PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMILIH PASANGAN UNTUK MENIKAH PADA PEREMPUAN KETURUNAN ARAB.

(1)

Muna Fatimah , 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... I

ABSTRACT……… Ii

KATA PENGANTAR ... Iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... Ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian………... 6

C. Rumusan Masalah... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7 E. Manfaat Penelitian ...

F. Struktur Organisasi Skripsi………

8 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengambilan Keputusan………....

1. Definisi ... 2. Proses Pengambilan Keputusan ... 3. Faktor-faktor Pengambilan Keputusan ...

10 10 10 14

B. Pemilihan Pasangan……...……… …………....……

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemilihan Pasangan Menurut Blood……….

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemilihan Pasangan Menurut Landis.………...

16

16


(2)

Muna Fatimah , 2013

Pengambilan Keputusan Memilih Pasangan untuk Menikah pada Perempuan Keturunan Arab (Studi Kasus pada empat perempuan keturunan Arab di kota Bandung)

C. Perempuan Keturunan Arab...………

1. Keturunan Arab………...

2. Perempuan Keturunan Arab……….……….

23 23 27

BAB III METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian... B. Subjek Penelitian……… C.Data dan Teknik Pengumpulan Data…... D.Analisis Data ... E. Pemeriksaan Keabsahan Data ... F. Prosedur Penelitian ………...

28 28 29 30 31 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34

A. Profil Subjek Penelitian ...

B. Hasil Penelitian………...

1. Appraising the Challenge (Menimbang atau menilai tantangan)... 2. Surveying Alternatives (Meninjau alternatif pilihan dari

tantangan)... 3. Weighing Alternatives (Menimbang alternatif pilihan dari

tantangan)... 4. Deliberating about Commitment (Melakukan rundingan atas

pilihan tersebut)... 5. Adhering despite Negative Feedback (Tetap teguh terhadap

komitmennya meskipun mendapat tanggapan yang negatif) . C. Pembahasan ... 1. Subjek Satu (LS)... 2. Subjek Dua (NS)...

34 43 44 48 49 51 53 57 58 67


(3)

Muna Fatimah , 2013

3. Subjek Tiga (EB)………

4. Subjek Empat (BA)………

75 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... B. Saran ...

92 93

DAFTAR PUSTAKA ... 95

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...


(4)

Muna Fatimah , 2013

Pengambilan Keputusan Memilih Pasangan untuk Menikah pada Perempuan Keturunan Arab (Studi Kasus pada empat perempuan keturunan Arab di kota Bandung)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar marga Hadrami di Indonesia……….... Tabel 2.2 Daftar marga Keturunan Arab………. Tabel 4.1 Tabel Appraising the Challenge (Menimbang atau menilai

tantangan)………

Tabel 4.2 Tabel Surveying Alternatives………. Tabel 4.3 Tabel Weighing Alternatives………. Tabel 4.4 Tabel Deliberating about Commitment……….. Tabel 4.5 Tabel Proses Pengambilan Keputusan ………..

24 28

46 49 51 52 55


(5)

Muna Fatimah , 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka kerja pengambilan keputusan (Halpern dalam Suharnan, 2005: 257)……….. Gambar 3.1 Model langkah analisis data Miles & Huberman…...…. Gambar 4.1 Tahapan Pengambilan Keputusan Subjek Satu………... Gambar 4.2 Faktor yang memengaruhi Pengambilan Keputusan Subjek Satu………. Gambar 4.3 Model Pengambilan Keputusan Subjek Satu (LS)……. Gambar 4.4 Tahapan Pengambilan Keputusan Subjek Dua (NS)…. Gambar 4.5 Faktor yang memengaruhi Pengambilan Keputusan Subjek Dua……… Gambar 4.6 Model Pengambilan Keputusan Subjek Dua (NS)…... Gambar 4.7 Tahapan Pengambilan Keputusan Subjek Tiga (EB)... Gambar 4.8 Faktor-faktor yang memengaruhi tahap tiga pengambilan keputusan subjek tiga (EB)………. Gambar 4.9 Faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan

subjek tiga………...

Gambar 4.10 Model Pengambilan Keputusan Subjek Tiga (EB)……. Gambar 4.11 Tahapan Pengambilan Keputusan Subjek Empat (BA) Gambar 4.12 Faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan

subjek empat (BA)……….

