Pengembangan Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Kompensatoris untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi.
(B. Pendidikan)
Pengembangan Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Kompensatoris untuk Anak
Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi
Salim, Abdul; R. Indianto; Rejeki, Dewi Sri
Fakultas KIP UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersing, 2012
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dirasakan guru sekolah regular atau sekolah inklusi
dalam pembelajaran untuk anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Hal ini karena guru belum memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam mengajar anak berkebutuhan khusus (ABK),
termasuk dalam keterampilan kompensatoris. Baik untuk ABK gangguan penglihatan, pendengaran,
keterbatasan potensi intelektual, gangguan motorik, gangguan perilaku .
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan buku panduan keterampilan
kompensatoris ABK di sekolah inklusi dan peningkatan kemampuan guru dalam mengajar keterampilan
kompensatoris anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi. Pada tahun pertama (2012) kegiatan
penelitian diarahkan untuk (1) mengetahui prevalensi ABK menurut jenisnya, (2) mengetahui kebutuhan
guru akan buku panduan keterampilan kompensatoris, (3)komponen buku panduan yang diinginkan
guru, (4) mengembangkan draf produk awal buku panduan, dan (5) melakukan validasi ahli serta revisi
pertama buku panduan. Sedangkan tahun kedua (2013), kegiatan penelitian diarahkan untuk (1) Uji coba
lapangan (empiris) pada skala kecil dan revisi kedua buku panduan, (2) ujicoba lapangan (empiris) skala
besar dan finalisasi buku panduan, serta (3) pelatihan keterampilan kompensatoris bagi guru sekolah
inklusi.
Penelitian menerapkan pendekatan penelitian pengembangan dari Borg dan Gall (2007) yang
prosedurnya dimodifikasi menjadi 5 langkah, yaitu (1) analisis kebutuhan dan komponen yang akan
dikembangkan, (2) pengembangan draf produk awal, (3) validasi ahli dan revisi (pertama) produk awal,
(4) Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi (kedua) produk, serta (5) ujicoba lapangan skala besar dan
revisi (ketiga) serta finalisasi produk. Metode pengumpulan data menggunakan identifikasi, angket dan
diskusi terfokus, dengan metode analisis data tehnik deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian tahun pertama (2012) diketahui bahwa (1) jenis ABK terbanyak anak lambat belajar
(85.19%), diikuti anak kesulitan belajar (4.6%), tunagrahita ringan (3.51%), tunalaras (1.8%), autis (1.5%),
tunadaksa (1.06%), tunanetra (1.33), dan tunarunguwicara (0.96%). (2) diketahui juga bahwa sebagian
besar guru (92%) masih kesulitan dalam memberikan layanan keterampilan kompensatoris untuk ABK,
dan 95% guru membutuhan buku panduan pendidikan keterampilan kompensatoris ABK, (3) seluruh
komponen buku panduan keterampilan kompensatoris yang ditawarkan disetujui oleh semua guru
sekolah inklusi, (4) penelitian telah berhasil mengembangkan draf awal buku panduan keterampilan
kompensatoris, dan (5) berdasarkan hasil validasi ahli diketahui bahwa draf buku panduan yang
dikembangkan termasuk sudah visibel untuk diujicobakan secara empiris.
Pengembangan Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Kompensatoris untuk Anak
Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi
Salim, Abdul; R. Indianto; Rejeki, Dewi Sri
Fakultas KIP UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersing, 2012
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dirasakan guru sekolah regular atau sekolah inklusi
dalam pembelajaran untuk anak-anak berkebutuhan khusus (ABK). Hal ini karena guru belum memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam mengajar anak berkebutuhan khusus (ABK),
termasuk dalam keterampilan kompensatoris. Baik untuk ABK gangguan penglihatan, pendengaran,
keterbatasan potensi intelektual, gangguan motorik, gangguan perilaku .
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan buku panduan keterampilan
kompensatoris ABK di sekolah inklusi dan peningkatan kemampuan guru dalam mengajar keterampilan
kompensatoris anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi. Pada tahun pertama (2012) kegiatan
penelitian diarahkan untuk (1) mengetahui prevalensi ABK menurut jenisnya, (2) mengetahui kebutuhan
guru akan buku panduan keterampilan kompensatoris, (3)komponen buku panduan yang diinginkan
guru, (4) mengembangkan draf produk awal buku panduan, dan (5) melakukan validasi ahli serta revisi
pertama buku panduan. Sedangkan tahun kedua (2013), kegiatan penelitian diarahkan untuk (1) Uji coba
lapangan (empiris) pada skala kecil dan revisi kedua buku panduan, (2) ujicoba lapangan (empiris) skala
besar dan finalisasi buku panduan, serta (3) pelatihan keterampilan kompensatoris bagi guru sekolah
inklusi.
Penelitian menerapkan pendekatan penelitian pengembangan dari Borg dan Gall (2007) yang
prosedurnya dimodifikasi menjadi 5 langkah, yaitu (1) analisis kebutuhan dan komponen yang akan
dikembangkan, (2) pengembangan draf produk awal, (3) validasi ahli dan revisi (pertama) produk awal,
(4) Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi (kedua) produk, serta (5) ujicoba lapangan skala besar dan
revisi (ketiga) serta finalisasi produk. Metode pengumpulan data menggunakan identifikasi, angket dan
diskusi terfokus, dengan metode analisis data tehnik deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian tahun pertama (2012) diketahui bahwa (1) jenis ABK terbanyak anak lambat belajar
(85.19%), diikuti anak kesulitan belajar (4.6%), tunagrahita ringan (3.51%), tunalaras (1.8%), autis (1.5%),
tunadaksa (1.06%), tunanetra (1.33), dan tunarunguwicara (0.96%). (2) diketahui juga bahwa sebagian
besar guru (92%) masih kesulitan dalam memberikan layanan keterampilan kompensatoris untuk ABK,
dan 95% guru membutuhan buku panduan pendidikan keterampilan kompensatoris ABK, (3) seluruh
komponen buku panduan keterampilan kompensatoris yang ditawarkan disetujui oleh semua guru
sekolah inklusi, (4) penelitian telah berhasil mengembangkan draf awal buku panduan keterampilan
kompensatoris, dan (5) berdasarkan hasil validasi ahli diketahui bahwa draf buku panduan yang
dikembangkan termasuk sudah visibel untuk diujicobakan secara empiris.