari tes yang diaplikasikan dalam suatu program latihan yang tersistematis.

4. Para pembaca pada umumnya dapat memanfaatkan konstruksi alat ukur ini yang

kapasitasnya dapat dijadikan sebagai instrumen atau alat ukur untuk mengetahui tingkat kemampuan power endurance tungkai atlet sesuai kebutuhan cabang olahraga yang diklasifikasikan pada besarnya kontribusi kekuatan maksimal (maximum strength) dengan karakter yang memang membutuhkan kualitas gerak

power secara terus menerus tanpa jeda secara fisiologis dan menuntut gerak yang eksplosive dengan waktu yang cukup lama.

Untuk peneliti yang akan datang penulis menyadari berdasarkan pada hasil penelitian yang penulis telah lakukan dan peroleh sungguh masih banyak kekurangan, penulis menyarankan sebaiknya dilakukan kembali penelitian lebih lanjut dengan sampel


(3)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

yang lebih besar yang berasal dari berbagai karakteristik cabang olahraga dan kajian yang lebih mendalam tentang penurunan dan hal lainnya yang mempengaruhi penurunan dan peningkatan hasil lompatan di setiap interval 10 detiknya pada tes ini dengan melibatkan berbagai cabang olahraga, oleh karena itu ini dapat djadikan bahan untuk pengambangan penelitian selanjutnya


(4)

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

61

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (2012). Konstruksi Alat Ukur. [Online]. Tersedia di:

http://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi. [Diakses 5 Desember 2013]. Alhusaeni, Hanif. (2014). Alat Ukur. [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_ukur. [Diakses 5 Desember 2014]

Arfina, E.Y. (2012). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Edisi Terbaru. Surabaya: Tiga Dua.

Arikunto, Suharsimi Ny. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Bina Aksara, Jakarta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Dua. Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas, Edisi Dua. Yogyakarta: Celeban Timur.

Bompa, Tudor O. (1993). Periodization Training for Sports; Program For Peak

Strength in 35 Sports. ISBN: 0-88011-840-7.

Bompa, Tudor O. (1999). Periodization Of Strenth. Canada. ISBN: 0-9697557-08.

Fethus. (2013). Pengukuran Alat Ukur. [Online]. Tersedia di:

http://id.wikipedia.org/wiki/Alat_ukur). [Diakses 5 Desember 2013].

Firmansyah. (2011). Konstruksi Alat Ukur. [Online]. Tersedia di:

http://winnerfirmansyah.wordpress.com/2011/05/07/definisi-konstruksi/[Diakses 5 Desember 2013].

Fisabilillah, Syahid. (2010). Gambar Anatomi Tumgkai (Muscle of Leg). [Online]. Tersedia di: http://hkmibnu.blogspot.com/2013/11/anatomi.html. [Diakses 25 Desember 2014].

Giriwijoyo, S., dan Sidik, D.Z. (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga);

Fungsi Tubuh Manusia Pada Olahraga Untuk Kesehatan dan Prestasi.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam

Coaching.Bandung: C.V. Tambak Kusuma.


(5)

62

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Hidayat (1999: 255). Definisi Tungkai. [Online].Tersedia di: http://google.definisi tungkai.com. diagram-kata. [Diakses 5 Desember 2014].

Howley, T.E. (2012). Execise Physiology; Theory and Application to Fitness and

Performance, Eigth Edition. McGraw-Hill Companies. ISBN:

978-0-07-131626-2.

Juan, Carlos. (2013). Power Endurance Exercise. [Online]. Tersedia di:

http://www.livestrong.com/article/power-endurance-exercises/. [Diakses 1

November 2013].

Lee, Jimson. (2013). Speed Endurance. [Online]. Tersedia:

http://speedendurance.com/2014/07/09. [Diakses 5 Desember 2014]

Lutan, R., Mulyana, Hidayah, N., dan Sagitarius. (2007). Evaluasi Pendidikan

Jasmani. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Mackenzie, B. (2005a). 101 Performanc Evaluation Tests. ISBN: 1-905096-18-6. Mackenzie, B. (2005b). The Nine Key Elements of Fitness. ISBN: 1-905096-18-6. Mackenzie, B., dan Cordoza, G. (2012). Power Speed Endurance. ISBN 13:

978-1-936608-61-4.

Ng, Nick. (2010). Power Endurance Exercises. [Online]. Tersedia:

http://www.livestrong.com/article/power-endurance-exercises/. [Diakses 5 Desember 2014]

Nurhasan dan Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Nytimes.com (2013). GambarIlustrasi mekanika gerak lari pada fase melayang. .

[Online].Tersedia di: http://google.mekanika pelari.com. [Diakses 5

Desember 2014].

Satriya, Sidik, D.Z., dan Imanudin, I. (2010). Metodologi Kepelatihan

Olahraga.Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Sidik, D.Z. (2010). Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan). Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Sidik, D.Z., Imanudin, I., dan Affari, L. (2011). Pengaruh Penerapan “Complex Training” Terhadap Peningkatan Kemampuan Anaerobik. Bandung: FPOK UPI.


(6)

63

Wahyu Hidayat, 2015

UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sidik, D.Z., Imanudin, I., dan Affari, L. (2012). Penataran Pelatihan Fisik

Olahraga, DISORDA.Bandung.

Speedendurance.com (2014). Gambar Ilustrasi mekanika gerak lari.

[Online].Tersedia di: http://google.mekanika pelari.com. [Diakses 5

Desember 2014].

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Undiksha.(2013). Skala Konstruksi Alat Ukur. [Online]. Tersedia di:

http://pasca.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/6/1-8.pdf. [Diakses 5 Desember 2013].

Yusup, U., Damiri, A., Sutresna, N., dkk. (2008). Anatomi Manusia. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Yusup, U., Mulyana, B., dan Sunaryadi, Y. (2007). Bioemekanika Olahraga. Bandung: Buku Ajar FPOK UPI.

Yusrizal. (2010). Menentukan Instrumen Penelitian. [Online]. Tersedia:

https://yusrizalfirzal.wordpress.com/2010/11/15/konsep-dasar-instrumen-penelitian. [Diakses 10 Januari 2015]

(2013). BAB III Alat Ukur. [Online]. Tersedia: http://pasca.undiksha.ac.id/e-learning/staff/dsnmateri/6/1-8.pdf. [Diakses 5 Desember 2014]

(2013). Runing Mechanics. [Online]. Tersedia: http://nytimes.com/2013/07/09. [Diakses 5 Desember 2014]