PENGARUH LADDER TRAINING DENGAN METODE REPETISI TERHADAP KELINCAHAN GERAK PADA ATLET BOLABASKET SMA NEGERI 10 BANDUNG.
PENGARUH LADDER TRAINING DENGAN METODE REPETISI TERHADAP KELINCAHAN GERAK PADA ATLET BOLABASKET
SMA NEGERI 10 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan UntukMemenuhiSebagiandariSyarat MemperolehGelarSarjana Pendidikan Program StudiPendidikanKepelatihanOlahraga
Oleh:
GANJAR WISNU HAEDI 0807681
JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
PENGARUH LADDER TRAINING DENGAN METODE
REPETISI TERHADAP KELINCAHAN GERAK PADA ATLET
BOLABASKET
SMA NEGERI 10 BANDUNG
Oleh
GanjarWisnuHaedi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan OlahragadanKesehatan
© GanjarWisnuHaedi2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA : GanjarWisnuHaedi NIM : 0807681
JUDUL : PengaruhLadder Training
denganMetodeRepetisiTerhadapKelincahanGerakPadaAtl etBolabasket SMA Negeri 10 Bandung
Disetujuidandisahkanoleh : Pembimbing I
Drs. H. HadiSartono, M.Pd NIP. 196001131987031002
Pembimbing II
ImanImanudin, M.Pd NIP. 197508102001121001
JurusanPendidikanKepelatihan
Program StudiPendidikanKepelatihanOlahraga Ketua,
Dr. R BoykeMulyana NIP. 196210231989031001
(4)
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENGARUH LADDER TRAINING DENGAN METODE REPETISI TERHADAP KELINCAHAN GERAK PADA ATLET BOLABASKET
SMA NEGERI 10 BANDUNG Dosen Pembimbing : Drs. H. HadiSartono, M.Pd
ImanImanudin, M.Pd
GanjarWisnuHaedi 0807681
ABSTRAK
MasalahPokokdalampenelitianiniadalah : “Apakah ladder training
denganmetoderepetisiberpengaruhterhadapkelincahangerakatletbolabasket?”.
Lebihrincipermasalahandalampenelitianiniadalah :Bagaimanapengaruh ladder training
denganmetoderepetisiterhadaphasilpeningkatankelincahangerakatlet bola basket?. Metode yang digunakandalampenelitianiniadalahmetodeeksperimendengandesainpenelitian One Group Pretest-Posttest Design.Instrumendalampenelitianiniadalahtesketerampilanilinois agility run. Pengambilansampeldalampenelitianinisecara total sampling atausampeljenuh.
Secaraumumdapatdisimpulkanbahwaterdapatperbedaanhasil test kelincahansebelumdansesudahmenggunakan ladder training.
Adapunkesimpulankhususterdapatpengaruh yang signifikandari Ladder Training terhadapkelincahangerakatlet SMAN 10 Bandung.
(5)
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
(6)
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
THE EFFECT OF LADDER TRAINING WITH REPETITION METHOD TO AGILITY OF BASKETBALL ATHLETES
SMA NEGERI 10 BANDUNG Dosen Pembimbing : Drs. H. HadiSartono, M.Pd
ImanImanudin, M.Pd
GanjarWisnuHaedi 0807681
Abstract
The main issue in this research is what the effect of ladder training with repetition method to agility of basketball athlete. The main issue clearly defined in this research is how the ladder training with repetition method affects the significant of agility improvement of basketball athlete. Research method in this research is experimental method with one group pretest-posttest design. The instrument of this research is Illinois agility run ability test. Sampling of this research is using total sampling. Overall, we can conclude that there are different results of agility test before and after using ladder training. The conclusion of this research is there is significant effect from ladder training to agility of SMAN 10
Bandung’s athletes.
(7)
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ………... i
KATA PENGANTAR ……….ii
UCAPAN TERIMA KASIH ...iii
DAFTAR ISI………... v
DAFTAR TABEL ……… vii
DAFTAR GAMBAR……… viii
DAFTAR LAMPIRAN ……… ix
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ……… 1
B. RumusanMasalah ……… 4
C. TujuanPenelitian ……….. 4
D. ManfaatPenelitian ……… 4
E. BatasanPenelitian ………. 5
F. Anggapan Dasar……...………...5
G. BatasanIstilah... 7
BAB II LANDASAN TEORETIK A.HakekatPermainanBolaBasket……… 8
B. KarakteristikPermainanBolaBasket... 9
1. Permainan yang Cepat………. 10
2. Permainan yang Dinamis………... 10
3. PermainanBeregu……… 11
C. HakekatKemampuanFisik………... 11
D.HakekatKelincahan(agility)... 17
E. HakekatLatihan ... 18
F. PrinsipdanMetodeRepetisi... 21
G.LatihanKelincahan………... 22
1. Bentuk – bentukLatihankelincahan………... 22
2. Ladder Training………... 22
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A.Lokasi, populasi, dansampel………...………. 27
(8)
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Populasi……… 27
3. SampelPenelitian……… 27
B. Design penelitian………...………. 28
C. MetodePenelitian... 30
D. InstrumenPenelitian ………... 31
E. Proses PengembanganInstrumen………...…….... 32
Hal F.Teknik Pengumpulan Data... 33
1. Test Awal………... 34
2. PelaksanaanEksperimen………... 34
3. Teat Akhir……….. 35
G. Analisis Data………. 35
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. HasilPenelitiandanPembahasan………..……….…. 39
B. DiskusiPenemuan ……… 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….. 45
C. Saran ………... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 46
LAMPIRAN-LAMPIRAN………... 48
(9)
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Olahraga merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, dan sekarang ini olahraga sudah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan sehingga muncul pernyataan sport for life.Berbagai tujuan olahraga dapat tercapai tergantung dari kebutuhan masing-masing, seperti untuk kesehatan, rekreasi, dan prestasi.Dari tujuan tersebut olahraga dapat di bagi menjadi tiga, yaitu olahraga kesehatan, olahraga rekreasi, dan olahraga prestasi.Mengenai ini Sumardianto (2009:89)menyatakan bahwa:
Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan pada waktu senggang sehingga pelaku akan memperoleh kepuasan secara emosional seperti kesenangan, kegembiraan, dan kebahagiaan, serta memperoleh kepuasan secara fisik-fisiologis seperti terpeliharanya kesehatan dan kebugaran tubuha, sehingga tercapainya kesehatan secara menyeluruh. Olahraga prestasi adalah olahraga yang dilakukan dan dikelola secara professional dengan tujuan untuk meperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga merupakan oalahraga prestasi. Olahraga ntuk pengobatan atau penyembuhan biasanya dikelola oleh tim medis dan hanya untuk kelompok tertentu seperti penyakit jantung coroner, penderita asma, penyembuhan setelah cedera, dan penderita penyakit lainnya yang dianjurkan oleh dokter.
