EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PQ4R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR.

(1)

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PQ4R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

TEKS BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

FITRI HERDIANI NIM 1004143

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014


(2)

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PQ4R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

TEKS BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh

Fitri Herdiani

Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Fitri Herdiani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

FITRI HERDIANI

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PQ4R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

TEKS BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Drs. Aan Kusdiana, M. Pd. NIP. 19551206 197502 1 001

Pembimbing II,

Drs. Yusuf Suryana, M. Pd. NIP. 19580705 198603 1 004

Diketahui oleh,

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono WS, M.Pd. NIP. 19520628 198103 1 001


(4)

(5)

ii ABSTRAK

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI PQ4R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

TEKS BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR Oleh : Fitri Herdiani

Kesulitan siswa memahami teks bahasa Inggris disebabkan oleh strategi membaca yang diterapkan guru tidak efektif dan keterbatasan vocabulary siswa. Strategi PQ4R dapat menjadi solusi karena merupakan strategi elaborasi yang meliputi, peninjauan terhadap teks (preview), membuat pertanyaan (question), membaca intensif (read), menghubungkan dengan pengalaman (reflect), menyatakan butir penting (recite) dan membaca kembali teks bacaan (review), dalam suatu kesatuan kegiatan membaca pemahaman. Penelitian ini dilaksanakan untuk mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman siswa sebelum dan setelah menggunakan strategi PQ4R, serta mendeskripsikan efektivitas penerapan strategi PQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode Pre-Experimental

Design. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V A SDN Galunggung

yang berjumlah 29 orang, terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes tertulis membaca pemahaman teks deskriptif bahasa Inggris pada pre test dan post test, serta observasi pembelajaran menggunakan strategi PQ4R. Instrumen penelitian berupa soal objektif sebanyak 20 nomor soal dan lembar observasi pembelajaran dengan strategi PQ4R. Hasil pengolahan dan analisis data, menunjukkan kategori membaca pemahaman sebelum menggunakan strategi PQ4R tergolong kategori tinggi dengan rata-rata skor sebesar 12,93. Kategori membaca pemahaman setelah menggunakan strategi PQ4R tergolong kategori sangat tinggi dengan rata-rata skor sebesar 17,72. Hasil penghitungan rata-rata normal gain skor pre test dan post test, diperoleh 0,73, tergolong kategori peningkatan cukup efektif. Hasil uji komparasi skor pre test dan post test diperoleh sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < α (0,05), artinya ada perbedaan signifikan antara skor pre test dan post test. Berdasarkan pada proses pembelajaran, penghitungan rata-rata normal gain, dan uji komparasi skor pre test dan post test, dapat ditarik kesimpulan bahwa efektivitas penerapan strategi PQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman tergolong efektif. Penerapan strategi PQ4R pada pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris di sekolah dasar berdampak positif terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa. Dengan demikian, strategi PQ4R dapat diaplikasikan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris. Kata Kunci : strategi PQ4R, membaca pemahaman, teks bahasa Inggris


(6)

ii ABSTRACT

THE EFFECTIVENESS OF PQ4R STRATEGY IMPLEMENTATION TOWARD ELEMENTARY SCHOOL STUDENT`S

READING ENGLISH TEXT COMPREHENSION ABILITY By: Fitri Herdiani

Student's difficulties to understand the English text is caused by the teachers who apply reading strategies ineffective and the limitation of student`s vocabulary. PQ4R strategy can be a solution because it is an elaboration strategy that includes, a review of the text (preview), making the question (question), intensive reading (read), connecting with the experience (reflect), stated an important point (Recite) and read back text reading (review), in a unity of reading comprehension. This study was conducted to describe the ability of reading comprehension of students before and after using PQ4R strategy, and to describe the effectiveness of PQ4R strategy implementation toward elementary school student`s ability of reading english text comprehension. This study uses the Pre-Experimental Design. The sample in this study is the class VA`s students of SDN Galunggung who totaled 29 people, consisting of 15 male students and 14 female students. Data collection techniques were used technical written test reading comprehension of English descriptive text on the pre-test and post-test, as well as observation of learning use PQ4R strategy. The research instrument were used is objective matter as much as 20 numbers and the observation sheet of learning PQ4R strategy. The results of the processing and analysis of data, indicate the category of reading comprehension strategies before using PQ4R relatively high category with an average score of 12.93. Categories of reading comprehension after using strategies belonging to the category of very high PQ4R with an average score of 17.72. The calculation results of the normal average gain score of pre-test and post-test, obtained 0.73, an increase category classified quite effective. The results of comparison test scores pre-test and post-test is obtained sig. (2-tailed) of 0.000 <α (0.05), it means that there is a significant difference

between the scores of pre test and post test. Based on the learning process, the calculation of the normal average gain, and a comparison test scores pre-test and post-test, it can be concluded that the effectiveness of PQ4R strategy implementation toward elementary school student`s ability of reading english text comprehension relatively effective. The application of learning strategies in reading comprehension PQ4R English in elementary school give a positive impact on students' reading comprehension ability. Thus, PQ4R strategy can be applied in teaching reading comprehension of English texts.


(7)

v

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

1. Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar ... 10

2. Pembelajaran Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris di Sekolah Dasar ... 13

3. Kemampuan Membaca ... 14

4. Membaca Pemahaman ... 17

5. Teks Deskriptif Bahasa Inggris ... 19

6. Strategi Membaca Pemahaman ... 20


(8)

vi

Halaman

B. Kerangka Pemikiran ... 25

C. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 27

1. Lokasi Penelitian ... 27

2. Populasi Penelitian ... 27

3. Sampel Penelitian ... 27

B. Desain Penelitian ... 28

C. Metode Penelitian ... 29

D. Prosedur Penelitian ... 29

1. Tahap Peerencanaan ... 29

2. Tahap Pelaksanaan ... 30

3. Tahap Analisis Data dan Penulisan Laporan ... 30

E. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ... 31

F. Instrumen Penelitian ... 32

G. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian ... 33

1. Uji Validitas Instrumen ... 34

2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 37

3. Daya Beda ... 39

4. Taraf Kesukaran ... 41

H. Teknik Pengumpulan Data ... 43

1. Tes Tulis Membaca Pemahaman ... 45

2. Lembar Observasi Pelaksanaan Strategi PQ4R ... 45

I. Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Hasil Penelitian ... 53

1. Data Hasil Perencanaan Penelitian ... 53


(9)

vii

Halaman

3. Analisis Data Hasil Penelitian ... 66

B. Pembahasan ... 86

1. Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa Sebelum Menggunakan strategi PQ4R ... 86

2. Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa Setelah Menggunakan Strategi PQ4R ... 87

3. Efektivitas Penerapan Strategi PQ4R Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris ... 88

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 93

B. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 98


(10)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Program Pembelajaran Membaca Bahasa Inggris Kelas V Semester

Dua ... 12

Tabel3.1. Jadwal Penelitian Strategi PQ4R... 30

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal Tes Objektif ... 32

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Lembar Observasi Pelaksanaan Strategi PQ4R ... 33

Tabel 3.4. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 35

Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Instrumen dan Analisis Korelasi Sederhana ... 36

Tabel 3.6. Hasil Uji Reliabilitas Metode Cronbach`s Alpha ... 38

Tabel 3.7. Hasil Uji Reliabilitas Setiap Item ... 38

Tabel 3.8. Kriteria Daya Beda ... 40

Tabel 3.9. Daya Beda Setiap Item Soal ... 40

Tabel 3.10. Kriteria Taraf Kesukaran ... 42

Tabel 3.11. Taraf Kesukaran Setiap Item Soal ... 42

Tabel 3.12. Jenis Data, Teknik Pengumpulan, Instrumen dan Sumber Data ... 44

Tabel 3.13. Interval Kategori ... 47

Tabel3.14. Klasifikasi Normal Gain ... 48

Tabel 4.1. Data Skor Pre Test ... 57

Tabel 4.2. Data Skor Post Test ... 64

Tabel 4.3. Data Statistik SkorPre Test ... 66

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Skor Pre Test ... 67

Tabel 4.5. Interval Kategori Kemampuan Membaca Pemahaman ... 70

Tabel 4.6. Kategori Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Sebelum Menggunakan Strategi PQ4R ... 70

Tabel 4.7. Data Statistik Skor Post Test ... 71

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Skor Pre Test ... 72

Tabel 4.9. Kategori Kemampuan Membaca Pemahaman Setelah Menggunakan Strategi PQ4R ... 73


(11)

ix

Halaman Tabel 4.11. Rekapitulasi Penghitungan Data Pre Test, Post Test, Normal Gain

dan Interval Kategori ... 77

Tabel 4.12. Rekapitulasi Persentase Kategori Kemampuan Membaca Pemahaman ... 79

Tabel 4.13. Hasil Uji Normalitas One Samples Kolmogorov-Smirnov ... 81

Tabel 4.14. Hasil Uji Homogenitas Data Pre Test dan Post Test ... 83


(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Alur Kerangka Berpikir ... 26

Gambar 3.1. Desain Penelitian One Group Pre Test-Post Test Design ... 28

Gambar 4.1. Distribusi Frekuensi Skor Pre Test... 68

Gambar 4.2. Grafik Kategori Kemampuan Membaca Pemahaman Sebelum Menggunakan Strategi PQ4R ... 71

