PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK.

(1)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ERFAN RIFANSYAH 1101882

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR

UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN

BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Oleh Erfan Rifansyah

1101882

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Erfan Rifansyah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Nama : Erfan Rifansyah

NIM : 1101882

Judul Skripsi :

Pengaruh Pendekatan TGFU (teaching game for

understanding) terhadap Motivasi dan Keterampilan

Bermain Sepakbola di MTs Al-Marwah Pameungpeuk

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing I,

Drs. Hj. Oom Rohmah, M.Pd NIP. 1960051811987032003

Pembimbing II,

Dr.Nuryadi, M.pd. NIP. 1971011719980210011

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Dr. Bambang Abduljabar,M.Pd NIP.196509091991021001


(4)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Erfan Rifansyah NIM. 1101882. Skripsi : Pengaruh Pendekatan TGFU (teaching

game for understanding) Terhadap Motivasi dan Keterampilan Bermain

Sepakbola di MTs Marwah Pameungpeuk (Studi Eksperimen di MTs Al-Marwah Pameungpeuk). Skripsi ini dibimbing oleh Pembimbing I Drs. Hj. Oom Rohmah, M.Pd. Pembimbing II Dr. Nuryadi, M.Pd.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh pendekatan TGFU (teaching game for understanding) terhadap motivasi dan keterampilan bermain sepakbola di MTs Al-Marwah Pameungpeuk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs Al-Marwah Pameungpeuk kelas VII yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah 120 orang siswa, sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 orang siswa yang diambil melalui dikocok pertimbangan tertentu (Claster random Sampling). Desain penelitian pretest-posttest grup desain. Instrumen motivasi menggunakan angket sedangkang keterampilan bermain menggunakan GPAI (Game ferpormance assessment). Hasil pengujian data-data tersebut diperoleh angka thitung motivasi belajar (2.185) dan t-hitung keterampilan bermain (3,508), maka lebih besar dari ttabel pada tingkat kepercayaan atau taraf signifikansi α = 0,05 dengan dk (n1-1)= 19, harga t1-0,05 (2,093). Dikarenakan hasil t-hitung lebih besar dari nilai ttabel, maka pengujian tersebut signifikan. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, disimpulkan bahwa pendekatan TGFU (teaching game for understanding) berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi dan keterampilan bermain sepakbola..

Kata kunci : TGFU (teaching game for understanding), motivasi belajar dan keterampilan bermain sepakbola.


(5)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK INGGRIS

Erfan Rifansyah Nim. 1101882. Skripsi influence approach TGFU (teaching games for understanding) against motivation and skill played football in MTs Al-Marwah Pameungpeuk (study experiments in MTs Al-Marwah Paemungpeuk). Skripsi this guided by Tutors I Drs. Hj. Oom Rohmah, M.Pd. Tutors II Dr. Nuryadi, M.Pd.

The purpose of this research is to know whether there are significant differences influence approach TFGU (teaching games for understanding) against motivation and skill played football in MTs Al-Marwah Pameungpeuk class VII consisting of 4 class of 120 student, while included in this study as many as 20 people students is drawn through whipped certain consideration (claster random sampling). Design pretest-posttest design research group. Primary instrument to motivate use the survey and skill play using GPAI (games ferpormance assessment). The testing date were obtained the t-hitung the motivation to study (2.185) and t-hitung skill play (3.508), but larger than t-tabel at the trust or standard significance α = 0,05 dk (n1-1)= 19, the price of t1-0.05 (2,093). According to the date processing and analysis, concluded that approach TGFU (teaching games for understanding) influential significantly against motivation and skill played football.

Keywords: TGFU (teaching games for understanding), the motivation to study and skill played football.


(6)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... Ix BAB I PENDAHULUAN...

A. Latar Belakang Penelitian... B. Rumusan Masalah Penelitian... C. Tujuan Penelitian... D. Manfaat Penelitian...

E.

Stuktur Organisasi Skripsi...

1 1 6 6 7 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN...

A. Kajian Pustaka...

1. Hakikat Pendidikan Jasmani... 2. Pengertian Belajar dan Pembelajaran... 3. Pendekatan Pembelajaran...

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran... b. Macam-macan Pembelajarn... c. Konsep Pendekatan TGFU... d. Pendekatan Pembelajaran TFGU ... e. Prinsip Pendekatan TGFU... 4. Motivasi Belajar... a. Pengertian Motivasi... b. Teori Motivasi... c. Jenis Motivasi...

8 8 8 9 11 11 12 12 17 19 20 20 22 24


(7)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

d. Motivasi Belajar... e. Motivasi Belajar dalam Penjas... f. Fungsi Motivasi dalam Penjas... g. Factor-faktor Motivasi... 5. Keterampilan ... a. Pengertian Keterampilan... b. Macam-macam Keterampilan... 6. Definisi Bermain... 7. Sepakbola... a. Definisi sepakbola... b. Karakteristik Sepakbola... c. Teknik dasar sepakbola... d. Keterampilan Bermain Sepakbola... B. Kerangka Pemikiran... C. Hipotesis Penelitian...

26 27 28 29 30 30 30 33 30 30 34 34 38 40

BAB III METODE PENELITIAN... A. Metode Penelitian... B. Populasi dan Sampel... 1. Populasi... 2. Sampel... C. Desain Penelitian... D. Definisi Operasional... E. Instrumen Penelitian... F. Analisis Data... 1. Mengkitung Rata-rata... 2. Simpanga Baku... 3. Uji Normalitas Data... 4. Uji Satu Pihak...

42 42 42 43 43 44 46 47 59 60 60 60 61


(8)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... A. Hasil Pengolahan Data dan Analisis Data...

1. Hasil Penyebaran Angket Dan Observasi ... 2. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis... B. Pembahasan... 1. Pembahansan Penemuan...

63 63 63 64 65 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... A. Kesimpulan ... B. Saran ...

71 71 71


(9)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv


(10)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena pendidikan adalah suatu proses yang dapat memuliakan manusia. Maksudnya menjadikan manusia lebih bermoral, berakal sehat, dll. Pada saat ini banyak orang berwujud manusia, tapi tidak menjalankan normanya sebagai manusia. Untuk itu pendidikan adalah salah satu proses yang bisa dijadikan alternatif untuk pendidikan karakter, agar terwujudnya manusia yang bernorma. Pada dasarnya pengertian pendidikan menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun (2003, hlm. 2) adalah :

Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan itu adalah tuntutan dalam hidup anak-anak, yang dimaksudkan anak itu bisa berpotensi aktif dan berakhlak mulia, agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setingi-tingginya. Pendidikan itu bersifat universal, bisa terbagi ke dalam beberapa aspek. Menurut Mahendra (2009, hlm. 21) menjelaskan ”Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan, atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan”. Adapun menurut Lutan (2000, hlm. 15) menjelaskan bahwa “pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani. Tujuan yang ingin dicapai bersifat menyeluruh yaitu seperti domain afektif, kognitif, dan psikomotor”.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang dapat mempengaruhi atau mengubah dari aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Pendidikan jasmani mengajarkan beberapa aspek yaitu aspek psikomotor bagaimana siswa di tuntut untuk dapat melakukan tugas gerak yang guru berikan, dan menggaplikasikan


(11)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemaham mengenai tugas gerak dasar dalam pembelajaran penjas. Aspek kognitif yaitu mengenai kemamuan intelektual siswa seperti pengetahuan atau pemahaman yang harus siswa kuasaai mengenai terori atau masalah tugas gerak yang nantinya akan siswa pelajari. Kemudian dalam aspek afektif yaitu siswa yang diajarkan oleh guru tentang perilaku sosial, kepribadian, kerjasama, menghargai antar teman, disiplin, dan kejujuran.