Olahraga prestasi merupakan olahraga yang bertujuan untuk mencapai prestasi tinggi oleh seorang olahragawan, baik pada nomor beregu ataupun nomer perorangan.Dalam olahraga prestasi ada 4 aspek yang harus di tingkatkan untuk
(10)
2
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mencapai prestasi maksimal.Aspek-aspek tersebut adalah fisik, teknik, taktik, dan mental.Fisik merupakan pondasi dari keempat aspek tersebut. Kondisi fisik yang baik akan menunjang kepada aspek-aspek yang lainnya, sehingga latihan kondisi fisik harus dilakukan dengan baik. Latihan kondisi fisik memiliki peranan yang sangat penting untuk mencapai prestasi yang maksimal.Kondisi fisik yang prima merupakan modal utama dalam pencapaian prestasi. Hal ini sesuai dengan pendapat yang di kemukakan oleh Harsono (1988:153) bahwa :
Program latihan kondisi fisik haruslah di rencanakan secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsionaldari system tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan atlet mencapai prestasi yang lebih baik.
Kondisi fisik adalah satu kesatuan yang utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja.Komponen dasar dari kondisi fisik adalah daya tahan (endurance), kekuatan (strength), kecepatan, dan fleksibilitas.
Menurut Harsono (1988:216). Kecepatan merupakan komponen fisik esensial.Kecepatan menjadi faktor penentu di dalam cabang-cabang olahraga seperti nomor-nomor sprint, tinju, anggar, beberapa cabang olahraga permainan. Menurut Harsono (1988:216), “kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya”. Menurut Dick (1989) dalam Satriya, dkk (2007:74), „kecepatan adalah kapasitas gerak dari anggota tubuh atau bagian dari system pengungkit tubuh atau kecepatan dari seluruh tubuh yang dilaksanakan dalam waktu yang singkat.‟Terdapat 3 bentuk kecepatan gerak dalam kondisi fisik, yaitu kecepatan maksimal (speed),
(11)
3
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelincahan (agility), dan aksi-reaksi (quickness).Atlet-atlet kurang dapat bergerak secara luwes dan kurang lincah dalam suatu pertandingan. Banyak faktor yang mempengaruhi penurunan komponen kondisi fisik tersebut, mulai dari kurang nyamannya suasana latihan sampai metode yang digunakan selalu monoton.
Bolabasket sebagai cabang olahraga permainan yang menuntut derajat kondisi fisik yang sempurna bagi setiap individunya, tentunya harus benar-benarmemperhatikan pola pelatihan yang tepat.Pelatihan kondisi fisik haruslah dilatihkan secara sistematis dengan memperhatikan prisip-prinsip latihan.Komponen kondisi fisik meliputi kekuatan, kelentukan, kecepatan, dan daya tahan.Keempat komponen tersebut harus dilatihkan secara tepat dan sebaik mungkin.
Dalam olahraga bolabasket dikenal gerakan dasar tanpa bola, gerakan dasar tanpa bola ini dimaksudkan untuk dapat melepaskan diri darin penjagaan lawan.Gerakan tanpa bola tersebut tentunya di tunjang oleh beberapa teknik agar dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan sempurna. Kosasih(2008:12) mengemukakan bahwa: Teknik gerakan tanpa bola dikenal dengan beberapa istilah diantaranya yaitu V-cut, L-cut, back-door.
V-cut yaitu gerakan merubah arah dengan bentuk V, L-cut yitu gerakan merubah
arah dengan membentuk huruf L, sedangkan Back-door yaitu gerakan yaitu gerakan melewati lawan dari arah belakang menuju sasaran.Teknik – teknik tersebut perlu di tunjang oleh kemampuan kecepatan gerak serta kemampuan tubuh untuk merubah arah dengan cepat dan dapat mempertahankan keseimbangan tubuhnya (agilitas).
Melihat karakteristik permainan bolabasket bahwa memang permainan bola basket sangat membuntuhkan kemampuan kelincahan, dapat dilihat dari ukuran lapangan yang tidak terlalu luas hanya berukuran 28 x 15m dan berisikan pemain
(12)
4
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang rata-rata tinggi besar, maka memang benar kelincahan sangat dibutuhkan untuk permainan bola basket.
