Model Hibrida Winter-Runtun Waktu Fuzzy Terbobot untuk Meramalkan Banyaknya Wisatawan yang Datang di Kota Surakarta artikel

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

MODEL HIBRIDA WINTER – RUNTUN WAKTU FUZZY TERBOBOT
UNTUK MERAMALKAN BANYAKNYA WISATAWAN YANG DATANG
DI KOTA SURAKARTA
Agung Setyo Nugroho, Purnami Widyaningsih dan Yuliana Susanti
Program Studi Matematika, Universitas Sebelas Maret
ABSTRAK. Surakarta adalah salah satu tujuan wisata. Banyaknya wisatawan (bulanan)
pada tahun 2010 sampai tahun 2013 berfluktuasi dan mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Peningkatan banyaknya wisatawan tidak diimbangi dengan penambahan
fasilitas seperti transportasi. Akibatnya terjadi kemacetan setiap hari libur nasional di ruas
- ruas jalan Kota Surakarta. Peramalan banyaknya kedatangan wisatawan menjadi acuan
untuk mengambil kebijakan – kebijakan mengatasi kemacetan. Penelitian ini bertujuan
untuk menerapkan model hibrida Winter – runtun waktu fuzzy terbobot guna meramalkan
banyaknya wisatawan yang datang di Kota Surakarta. Metode Winter diterapkan pada
data banyaknya wisatawan yang berpola trend dan musiman. Dengan pemulusan level α
= 0.1, pemulusan trend = 0.β, dan pemulusan musiman = 0.1 menghasilkan peramalan
banyaknya wisatawan dari metode Winter. Nilai residu dari peramalan metode Winter
digunakan untuk peramalan runtun waktu fuzzy terbobot. Model hibrida Winter – runtun

waktu fuzzy terbobot dibentuk dari penjumlahan peramalan banyaknya wisatawan dengan
metode Winter dan peramalan residu oleh runtun waktu fuzzy terbobot. Peramalan
banyaknya wisatawan yang datang di Kota Surakarta dengan menggunakan model hibrida
Winter – runtun waktu fuzzy terbobot lebih baik dibandingkan peramalan dengan hanya
menggunakan metode Winter saja.
Kata Kunci: trend, Winter, runtun waktu fuzzy terbobot, hibrida

1. Pendahuluan
Surakarta merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa
Tengah. Surakarta dikenal sebagai daerah tujuan wisata. Contoh objek wisata
yang dimaksud antara lain Keraton Kasunanan Surakarta, Kebun Binatang Taman
Satwa Taru Jurug, Museum Radya Pustaka, dan lain-lain. Keraton Kasunanan
Surakarta merupakan salah satu contoh arsitektur tradisional Jawa yang terbaik,
sedangkan Kebun Binatang Taman Satwa Taru Jurug dibangun pada tahun 1878
juga menawarkan lokasi yang indah untuk bersantai dengan keluarga.
Salah satu permasalahan yang terjadi di Kota Surakarta adalah
meningkatnya wisatawan yang tidak diimbangi dengan bertambahnya fasilitas
seperti transportasi. Pada tahun 2010 wisatawan sebanyak 942.541 orang, tahun
2011 wisatawan sebanyak 1.300.832 orang, tahun 2012 wisatawan sebanyak
1.305.820 orang dan tahun 2013 wisatawan sebanyak 1.480.135 orang.

Meningkatnya wisatawan dapat terlihat pada jalan-jalan kota Solo di waktu akhir
1

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

pekan dan hari libur nasional sering menyumbang terjadinya kemacetan.
Kenaikan banyaknya wisatawan yang signifikan ini menuntut adanya
peningkatan

pelayanan

sehingga

dibutuhkan

suatu


managemen

untuk

memuaskan pelanggan. Meramalkan banyaknya wisatawan di masa yang akan
datang

merupakan suatu hal yang harus dilakukan dengan baik oleh pihak

pemerintah Kota Surakarta, hotel, maupun pelaku transportasi untuk mengambil
kebijakan-kebijakan dengan baik.
Banyaknya wisatawan yang datang di Kota Surakarta dapat diramalkan
dengan metode runtun waktu karena merupakan himpunan observasi terurut.
Data banyaknya wisatawan yang datang di Kota Surakarta memiliki karakteristik
yaitu terjadi peningkatan atau penurunan pada periode-periode tertentu.
Peningkatan dari tahun ke tahun dapat diduga bahwa data tersebut memiliki pola
trend dan musiman.