Gambar 4.3. Grafik Distribusi Frekuensi Skor Pre Test ... 73

Gambar 4.4. Grafik Kategori Kemampuan Membaca Pemahaman Setelah Menggunakan Strategi PQ4R ... 74

Gambar 4.5. Grafik Rekapitulasi Persentase Kategori Kemampuan Membaca Pemahaman... 79

Gambar 4.6. Kurva Uji Normalitas Data Skor Pre Test ... 81

Gambar 4.7. Kurva Uji Normalitas Data Skor Post Test ... 82


(13)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Keputusan Direktur UPI Kampus Tasikmalaya ... 98

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Penilitian untuk Kantor Kesbang dan Politik ... 99

Lampiran 3 Surat Permohonan Ijin Penilitian untuk Dinas Pendidikan ... 100

Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian dari Kantor Kesbang dan Politik ... 101

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya . 102 Lampiran 6 Surat Keterangan Penilitian dari SDN Galunggung ... 103

Lampiran 7 Instrumen Soal ... 104

Lampiran 8 Tabulasi Skor Uji Coba Instrumen ... 111

Lampiran 9 Output Hasil Uji Validitas Instrumen ... 113

Lampiran 10 Output Hasil Analisis Korelasi Sederhana ... 114

Lampiran 11 Output Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ... 118

Lampiran 12 Hasil Penghitungan Tingkat Kesukaran ... 119

Lampiran 13 Hasil Penghitungan Daya Pembeda ... 121

Lampiran 14 Tabulasi Skor Pre Test ... 123

Lampiran 15 Rekapitulasi Skor Siswa pada Treatment 1, Treatment 2, Treatment 3 ... 124

Lampiran 16 Hasil Belajar Siswa... 125

Lampiran 17 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran 1 ... 132

Lampiran 18 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran 2 ... 138

Lampiran 19 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pembelajaran 3 ... 144

Lampiran 20 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran 1 ... 154

Lampiran 21 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran 2 ... 158

Lampiran 22 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran 3 ... 162

Lampiran 23 Tabulasi Skor Post Test ... 166

Lampiran 24 Hasil Belajar Siswa... 168

Lampiran 25 Output Hasil Uji Asumsi ... 174


(14)

xii

Halaman Lampiran 27 Profil SDN Galunggung ... 176 Lampiran 28 Foto-Foto Penelitian ... 178


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pembelajaran bahasa Inggris sangat penting diberikan di sekolah dasar untuk mengenalkan bahasa asing kepada siswa. Secara umum pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar diarahkan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa siswa sehingga mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris.

Mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar berkedudukan sebagai mata pelajaran muatan lokal (mulok) pilihan. Sesuai dengan peraturan Depdiknas dalam Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKLSP) dasar dan menengah (2006, hlm. 95) bahwa “Sehubungan dengan hal tersebut, perlu ditetapkan standar kompetensi bahasa Inggris bagi SD/MI yang menyelenggarakan mata pelajaran bahasa Inggris sebagai muatan lokal”. Kedudukan bahasa Inggris sebagai mata pelajaran muatan lokal (mulok) pilihan, berakibat pada penyelenggaraan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. Sekolah memiliki kebijakan masing-masing untuk menyelenggarakan pembelajaran bahasa Inggris atau tidak.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 23 Desember 2013, bahasa Inggris dipilih menjadi mata pelajaran muatan lokal (mulok) yang diselenggarakan mulai dari kelas satu sampai kelas enam. Adapun alokasi waktu pembelajaran untuk setiap tingkatan kelas disamakan, yaitu selama dua jam pelajaran atau 2x35 menit dalam satu minggu. Tidak hanya itu, di SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya menjadikan bahasa Inggris sebagai pengembangan diri yang dilaksanakan setiap hari Senin. Waktu pelaksanaannya sepulang sekolah selama satu jam pelajaran.

Setiap pelaksanaan pembelajaran tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Begitu juga dengan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar tentu memiliki


(16)

2

tujuan tertentu. Secara sederhana pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar bertujuan untuk mengenalkan bahasa Inggris pada siswa tingkat sekolah dasar dan untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Penjelasan mengenai tujuan pembelajaran bahasa Inggris, tercantum dalam peraturan dari Depdiknas dalam Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKLSP) dasar dan menengah (2006, hlm. 4) berikut ini.

Mata Pelajaran bahasa Inggris di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam konteks sekolah. 2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.

Aspek yang berhubungan dengan pengembangan kompetensi berkomunikasi, terdapat pada empat keterampilan berbahasa dalam pembelajaran bahasa Inggris yaitu, mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), dan menulis (writing). Seluruh keterampilan tersebut didukung oleh pemahaman siswa mengenai pronounciation (pengucapan), vocabulary

(kosakata), dan grammar (tata bahasa). Setiap keterampilan berbahasa berkaitan erat dengan keterampilan berbahasa lainnya. Keterampilan mendengarkan berkaitan dengan keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Begitu juga proses pembelajaran tidak terlepas dari aspek keterampilan berbahasa. Oleh karena itu, siswa diharapkan dapat menguasai keterampilan berbahasa secara meyeluruh.

Aplikasi dari setiap aspek keterampilan berbahasa tercantum dalam program pembelajaran bahasa Inggris. Program pembelajaran memuat berbagai rincian kegiatan yang akan dicapai dalam satu semester dan satu tahun. Selain itu, dalam program pembelajaran dicantumkan beberapa standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa.

Kemampuan berkomunikasi siswa tidak hanya terbatas melalui lisan saja. Akan tetapi, siswa harus mampu berkomunikasi melalui tulisan. Salah satu


(17)

3

komunikasi melalui tulisan dapat diwujudkan dalam kegiatan membaca. Membaca menuntut seseorang untuk berinteraksi dengan simbol-simbol tulisan yang mengandung makna tertentu. Saat membaca, siswa melibatkan proses berpikirnya untuk mengambil informasi dari teks bacaan. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kemampuan membaca dengan baik. Menurut Anderson, N. J. (1999, hlm. 1) menyatakan bahwa “Reading is an active, fluent process which involves

the reader and the reading materials in building meaning”.

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa membaca adalah suatu aktivitas atau proses yang melibatkan pembaca dan teks bacaan dalam membangun makna. Membaca membuat siswa banyak mendapatkan transfer ilmu pengetahuan untuk mengembangkan pengetahuannya.

Studi pendahuluan dilaksanakan untuk mengetahui kondisi pembelajaran membaca teks berbahasa Inggris di sekolah dasar. Melalui wawancara kepada beberapa orang orang guru bahasa Inggris sekolah dasar di Kota Tasikmalaya, diperoleh data bahwa pembelajaran membaca teks bahasa Inggris diberikan sejak kelas satu sampai kelas enam. Tingkatan membaca untuk kelas rendah (kelas satu sampai kelas tiga) lebih berorientasi pada membaca nyaring, sedangkan kelas tinggi (kelas empat sampai kelas enam) lebih berorientasi pada membaca dalam hati, sebagai bentuk kelanjutan dari membaca nyaring.

Pembelajaran membaca di sekolah dasar terbagi dua, yaitu membaca nyaring dan membaca dalam hati, salah satunya membaca pemahaman. Pembelajaran membaca yang diajarkan untuk kelas V sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) kelas V semester II dari Depdiknas dalam Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKLSP) dasar dan menengah (2006, hlm. 97), yaitu:

Standar Kompetensi (SK): 7. Memahamai tulisan bahasa Inggris dari teks deskriptif bergambar sangat sederhana dalam konteks sekolah. Kompetensi Dasar (KD): 7.2 Memahami kalimat, pesan tertulis, dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana secara tepat dan berterima.

Berdasarkan SK dan KD tersebut, siswa diharapkan dapat memahami kalimat, pesan tertulis dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana. Membaca pemahaman merupakan proses pengambilan dan pembangunan makna melalui


(18)

4

interaksi dan keterlibatan antara pembaca dengan bahasa tulis. Pemahaman menjadi aspek penting dalam kegiatan membaca, karena kemampuan membaca sangat berpengaruh pada pemahaman terhadap teks bacaan. Kemampuan membaca berkaitan erat dengan teknik saat membaca dan tingkat pemahaman pada teks bacaan.

Kemungkinan siswa mengalami permasalahan saat membaca teks bacaan bahasa Inggris khususnya teks deskriptif selalu ada, yaitu kesulitan memahami isi atau makna dari teks. Hal yang sama terjadi pada siswa kelas V di SDN Galunggung Kota Tasikmalaya yang kesulitan memahami teks deskriptif bahasa Inggris. Kesulitan siswa memahami teks deskriptif dilatarbelakangi oleh adanya faktor siswa dan faktor guru. Faktor siswa yang mempengaruhi pemahaman terhadap teks bacaan, yaitu pengenalan huruf, pemahaman kosakata, pemahaman istilah dalam bahasa Inggris, pemahaman struktur bacaan, dan pengalaman siswa. Faktor yang timbul dari siswa masih berkaitan dengan faktor guru, yaitu pengetahuan dan pengalaman guru yang berhubungan dengan aktivitas pembelajaran membaca pemahaman, ditandai dengan penggunaan strategi yang tidak tepat saat mengajarkan membaca pemahaman. Apabila pembelajaran membaca pemahaman yang tidak efektif terus dibiarkan tanpa ada penanganan, lama-kelamaan dapat berdampak buruk bagi perkembangan ilmu pengetahuan siswa.