Seiring dengan perkembangan zaman dan pertumbuhan teknologi yang semakin berkembang, banyak metode dan bentuk latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kondisi fisik, terutama pada latihan kecepatan gerak dan khususnya pada latihan kelincahan (agility).Satriya (2007:74) mengatakan bahwa : “Kelincahan (agility) adalah kemampuan tubuh untuk merubah arah dengan cepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan pada posisi tubuhnya.”Sedangkan ladder
training seperti yang tercantum dalam www.skripsi/tangga ketangkasan (agility ladder)_SPESIFIKASI PRODUK. Htm adalah: Bentuk latihan yang berkembang saat
ini untuk meningkatkan kelincahan gerak adalah ladder training, yang merupakan tangga yang digunakan untuk meningkatkan kegesitan, kelincahan, dan kecepatan gerak. Bila hanya bentuk latihan saja, kelincahan gerak atau komponen fisik yang lainnya, tidak akan meningkat, perlu adanya suatu metode latihan yang tepat untuk meningkatkan kemapuan kondisi fisik. Menurut Dikdik (2011:22), “metode latihan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan kecepatan gerak yang secara eksklusif hanya 10 % adalah dengan metode repetisi (Repetition Method).”
Bentuk latihan ladder training dengan metode repetisi telah berkembang dan banyak digunakan dalam proses latihan, akan tetapi pengkajian secara ilmiah mengenai tujuan dan manfaat dari bentuk latihan tersebut masih jarang ditemukan, khususnya di Indonesia. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti tentang bentuk latihan ladder training dengan metode repetisi dalam peningkatan kemampuan kelincahan gerak atlet pada permainan bolabasket.
(13)
5
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang diunkapkan sebelumnya maka masalah penelitiannya adalah: Apakah penerapan ladder training dengan metode repitisi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelincahan gerak atlet pada permainan bola basket ?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum, hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan informasi secara teoritis berdasarkan kondisi aplikasi di lapangan sehingga diketahui makna dan manfaat dari penerapan ladder training dengan metode repetisi.Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari penerapan ladder training dengan metode repetisi terhadap peningkatan kemampuan kelincahan gerak (agility).
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengharapkan ada manfaat dan kegunaan yang bisa digeneralisasikan. Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis
Dapat dijadikan sumbangan bagi pengetahuan olahraga mengenai dampak penerapan ladder training dengan metode repetisi terhadap peningkatan kelincahan dan memberikan bahan informasi bagi para pelatih untuk meningkatkan dan memelihara kondisi fisik atlitnya.
2. Secara praktis
Ladder training dapat dijadikan pedoman/ acuan bagi para pelatih atau Pembina
(14)
6
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Batasan Penelitian
Agar penelitian ini teratur dan terarah maka peneliti memberikan batasan dalam penelitian ini, yakni :
1. Fokus penelitian di arahkan pada penerapan ladder training yang disiapkan dalam program latihan.
2. Kemampuan yang akan diuji adalah kelincahan gerak (agility).
3. Sampel penelitian ini adalah atlet ekstrakulikuler SMAN 10 Bandung.
F. Anggapan Dasar
Anggapan dasar diperlukan dalam penelitian ini dikarenakan sebagai titik tolak, serta sebagai pegangan untuk memecahkan suatu masalah.Castello dan Kreis (1993) yang dikutip oleh Brown and Ferrigno (2005: 72) mengemukakan bahwa : “Agility generally refers two sort of motor functions. On the one hand, it is integral to the ability to explosively start, decelerate, change direction, and accelerate again quickly while maintaining body control and minimizing loss of speed.”
Maksud dari kutipan di atas yaitu, kelincahan umumnya mengacu pada dua macam fungsi motorik.Disatu sisi, hal itu merupakan bagian integral dari kemampuan eksplosif, mengubah arah, dan mempercepat kembali dengan cepat sambil mempertahankan kontrol tubuh dan meminimalkan kehilangan kecepatan.Sedangkan
ladder training seperti yang tercantum dalam www.skripsi/tangga ketangkasan (agility ladder)_SPESIFIKASI PRODUK. Htm. yaitu tangga yang digunakan untuk
meningkatkan kegesitan, kelincahan, dan kecepatan gerak. Dengan berlatih tangga ketangkasan akan membantu meningkatkan berbagai aspek gerakan dasar olahraga
(15)
7
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seperti dalam meningkatkan keseimbangan tubuh, gerak reflek, daya tahan otot, kecepatan reaksi, dan koordianasi antar bagian tubuh. Selain manfaat fisik, latihan tangga ketangkasan secara berkesinambungan akan membantu meningkatkan system saraf, stamina tubuh dan kekuatan otot kaki. Menurut Dikdik (2011:22), “metode latihan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan kecepatan gerak yang secara eksklusif hanya 10 % adalah dengan metode repetisi (Repetition Method)”.
Dilihat dari bentuk ladder training yang merubah arahdan dilakukan dengan intesitas maksimal maka ladder training mendukung untuk melatih kelincahan, karena dalam pengertiannya sendiri dalam Satriya dkk (2007:74)kelincahan adalah kemampuan untuk merubah arah dengan cepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan pada posisi tubuhnya.
Dalam syarat latihan kelincahan gerakan yang dilakukan harus secara maksimal, yang bersifat asiklis atau adanya gerakan merubah arah dalam waktu yang singkat dan jarak yang pendek yang disesuaikan dengan cabang olahraga masing-masing.Dari syarat tersebut terlihat bahwa latihan ladder dapat sesuai dengan syarat latihan kelincahan, sehingga tepat untuk meningkatkan kelincahan.