Menurut Zhang [8], metode runtun waktu perlu mempertimbangkan

komponen linier dan komponen nonlinier. Komponen linier dapat diselesaikan
dengan menggunakan metode runtun waktu linier. Ada beberapa model linier
yang baik untuk meramalkan data yang berpola trend dan musiman, diantaranya
adalah model dekomposisi, model autoregressive integrated moving average
(ARIMA), dan model Winter. Komponen nonlinier dapat diselesaikan dengan
menggunakan metode runtun waktu nonlinier, diantaranya adalah runtun waktu
fuzzy, yang akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang pesat.

Menurut Song dan Chisom [4,5], runtun waktu fuzzy merupakan metode
peramalan yang menggunakan prinsip-prinsip fuzzy sebagai dasarnya. Runtun
waktu fuzzy terbobot merupakan salah satu perkembangan dari runtun waktu
fuzzy. Runtun waktu fuzzy terbobot merupakan runtun waktu

fuzzy yang

mempedulikan adanya pengulangan dan pembobotan yang semakin besar pada
observasi yang semakin baru. Diantara peneliti yang mengembangkan runtun
waktu fuzzy adalah Yu [7], Cheng et al [1], dan Lee dan Suhartono [3]. Model
yang memiliki tingkat kesalahan terkecil dipilih sebagai model terbaik. Oleh
karena itu, pada penelitian ini diterapkan model hibrida Winter – runtun waktu


2

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

fuzzy terbobot untuk meramalkan banyaknya wisatawan yang datang di Kota

Surakarta.
2. Model Hibrida Winter – Runtun Waktu Fuzzy Terbobot
Salah satu metode runtun waktu yang baik untuk meramalkan data berpola
trend dan musiman adalah metode Winter. Hanke dan Wichern [2], metode

Winter adalah metode eksponensial smoothing yang terdiri dari tiga parameter
linier, yaitu estimasi level, estimasi trend, dan estimasi musiman. Ada empat
persamaan yang digunakan dalam model Winter.
1) Estimasi level


2) Estimasi trend
3) Estimasi musiman

4) Peramalan

dengan

periode mendatang
̂

: estimasi level pada akhir periode
: konstanta smoothing untuk estimasi level
: estimasi trend pada akhir periode
: konstanta smoothing untuk estimasi trend
: estimasi musiman pada akhir periode
: konstanta smoothing untuk estimasi musiman (
: periode musiman.

Dari hasil perhitungan metode Winter didapatkan nilai residu. Nilai residu

digunakan untuk peramalan menggunakan runtun waktu fuzzy terbobot. Lee dan
Suhartono [3] mengembangkan runtun waktu fuzzy dengan mempedulikan adanya
pengulangan dan pembobotan secara eksponensial. Berikut adalah algoritme
metode Lee.
1) Menentukan

himpunan

semesta

dan
.

3

commit to user

dan

interval,


dengan

adalah sebarang

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

bilangan positif.

dapat dibagi menjadi beberapa bagian dengan panjang

interval yang sama.
2) Menentukan himpunan fuzzy berdasarkan himpunan semesta dan
fuzzifikasi data historis.
3) Melakukan fuzzifikasi sesuai dengan aturan.
4) Menentukan relasi logikal fuzzy (RLF) dan kelompok relasi logikal fuzzy
(KRLF).
5) Meramalkan jika


, nilai ramalan harus sesuai dengan aturan-

aturan berikut.
i.

jika RLF dari

tidak ada (

), maka

ii.

jika hanya terdapat satu RLF (

iii.

jika terdapat lebih dari satu RLF (


,

), maka

,
), maka

.
6) Defuzzifikasi.

Misalkan
dengan

,

adalah

adalah nilai tengah dari

defuzzifikasi




sehingga
[

matriks


8) Menghitung nilai ramalan, ̂

adalah

pembobot



dan

.

