Peranan Capital Budgeting di Dalam Pengambilan Keputusan Ekspansi pada PT "X" di Bandung.
ABSTRAK
Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat.Apabila perusahaan tidak dapat bersaing maka perusahaan dapat mengalami gulung tikar. Untuk itu perusahaan harus dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat.Tujuan dari perusahaan adalah mengoptimalkan laba, dengan pengorbanan yang sekecil mungkin diharapkan dapat memperoleh keuntungan yang sebesar mungkin.Dengan melakukan investasi tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai.
Salah satu investasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan perluasan usaha. Dalam melakukan perluasan usaha perusahaan perlu mempertimbangkan faktor resiko serta kondisi keuangan yang dimiliki oleh perusahaan.Dan perhitungan ini dapat dilakukan dengan yang disebut Capital Budgeting.
Capital Budgeting adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana di mana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun.Proses penilaian ini terdiri dari 5 metode, yaitu :Payback Period, Average Rate of Return, Net Present Value, Interest Rate Of Return, Profitability Index.Dimana kelima metode tersebut saling berkaitan dalam melakukan penilaian kelayakan investasi.
PT “X” adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail peralatan listrik yang kini sedang merencanakan untuk melakukan perluasan usaha dengan membuka cabang baru di kawasan Cicadas, Bandung.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan Capital Budgeting diperoleh hasil sebagai berikut :
• Initial Cash Flow yang dibutuhkan sebesar Rp.378.000.000,00
• Operating Cash Flow yang dilakukan setiap tahun adalah: tahun 2006 sebesar 149.525.335,2, tahun 2007 sebesar 169.185.738, tahun 2008 sebesar 191.414.224,8, tahun 2009 sebesar 213.432.834,9, tahun 2010 sebesar 238.004.248,7, tahun 2011 sebesar 265.746.905,6, tahun 2012 sebesar 297.032.099,3, tahun 2013 ebesar 427.902.502,7.
• Terminal Cash Flow yang terjadi bila perusahaan ingin membuka cabang adalah sebesar Rp.95.600.000,00.
Penilaian investasi menggunakan metode : Payback Period adalah 3 tahun 4 bulan, Average Rate Of Return adalah 54,92 %, Net Present Value adalah 886.677.066,5, Interest Rate Of Return adalah 54,87 %, dan Profitability Index adalah 3,70
Sehingga berdasarkan perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa PT
“X” layak untuk membuka cabang baru.(2)
DAFTAR ISI
ABSTRAK...i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR TABEL...ix
DAFTAR GAMBAR ...xi
DAFTAR LAMPIRAN ...xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ...1
1.2Identifikasi Masalah. ...3
1.3Tujuan Penelitian. ...3
1.4Kegunaan Penelitian ...4
1.5Kerangka Pemikiran...4
1.6Metode Penelitian ...12
1.7Lokasi dan Waktu Penelitian...14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Manajemen Keuangan...15
2.1.1 Pengertian Manajemen ...15
2.1.2 Pengertian Keuangan...18
(3)
