Ratusan PTS di Jabar Kritis.

[(OMPAS
. o
.

Selllll

/

:

\,
\

.-----.---

.III/Hal

__ __n__ _ . _p.

2


1

17

18

3
19

Jail

456

~

7

-~
"Mill


21

...-..-.
Aor

22
.M('I

8
23

9

10

24

.----------

0


JII/J

11

25

Jul

0

Sablu

12

13

26

27


() Ags

OSep

14
28

OOkl

15
29
.Nav

16
30

31

ODes


Ratusan PTS di Jabar Kritis
PTNDitudingMenjadiSalahSatuPemicu
BANDUNG, KOMPAS - Sebanyak60persendari475
perguruan tinggi swasta (pTS) di Jawa Barat dan Banten
kini dalam keadaan kritis karena sulit menjaring calon mahasiswa barn. Perguruan tinggi swasta yang terancam kolaps ini dianjurkan melakukan merger.
"Sepertiga dari PTS yang sekarat ini hanya memiliki mahasiswa
kurang dari 100 orang. Bisa kita
bayangkan betapa sulitnya kondisi PTS-PTS itu saat ini,"ujar Budi
Djatmiko,Ketua BidangOrganisasi Asosiasi Perguruan Tinggi
Swasta Indonesia Jabar-Banten
dalam seminar "Peduli dan Upaya
PTS dari Keterpurukan", Kamis
(19/11)di UniversitasWidyatama.
Kebijakan perguruan tinggi negeri (PTN) yang meningkatkan
kapasitas penerimaan mahasiswa
bam dituding sebagai penyebab
utama keterpurukan PTS ini. "Sekarang PTN sudah seperti supermarket. Berbagai macam (prog-

ram) dibuka, sarnpai kursus," katanya.

la mencontohkan, beberapa tahun lalu Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djatihanya menerima 1.500mahasiswa, tetapi kini
menerima sarnpai 8.000 mahasiswa. Begitujuga Institut Teknologi
Bandung dan Universitas Padjadjaran.
"Padahal, PTN semestinya lebih untuk mengejar kelas dunia,
program S-2, S-3, dan yang khas
diperbanyak. Biarkan program
umum seperti bidang sosial yang
bermodal rendah, kami (PTS)
yang membuka,"kata Budi sambil
mengatakan, usulan ini sudah di-

- -

- -~

K lip i n 9 Hum 0 sUn

sarnpaikan kepada Menteri Pendidikan Nasional dalam rapat kerja,
bam-bamini.

Untuk itu, ia menyesalkan adanyakebijakan akan diubahnya status sejumlah PTS menjadi PTN,
seperti Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, dan Universitas Swadaya Gunungjati, Cirebon. la khawatir,ini akan membuat PTSdi sekitarnya semakin kehilangan daya
saing.
Diperparahkonflik internal
Soedarsono dari Koordinasi
Perguruan Tinggi Swasta Wilayah
IV Jabar Banten membenarkan
soal banyak persoalan yang kini
dihadapi PTS. Di antaranya, menurunnya minat akibat gencarnya
promosi sekolahkejuruan, lemahnya kemampuan ekonomi masyarakat, danjenuhnya program studi
tertentu seperti ekonomi.
Yang disesalkan, tidak jarang
pula terjadi konflikantara yayasan

---

pod

2009


---.-

dan pengelola internal PTS. "PTS
terpuruk dan sulit mendapatkan
mahasiswa karena pengelolaannya memang tidak jelas. Contohnya, kami menemukan PTS yang
gedung dan kuliahnyajelas, tetapi
tidak tahu pengelolanya di mana.
Adajuga yang alamatnya tidak jelas.Seperti iniyang memangharus
ditertibkan;' ujarnya.
Untuk meningkatkan daya saing, ujar Ketua AsosiasiBadan Penyelenggara Perguruan Tinggi
Swasta Thomas Suyatno, merger
menjadi opsi terbaik. Syaratnya,
harus ada stimulus dari pemerintah, misalnya kemudahan perizinan dan beasiswapeningkatan kualifikasidosen.
la mengakui, merger tidak mudah dilakukan, tetapi di beberapa
daerah, misalnya Jawa Timur, sudah banyak dilakukan. Pada saat
yang sarna, ketentuan pelarangan
pendirian PTSharus,dibuat tegas.
(JON)