7) Memberikan pembobot. Pembobot dari
, dengan

maka

,



untuk

dan

dapat

ditulis

.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan data banyaknya wisatawan (bulanan) yang
datang di Kota Surakarta dari Januari 2010 sampai Desember 2014. Data tersebut
adalah data sekunder yang diperoleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Surakarta. Terdapat 60 data, 48 data pelatihan dan 12 data pengujian. Kemudian
data pelatihan dimodelkan menggunakan model hibrida Winter dan runtun waktu
Fuzzy terbobot. Berikut dituliskan 9 operasi dalam penelitian ini.

1. Membagi data menjadi data in-sample (untuk pembentukan model) dan data
out-sample (untuk mengevaluasi keakuratan model). Data in-sample dari

4

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

Januari 2010 sampai Desember 2013 dan data out-sample dari Januari 2014
sampai Desember 2014.
2. Menentukan nilai peramalan banyaknya wisatawan yang datang di Kota
Surakarta dengan metode winter dan nilai residu.
3. Mengurutkan nilai residu dari terkecil sampai terbesar dan dibagi menjadi
beberapa interval.
4. Menentukan himpunan fuzzy berdasarkan himpunan semesta dan fuzzifikasi
data historis.
5. Menentukan RLF dan KRLF.
6. Meramalkan residu berdasarkan pada KRLF.
7. Melakukan defuzzifikasi dan memberi pembobot.
8. Menghitung nilai peramalan residu.
9. Menghitung nilai peramalan banyaknya wisatawan yang datang di Kota
Surakarta dengan menambahkan nilai peramalan metode Winter dan nilai
peramalan residu.
4. Hasil dan Pembahasan
Data banyaknya wisatawan yang datang di Kota Surakarta memiliki pola
trend dan musiman. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.
300000

jumlah wisatawan

250000

200000

150000

100000

50000
1

6

12

18

24
Bulan ke -

30

36

42

48

Gambar 1. Banyaknya wisatawan yang datang di Kota Surakarta bulan Januari
2010 sampai dengan Desember 2013
Dari Gambar 1 tampak data terjadi pengulangan setiap 12 bulannya dan terlihat
pola data mengalami peningkatan sehingga data banyaknya wisatawan yang
datang di Kota Surakarta dapat disimpulkan data berpola trend dan musiman.
Menentukan nilai peramalan banyaknya wisatawan yang datang di Kota
Surakarta dengan metode Winter. Dengan pemulusan level α = 0.1, pemulusan

5

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

trend

digilib.uns.ac.id

= 0.β, dan pemulusan musiman = 0.1 didapatkan nilai estimasi level bulan

ke- ( ), estimasi trend bulan ke- ( ), estimasi musiman bulan ke- ( ) untuk
. Nilai

,

, dan

untuk 3 bulan pertama, 3 bulan terakhir, bulan

ke-33, dan bulan ke-44 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai

,

, dan
Fuzzifikasi

1

45269.18

8046.461

1.107255

27329

A5

2

55696.86

8522.705

0.810043

18574

A5

3

64690.94

8616.979

0.762935

3573

A4

33

199473.2

2402.858

1.150923

-50846

A1

44

214202.5

2180

0.970343

59282

A7

46

211807.3

956.9537

1.112715

-32847

A2

47

214085.7

1221.235

0.963098

12656

A5

48

214826.5

1125.147

1.352112

-6509

A3

Untuk hasil peramalan metode Winter ditunjukkan Tabel 2.
Tabel 2. Hasil peramalan metode Winter
49

239576

52

185261

55

194442

58

251560

50

175329

53

201173

56

217190

59

218819

51

167047

54

215698

57

255406

60

308725

Peramalan residu untuk bulan ke– , untuk

. Pertama,

menentukan himpunan semesta menjadi interval. Dari Tabel 1 kolom kelima nilai
residu terkecil adalah -50846 dan nilai residu terbesar adalah 59282, dipilih
dan

, sehingga diperoleh

himpunan fuzzy

. Kedua, menentukan

pada himpunan semesta untuk data pelatihan. Pembagian
menjadi

7

interval
,…,

,

dengan
.