Di dalam kurikulum pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah, sepakbola merupakan salah satu materi ajar yang harus diberikan kepada siswa. Sepakbola merupakan suatu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Melalui pembelajaran sepakbola dalam pendidikan jasmani, diharapkan dapat mencapai tujuan-tujuan yang ada dalam kurikulum tersebut. Sepakbola menurut Sucipto, dkk (2000, hlm. 7) menyatakan bahwa :

Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.

Sepakbola termasuk ke dalam keterampilan terbuka (open skill) karena keterampilan yang ketika dilakukan melibatkan lingkungan yang selalu berubah dan tidak dapat diperkirakan. Jika kita perhatikan, dalam permainan sepakbola terdapat beberapa gerakan yang selalu dilakukan ketika bermain sepakbola. Beberapa gerakan yang selalu ada dalam permainan sepakbola diantaranya adalah berlari, menendang, kontrol bola, dan menangkap bola bagi seorang penjaga gawang.

Banyak tugas gerak yang harus dikuasai oleh siswa dalam proses pembelajarannya, yaitu dapat dideskripsikan melalui suasana bermain bahwa pemain tidak hanya memerlukan keterampilan dasar permainan sepakbola saja, melainkan membutuhkan aspek-aspek lain untuk menunjang kegiatan bermain. Dalam domain kognitif misalnya, kemampuan intelektual siswa dalam berfikir, mengetahui dan memecahkan masalah yang terjadi dilapangan pada saat bermain sepakbola, sehingga dibutuhkan pengetahuan dalam mencari ruang yang kosong


(12)

3

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam suasana mendukung pembawa bola ketika melakukan gerakan tanpa bola, pemahaman terhadap peraturan bermain sepakbola yang telah ditetapkan, penerapan dari konsep gerak yang telah diketahui sebelumnya, serta analisis gerakan-gerakan terkait melakukan keterampilan dasar bermain sepakbola. Ketika dikaitkan dalam bermain sepakbola, beberapa kategori dalam domain afektif diperlukan juga pada saat melakukan kegiatan bermain sepakbola, seperti misalnya sikap penerimaan keunggulan lawan pada saat bermain, tidak mencederai lawan, toleransi menghargai keputusan temannya dan orang lain, sampai kepada domain psikomotor, keterampilan dasar bermain sepakbola diperlukan demi menunjang keberhasilan bermain sepakbola, dalam hal ini keterampilan bermain yang di amati hanya mencakup 3 kategori, yaitu: “ Stoping-Passing, dribbling (mengiring), shooting (menendang)”. Berikut penjelasan terkait ketiga kategori tersebut.

Dari penjelasan yang penulis buat di atas siswa dituntut dapat mencapai secara maksimal dalam setiap pembelajaran sepakbola, akan tetapi pada kenyataan dilapangan untuk mencapai hal itu sangatlah tidak mudah, kemampuan siswa untuk memahami materi permainan sepakbola dirasa sulit dan kurang maksimal, dikarenakan minimnya seorang guru melakukan inovasi atau kreatif dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang terlihat monoton pada saat pembelajaran, terutama ada kendala dari beberapa faktor yang mengakibatkan siswa tidak bisa melakukan tugas geraknya yaitu kurangnya motivasi karena siswanya itu tidak bisa atau mengalami kesulitan terhadap pembelajaran yang sedang di ajarkan dan gurunya tidak memberikan koreksi terhadap siswa tersebut, serta tidak ada dorongan juga dari temannya yang sudah bisa bermain sepakbola untuk mengajak anak tersebut bermain lagi, sehingga berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajran terutama dalam pemilihan model pembelajaran, terlihat kegiatan pembelajaran masih merujuk kepada guru, situasi dimana jika dianalogikan seorang guru masih mendominasi keberlangsungan proses pembelajaran, seolah-olah peran sebagai guru disini menyerupai “tuhan” dimana seluruh sumber pengetahuan berpusat kepada sosok guru (teacher center),


(13)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga sosok siswa didalam pelaksanaannya hanya berperan sebagai objek pelaksana perintah guru semata, yang pada akhirnya situasi dalam proses pembelajaran seperti itu menjadikan siswa kurang memahami tujuan pembelajaran yang diorientasikan oleh guru, yang merujuk kepada hasil belajar yang kurang maksimal.

Dari berbagai permasalahan yang terjadi, guru pendidikan jasmani seolah dituntut untuk dapat terus berinovasi dalam hal membenahi proses pembelajaran permainan sepakbola, sehingga hasil belajar yang maksimal bukan hanya menjadi impian lagi, lebih dari itu agar pembelajaran permainan sepakbola ini dapat lebih melibatkan siswa sehingga dapat merangsang siswa untuk lebih baik dalam memahami tujuan pembelajaran dan menjadikan hasil belajar menjadi jauh lebih baik.

Pada cabang olahraga sepakbola, sebetulnya ada banyak gerak dasar yang harus dikuasai oleh setiap siswa, tetapi penulis ingin menciptakan suasana belajar sepakbola itu tidak monoton dan berubah-ubah sehingga siswa termotivasi dengan apa yang akan nantinya di ajarkan oleh guru dikala ada beberapa siswa tidak bisa dalam melakukan tugas gerak dasar bermain sepakbola.

Untuk mempelajari teknik gerak dasar yang ada dalam sepakbola diperlukan pendekatan pembelajaran, namun masih banyak guru belum menerapkan pendekatan pembelajaran dengan baik. Sejalan dengan pendapat di atas dapat digambarkan bahwa hal ini masih menunjukkan lemahnya model pendekatan dan kurang menciptapakan suatu yang memotivasi siswa untuk bermain sepakbola yang diterapkan oleh guru, sehingga penulis ingin menerapkan pendekatan TGFU (Teaching Games For Understanding) terhadap motivasi dan keterampilan bermain sepakbola.

Teaching Games for Understanding (TGfU) adalah suatu pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani untuk memperkenalkan bagaimana anak mengerti penjas melalui bentuk konsep dasar bermain. TGfU tidak memfokuskan pembelajaran pada teknik bermain penjas sehingga pembelajaran akan lebih dinamis dan sesuai dengan tahap perkembangan anak.


(14)

5

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendekatan TGfU (Teaching Games for Understanding) merupakan salah satu pendekatan yang mengakomodir kebutuhan anak dalam bermain. Guru penjas sebagai pengelola kelas lebih berperan sebagai fasilitator pembelajaran dan tidak menjadi dominan dengan memberikan contoh-contoh seperti yang terjadi pada pembelajaran yang berbasis teknik. Pendekatan TGfU (Teaching Games for Understanding) juga dapat dijadikan sebagai sebuah inovasi yang menuju pada perbaikan pembelajaran penjas di sekolah.

Motivasi berasal dari kata “motif” karena dari kata motif dan motivasi

sering bergantian, sulit keduanya dibedakan. Tingkahlaku seseorang pada hakikatnya ditentukan oleh berbagai kebutuhan untuk mencapai tujuan. Tingkahlaku ini terjadi karena adanya dorongan dari apa yang difikirkan, dipercaya dan dirasakan oleh seseorang.

Motivasi adalah aktualisasi dari sumber penggerak atau pendorong. Motivasi sebagai fisikoligis adalah refleksi kekuatan interaksi antara kognisi, pengalaman dan kebutuhan. Dalam pendidikan jasmani olahraga, menurut Alderman (dalam Hidayat, hlm. 55) menyebutkan bahwa tidak ada prestasi tanpa motivasi.

Menurut Barelson dan steiner dalam Koontz (yang dikutif Gunarsa, 1989, hlm. 94), memaparkan bahwa:” Motivasi adalah kekuatan dari dalam yang menggerakan dan membawa tingkahlaku ke tujuan”.