Gambar 4.13 Model Pengambilan Keputusan Subjek Empat (BA)

14 31 58 65 67 68 74 75 76 80 81 84 85 90 92


(6)

Muna Fatimah , 2013

Pengambilan Keputusan Memilih Pasangan untuk Menikah pada Perempuan Keturunan Arab (Studi Kasus pada empat perempuan keturunan Arab di kota Bandung)


(7)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Memiliki pasangan untuk menikah adalah harapan setiap individu. Pasangan adalah teman hidup di saat senang maupun susah, setiap orang mempunyai ekspektasi tersendiri terhadap pasangannya, sehingga kriteria pasangan yang diinginkan menjadi bermacam-macam sesuai pandangan ideal masing-masing individu. Namun, terdapat kemiripan pandangan ideal pada individu yang ada dalam satu kelompok yang sama, karena pasangan mereka pilih adalah pasangan yang dirasa tepat bagi dirinya dan orang-orang di sekitarnya (budayanya). Sehingga setiap kelompok masyarakat cenderung menginginkan pasangan yang memiliki kesamaan sikap, nilai-nilai, dan atribut lainnya (Baron & Byrne, 2005).

Memilih pasangan memerlukan waktu untuk mengambil keputusan, tenggang waktunya berbeda-beda tergantung kebutuhan masing-masing individu, apakah untuk waktu yang singkat ataukah lama. Biasanya kriteria individu tersebut akan lebih spesifik jika akan membina hubungan untuk jangka waktu yang lama.

Tindakan pengambilan keputusan memilih pasangan sifatnya tidak rutin, karena tidak terjadi setiap jangka waktu tertentu namun insidental, biasanya membutuhkan pertimbangan dari berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut adalah nilai yang dianut masing-masing individu, sikap, kebiasaan, dan atribut


(8)

Muna Fatimah , 2013

Pengambilan Keputusan Memilih Pasangan untuk Menikah pada Perempuan Keturunan Arab (Studi Kasus pada empat perempuan keturunan Arab di kota Bandung)

lainnya. Faktor tersebut menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan untuk melestarikan budaya yang ada dalam kelompok tersebut. Beberapa kelompok memiliki kriteria khusus dalam memilih pasangan. Misalnya saja pada sebagian besar masyarakat etnik Batak yang cenderung memilih pasangan sesama etnik. Hal tersebut merepresentasikan bahwa sebagian masyarakat etnik Batak masih menjunjung tinggi nilai budaya dan ada istiadatnya. Ini juga merupakan salah satu wujud pelestarian marga yang identik dengan simbol atau identitas dari individu beretnik Batak (Napitulu, dkk, 1986). Selain etnik batak, etnik Hadrami atau keturunan Arab yang ada di Indonesia memiliki kriteria serupa.

Pada zaman dahulu kala, bangsa Indonesia kedatangan tamu bangsa Arab. Tamu ini disambut baik dengan proses asimilasi dengan cara menikah dengan penduduk asli Indonesia. Sehingga terjadi pernikahan campuran antara bangsa Arab dan perempuan Indonesia, sehingga lahirlah keturunan Arab campuran atau disebut Hadrami (Jacobsen, 2009). Sebagian besar pendatang Arab tidak kembali ke Negara asal mereka, mereka memilih untuk menetap di Indonesia. Sebagian pendatang berjenis kelamin laki-laki, sehingga mereka mempunyai marga atau nama belakang yang kemudian di selipkan di belakang nama anak mereka.

Akan tetapi, setelah beberapa generasi, proses asimilasi tersebut menjadi lambat. Hal ini dikarenakan karena banyaknya orang keturunan Arab yang ingin mendapatkan pasangan dari etnik yang sama-sama Hadrami atau keturunan Arab sehingga tetap mendapat marga. Namun, keturunan Arab di Indonesia sudah mulai berubah, tidak semua orang beretnik Arab fasih berbicara bahasa Arab


(9)

seperti nenek moyang mereka (Berg, 1989). Meskipun demikian, terdapat beberapa kebudayaan yang terus dilestarikan, seperti pokok-pokok budaya, pendidikan, pengasuhan anak, dan adat pernikahan.

Salah satu contoh sikap menjaga pernikahan dengan satu etnik bahkan endogami, yaitu di Negara Arab seperti Sudan, Libya, Saudi Arabia dan Yaman yang sebagian besar menikah sepupu mereka sendiri (Rashad, Osman & Fahimi, 2005). Di Indonesia juga terjadi beberapa konflik ketika terjadi pernikahan dengan etnik lain, yaitu kasus pernikahan aktor sinetron Tommy Kurniawan (Tommy) dengan Fatimah Tania Nadira (Tania), pada 11 April 2011 yang tidak direstui ibunda Tania yaitu Hana Hasanah Fadel yang memiliki keturunan Arab.

