Studi Deskriptif Mengenai Kepuasan Kerja Pada Karyawan Divisi Caring di PT. "X" Kota Bandung.
iii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan studi deskriptif mengenai kepuasan kerja pada karyawan divisi Caring di PT. “X” kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kepuasan kerja yang dirasakan karyawan divisi Caring di PT. “X” kota Bandung berkaitan dengan dimensi-dimensi yang mempengaruhinya. Sampel penelitian ini adalah karyawan divisi Caring di PT.
“X” kota Bandung yang telah bekerja selama minimal 1 tahun dan berjumlah 20 orang responden.
Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja. Alat ukur yang digunakan merupakan alat ukur yang dibuat oleh peneliti sendiri. Data yang diperoleh diolah menggunakan uji validitas Spearman dan uji reliabilitas Split-half dengan bantuan program SPSS 11.0. Dari uji validitas diperoleh 28 item yang diterima, dengan validitas berkisar antara 0,338 – 0,889 dan reliabilitas sebesar 0,99.
Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil bahwa 80% karyawan (16 orang) divisi Caring di PT. “X” kota Bandung merasakan ketidakpuasan kerja dan 20% karyawan (4 orang) merasakan kepuasan kerja.
Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa terdapat tiga dimensi utama yang mempengaruhi ketidakpuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan, yaitu Promotion Opportunities, Job Security, dan Working Conditions. Sedangkan karyawan yang merasakan kepuasan kerja, terutama dipengaruhi oleh dimensi Coworkers.
Peneliti mengajukan saran bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor lain yang berhubungan dengan kepuasan kerja seperti iklim kerja, motivasi, komitmen serta dapat lebih memperbanyak jumlah sampel dalam penelitian dan item pada alat ukur. Kepada pihak perusahaan, peneliti menyarankan agar perusahaan lebih memperhatikan dimensi-dimensi yang dirasakan kurang memuaskan karyawannya dan mempertahankan dimensi yang sudah memuaskan.
(2)
vii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR BAGAN... xi
DAFTAR TABEL...xii
DAFTAR LAMPIRAN...xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 9
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9
1.3.1 Maksud Penelitian ... 9
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Kegunaan Penelitian... 9
1.4.1 Kegunaan Teoretis ... 9
1.4.2 Kegunaan Praktis ... 10
(3)
viii Universitas Kristen Maranatha
1.6 Asumsi... 19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebutuhan ... 20
2.1.1 Definisi Kebutuhan ... 20
2.1.2 Jenis-jenis Kebutuhan ... 21
2.1.3 Teori Hirarki Kebutuhan ... 24
2.2 Kepuasan Kerja ... 26
2.2.1 Teori-teori Tentang Kepuasan Kerja ... 26
2.2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja...30
2.2.3 Efek Ketidakpuasan Kerja... 34
2.3 Periode Perkembangan Usia Dewasa Awal ... 35
2.3.1 Pengertian Masa Dewasa Awal ... 35
2.3.2 Karakteristik Dewasa Awal... 36
(4)
ix Universitas Kristen Maranatha
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 39
3.2 Bagan Rancangan Penelitian ... 39
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 39
3.3.1 Variabel Penelitian ... 39
3.3.2 Definisi Operasional... 40
3.4 Alat Ukur ... 41
3.4.1 Alat Ukur Kepuasan Kerja ... 41
3.4.2 Prosedur Pengisian ... 42
3.4.3 Sistem Skoring ... 43
3.4.4 Data Penunjang ... 44
3.4.5 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 44
3.4.5.1 Validitas Alat Ukur ... 44
3.4.5.2 Reliabilitas Alat Ukur ... 45
3.5 Populasi ... 47
3.5.1 Populasi Sasaran... 47
3.5.2 Karakteristik Populasi ... 47
(5)
x Universitas Kristen Maranatha
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Responden ... 49
4.1.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49
4.1.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 49
4.1.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 50
4.1.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 51
4.2 Hasil Penelitian ... 51
4.2.1 Kepuasan Kerja ... 51
4.2.2 Dimensi Kepuasan Kerja... 52
4.3 Pembahasan ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 61
5.2 Saran ... 62
5.2.1 Saran Teoretis... 62
5.2.2 Saran Praktis... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 64
DAFTAR RUJUKAN ... 65 LAMPIRAN
(6)
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran... 18 Bagan 3.1 Bagan Rancangan Penelitian ... 39
(7)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Alat Ukur ... 41
Tabel 4.1 Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49
Tabel 4.2 Persentase Berdasarkan Usia... 50
Tabel 4.3 Persentase Berdasarkan Pendidikan ... 50
Tabel 4.4 Persentase Berdasarkan Lama Bekerja ... 51
Tabel 4.5 Persentase Kepuasan Kerja ... 51
(8)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Alat Ukur Kepuasan KerjaLampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3 Data Mentah
Lampiran 4 Frekuensi Dimensi dan Indikatornya
Lampiran 5 Tabulasi Silang antara Data Penunjang dan Kepuasan Kerja Lampiran 6 Company Profile PT. “X”
(9)
(10)
Lampiran 1. Alat Ukur
KATA PENGANTAR
Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha, sedang melakukan suatu penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan terhadap pekerjaannya.