Kata keterampilan sama artinya dengan kata kecekatan. Terampil atau cekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu dengan cepat dan benar. Seseorang yang dapat melakukan sesuatu dengan cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan terampil. Demikian pula apabila seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, juga tidak sapat dikatakan terampil (Soemarjadi, Muzni Ramanto, Wikdati Zahri,1991, hlm. 2).

Schmidt (dalam Mahendra, hlm. 6) mencoba menggambarkan definisi keterampilan tersebut dengan meminjam definisi yang diciptakan oleh E.R. Guthrie, yang mengatakan bahwa: "Keterampilan merupakan kemampuan untuk


(15)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membuat hasil akhir dengan kepastian yang maksimum dan pengeluaran energi dan waktu yang minimum."

Menurut Hans Daeng (dalam Andang Ismail, 2009, hlm. 17) bermain adalah bagian mutlak dari kehidupan anak dan permainan merupakan bagian integral dari proses pembentukan kepribadian anak. Bermain menurut pendapat Elizabeth Hurlock (1987, hlm. 320) adalah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimulkannya tanpa mempertimbangkan hasil akhir.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk menerapkan pendekatan TGFU (Teaching Games For Understanding) terhadap motivasi dan meningkatkan keterampilan bermain siswa dalam permainan sepakbola. Maka

judul yang diambil oleh penulis adalah “Pengaruh pendekatan TGFU (Teaching

Games For Understanding) terhadap motivasi dan keterampilan bermain sepakbola di MTs Al-Marwah Pameungpeuk”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data dan analisis dari data tersebut, sehingga pada akhirnya akan menjadi sebuah kesimpulan atau hasil adari sebuah penelitian. Berdasarkan uraian-uraian latar belakang masalah diatas, masalah penelitian yang penulis rumuskan adalah :

1. Apakah pendekatan TGFU (Teaching Games For Understanding) berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa MTs Al-Marwah Pameungpeuk?

2. Apakah pendekatan TGFU (Teaching Games For Understanding) berpengaruh terhadap keterampian bermain sepakbola di MTs Al-Marwah Pameungpeuk?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah:


(16)

7

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk mengetahui, apakah pendekatan TGFU (Teaching Games For Understanding) berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa MTs Al-Marwah Pameungpeuk?

2. Untuk mengetahui, apakah pendekatan TGFU (Teaching Games For Understanding) berpengaruh terhadap keterampilan bermain sepakbola di MTs Al-Marwah Pameungpeuk?

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, antara lain sebagai berikut:

1. Manfaat secara teoritis

Penelitian ini dapat menjadi sumbangan keilmuan tentang pendekatan TGFU (Teaching Games For Understanding) untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan bermain siswa dalam pembelajaran sepakbola selama mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani.

2. Manfaat secara praktis

Penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan penting dan untuk memperluas wawasan pada para guru pendidikan jasmani atau pun lembaga sekolah tentang pemakaian pendekatan TGFU (Teaching Games For Understanding) untuk diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, khususnya pembelajaran sepakbola di sekolah.

E. Struktur Organisasi Tulisan

BAB I : PENDAHULUAN, menerangkan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi tulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN, menerangkan pendekatan TGFU (teaching games for understanding), motivasi belajar,


(17)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan, bermain, sepakbola, keterampilan bermain sepakbola, Kerangka Berfikir dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN, menerangkan metode penelitian, Populasi dan sampel, desain penelitian, Prosedur Penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik mengolah data.

BAB IV : HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISI DATA, menerangkan hasil pengolahan data, analisis data dan diskusi penemuan.


(18)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian sangat penting dalam sebuah penelitian, tanpa metode penelitian sebuah penelitian akan berantakan. Metode penelitian mencakup lokasi, sampel dan populasi, desain penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dll. Menurut Arikunto (2006, hlm. 151) yaitu: ”Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian”. Pendapat lain juga diungkapkan oleh Sugiyono (2013, hlm. 3) yang menjelaskan

bahwa ”Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”. Kesimpulan yang dapat

diambil dari kedua pendapat di atas yaitu untuk mengumpulkan suatu data yang akurat dibutuhkan suatu metode penelitian yang tepat pula sesuai dengan masalah yang ada dalam penelitian tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 107) yang dimaksud dengan metode

penelitian eksperimen adalah, “Sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi

yang terkendalikan”.

Dengan penelitia ini penulis akan meneliti melihat bagaimana pengaruh pendekatan TGFU (teaching games for understanding) terhadapa motivasi dan keterampilan bermain sepakbola di MTs Al-Marwah Pameungpeuk Kab. Bandung.

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Dalam menentukan lokasi penelitian ini sangatlah penting, karena dalam penyusunan pelaksanaan perencanaan dengan pengaturan waktu yang telah terencana, maka akan membantu kelancaran dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di MTs Al-Marwah, yang beralamat di Jln. Pameungeuk Kab. Bandung.


(19)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan obyek atau subyek yang akan diteliti. Sugiyono (2013, hlm. 117) menjelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini, populasi yang diambil adalah siswa kelas VII di MTs Al-Marwah Pameungpeuk Kab.Bandung, karena sekolah ini tergolong baru maka penulis menaksirkan bahwa siswanya itu kurang-lebih 120 orang.

3. Sampel

Dari jumlah populasi yang ada peneliti akan mengambil sampel sebagai objek yang akan diteliti. Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Berkaitan dengan ini Sugiyono (2014, hlm. 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sampling. Teknik cluster sampling atau sampling daerah menurut Sugiyono (2014, hlm. 121) digunakan untuk menentukn sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, missal penduduk dari suatu Negara, provinsi, atau kabupaten. Untuk menentukan kelas yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan populasi yang telah ditetapkan.

Berdasarkan pendapat tersebut maka penulis menentukan pengambilan sampel yang terdiri dari 4 kelas, yang nanti cara penentuannya dengan cara di kocok atau di undi, sehingga penulis dapat mengambil 1 kelas yang akan di jadikan objek penelitian dari setiap kelas terdapat 40 siswa tapi penulis mengambila sampel hanya siswa laki-lakinya saja kurang lebih 20 siswa.


(20)

44

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan dilaksanakan pada saat penelitian. Menurut Sukardi (2004, hlm. 183) pengertian desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

Untuk memperlancar pelaksanaan proses penelitian, maka diperlukan desain penelitian sebagai pedoman yang digunakan peneliti dalam langkah-langkah penelitian supaya pelaksanaan penelitian dapat berjalan dengan benar dan lancar sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan sebelumnya. Maka penulis menggunakan desain penelitian:

One-Group Pretest-Posttest Design seperti berikut :

Keterangan :

X adalah Treatment/ perlakuan yang diberikan kelompok eksperimen yaitu pendekatan TGFU:

O1 adalah motivasi

O2 adalah keterampilan bermain sepakbola O1(1) adalah pre test motivasi

O1(2) adalah post test motivasi

O2(1) adalah pre test keterampilan bermain sepakbola O2(2) adalah post test keterampilan bermain sepakbola

Treatment/pelaksanaan X

Keterampilan O2 Motivasi O1

Pre-test O1(1)

Post-test O1(2)

Pre-test O2(1)

Post-test O2(2)


(21)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mempermudah maka diperlukan adanya langkah-langkah kerja penelitian.Penulis menggambarkan langkah-langkah penelitian sebagai berikut.

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Dari alur penelitian di atas sampel didapat secara acak dari populasi yang ada. Setelah sampel terkumpul maka langkah selanjutnya yaitu melakukan tes awal (pre-test) yang bertujuan untuk mengetahui keadaan awal siswa sebelum diberikan perlakuan. Setelah data awal terkumpul penulis atau peneliti memberikan treatment yaitu pendekatan TGFU (teaching game for understanding) pada semua siswa yang dijadikan sampel. Setelah waktu dan program perlakuan sudah diberikan maka langkah selanjutnya yaitu melakukan tes akhir (test). Data-data yang sudah terkumpul, yaitu data pre-test dan post-test selanjutnya diolah dan akan didapat kesimpulan mengenai pengaruh

Populasi

Sampel

Pre-test

Kelompok Eksperimen (Pendekatan TGFU (teaching

game for understanding)

Post-test

Analisis Data


(22)

46

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendekatan TGFU (teaching game for understanding)terhadap motivasi dan keterampilan bermain sepakbola.

D. Definisi Operasional

Jika dilihat dari sudut pandang penafsiran seseorang terhadap suatu istilah itu berbeda-beda. Untuk menghindari kesalahan pengertian tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka penulis akan menjelaskan dan menjabarkan satu-persatu istilah tersebut, diantaranya sebagai berikut :

1. Pendekatan

Menurut W.J.S Poerwadarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2008) menyatakan bahwa, “pendekatan merupakan usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian”.

2. PendekatanTeaching games for understanding (TGFU)

Bunker dan Thorpe (1982) dan oleh Metzler (2000) yang dikutip oleh (Ridwanna, 2011 hlm. 4), “ Teaching games for understanding (TGFU) adalah sebuah model intruksi yang berfokus pada pengembangan kemampuan pelajar-pelajarnya untuk memainkan permainan.

3.

Menurut penulis pendekatan TGFU yaitu Suatu proses atau alat cara guru mengajaryang di khususkan pada siswa agar berperan aktif dalm melaksanakan sebuah pembelajaran, di tuntutnya untuk berfikir keratif, kritis dalam memecahkan suatu permasalahan dalam permainan sepakbola

4. Motivasi

Motivasi menurut Mc Donald yang dikutip Sardiman (1986, hlm. 73)

menjelaskan sebagai berikut: “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai munculnya rasa atau feeling dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan.”

5. Menurut penulis motivasi adalah perasaan yang dimiliki setiap orang dalam melaksakan sesuatu yang fositip mengarah pada pencapaian tujan tertentu. Dalam penjas suatu cara guru dalam upaya memberikan sebuah pujian, kata-kata,


(23)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

riweud kepada siswa agar dapat memotivasi dalam melaksanakan tugas gerak penjas, khususnya dalam pembelajaran sepakbola. Dengan adanya motivasi dapat mendorong minat dan kemauan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan.

6. Keterampilan bermain sepakbola

Keterampilan bermain sepakbola adalah menguasai teknik-teknik dasar bermain sepakbola dan mampu mengaplikasikannya ke dalam sebuah permainan dengan efektif dan efisien. Subagyo Irianto (2010, hlm. 15) mengatakan,bahwa keterampilan bermain sepakbola merupakan kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan mendasar atau teknik dasardalam permainan sepakbola secara efektif dan efisien baik gerakan yangdilakukan tanpa bola maupun dengan bola.

E.Instrumen Penelitian

Dalam penelitian, isntrumen penelitian merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk memperoleh suatu data. Untuk memperoleh data yang akurat maka harus ada alat ukur yang baik. Sugiyono (2013, hlm. 148) menyatakan bahwa:

Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya disebut instrument penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Instrumen atau alat pengumpul data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket atau kuesioner dan observasi kinerja wasit. Definisi angket dijelaskan oleh Sugiyono (2009, hlm. 199): kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Penulis menggunakan angket sebagai alat untuk mengumpulkan data penelitian ini, karena mempunyai beberapa keuntungan. Mengenai keuntungan ini Arikunto (2006, hlm. 225) menjelaskan sebagai berikut :

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti


(24)

48

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Dapat dijawab oleh responden menurut kepercayaan masing-masing, dan smenurut waktu senggang responden.

d. Dapat dibuat anonym sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu untuk menjawab

e. Dapat dibuat berstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pernyataan yang benar-benar sama.

1. Instrument Untuk motivasi, yaitu menggunakan angket:

Alat ukur untuk mengetahui motivasi belajar dalam proses pembelajaran sepakbola dapat di ketaui dengan menggunakan Angket. Ada beberapa hal atau alasan yang perlu di ketahiu dalam penyusunan sebuah angket, sebagai berikut:

1. Angket dapat digunakan untuk memperoleh data dari jumlah responden besar yang dijadikan sampel.

2. Angket merupakan alat pengumpulan data yang relative lebih efisien, baik ditinjau dari segi waktu, biaya, maupun tenaga.

3. Informasi atau data yang terkumpul lebih mudah

4. Responden dapat menjawab lebih leluasa dalam mengisi angket karena tanpa dipengaruhi oleh sesuatu yang mengikat, sehingga jawabannya sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam menysun butir-butir pertnyaan peneliti berpatokan pada prinsip penyusunan butir-butir pertanyaan angket. Dalam merumuskan pertanyaan-pertanyaan itu sendiri berpedoman pada Uma sekaran yang dikemukakan Sugiyono (2011, hlm. 142), mengemukakan beberapa prinsip dalam penelitian angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu:

1. Isi dan tujuan pertanyaan 2. Bahasa yang digunakan 3. Tipe dan bentuk pertanyaan 4. Pertanyaan tidak mendua

5. Tidak menanyakan hal yang sudah lupa 6. Pertanyaan tidak mengiring

7. Urutan pertanyaan 8. Prinsip pengukuran


(25)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9. Panjang pertanyaan

10.Penampilan fisik angket

Variabel yang di ukur dalam penelitian ini salah satunya adalah memotivasi belajar, maka instrumen yang digunakan adalah tes memotivasi belajar. Sebelum menyusun butir pernyataan yang akan diberikan kepada responden dalam bentuk angket peneliti membuat kisi-kisi tentang instrumen, yaitu kisi-kisi motivasi belajar.

Tabel Kisi-kisi angket motivasi

Variabel Indikator Sub indikator

Pernyataan soal

(+) (-)

Motivasi menurut (Yusup Hidayat, M.Si. hlm. 54)

1. Motivasi intrinsik

a. Senang menjalankan tugas belajar b. Menunjukan minat mendalami materi

yang dipelajari lebih jauh c. Merasakan pentingnya belajar

d. Bersemangat dan bergairah untuk berprestasi

e. Mempunyai keinginan untuk meraih cita-cita dengan cara belajar

f. Ulet dan tekun dalam menghadapi masalah

2,8 39,43

34,41,48 13

30,35,42 10

7,40 25,32,36, 45

14 12

- 44,49

2. Motivasi ekstrinsik

a. Ganjaran (award) atau hadiah (reward)

b. Hukuman (panishment)

c. Persaingan dengan teman/lingkungan (competition)

20,28,38 15,47 21,26,29 17,18

4,6 31

Motivasi menurut (Mc.

Donald, yang dikutip oleh Prof. Dr.Oemar Hamalik. Hlm 158)

1. Motivasi dari perubahan energi

a. Perubahan dari neuropsiologis dalam organisme manusia.

- -

2. Motivasi dari perasaan

a. Ketegangan psikoligis pada suasan emosi

19 46

3. Motivasi dari reaksi pencapaia n tujuan

a. Siswa yang mempunyai motivasi dapat merespon kearah tujuan tertentu

11,22,33 24,27

Motivasi menurut (Prof. Dr.