Anggapan dasar inipun akan menjadi landasan dalam merumuskan hipotesis. Adapun anggapan dasar dalam penelitian ini yaitu : Penerapan latihan dengan menggunakan bentuk ladder training dengan metode repetesi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan kelincahan gerak pada atlet bola basket.
(16)
8
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Batasan Istilah
Untuk menghindari kemungkinan salah penafsiran terhadap istilah dalam penelitian ini maka penulismembatasi beberap istilah sebagai berikut :
1. Latihan
Latihan adalah suatu proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang ulang, dengan kian hari menambah jumlah beban latihan disusun secara berurutan kemudian atlet melakukan ladder training secara berulang-ulang yang pada akhirnya atlet di harapkan menguasai dengan teknik yang benar (Harsono, 1988:101).
2. Kelincahan
Kelincahan (agility) yaitu “kemampuan tubuh untuk merubah arah dengan cepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan pada posisi tubuhnya (Satriya, 2007:74).
3. Ladder Training
Ladder training yaitu suatu bentuk latihan yang dimodifikasi dengan membentuk
sebuah pola tangga (www.skripsi/tangga ketangkasan (agyliti ladder)_SPESIFIKASI PRODUK. Htm).
4. Atlet Bolabasket SMAN 10 Bandung
Atlet bolabasket SMAN 10 Bandung adalah atlet yang aktif di ekstrakulikuler bolabasket SMAN 10 Bandung.
(17)
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A.Lokasi, Populai, dan Sampel
1. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian bertempat di Lapangan basket SMAN 10 Bandung yang bertempat di Jl. Cikutra No. 77 Bandung.
2. Populasi Penelitian
Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau obyek yang merupakan sifat-sifat umum.SedangkanArikunto (2010:173) mengatakan
bahwa :“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan penelitian
tersebut, maka populasi merupakan keseluruhan elemen yang ada dalam penelitian yang akan dilakukan.”
Sesuai dengan kutipan diatas maka penulis dapat menyimpulkan yang dimaksud dengan populasi adalah sekumpulan unsur yang akan diteliti, seperti sekumpulan individu, sekumpulan keluarga, dan sekumpulan unsur lainnya. Dari sekumpulan unsur tersebut diharapkan akan memperoleh informasi yang dapat memecahkan masalah penelitian.Populasi disini ada 20 orang siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di SMAN 10 Bandung.
3. Sampel Penelitian
Penarikan sampel dari populasi untuk mewakili populasi disebabkan untuk mengangkat kesimpulan sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.Arikunto
(2010:174) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian atau wakil dari populasi yang diteliti”.
Dalam penelitian ini semua anggota populasi dijadikan sumber data, yaitu sebagai sampel peneliti. Penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik
total sampling atausampel jenuhyang dimaksudtotal samplingdisini adalah
(18)
28
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
oleh Sugiyono (2010:124) “Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi dijadikan sampel”.
Dengan demikian sampel penelitian disini adalah siswa yang mengikuti ekstrakulikuler di SMAN 10 Bandung yang berjumlah 20 orang dan dibentuk menjadi satu kelompok.
B.Desain Penelitian
Desain atau rancangan penelitian yang digunakan adalah One Group
Pretest-Posttest Design.Dalam rancangan ini digunakan satu kelompok
subjek.Pertama-tama dilakukan pengukuran, lalu dikenakan perlakuan untuk angka waktu tertentu, kemudian dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya. Rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Desain Penelitian (sumber Rusli: 2007:159)
(One group pretest posttest desaign) One group :Pretest Perlakuan Postes Desain
O1 X O2
Keterangan: O1 : Tes Awal. X : Perlakuan. O2 : Tea Akhir.
Berdasarkan desain penelitian yang akan digunakan maka, dapat dibuat langkah-langkah penelitian yaitu, sebagai berikut :
(19)
29
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Populasi
Sampel
TES Awal : Tes kemampuan kelincahan
Kelompok Perlakuan
Ladder Training
TES Akhir : Tes kemampuan kelincahan
Pengolahan data dan analisi data
Kesimpulan
Gambar 3.1
Alur penelitian
Skema tersebut dapat penulis jelaskan sebagai berikut :
1. Langkah pertama menentukan populasi yang akan digunakan untuk melakukan penelitian.
(20)
30
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kemudian setelah menentukan populasi dari populasi itu di ambil sampel dengan tekniktotal sampling secara acak dan subjek yang akan diteliti dijadikan satu kelompok.
3. Setelah sampel terpilih diberikan test awal untuk melihat kemampuan awal kelincahan subjek, lalu hasil di susun dari mulai yang tertinggi sampai yang terendah.
4. Setelah pengambilan data awal subjek menjalani kegiatan eksperimen dengan diberikan treatmentatau perlakuan Ladder Training.
5. Setelah subjek menjalini kegiatan eksperimen dengan diberikan latihan
treatment selama 18 kali pertemuan, kemudian pengambilan data kembali
dengan melakukan tes akhir kepada subjek.
6. Berdasarkan data-data yang diperoleh maka dilakukan pengolahan dan anlisis data sehingga hasilnya dapat ditafsirkan.
7. Sebagai langkah akhir yaitu dengan membuat kesimpulan yang didasarkan hasil pengolahan data.
C.Metode Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan suatu metode. Metode adalah cara utama yang dipergunakan dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah penyelidikan yang dilakukan peneliti untuk membuktikan sesuatu atau mencari jawaban penelitian tersebut. Arikunto (2010:203)
menjelaskan “Metode adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya”.Maka dari itu dalam suatu penelitian harus
menggunakan metode yang sesuai dengan permasalahan dan ruang lingkup penelitian.
