Pengambilan keputusan untuk menikah dini

Tipe-tipe keputusan
Tipe-tipe keputusan dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1.

Keputusan-keputusan yang di program(programmed
decisions)adalah satu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan
dan prosedur.keputusan ini rutin dan dilakukan berulang-ulang.

2.

Keputusan-keputusan yang tidak di program(non-programmed
decisions)adalah suatu keputusan yang berkenan dengan masalah-masalah
khusus , khas dan tidak terbiasa.

3.

Keputusan-keputusan dengan kepastian , resiko dan ketidak
pastian, dimana pembuatan keputusannya untuk masa depan atau masa
yang akan datang.

3 macam keputusan-keputusan kepastian, resiko dan ketidak pastian.

a)

Dalam kondisi kepastian(certainly),bahwa menejer dapat mengetahui

apa yang akan terjadi diwaktu yang akan datang sebab tersedia informasi yang
akurat, terpecaya dan dapat diukur sebagai dasar keputusan.
b)

Dalam kondisi resiko/risk, bahwa manajer mengetahui besarnya

probabilitas kemungkinan hasil ,tetapi informasi yang lengkap tidak tersedia.
c)

Kondisi ke tidak pastian (uncertainty),bahwa manajer tidak dapat

mengetahui probabilitas dan tidak mengetahui hasil-hasil dan menyangkut
keputusan kritis dan yang paling menarik.keputusan dapat diambil dengan
menggunakan metode kuantitatif(perhitungan statistik) untuk
mengantisipasidan memperkirakannya .


Proses pembuatan keputusan yang efektif:
1.

Pemahaman dan perumusan masalah

2.

Pengumpulan dan analisa yang relevan

3.

Pengembangan alternatif-

4.

Evaluasi alternatif-alternatif

5.

Pemilihan alternatif terbaik


6.

Implementasi keputusan

7.

Evaluasi hasil-hasil keputusan

Proses pengambilan keputusan menurut pakar
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan
diantara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan
pilihan maupun pemecahan masalah.
Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan:
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada
hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi
keputusan.
Kegiatan Desain

Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan
berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.

Model-model Pengambilan keputusan
Model Perilaku Pengambilan keputusan
1. Model Ekonomi, yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik
dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan
keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk
memperoleh keuntungan maksimum
2. Model Manusia Administrasi, Dikemukan oleh Herbert A. Simon
dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi
tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
3. Model Manusia Mobicentrik, Dikemukakan oleh Jennings, dimana
perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu
bergerak bebas mengambil keputusan
4. Model Manusia Organisasi, Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model
ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam
pengambilan keputusan


5. Model Pengusaha Baru, Dikemukakan oleh Wright Mills
menekankan pada sifat kompetitif
6. Model Sosial, Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya
orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi
perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.

A. Definisi Riset Operasi.
Arti riset operasi (operations research) telah banyak didefinisikan
beberapa ahli.
1 . Morse dan Kimball
Mendefinisikan riset operasi sebagai metode ilmiah (scientific method)
memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan
mereka tangani dengan dasar kuantitatif. Definisi ini kurang tegas karena
tercermin perbedaan antara riset operasi dengan disiplin ilmu yang lain.

oleh

yang
yang

tidak

2. Churchman, Arkoff dan Arnoff
Pada tahun 1950-an mengemukakan pengertian riset operasi sebagai aplikasi
metode-metode, teknik-teknik dan peralatan-peralatan ilmiah dalam menghadapi
masalah-masalah yang timbul di dalam operasi perusahaan dengan tujuan
ditemukannya pemecahan yang optimum masalah-masalah tersebut.
3. Miller dan M.K. Starr
Mengartikan riset operasi sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ilmu
pengetahuan, matematika, dan logika dalam kerangka pemecahan masalahmasalah yang dihadapi sehari-hari, sehingga akhirnya permasalahan tersebut dapat
dipecahkan secara optimal.
4. Mc Closky dan Trefthen
Mengartikan Riset Operasional sebagai suatu metode pengambilan keputusan yang
dikembangkan dari studi operasi-operasi militer selama Perang Dunia II.
5. S.L Cook
Operations research dijelaskan sebagai suatu metode, suatu pendekatan,
seperangkat teknik, sekelompok kegiatan, suatu kombinasi beberapa disiplin, suatu
perluasan dari disipilin-disiplin utama (matematika, teknik, ekonomi), suatu
disiplinbaru, suatu lapangan kerja, bahkan suatu agama.
B. Perkembangan Riset Operasi

Sejarah Riset Operasi berawal selama perang dunia ke II yang sangat efektif
sebagai metode penyelesaian masalah militer dengan mengoptimalkan kekuatan
militer dalam menggunakan peralatan perang secara efisien.

