Pembuatan Sirup Glukosa Dari Sorgum Biji (Shorgum Bicolor) Dengan Proses Hidrolisis Katalis Enzim bab 1
1
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Sirup Glukosa dari Sorgum Biji (Sorghum bicolor) dengan Proses Hidrolisis
Katalis Enzim
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketahanan pangan yang terlalu bergantung pada satu komoditas,
yaitu beras mengandung resiko bahwa kebutuhan pangan rumah tangga dan
nasional akan rapuh (Husodo,2002). Indonesia sebagai Negara kepulauan yang
memiliki beragam ekosistem, akan sangat cocok bila bahan pangan pokok
penduduknya beranekaragam, karena akan memudahkan penyediaan sesuai
potensi daerah atau spesifik lokaasi. Dengan kata lain, masyarakat dapat
tercukupi dengan apa yang tumbuh dan tersedia di wilayahnya (Widowati,2000).
Sorgum (Sorghum bicolor ) merupakan salah sat u jenis tanaman
serealia yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia
karena
mempunyai
daerah
adaptasi
yang
luas.
Tanaman
sorgum
toleran terhadap kekeringan dan genangan air, dapat berproduksi pada lahan
marginal, serta
relatif
tahan
terhadap
gangguan
hama/
penyakit
dibandingkan dengan jenis tanaman pangan sumber karbohidrat lainnya
(Sirappa, 2003). Tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi di daerah-daerah
yang memiliki curah hujan hanya 400 mm/th. Di daerah yang subur dan curah
hujannya lebih tinggi, produktivitasnya
meningkat.
Tanaman
ini bisa
tumbuh di tananh-tanah berat hingga tanah yang banyak mengandung pasir
(Widowati, 2006). Biji sorgum dapat digunakan sebagai bahan pangan
serta
bahan
baku
industri
pakan
dan pangan seperti industri gula,
monosodium glutamate (MSG), asam amino, dan industri minuman. Dengan
kata lain, sorgum merupakan komoditas pengembang untuk
diversifikasi
industri secara vertikal. Sebagai bahan industri, kandungan pati biji sorgum
dapat di hidrolisis menjadi gula sederhana. Biji sorgum dapat dibuat gula atau
glukosa cair atau sirup fruktosa sesuai kandungan gula pada biji (Sirappa, 2003)
commit to user
Program Studi Diploma III Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
2
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Sirup Glukosa dari Sorgum Biji (Sorghum bicolor) dengan Proses Hidrolisis
Katalis Enzim
Saat ini peran gula sebagai pemanis masih didominasi oleh gula pasir
(sukrosa). Berdasarkan kenyataan tersebut, muncul berbagai macam bahan
pemanis alami dan sintesis seperti siklamat, aspartam, stevia, dan gula
hasil hidrolisis pati misalnya sirup glukosa, fruktosa, dan maltosa.
Pada
saat
ini, industri
makanan
dan
minuman
memiliki
kecenderungan untuk menggunakan sirup glukosa. Hal ini didasari oleh beberapa
kelebihan sirup glukosa dibandingkan sukrosa diantaranya sirup glukosa tidak
mengkristal seperti halnya sukrosa jika dilakukan pemasakan pada suhu
tinggi, inti kristal tidak terbentuk sampai larutan sirup glukosa mencapai
kejenuhan 75% (Virlandia,2011).
Masyarakat sampai saat ini belum memanfaatkan biji sorgum secara
maksimal. Oleh karena itu pembuatan sirup glukosa dari bahan dasar biji
sorgum ini diharapkan dapat menjadi alternatif gula selain gula sukrosa.
B. Perumusan Masalah
Permasalahan yang dikaji dari latar belakang diatas di antaranya
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara pembuatan sirup glukosa dari pati biji sorgum?
2. Bagaimana kondisi optimum pada pembuatan sirup glukosa?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini ialah :
1. Mempelajari cara pengolahan pati biji sorgum untuk menghasilkan sirup
glukosa.
2. Menentukan kondisi optimum pada pembuatan sirup glukosa dari biji
sorgum dengan proses hidrolisis katalis enzim.
commit to user
Program Studi Diploma III Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
3
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Sirup Glukosa dari Sorgum Biji (Sorghum bicolor) dengan Proses Hidrolisis
Katalis Enzim
D. Manfaat
Manfaat hasil penelitian ini adalah :
1.
Mengetahui proses pembuatan sirup glukosa dari biji sorgum (Sorghum
bicolor).
2.
Pengembangan sumber daya alam untuk menghasilkan bahan pemanis.
3.