“Mama bilang ini hanya karena ada perbedaan tradisi yang tidak bisa dilanggar di

keluarga”. Pelanggaran tradisi yang dilakukan Tania adalah tidak patuhnya Tania sebagai perempuan Arab yang tidak menikahi laki-laki dari etnik yang sama (www.sosbud/kompasiana.com diunduh tanggal 13 November 2011). Kasus yang terjadi pada Tommy ini menguatkan pendapat di atas bahwa masyarakat cenderung memilih pasangan dengan ciri-ciri yang sama (Baron & Byrne, 2005). Sehingga, ketika ada suatu perbedaan yang mendasar, maka akan cenderung muncul pula suatu penolakan sebagai dampaknya. Hal ini diperkuat pula dengan hipotesis kemiripan yang dikemukakan oleh Hendrick & Hendrick bahwa hubungan romantis bisa terjadi karena adanya kesamaan dalam sikap, status sosial, pendidikan, agama, usia, daya tarik fisik, dan ras (Hendrick & Hendrick dalam Matsumoto, 2008). Sehingga, ketika terdapat beberapa perbedaan yang


(10)

Muna Fatimah , 2013

Pengambilan Keputusan Memilih Pasangan untuk Menikah pada Perempuan Keturunan Arab (Studi Kasus pada empat perempuan keturunan Arab di kota Bandung)

menonjol, maka akan terjadi penolakan-penolakan pula dari lingkungan sekitar, seperti yang dilakukan oleh Hana, ibunda Tania terhadap pernikahan anaknya dan Tommy.

Pernikahan berbeda etnik merupakan proses penyatuan dua budaya, yang membutuhkan penyatuan pola pikir juga cara hidup yang berbeda agar tercapai harapan masing-masing pasangan. Dalam kehidupan sebagai manusia sosial, setiap orang mengalami perbedaan dengan orang lain. Memilih pasangan erat kaitannya dengan pernikahan. Landis (1977) menyebutkan bahwa pernikahan yang terjadi antara pasangan yang berasal dari etnik atau ras yang berbeda kebanyakan mengalami kesulitan penyesuaian dalam pernikahan mereka. Kemudian, di dalam pernikahan juga disatukan dua budaya dan latar belakang, dan suku yang berbeda. hal-hal tersebut dapat mengakibatkan ketidakcocokan yang dapat mengakibatkan konflik (Landis, 1977). Namun, tidak semua pernikahan antar etnis mengalami konflik. Namun, menurut Schnapper pernikahan antar etnik adalah jalan yang baik untuk menyatukan perbedaan, menghindari prasangka juga rasisme (Schnapper dalam Safi, 2008). Selain itu kecenderungan pernikahan campuran disebabkan karena pencampuran budaya masyarakat multietnik, seperti yang terjadi di Amerika Serikat ternyata pernikahan beda etnik telah naik dua kali lipat dalam 30 tahun terakhir dikarenakan banyak imigran datang ke Amerika (www.analisadaily.com diunduh tanggal 28 Mei 2012). Faktor pendukung terbesar lainnya dalam memilih pasangan adalah pengaruh orang tua, seperti model pernikahan orang tua, karena


(11)

anak akan melihat contoh pernikahan orang tua mereka baik orang tua mereka satu etnik ataupun campuran (berbeda etnik) kemudian komunikasi tentang nilai-nilai, pendapat, dan sikap memilih pasangan yang ditanamkan oleh orang tua kepada anak (Blood, 1978).

Hal-hal di atas membuat peneliti ingin memahami proses kognitif pengambilan keputusan dalam memilih pasangan, bagaimana perbedaan berbagai sudut pandang tersebut. Yaitu, tindakan individu memilih pasangan sama etnik atau berbeda etnik. Peneliti memilih untuk meneliti proses pengambilan keputusan memilih pasangan pada perempuan, karena berkebalikan dengan fakta bahwa kebanyakan yang memilih pasangan beda etnik itu laki-laki (Safi, 2008), dan peneliti ingin mengetahui hal yang mendasari kebanyakan perempuan memilih pasangan sesama etnik, sehingga mengetahui pemikiran lain yang membuat sebagian perempuan berpikiran berbeda dengan kebanyakan perempuan lainnya untuk memilih pasangan dari etnik yang berbeda.

Proses memilih pasangan, baik memilih pasangan sesama etnik maupun dengan etnik lain tentu erat kaitannya dengan fungsi kognitif yaitu proses membuat keputusan untuk menikah dengan calon pasangannya. Para pemilih pasangan membuat keputusan untuk menikahi calonnya dengan menggunakan berbagai macam strategi pengambilan keputusan dan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhinya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mendeskripsikan gambaran pengambilan keputusan antara perempuan yang memilih untuk


(12)

Muna Fatimah , 2013

Pengambilan Keputusan Memilih Pasangan untuk Menikah pada Perempuan Keturunan Arab (Studi Kasus pada empat perempuan keturunan Arab di kota Bandung)

menikahi laki-laki dari etnik yang sama. Kedua, perempuan yang memilih untuk menikahi laki-laki dari etnik bukan keturunan Arab.

B. Fokus Penelitian

Dari uraian di atas, kebanyakan perempuan etnik Arab memilih pasangan dari etnik Arab, karena jalur keluarga yang patrilineal. Tidak hanya itu saja, tetapi kesamaan identitas juga menjadi pertimbangan utama dalam memilih pasangan. Namun, kenyataannya saat ini perempuan Arab tak lagi terpatok satu etnik dalam memilih pasangan.