Permasalahan siswa dalam membaca pemahaman yang timbul akibat pembelajaran membaca pemahaman yang tidak efektif terlihat dalam ketidakmampuan siswa menjawab pertanyaan berkaitan dengan teks bacaan. Soal berisi pertanyaan berkaitan dengan teks bacaan menjadi salah satu bentuk penilaian (assessment) dalam pembelajaran membaca pemahaman supaya guru dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap teks bacaan.

Pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris di SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, berlangsung dengan cara partner. Maksudnya, apabila ada kosakata yang sulit, maka temannya dijadikan partner. Namun, hal ini kurang mendukung ketika partner tidak mengetahui makna suatu kata, maka partner tidak dapat membantu temannya yang mengalami kesulitan.


(19)

5

Salah satu strategi pembelajaran membaca pemahaman untuk memahami isi teks bacaan adalah strategi PQ4R. Penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman dapat membantu siswa memahami teks bacaan khususnya teks deskriptif dan membantu guru mengetahui cara berpikir siswa terhadap teks bacaan melalui langkah-langkah yaitu, Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

Review. Disamping itu, siswa dapat menggunakan strategi PQ4R untuk membaca

jenis teks lainnya.

Sekolah dasar merupakan pendidikan dasar yang menjadi tumpuan untuk membangun pola berpikir siswa. Karakteristik siswa sekolah dasar yang berorientasi pada proses, harus diperhatikan guru supaya dapat menyajikan kegiatan pembelajaran yang berisi proses untuk melatih pola berpikir siswa. Menurut Piaget (dalam Cameron, 2001, hlm. 4), ‘We can take from Piaget the

very important idea of the child as an active learner and thinker, constructing his or her own knowledge from working with object or ideas’.

Berdasarkan teori Piaget tersebut, siswa merupakan pembelajar aktif berpikir untuk membangun pengetahuan melalui proses kerja terhadap suatu objek. Oleh karena itu, strategi PQ4R dipandang efektif digunakan oleh guru dalam pembelajaran membaca pemahaman. Langkah-langkah yang dilakukan oleh siswa merupakan proses belajar membangun pengetahuan melalui interaksi dengan objek, yaitu teks bacaan. Langkah-langkah dalam strategi PQ4R membantu siswa mengenali struktur teks dan istilah-istilah yang tidak dipahami. Dengan demikian, siswa dapat memahami isi atau makna dari teks bacaan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik mengadakan penelitian eksperimen tentang penerapan PQ4R di sekolah dasar. Penelitian ini berjudul “Efektivitas Penerapan Strategi PQ4R Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Teks Bahasa Inggris Siswa Sekolah Dasar”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Penelitian tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya permasalahan. Penulis sebelumnya sudah melakukan studi pendahuluan di SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Hasil dari studi pendahuluan diketahui mengenai


(20)

6

permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris di SDN Galunggung, yaitu:

1. Strategi membaca yang digunakan oleh guru belum efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.

2. Siswa kurang berminat dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris.

3. Kesulitan siswa memahami isi teks bahasa Inggris, dikarenakan keterbatasan

vocabulary bahasa Inggris siswa.

4. Belum pernah dilaksanakannya strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Fokus permasalahan dalam penelitian ini berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, berkaitan dengan efektivitas penerapan strategi PQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman bahasa Inggris siswa kelas V SDN Galunggung. Supaya permasalahan penelitian semakin jelas, maka rumusan masalah diuraikan menjadi beberapa pertanyaan berikut ini.

a. Bagaimana kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V di SDN Galunggung sebelum menggunakan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris?

b. Bagaimana kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V di SDN Galunggung setelah menggunakan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris?

c. Bagaimana efektivitas penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN Galunggung?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dibuat untuk mengetahui efektivitas penerapan strategi

PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris di kelas V


(21)

7

Inggris siswa sekolah dasar. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, dibawah ini dijelaskan tujuan dari pelaksanaan penelitian ini.

a. Mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V di SDN Galunggung sebelum menggunakan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris.

b. Mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V di SDN Galunggung setelah menggunakan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris.

c. Mendeskripsikan efektivitas penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN Galunggung?

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Manfaat teroritis hasil penelitian ini, yaitu menemukan dan mendeskripsikan efektivitas penerapan strategi PQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa SDN Galunggung. Hasil penelitian ini dapat mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai efektivitas penerapan strategi PQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa sekolah dasar.

2. Manfaat Praktis

Manfaat hasil penelitian menjelaskan jawaban dari beberapa rumusan masalah penelitian. Manfaat praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, lembaga pendidikan, peneliti, dan penelitian selanjutnya, yang dijelaskan pada uraian berikut ini.

a. Siswa

Manfaat penelitian bagi siswa adalah dapat menggunakan strategi PQ4R dalam membaca pemahaman teks deskriptif bahasa Inggris dan mata pelajaran lainnya.

b. Guru

Manfaat penelitian bagi guru adalah masukan untuk pemilihan strategi


(22)

8

c. Lembaga pendidikan

Manfaat penelitian bagi lembaga pendidikan adalah hasil penelitian dari penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman dapat menjadi pedoman untuk pembelajaran bahasa Inggris.

d. Peneliti

Manfaat penelitian bagi peneliti adalah dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai efektivitas penerapan strategi PQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa SDN Galunggung.

e. Penelitian selanjutnya

Manfaat penelitian bagi penelitian selanjutnya adalah penelitian ini dapat menjadi dasar atau landasan bagi terlaksananya penelitian selanjutnya untuk lebih mengembangkan PQ4R dalam membaca pemahaman bahasa Inggris.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur penulisan dalam skripi ini terbagi menjadi lima bab yang dijelaskan berikut ini.

1. BAB I Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bagian awal skripsi. Berisi mengenai uraian latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Latar belakang menjelaskan landasan pelaksanaan penelitian dan pentingnya penelitian dilaksanakan. Identifikasi masalah penelitian menjelaskan fokus permasalahan dalam penelitian. Dilakukan pembatasan masalah supaya teori dan variabel menjadi lebih fokus. Rumusan masalah berisi pertanyaan yang jawabannya dicari melalui penelitian. Tujuan penelitian berisi hal-hal yang ingin dicapai dari penelitian. Manfaat penelitian berisi penjelasan manfaat yang didapatkan setelah penelitian. Hasil penelitian disusun menjadi sebuah skripsi menurut sistematika penulisan skripsi yang dijelaskan dalam struktur oraganisasi skripsi.

2. BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis.

Kajian pustaka merupakan bagian skripsi yang menjelaskan dan mengkaji berbagai teori sesuai dengan masalah penelitian. Teori dalam kajian pustaka


(23)

9

berfungsi sebagai landasan teoritis bagi penulis dalam menentukan kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka pemikiran menjelaskan pola pikir dalam melihat hubungan antarvariabel penelitian. Hipotesis merupakan penjelasaan mengenai dugaan sementara terhadap hasil penelitian.

3. BAB III Metode Penelitian

Metode penelitian menjelaskan mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Lokasi dan subjek penelitian berisi penjelasan lokasi dan subjek penelitian. Desain penelitian berisi penjelasan alur penelitian mulai dari perencanaan hingga penyusunan laporan. Definisi operasional berisi definisi dari variabel dalam penelitian. Instrumen penelitian berisi penjelasan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Proses pengembangan istrumen merupakan berisi penjelasan proses uji validitas, uji reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran. Teknik pengumpulan data berisi penjelasan mengenai cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data penelitian. Selanjutnya, analisis data berisi penjelasan dari pengolahan dan analisis data. Cara-cara yang dilakukan oleh penulis untuk mengolah dan menganalisis data dijelaskan dalam teknik analisis data.

4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bagian penting dalam BAB IV, yaitu hasil pengolahan dan analisis data penelitian serta pembahasan mengenai hasil pengolahan dan analisis data berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan penelitian, dan hipotesis. Deskripsi hasil pengolahan dan analisis data dengan menggunakan statistik dapat menjawab beberapa rumusan masalah penelitian dan hipotesis, sehingga hasil pembahasan dapat digunakan untuk menarik kesimpulan.

5. BAB V Simpulan dan Saran

Simpulan dan Saran memuat simpulan yang dapat diambil oleh peneliti terhadap hasil pengolahan dan analisis data. Selain itu, memuat saran yang ditujukan untuk pembuat kebijakan, pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, dan peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian yang menjadikan penelitian ini sebagai landasan.


(24)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas V A SDN Galunggung yang berlokasi di Jalan Galunggung No. 14, Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya. SDN Galunggung dipilih menjadi lokasi penelitian atas beberapa pertimbangan, yaitu adanya kesulitan dalam memahami isi teks bahasa Inggris, belum pernah digunakan strategi PQ4R dalam membaca pemahaman, dan SDN Galunggung melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris pada setiap kelas, mulai dari kelas I sampai kelas VI sebagai mata pelajaran muatan lokal (mulok).

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi dari objek/subjek yang mewakili kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk diteliti kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012, hlm. 117). Oleh karena itu, populasi dapat dikatakan sebagai kumpulan dari objek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu. Objek penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah siswa kelas V A SDN Galunggung yang berjumlah 29 orang, dengan rincian jumlah siswa laki-laki berjumlah 15 orang dan siswa perempuan berjumlah 14 orang.