Sehubungan dengan hal ini, saya mengharapkan bantuan saudara untuk mengisi sejumlah pertanyaan dan pernyataan dalam bentuk kuesioner yang telah saya susun. Data saudara akan sangat bermanfaat bagi kegiatan penelitian yang saya lakukan. Data yang diperoleh akan dijaga kerahasiaannya. Untuk itu saya mohon saudara mengisi kuesioner tersebut dengan sejujur-jujurnya berdasarkan pengalaman saudara dalam bekerja di PT. “X”.
Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih banyak yang sebesar-besarnya atas kesediaan dan kerjasama dari saudara.
Hormat saya,
(11)
Lampiran 1. Alat Ukur
DATA PRIBADI
1. Nama (inisial) :
2. Jenis Kelamin : P / L
3. Usia :
4. Pendidikan Terakhir : 5. Lama Bekerja di Caring :
(12)
Lampiran 1. Alat Ukur
Petunjuk Pengisian
Pada persoalan ini saudara dimohon memberikan pilihan jawaban yang sesuai dengan apa yang ada dalam diri saudara berkenaan dengan pernyataan-pernyataan yang akan saudara temui pada lembar berikutnya. Saudara cukup memberikan tanda check list () pada pilihan jawaban yang sesuai dengan penghayatan saudara.
Pilihan jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:
Sangat Tidak Puas (STP) : Jika saudara merasa “Sangat Tidak Puas” dengan pernyataan tersebut.
Tidak Puas (TP) : Jika saudara merasa “Tidak Puas” dengan pernyataan tersebut.
Puas (P) : Jika saudara merasa “Puas” dengan pernyataan tersebut.
Sangat Puas (SP) : Jika saudara merasa “Sangat Puas” dengan pernyataan tersebut.
(13)
Lampiran 1. Alat Ukur
NO. PERNYATAAN (STP)
1
(TP) 2
(P) 3
(SP) 4 1. Atasan memberi kritik terhadap bawahan.
2. Sesama rekan kerja saling mendukung dan membantu pekerjaaan rekannya yang mengalami kesulitan. 3. Upah yang saya terima sesuai dengan tanggung
jawab pekerjaan.
4. Perusahaan memberikan asuransi kerja bagi para karyawan.
5. Bagi saya menelepon pelanggan setiap hari adalah hal menyenangkan.
6. Saya merasa nyaman dengan kondisi lingkungan fisik pekerjaan saya.
7. Perusahaan memberikan bonus pada karyawan yang berprestasi.
8. Saya dapat menyelesaikan target yang diberikan oleh atasan.
9. Atasan objektif dalam mengevaluasi kinerja karyawan.
10. Suatu saat saya akan memperoleh kenaikan jabatan. 11. Sarana dan prasarana yang disediakan oleh
perusahaan menunjang produktivitas kerja karyawan. 12. Proses pencairan tunjangan kesehatan tidak
(14)
Lampiran 1. Alat Ukur
NO. PERNYATAAN (STP)
1
(TP) 2
(P) 3
(SP) 4 13. Saya bersemangat saat menawarkan produk baru
kepada pelanggan.