H. Abin Syamsuddin

Makmun, M.A. hlm. 37

1. Motif

primer atau motif dasar

a. Dorongan fisiologis yang bersumber kebutuhan organis seperti lapar, haus pernapasan seks kegiatan dan istirahat b. Dorongan umum dan motif darurat

seperti: dorongan takut, kasih sayang,

- 16


(26)

50

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Motivasi menurut penulis

proses untuk merubah tingkah laku, prilaku, dorongan, perasaan, suasana hati seseorang untuk berubah dan mengarah pada pencapaian keberhasilan tujuan yang lebih baik.

kegiatan, kekaguman dan ingin tahu. 2. Motif

sekunder

a. Takut yang dipelajari b. Motif sosiale

3 5

- 23

Dalam alternatif jawaban dari pertanyaan yang diberikan peneliti, peneliti memberikan bobot skor sebagai skor pernyataan yang telah diisi oleh responden dalam hal ini siswa yang mengikuti pembelajaran dan menjadi ssampel penilitian. Bobot skor yang dipakai dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert menurut Sugiono (2010, hlm.134) yaitu:

Untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tesebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Untuk lebih jelasnya dalam pemberian bobot nilai dalam setiap variable aktif pilihan jawaban dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel Skala Likert

NO Alternatif Jawaban

Skor

Positif Negatif

1 Sangat Setuju (SS) 5 1

2 Setuju (S) 4 2

3 Ragu-ragu (R) 3 3

4 Tidak Setuju (TS) 2 4


(27)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ujicoba Lembar Pernyataan

Setelah peneliti membuat butir-butir soal yang telah disetujui maka peneliti harus mengujicobakan angket tersebut kepada responden lain diluar

sampel, sering disebut dengan “uji angket”. Tujuan dari angket ini dijelaskan oleh

Aritokunto (2006, hlm.188) adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tingkat kepahaman instrumen, apakah responden tidak menemukan kesulitan dalam menangkap maksud dari peneliti.

b. Untuk mengetahui teknik yang paling efektif

c. Untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh responden dalam mengisi angket.

d. Untuk mengetahui apakah butir-butir yang tertera dalam angket sudah memadai dan cocok dengan keadaan dilapangan.

Dari keseluruhan pernyataan yang telah dihitung nilai skala kategori respon nya masing –masing, didapatlah pernyataan terbaik untuk diikut sertakan dalam skala sikap. Dalam metode penskalaan metode Likert digunakan semacam prosedur analisis aitem yaitu formula korelasi product-moment dari Pearson (Azwar: 2013, hlm. 153) dengan rumus sebagai berikut:

��

∑ �� − ∑ � ∑

√ ∑ � − ∑ � ∑ � − ∑

I = Skor responden pada pernyataan tertentu

X = Skor responden pada skala sikap

Setelah diperoleh koefisien korelasi berdasarkan butir tes gasal dan genap, untuk menghitung tingkat reliabilitas seluruh tes digunakan rumus Spearman Brown (Azwar, 2013, hlm. 182) sebagai berikut:


(28)

52

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

�� : Koefisien reliabilitas

: Koefisien korelasi antara skor belahan Y1 dan belahan Y2

Hasil Perhtungan validitas uji coba angket motivasi berlajar No.

Item

Nilai Hitung Korelasi (rhitung)

Nilai Hitung thitung Nilai Tabel ttabel Keterangan

1 0.652314486 3.651351324 2.101 V

2 0.351167526 1.591218107 2.101 TV

3 0.48562271 2.356894176 2.101 V

4 0.327142382 1.468766362 2.101 TV

5 -0.154946753 -0.665419792 2.101 TV

6 0.048509993 0.206053056 2.101 TV

7 0.207327541 0.89915344 2.101 TV

8 0.551886995 2.807776869 2.101 V

9 0.62849507 3.428172073 2.101 V

10 0.594545809 3.137127554 2.101 V

11 0.30190851 1.343585172 2.101 TV

12 0.769252918 5.107899405 2.101 V

13 0.363445479 1.655155616 2.101 TV

14 0.414967528 1.93502751 2.101 TV

15 0.554980173 2.830489918 2.101 V

16 0.50576585 2.487371523 2.101 V

17 0.667501239 3.803296906 2.101 V

18 0.756163372 4.902526614 2.101 V

19 0.577294012 2.999561553 2.101 V

20 0.281933548 1.246717153 2.101 TV

21 0.27563506 1.216546676 2.101 TV

22 0.279181434 1.233512998 2.101 TV

23 0.416544301 1.943920168 2.101 TV

24 0.557366047 2.848125016 2.101 V

25 0.51960291 2.580135919 2.101 V

26 0.760875067 4.974768817 2.101 V

27 0.775819781 5.216737838 2.101 V

28 0.805405013 5.764975083 2.101 V

29 0.430915515 2.025970018 2.101 TV

30 0.16127359 0.693301393 2.101 TV

31 0.136201281 0.583288657 2.101 TV


(29)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No.

Item

Nilai Hitung Korelasi (rhitung)

Nilai Hitung thitung Nilai Tabel ttabel Keterangan

33 0.328505386 1.475624374 2.101 TV

34 0.386118235 1.775881813 2.101 TV

35 0.613689399 3.297665399 2.101 V

36 0.496439798 2.426316873 2.101 V

37 0.104865409 0.447372875 2.101 TV

38 0.227663553 0.991943225 2.101 TV

39 0.531620967 2.662955927 2.101 V

40 0.560307 2.870003965 2.101 V

41 0.73817195 4.642365572 2.101 V

42 0.744925813 4.737263445 2.101 V

43 0.541925482 2.735747847 2.101 V

44 0.58794405 3.083731513 2.101 V

45 0.638416804 3.519040348 2.101 V

46 0.452248773 2.1513024 2.101 V

47 0.747145598 4.769157737 2.101 V

48 0.688707709 4.030043849 2.101 V

49 0.698510186 4.141318158 2.101 V

50 -0.134719292 -0.576823992 2.101 TV

51 0.252055005 1.105057925 2.101 TV

52 0.564956886 2.904920293 2.101 V

53 0.562009389 2.882740854 2.101 V

54 0.395362283 1.826166538 2.101 TV

55 0.6165941 3.322811668 2.101 V

56 0.648175806 3.611307339 2.101 V

57 0.746257949 4.756360913 2.101 V

58 0.604069774 3.215899006 2.101 V

59 0.536600229 2.697918041 2.101 V

60 0.088036666 0.374963836 2.101 TV

61 0.301453684 1.341358564 2.101 TV

62 -0.084361746 -0.359197045 2.101 TV

63 0.332937674 1.49799742 2.101 TV

64 0.613357827 3.294808688 2.101 V

65 0.623608837 3.384449986 2.101 V

66 0.569631316 2.940430721 2.101 V

67 0.644792264 3.578980532 2.101 V

68 0.550316204 2.796306624 2.101 V

69 0.578814484 3.011434195 2.101 V

70 0.632952751 3.468644153 2.101 V

71 0.280260144 1.238684502 2.101 TV


(30)

54

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No.

Item

Nilai Hitung Korelasi (rhitung)

Nilai Hitung thitung Nilai Tabel ttabel Keterangan

73 0.437893171 2.066482273 2.101 TV

74 -0.070272755 -0.298880938 2.101 TV

75 0.157270131 0.675648684 2.101 TV

76 0.198070732 0.85732857 2.101 TV

77 0.617426351 2.435923402 2.101 V

78 0.497918771 2.435923402 2.101 V

79 0.631914791 3.45916956 2.101 V

80 0.362336838 1.64934242 2.101 TV

81 0.677449584 3.907416374 2.101 V

82 0.304839006 1.357955776 2.101 TV

Kesimpulan Hasil Perhitungan Uji Validitas Item Soal

Jenis Instrumen No. Item TidakValid No. Item Valid

Motivasi belajar

2, 4, 5, 6, 7, 11, 13, 14, 20, 21, 22, 23, 29, 30, 31, 33, 34, 37, 38, 50, 51, 54,

60, 61,62, 63, 71, 73,74,75, 76, 80, 82

1, 3, 8, 9, 10, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 24, 25, 26, 27, 28, 32, 35, 36, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 52, 53, 55, 56, 57, 58, 59, 64, 65, 66, 67, 68, 69,