3. Sampel Penelitian

Berdasarkan populasi yang telah ditentukan, penulis menentukan sampel penelitian. Sampel merupakan bagian atau objek penelitian yang diambil sesuai karakteristik tertentu sebagai data dalam penelitian dari jumlah populasi (Sugiyono, 2012, hlm. 118). Sampel untuk keperluan data penelitian harus representatif atau mewakili karakteristik yang sesuai untuk pengumpulan data.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Teknik sampling jenuh artinya menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel (Sugiyono, 2012, hlm. 124). Penentuan teknik sampling jenuh dalam penelitian ini dilakukan karena jumlah populasi relatif kecil yakni kurang


(25)

28

dari 30 orang. Sehingga hasil dari penelitian ini dapat memuat generalisasi dengan kesalahan relatif kecil. Oleh karena itu, sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V A SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya yang berjumlah 29 orang, terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan.

B. Desain Penelitian

Beberapa bentuk desain eksperimen dalam penelitian, yaitu:

”Pre-Experimental Design, True ”Pre-Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental (Sugiyono, 2012, hlm. 108). Desain penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pre experimental dengan menggunakan desain

one-group pretes-posttest design. Terdapat pre test, berupa tes sebelum diberikan

perlakuan. Sampel diberi pre test untuk mengetahui kemampuan awal membaca pemahaman siswa. Kemudian diberi perlakuan strategi PQ4R untuk menindaklanjuti hasil pre test. Setelah itu, untuk mengetahui pengaruh sebagai efektivitas dari strategi PQ4R, dilakukan post test setelah perlakuan (treatment).

Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:

Gambar 3.1.

Desain One-Group Pre test-Post test Design

Keterangan :

O1 = nilai pre test (sebelum diberi perlakuan) O2 = nilai post test (setelah diberi perlakuan)

X = perlakuan atau treatment dengan strategi PQ4R

Gambar 3.1., menggambarkan bahwa dalam penelitian dengan one-group

pretes-posttest design, terdiri dari: pre test, perlakuan (treatment), dan post test.

Setelah melaksanakan rangkaian tersebut, maka diketahui hasil dari pelaksanaan penelitian.


(26)

29

C. Metode Penelitian

Penelitian mengenai efektivitas penerapan PQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman bahasa Inggris siswa sekolah dasar, menggunakan metode penelitian eksperimen. Tujuan dilakukannya penelitian dengan metode eksperimen yaitu untuk mengetahui efektivitas dari penerapan suatu perlakuan atau pengaruh dari perlakuan tertentu terhadap suatu kondisi yang terjadi. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian untuk mencari pengaruh dari perlakuan tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2012, hlm. 107). Penggunaan metode eksperimen dalam penelitian ini untuk mengetahui efektivitas dari penerapan PQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman bahasa Inggris siswa sekolah dasar, khusunya siswa kelas V A SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian diperlukan supaya pelaksanaan penelitian berjalan dengan terencana dan sistematis. Arikunto (2010, hlm. 61) menjelaskan bahwa “Prosedur penelitian terdiri dari, pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pembuatan laporan penelitian”. Berdasarkan pada penjelasan tersebut, prosedur penelitian yang dilakukan terbagi menjadi tiga tahap, yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap pembuatan laporan penelitian. 1. Tahap Perencanaan

a. Membuat istrumen penelitian untuk mengumpulkan data. b. Melakukan pengujian instrumen.

c. Menganalisis instrumen.

d. Membuat perijinan penelitian ke Kantor KESBANG dan Dinas Pendidikan. e. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

RPP disusun untuk setiap kompetensi dasar yang dilaksanakan. Komponen yang terdapat dalam RPP, meliputi: identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (BSNP, 2007, hal. 8-11)


(27)

30

2. Tahap Pelaksanaan

a. Melakukan tes awal (pre test) untuk mengetahui kemampuan awal siswa. b. Memberikan perlakuan (treatment) dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan strategi PQ4R saat pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris.

c. Melakukan tes akhir (post test) untuk mengukur kemampuan siswa dalam membaca pemahaman teks setelah diberikan perlakuan.

Adapun jadwal penelitian mulai dari pre test, perlakuan (treatment), dan

post test dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1.

Jadwal Penelitian Strategi PQ4R

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan

1. Kamis/3 April 2014 08.40 – 09.50 Pre test

2. Kamis/10 April 2014 08.40 – 09.50 Treatment strategi PQ4R ke-1

3. Kamis/17 April 2014 08.40 – 09.50 Treatment strategi PQ4R ke-2

4. Kamis/24 April 2014 08.40 – 09.50 Treatment strategi PQ4R ke-3

5 Rabu/30 April 2014 08.40 – 09.50 Post Test

Tabel 3.1., menunjukkan bahwa penelitian dimulai dengan pre test pada tanggal 03 April 2014 pukul 08.40 - 09.50. Satu minggu setelah pre test, penulis mulai melakukan perlakuan (treatment) pertama pada tanggal 10 April 2014 pukul 08.40 – 09.50. Selanjutnya, untuk perlakuan (treatment) kedua dan ketiga secara berturut-turut dilaksanakan pada tanggal 17 dan 24 April 2014 pukul 08.40 – 09.50. Setelah tiga kali pelaksanaan perlakuan (treatment) selesai, penulis memberikan post test pada tanggal 30 April 2014 pukul 08.40 – 09.50.

3. Tahap Analisis Data dan Penulisan Laporan

a. Melakukan analisis deskriptif terhadap hasil pre test dan post test; b. Melakukan klasifikasi kemampuan membaca pemahaman siswa; c. Melakukan uji statistik untuk membuktikan hipotesis.


(28)

31

E. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan dan segala bentuk kondisi yang dikendalikan untuk diteliti atau dipelajari sehingga diperoleh informasi, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012, hlm. 60). Terdapat dua macam variabel dalam penelitian ini, yaitu strategi PQ4R sebagai variabel independen (bebas), karena merupakan variabel atau kondisi yang mempengaruhi sehingga menjadi sebab perubahan yang muncul pada dependen (terikat) dan kemampuan membaca pemahaman sebagai variabel dependen (terikat), karena merupakan variabel yang dipengaruhi oleh suatu kondisi atau menjadi akibat yang muncul dari perlakuan variabel bebas (independen).

Menghindari adanya kesalahpahaman, penulis menjelaskan definisi mengenai strategi PQ4R dan kemampuan membaca pemahaman berikut ini. 1. Membaca pemahaman merupakan salah satu pembelajaran membaca di

Sekolah dasar untuk melatih kemampuan siswa dalam membaca dan mengambil informasi penting dari teks. Kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris difokuskan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memahami teks deskriptif bahasa Inggris bertemakan Pet di kelas V A SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya.

2. Strategi PQ4R merupakan strategi membaca pemahaman yang meliputi langkah-langkah Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review. Strategi

PQ4R diawali oleh tahap preview, yaitu siswa membaca selintas teks sebelum

membaca secara keseluruhan. Tahap question, yaitu siswa mengajukan beberapa pertanyaan berdasarkan teks dengan menggunakan kata tanya what,

where, when, who, why, dan how. Tahap read, siswa membaca teks secara

aktif dan memberikan beberapa tanggapan terhadap teks serta siswa mencari jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan. Tahap reflect merangsang siswa untuk menghubungkan isi teks dengan pengalamannya. Siswa kembali mengingat informasi dari teks dalam tahap recite. Siswa menyebutkan kembali pertanyaan dan jawaban, serta menyebutkan hal-hal penting dari teks. Supaya lebih menguatkan ingatan siswa, pada tahap review siswa membaca kembali teks keseluruhan untuk meyakinkan informasi yang telah diperoleh.


(29)

32

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati supaya dapat memperoleh data yang diinginkan (Sugiyono, 2012, hlm. 148). Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data, terdiri dari:

1. Tes objektif berupa soal true or false dan soal multiple choice. Teks objektif dilakukan pada pre test dan post test. Total soal yang dikerjakan siswa berjumlah 20 nomor. Jika jawaban benar diberi skor satu dan jika jawaban salah diberi skor nol. Tabel dibawah ini menjelaskan kisi-kisi instrumen sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.

Tabel 3.2.

Kisi-Kisi Soal Tes Objektif

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Indikator Soal Bentuk Soal No Soal Membaca 1. Memahami tulisan bahasa Inggris sangat sederhana dalam konteks sekolah.

1.2 Memaha-mi kalimat, pesan tertulis dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana secara tepat dan

berterima.

Mengidentifi-kasi

informasi yang terdapat dalam pesan tertulis sangat sederhana. Menentu-kan informasi dengan tepat sesuai isi bacaan.

True-false

1-9

Mengidentifi kasi teks deskriptif bergambar sangat sederhana. Menentu-kan informasi yang sesuai dengan isi teks deskriptif bergambar Multi-ple choice 10-20

Tabel 3.2., memperlihatkan kisi-kisi instrumen yang diambil berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Ketentuan Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Sedangkan indikator pencapaian hasil belajar siswa dirumuskan oleh penulis sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Indikator soal disusun


(30)

33

sebagai rumusan untuk mencapai indikator pencapaian hasil belajar. Adapun soal dibuat dalam bentuk true or false sebanyak sembilan nomor untuk indikator pertama dan multiple choice sebanyak 11 nomor untuk indikator kedua.

2. Lembar observasi digunakan untuk mengobservasi penerapan strategi PQ4R. Observasi dilakukan terhadap penulis sebagai guru pengajar bahasa Inggris dan observernya guru bahasa Inggris di SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Lembar observasi pelaksanaan strategi PQ4R ini dikonsultasikan dengan ahli untuk menilai validitasnya.

Tabel 3.3.

Kisi-Kisi Lembar Observasi Pelaksanaan Strategi PQ4R

Kegiatan Guru dan Siswa

Waktu Pembelajaran

Jenis Kegiatan Item Kegiatan Awal Apersepsi dan

Motivasi 1-4

Kegiatan Inti

Preview 5-7

Question 8-10

Read 11-12

Reflect 13

Recite 14

Review 15

Kegiatan Akhir Menutup

Pembelajaran 16-18

Berdasarkan tabel 3.3., kegiatan pembelajaran dibagi menjadi kegiatan awal berupa apersepsi dan motivasi sebanyak empat item, kegiatan inti berupa penjabaran dari langkah-langkah strategi PQ4R sebanyak 11 item, dan kegiatan akhir berupa kegiatan menutup pembelajaran sebanyak tiga item.

G. Proses Pengembangan Intrumen Penelitian

Setelah instrumen selesai dibuat, langkah selanjutnya yang harus dilakukan yaitu menguji istrumen penelitian. Pengujian istrumen penelitian meliputi, uji validitas dan uji reliabilitas. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 173):

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Instrumen yang reliabel adalah istrumen yang bila


(31)

34

digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Pengembangan instrumen penelitian dilakukan melalui pengujian validitas item. Caranya mengorelasikan antara skor item dalam instrumen dengan skor total yang diperoleh. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan program

Microsoft Excel 2010 dan SPSS 16.0. Validitas konstruk dapat diketahui dengan

melakukan analisis terhadap setiap item soal. Sedangkan, untuk mengetahui validitas empiris dilakukan uji statistik dengan cara menghitung korelasi Pearson

Product Moment dan Corrected Item-Total Correlation.

1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas isntrumen penelitian yang digunakan yaitu uji validitas item. Tujuannya untuk mengukur ketepatan setiap item dari instrumen penelitian dalam mengukur sesuatu yang akan diukur. Validitas dari setiap item dilihat dari nilai valid (rhitung) antara skor item dengan skor total item. Hasil penghitungan uji validitas diputuskan sesuai dengan kaidah untuk mengetahui kelayakan suatu item. Penghitungan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS

16.0. dan diolah pada Microsoft Excel 2010. Berikut ini langkah-langkah uji

validitas item dengan menggunakan metode Corrected Item-Total Correlation (diadaptasi dari Priyatno, 2013, hlm. 31-33).

a. Buka program SPSS 16.0;

b. Ketik item1 sampai item20 dan skortotalitem pada kolom Name; ketik item 1 sampai item 20 dan skor total item pada kolom Label ; pilih Scale pada Measure. Kolom lainnya dapat diabaikan;

c. Klik Data View. Masukkan data;

d. Pilih menu Analyze >> Scale >> Reliability Analysis;

e. Masukkan semua item dan skor total item ke kotak Variables;

f. Klik Statistics. Beri tanda ceklis () pada Scale If Item Deleted. Klik Ok; g. Pengujian setiap item menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05.

Kriteria pengujiannya sebagai berikut:

1) Jika r hitung ≥ r tabel (uji dua sisi dengan sig. 0,05), maka item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).


(32)

35

2) Jika r hitung < r tabel (uji dua sisi dengan sig. 0,05), maka item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid). Nilai hitung validitas terdapat pada tabel Corrected Item-Total Correlation. Besarnya nilai hitung validitas (rhitung) dibandingkan dengan nilai validitas tabel (rtabel) dari Product Moment yang disesuaikan dengan jumlah responden. Instrumen diujicobakan pada 30 responden siswa kelas V A. Oleh karena itu, nilai rtabel dicari menggunakan signifikansi (α = 0,05) dengan uji dua sisi, N = 30, dan df = 28 (N - 2). Dihasilkan rtabel sebesar 0,361.

Setiap item dihitung korelasinya terhadap skor total untuk melihat tingkat kekuatan korelasi. Penghitungan ini menggunakan program SPSS 16.0 dengan cara Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson). Berikut ini langkah-langkah penghitungan koefisien korelasi (diadaptasi dari Priyatno, 2013, hlm. 117-122). a. Buka program SPSS 16.0;

b. Klik Variable View;

c. Ketik item1 sampai item20 dan skortotalitem pada kolom Name; ketik item 1 sampai item 20 dan skor total item pada kolom Label ; pilih Scale pada Measure. Kolom lainnya dapat diabaikan;

d. Klik Data View. Masukkan data;

e. Pilih menu Analyze >> Correlate >> Bivariate;

f. Masukkan semua item dan total skor item ke kotak Variables, klik Ok. Tandai ceklis (√) pada kotak pearson, two-tailed, flag significant correlations.

Kaidah keputusan analisis korelasi diambil dari Sugiyono. Berikut ini pedoman yang digunakan untuk analisis korelasi dalam penelitian ini.

Tabel 3.4.

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,0 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah


(33)

36

Tabel 3.4.

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi (Lanjutan)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

(Sugiyono, 2012, hlm. 257)

Tabel 3.4., menunjukkan interpretasi tingkat korelasi antaritem jika dilihat dari koefisien korelasi antara skor setiap item dengan skor total.

Rekapitulasi hasil uji validitas dengan cara Pearson Product Moment dan analisis korelasi sederhana dengan cara Bivariate Pearson disajikan pada tabel.

Tabel 3.5.

Hasil Uji Validitas Instrumen dan Analisis Korelasi Sederhana

No.

Nilai Hitung Validitas

(rhitung)

Nilai Tabel Validitas

(rtabel)

Keputusan Koefisien Korelasi

Tingkat Hubungan

1. 0,367 0,361 Valid 0,412 Sedang

2. 0,529 0,361 Valid 0,559 Sedang

3. 0,529 0,361 Valid 0,561 Sedang

4. 0,547 0,361 Valid 0,578 Sedang

5. 0,363 0,361 Valid 0,400 Sedang

6. 0,593 0,361 Valid 0,624 Kuat

7. 0,433 0,361 Valid 0,472 Sedang

8. 0,414 0,361 Valid 0,454 Sedang

9. 0,527 0,361 Valid 0,562 Sedang

10. 0,414 0,361 Valid 0,455 Sedang

11. 0,502 0,361 Valid 0,541 Sedang

12. 0,545 0,361 Valid 0,581 Sedang

13. 0,417 0,361 Valid 0,449 Sedang


(34)

37

Tabel 3.5.

Hasil Uji Validitas Instrumen dan Analisis Korelasi Sederhana (Lanjutan)

No.

Nilai Hitung Validitas

(rhitung)

Nilai Tabel Validitas

(rtabel)

Keputusan Koefisien Korelasi

Tingkat Hubungan

15. 0,450 0,361 Valid 0,488 Sedang

16. 0,414 0,361 Valid 0,454 Sedang

17. 0,424 0,361 Valid 0,461 Sedang

18. 0,450 0,361 Valid 0,487 Sedang

19. 0,582 0,361 Valid 0,616 Kuat

20. 0,521 0,361 Valid 0,559 Sedang

Berdasarkan tabel 3.5., seluruh item nilai rhitung lebih besar dari rtabel. Hal ini memenuhi kriteria suatu item dinyatakan valid. Hasil penghitungan tingkat hubungan korelasi sedang sebanyak tujuh belas item dan kuat sebanyak tiga item. 2. Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen dikatakan reliabel jika instrumen digunakan beberapa kali mengukur objek yang sama, menghasilkan data yang tetap. Berikut ini langkah-langkah uji reliabilitas dengan program SPSS 16.0 dan metode Cronbach`s Alpha (diadaptasi dari Priyatno, 2013, hlm. 33-35).

a. Buka program SPSS 16.0;

b. Klik Variable View. Ketik item1 sampai item20 dan totalskoritem pada kolom Name; Ketik item 1 sampai item 20 dan total skor item pada kolom Label; pilih Scale pada kolom Measure. Kolom lainnya dapat diabaikan; c. Klik Data View. Masukkan data;

d. Pilih menu Analyze >> Scale >> Reliability. Masukkan ke kotak Variables semua item dan total skor item, klik Ok. Klik Statistics, pada kotak dialog

Descriptive for, beri tanda ceklis () pada Scale if item deleted; e. Kriteria pengujiannya sebagai berikut:


(35)

38

2) Jika nilai Cronbach`s Alpha if Item Deletednilai Cronbach`s Alpha, maka item-item pertanyaan dinyatakan reliabel.

3) Jika nilai Cronbach`s Alpha if Item Deletednilai Cronbach`s Alpha, maka item-item pertanyaan dinyatakan tidak reliabel.

Berikut ini tabel hasil penghitungan uji reliabilitas item berdasarkan penghitungan Cronbach`s Alpha dengan menggunakan program SPSS 16.0.

Tabel 3.6.