2.2Investasi...21
2.2.1 Pengertian Investasi...21
2.2.2 Bentuk dari investasi ...23
2.2.3 Jenis- jenis Investasi ...24
2.2.4 Sifat- sifat Investasi ...25
2.3Cash Flow...26
2.3.1 Pengertian Cash Flow...26
2.3.2 Pola Cash Flow...27
2.3.3 Komponen Cash Flow ...28
2.4Capital Budgeting ...31
2.4.1 Pengertian Capital Budgeting ...31
2.4.2 Peranan Capital Budgeting ...32
2.4.3 Masalah Yang Perlu Diperhatikan Dalam Capital Budgeting...33
2.4.4 Langkah Dalam Proses Penganggaran Modal ...34.
2.5Ekspansi...36
2.5.1 Pengertian Ekspansi...36
2.5.2 Tujuan Ekspansi ...36
2.5.3 Motif Dari Ekspansi ...37
2.5.4 Bentuk- bentuk Ekspansi ...37
2.5.5 Sumber-sumber Pembelanjaan Ekspansi ...38
(4)
2.6.2 Situasi Dalam Investasi...40
2.6.3 Jenis-jenis Resiko ...41
2.6.4 Sikap Investor...42
2.7Metode Penilaian Investasi...43
2.7.1 Payback Period...44
2.7.2 Average Rate Of Return ...45
2.7.3 Net Present Value...46
2.7.4 Interest Rate Of Return...47
2.7.5 Profitability Index...48
BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1Sejarah Perusahaan ...50
3.2Struktur Perusahaan ...53
3.3Uraian Jabatan...54
3.4Aktivitas Perusahaan...56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Rencana Ekspansi ...59
4.2Taksiran Arus Kas...60
4.2.1 Arus Kas Masuk ...60
4.2.2 Arus Kas Keluar ...63
4.2.3 Perhitungan Pajak...77
(5)
4.2.5 Proyeksi Net Cash Flow ...80
4.3Metode Penilaian Investasi...81
4.3.1 Payback Period (PP) ...82
4.3.2 Average Rate Of Return (ARR) ...83
4.3.3 Net Present Value (NPV)...84
4.3.4 Interest Rate Of Return (IRR) ...85
4.3.5 Profitability Index (PI)...88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan...90
5.2Saran...92
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(6)
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Kebutuhan Dana ... 60
Tabel 4.2 Laporan Penjualan Tahun 2002 – 2005 ... 61
Tabel 4.3 Proyeksi Penjualan Tahun 2006 – 2013 ... 63
Tabel 4.4 Laporan Harga Pokok Penjualan Tahun 2002 – 2005 ... 64
Tabel 4.5 Proyeksi Harga Pokok Penjualan Tahun 2006 – 2013 ... 65
Tabel 4.6 Laporan Biaya Gaji Karyawan Tahun 2002 – 2005 ... 66
Tabel 4.7 Proyeksi Biaya Tenaga Kerja Tahun 2006 – 2013 ... 70
Tabel 4.8 Laporan Biaya Listrik Tahun 2002-2005 ... 71
Tabel 4.9 Proyeksi Biaya Listrik Tahun 2006 – 2013 ... 72
Tabel 4.10 Laporan Biaya Telepon Tahun 2002 – 2005 ... 72
Tabel 4.11 Proyeksi Biaya Telepon Tahun 2006 – 2013 ... 73
Tabel 4.12 Laporan Biaya Pemeliharaan Kendaraan Tahun 2002 – 2005 ... 74
Tabel 4.13 Proyeksi Biaya Pemeliharaan Kendaraan Tahun 2006 – 2013 ... 75
Tabel 4.14 Proyeksi Biaya Operasional ... 77
Tabel 4.15 Tarif Pajak ... 77
Tabel 4.16 Perhitungan Pajak Penghasilan Tahun 2006 – 2013 ... 78
Tabel 4.17 Proyeksi Net Cash Flow ... 80
Tabel 4.18 Perhitungan Payback Period ... 82
(7)
Tabel 4.21 Perhitungan Interest Rate Return dengan df 54% ... 86 Tabel 4.22 Perhitungan Interest Rate Return dengan df 55 % ... 87 Tabel 4.23 Hasil Perhitungan ... 88
(8)
DAFTAR GAMBAR
1.1Aliran Kas Relevan Untuk Keputusan Ekspansi ... 7 1.2Bagan Kerangka Pemikiran ... 11 2.1Grafik Preferensi Resiko ... 43
(9)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Laporan Laba Rugi PT. “X”. 2. Lampiran 2 : Daftar Tabel Bunga.
3. Lampiran 3 : Suku Bunga SBI. 4. Lampiran 4 : Surat Pernyataan.
(10)
B
BAAB B I I PPeennddaahhuulluuaann
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan akibat terburuknya dapat mengalami gulung tikar / tutup usaha. Untuk dapat bertahan dalam persaingan, maka perusahaan harus dapat melakukan tindakan- tindakan tepat yang didasarkan pada perencanaan dan pengelolaan yang matang, terpadu dan terarah.
Tujuan dari perusahaan adalah untuk mengoptimalkan laba atau memaksimalkan keuntungan, artinya adalah dengan pengorbanan yang sekecil atau sesedikit mungkin diharapkan bisa mendapatkan keuntungan sebesar atau sebanyak mungkin. Dengan melakukan investasi, maka tujuan perusahaan tersebut dapat dicapai.