Meningkatkan nilai ekonomi biji sorgum.
commit to user
Program Studi Diploma III Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Sirup Glukosa dari Sorgum Biji (Sorghum bicolor) dengan Proses Hidrolisis
Katalis Enzim
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketahanan pangan yang terlalu bergantung pada satu komoditas,
yaitu beras mengandung resiko bahwa kebutuhan pangan rumah tangga dan
nasional akan rapuh (Husodo,2002). Indonesia sebagai Negara kepulauan yang
memiliki beragam ekosistem, akan sangat cocok bila bahan pangan pokok
penduduknya beranekaragam, karena akan memudahkan penyediaan sesuai
potensi daerah atau spesifik lokaasi. Dengan kata lain, masyarakat dapat
tercukupi dengan apa yang tumbuh dan tersedia di wilayahnya (Widowati,2000).
Sorgum (Sorghum bicolor ) merupakan salah sat u jenis tanaman
serealia yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia
karena
mempunyai
daerah
adaptasi
yang
luas.
Tanaman
sorgum
toleran terhadap kekeringan dan genangan air, dapat berproduksi pada lahan
marginal, serta
relatif
tahan
terhadap
gangguan
hama/
penyakit
dibandingkan dengan jenis tanaman pangan sumber karbohidrat lainnya
(Sirappa, 2003). Tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi di daerah-daerah
yang memiliki curah hujan hanya 400 mm/th. Di daerah yang subur dan curah
hujannya lebih tinggi, produktivitasnya
meningkat.
Tanaman
ini bisa
tumbuh di tananh-tanah berat hingga tanah yang banyak mengandung pasir
(Widowati, 2006). Biji sorgum dapat digunakan sebagai bahan pangan
serta
bahan
baku
industri
pakan
dan pangan seperti industri gula,
monosodium glutamate (MSG), asam amino, dan industri minuman. Dengan
kata lain, sorgum merupakan komoditas pengembang untuk
diversifikasi
industri secara vertikal. Sebagai bahan industri, kandungan pati biji sorgum
dapat di hidrolisis menjadi gula sederhana. Biji sorgum dapat dibuat gula atau
glukosa cair atau sirup fruktosa sesuai kandungan gula pada biji (Sirappa, 2003)
commit to user
Program Studi Diploma III Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
2
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Sirup Glukosa dari Sorgum Biji (Sorghum bicolor) dengan Proses Hidrolisis
Katalis Enzim
Saat ini peran gula sebagai pemanis masih didominasi oleh gula pasir
(sukrosa). Berdasarkan kenyataan tersebut, muncul berbagai macam bahan
pemanis alami dan sintesis seperti siklamat, aspartam, stevia, dan gula
hasil hidrolisis pati misalnya sirup glukosa, fruktosa, dan maltosa.
Pada
saat
ini, industri
makanan
dan
minuman
memiliki
kecenderungan untuk menggunakan sirup glukosa. Hal ini didasari oleh beberapa
kelebihan sirup glukosa dibandingkan sukrosa diantaranya sirup glukosa tidak
mengkristal seperti halnya sukrosa jika dilakukan pemasakan pada suhu
tinggi, inti kristal tidak terbentuk sampai larutan sirup glukosa mencapai
kejenuhan 75% (Virlandia,2011).
Masyarakat sampai saat ini belum memanfaatkan biji sorgum secara
maksimal. Oleh karena itu pembuatan sirup glukosa dari bahan dasar biji
sorgum ini diharapkan dapat menjadi alternatif gula selain gula sukrosa.
B. Perumusan Masalah
Permasalahan yang dikaji dari latar belakang diatas di antaranya
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara pembuatan sirup glukosa dari pati biji sorgum?
2. Bagaimana kondisi optimum pada pembuatan sirup glukosa?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini ialah :
1. Mempelajari cara pengolahan pati biji sorgum untuk menghasilkan sirup
glukosa.
2. Menentukan kondisi optimum pada pembuatan sirup glukosa dari biji
sorgum dengan proses hidrolisis katalis enzim.
commit to user
Program Studi Diploma III Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret
3
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Sirup Glukosa dari Sorgum Biji (Sorghum bicolor) dengan Proses Hidrolisis
Katalis Enzim
D. Manfaat
Manfaat hasil penelitian ini adalah :
1.
Mengetahui proses pembuatan sirup glukosa dari biji sorgum (Sorghum
bicolor).
2.
Pengembangan sumber daya alam untuk menghasilkan bahan pemanis.
3.
Meningkatkan nilai ekonomi biji sorgum.
commit to user
Program Studi Diploma III Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret