hanya beberapa bahasa saja yang

Analisis Makna Semantik Minyak Babi pada Masyarakat Suku Batak
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Semantik
Disusun Oleh
Sampang Sahat Mangoloi Sihotang
12110238
Dosen Pembimbing : Sarma Panggabean, S.Pd.,M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
MEDAN
2015

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komponen makna atau komponen semantic mengajarkan bahwa setiap kata atau unsure
leksikal terdiri dari satu atau beberapa unsure yang bersama-sama membentuk makna unsure
leksikal tersebut. Analisis ini mengandaikan setiap unsur leksikal memiliki atau tidak memiliki
suatu cirri yang membedakannya dengan unsur lain (chaer, 2009:115).
Pengertian komponen menurut Palmer ialah keseluruhan makna dari suatu kata, terdiri dari
sejumlah elemen, yang antara elemenyang satu dengan elemen yang lain memiliki cirri-ciri yang

berbeda-beda(Aminuddin, 2008:128)
Menurut Chaer (2009:60) menyatakan “makna leksikal adalah bentuk ejektif yang diturunkan
dari bentuk nomina leksikon (kosa kata atau pembendarahan kata). Satuan dari Leksikon adalah
leksem, yaitu satuan bentuk bahasa yang bermakna.” Banyak mengetahui binatang yang
menjijikkan adalah babi. Tetapi dari segi itu binatang babi banyak memiliki makna dalam setiap
kegunaannya. Salah satunya adalah minyak babi, minyak babi itu berasal dari lemak babi yang
memiliki kandungan lemak dan protein yang tinggi. Dan disamping itu disamping itu minyak
babi dapat mencegah mengobati dari serangan penyakit. Disini kita akan membahas makna
leksikal dari minyak babi dari segi kegunaannya ataupun kegiatannya.
B.
1.
2.

Batasan Masalah
Kegunaan Minyak Babi pada tubuh manusia.
Mengetahui makna Semantik Leksikal Pada Minyak Babi.

PEMBAHASAN
A.


Makna Leksikal

Menurut Chaer (2009:60) menyatakan “makna leksikal adalah bentuk ejektif yang diturunkan
dari bentuk nomina leksikon (kosa kata atau pembendarahan kata). Satuan dari Leksikon adalah
leksem, yaitu satuan bentuk bahasa yang bermakna.” Kalau leksikon kita samakan dengan kosa
kata atau pembendarahan kata, maka leksem dapat kita persamakan dengan kata. Dengan
demikian makna leksikal dapat diartikan sebagai makna yang bersifat leksikon bersifat leksem
atau bersifat kata. Dapat pula dikatakan makna leksikal adalahmakna yang sesuai dengan
refrennya, makna yang sesuai dengan hasil kehidupan kita. Contohnya kata tikus makna
leksikalnya adalah sebangsa binatang pengerat yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit
tifus. Makna ini terlihat jelas pada kalimat

1.
2.

Tikus itu mati diterkam kucing
Panen ini gagal akibat serangan hama tikus.

Kata tikus pada kedua kalimat diatas jelas merujuk pada binatang tikus bukan kepada yang
lain. Berbeda dengan kalimat ini “yang menjadi tikus di gudang kami ternyata berkepala hitam”

kalimat tersebut bukanlah merujuk pada hewan melainkan manusia yang perbuatannya memang
mirip dengan perbuatan tikus.
Dilihat dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa makna leksikal dari suatu kata adalah
gambaran yang nyata tentang suatu konsep seperti yang dilambangkan pada kata itu. Makna
leksikal suatu kata sudah jelas bagi seorang bahasawan tanpa kehadiran kata itu dalam suatu
konteks kalimat. Berbeda dengan makna yang bukan makna leksikal yang baru jelas apa bila
berada dalam konteks kalimat atau satuan sintaksis lain. Tanpa konteks kalimat dan konteks
situasi jika kita mendengar kata bangsat maka yang terbayang dalam benak kita adalah jenis
binatang penghisap darah yang disebut juga kata busuk dan kepninding. Tetapi kata bangsat yang
berarti dalam benak kita adalah penjahat. Dengan contoh dan penjelasan diatas dapat diartikan
bahwa makna leksikal adalah makna yang sebenarnya makna yang sesuai hasil observasi panca
indra kita, atau makna apa adanya.
B. Pembuatan Minyak Babi
Berdasarkan penalaran kita bahwa minyak babi itu terbuat dari daging hewan yaitu babi. Tetapi
pembuatan minyak babi tidak hanya menggoreng daging babi dan kemudian minyak dari
penggorengan babi itu merupakan minyak babi, tetapi hasil penalaran itu salah. Pembuatan
minyak babi merupakan tahapan yang agak rumit yaitu pada saat pemotongan hewan babi di
dalam tubuh babi memiliki lemak babi yang mengandung kadar lemak yang begitu banyak
begitu juga dengan kadar daging babi yang mengandung banyak protein dan kalsium yang begitu
tinggi. Tetapi yang kita bahas kali ini yaitu lemak babi yang bisa menghasilkan minyak babi.


Adapun pembuatan Minyak Babi yaitu:
1.
Setelah memotong hewan babi, bagian dalam daging babi seharusnya di pilih bagian
yang mengandung lemaknya, yang paling banyak lemak pada hewan babi adalah di bagian perut,
pinggang dan daerah hatinya.