14. Konflik dengan rekan sekerja diselesaikan dengan segera.
15. Bonus yang diterima karyawan diberikan secara konsisten.
16. Perusahaan memperhatikan kebersihan di semua lingkungan kerja.
17. Saya dapat mengatasi pelanggan-pelanggan yang sulit, komplain ataupun marah.
18. Perusahaan memberikan peluang bagi karyawan untuk berkarir.
19. Atasan dapat mengarahkan serta membantu karyawan yang mengalami kesulitan.
20. Komunikasi terjalin baik antar sesama karyawan. 21. Asuransi yang diperoleh karyawan sesuai dengan
jabatannya.
22. Fasilitas toilet yang disediakan bersih dan nyaman. 23. Atasan terbuka dalam menerima kritik dari
(15)
Lampiran 1. Alat Ukur
NO. PERNYATAAN (STP)
1
(TP) 2
(P) 3
(SP) 4 24. Hubungan karyawan dalam satu tim dapat
meningkatkan semangat kerja karyawan.
25. Perusahaan memberikan peluang bagi setiap karyawan untuk memperoleh kenaikan jabatan. 26. Saya mampu bertahan dalam waktu yang lama untuk
menyelesaikan target pekerjaan saya.
27. Upah yang diterima dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan saya.
(16)
Lampiran 2. Hasil Validitas & Reliabilitas
Validitas Alat Ukur
NO. ITEM KETERANGAN VALIDITAS HASIL
Item 1 spv1 0,866 diterima
Item 2 co1 0,889 diterima
Item 3 py1 0,418 diterima
Item 4 js1 0,612 diterima
Item 5 wis1 0,619 diterima
Item 6 wc1 0,644 diterima
Item 7 py2 0,710 diterima
Item 8 wis2 0,761 diterima
Item 9 spv2 0,772 diterima
Item 10 po1 0,878 diterima
Item 11 wc2 0,546 diterima
Item 12 js2 0,756 diterima
Item 13 wis3 0,539 diterima
Item 14 co2 0,770 diterima
Item 15 js3 0,195 ditolak
Item 16 py3 0,772 diterima
Item 17 wc3 0,527 diterima
Item 18 wis4 0,354 diterima
Item 19 po2 0,536 diterima
Item 20 spv3 0,770 diterima
Item 21 co3 0,770 diterima
Item 22 js4 0,645 diterima
Item 23 spv4 0,218 ditolak
Item 24 wc4 0,811 diterima
Item 25 spv5 0,639 diterima
Item 26 co4 0,882 diterima
Item 27 po3 0,855 diterima
Item 28 wis5 0,338 diterima
Item 29 py4 0,418 diterima
Item 30 spv6 0,866 diterima
Reliabilitas Alat Ukur
(17)
Lampiran 2. Hasil Validitas & Reliabilitas
Hasil Validitas dari SPSS 11.0
Cor relations
1,000 ,247 ,105 ,150 ,418
, ,278 ,402 ,361 ,151
8 8 8 8 8
,247 1,000 ,586 -,062 ,710*
,278 , ,064 ,442 ,024
8 8 8 8 8
,105 ,586 1,000 ,369 ,772*
,402 ,064 , ,184 ,012
8 8 8 8 8
,150 -,062 ,369 1,000 ,418
,361 ,442 ,184 , ,151
8 8 8 8 8
,418 ,710* ,772* ,418 1,000
,151 ,024 ,012 ,151 ,
8 8 8 8 8
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N PY 1 PY 2 PY 3 PY 4 Pay Spearman's rho
PY 1 PY 2 PY 3 PY 4 Pay
Correlation is s ignif icant at the .05 level (1-tailed). *.
Cor relations
1,000 ,819** ,105 -,286 ,291 ,619
, ,006 ,402 ,246 ,242 ,051
8 8 8 8 8 8
,819** 1,000 ,299 -,216 ,412 ,761*
,006 , ,236 ,304 ,155 ,014
8 8 8 8 8 8
,105 ,299 1,000 ,271 ,207 ,539
,402 ,236 , ,258 ,311 ,084
8 8 8 8 8 8
-,286 -,216 ,271 1,000 -,218 ,354
,246 ,304 ,258 , ,302 ,195
8 8 8 8 8 8
,291 ,412 ,207 -,218 1,000 ,338
,242 ,155 ,311 ,302 , ,207
8 8 8 8 8 8
,619 ,761* ,539 ,354 ,338 1,000
,051 ,014 ,084 ,195 ,207 ,
8 8 8 8 8 8
Correlation Coeffic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coeffic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coeffic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coeffic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coeffic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coeffic ient Sig. (1-tailed) N WIS1 WIS2 WIS3 WIS4 WIS5 Work Itself Spearman's rho
WIS1 WIS2 WIS3 WIS4 WIS5 Work Itself
Correlation is s ignificant at the .01 level (1-tailed). **.