Banyak metode yang digunakan peneliti dalam mengadakan penelitian suatu masalah, Sedangkan metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
(21)
31
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
metode Pre-experimental design.Mengenai metode pre-experimental design
Sugiyono (2010:109) mengungkapkan bahwa : “Dikatakan pre-experimental
design, karena design ini belum merupakam eksperimen sungguh-sungguh.”
Mengapa ?karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen.Hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel control, dan sampel tidak dipilih secara random.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen karena dalam penelitian ini ada satu variabel bebas yaitu modelLadder Trainingyang akan dicobakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh peningkatan yang signifikan dan satu variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kelincahan(agility)dalam permainan bola basket, dan juga terdapat pemberian perlakuan kepada kelompok yang akan diteli oleh penulis dengan memberikan latihan menggunakan model Ladder Training.
Pelaksanaan dalam penelitian ini dilakukan selama 6 minggu, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Maglischo yang dikutip dari Mustika (2011:52) bahwa:
With regard to level of conditioning, it is well known that atletes will improve quite rapidly if they have taken a long layoff andare out of condition when training begins. Most research indicates that they will improve dramatically during the first 6 to 12 weeks.
Pengertiannya bahwa mengenai tingkatan pengaruh keadaan, itu sungguh baik diketahui bahwa atlet akan meningkatkan dengan cepat jika mereka sudah mengambil suatu istirahat sementara dan tidak terpakai ketika pelatihan mulai. Kebanyakan riset menunjukan bahwa mereka akan meningkatkan secara dramatis
(22)
32
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sepanjang yang pertama 6 sampai 12 minggu. Mengacu pada pendapat Harsono
(1988:194) “sebaiknya latihan dilakukan 3 kali dalam seminggu.”
Beberapa yang harus diperhatikan dalam penelitian ini adalah :
1. Kelompok sampel pada awal eksperimen harus berangkat dari kondisi dan keterampilan yang sama/seimbang.
2. Perlakuan dalam masa eksperimen harus sama dari awal sampai akhir. 3. Alat ukur yang digunakan pada tes awal dan tes akhir harus sama.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka diharapkan data yang dikumpulkan memberikan gambaran yang objektif dari kelompok sampel tersebut mengenai aspek-aspek yang diukur.
D.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Arikunto (2010:203) “Instrumen penelitian
adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data”.Dalam memperoleh data dalam suatu penelitian diperlukan instrumen atau
alat ukur yang kegunaanya untuk mengetahui kekurangan dan peningkatan yang dicapai selama proses treatment atau latihan.
Nurhasan (2007:3) mengungkapkan bahwa “Dalam proses pengukuran
membutuhkan alat ukur”, maka dari itu dengan alat ukur kita akan mendapatkan
data yang merupakan hasil pengukuran.
Dalam memilih suatu test yang akan digunakan untuk menjadi alat ukur yang baik harus berpedoman pada beberapa macam kriteria yang telah disepakati oleh para ahli, karena dengan adanya kriteria ini dapat memberikan petunjuk dalam memilih tes untuk alat ukur yang akan digunakan. Dalam Nurhasan (2007:3)Asukunto (1995) mengemukakan “Test adalah merupakan suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”.
(23)
33
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun kriteria untuk memilih test yang baik meliputi validitas, realibilitas, objektifitas, mudah dilaksanakan, ekonomi dan norma. Namun yang paling penting dari faktor tersebut adalah validitas, realibilitas dan obyektifitas yang merupakan kriteria teknis.
Instrumen ini dapat dianggap cocokapabila memenuhi kriteria atau standarisasi perhitungan konfisien korelasi seperti yang diungkapkan Mathews yang dikutip dari Tes Pengukuran Pendidikan Jasmani karangan Nurhasan (2007:48)adalah :
r : 0,90 - 0,99 berarti sempurna r : 0,80 - 0,89 berarti cukup r : 0,70 – 0,79 berarti sedang r : 0,60 – 0,69 berarti kurang
r : dibawah 0,59 berarti kurang sekali
Dalam rangka memperoleh data yang akuratmaka penulis melakukan tes untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan akhir sampel dalam hal kemampuan kelincahan atlet. Alat ukur yang digunakan adalah tes kelincahan
Ilinois Agility Run.
E.Proses Pengembangan Instrumen
Setelah menentukan instrumen yang akan digunakan seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, maka peneliti melakukan pengembangan instrumen. Instrumen yang telah ditentukan sebelumnya oleh penulis adalahIlinois Agility
Runkarena memiliki validitas0,82dan realibilitas 0,90.
Ilinois Agility Runjuga memiliki tingkat kesukaran yang cukup untuk menjadi
(24)
34
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
arah sama pada saat melakuakn pergerakan baik pada saat gerakan tanpa bola maupun gerakan dengan bola dalam pertandingan bolabasket.