Sehingga, peneliti memfokuskan penelitian kepada dua hal. Fokus pertama, yaitu perbandingan gambaran setiap tahapan pada masing-masing subjek dalam mengambil keputusan memilih pasangan untuk menikah. Fokus kedua, yaitu faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi atau mendukung para subjek dalam pembuatan keputusan memilih pasangan untuk menikah dengan sesama etnik atau berbeda etnik pada perempuan etnik Arab.

C. Rumusan Masalah

Kebanyakan perempuan keturunan Arab memilih pasangan dari etnik yang sama karena jalur keluarga yang patrilineal. Tidak hanya itu saja, tetapi kesamaan identitas juga menjadi pertimbangan utama dalam memilih pasangan. Namun, kenyataannya saat ini perempuan Hadrami tak lagi terpatok satu etnik


(13)

dalam memilih pasangan. Dari rumusan masalah di atas dijabarkan dalam pertanyaan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah perbandingan gambaran setiap tahapan pada masing-masing subjek dalam mengambil keputusan dalam memilih pasangan untuk menikah.

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi atau mendukung para subjek dalam pembuatan keputusan memilih pasangan untuk menikah dari etnik yang sama dan etnik yang berbeda pada perempuan keturunan Arab. D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah perbandingan gambaran setiap tahapan pada masing-masing subjek dalam mengambil keputusan dalam memilih pasangan untuk menikah?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi atau mendukung para subjek dalam pembuatan keputusan memilih pasangan untuk menikah dengan sesama etnik atau berbeda etnik pada perempuan keturunan Arab?

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat yang bersifat teoritis, praktis dan sosial.


(14)

Muna Fatimah , 2013

Pengambilan Keputusan Memilih Pasangan untuk Menikah pada Perempuan Keturunan Arab (Studi Kasus pada empat perempuan keturunan Arab di kota Bandung)

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang bersifat teoritis, yaitu menambah kekayaan keilmuan psikologi mengenai pengambilan keputusan, khususnya kajian budaya dalam pernikahan. Kegunaan lainnya adalah menjadi bahan masukan empiris dan referensi dalam bidang ilmu pengetahuan, khususnya mengenai etnik Timur Asing selain Tiong Hoa, dikarekan masih sedikit kajian mengenai etnik Arab.

2. Kemudian, memperkaya pengetahuan bagi perempuan keturunan Arab perihal pemilihan pasangan untuk menikah.

3. Selanjutnya, manfaat praktis yang diharapkan dapat diberikan oleh penelitian ini adalah memberi penjelasan gambaran proses kognitif setiap individu dalam memilih pasangan baik sesama etnik ataupun berbeda etnik, sesuai dengan pendapat upaya saling menghargai pemikiran yang berbeda.

F. Struktur Organisasi Skripsi Judul

Daftar Isi Daftar Tabel

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PENGAMBILAN KEPUTUSAN, MEMILIH PASANGAN DAN PEREMPUAN KETURUNAN ARAB


(15)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(16)

Muna Fatimah , 2013

Pengambilan Keputusan Memilih Pasangan untuk Menikah pada Perempuan Keturunan Arab (Studi Kasus pada empat perempuan keturunan Arab di kota Bandung)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus deskriptif. Sugiyono (2011) menjelaskan bahwa metodologi kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam dan merupakan data yang mengandung makna.

Desain penelitian ini adalah studi kasus dilakukan untuk memperoleh pengertian yang mendalam mengenai situasi dan makna sesuatu atau subjek yang diteliti (Alsa, 2007). Desain studi kasus diharapkan peneliti dapat memeroleh hasil penyelidikan yang menyeluruh mengenai subjek dan lingkungannya. Studi kasus merupakan suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas, dan di mana multisumber bukti dimanfaatkan (Yin, 2009).

B. Subjek Penelitian

Pemilihan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling yaitu memilih subjek dengan karakteristik yang telah ditentukan (Sugiono, 2011). Karakteristik subjek relatif sama karena peneliti bermaksud membandingkan. Kriteria empat subjek tersebut adalah sebagai berikut:

1. Subjek berjenis kelamin perempuan

2. Subjek keturunan Arab (memiliki marga Arab) 3. Subjek sudah menikah


(17)

4. Subjek saat ini tinggal menetap di Bandung

Adapun yang akan menjadi subjek dalam penelitian ini adalah dua perempuan etnik arab yang telah menikah dengan laki-laki dari etnik arab dan dua perempuan yang telah menikah dengan laki-laki selain etnik arab.

C. Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah tentang proses pengambilan keputusan untuk pemilihan pasangan dengan menjelaskan berbagai faktor umur, sosial, agama, pendidikan, sifat, ekonomi, dan terutama etnik. Data diperoleh dengan wawancara mendalam kepada subjek.

Pada penelitian kualitatif, pengumpul data dalam penelitian adalah peneliti itu sendiri. Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam (in–depth interview) dengan bantuan kerangka pemikiran yang dibuat oleh peneliti untuk mengetahui faktor-faktor yang melatar belakangi proses atau dinamika pengambilan keputusan pemilihan pasangan sesama etnik Arab.

1. Wawancara

Wawancara menurut Moleong (2000) adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu interviewer (pewawancara) yang mengajukan pertanyaan dan interviewee (yang diwawancarai) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Berbagai tujuan mengadakan wawancara menurut Lincoln dan Guba yaitu: memverifikasi, mengonstruksi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain (Moleong, 2000), sehingga dapat memperoleh data dengan melakukan wawancara untuk mendapat informasi dari


(18)

Muna Fatimah , 2013

Pengambilan Keputusan Memilih Pasangan untuk Menikah pada Perempuan Keturunan Arab (Studi Kasus pada empat perempuan keturunan Arab di kota Bandung)

Responden penelitian. Peneliti memilih melakukan wawancara semi terstruktur agar tidak terkesan mengintrogasi, luwes namun terkontrol.

Selanjutnya, peneliti menggunakan pertanyaan terbuka dalam wawancara yang akan dilakukan. Karena pertanyaan terbuka akan dapat membuat subjek lebih mengungkapkan informasi yang diperlukan peneliti sehingga subjek memberikan informasi sejujur-jujurnya dan tidak terpengaruh pemikiran peneliti (Herdiansyah, 2012).

Data yang sudah didapatkan selanjutnya akan dianalisis berdasarkan teori pengambilan keputusan maupun teori lainnya yang sekiranya berhubungan dengan hasil wawancara.

D. Analisis Data

Analisis data ini yang melibatkan reduksi data, display data, analisis data, verifikasi, dan pengambilan kesimpulan yang terus menerus berinteraksi selama penelitian berlangsung.

Langkah analisis ditunjukkan dengan gambar berikut:

Koleksi Data Display Data

Reduksi Data


(19)

Gambar 3.1 Model langkah analisis data Miles & Huberman(Sugiyono, 2011) E. Pemeriksaan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data akan dilakukan dengan maksud meningkatkan derajat kepercayaan data sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Moleong, 2010). Beberapa cara pemeriksaan yang digunakan peneliti adalah dengan menggunakan teknik triangulasi metode, diskusi teman sejawat dan member check. Berikut masing- masing penjelasannya:

1. Triangulasi

a) Triangulasi Metode

Triangulasi metode menurut Patton (Moleong, 2010) berarti pengecekan data untuk diuji keabsahannya beberapa motode pengumpulan data atau beberapa sumber dengan metode yang sama. Peneliti memilih strategi kedua yaitu mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber untuk menguatkan hasil data yang diperoleh dari setiap kategori sumber. Sehingga untuk Perempuan yang menikah dengan sesama etnik peneliti akan mewawancara dua orang perempuan yang memutuskan menikah dengan laki-laki sesama etnik untuk menguatkan gambaran keputusan memilih pasangan sesama etnik karena dikhawatirkan satu subjek kurang lengkap memberikan informasi, dan begitu pula dua orang kemudian perempuan yang menikah dengan laki- laki berbeda etnik untuk memperkaya informasi yang didapat dan meminimalisir bias.


(20)

Muna Fatimah , 2013

Pengambilan Keputusan Memilih Pasangan untuk Menikah pada Perempuan Keturunan Arab (Studi Kasus pada empat perempuan keturunan Arab di kota Bandung)

2. Diskusi dengan teman sejawat

Proses dan hasil penelitian ini didiskusikan dengan rekan sejawat yang menggunakan metode yang sama serta dengan dosen pembimbing.

3. Membercheck

Pengecekan pada penelitian ini dilakukan pada data primer terhadap data hasil wawancara dengan kerabat dekat (keluarga atau teman dekat subjek). Member check dalam proses pengecekan data adalah yang diambil oleh peneliti kepada pemberi data, selang satu periode pengumpulan data selesai, atau setelah mendapat suatu temuan, atau kesimpulan. Caranya dengan datang pada pemberi data dan mendiskusikan hasilnya apakah ada yang mau ditambah, dikurangi, lalu disepakati dan ditandatangani (Sugiyono, 2011).

F. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan

a. Pencarian tema penelitian yang diminati b. Melakukan studi literatur

c. Melakukan kaji ulang terhadap penelitian sebelumnya d. Membuat proposal penelitian

e. Membuat kriteria subjek yang diinginkan f. Menghubungi subjek yang bersangkutan 2. Tahap Pelaksanaan


(21)

a. Bertemu dengan subjek penelitian untuk menerangkan maksud dan tujuan penelitian, membuat kesepakatan dengan surat persetujuan dan membangun kepercayaan bahwa segala informasi yang diberikan dijamin kerahasiaannya.

b. Membuat kesepakatan waktu untuk wawancara c. Melakukan wawancara.