Hasil Uji Reliabilitas Metode Cronbach`s Alpha

Cronbach`s Alpha N of Items

.739 20

Tabel 3.6., menunjukkan hasil Cronbach`s Alpha sebesar 0,739 dari banyak responden 20. Selanjutnya, hasil penghitungan Cronbach`s Alpha If Item Deleted dari setiap item disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 3.7.

Hasil Uji Reliabilitas Setiap Item

No.

Cronbach`S Alpha If Item

Deleted

Cronbach`s Alpha Keputusan

1. 0,731 0,739 Reliabel

2. 0,728 0,739 Reliabel

3. 0,727 0,739 Reliabel

4. 0,727 0,739 Reliabel

5. 0,732 0,739 Reliabel

6. 0,724 0,739 Reliabel

7. 0,729 0,739 Reliabel

8. 0,730 0,739 Reliabel

9. 0,726 0,739 Reliabel

10. 0,729 0,739 Reliabel


(36)

39

Tabel 3.7.

Hasil Uji Reliabilitas Setiap Item (Lanjutan)

No.

Cronbach`S Alpha If Item

Deleted

Cronbach`s Alpha Keputusan

12. 0,725 0,739 Reliabel

13. 0,731 0,739 Reliabel

14. 0,722 0,739 Reliabel

15. 0,729 0,739 Reliabel

16. 0,730 0,739 Reliabel

17. 0,730 0,739 Reliabel

18. 0,729 0,739 Reliabel

19. 0,723 0,739 Reliabel

20. 0,725 0,739 Reliabel

Tabel 3.7., memperlihatkan seluruh nilai Cronbach`s Alpha If Item Deleted lebih besar dari nilai Cronbach`s Alpha. Sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, dapat disimpulkan bahwa setiap item memenuhi kriteria suatu item dinyatakan reliabel.

3. Daya Beda

Item soal yang dijadikan sebagai instrumen penelitian harus mempertimbangkan daya beda dari setiap item soal. Daya beda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Setiap item soal dihitung daya beda dengan bantuan aplikasi Microsoft Excel 2010 dengan rumus:

Keterangan:

J = Jumlah peserta tes


(37)

40

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Besar interval daya beda dan keputusan kriteria soal disajikan pada tabel. berikut ini.

Tabel 3.8. Kriteria daya beda

Daya Beda Kriteria

Bernilai negatif Sangat Jelek

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,40 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1,00 Sangat Baik

Batas minimal untuk nilai D adalah 0,00 – 0,20 dengan kriteria jelek

(Arikunto, 2010, hlm. 218)

Tabel 3.8., menunjukkan kriteria daya beda terbagi menjadi lima kategori, yaitu sangat jelek, jelek, cukup, baik, dan sangat baik. Adapun batasan minimal pada interval 0,00 – 0,20 dengan kriteria jelek. Jika kriteria soal sangat jelek, maka soal tersebut tidak layak untuk digunakan. Berikut ini disajikan hasil penghitungan daya beda setiap item soal.

Tabel 3.9.

Daya Beda Setiap Item Soal

Item Nilai

Daya Beda Kriteria

1 0,267 Cukup

2 0,400 Cukup


(38)

41

Tabel 3.9.

Daya Beda Setiap Item Soal (Lanjutan)

Item Nilai

Daya Beda Kriteria

4 0,467 Baik

5 0,267 Cukup

6 0,600 Baik

7 0,333 Cukup

8 0,333 Cukup

9 0,467 Baik

10 0,400 Cukup

11 0,600 Baik

12 0,400 Cukup

13 0,333 Cukup

14 0,600 Baik

15 0,333 Cukup

16 0,467 Baik

17 0,467 Baik

18 0,400 Cukup

19 0,467 Baik

20 0,467 Baik

Berdasarkan tabel 3.9 dapat dijelaskan dari 20 soal yang dibuat, soal tegolong dalam kriteria cukup dan baik, dengan rincian soal yang tergolong cukup berjumlah sepuluh nomor dan soal yang tergolong baik berjumlah sepuluh nomor. Tidak ada soal yang tergolong sangat baik, jelek, dan sangat jelek.

4. Taraf Kesukaran

Penghitungan taraf kesukaran akan memperlihatkan kriteria item soal yang digunakan, antara lain: mudah, sedang, atau sukar. Sehingga dapat diketahui kesukaran siswa dalam mengerjakan soal. Taraf kesukaran dihitung dengan


(39)

42

bantuan aplikasi Microsoft Excel 2010. Tingkat kesukaran item soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

P = Taraf kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

(Arikunto, 2010, hlm. 208).

Tabel dibawah ini menunjukkan interval dan kriteria taraf kesukaran item soal menurut Arikunto.

Tabel 3.10. Kriteria Taraf Kesukaran

Taraf Kesukaran Kriteria

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

(Arikunto, 2010, hlm. 210)

Tabel 3.10., menunjukkan tiga kriteria item soal, yaitu sukar, sedang, dan mudah dengan interval yang berbeda dengan panjang interval sebesar 0,30. Soal dikatakan sukar jika berada pada interval taraf kesukaran 0,00 – 0,30, soal dikatakan sedang jika berada pada interval taraf kesukaran 0,31 – 0,70, dan soal dikatakan mudah jika berada pada interval taraf kesukaran 0,71 – 1,00.

Berikut ini pemaparan hasil penghitungan taraf kesukaran setiap item soal Tabel 3.11.

Taraf Kesukaran Setiap Item Soal

Item Nilai

Taraf Kesukaran Kriteria

1 0,533 Sedang


(40)

43

Tabel 3.11.

Taraf Kesukaran Setiap Item Soal (Lanjutan)

Item Nilai

Taraf Kesukaran Kriteria

3 0,767 Mudah

4 0,767 Mudah

5 0,800 Mudah

6 0,700 Sedang

7 0,300 Sukar

8 0,700 Sedang

9 0,700 Sedang

10 0,667 Sedang

11 0,433 Sedang

12 0,600 Sedang

13 0,833 Mudah

14 0,700 Sedang

15 0,300 Sukar

16 0,700 Sedang

17 0,767 Mudah

18 0,733 Mudah

19 0,567 Sedang

20 0,567 Sedang

Berdasarkan tabel 3.11., dari 20 item soal, jumlah soal tergolong kategori mudah sebanyak tujuh nomor. Jumlah soal tergolong kategori sedang sebanyak sebelas nomor. Jumlah soal tergolong kategori sukar sebanyak dua nomor.

H. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data sangat penting dilakukan dalam penelitian untuk mendapatkan data tertentu. Sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono (2012, hlm.


(41)

44

193) bahwa “Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen dan kualitas pengumpulan data”. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang digunakan harus sesuai dengan data yang ingin diperoleh supaya mendapatkan data yang relevan dengan tujuan penelitian.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui instrumen primer dan instrumen sekunder. Instrumen primer sebagai instrumen pokok, berupa tes kemampuan membaca pemahaman siswa dalam bentuk tes objektif yang. Selain itu, ditambah dengan instrumen sekunder melalui observasi yang dilakukan oleh observer (guru bahasa Inggris) kepada penulis dan siswa terhadap pelaksanaan strategi PQ4R dalam kegiatan belajar mengajar.

Pengumpulan data dilakukan di kelas V A SDN Galunggung Kota Tasikmalaya mulai dari tanggal 3 April - 30 April 2014. Penulis menjadi guru dalam proses pembelajaran untuk meneliti kemampuan membaca pemahaman bahasa Inggris siswa kelas V A. Berikut ini tabel jenis data, teknik pengumpulan, instrumen dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.12.

Jenis Data, Teknik Pengumpulan, Instrumen dan Sumber Data

No

. Jenis Data

Teknik Pengumpulan Jenis Instrumen Sumber Data 1. Strategi PQ4R (Preview,

Question, Read, Reflect, Recite, Review)

Observasi Pedoman Observasi

Guru

2. Kemampuan Membaca Pemahaman

Tes Tulis Soal true-false dan multiple

choice

Siswa

Dari tabel 3.12., dapat dijelaskan bahwa ada dua jenis data yang dikumpulkan, yaitu penerapan strategi PQ4R, teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik observasi dengan jenis instrumen lembar observasi, dan sumber data dari guru. Selain itu, data kedua mengenai kemampuan membaca pemahaman, menggunakan teknik pengumpulan data tes tulis dengan jenis soal


(42)

45

1. Tes Tulis Membaca Pemahaman

Tes tulis menjadi instrumen untuk mengumpulkan data. Tes tulis dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu pre test dan post test. Pre test perlu dilaksanakan untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan siswa sebelum proses pembelajaran dengan strategi PQ4R. Sedangkan, post test dilaksanakan untuk mengumpulkan data mengenai kemampuan siswa setelah proses pembelajaran dengan strategi PQ4R. Tes tulis yang diberikan merupakan soal jenis true or false sebanyak sembilan nomor dan multiple choice sebanyak 11 nomor. Total soal yang diujikan sebanyak 20 nomor dengan tingkat kesukaran yang berbeda-beda.

2. Lembar Observasi Pelaksanaan Strategi PQ4R

Lembar observasi menjadi instrumen pendukung bagi penulis untuk menggambarkan proses pembelajaran dengan menggunakan strategi PQ4R. Lembar observasi ini tidak diujicobakan pada subjek penelitian, namun dikonsultasikan dengan ahli. Lembar observasi diisi dengan tanda ceklis (√) untuk setiap kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dan observer memberikan pendapat mengenai proses pembelajaran yang dilaksanakan.

