PERTANGGUNGJAWABAN PENGUSAHA AIR MINUM ISI ULANG TERHADAP KONSUMEN ATAS KUALITAS AIR MINUM YANG DIPRODUKSI DIKAITKAN DGN UU NO. 8 THN 1999 TTG PERLINDUNGAN KONSUMEN & UU NO. 36 THN 2009 TTG KESEHATAN.
PERTANGGUNGJAWABAN PENGUSAHA AIR MINUM ISI ULANG TERHADAP
KONSUMEN ATAS KUALITAS AIR MINUM YANG DIPRODUKSI DIKAITKAN
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN
2009 TENTANG KESEHATAN
KANIGARA HAWARI
110110100109
ABSTRAK
Kebutuhan masyarakat akan air minum layak dan aman untuk dikonsumsi
semakin meningkat setiap hari sedangkan ketersediaan air layak minum yang
berkualitas dan terjamin dari segi kesehatan semakin sulit diperoleh. Tingginya
kebutuhan air minum bersih dan sehat serta cukup mahalnya harga produk Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK) memunculkan inovasi baru dengan munculnya
usaha air minum depot (AMD) isi ulang yang harganya jauh lebih terjangkau yang
mulai booming mulai tahun 2000-an. Penelitian ini membahas beberapa
permasalahan yaitu bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum terhadap
konsumen air minum ulang serta pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh
Pemerintah dan instansi terkait terhadap produk depot air minum isi ulang, serta
bagaimana bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan oleh pengusaha/pelaku
usaha depot air minum isi ulang untuk menyelesaikan berbagai pelanggaran air
minum isi ulang di Kabupaten Indramayu.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
analitis dengan pendekatan yuridis normatif yang menitikberatkan pada pencarian
data sekunder baik berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier serta
didukung oleh penelitian lapangan melalui wawancara sehingga diperoleh gambaran
yang lengkap tentang permasalahan yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, pelaksanaan perlindungan
hukum terhadap konsumen depot air minum isi ulang dilaksanakan oleh Dinas
Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, serta Badan
Penanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Indramayu belum berjalan secara
maksimal, sedangkan bentuk dari pertanggungjawaban pengusaha/pelaku usaha
depot air minum isi ulang diatur di dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen yang
penegakkannya perlu ditingkatkan.
iv
KONSUMEN ATAS KUALITAS AIR MINUM YANG DIPRODUKSI DIKAITKAN
DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN
2009 TENTANG KESEHATAN
KANIGARA HAWARI
110110100109
ABSTRAK
Kebutuhan masyarakat akan air minum layak dan aman untuk dikonsumsi
semakin meningkat setiap hari sedangkan ketersediaan air layak minum yang
berkualitas dan terjamin dari segi kesehatan semakin sulit diperoleh. Tingginya
kebutuhan air minum bersih dan sehat serta cukup mahalnya harga produk Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK) memunculkan inovasi baru dengan munculnya
usaha air minum depot (AMD) isi ulang yang harganya jauh lebih terjangkau yang
mulai booming mulai tahun 2000-an. Penelitian ini membahas beberapa
permasalahan yaitu bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum terhadap
konsumen air minum ulang serta pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh
Pemerintah dan instansi terkait terhadap produk depot air minum isi ulang, serta
bagaimana bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan oleh pengusaha/pelaku
usaha depot air minum isi ulang untuk menyelesaikan berbagai pelanggaran air
minum isi ulang di Kabupaten Indramayu.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
analitis dengan pendekatan yuridis normatif yang menitikberatkan pada pencarian
data sekunder baik berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier serta
didukung oleh penelitian lapangan melalui wawancara sehingga diperoleh gambaran
yang lengkap tentang permasalahan yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, pelaksanaan perlindungan
hukum terhadap konsumen depot air minum isi ulang dilaksanakan oleh Dinas
Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, serta Badan
Penanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Indramayu belum berjalan secara
maksimal, sedangkan bentuk dari pertanggungjawaban pengusaha/pelaku usaha
depot air minum isi ulang diatur di dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen yang
penegakkannya perlu ditingkatkan.
iv