3. Tahap Pengolahan Data a. Mereduksi data

b. Menyajikan data dalam bentuk uraian singkat serta membuat perbandingan, kemudian membuat kesimpulan.


(22)

Muna Fatimah , 2013

Pengambilan Keputusan Memilih Pasangan untuk Menikah pada Perempuan Keturunan Arab (Studi Kasus pada empat perempuan keturunan Arab di kota Bandung)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengambilan keputusan memilih pasangan pada empat orang perempuan keturunan Arab yang telah dibahas di Bab IV, penelitian ini tidak menyelesaikan masalah, tetapi memaparkan bahwa masing-masing subjek memiliki pola pengambilan keputusan yang berbeda-beda, tidak semua subjek melakukan lima tahap pengambilan keputusan.

1. Perbandingan Gambaaran masing-masing subjek

Pada kasus subjek satu proses pengambilan keputusan dilakukan dengan empat tahap, subjek melewati satu tahap yaitu meninjau alternatif pilihan dari pasangan, sedangkan subjek lain mengalami semua tahap pengambilan keputusan.

2. Faktor-faktor dalam mengambil keputusan

Faktor-faktor yang melatarbelakangi pengambilan keputusan pada setiap subjek berbeda-beda, baik faktor dalam dirinya atau internal maupun eksternal atau faktor luar.

Pada kasus subjek pertama, faktor yang memengaruhi di luar maupun dalam adalah berkaitan dengan keputusan orang tua subjek.


(23)

Pada kasus subjek kedua, faktor luar dipengaruhi budaya dan orang tua namun faktor dalam dirinya adalah pemenuhan nilai-nilai pribadi yang didapat dalam pasangan.

Pada kasus subjek ketiga, subjek memiliki proses pengambilan keputusan yang sangat panjang karena berniat merubah keputusannya untuk tidak menikah, kemudian mencari dukungan sebagai faktor luar. Karena faktor dalam yaitu kecocokan terhadap pasangan pilihannya sendiri begitu kuat, sehingga faktor tersebut mendorong subjek memutuskan untuk menikah tanpa kehadiran orang tua

Pada kasus subjek keempat, subjek diberi kebebasan oleh orang tua untuk memilih dan subjek menemukan pasangan yang sesuai kriterianya. B. Saran

Berikut ini adalah hal yang perlu direkomendasikan bagi pihak-pihak tertentu berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap empat orang perempuan etnik Arab.

1. Bagi para keturunan Arab di Indonesia atau jama’ah inilah macam-macam proses pengambilan keputusan untuk memilih pasangan baik dengan etnik yang sama maupun berbeda, semoga bisa menambah khazanah pengetahuan agar menghargai keberagaman pendapat dalam menyikapi pengambilan keputusan memilih pasangan.


(24)

Muna Fatimah , 2013

Pengambilan Keputusan Memilih Pasangan untuk Menikah pada Perempuan Keturunan Arab (Studi Kasus pada empat perempuan keturunan Arab di kota Bandung)

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melengkapi kekurangan dalam penelitian ini, tentang pengambilan keputusan memilih pasangan untuk menikah pada perempuan keturunan Arab yang lebih muda umurnya atau meneliti di saat periode dewasa awal, yaitu saat mereka sedang menimbang keputusan memilih pasangan untuk menikah. Sehingga hasil penelitian lebih diperbaharui dan diperoleh gambaran yang jelas mengenai proses pengambilan keputusan memilih pasangan pada masa itu.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Alsa, A. (2007). Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baron, R. A., Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial Jilid 2. Edisi kesepuluh. Jakarta: Erlangga.

Berg, L.W. C. VAN DEN. (1989). Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara. Jilid tiga. Jakarta: Penerbit Inis.

Blood, R O. (1978). Marriage. Cetakan Ketiga. New York: The Free Press.

Fachrudin, C. (2005). Orang Arab di Medan. Jurnal Antropologi Sosial Budaya Etnovisi. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Golschmidt, A. (1983). A Concise History of the Middle East. Edisi Kedua. United States of America: Westview Press.

Herdiansyah, H. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ketiga. Jakarta: Salemba Humanika.

Jacobsen, F F. (2009). Hadrami Arabs un Present-day Indonesia (An Indonesia- oriented group with an Arab Signature). New York: Taylor& Francis e-Library.

Janis, I L., Mann, L. (1977). Decision Making A Psychological Analysis of Conflict, Choice, and Commitment. New York: The Free Press.

Landis, P H. (1977). Your marriage and family living. Mc-Graw Hill, Inc: United States.