70, 72, 77, 78, 79, 81

Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket motivasi belajar

HITUNG RELIABILITAS ANGKET

Nama Tabel Pembantu X(Jumlah butir gasal) Y (Jumlah butir genap)

X2 Y2 XY

1 70 70 4900 4900 4900

2 79 73 6241 5329 5767

3 81 76 6561 5776 6156

4 88 81 7744 6561 7128

5 95 88 9025 7744 8360

6 95 91 9025 8281 8645

7 101 96 10201 9216 9696


(31)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nama

Tabel Pembantu

X(Jumlah butir gasal)

Y (Jumlah

butir genap)

X2 Y2 XY

9 104 99 10816 9801 10296

10 106 100 11236 10000 10600

11 108 101 11664 10201 10908

12 109 105 11881 11025 11445

13 109 107 11881 11449 11663

14 110 107 12100 11449 11770

15 112 107 12544 11449 11984

16 115 108 13225 11664 12420

17 116 109 13456 11881 12644

18 119 113 14161 12769 13447

19 119 116 14161 13456 13804

20 123 118 15129 13924 14514

JUMLAH 2061 1962 216355 196284 206041

rxy = 0.991598

RUMUS

ri= 0.995781

Thitung = 13.34

Ttabel= 2.101

Ket RELIABEL

2. Instrument Tes Penampilan Bermain Sepakbola

Instrumen yang digunakan peneliti adalah melalui tes keterampilan bermain sepakbola menggunakan instrumen yang telah ada yang dikutip Griffin,Mitchell Olsin.(1997) mengenai GPAI (games performance assessment instrument). Tes terdiri dari dua tes yaitu pre test dan post tes. Pre test dilakuan sebelum kelas diberi perlakuan dan post tes dilakukan setelah diberi perlakuan.

Penilaian penampilan bermain siswa pada dasarnya membutuhkan kecermatan observasi pada saat permainan berlangsung.(Griffin, Mitchell, dan Oslin (1977) dalam Metzler (2000) yang dikutip dan diterjemahkan oleh penulis), telah menciptakan suatu instrumen penilaian yang diberi namaGame Performance Assessment Intrument (GPAI). Tujuannya untuk membantu para


(32)

56

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru dan pelatih dalam mengobservasi dan mendata perilaku penampilan pemain sewaktu permainan berlangsung.Selanjutnya, GPAI diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Instrumen Penilaian Penampilan Bermain atau disingkat IPBB. Aspek-aspek yang diobservasi dalam IPBB termasuk perilaku yang mencerminkan kemampuan pemain untuk memecahkan masalah-masalah taktis permainan dengan jalan mengambil keputusan, melakukan pergerakan tubuh yang sesuai dengan tuntutan situasi permainan, melaksanakan jenis keterampilan yang dipilihnya.Ada tujuh komponen yang diamati untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat penampilan bermain siswa. Pengamatan untuk cabang olahraga permainan bisa memanfaatkan ketujuh komponen tersebut, yaitu :

1. Kembali ke pangkalan (home base). Maksudnya adalah seorang pemain yang kembali ke posisi semula setelah dia melakukan suatu gerakan keterampilan tertentu.

2. Menyesuaikan diri (adjust). Maksudnya adalah pergerakan seorang pemain saat menyerang atau bertahan yang disesuaikan dengan tuntutan situasi permainan.

3. Membuat keputusan (decision making). Komponen ini dilakukan setiap pemain, setiap saat di dalam situasi permainan yang bagaimanapun. 4. Melaksanakan keterampilan tertentu (skill execution). Setelah membuat

keputusan, barulah seorang pemain melaksanakan macam keterampilan yang dipilihnya.

5. Memberi dukungan (support).

6. Melapis teman (cover). Gerakan ini dilakukan untuk melapis pertahanan di belakang teman satu tim yang sedang berusaha menghalangi laju serangan lawan atau yang sedang bergerak ke arah lawan yang menguasai bola.

7. Menjaga atau mengikuti gerak lawan (guard or mark). Maksudnya adalah menahan laju gerakan lawan, baik yang sedang atau yang tidak menguasai bola.

Kisi-kisi lembar observer Pengamatan keterampilan Bermain

Variabel

indikator Sub indikator penilaian T/E TT/TE Griffin, Mitchell, dan Oslin (1997)


(33)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel

indikator Sub indikator penilaian T/E TT/TE penilaian yang diberi nama Game

Performance Assesment Instrument(GPAI) untuk selanjutnya, GPAI akan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Instrumen Penilaian Penampilan Bermain disingkat IPPB. Tujuannya untuk membantu para guru dan pelatih mengobservasi dan mendata perilaku penampilan pemain sewaktu permainan berlangsung. Ada tujuh komponen yang diamati untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat penampilan bermain siswa.

Setelah penulis membaca dan mengkaji dari buku tersebut bahwa penulis bisa mengambil tiga kriteria dari ketujuh komponen tersebut, seperti contoh di (gambar 10.3 dalam buku Griffin, Mitchell, and Oslin (1997) dalam Metzler (2000) yang penulis terjemahkan), yang nantinya akan penulis terapkan sebagai bahan instrument penelitian.

(Decision Making)

waktu yang

menguntungkan tim b. Pemain berusaha

menggiring bola untuk menghindari lawan c. Pemain berusaha

menendang bola ke arah gawang.

d. Pemain berusaha Mengontrol bola pada situasi yang tepat

2. Melaksanakan keterampilan (Skill

Execution)

a. Operan bola terkendali b. Bola operan mengenai

sasaran

c. Pemain berusaha menyerang area pertahanan lawan d. Pemain belakang

mempertahankan daerah pertahanan dari serangan lawan.

3. Memberikan dukungan (Support)

a. Pemain bergerak menempati posisi yang bebas untuk menerima bola

b. Pemain tengah berusaha membantu striker pada saat melakukan penyerangan.

Pedoman Penilaian (Kisi-Kisi Lembar Observasi) 1. Membuat keputusan (decions making)

Skala Kriteria Skor

Baik

 Siswa melakukan operan pada waktu yang menguntungkan tim

 Siswa berusaha menggiring bola ke arah area pertahanan lawan


(34)

58

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skala Kriteria Skor

Cukup

 Siswa menendang ke arah gawang lawan

 Siswa tidak melakukan operan pada waktu menguntungkan tim

2

Kurang

 Siswa tidak melakukan tembakan ke arah gawang lawan ketika ada kesempatan menciptakan skor

 Siswa mengoper bola ketika tidak ada kesempatan

1

2.Melaksanakan keterampilan tertentu (skill executive)

Skala Kriteria Skor

Baik

 Operan bola terkendali

 Bola operan mengenai sasaran satu tim

3

Cukup

 Operan bola tidak terkendali

 Bola operan mengenai sasaran tim lawan

2

Kurang

 Tidak melakukan operan

 Pemain tidak melakukan operan ketika tim menguntungkan

1

3. Member dukungan (support)

Skala Kriteria Skor

Baik

 Pemain bergerak menempati posisi yang bebas untuk menerima operan bola

 Pemain tengah berusaha membantu striker pada saat melakukan penyerangan

3

Cukup

 Pemain bergerak menempati posisi yang bebas untuk menerima operan bola

 Pemain tengah tidak membantu striker pada saat melakukan penyerangan


(35)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kurang

 Siswa tidak bergerak mencari ruang kosong untuk menerima operan

 Siswa tidak bergerak untuk mendukung penyerangan dan pertahanan

1

Lembar Observasi Keterampilan Bermain

Nama Observer :

Komponen Keterampilan Bermain

N o

N a m a

Membuat keputusan (decions making)

Melaksanakan keterampilan tertentu

(skill executive)

Member dukungan (support)

J u m l a h Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang

3 2 1 3 2 1 3 2 1 1

2 3 4 5 6 7 8 9

F. Analisis dan Pengolahan Data

Dalam analisis dan pengolahan data penulis menggunakan dua instrument penelitian yang pertama menggunakan Angket Motivasi, yang kedua Keterampilan Bermain sepakbola menggunakanGame Performance Assessment Intrument (GPAI).