Investasi merupakan tindakan yang penting dari perusahaan, yang dilakukan guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan melakukan investasi, terdapat keuntungan baik finansial maupun nonfinansial yang dapat diperoleh perusahaan. Salah satu tindakan investasi yang dilakukan perusahaan biasanya menyangkut penarikan dan penggunaan modal yang relatif besar dan hasil yang diharapkan pun akan diterima perusahaan dalam jangka waktu panjang dan dinikmati di masa yang akan datang. Selain itu dalam investasi terdapat
(11)
B
BAAB B I I PPeennddaahhuulluuaann
resiko, dan resiko ini bersifat ketidakpastian. Oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan dan perhitungan yang tepat agar perusahaan dapat mengambil keputusan yang paling tepat mengenai apakah proyek layak dijalankan atau tidak. Selain itu juga diharapkan resiko ketidakpastian tersebut juga dapat diatasi. Dalam melakukan perluasan usaha selain terdapat faktor resiko, perusahaan juga harus memperhitungkan kondisi keuangan yang dimilikinya. Perhitungan ini dapat dilakukan dengan penganggaran modal yang biasa disebut Capital Budgeting.
Capital Budgeting merupakan salah satu metode untuk memberikan penilaian mengenai layak atau tidaknya suatu investasi dijalankan. Sehingga Capital Budgeting adalah alat bantu yang sangat penting bagi manajer untuk mengambil keputusan mengenai perluasan usaha, dimana kesalahan dalam memilih keputusan dapat diperkecil. Oleh karena itu penting bagi manajer- manajer untuk menguasai Capital Budgeting.
PT “X” adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail peralatan listrik yang kini sedang merencanakan untuk melakukan perluasan investasi dengan mendirikan cabang baru. Dimana dengan pendirian cabang yang baru ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah penjualan sehingga laba yang didapat akan meningkat dan diharapkan PT “X” dapat memperoleh pangsa pasar yang baru serta lebih luas.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian mengenai Capital Budgeting dalam hubungannya dengan pengembangan usaha dengan
(12)
B
BAAB B I I PPeennddaahhuulluuaann
judul : ”Peranan Capital Budgeting Di Dalam Pengambilan Keputusan Ekspansi Pada PT ‘X’ di Bandung ”
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka untuk lebih mempermudah pembahasan, maka penulis mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:
1. Berapa besar Initial Investment yang dibutuhkan. 2. Berapa besar Operating Cash Flow.
3. Berapa besar Terminal Cash Flow .
4. Apakah rencana untuk membuka cabang baru ini layak untuk dilakukan. 5. Bagaimana peranan Capital Budgeting dalam pengambilan keputusan
untuk melakukan ekspansi yang dilakukan oleh PT ”X”.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui besarnya Initial Investment. 2. Untuk mengetahui besarnya Operating Cash Flow. 3. Untuk mengetahui besarnya Terminal Cash Flow.
4. Untuk mengetahui rencana membuka cabang baru ini layak atau tidak untuk dilakukan.
(13)
B
BAAB B I I PPeennddaahhuulluuaann
5. Untuk mengetahui peranan Capital Budgeting dalam menentukan pengambilan keputusan untuk melakukan ekspansi yang dilakukan oleh PT “X”.
1.4
Kegunaan Penelitian
Penulis mengharapkan dari penelitian ini dapat diperoleh kegunaan sebagai berikut:
1. Bagi penulis :
Agar dapat memperluas wawasan sebagai dasar untuk terjun ke dalam dunia usaha serta dapat mengaplikasikan teori yang di dapat selama kuliah ke dalam tindakan nyata.
2. Bagi pembaca :
Agar dapat menambah wawasan serta agar pembaca dapat lebih memahami mengenai teori dan penerapan dari Capital Budgeting.
3. Bagi perusahaan :
Untuk memberi masukan dan pertimbangan bagi PT ‘X’ sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan yang paling tepat.
1.5 Kerangka Pemikiran
Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan. Memaksimalkan keuntungan di sini maksudnya adalah bagaimana perusahaan dapat melakukan pengorbanan sekecil mungkin dan diharapkan dapat menghasilkan keuntungan
(14)
B
BAAB B I I PPeennddaahhuulluuaann
sebesar mungkin. Selain itu mendapatkan keuntungan yang maksimal ini tujuannya adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Manajemen Keuangan memiliki fungsi yang sangat penting di dalam suatu perusahaan yang tidak dapat dipisahkan dengan fungsi-fungsi manajemen yang lain,seperti : Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Operasional serta Manajemen Pemasaran. Adapun fungsi pokok dari Manajemen Keuangan adalah : menyangkut keputusan mengenai penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden pada suatu perusahaan.
Selain itu secara umum tugas utama manajer keuangan, yaitu membuat planning tentang pengadaan dan pengalokasian dana guna memaksimumkan nilai perusahaan. Dimana di dalamnya menyangkut kegiatan sebagai berikut:
1. Peramalan dan perencanaan.
Manajer Keuangan harus berhubungan dengan para eksekutif yang lain di dalam memprediksi masa depan perusahaan.
2. Keputusan Investasi dan Pembiayaan.
Manajer Keuangan harus dapat menyediakan modal untuk bahan pendukung dalam pertumbuhan perusahaan. Sumber dana yang dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan adalah modal internal dan eksternal. 3. Pengkoordinasian dan pengendalian.
Manajer Keuangan juga harus dapat bersikap kooperatif atau bekerja sama dengan eksekutif bidang lain agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
(15)
B
BAAB B I I PPeennddaahhuulluuaann
4. Interaksi dengan pasar modal.
Dikarenakan pasar modal sebagai salah satu tempat penyedia dana, maka Manajer Keuangan harus selalu berhubungan dengan pasar modal. ( Susan Irawati, 2006, hal 4)
Karena investasi ini dilakukan sekarang dan hasilnya diperoleh di masa yang akan datang maka di dalam memperhitungkannya kita perlu memahami 2 konsep, yaitu : Cash Flow dan Time Value Of Money.
Cash flow adalah proyeksi yang menggambarkan modal yang dibutuhkan untuk melakukan ekspansi. Isi dari cash flow mencakup tentang :
1. Cash In Flow, yaitu segala bentuk pemasukan sepanjang umur proyek tersebut. Misalnya : Hasil penjualan barang dagangan, sales revenue, hasil penjualan aktiva baru, pengembalian modal kerja, dan sebagainya.
2. Cash Out Flow, yaitu segala bentuk kas sepanjang umur proyek tersebut. Misalnya : Pengeluaran investasi untuk pembelian tanah, membangun gedung, membeli mesin, membeli barang, dan sebagainya.
3. Net Cash Flow, yaitu selisih antara pemasukan dan pengeluaran kas sepanjang umur proyek tersebut.
Di dalam membuat estimasi dari Cash Flow ada 3 komponen yang harus ditentukan terlebih dahulu, yaitu :
1. Initial Cash Flow.
Initial Cash Flow atau yang biasa disebut investasi awal adalah merupakan investasi yang dibutuhkan untuk memperoleh aktiva baru.
(16)
B
BAAB B I I PPeennddaahhuulluuaann
2. Operational Cash Flow.
Operational Cash Flow atau yang biasa disebut aliran kas masuk operasi adalah merupakan aliran kas masuk operasi dari aktiva baru.
3. Terminal Cash Flow.
Terminal Cash Flow atau yang biasa disebut aliran kas terminal adalah merupakan aliran kas setelah pajak dari penjualan aktiva baru atau nilai buku aktiva baru pada akhir perhitungan proyek. (Sundjaja dan Barlian, 2003, hal 155)
Gambar 1.1
Aliran Kas Relevan untuk Keputusan Ekspansi • • •
( Sundjaja dan Barlian, 2003, hal 157)
Dalam penilaiannya proyek investasi memiliki sifat sebagai berikut : Investasi
Awal
Investasi awal yang dibutuhkan untuk
memperoleh aktiva baru
Aliran kas masuk operasi
Aliran kas masuk operasi dari aktiva baru
Aliran kas terminal
Aliran kas setelah Pajak Penjualan Aktiva Baru atau Nilai Buku Aktiva Baru pada Akhir Perhitungan Proyek
(17)
B
BAAB B I I PPeennddaahhuulluuaann
1. Mutually Exclusive Investment.
Yaitu proyek yang mempunyai sifat dapat saling menggantikan, memiliki fungsi yang sama, memiliki keterbatasan yang sama, dan hanya boleh memilih satu dari beberapa proyek.
2. Independent.
Yaitu proyek yang mempunyai sifat tidak dapat digantikan oleh yang lain, memiliki fungsi yang tidak sama, memiliki dana yang relatif tidak sama atau tidak terbatas, dan dapat memilih semua proyek yang dinilai layak.
Usulan investasi dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu: 1. Penggantian mesin (Replacement).