Correlation is s ignificant at the .05 level (1-tailed). *.
(18)
Lampiran 2. Hasil Validitas & Reliabilitas
Cor relations
1,000 ,128 ,802** ,878**
, ,381 ,008 ,002
8 8 8 8
,128 1,000 ,260 ,536
,381 , ,267 ,086
8 8 8 8
,802** ,260 1,000 ,855**
,008 ,267 , ,003
8 8 8 8
,878** ,536 ,855** 1,000
,002 ,086 ,003 ,
8 8 8 8
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N PO1 PO2 PO3 Promotion Opportunities Spearman's rho
PO1 PO2 PO3
Promotion Opportunities
Correlation is s ignif icant at the .01 level (1-tailed). **.
Cor relations
1,000 ,802** ,730* -,189 ,339 ,730* ,866**
, ,008 ,020 ,327 ,206 ,020 ,003
8 8 8 8 8 8 8
,802** 1,000 ,371 ,000 ,169 ,683* ,772*
,008 , ,183 ,500 ,345 ,031 ,012
8 8 8 8 8 8 8
,730* ,371 1,000 ,189 ,738* ,611 ,770*
,020 ,183 , ,327 ,018 ,054 ,013
8 8 8 8 8 8 8
-,189 ,000 ,189 1,000 ,538 ,189 ,218
,327 ,500 ,327 , ,085 ,327 ,302
8 8 8 8 8 8 8
,339 ,169 ,738* ,538 1,000 ,738* ,639*
,206 ,345 ,018 ,085 , ,018 ,044
8 8 8 8 8 8 8
,730* ,683* ,611 ,189 ,738* 1,000 ,866**
,020 ,031 ,054 ,327 ,018 , ,003
8 8 8 8 8 8 8
,866** ,772* ,770* ,218 ,639* ,866** 1,000
,003 ,012 ,013 ,302 ,044 ,003 ,
8 8 8 8 8 8 8
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N SPV1 SPV2 SPV3 SPV4 SPV5 SPV6 Supervision Spearman's rho
SPV1 SPV2 SPV3 SPV4 SPV5 SPV6 Supervision
Correlation is s ignif icant at the .01 lev el (1-tailed). **.
Correlation is s ignif icant at the .05 lev el (1-tailed). *.
(19)
Lampiran 2. Hasil Validitas & Reliabilitas
Cor relations
1,000 ,577 ,577 ,630* ,889**
, ,067 ,067 ,047 ,002
8 8 8 8 8
,577 1,000 ,333 ,582 ,770*
,067 , ,210 ,065 ,013
8 8 8 8 8
,577 ,333 1,000 ,873** ,770*
,067 ,210 , ,002 ,013
8 8 8 8 8
,630* ,582 ,873** 1,000 ,882**
,047 ,065 ,002 , ,002
8 8 8 8 8
,889** ,770* ,770* ,882** 1,000
,002 ,013 ,013 ,002 ,
8 8 8 8 8
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N CO1 CO2 CO3 CO4 Cow orkers Spearman's rho
CO1 CO2 CO3 CO4 Cow orkers
Correlation is s ignif icant at the .05 lev el (1-tailed). *.
Correlation is s ignif icant at the .01 lev el (1-tailed). **.
Cor relations
1,000 ,189 ,000 ,577 ,644*
, ,327 ,500 ,067 ,042
8 8 8 8 8
,189 1,000 -,189 ,145 ,546
,327 , ,327 ,366 ,081
8 8 8 8 8
,000 -,189 1,000 ,577 ,527
,500 ,327 , ,067 ,090
8 8 8 8 8
,577 ,145 ,577 1,000 ,811**
,067 ,366 ,067 , ,007
8 8 8 8 8
,644* ,546 ,527 ,811** 1,000
,042 ,081 ,090 ,007 ,
8 8 8 8 8
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N WC1 WC2 WC3 WC4 Working Conditions Spearman's rho
WC1 WC2 WC3 WC4
Working Conditions
Correlation is s ignif icant at the .05 lev el (1-tailed). *.