1. Analisis dan pengolahan Angket Motivasi dan keterampilan bermain sepakbola:


(36)

60

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari ujicoba angket di atas yang sudah di kemukakan, mengumpulkan data dan dapat hasil yang valid, maka langkah selanjutnya yaitu penyebaran angket yang sebenarnya yang sudah Valid selanjutnya sudah di isi oleh siswa responden.

Dalam analisis ini penulis mendapat perolehan data setiap siswa yaitu dengan cara observasi melihat langsung kepada situasi bermain sepakbola yang sebenarnya yang dimainkan oleh siswa yang menjadi objek penelitian. Jika sudah semua data terkumpul maka langkah seanjutnya yaitu pengolahn data yang di dapat dari hasil observasi tersebut, begitupun cara pengolahan dan rumus statistik penghitungan data sebagai berikut:

1. Menghitung nilai rata-rata dari setiap kelompok sampel :

X̅= ∑ x

n

Keterangan :

X̅ = Nilai rata-rata yang dicapai

∑ = Jumlah

xi = Nilai data n = Jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku :

S =

∑ X −X̅

n−

Keterangan :

S = Simpangan baku yang dicari n = Jumlah sampel

X1 = Skor yang dicapai seseorang

X̅ = Nilai rata-rata

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Lilliefors. Prosedur yang digunakan menurut Bambang Abduljabar dan Jajat Darajat (2010, hlm. 256) adalah sebagai berikut :

a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.


(37)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Mencari Z skor dan tepatkan pada kolom Zi. Dengan menggunakan rumus :

Z =X − X̅S

Keterangan :

Zi = Z skor Xi = Skor sampel

X̅ = Rata-rata

S = Simpangan baku dari sampel c. Mencari luas Zi pada tabel Z.

d. Pada kolom F(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka 0,5

– luas daerah, sedangkan untuk luas daerah bertanda positif maka 0,5 + luas daerah.

e. S(Zi) adalah urutan n dibagi jumlah n.

f. Hasil pengurangan F(Zi) - S(Zi) ditempatkan pada kolom F(Zi) - S(Zi) .

g. Mencari data atau nilai tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+) sebagai nilai L0.

h. Membuat kriteria penerimaan dan penolakkan hipoesis:

a) Jika L0 ≥ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data tidak berdistribusi normal.

b) Jika L0 ≤ Ltabel terima H0 artinya data berdistribusi normal.

4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Bambang Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010:300) adalah sebagai berikut:

� = = � � � � �� � � � � �

Kriteria pengujian adalah terima H0 jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel. Ftabel = F dengan dk (n1 – 1; n2 – 1) dan taraf nyata (α) = 0,05.

5. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji satu pihak. Dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak) dapat


(38)

62

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggambarkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atau tidak mengenai pengaruh pendekatan TGFU (teaching games for understandig) terhadap motivasi dan keterampilan bermain sepakbola di MTs Al-Marwah Pameungpeuk. Berikut langkah langkah untuk menguji kesamaan dua rata-rata satu pihak. Statistik yang digunakan adalah statistik t atau uji t dengan rumus:

t n = X̅̅̅ − X̅̅̅

n +n

s

̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

Tetapi sebelum dilakukan uji t terlebih dahulu dicari variansi gabungan (S2) dengan rumus sebagai berikut :

S = n − s + n − sn + n −

Keterangan dalam rumus :

thitung = Nilai t yang dicari

�̅̅̅ = Rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil post-test

X̅̅̅ = Rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pre-test S = Simpangan baku gabungan

n = Jumlah sampel post-test

n = Jumlah sampel pre-test

S = Variansi post-test

S = Variansi pre-test

Dengan kriteria pengujian yang berlaku ialah, terima H0 jika t < t1-α dan tolak H0 jika thitung mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah (n1 + n2 - 2) dengan peluang (1 - α).


(39)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengolahan dan analisis data yang telah dikemukan pada Bab IV, tentang pengaruh pendekatan TGFU (teaching game for understanding) terhadap motivasi dan keterampilan bermain sepak, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : Pendekatan TGFU (teaching game for understanding) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi dan keterampilan bermain sepak bola di MTs Al-Marwah pameungpeuk.

B. Saran

Ada beberapa hal yang akan penulis sampaikan sebagai masukan dan saran hal ini dilandasi dari hasil temuan penulis dilapangan, adapun saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Dari hasil kesimpulan penulis sarankan kepada setiap guru Pendidikan Jasmani agar dapat lebih meningkatkan bagaiman yang penulis terapkan dalam penelitian ini yaitu Pendekatan TGFU (teaching game for understanding) karena pada dasarnya dalam pembelajarannya siswa agar di tuntut berpikir kritis dan mampu menuangkan pemahamannya dalam memecahkan permasalahan dalam permainan yang guru berikan di lapangan, serta agar siswa tidak jenuh dengan menggunakan berbagai bentuk pendekatan yang lainnya.

2. Bagi Mahasiswa

Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian mengenai pengaruh pendekatan TGFU (teaching game for understanding), penulis menyarankan untuk melakukan penelitian di sekolah dengan menggunakan media alat bantu seperti audio visual dan sarana, prasarana yang memadai untuk menunjang


(40)

72

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketercapaian nya pembelajaran sepakbola, agar siswa lebih paham dan lebih jelas dalam memahami bentuk-bentuk permainan secara taktis dalam permainan sepakbola.

3. Bagi Peneliti dan Pembaca

Diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut khususnya pada penelitian kuantitaf eksperimen untuk memperoleh hasil yang memuaskan dan menganalisis data yang diperoleh dari pengaruh pendekatan TGFU (teaching game for understanding), terhadap motivasi dan keterampilan bermain sepakbola.


(41)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, T.M. (2007). Prosedur Penelitian. Jakarta : Reinika Cipta

Berliana, dkk. (2008). Belajar Pembelajaran dalam Pelatihan Olahraga. Bandung : FPOK UPI

Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik. (1995). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Askara

Hidayat, Yusuf (2009). Psikologi Olahraga.Bandung: CV Bintang Warli

Husdarta dan Saputra, Y.M. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Depdiknas Dirjen Dikdasmen

Juliantine, Tite dkk, 2010. Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, Rusli dan Adang Suherman. (2000). Perencanaan Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikdasmen

Lutan, Rusli, (2000). Pengantar Belajar Keterampilan, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti

Mahendra, A. (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI Bandung

Mahendra, agus (2006). Teori Belajarmengajar Motorik. FPOK. Bahan Ajar. Bandung. FPOK UPI.

Metzler, Michael. 2000. Instructional Model For Physical Education. Massachusetts: Ally and Bacon, A Person Education Company

Sardiman A. M. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar

Subroto, T. (2010). Didaktik metodik Pembelajaran Olahraga Permainan. Bandung: FPOK UPI

Sucipto. Dkk. (2000). Sepakbola. Jakarta: Depdiknas

Sukintaka (1992). Teori Bermain untuk PGSD. Jakarta: Dikdasmen.