2. Perluasan usaha (Ekspansi / Expansion). 3. Pertumbuhan (Growth).
4. Lain-lain (Other) .
Untuk mengetahui apakah investasi tersebut dapat dilakukan atau tidak maka perusahaan melakukan perhitungan dengan menggunakan Capital Budgeting. Capital Budgeting adalah keseluruhan proses perencanaan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi satu tahun.( Bambang Riyanto, 2004, hal 120-121 )
Untuk dapat melakukan Capital Budgeting dengan baik diperlukan ketelitian dalam memperhitungkannya, selain itu kita juga perlu mengetahui bagaimana sifat- sifat dari suatu kriteria yang ideal dari pengambilan keputusan.
(18)
B
BAAB B I I PPeennddaahhuulluuaann
a. Payback Period / PP.
Metode Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan “proceeds”atau aliran kas neto ( net cash flows).
b. Average Rate Of Return/ ARR.
Metode Average Rate Of Return atau sering juga disebut Accounting Rate Return menunjukkan persentase keuntungan neto sesudah pajak dihitung dari “ average investment “ atau “ initial investment”.
c. Net Present Value / NPV.
Metode Net Present Value didefinisikan sebagai pengurangan dari Present Value Cash Inflow ( proceeds ) dikurangi Present Value Cash Outflow ( Outlays). d. Interest Rate Of Return / IRR.
Interest Rate Of Return adalah tingkat bunga yang menyamakan present value daripada penerimaan yang diharapkan dengan pengeluaran investasi awal ( cost investment outlay )
e. Profitability Index / PI.
Metode Profitability Index dihitung dengan cara membagi present value dari hasil yang diharapkan dengan cost of investment outlay.
Kelima metode diatas tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena metode tersebut saling berkaitan dan saling melengkapi. Sehingga untuk menentukan layak atau tidaknya investasi perlu melalui 5 metode tersebut diatas. Dan dengan adanya Capital Budgeting diharapkan faktor resiko ketidakpastian yang ikut berpengaruh serta kesalahan dalam bertindak dapat
(19)
B
BAAB B I I PPeennddaahhuulluuaann
teratasi. Walaupun resiko ketidakpastian maupun kesalahan dalam mengambil keputusan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya tetapi minimal dapat diperkecil atau dikurangi .
Untuk membantu mengurangi kesalahan dalam bertindak dan kesulitan dalam menghadapi resiko ketidakpastian maka penulis berkeinginan untuk membahas mengenai masalah Capital Budgeting dalam kaitannya dengan perluasan usaha atau ekspansi.
(20)
B
BAAB B I I PPeennddaahhuulluuaann
Gambar 1.2 Bagan Kerangka Pemikiran
Goal of the Firm
Real Investment 1. Replacement 2. Expansion 3. Growth 4. Other
Financial Investment 1. Share
2. Bond
Marketing Financial Operation Human Resources
Initial Cash Flow Operational Cash Flow Terminal Cash Flow
Capital Budgeting 1. PP 4. IRR 2. ARR 5. PI 3. NPV
Decision Investment
(21)
B
BAAB B I I PPeennddaahhuulluuaann
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu metode yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang cukup jelas mengenai suatu objek penelitian berdasarkan data yang ada, mengumpulkan, mengklasifikasikan dan menginterpretasikan data yang selanjutnya akan dianalisis dan ditarik kesimpulan melalui perbandingan yang relevan dari suatu teori. Di dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian Kepustakaan .
Dimana penulis melakukan penelitian dengan cara membaca dan mempelajari kumpulan bahan kuliah dan buku-buku yang membahas teori, pendapat serta kasus yang terjadi dalam dunia nyata, yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Yang kemudian dijadikan sebagai dasar dalam membahas masalah Capital Budgeting ini.
2. Penelitian Lapangan. a. Wawancara.
Dimana penulis melakukan tanya jawab dengan pihak- pihak yang berwenang untuk mendapatkan data serta informasi yang berguna untuk membahas masalah Capital Budgeting.
b. Observasi.
Dimana penulis melihat secara langsung kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan serta melihat laporan keuangan dan rencana
(22)
B
BAAB B I I PPeennddaahhuulluuaann
investasi perusahaan yang berguna dalam pembahasan masalah Capital Budgeting.