Correlation is s ignif icant at the .01 lev el (1-tailed). **.
(20)
Lampiran 2. Hasil Validitas & Reliabilitas
Cor relations
1,000 ,169 -,069 ,474 ,612
, ,345 ,436 ,118 ,053
8 8 8 8 8
,169 1,000 ,000 ,445 ,756*
,345 , ,500 ,134 ,015
8 8 8 8 8
-,069 ,000 1,000 -,436 ,195
,436 ,500 , ,140 ,322
8 8 8 8 8
,474 ,445 -,436 1,000 ,645*
,118 ,134 ,140 , ,042
8 8 8 8 8
,612 ,756* ,195 ,645* 1,000
,053 ,015 ,322 ,042 ,
8 8 8 8 8
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N
Correlation Coef f ic ient Sig. (1-tailed) N JS1 JS2 JS3 JS4 Job Security Spearman's rho
JS1 JS2 JS3 JS4 Job Security
Correlation is s ignif icant at the .05 level (1-tailed). *.
(21)
Lampiran 3. Data Mentah
No. JENIS
KELAMIN USIA
LAMA
BEKERJA PENDIDIKAN
1 P 28 2tahun S1
2 P 27 2tahun S1
3 P 24 2tahun S1
4 P 28 2tahun S1
5 L 30 2tahun D3
6 P 30 2tahun D3
7 P 29 2tahun S1
8 L 30 1tahun S1
9 L 30 1tahun D3
10 L 28 1tahun S1
11 L 28 1tahun S1
12 P 24 2tahun S1
13 P 23 2tahun D3
14 P 24 < 1 tahun S1
15 P 25 1tahun D3
16 P 25 < 1 tahun S1 17 P 26 < 1 tahun S1
18 L 26 1tahun D3
19 L 30 2tahun S1
(22)
Item 3 Item 7 Kesesuaian dg Pek Kategori Item 15 Item 27 Dpat memenuhi Kebut Kategori
1 1 1 2 1 1 1 2 1 4 10 1
2 1 1 2 1 1 1 2 1 4 10 1
3 1 1 2 1 1 1 2 1 4 10 1
4 1 3 4 1 1 1 2 1 6 10 1
5 2 4 6 2 2 2 4 1 10 10 2
6 2 2 4 1 2 3 5 2 9 10 1
7 3 3 6 2 2 2 4 1 10 10 2
8 2 2 4 1 2 2 4 1 8 10 1
9 2 2 4 1 2 3 5 2 9 10 1
10 2 2 4 1 2 1 3 1 7 10 1
11 1 4 5 2 1 1 2 1 7 10 1
12 3 2 5 2 2 3 5 2 10 10 2
13 3 3 6 2 2 3 5 2 11 10 2
14 3 2 5 2 2 3 5 2 10 10 2
15 3 2 5 2 2 3 5 2 10 10 2
16 3 2 5 2 2 3 5 2 10 10 2
17 3 3 6 2 2 3 5 2 11 10 2
18 3 3 6 2 3 2 5 2 11 10 2
19 3 3 6 2 2 3 5 2 11 10 2
20 1 2 3 1 1 1 2 1 5 10 1
TOTAL MEDIAN KATEGORI
(23)
Item 5 Item 13 Pek Dianggap Menarik Med Kategori Item 8 Item 17 Item 26 Kemampuan Karywn Med Kategori
1 2 3 5 1 1 2 2 5 7.5 1 8 12.5 1
2 1 3 5 1 3 2 3 8 7.5 2 11 12.5 1
1 1 2 5 1 3 2 2 7 7.5 1 9 12.5 1
3 3 6 5 2 3 3 4 10 7.5 2 16 12.5 2
2 2 4 5 1 4 2 4 10 7.5 2 14 12.5 2
3 3 6 5 2 4 2 2 8 7.5 2 14 12.5 2
3 2 5 5 2 3 1 2 6 7.5 1 11 12.5 1