2.

Lemak tersebut kemudian diambil dan di

3.

cuci
Kemudian siapkan tempat masakan untuk

memasak lemak babi
4.
Pada saat memasak lemak babi, lemak babi tidak di masak dengan minyak tetapi
langsung saja di masak.


5.
6.
7.

Setelah beberapa lama di masak dari lemak babi yang dimasak keluarlah minyak yang
ada pada lemak babi tadi.
Setelah lemak babi tadi menyusut dan tertinggal minyak bekas masakan lemak babi itu.
Kemudian ambilah minyak yang hasil masakan lemak babi tersebut, dan minyak itulah
dinamakan minyak babi.

C.

Analisis

Analisis makna semantik Leksikal minyak babi pada masyarakat suku batak.
Ciri kegiatan/
pembeda
1.


Bata
k Toba

Bat
ak
Karo

Batak
Mandailing

Batak
simalungun

Mengurut
+

_

+


_

2.
Penambah
nafsu makan

+

_

_

_

3.
Mencegah
penyakit palasik

+


+

+

+

+

+

+

_

4.
Menambah
berat badan

Dekomposisi leksikal
Mengurut bagian tubuh

yang
sakit
dengan
menggunakan tangan dan
mengoleskan minyak babi
Mencampurkan
minyak
babi dengan makanan yang
akan di makan
Menggosok minyak
di
kepala anak bayi supaya
tidak
terkena
penyakit
palasik
Menambah berat badan
dengan kadar lemak yang
tinggi


Petunjuk:
1.

Ada (+); 2. Tidak ada (-)

Berdasarkan analisis diatas memiliki 4 ciri kegiatan pembeda dalam analisis makna semantik
leksikal dimana 4 ciri kegiatan yang paling dominan pada masyarakat suku batak toba, 3 ciri
kegiatan pada masyarakat suku batak karo dan batak mandailing, serta 1 ciri pada masyarakat
suku batak simalungun yang memiliki makna yang berbeda beda pada makna minyak babi.
A. Analisis Komponen Kegiatan Makna Leksikal
Berikut ini adalah yang tergabung analisis komponen kegiatan makna leksikal pada minyak
babi.
1.
Mengurut
Didalam tabel analisis makna leksikal pada masyarakat suku batak toba dan suku batak
mandailing menggunakan minyak babi sebagai minyak urut yang berguna untuk menetralkan
rasa pegal-pegal dalam tubuh. Tetapi dalam masyarakat suku batak karo dan batak simalungun
tidak digunakan.
2.
Menambah nafsu makan

Didalam table analisis makna leksikal hanya pada masyarakat batak toba yang menggunakan
minyak babi sebagai menambah nafsu makan. Dengan cara mencampur minyak babi kedalam
makanan yang akan dimakan atau disajikan.

3.

Mencegah penyakit palasik

Dari analisis tabel diatas makna leksikal minyak babi, dimana makna pada minyak babi itu
bermakna untuk mencegah dan mengobati dari penyakit palasik. Hal tersebut terdapat pada tabel
seluruh masyarakkat suku batak memaknainya untuk mengobati penyakit palasik secara umum.
4.
Menambah berat badan
Dari analisis table diatas dan sesuai kepercayaan masyarakat suku batak minyak babi menjadi
makna leksikal yang bermakna untuk menambahkan berat badan. Karena minyak babi
mengandung banyak lemak dan protein dalam minyak tersebut.

PENUTUP
Kesimpulan
Menurut Chaer (2009:60) menyatakan “makna leksikal adalah bentuk ejektif yang diturunkan
dari bentuk nomina leksikon (kosa kata atau pembendarahan kata). Satuan dari Leksikon adalah
leksem, yaitu satuan bentuk bahasa yang bermakna. Dengan demikian makna leksikal dapat
diartikan sebagai makna yang bersifat leksikon bersifat leksem atau bersifat kata.
Berdasarkan penalaran kita bahwa minyak babi itu terbuat dari daging hewan yaitu babi.
Pembuatan minyak babi merupakan tahapan yang agak rumit yaitu pada saat pemotongan hewan
babi di dalam tubuh babi memiliki lemak babi yang mengandung kadar lemak yang begitu
banyak begitu juga dengan kadar daging babi yang mengandung banyak protein dan kalsium
yang begitu tinggi.
Berdasarkan analisis makna semantik leksikal masyarakat suku batak diatas memiliki 4 ciri
kegiatan pembeda dalam analisis makna semantik leksikal dimana 4 ciri kegiatan yang paling
dominan pada masyarakat suku batak toba, 3 ciri kegiatan pada masyarakat suku batak karo dan
batak mandailing, serta 1 ciri pada masyarakat suku batak simalungun yang memiliki makna
yang berbeda beda pada makna minyak babi. Adapun kegiatan makna leksikal pada minyak babi
yaitu: 1. Mengurut; 2. Menambah nafsu makan; 3. Mencegah penyakit palasik; 4. Menambah
berat badan.

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul.2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
A.sitompul,Eden.Sarma panggabean.S.Pd.,MSi.2014.Diktat Semantik.Program Studi Bahasa
Dan
Sastra Indoneia Universitas HKBP Nommensen Medan