I. Teknik Analisis Data

Data hasil penelitian diolah dan dianalisis dengan menggunakan kaidah penghitungan statistik. Sugiyono (2012, hlm. 207) menyatakan bahwa:

Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan penghitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan penghitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Data yang diperoleh adalah kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V A SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Kemampuan pemahaman siswa terhadap suatu bacaan diukur melalui tes berupa tes tulis dengan jumlah soal 20 nomor. Jenis soal yang diberikan berupa true or false sebanyak sembilan nomor dan multiple choice sebanyak sebelas nomor. Menurut


(43)

46

Arikunto (2010, hlm. 278), tahapan yang dilakukan untuk menganalisis data, yaitu:

1. Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan, yakni mengecek kelengkapan data untuk dianalisis. Data untuk pengolahan data diperiksa supaya jika masih terdapat data yang kurang, dilakukan penelitian kembali untuk pengumpulan data.

2. Tabulasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap tabulasi, yakni memberikan skor pada setiap item soal dan memasukan data ke dalam tabel. Selain itu, peneliti memberikan skor dan menghitung jumlah skor setiap siswa. Misalnya, skor 1 (satu) untuk benar dan skor 0 (nol) untuk salah.

3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis statistik, yakni menggunakan beberapa pengujian terhadap data dengan penghitungan statistik. Analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini, diantaranya:

a. Analisis Deskriptif Statistik

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang terkumpul tanpa membuat kesimpulan secara umum. Analisis ini dibantu dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 dan SPSS 16.0. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya pada BAB I. Analisis data deskriptif berguna untuk menjawab rumusan masalah:

1) Bagaimana kemampuan membaca pemahaman teks Bahasa Inggris siswa kelas V di SDN Galunggung sebelum menggunakan strategi PQ4R?

2) Bagaimana kemampuan membaca pemahaman teks Bahasa Inggris siswa kelas V di SDN Galunggung setelah menggunakan strategi PQ4R?

Data dari setiap responden diolah dengan menggunakan bantuan Microsoft

Excel 2010 untuk mentabulasi skor pre test dan post test dan SPSS 16.0 untuk


(44)

47

pengolahan data dalam mengolah data kemampuan membaca pemahaman siswa SDN Galunggung Kota Tasikmalaya, sebagai berikut:

1) Memberikan skor terhadap hasil pre test dan post test siswa; 2) Menghitung skor terhadap hasil pre test dan post test siswa;

3) Mengolah data menggunakan statistik terhadap skor pre test dan post test; 4) Membuat kategori terhadap skor pre test dan post test menggunakan pedoman

interval kategori kemampuan membaca pemahaman;

5) Melakukan penghitungan normal gain antara skor pre test dan post test untuk mengetahui efektivitas peningkatan hasil belajar;

6) Mendeksripsikan hasil pengujian statistik untuk mengetahui kualitas membaca pemahaman pada siswa kelas V SDN Galunggung Kota Tasikmalaya.

Setelah skor pre test dan post test ditabulasi dan dihitung, hasilnya kemudian dikategorikan menjadi beberapa kelompok untuk mengetahui kemampuan membaca siswa. Berikut ini kategori pengelompokkan kemampuan siswa menurut Rahmat, C. dan Solehudin (2006, hlm 63).

Tabel 3.13. Interval Kategori

No. Interval Skor Kategori

1. X ≥ ideal + 1,5 Sideal Sangat Tinggi 2. ideal + 0,5 Sideal≤ X < ideal + 1,5 Sideal Tinggi 3. ideal - 0,5 Sideal≤ X < ideal + 0,5 Sideal Cukup 4. ideal - 1,5 Sideal≤ X < ideal - 0,5 Sideal Rendah 5. X < ideal - 1,5 Sideal Sangat Rendah

Keterangan:

Xideal = skor maksimal

ideal = Xideal Sideal = ideal


(45)

48

Tabel 3.13., berisi mengenai interval skor dan kategori untuk mengelompokkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Pengategorian siswa berasal dari hasil pre test dan post test. Kategori kemampuan membaca pemahaman, antara lain: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.

Sedangkan untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa perlu diketahui melalui penghitungan normal gain. Normal gain adalah perbandingan antara selisih nilai post test dengan nilai pre test dan selisih nilai ideal dengan nilai pre

test. Tujuan penghitungan normal gain yaitu untuk mengetahui peningkatan

pembelajaran sebagai pengaruh dari penggunaan strategi PQ4R. Rumus normal gain menurut Meltzer (2002), sebagai berikut:

Normal Gain =

Hasil penghitungan normal gain, dikategorikan menurut kaidah klasifikasi normal gain. Berikut ini interval dan tafsiran normal gain.

Tabel 3.14. Klasifikasi Normal Gain

Normal Gain Tafsiran

< 0.40 Tidak Efektif 0.40 – 0.55 Kurang Efektif 0,56 – 0,75 Cukup Efektif

>0,76 Efektif

(Arikunto, 1999, hlm. 22).

Dari tabel 3.14., dapat diketahui interval normal gain dan tafsirannya. Ada empat kategori peningkatan hasil belajar siswa, yaitu tidak efektif, kurang efektif, cukup efektif, dan efektif.

b. Uji Hipotesis

Uji hipotesis penelitian dilakukan untuk keperluan uji signifikansi kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SDN Galunggung Kota Tasikmalaya dan untuk menjawab rumusan masalah “Bagaimana efektivitas penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman teks Bahasa


(46)

49

Inggris terhadap kemampuan membaca pemahaman teks Bahasa Inggris siswa kelas V SDN Galunggung?

Teknik pengolahan data untuk uji hipotesis penelitian menggunakan program SPSS 16.0. Terlebih dahulu dilakukan uji asumsi, meliputi: uji normalitas dan uji homogenitas.

1) Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang diolah. Hasil uji asumsi menentukan pengolahan data secara parametrik atau nonparametrik.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas data memperlihatkan kondisi data dari populasi berdistribusi secara normal atau tidak (Priyatno, 2013, hlm.37). Apabila persyaratan normalitas data terpenuhi, yaitu berdistribusi normal, maka digunakan statistik parametrik. Namun, apabila persyaratan normalitas data tidak terpenuhi, yaitu tidak berdistribusi normal, maka digunakan statistik nonparametrik. Uji normalitas data, dapat menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dibantu dengan program SPSS 16.0. Berikut ini langkah-langkah penghitungan uji normalitas dengan program SPSS 16.0 (diadaptasi dari Priyatno, 2012, hlm. 34 - 40):

(1) Buka program SPSS 16.0; (2) Klik Variable View.;

(3) Ketik Pretest (pada baris pertama) dan Posttest (pada baris kedua) pada kolom Name. Kolom lainnya bisa diabaikan;

(4) Klik Data View. Masukkan data nilai pre test dan post test; (5) Klik Analyze >> Nonparametric Test >> 1 Sample K-S;

(6) Masukkan variable pre test dan post test ke kotak Test Variable List. Beri tanda ceklis (√) pada kotak Normal. Klik Ok.

Cara mengetahui normalitas dari data, cukup membaca nilai signifikansi (Asymp. Sign. 2-Tailed). Langkah-langkah penentuan normalitas data, yaitu: (1) Merumuskan hipotesis;

(2) Menentukan taraf signifikansi uji, yaitu 0,05;


(47)

50

(a) Jika signifikansi yang diperoleh > a, maka data berdistribusi normal. (b) Jika signifikansi yang diperoleh <a, maka data tidak berdistribusi normal. (4) Membuat kesimpulan.

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi sama atau tidak (Priyatno, 2012, hlm. 76). Berikut ini langkah-langkah uji homogenitas dengan dalam SPSS 16.0 menggunakan One Way Anova.

(1) Buka program SPSS 16.0; (2) Klik Variable View;

(3) Pada baris pertama, ketik skorpretestposttest dalam kolom Name; pada Measure pilih Scale. Pada baris kedua, ketik kategori dalam kolom Name; ketik angka satu (1) untuk label pre test dan angka (2) untuk label post test pada Value;

(4) Klik Data View. Masukkan data nilai pre test dan post test; (5) Klik Analyze >> Compare Means >> One Way Anova;

(6) Masukkan skor pre test post test pada Dependent List dan kategori pada

Factor List;

(7) Klik Options. Beri tanda ceklis () pada kotak Test of Homogenity. Klik Ok.

Hasil uji homogenitas dilihat dari bilangan pada Sig. Berikut ini langkah- langkah penetapan homogenitas.

(1) Menentukan hipotesis;

(2) Tetapkan tarap signifikansi uji, misalnya a = 0,05;

(3) Bandingkan nilai signifikansi yang diperoleh dengan taraf signifikansi; (a) Jika signifikansi diperoleh > a, maka variansi setiap sampel homogen. (b) Jika signifikansi diperoleh <a, maka variansi setiap sampel tidak homogen. (4) Membuat kesimpulan.

