PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG PADA POLIS BERBASIS NAMED PERIL PADA ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR.
ABSTRAK
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG PADA POLIS
BERBASIS NAMED PERIL PADA ASURANSI KENDARAAN
BERMOTOR
MUHAMMAD DIO ALIF SIDIK
110113080181
Asuransi sangatlah diperlukan antara lain dalam bidang
transportasi. Peningkatan kebutuhan masyarakat atas penggunaan alat
transportasi berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah kecelakaan
lalu lintas maupun pencurian alat transportasi. Pada dasarnya atas
risiko-risiko di atas timbul dari peristiwa tak pasti, tak terprediksi dan tak
mungkin terhindarkan karena keterbatasan kemampuan manusia untuk
menghadapi risiko tersebut, maka manusia dapat melakukan
managemen risiko dengan cara mengalihkan atau membagikan risiko
yang ada melalui asuransi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
perlindungan hukum terhadap pihak tertanggung dalam polis asuransi
kendaraan bermotor berbasis named peril dihubungkan dihubungkan
dengan KUH Dagang dan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2014
Tentang Peransuransian dan mendapatkan gambaran mengenai
sejauhmana penanggung dapat melepaskan diri dalam pemenuhan
tanggung jawab kepada pihak teratanggung pada polis asuransi
kendaraan bermotor berbasis named peril dalam praktik.
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif yang
menitikberatkan pada data sekunder yang terdiri dari bahan hukum
primer, sekunder, dan tersier. Spesifikasi penelitian bersifat deskriptif
analitis dengan analisis data yuridis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa perlindungan
hukum terhadap pihak tertanggung dalam polis asuransi kendaraan
bermotor berbasis named peril tidak diatur secara spesifik dalam KUHD
dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian,
yang mana undang-undang tersebut lebih bersifat umum (generalis)
mengatur asuransi pada umumnya, sehingga pada praktiknya terdapat
perusahaan asuransi kendaraan bermotor berbasis named peril tidak
bertanggung jawab terhadap kerugian yang dialami oleh pihak
tertanggung, walaupun pada dasarnya pihak penanggung dapat
dimintakan pertanggung jawaban penggantian klaim berdasarkan
perjanjian yang telah disepakati sebagaimana tertuang dalam polis.
Penanggung dapat melepaskan diri dalam pemenuhan tanggung jawab
kepada pihak tertanggung pada polis asuransi kendaraan bermotor
berbasis named peril dalam praktik apabila kerugian atau peristiwa yang
disebutkan merupakan itikad buruk atau kelalaian yang besar dari
tertanggung atau pihak yang ditunjuk untuk menerima ganti kerugian.
iv
Selain itu, penanggung bebas dari kewajiban mengganti ganti kerugian
jika ia tidak melaksanakan prestasinya karena keadaan memaksa,
sehingga ia dapat terbebas dari kewajiban memberikan ganti kerugian
kepada tertanggung.
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG PADA POLIS
BERBASIS NAMED PERIL PADA ASURANSI KENDARAAN
BERMOTOR
MUHAMMAD DIO ALIF SIDIK
110113080181
Asuransi sangatlah diperlukan antara lain dalam bidang
transportasi. Peningkatan kebutuhan masyarakat atas penggunaan alat
transportasi berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah kecelakaan
lalu lintas maupun pencurian alat transportasi. Pada dasarnya atas
risiko-risiko di atas timbul dari peristiwa tak pasti, tak terprediksi dan tak
mungkin terhindarkan karena keterbatasan kemampuan manusia untuk
menghadapi risiko tersebut, maka manusia dapat melakukan
managemen risiko dengan cara mengalihkan atau membagikan risiko
yang ada melalui asuransi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
perlindungan hukum terhadap pihak tertanggung dalam polis asuransi
kendaraan bermotor berbasis named peril dihubungkan dihubungkan
dengan KUH Dagang dan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2014
Tentang Peransuransian dan mendapatkan gambaran mengenai
sejauhmana penanggung dapat melepaskan diri dalam pemenuhan
tanggung jawab kepada pihak teratanggung pada polis asuransi
kendaraan bermotor berbasis named peril dalam praktik.
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif yang
menitikberatkan pada data sekunder yang terdiri dari bahan hukum
primer, sekunder, dan tersier. Spesifikasi penelitian bersifat deskriptif
analitis dengan analisis data yuridis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa perlindungan
hukum terhadap pihak tertanggung dalam polis asuransi kendaraan
bermotor berbasis named peril tidak diatur secara spesifik dalam KUHD
dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian,
yang mana undang-undang tersebut lebih bersifat umum (generalis)
mengatur asuransi pada umumnya, sehingga pada praktiknya terdapat
perusahaan asuransi kendaraan bermotor berbasis named peril tidak
bertanggung jawab terhadap kerugian yang dialami oleh pihak
tertanggung, walaupun pada dasarnya pihak penanggung dapat
dimintakan pertanggung jawaban penggantian klaim berdasarkan
perjanjian yang telah disepakati sebagaimana tertuang dalam polis.
Penanggung dapat melepaskan diri dalam pemenuhan tanggung jawab
kepada pihak tertanggung pada polis asuransi kendaraan bermotor
berbasis named peril dalam praktik apabila kerugian atau peristiwa yang
disebutkan merupakan itikad buruk atau kelalaian yang besar dari
tertanggung atau pihak yang ditunjuk untuk menerima ganti kerugian.
iv
Selain itu, penanggung bebas dari kewajiban mengganti ganti kerugian
jika ia tidak melaksanakan prestasinya karena keadaan memaksa,
sehingga ia dapat terbebas dari kewajiban memberikan ganti kerugian
kepada tertanggung.