3. Teknik pengolahan data :
Teknik yang digunakan dalam mengolah data adalah:
a. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan “proceeds”atau aliran kas neto ( net cash flows).
b. Accounting Rate Return atau sering juga disebut Average Rate Of Return menunjukkan persentase keuntungan neto sesudah pajak dihitung dari “ average investment “ atau “ initial investment”.
c. Net Present Value didefinisikan sebagai proceeds atau “cash flows” yang didiskontokan atas dasar biaya modal (cost of capital) atau “rate of return “ yang diinginkan sehingga dapat dikatakan pula NPV adalah pengurangan dari Present Value Cash Inflow ( proceeds ) dikurangi Present Value Cash Outflow ( Outlays).
d. Interest Rate Of Return sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan akan diterima ( PV of future proceeds ) sama dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran modal ( PV of capital outlays ).
e. Profitability Index menghitung antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi.
(23)
B
BAAB B I I PPeennddaahhuulluuaann
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT “X” yang berada di kota Bandung. Lamanya kegiatan penelitian adalah bulan Maret-Mei 2006.
(24)
B
BAAB B V V KKeessiimmppuullaan n ddaan Sn Saarraann
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
1. Initial Cash Flow atau Investasi Awal yang dibutuhkan oleh perusahaan di dalam membuka cabang baru adalah sebesar Rp. 378.500.000,00, yang perinciannya adalah sebagai berikut:
Keterangan Jumlah (Rp) Biaya mendirikan gedung baru 200.000.000,00 Biaya pembelian etalase 6.500.000,00 Biaya pembelian mobil box 70.000.000,00 Biaya pembelian meja dan kursi 1.500.000,00 Biaya pembelian alat tulis 500.000,00 Biaya persediaan barang dagangan 50.000.000,00 Total Investasi Awal = 378.500.000,00
Operating Cash Flow atau Aliran Kas Operasional yang terjadi setiap tahun jika ingin membuka cabang adalah :
Tahun
Besar Operating Cash Flow (Rp) 2006 149.525.335,2 2007 169.185.738 2008 191.414.224,8 2009 213.432.834,9 2010 238.004.248,7 2011 265.746.905,6 2012 297.032.099,3 2013 427.902.502,7
(25)
B
BAAB B V V KKeessiimmppuullaan n ddaan Sn Saarraann
dari : nilai sisa mobil Rp. 0,00 ; nilai sisa peralatan kantor Rp. 5.600.000,00 ; nilai sisa gedung Rp. 40.000.000,00 dan modal kerja sebesar Rp. 50.000.000,00.
2. Penilaian proyeksi aliran kas bersih dengan masing-masing metode penilaian investasi adalah sebagai berikut :
− Metode Payback Period
Dengan metode ini menghasilkan waktu pengembalian selama 3 tahun 4 bulan. Sedangkan waktu maksimum pengembalian investasi adalah 8 tahun. Karena 3 tahun 4 bulan lebih kecil dari waktu maksimum pengembalian yang telah ditentukan, yakni 8 tahun, maka investasi diterima dan layak untuk dilaksanakan.
− Metode Average Rate Of Return
Metode ini menghasilkan rata-rata pengembalian sebesar 54,92 %.
− Metode Net Present Value
Metode ini pada tingkat discount factor sebesar 10 % dapat menghasilkan Net Present Value positif. Sehingga usulan investasi ini dapat diterima dan layak untuk dijalankan.
− Metode Interest Rate Of Return
Metode ini menghasilkan Internal Rate Ratio sebesar 54,87 %, hasil ini lebih besar daripada tingkat bunga yang ditetapkan, yaitu 10 %. Maka investasi ini menjadi diterima dan layak untuk dijalankan.
(26)
B
BAAB B V V KKeessiimmppuullaan n ddaan Sn Saarraann
− Metode Profitability Index
Metode ini menghasilkan Profitability Index sebesar 3,70 dan hasil ini lebih besar dari 1 sehingga usulan investasi ini dapat diterima dan layak untuk dijalankan.
Berdasarkan perhitungan dan analisa yang dilakukan maka proyek layak untuk dijalankan.
3. Analisa Capital Budgeting dapat membantu dalam pengambilan keputusan karena dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai suatu rencana ekspansi. Dari hasil penilaian investasi diketahui bahwa investasi ini menguntungkan karena melebihi standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Jadi analisis Capital Budgeting dapat berperan di dalam menentukan kelayakan investasi yang dihadapi dalam penilaian ekspansi PT "X".