Setelah bidang militer yang sudah dinyatakan sukses, industri secara
bertahap mengaplikasi penggunaan riset operasi, pada tahun 1951 dunia industri
dan bisnis dalam riset operasinya memberikan dampak besar pada organisasi
manajemen.
Dan perkembangannya kini berada pada aspek pembagian kerja dan
segmentasi tanggungjawab manajemen dalam organisasi, yang bergantung pada
perkembangan teknologi, dan faktor lain seperti keadaan ekonomi, politik, sosial dan
sebagainya secara sistematis.
C. Dua faktor yang berkontribusi dalam pengembangan RO :
a. Kemajuan mendasar yang dibuat di awal dalam pengembangan teknik yang ada
terhadap RO.
b. Perkembangan teknologi komputer.
D. Tahapan Studi Riset Operasi:
Berikut ini adalah Tahapan utama dalam studi Riset Operasi adalah:
1. Identifikasi permasalahan.
2. Pembangunan/Penyusunan model.

3. Penyelesaian/Analisa model.
4. Validasi/Pengesahan model.
5. Implements hasil akhir.

Proses Pengambilan Keputusan
Manajemen

Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen operasi dan produksi. Keputusan
tersebut akan menentukan efektivitas dan efisiensi dari fungsi-fungsi produktif.Pembuatan keputusab
adalah kegiatan pemilihan diantara beberapa alternatif yang berbeda. Pembuatan keputusan dapat
digambarkan sebagai suatu urtan langkah-langkah:
Perumusan masalah
Kebutuhan akan keputusan sering berupa suatu masalah dalam berbagai bentuk. Untuk mempermudah
mengdentifikasi masalah,maka manajer memerlukan beberapa cara salah satunya adalah dengan
menguji hubungan sebab-akibat.
Contoh: Seorang manajer perusahaan berkonsultasi dengan pihak-pihak lain yang mampu membeikan
pandangan dan wawasan yang berbeda tentang masalah atau kesempatan.
Pengembangan alternatif.
Setelah masalah di ditentukan dan dirumuskan, langkah selanjutnya adalah pengumpulan dan analisa
data yang relevan. Atas dasar tersebut, alternatif dikembangkan sebelum keputusan dibuat.

Pengembangan alternatif merupakan tahap yang paling sulit dan memerlukan pemikiran-pemikiran
yang kreatif.
Contoh: Dalam prakteknya manajer tidak selalu mempunyai informasi yang lengkap. Maka
diperlukan tindakan kongkret dari manajer berupa pemunculan ide-ide atau inovasi brau yang berguna
untuk peningkatan mutu perusahaan.
Evaluasi alternatif
Evaluasi alternatif tergantung pada pemilihan kriteria keputusan yang tepat. Kriteria sangat penting
karena evaluasi alternatif ini melibatkan kriteria yang bertentangan.
Contoh: Keputusan manajer untuk menggunakan mesin baru dalam operasi mungkin akan
mengurangi biaya tapi mungkin juga dapat menurunkan fleksibilitas operasi. Oleh karena itu evaluasi
ini diperlukan untuk mengavaluasi resiko yang mungkin ditimbulkan dari alternatif yang akan diambil
tersebut.
Pemilihan alternatif terbaik
Meskipun kualitas analisis yang dilakukan untuk mengevaluasi alternatif cukup tinggi, pemilihannya
jarang menjadi mudah dan jelas. Hal tersebut karena masalah keputusan yang sulit disajikan secara
lengkap. Hal ini juga merupakan kompromi diantara berbagai faktor yang dipertimbangkan.
Contoh: Dengan terpilihnya suatu alternatif terbaik, manajerpun harus mulai mampu menggerakkan
pegawainya lewat pemberian materi atau bahan yang cukup di mengerti serta pemeriksaan lebih lanjut
mengenai apa saja yang dibutuhkan nantinya.
Implementasi keputusan

Suatu keputusan belum selesai sebelum diterapkan dalam praktek. Implementasi memerlukan
perubahan cara orang-orang berprilaku,sehingga pembuat keputusan dapat dipandang sebagai
pengantar perubahan.
Contoh: Manajer mulai memberikan perintah,wewenang serta tanggung jawab terhadap pelaksanaan
tugas-tugas tertentu dan juga mulai menetapkan skedul kegiatan atau anggaran,mengadakan dan
mengalokasikan sumber daya yang diperlukan.
Evaluasi dari hasil keputusan

Setelah keputusan diimplementasikan, maka yangselanjutnya dilakukan adalah mengevaluasi apakah
alternatif-alternatif tadi sudah dilakukan dengan tepat dan apakah keputusan telah memberikan hasilhasil yang diharapkan.
Contoh: pemonitoran yang dilakukan manajer secara terus menerus. Dengan evaluasi ini, manajer bisa
mengetahui apa saja hal yang harus dikurangi atau ditambah untuk membuat perusahaan lebih baik
lagi.