2 3 5 5 2 3 3 3 9 7.5 2 14 12.5 2
2 1 3 5 1 2 2 2 6 7.5 1 9 12.5 1
3 3 6 5 2 3 3 3 9 7.5 2 15 12.5 2
1 3 4 5 1 3 3 3 9 7.5 2 13 12.5 2
3 3 6 5 2 4 2 2 8 7.5 2 14 12.5 2
3 3 6 5 2 3 2 2 7 7.5 1 13 12.5 2
3 3 6 5 2 3 2 2 7 7.5 1 13 12.5 2
3 3 6 5 2 4 2 2 8 7.5 2 14 12.5 2
3 3 6 5 2 3 3 3 9 7.5 2 15 12.5 2
3 3 6 5 2 4 2 3 9 7.5 2 15 12.5 2
3 3 6 5 2 2 2 3 7 7.5 1 13 12.5 2
2 2 4 5 1 3 3 2 8 7.5 2 12 12.5 1
3 2 5 5 2 3 2 3 8 7.5 2 13 12.5 2
KATEGORI TOTAL
WORK ITSELF
(24)
Item 10 Item 18 Item 25 Item 1 Item 23 Mberi&Mnerima Msukn Med Kategori Item 9 (M'evaluasi) Med Kategori Item 19 Item 28 Membantu Med Kategori
1 1 1 3 7.5 1 2 1 3 5 1 1 2.5 1 1 1 2 5 1 6 12.5 1
1 1 1 3 7.5 1 1 1 2 5 1 1 2.5 1 1 1 2 5 1 5 12.5 1
1 1 1 3 7.5 1 2 2 4 5 1 2 2.5 1 2 1 3 5 1 9 12.5 1
4 1 1 6 7.5 1 3 4 7 5 2 4 2.5 2 1 1 2 5 1 13 12.5 2
2 2 2 6 7.5 1 2 2 4 5 1 4 2.5 2 2 2 4 5 1 12 12.5 1
1 1 1 3 7.5 1 4 2 6 5 2 3 2.5 2 2 3 5 5 2 14 12.5 2
1 1 2 4 7.5 1 3 2 5 5 2 3 2.5 2 1 2 3 5 1 11 12.5 1
2 2 2 6 7.5 1 3 2 5 5 2 2 2.5 1 2 2 4 5 1 11 12.5 1
3 2 2 7 7.5 1 3 2 5 5 2 2 2.5 1 2 2 4 5 1 11 12.5 1
2 1 1 4 7.5 1 2 2 4 5 1 3 2.5 2 2 2 4 5 1 11 12.5 1
1 1 1 3 7.5 1 3 1 4 5 1 1 2.5 1 2 1 3 5 1 8 12.5 1
1 1 1 3 7.5 1 3 2 5 5 2 3 2.5 2 2 3 5 5 2 13 12.5 2
2 1 1 4 7.5 1 3 2 5 5 2 1 2.5 1 2 3 5 5 2 11 12.5 1
2 1 1 4 7.5 1 3 2 5 5 2 1 2.5 1 2 3 5 5 2 11 12.5 1
1 1 1 3 7.5 1 3 2 5 5 2 3 2.5 2 2 3 5 5 2 13 12.5 2
2 2 2 6 7.5 1 3 3 6 5 2 3 2.5 2 3 3 6 5 2 15 12.5 2
1 2 1 4 7.5 1 4 2 6 5 2 3 2.5 2 2 3 5 5 2 14 12.5 2
1 1 1 3 7.5 1 3 3 6 5 2 3 2.5 2 3 3 6 5 2 15 12.5 2
3 2 2 7 7.5 1 3 2 5 5 2 2 2.5 1 2 2 4 5 1 11 12.5 1
1 1 1 3 7.5 1 1 1 2 5 1 1 2.5 1 1 1 2 5 1 5 12.5 1
SUPERVISION
MEDIAN TOTALMEDIAN KATEGORI
PO (Trsedia Ksempatan Kerja)
(25)
Item 2 Item 24 Krj Sama Med Kategori Item 14 Item 20 Komunikasi Med Kategori
2 2 4 5 1 1 1 2 5 1 6 10 1
3 2 5 5 2 3 2 5 5 2 10 10 2
2 2 4 5 1 2 2 4 5 1 8 10 1
4 4 8 5 2 3 3 6 5 2 14 10 2
4 4 8 5 2 2 4 6 5 2 14 10 2
3 3 6 5 2 3 3 6 5 2 12 10 2
4 2 6 5 2 3 3 6 5 2 12 10 2
4 2 6 5 2 3 3 6 5 2 12 10 2