Gambar 3.3
Ilinois Agility Run
Adapun pelaksanaan tes Ilinois Agility Runsebagai berikut : subjek berdiri di belakang garis start dengan salah satu kaki diletakan di depan setelah diberikan
aba-aba “ya” subjek dengan cepat lari menunju ke cone pembatas lalu melakukan
(25)
35
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merubah arah lagi begitu seterusnya sampai cone terakhir atau garis fisnish. Satu orang diberikan kesempatan dua kali dan skor yang dicatat adalah waktu terbaik dari dua kali kesempatan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data sangat penting dalam sebuah penelitian untuk memgetahui hasil akhir yang diperoleh banyak teknik pengumpulan data yang bisa di pakai oleh seorang peneliti yang sesuai dengan masalah yang ditelitinya, disini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan test.
Test terstandar menjadi acuan untukpenulis karena tes tersetandar
(standardized test) menurut Arikunto (2010:267) “Di dalam setiap tes yang
terstandar sudah dicantumkan: petunjuk pelaksanaan, waktu yang dibutuhkan, bahan yang tercakup dan hal-hal lain, misalnya validitas dan realibilitas”.
Lebih jelasnya penulis menggunakan teknik tes, yang dimaksud tes disini adalah dengan melakukan tes praktek dalam pengumpulan data kepada subjek yang akan diteliti. Teknik pengumpulan data ini sangat cocok untuk digunakan peneliti karena sesuai dengan permasalahn yang sedang diteliti. Test dalam teknik pengambilan data ini adalah dengan melakukan test awal kepada subjek lalu diberikan perlakuan kepada subjek, setelah selesai diberikan perlakuan kemudian mengambil data kembali dengan melakukan test akhir.Langkah-langkah Pengumpulan data dengan teknik tes ini yaitu :
1. Tes Awal
Tes awal dilakukan pada pertemuan pertama, mengenai teknis pelaksanaannya dijelaskan sebagai berikut :
a. Tes yang digunakan adalah tes kelincahan (agility)Ilinois Agility Run. b. Sebelum test dilaksanakan, penulis terlebih dahulu mempersiapkan
(26)
36
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Jarak antara garis atau cone adalah 3,3 meter, panjang jaraknya 10 meter, dan lebar jaraknya 5 meter.
d. Setelah lapangan siap selanjutnya menjelaskan tentang pelaksanaan test yaitu melakukan test kelincahanIlinois Agility Run.
e. Tester melakukan tes sebanyak dua kali dan diambil waktu yang tebaik.
2. Pelaksanaan Eksperimen
Pelaksanaan eksperimen ini berlangsung selama 18 kali pertemuan, 2 kali pertemuan untuk tes awal dan tes akhir lalu 16 kali pertemuan pemberian perlakuan kepada subjek, dilaksanaan sesuai dengan jadwal latihan kegiatan ekstrakulikuler bola basket SMAN 10 Bandung yaitu, selasa, kamis, sabtu dan pada pukul 15.00 – 18.00 dan pukul 08.00 – 11.00. Pada setiap latihan subjek melaksanakan program latihan dengan menggunakan metode repetisi.Sebelum latihan inti dimulai, setiap subjek melakukan peregangan otot-otot dengan melakukan peregangan statis dan pergangan dinamis.Selanjutnya subjek melakukanLadder Training, banyak reptisi sesuai dengan program latihan yang telah di buat peneliti dengan pembebanan dan metode latihan yang mengacu pada prinsip latihan kelincahan seperti yang diungkapkan Harsono (1988:173) bahwa
“kalau ulangan larinya terlalu banyak maka, seperti diatas, faktor kelelahan akan
mempengaruhi apa yang sebenarnya yang ingin kita lihat, yaitu agilitas”.Gerakan
dalam tiap melakukan latihan adalah maksimal dan pemberian istirahat antar
repetisi adalah “sopan” yaitu tester baru melakukan kembali setelah denyut nadi
kembali ke denyut nadi awal yaitu 120/menit.
3. Tes Akhir
Setelah pelaksanaan eksperimen atau perlakuan berakhir, maka dilakukan kembali penggambilan data yang terakhir dengan menggunakan test kelincahan seperti yang dilakukan pada tes awal.Lalu setelah data terkumpul tindakan
(27)
37
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dan analisis data agar memporoleh penafsiran yang tepat sesuai dengan permasalahn yang sedang di teliti.
G.Analisi Data
Data yang diperoleh dari hasil pengetesan merupakn skor yang mentah dan harus diolah menggunakan rumus-rumus statistika agar data dapat di tafsirkan, sehingga dapat dilakuakn penarikan kesimpulan dengan benar.
Dalam pengolahan datapenulis menggunakan beberapa rumus statistika yaitu menggunakan rumus :
Mencari rata-rata masing-masing variabel, menurut (Nurhasan, 2007:400) yaitu dengan rumus:
X =
∑ ₁ � Keterangan :� = Skor rata-rata yang dicari
∑ X1 = Jumlah skor yang diperoleh
N = Jumlah sample
1. Menghitung simpangan baku, menurut Nurhasan (2007:400) :
S
=
∑ − 2 �−1Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: S = Simpangan baku yang dicari
n = Jumlah sampel
∑ − 2 = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata
(28)
38
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut mempunyai kemampuan tes awal dan tes akhir yang sama atau tidak. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
F
=
Sb (Varians terbesar )2
�2 (� � � � � �
Keterangan F= Homogenitas yang dicari
Dengan criteria tolak Ho jika F ≥ F1/2 α (V1, V2).Adapun F1/2 α (V1, V2) di
dapat dari daftar distribusi F dengan peluang 1
2α dan dk (V1, V2)
masing-masing kedua kelompok tersebut homogeny apabila Fhitung lebih kecil dari
Ftabel.Sedangkan apabila kedua kelompok tersebut Fhitung lebih besar dari
Ftabel adalah tidak homogen.