5.2 Saran
1. Walaupun aliran kas yang diestimasi cukup besar tetapi hal ini masih merupakan proyeksi. Sehingga dalam pelaksanaannya mungkin terjadi hal-hal yang berada diluar perhitungan, oleh karena itu perusahaan harus dapat melakukan antisipasi atas berbagai kemungkinan yang terjadi.
2. Menurut Analisis Capital Budgeting investasi ini layak untuk dijalankan. Tetapi ini hanya dilihat dari segi keuangan saja, sebaiknya perusahaan juga harus memperhatikan dari segi-segi lain, seperti : segi pemasaran, segi operasi, dan segi sumber daya manusia.
(27)
B
BAAB B V V KKeessiimmppuullaan n ddaan Sn Saarraann
3. Perusahaan sebaiknya sering melakukan evaluasi sehingga apabila terjadi kesalahan dapat segera diperbaiki untuk menghindari resiko yang lebih besar yang dapat menghambat kegiatan perusahaan.
(28)
DAFTAR PUSTAKA
1. Alwi, Syafaruddin. 1993. Alat-Alat Analisis Dalam Pembelanjaan. Penerbit : Andi Offset, Yogyakarta.
2. Besley Scott, Eugene F. Brigman. 1997. Principles of Finance. Penerbit : Harcourt Brace College
3. Block, Stanley B; Geoffrey A. Hirt. 2000. Foundation of Financial Mangement, Ninth Edition.
4. Fuad M. Cristine H. dkk. 2001, Pengantar Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama.
5. Gitman J. Lawrence. 1997. Principles of Managerial Finance. 8th edition. Penerbit : Addison Weley.
6. Hampton, John J. 1990. Financial Decision Making Concept, Problem & Cases Fourth Edition.
7. Hasibuan. P.S. Malayu H. 1996. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Penerbit : PT. Toko Gunung Agung.
8. Husnan Suad. Suwarsono Muhamad. 2000. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Keempat. Penerbit UPP AMP YKPN.
9. Husnan Suad. Suwarsono Muhamad. 2003. Dasar-Dasar Portofolio & Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. Penerbit UPP AMP YKPN.
10. Irawati, Susan. 2005. Manajemen Keuangan Penerbit Pusataka
11. Keown, Artur J; David F. Scott, Jr ; John D. Martin ; J. William Petty. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. 12. Riyanto Bambang. 1996. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4.
Penerbit BPFE-Yogyakarta.
13. Robbins P. Stephen. 2003. Perilaku Organisasi. Edisi 9. Buku : 1. Penerbit PT. Indeks Kelompok Gramedia.
14. Sharpe, W.F (1980). Invesment. New Jersey : Prentice Hall, Inc.
15. Sundjaya. S. Ridwan, Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan Dua. Penerbit Literata Lintas Media.
16. Sutojo, Siswanto.1993. Studi Kelayakan Proyek Teori dan Praktek. LPPM dan PT. Pusataka Binaman Pressindo, Jakarta.
(1)
1.7
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di PT “X” yang berada di kota Bandung. Lamanya kegiatan penelitian adalah bulan Maret-Mei 2006.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
1. Initial Cash Flow atau Investasi Awal yang dibutuhkan oleh perusahaan di dalam membuka cabang baru adalah sebesar Rp. 378.500.000,00, yang perinciannya adalah sebagai berikut:
Keterangan Jumlah (Rp)
Biaya mendirikan gedung baru 200.000.000,00 Biaya pembelian etalase 6.500.000,00 Biaya pembelian mobil box 70.000.000,00 Biaya pembelian meja dan kursi 1.500.000,00 Biaya pembelian alat tulis 500.000,00 Biaya persediaan barang dagangan 50.000.000,00 Total Investasi Awal = 378.500.000,00
Operating Cash Flow atau Aliran Kas Operasional yang terjadi setiap tahun jika ingin membuka cabang adalah :
Tahun
Besar Operating Cash Flow (Rp) 2006 149.525.335,2
2007 169.185.738
2008 191.414.224,8 2009 213.432.834,9 2010 238.004.248,7 2011 265.746.905,6 2012 297.032.099,3 2013 427.902.502,7
(3)
dari : nilai sisa mobil Rp. 0,00 ; nilai sisa peralatan kantor Rp. 5.600.000,00 ; nilai sisa gedung Rp. 40.000.000,00 dan modal kerja sebesar Rp. 50.000.000,00.
