Hanya 70 PT yang Dianggap Baik SPMnya.

-. -.-

o Scr.in
123
17

o Sc/asa 0
4

18

19

.~~O Jan 0 Peb

5
20

6

7

22

21

o Mar--- 0 Apr
~

0

Rabu

Kanlis

8
~3

0--. Ml'i 0

9


10
24

Jun

--- - -- ..
JUnlJ!.

11
25

0~-Jul 0

~6

Ags

o Mlnggu

SlIbCu


1~
27

0

14

13

.

28

Sep

~~

15
29


Ok~ ONoI

16
30

31

ODes

Hanya
70 PT
yang~~~~gg~p~Baik
SPMnya
-

~

U nlS b a M"In t a
"


Komitmen Dosen
Kejar SPM
BANDUNG-Dari
387 perguruan
tinggi(PT) yang diminta untuk bisa
memenuhi sistem penjaminan mutu(SPM), hanya 70 PT Negeri dan
Swasta atau sekitar 25 persen yang
memenuhi SPM. Pasalnya, merubah
paradigma pemikiran dosen menjadi
salah kendala PT memenuhi SPM.
Hal terebut diungkapkan Konsultan SPM PT, Bambang Kesit, dalam
Implementasi
Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan Tinggi Universitas
Islam Bandung(Unisba)
yang diselenggarakan di Aula Unisba, kemarin(9/l0).
Bambang menyebutkan jika dari
ribuan PT yang diminta
untuk

menyetorkan SPM nya, baru 387
PTN dan PTS yang menyetorkan
borang impIementasi SPM ke Direktorat Pendidikan
Tinggi (Dikti).
"Untuk itu kami(Dikti) mengirimkan
Borang ke seluruh perguruan tinggi,
namun yang mengembalikan hanya
387, dan setelah dilakukan seleksi,
hanya 70 saja yang SPMnya dikategorikan bagus," ungkapnya.
Salah satu kesulitan dan dianggap
nya menjadi kendala terbesar PT
tidak mampu memenuhi SPM adalah
merubah paradigm dosennya, terutama dalam menyesuaikan dengan
kebutuhan manajemen untuk mengimplementasikan SPM nya.
"Sampai saat ini dosen merupakan
sosok yang sangat bebas dalam
berpikir, namun untuk bisa memenuhi
SPM tersebut, maka ada salah satu
paradigm
pemikiran

dosen yang
harus merubah dan mengikuti sistem
yang ada, seperti memenuhi taget dan
pelayanan kepada mahasiswa, stake
holder atau pun masyarakat
pengguna kampus itu," tutumya.
Ia mengungkapkan
jika saat ini
banyak
dosen yang lupa bahwa
ketika mereka bekerja dalam istansi

ataupun

organisasi

seharusnya

mereka menerapkan


komitmen dalam
"Dengan SPM ini

_berorganisasi.
_ ---c.
Kliping

Humas

sekakan-akan
kebebasannya
terenggut, itu yang paling berat baik

bagi PTN ataupun PTS. Bahkan
nantinya tidak ada lagi 'dosen biasa
di luar'," katanya.
Kesit menyebutkan, dengan meraih
SPM tersebut perguruan tinggi yang
SPMnya baik apalagijika sudah meraih
ISO, memiliki banyak keuntungan.

Salah satunya akan diprioritaskan
dalam setiap program hibah yang diselenggarakan.oleh lembaga manapun.
Apalagi menurutnya, sekitar lima
tahun kedepan, pemerintah akan
menghilaitgkan akreditasi dan menggantinya dengan pangkalan data.
"Sedangkan
Pangkalan data ini
dihasilkan dati SPM. Kalau SPMnya
baik maka dianggap terakreditasi
baik. Jadi nanti semua SPM di setiap
perguruan tinggi akan diupload di
pangkalan data Dikti," tutumya.
Nantinya Kesit menyebutkan,
tidak akan ada lagi asesor yang
datang ke kampus, cukup dengan
pangkalan data, maka akan menjadi
salah satu langkah dan cukup mo-.
dal untuk meraih ISO.
Pada kesempatan itu jjuga Rektor
Unsiba, Prof Thaufiq S Boesoirie,

meminta komitmen para dosen Unisba mendukung peningkatan SPM itu
melalui mendeklarasikan pelaksanaan
mutu pendidikan tinggi Unisba 2009.
Ketua Badan Penjaminan Mutu
Unisba Suwanda mengatakan , saat ini
persiapan untuk implementasi SPM di
Unisba sudah mencapai 80 persen.
Meski belum sepenuhnya , tapi Unisba
memberanikan diri untuk mendeklarasikan pelaksanaan SPM ini.
Ia juga mengakui jika mengubah
paradigma pemikiran dosen, tidak
semudah membalin telapak tangan.
"Namun dengan deklarasi ini, mudah-mudahan bisa membuat mereka
siap agar dapat memenuhi stadar
peningkatan mutu. Apalagi di Unisba
Dun telah membentuk badan khusus
peningkatan mutu," katanya
Ia menyebutkan, rencananya tahun
20 I0-20I I, Unisba bisa meraih predikat
ISO dan akreditasi untuk institusi.

"Jadi dari sekarang kami mulai memberikan motivasi kepada unit untuk
melengkapi syarat-syarat," akunya.(tie)

Unpod

2009-------

-