3. Uji Normalitas
Menguji normalitas data menggunakan uji Liliefors. Prosedur yang digunakan adalah:
a. Penggunaan X1, X2,...Xn dijadikan bilangan baku dengan menggunakan
rumus : Zi =
�1−
Keterangan :
= Rata-rata sample
S= Simpangan baku sample
( danSmasing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari sampel)
b. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku kemudian hitung peluang.
(29)
39
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, .. Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Z1 jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Z1) maka,
� 1 =
� � � 1, 2, .. �
n
d. Hitung selisih antara F(Z1) – S(Z1) dan tentukan harga mutlaknya.
e. Ambilah harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah Lo ini dengan nilai kritis L yang diambil dari table
tarf yang dipilih. Krisis L yang diambil dari normalitas Liliefors adalah:
o Hipotesis tolak apabila Lo > Ltabel Kesimpulan adalah populasi
berdistribusi tidak normal
o Hipotesis diterima apabila Lo < Ltabel kesimpulan adalah populasi
berdistribusi normal.
f. Uji Signifikasi peningkatan hasil latihan, dan pengaruhnya menggunakan uji t uji dua pihak dengan rumus sebagai berikut :
t =
��� �
Keterangan :
t = Nilai t hitung yang dicari
� = Rata-rata nilai beda
�� = Simpangan baku n = Jumlah sampel
Untuk uji t criteria pengujian adalah, tolak Ho jika – t1 –1/2α < t < t1 –
1/2α.Maka t hitung berada pada daerah penolakan, jadi Ho ditolak,
distribusi t dengan tingkat kepercayaan 0.975 dan derajat kebebasan (dk) = n-1. Untuk lebih jelasnya lagui mengenai uji hipotesis nol (Ho),
hipotesis statistika dirumuskan sebagai berikut :
(30)
40
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(31)
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Berdasarkanhasilpengolahandananalisis data
dapatdiambilkesimpulanbahwalatihanladder training memberikanpengaruh yang signifikanterhadapkelincahangerakatlet SMAN 10 Bandung.
B.SARAN
Dari hasilpenelitian yang dilakukandanhasilpengolahananalisis data, penelitidapatmemberikan saran khususnyauntuktim bola basket SMAN 10 Bandung.Berikut saran-saran daripeneliti :
1. Dalammeningkatkankondisifisikkhususnyakelincahandalampermainan bola basket dapat di terapkandenganladder training.
2. Berdasarkanhasilpenelitiandanpengolahan data, penerapanladder training berpengaruhterhadapkelincahangerak.
Makapelatihdapatmenerapkannyadalamlatihansesuaidenganperkembangandank emampuanatlit.
3. Dalammemberikanlatihanpelatihjugaharusmemperhatikantingkatkelelahanatlit, sehinggaproses latihanberjalandenganefektif.
(32)
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010), Prosedur Penelitia. Jakarta. Rineka Cipta. Brown, Lee E., danFerrigno, Vance A. (2005) Training For Speed, Agility,
and Quickness. USA. Human Kinetics.
DEPDIKBUD.(1999).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke 2. Cet ke 10:Balai Pustakan.
Giriwijoyo, s dan zafar-sidik, d. (2012). Ilmu Faal Olahraga (fisiologi
olahraga). Bandung : Jurusan Kependidikian Kepelatihan Olahraga.
FPOK UPI.
Harsono. (1988). Coaching danAspek – AspekPsikologisdalam Coaching.
Jakarta. DepartemenPendidikandanKebudayaan.
Kosasih, D (2008). Fundamental Basketball. Semarang : Karangturi Media Levinus Paulus. (2000). Materi Penataran Pelatih Fisik Tingkat Propinsi
se-Indonesia. Komisi PUSDITAR. Koni Pusat
Mackanzie-brian. (2000).101 perfomance evaluation test . USA. Human kinetic
Nurhasan dkk. (2007), Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung . UPI
PERBASI. (2006). Bolabasket Untuk Semua. Jakarta : Perbasi.
PERBASI JABAR. (2004) Materi Penataran Pelatih Tingkat Dasar. Bandung.
Rusli, dkk.(2007).
PenelitianPendidikanDalamPelatihanOlahraga.Bandung : Jurusan
Kependidikian Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI.
Sumardianto, dkk.(2009). ModulSejarahdanFilsafatOlahraga. UPI Satria, dkk. (2007). Metodologi Kepelatihan Olahraga. UPI Sugiyono. (2010),metodepenelitian, Bandung : Alfabeta
(33)
47
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wissel, Hal. (1994). Basketball : Steps to Succsess. USA : Human Kinetic Zafar, D. (2010/2011). Pembinaan Kondisi Fisik. UPI
SumberLain :
Suharno. HP. (1993:17), ladder drill,.[online]. Tersedia dalam :(mari berkawand.blogspot.com/2011), [Diakses 29Mei 2014].
Tanpa Nama. [online] Tersedia dalam(www.quickness-drillss.com). [Diakses 29 Mei 2014].
TanpaNama. [online] Tersedia dalam :(http:/www.sport-fitness-advisor.com) [Diakses 29 Mei 2014]
(1)
38
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut mempunyai kemampuan tes awal dan tes akhir yang sama atau tidak. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
F
=
Sb (Varians terbesar ) 2�2 (� � � � � �
Keterangan F= Homogenitas yang dicari
Dengan criteria tolak Ho jika F ≥ F1/2 α (V1, V2).Adapun F1/2 α (V1, V2) di
dapat dari daftar distribusi F dengan peluang 1
2α dan dk (V1, V2)
masing-masing kedua kelompok tersebut homogeny apabila Fhitung lebih kecil dari
Ftabel.Sedangkan apabila kedua kelompok tersebut Fhitung lebih besar dari
Ftabel adalah tidak homogen.