2) Uji Hipotesis Statistik

Pegujian yang dilakukan dalam uji hipotesis statistik, yaitu uji komparasi dan hipotesis statistik penelitian. Uji komparasi bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V


(48)

51

SDN Galunggung Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya sebelum dan sesudah diberikan strategi PQ4R. Sedangkan uji hipotesis statistik, bertujuan untuk menentukan hipotesis penelitian diterima atau tidak.

a) Uji Komparasi

Tujuan pengujian komparasi ini untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai pre test dan post test. Uji komparasi menggunakan

Paired Samples T-Test apabila data berdistribusi normal atau Uji Wilcoxon

apabila data berdistribusi tidak normal. Berikut ini langkah-langkah pengujian

Paired Samples T-Test menggunakan program SPSS 16.0 (diadaptasi dari

Priyatno, 2012, hlm. 41-45). (1) Buka program SPSS 16.0; (2) Klik Variabel View;

(3) ketik pretest pada kolom Name (baris pertama); ketik pre test pada Label; pilih Scale pada Measure. Selanjutnya, ketik posttest pada kolom Name (baris kedua); ketik post test pada Label; pada measure pilih Scale;

(4) Klik Data View;

(5) Masukkan data nilai pre test dan post test;

(6) Klik Analye >> Compare Means >> Paired Samples T-Test;

(7) Masukkan pre test dan post test pada kotak Paired Variables. Klik Ok.

Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan nilai pre test dan post test, peneliti melihat nilai signifikansi (Sign. 2 Tailed). Berikut ini langkah-langakah yang harus dilakukan untuk menginterpretasi data uji komparasi apabila dilihat dari nilai signifikansi.

(1) Merumuskan hipotesis statistik; (2) Menentukan signifikansi sebesar 0,05; (3) Menentukan thitung dan ttabel;

(4) Menentukan kriteria pengujian; (5) Membandingkan thitung dan ttabel; (6) Membuat kesimpulan.


(49)

52

Setelah diketahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata skor tes, maka dapat ditarik kesimpulan untuk hipotesis penelitian. Adapun hipotesis statistik penelitian yang ditetapkan sebagai berikut:

a) H0 : Penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris menunjukkan hasil tidak efektif terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa.

b) Ha : Penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris menunjukkan hasil efektif terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa.


(50)

93 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian di kelas V A SDN Galunggung menghasilkan sejumlah data yang telah dipaparkan pada BAB IV. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan berikut ini.

Kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris sebelum diterapkan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman diperoleh dari hasil skor

pre test siswa. Hasil skor pre test menunjukkan kemampuan membaca

pemahaman siswa berada pada kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. Rata-rata kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa berada pada kategori tinggi.

Kemampuan membaca pemahaman setelah diberikan strategi PQ4R sebanyak tiga kali perlakuan (treatment) dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris, diperoleh dari skor post test. Hasil skor post test menunjukkan kemampuan membaca pemahaman siswa berada pada kategori sangat tinggi, tinggi, dan sedang. Rata-rata kemampuan membaca pemahaman teks deskriptif bahasa Inggris siswa berada pada kategori sangat tinggi.

Efektivitas penerapan strategi PQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman teks deskriptif bahasa Inggris dapat dilihat dari proses pembelajaran yang menunjukkan keaktifan siswa, hasil penghitungan normal gain yang berada pada kriteria peningkatan hasil belajar yang cukup efektif dan uji komparasi yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara skor pre test dan post test. Hal ini dikarenakan penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman menuntun siswa melalui langkah-langkah berpikir sistematis yang dapat mengembangkan cara berpikir siswa dalam memahami teks deskriptif bahasa Inggris tanpa harus menerjemahkannya terlebih dahulu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa strategi PQ4R dapat digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris karena memberikan dampak positif pada siswa.


(1)

52

Setelah diketahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata skor tes, maka dapat ditarik kesimpulan untuk hipotesis penelitian. Adapun hipotesis statistik penelitian yang ditetapkan sebagai berikut:

a) H0 : Penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris menunjukkan hasil tidak efektif terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa.

b) Ha : Penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris menunjukkan hasil efektif terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa.


(2)

93

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian di kelas V A SDN Galunggung menghasilkan sejumlah data yang telah dipaparkan pada BAB IV. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan berikut ini.

Kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris sebelum diterapkan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman diperoleh dari hasil skor pre test siswa. Hasil skor pre test menunjukkan kemampuan membaca pemahaman siswa berada pada kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah. Rata-rata kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa berada pada kategori tinggi.

Kemampuan membaca pemahaman setelah diberikan strategi PQ4R sebanyak tiga kali perlakuan (treatment) dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris, diperoleh dari skor post test. Hasil skor post test menunjukkan kemampuan membaca pemahaman siswa berada pada kategori sangat tinggi, tinggi, dan sedang. Rata-rata kemampuan membaca pemahaman teks deskriptif bahasa Inggris siswa berada pada kategori sangat tinggi.

Efektivitas penerapan strategi PQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman teks deskriptif bahasa Inggris dapat dilihat dari proses pembelajaran yang menunjukkan keaktifan siswa, hasil penghitungan normal gain yang berada pada kriteria peningkatan hasil belajar yang cukup efektif dan uji komparasi yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara skor pre test dan post test. Hal ini dikarenakan penerapan strategi PQ4R dalam pembelajaran membaca pemahaman menuntun siswa melalui langkah-langkah berpikir sistematis yang dapat mengembangkan cara berpikir siswa dalam memahami teks deskriptif bahasa Inggris tanpa harus menerjemahkannya terlebih dahulu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa strategi PQ4R dapat digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris karena memberikan dampak positif pada siswa.


(3)

94

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan mengenai efektivitas penerapan strategi PQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa Sekolah dasar yang menunjukkan hasil belajar siswa meningkat cukup efektif, saran yang ingin penulis sampaikan terutama diberikan untuk guru bahasa Inggris dan peneliti selanjutnya. Penjelasan mengenai saran dari penulis dijelaskan pada uraian berikut ini.

1. Kepada Guru Bahasa Inggris

a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi PQ4R memiliki pengaruh cukup efektif apabila digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris. Oleh karena itu, guru bahasa Inggris dapat menggunakan strategi PQ4R sebagai strategi alternatif yang digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman supaya siswa dapat memahami teks bahasa Inggris. b. Guru memilih dan menggunakan strategi membaca yang lebih tepat dan

bervariasi supaya siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca teks bahasa Inggris lebih baik lagi dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari strategi yang digunakan.

2. Kepada peneliti lain

Efektivitas penerapan strategi PQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman bahasa Inggris siswa sekolah dasar, dapat diperoleh dari penelitian selanjutnya yang lebih jauh dan mendalam. Kepada peneliti selanjutnya disarankan:

a. Melakukan penelitian pada subjek yang lebih luas dan materi yang diajarkan berbeda atau lebih kompleks.

b. Melakukan penelitian mengenai pengaruh strategi PQ4R terhadap dua atau lebih variabel yang mendukung proses pembelajaran.


(4)

95 dasar. JPGSD Journal, I (2), hlm. 1-8.

Anderson, N. J. (1999). Exploring second language reading. Canada: Heinle & heinle publishers.

Arikunto, S. (1999). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Ed. Rev. IV. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010a). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2010b). Prosedur penelitian sebagai suatu pendekatan praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007). Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

Cameron, L. (2001). Teaching language to young learners. Cambridge: Cambridge University Press.

Dalman. (2013). Keterampilan membaca. Jakarta: Rajawali Pers.

Depatermen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Hamra, A. (2010). Developing a model of teaching reading comprehension for EFL students. TEFLIN Journal, 21 (1), hlm. 27-39.

Harmer, J. (2002). The practice of language teaching. Malaysia: Longman.

Hidayati & Dyan. S. N. (2011). Peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V melalui strategi belajar PQ4R (Preview, Question, Read,


(5)

96

Reflect, Recite, Review). Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang.

Meltzer, D.E. (2002b). Normalized learning gain: a key measure of student

learning, addendum to Meltzer (2002a). [Online]. Tersedia:

http://www.physics.iastate.edu/per/articles/index.html. [05 April 2014].

Nations. I.S.P. (2009). Teaching ESL/EFL Reading and Writing. New York: Routledge.

Noviyanti, T., Suripto, & Joharman. (2013). Penerapan pembelajaran strategi PQ4R dalam peningkatan pembelajaran IPS kelas V SD Negeri Karangasem 02.

Nunan, D. (2000). Language teaching methodology. Malaysia: Longman.

O`Connell, J & Ken, N. (2007). Reading/language arts framework for california public schools. California: California Departement of Education.

Priyatno, D. (2012). Belajar cepat olah data statistik dengan SPSS. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Priyatno. D. (2013). Olah data statistik dengan program PSPP alternatif SPSS. Yogyakarta: Mediakom.

Rahim, F. (2009). Pengajaran membaca di sekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Rahmat, C. & Solehudin. (2006). Pengukuran dan penilaian hasil belajar. Bandung: Andira.

Siahaan, S. & Kisno, S. (2008). Generic text structure. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sudarman (2009). Peningkatan pemahaman dan daya ingat siswa melalui strategi

preview, question, read, reflect, recite, review. Jurnal pendidikan inovatif, 4 (2), hlm. 67-72.


(6)

Tarigan, H. G. (2008). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Uno, H. B. & Nurdin, M. (2012). Belajar dengan pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

Wallace, C. (2001). Reading. Dalam R. Carter & D. Nunan (Penyunting), The Cambridge guide to teaching English to speakers of other language (hlm. 21-27). Inggris: Cambridge University Press.