Matsumoto, D. (2008). Pengantar Psikologi Lintas Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Moleong, L J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Moleong, L J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Napitulu, dkk. (1986). Dampak Modernisasi Terhadap Hubungan Kekerabatan

Daerah Sumatera Utara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


(26)

Muna Fatimah , 2013

Pengambilan Keputusan Memilih Pasangan untuk Menikah pada Perempuan Keturunan Arab (Studi Kasus pada empat perempuan keturunan Arab di kota Bandung)

Tn. (2012). Perkawinan Beda Suku di AS Naik Dua Kali Lipat. Diakses dari http://www.analisadaily.com/news/read/2012/02/18/36116/ perkawinan_ beda_suku_di_as_naik_dua_kali_lipat/ pada tanggal 12 Mei 2012.

Rahman, M A. (2011). Mengapa Perempuan Arab Dilarang Menikah dengan

Laki-laki Non Arab. Diakses dari

http://sosbud.kompasiana.com/2011/04/19/mengapa-perempuan-Arab-dilarang-menikah-dengan-laki-laki-non-Arab/. pada tanggal 13 November 2011.

Ranke, L von. (2007). Buletin Studi dan Riset Kesejarahan (Wie est eigentlich gewesen) Selayang pandang Dinamika Komunitas Arab di Surabaya. No. I/Mei –Juli.

Rashad, H., Osman, M., & Fahimi, F R., (2005). Marriage in Arab World.. Connecticut USA: Popular Reference Bureau.

Safi, M. (2008). Intermarriage and Assimilation: Disparities in Levels of Exogamy among Immigrants in France. ProQuest, Vol. 63, Iss. 2; pg. 239, 29 pgs.

Santrock, J. W. (2002). Life Span Development. Eight Edition. New York: Mc Graw Hill.

Shahab, A. (2003). Hadramaut dan Para Kapitan Arab. (2003). Diakses dari http://www.Republika.com/ pada tanggal 08 Maret 2012.

Soekiman, D. (2000). Kebudayaan Indis dan Gaya Hidup Masyarakat pendukungnya di jawa (Abad XVII- medio abad XX). Cetakan Ke-1 . Jogjakarta: Penerbit Bentang.

Sternberg, R J. (2008). Psikologi Kognitif. Cetakan Keempat. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Stinnett, N., James, W., Evelyn, K,. (1984). Relationships in marriage and the family. Second edition. New York: Macmillan Publishing.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan Ke-13. Bandung :Alfabeta.

Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif. Cetakan Pertama. Surabaya: Penerbit Srikandi.


(27)

Supranto, J. (1991). Teknik Pengambilan Keputusan. Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta.

Tn. (2011). Tomi siap cium kaki mertua agar direstui. Diakses dari

http://celebrity.okezone.com/read/2011/04/18/33/447402/tommy-kurniawan-siap-cium-kaki-mertua-agar-direstui. pada tanggal 13 November 2011.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengambilan keputusan memilih pasangan pada empat orang perempuan keturunan Arab yang telah dibahas di Bab IV, penelitian ini tidak menyelesaikan masalah, tetapi memaparkan bahwa masing-masing subjek memiliki pola pengambilan keputusan yang berbeda-beda, tidak semua subjek melakukan lima tahap pengambilan keputusan.

1. Perbandingan Gambaaran masing-masing subjek

Pada kasus subjek satu proses pengambilan keputusan dilakukan dengan empat tahap, subjek melewati satu tahap yaitu meninjau alternatif pilihan dari pasangan, sedangkan subjek lain mengalami semua tahap pengambilan keputusan.

2. Faktor-faktor dalam mengambil keputusan

Faktor-faktor yang melatarbelakangi pengambilan keputusan pada setiap subjek berbeda-beda, baik faktor dalam dirinya atau internal maupun eksternal atau faktor luar.

Pada kasus subjek pertama, faktor yang memengaruhi di luar maupun dalam adalah berkaitan dengan keputusan orang tua subjek.


(2)

Pada kasus subjek kedua, faktor luar dipengaruhi budaya dan orang tua namun faktor dalam dirinya adalah pemenuhan nilai-nilai pribadi yang didapat dalam pasangan.

Pada kasus subjek ketiga, subjek memiliki proses pengambilan keputusan yang sangat panjang karena berniat merubah keputusannya untuk tidak menikah, kemudian mencari dukungan sebagai faktor luar. Karena faktor dalam yaitu kecocokan terhadap pasangan pilihannya sendiri begitu kuat, sehingga faktor tersebut mendorong subjek memutuskan untuk menikah tanpa kehadiran orang tua

Pada kasus subjek keempat, subjek diberi kebebasan oleh orang tua untuk memilih dan subjek menemukan pasangan yang sesuai kriterianya.