3. Uji Normalitas
Menguji normalitas data menggunakan uji Liliefors. Prosedur yang digunakan adalah:
a. Penggunaan X1, X2,...Xn dijadikan bilangan baku dengan menggunakan
rumus : Zi =
�1− Keterangan :
= Rata-rata sample
S= Simpangan baku sample
( danSmasing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku dari
sampel)
b. Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku kemudian hitung peluang.
(2)
39
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, .. Zn yang lebih kecil atau sama
dengan Z1 jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Z1) maka,
� 1 =
� � � 1, 2, .. �
n
d. Hitung selisih antara F(Z1) – S(Z1) dan tentukan harga mutlaknya.
e. Ambilah harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah Lo ini dengan nilai kritis L yang diambil dari table
tarf yang dipilih. Krisis L yang diambil dari normalitas Liliefors adalah:
o Hipotesis tolak apabila Lo > Ltabel Kesimpulan adalah populasi
berdistribusi tidak normal
o Hipotesis diterima apabila Lo < Ltabel kesimpulan adalah populasi
berdistribusi normal.
f. Uji Signifikasi peningkatan hasil latihan, dan pengaruhnya
menggunakan uji t uji dua pihak dengan rumus sebagai berikut :
t =
��� �
Keterangan :
t = Nilai t hitung yang dicari
� = Rata-rata nilai beda
�� = Simpangan baku
n = Jumlah sampel
Untuk uji t criteria pengujian adalah, tolak Ho jika – t1 –1/2α < t < t1 – 1/2α.Maka t hitung berada pada daerah penolakan, jadi Ho ditolak,
distribusi t dengan tingkat kepercayaan 0.975 dan derajat kebebasan (dk) = n-1. Untuk lebih jelasnya lagui mengenai uji hipotesis nol (Ho),
hipotesis statistika dirumuskan sebagai berikut :
(3)
40
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(4)
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Berdasarkanhasilpengolahandananalisis data
dapatdiambilkesimpulanbahwalatihanladder training memberikanpengaruh yang signifikanterhadapkelincahangerakatlet SMAN 10 Bandung.
B.SARAN
Dari hasilpenelitian yang dilakukandanhasilpengolahananalisis data, penelitidapatmemberikan saran khususnyauntuktim bola basket SMAN 10 Bandung.Berikut saran-saran daripeneliti :
1. Dalammeningkatkankondisifisikkhususnyakelincahandalampermainan bola
basket dapat di terapkandenganladder training.
2. Berdasarkanhasilpenelitiandanpengolahan data, penerapanladder training
berpengaruhterhadapkelincahangerak.
Makapelatihdapatmenerapkannyadalamlatihansesuaidenganperkembangandank emampuanatlit.
3. Dalammemberikanlatihanpelatihjugaharusmemperhatikantingkatkelelahanatlit,
(5)
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010), Prosedur Penelitia. Jakarta. Rineka Cipta. Brown, Lee E., danFerrigno, Vance A. (2005) Training For Speed, Agility,
and Quickness. USA. Human Kinetics.
DEPDIKBUD.(1999).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke 2. Cet ke 10:Balai Pustakan.
Giriwijoyo, s dan zafar-sidik, d. (2012). Ilmu Faal Olahraga (fisiologi olahraga). Bandung : Jurusan Kependidikian Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI.
Harsono. (1988). Coaching danAspek – AspekPsikologisdalam Coaching.
Jakarta. DepartemenPendidikandanKebudayaan.
Kosasih, D (2008). Fundamental Basketball. Semarang : Karangturi Media Levinus Paulus. (2000). Materi Penataran Pelatih Fisik Tingkat Propinsi
se-Indonesia. Komisi PUSDITAR. Koni Pusat
Mackanzie-brian. (2000).101 perfomance evaluation test . USA. Human kinetic
Nurhasan dkk. (2007), Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung . UPI
PERBASI. (2006). Bolabasket Untuk Semua. Jakarta : Perbasi.
PERBASI JABAR. (2004) Materi Penataran Pelatih Tingkat Dasar. Bandung.
Rusli, dkk.(2007).
PenelitianPendidikanDalamPelatihanOlahraga.Bandung : Jurusan Kependidikian Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI.
Sumardianto, dkk.(2009). ModulSejarahdanFilsafatOlahraga. UPI Satria, dkk. (2007). Metodologi Kepelatihan Olahraga. UPI Sugiyono. (2010),metodepenelitian, Bandung : Alfabeta
(6)
47
Ganjar Wisnu Haedi, 2014
Pengaruh Ladder Training Dengan Metode Repetisi Terhadap Kelincahan Gerak Pada Atlet BolaBasket SMAN 10 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wissel, Hal. (1994). Basketball : Steps to Succsess. USA : Human Kinetic Zafar, D. (2010/2011). Pembinaan Kondisi Fisik. UPI
SumberLain :
Suharno. HP. (1993:17), ladder drill,.[online]. Tersedia dalam :(mari berkawand.blogspot.com/2011), [Diakses 29Mei 2014].
Tanpa Nama. [online] Tersedia dalam(www.quickness-drillss.com). [Diakses 29 Mei 2014].
TanpaNama. [online] Tersedia dalam