Tarigan, Beltasar. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Pembelajaran Sepakbola. Konsep dan metode. Depdiknas Dirjen Dikdasmen

Sugiyanto. (1998). Belajar Gerak I. Surakarta: UNS Press

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Asdi Mahasatya


(42)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uhamisastra. (2010). Modul Olahraga Tradisional. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Sumber Skripsi:

Mudzkkir Faqzi, (2014). Pengaruh Model Pembelajaran teaching games for understanding (TGFU) terhadar Motivasi belajar dan Teknik Dasar Passing dalam Pembelajaran Bola Tangan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Sumber Internet:

http://marzuki49.blogspot.com/2012/02/keterampilan-dalam-pendidikan-jasmani.html http://isma-ismi.com/pengertian-motivasi.html

http://mengapjkr.blogspot.com/2009/12/pengertian-bermain.htm

http://mengapjkr.blogspot.com/2009/12/pengertian-bermain.html

http://deny.student.umm.ac.id/manfaat-aktivitas-bermain-terhadap-perkembangan-psikologis-anak-usia-dini/,.(online), diakses 20 Nopember 2011


(1)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Mencari Z skor dan tepatkan pada kolom Zi. Dengan menggunakan rumus :

Z =X − X̅S Keterangan :

Zi = Z skor Xi = Skor sampel X̅ = Rata-rata

S = Simpangan baku dari sampel c. Mencari luas Zi pada tabel Z.

d. Pada kolom F(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka 0,5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah bertanda positif maka 0,5 + luas daerah.

e. S(Zi) adalah urutan n dibagi jumlah n.

f. Hasil pengurangan F(Zi) - S(Zi) ditempatkan pada kolom F(Zi) - S(Zi) .

g. Mencari data atau nilai tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+) sebagai nilai L0.

h. Membuat kriteria penerimaan dan penolakkan hipoesis:

a) Jika L0 ≥ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data tidak berdistribusi normal.

b) Jika L0≤ Ltabel terima H0 artinya data berdistribusi normal.

4. Menguji homogenitas. Rumus yang digunakan menurut Bambang Abduljabar dan Jajat Sudrajat (2010:300) adalah sebagai berikut:

� = = � � � � �� � � � � �

Kriteria pengujian adalah terima H0 jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel. Ftabel = F dengan dk (n1– 1; n2– 1) dan taraf nyata (α) = 0,05.

5. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji satu pihak. Dengan menggunakan uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak) dapat


(2)

62

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggambarkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atau tidak mengenai pengaruh pendekatan TGFU (teaching games for understandig) terhadap motivasi dan keterampilan bermain sepakbola di MTs Al-Marwah Pameungpeuk. Berikut langkah langkah untuk menguji kesamaan dua rata-rata satu pihak. Statistik yang digunakan adalah statistik t atau uji t dengan rumus:

t n = X̅̅̅ − X̅̅̅

n +n s

̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅

Tetapi sebelum dilakukan uji t terlebih dahulu dicari variansi gabungan (S2) dengan rumus sebagai berikut :

S = n − s + n − sn + n −

Keterangan dalam rumus :

thitung = Nilai t yang dicari

�̅̅̅ = Rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil post-test X̅̅̅ = Rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pre-test S = Simpangan baku gabungan

n = Jumlah sampel post-test n = Jumlah sampel pre-test S = Variansi post-test S = Variansi pre-test

Dengan kriteria pengujian yang berlaku ialah, terima H0 jika t < t1-α dan tolak H0 jika thitung mempunyai harga-harga lain. Derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah (n1 + n2 - 2) dengan peluang (1 - α).


(3)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengolahan dan analisis data yang telah dikemukan pada Bab IV, tentang pengaruh pendekatan TGFU (teaching game for understanding) terhadap motivasi dan keterampilan bermain sepak, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : Pendekatan TGFU (teaching game for understanding) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi dan keterampilan bermain sepak bola di MTs Al-Marwah pameungpeuk.

B. Saran

Ada beberapa hal yang akan penulis sampaikan sebagai masukan dan saran hal ini dilandasi dari hasil temuan penulis dilapangan, adapun saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Dari hasil kesimpulan penulis sarankan kepada setiap guru Pendidikan Jasmani agar dapat lebih meningkatkan bagaiman yang penulis terapkan dalam penelitian ini yaitu Pendekatan TGFU (teaching game for understanding) karena pada dasarnya dalam pembelajarannya siswa agar di tuntut berpikir kritis dan mampu menuangkan pemahamannya dalam memecahkan permasalahan dalam permainan yang guru berikan di lapangan, serta agar siswa tidak jenuh dengan menggunakan berbagai bentuk pendekatan yang lainnya.

2. Bagi Mahasiswa

Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian mengenai pengaruh pendekatan TGFU (teaching game for understanding), penulis menyarankan untuk melakukan penelitian di sekolah dengan menggunakan media alat bantu seperti audio visual dan sarana, prasarana yang memadai untuk menunjang


(4)

72

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketercapaian nya pembelajaran sepakbola, agar siswa lebih paham dan lebih jelas dalam memahami bentuk-bentuk permainan secara taktis dalam permainan sepakbola.

3. Bagi Peneliti dan Pembaca

Diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut khususnya pada penelitian kuantitaf eksperimen untuk memperoleh hasil yang memuaskan dan menganalisis data yang diperoleh dari pengaruh pendekatan TGFU (teaching game for understanding), terhadap motivasi dan keterampilan bermain sepakbola.


(5)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, T.M. (2007). Prosedur Penelitian. Jakarta : Reinika Cipta

Berliana, dkk. (2008). Belajar Pembelajaran dalam Pelatihan Olahraga. Bandung : FPOK UPI

Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik. (1995). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Askara

Hidayat, Yusuf (2009). Psikologi Olahraga.Bandung: CV Bintang Warli

Husdarta dan Saputra, Y.M. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Depdiknas Dirjen Dikdasmen

Juliantine, Tite dkk, 2010. Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung : FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Lutan, Rusli dan Adang Suherman. (2000). Perencanaan Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikdasmen

Lutan, Rusli, (2000). Pengantar Belajar Keterampilan, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti

Mahendra, A. (2009). Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI Bandung

Mahendra, agus (2006). Teori Belajarmengajar Motorik. FPOK. Bahan Ajar. Bandung. FPOK UPI.

Metzler, Michael. 2000. Instructional Model For Physical Education. Massachusetts: Ally and Bacon, A Person Education Company

Sardiman A. M. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar

Subroto, T. (2010). Didaktik metodik Pembelajaran Olahraga Permainan. Bandung: FPOK UPI

Sucipto. Dkk. (2000). Sepakbola. Jakarta: Depdiknas

Sukintaka (1992). Teori Bermain untuk PGSD. Jakarta: Dikdasmen.

Tarigan, Beltasar. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Pembelajaran Sepakbola. Konsep dan metode. Depdiknas Dirjen Dikdasmen

Sugiyanto. (1998). Belajar Gerak I. Surakarta: UNS Press

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Asdi Mahasatya


(6)

Erfan Rifansyah, 2015

PENGARUH PENDEKATAN TGFU (TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING) TERHADAP MOTIVASI DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DI MTS AL-MARWAH PAMEUNGPEUK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uhamisastra. (2010). Modul Olahraga Tradisional. Bandung: FPOK UPI Bandung.

Sumber Skripsi:

Mudzkkir Faqzi, (2014). Pengaruh Model Pembelajaran teaching games for understanding

(TGFU) terhadar Motivasi belajar dan Teknik Dasar Passing dalam Pembelajaran Bola Tangan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Sumber Internet:

http://marzuki49.blogspot.com/2012/02/keterampilan-dalam-pendidikan-jasmani.html

http://isma-ismi.com/pengertian-motivasi.html

http://mengapjkr.blogspot.com/2009/12/pengertian-bermain.htm http://mengapjkr.blogspot.com/2009/12/pengertian-bermain.html

http://deny.student.umm.ac.id/manfaat-aktivitas-bermain-terhadap-perkembangan-psikologis-anak-usia-dini/,.(online), diakses 20 Nopember 2011