B. Saran

Berikut ini adalah hal yang perlu direkomendasikan bagi pihak-pihak tertentu berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap empat orang perempuan etnik Arab.

1. Bagi para keturunan Arab di Indonesia atau jama’ah inilah macam-macam

proses pengambilan keputusan untuk memilih pasangan baik dengan etnik yang sama maupun berbeda, semoga bisa menambah khazanah pengetahuan agar menghargai keberagaman pendapat dalam menyikapi pengambilan keputusan memilih pasangan.


(3)

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melengkapi kekurangan dalam penelitian ini, tentang pengambilan keputusan memilih pasangan untuk menikah pada perempuan keturunan Arab yang lebih muda umurnya atau meneliti di saat periode dewasa awal, yaitu saat mereka sedang menimbang keputusan memilih pasangan untuk menikah. Sehingga hasil penelitian lebih diperbaharui dan diperoleh gambaran yang jelas mengenai proses pengambilan keputusan memilih pasangan pada masa itu.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Alsa, A. (2007). Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif serta Kombinasinya dalam

Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baron, R. A., Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial Jilid 2. Edisi kesepuluh. Jakarta: Erlangga.

Berg, L.W. C. VAN DEN. (1989). Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara. Jilid tiga. Jakarta: Penerbit Inis.

Blood, R O. (1978). Marriage. Cetakan Ketiga. New York: The Free Press.

Fachrudin, C. (2005). Orang Arab di Medan. Jurnal Antropologi Sosial Budaya Etnovisi. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Golschmidt, A. (1983). A Concise History of the Middle East. Edisi Kedua. United States of America: Westview Press.

Herdiansyah, H. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ketiga. Jakarta: Salemba Humanika.

Jacobsen, F F. (2009). Hadrami Arabs un Present-day Indonesia (An Indonesia-

oriented group with an Arab Signature). New York: Taylor& Francis

e-Library.

Janis, I L., Mann, L. (1977). Decision Making A Psychological Analysis of

Conflict, Choice, and Commitment. New York: The Free Press.

Landis, P H. (1977). Your marriage and family living. Mc-Graw Hill, Inc: United States.

Matsumoto, D. (2008). Pengantar Psikologi Lintas Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Moleong, L J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Moleong, L J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. Napitulu, dkk. (1986). Dampak Modernisasi Terhadap Hubungan Kekerabatan

Daerah Sumatera Utara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan


(5)

Tn. (2012). Perkawinan Beda Suku di AS Naik Dua Kali Lipat. Diakses dari

http://www.analisadaily.com/news/read/2012/02/18/36116/ perkawinan_

beda_suku_di_as_naik_dua_kali_lipat/ pada tanggal 12 Mei 2012.

Rahman, M A. (2011). Mengapa Perempuan Arab Dilarang Menikah dengan

Laki-laki Non Arab. Diakses dari

http://sosbud.kompasiana.com/2011/04/19/mengapa-perempuan-Arab-dilarang-menikah-dengan-laki-laki-non-Arab/. pada tanggal 13 November

2011.

Ranke, L von. (2007). Buletin Studi dan Riset Kesejarahan (Wie est eigentlich

gewesen) Selayang pandang Dinamika Komunitas Arab di Surabaya. No. I/Mei –Juli.

Rashad, H., Osman, M., & Fahimi, F R., (2005). Marriage in Arab World.. Connecticut USA: Popular Reference Bureau.

Safi, M. (2008). Intermarriage and Assimilation: Disparities in Levels of

Exogamy among Immigrants in France. ProQuest, Vol. 63, Iss. 2; pg. 239,

29 pgs.

Santrock, J. W. (2002). Life Span Development. Eight Edition. New York: Mc Graw Hill.

Shahab, A. (2003). Hadramaut dan Para Kapitan Arab. (2003). Diakses dari http://www.Republika.com/ pada tanggal 08 Maret 2012.

Soekiman, D. (2000). Kebudayaan Indis dan Gaya Hidup Masyarakat

pendukungnya di jawa (Abad XVII- medio abad XX). Cetakan Ke-1 .

Jogjakarta: Penerbit Bentang.

Sternberg, R J. (2008). Psikologi Kognitif. Cetakan Keempat. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Stinnett, N., James, W., Evelyn, K,. (1984). Relationships in marriage and the

family. Second edition. New York: Macmillan Publishing.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan Ke-13. Bandung :Alfabeta.

Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif. Cetakan Pertama. Surabaya: Penerbit Srikandi.


(6)

Supranto, J. (1991). Teknik Pengambilan Keputusan. Cetakan Pertama. Jakarta: Rineka Cipta.

Tn. (2011). Tomi siap cium kaki mertua agar direstui. Diakses dari

http://celebrity.okezone.com/read/2011/04/18/33/447402/tommy-kurniawan-siap-cium-kaki-mertua-agar-direstui. pada tanggal 13

November 2011.