Ketiga, menentukan RLF dan KRLF. Data banyaknya wisatawan yang datang di
Kota Surakarta mempunyai pola musiman dengan periode 12 bulan, dengan
demikian penelitian ini menggunakan orde sebesar 12. Hasil KRLF ditunjukkan
Tabel 3. Keempat, memberikan pembobot. Dari beberapa percobaan nilai
diperoleh RMSE terkecil yaitu

. Tahap terakhir, menghitung
6

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

nilai peramalan residu. Dirumuskan ̂
operasi perkalian matriks, dan
, berukuran

berukuran

, dimana

adalah

adalah matriks defuzzifikasi hasil ramalan

dan

adalah matriks pembobot berdasarkan

,

. Untuk peramalan nilai residu pada bulan ke-49 runtun waktu

fuzzy terbobot musiman orde 12 diperoleh

terletak pada
dari

sehingga

. Dari perhitungan
. Berdasarkan Tabel 3 tampak KRLF

. Dengan demikian peramalan nilai residu untuk bulan ke-49 dapat

ditentukan.
,
̂

Dengan cara yang sama mudah ditentukan nilai ̂

untuk

.

Tabel 3 Kelompok Relasi Logikal Fuzzy

Dari hasil pembahasan didapatkan model hibrida dengan rumus
dengan

adalah peramalan metode Winter, dan ̂

̂

,

adalah peramalan nilai

residu. Hasil peramalan model hibrida ditunjukkan Tabel 4.
Tabel 4. Hasil peramalan dengan model hibrida Winter – runtun waktu fuzzy
terbobot

49

291009

53

233202

57

226353

50

168694

54

247727

58

244925

51

199076

55

187807

59

211558

52

195247

56

268623

60

318712

Dari Tabel 4, peramalan banyaknya wisatawan yang datang di Kota Surakarta
dengan model hibrida Winter- runtun waktu fuzzy terbobot untuk
bulan Januari 2014 sebanyak 291009 orang.

7

commit to user

atau

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan model hibrida
yang didapat
̂

̂

, dengan

adalah peramalan metode Winter, dan

adalah peramalan nilai residu. Hasil peramalan banyaknya wisatawan yang

datang di Kota Surakarta pada Bulan Januari 2014 dengan model hibrida Winter
– runtun waktu fuzzy terbobot sebanyak 291.009 orang. Model hibrida Winter –
runtun waktu fuzzy terbobot untuk meramalkan banyaknya wisatawan yang datang
di Kota Surakarta dengan

lebih baik dibandingkan peramalan dengan

metode Winter saja.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Cheng, C. H., T. L. Chen, H.J. Teoh and C.H. Chiang.2008. Fuzzy Time Series
Based on Adaptive Expectation Model for TAIEX Forecasting . Expert System

with Application, 34: 1126-1132.
[2] Hanke, J. E and Wichern, D. W.2009. Business Forecasting Ninth (9th ed.).
New Jersey: Pearson Education.
[3] Lee, M. H. and Suhartono.2010. A Novel Weighted Fuzzy Time Series Model
for Forecasting Seasonal Data . Proceeding the 2nd International Conference

on Mathematical Sciences. Kuala Lumpur, 30 November - 3 Desember, hal:
332-340.
[4] Song, Q. and B.S. Chissom.1993. Forecasting Enrollments with Fuzzy Time
Series-part I. Fuzzy Sets and System, 54: 1-9.

[5] Song, Q. and B.S. Chissom.1993. Fuzzy Time Series and Its Models . Fuzzy
Sets and System, 54: 269-277.
[6] Suhartono and M. H. Lee .2011. A Hybrid Approach based on Winter’s Model
and Weighted Fuzzy Time Series for Forecasting Trend and Seasonal Data ,

Journal of Mathematics and Statisatics 7, vol 3, hal 177-183.
[7] Yu, H.K..2005. Weighted Fuzzy Time Series Models for TAIEX Forecasting.
Physic A. Statistical Mechanics and Its Application, 349: 609-624.
[8] Zhang, G.P, 2003. Time Series Forecasting Using A Hybrid ARIMA and
Neural Network Model, Neurocomputing, 50: 159-175.

8

commit to user