2. Penilaian proyeksi aliran kas bersih dengan masing-masing metode penilaian investasi adalah sebagai berikut :
− Metode Payback Period
Dengan metode ini menghasilkan waktu pengembalian selama 3 tahun 4 bulan. Sedangkan waktu maksimum pengembalian investasi adalah 8 tahun. Karena 3 tahun 4 bulan lebih kecil dari waktu maksimum pengembalian yang telah ditentukan, yakni 8 tahun, maka investasi diterima dan layak untuk dilaksanakan.
− Metode Average Rate Of Return
Metode ini menghasilkan rata-rata pengembalian sebesar 54,92 %.
− Metode Net Present Value
Metode ini pada tingkat discount factor sebesar 10 % dapat menghasilkan Net Present Value positif. Sehingga usulan investasi ini dapat diterima dan layak untuk dijalankan.
− Metode Interest Rate Of Return
Metode ini menghasilkan Internal Rate Ratio sebesar 54,87 %, hasil ini lebih besar daripada tingkat bunga yang ditetapkan, yaitu 10 %. Maka investasi ini menjadi diterima dan layak untuk dijalankan.
(4)
− Metode Profitability Index
Metode ini menghasilkan Profitability Index sebesar 3,70 dan hasil ini lebih besar dari 1 sehingga usulan investasi ini dapat diterima dan layak untuk dijalankan.
Berdasarkan perhitungan dan analisa yang dilakukan maka proyek layak untuk dijalankan.
3. Analisa Capital Budgeting dapat membantu dalam pengambilan keputusan karena dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai suatu rencana ekspansi. Dari hasil penilaian investasi diketahui bahwa investasi ini menguntungkan karena melebihi standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Jadi analisis Capital Budgeting dapat berperan di dalam menentukan kelayakan investasi yang dihadapi dalam penilaian ekspansi PT "X".
5.2 Saran
1. Walaupun aliran kas yang diestimasi cukup besar tetapi hal ini masih merupakan proyeksi. Sehingga dalam pelaksanaannya mungkin terjadi hal-hal yang berada diluar perhitungan, oleh karena itu perusahaan harus dapat melakukan antisipasi atas berbagai kemungkinan yang terjadi.
2. Menurut Analisis Capital Budgeting investasi ini layak untuk dijalankan. Tetapi ini hanya dilihat dari segi keuangan saja, sebaiknya perusahaan juga harus memperhatikan dari segi-segi lain, seperti : segi pemasaran, segi operasi,
(5)
3. Perusahaan sebaiknya sering melakukan evaluasi sehingga apabila terjadi kesalahan dapat segera diperbaiki untuk menghindari resiko yang lebih besar yang dapat menghambat kegiatan perusahaan.
(6)
2. Besley Scott, Eugene F. Brigman. 1997. Principles of Finance. Penerbit : Harcourt Brace College
3. Block, Stanley B; Geoffrey A. Hirt. 2000. Foundation of Financial
Mangement, Ninth Edition.
4. Fuad M. Cristine H. dkk. 2001, Pengantar Bisnis. PT. Gramedia Pustaka
Utama.
5. Gitman J. Lawrence. 1997. Principles of Managerial Finance. 8th edition. Penerbit : Addison Weley.
6. Hampton, John J. 1990. Financial Decision Making Concept, Problem &
Cases Fourth Edition.
7. Hasibuan. P.S. Malayu H. 1996. Manajemen Dasar, Pengertian dan
Masalah. Penerbit : PT. Toko Gunung Agung.
8. Husnan Suad. Suwarsono Muhamad. 2000. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi
Keempat. Penerbit UPP AMP YKPN.
9. Husnan Suad. Suwarsono Muhamad. 2003. Dasar-Dasar Portofolio &
Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. Penerbit UPP AMP YKPN.
10. Irawati, Susan. 2005. Manajemen Keuangan Penerbit Pusataka
11. Keown, Artur J; David F. Scott, Jr ; John D. Martin ; J. William Petty. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.
12. Riyanto Bambang. 1996. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4.
Penerbit BPFE-Yogyakarta.
13. Robbins P. Stephen. 2003. Perilaku Organisasi. Edisi 9. Buku : 1. Penerbit PT. Indeks Kelompok Gramedia.
14. Sharpe, W.F (1980). Invesment. New Jersey : Prentice Hall, Inc.
15. Sundjaya. S. Ridwan, Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan Dua.