3 3 6 5 2 3 3 6 5 2 12 10 2
3 3 6 5 2 3 3 6 5 2 12 10 2
4 3 7 5 2 4 3 7 5 2 14 10 2
3 3 6 5 2 3 3 6 5 2 12 10 2
3 3 6 5 2 3 3 6 5 2 12 10 2
3 3 6 5 2 3 3 6 5 2 12 10 2
3 3 6 5 2 3 3 6 5 2 12 10 2
3 3 6 5 2 3 3 6 5 2 12 10 2
3 3 6 5 2 3 3 6 5 2 12 10 2
3 3 6 5 2 3 3 6 5 2 12 10 2
4 4 8 5 2 3 2 5 5 2 13 10 2
4 3 7 5 2 3 3 6 5 2 13 10 2
COWORKERS
MEDIAN KATEGORI TOTAL
(26)
Item 6 Item 11 Nyaman Med Kategori Item 16 Item 22 Bersih Med kategori
1 1 2 5 1 1 2 3 5 1 5 10 1
2 1 3 5 1 2 2 4 5 1 7 10 1
1 1 2 5 1 1 1 2 5 1 4 10 1
4 1 5 5 2 1 1 2 5 1 7 10 1
4 2 6 5 2 4 4 8 5 2 14 10 2
2 2 4 5 1 1 3 4 5 1 8 10 1
2 2 4 5 1 1 2 3 5 1 7 10 1
2 2 4 5 1 2 2 4 5 1 8 10 1
2 3 5 5 2 3 3 6 5 2 11 10 2
3 2 5 5 2 2 3 5 5 2 10 10 2
2 2 4 5 1 3 2 5 5 2 9 10 1
2 2 4 5 1 1 3 4 5 1 8 10 1
2 2 4 5 1 1 3 4 5 1 8 10 1
2 2 4 5 1 1 3 4 5 1 8 10 1
2 2 4 5 1 1 3 4 5 1 8 10 1
3 3 6 5 2 3 3 6 5 2 12 10 2
2 2 4 5 1 1 3 4 5 1 8 10 1
3 3 6 5 2 3 3 6 5 2 12 10 2
2 3 5 5 2 2 2 4 5 1 9 10 1
2 1 3 5 1 3 3 6 5 2 9 10 1
TOTAL WORKING CONDITIONS
(27)
Item 4 Item 21 Pemberian JK Med Kategori Item 12 (Realisasi) Med Kategori
1 1 2 5 1 1 2.5 1 3 7.5 1 35 70 tidak puas
1 1 2 5 1 1 2.5 1 3 7.5 1 43 70 tidak puas
1 1 2 5 1 1 2.5 1 3 7.5 1 40 70 tidak puas
4 1 5 5 2 1 2.5 1 6 7.5 1 68 70 tidak puas
2 2 4 5 1 2 2.5 1 6 7.5 1 76 70 puas
2 2 4 5 1 1 2.5 1 5 7.5 1 65 70 tidak puas
2 3 5 5 2 2 2.5 1 7 7.5 1 62 70 tidak puas
1 2 3 5 1 1 2.5 1 4 7.5 1 63 70 tidak puas
3 3 6 5 2 3 2.5 2 9 7.5 2 68 70 tidak puas
3 2 5 5 2 2 2.5 1 7 7.5 1 66 70 tidak puas
3 1 4 5 1 2 2.5 1 6 7.5 1 60 70 tidak puas
2 2 4 5 1 1 2.5 1 5 7.5 1 65 70 tidak puas
2 2 4 5 1 1 2.5 1 5 7.5 1 64 70 tidak puas
2 2 4 5 1 1 2.5 1 5 7.5 1 63 70 tidak puas
2 2 4 5 1 1 2.5 1 5 7.5 1 65 70 tidak puas
2 2 4 5 1 2 2.5 1 6 7.5 1 76 70 puas
3 3 6 5 2 1 2.5 1 7 7.5 1 71 70 puas
3 3 6 5 2 3 2.5 2 9 7.5 2 75 70 puas
1 2 3 5 1 2 2.5 1 5 7.5 1 68 70 tidak puas
1 1 2 5 1 1 2.5 1 3 7.5 1 51 70 tidak puas
Total Per Responden MEDIAN KEPUASAN KERJA MEDIAN KATEGORI
JOB SECURITY
(28)
Item 3 Item 7 Item 15 Item 27
1 1 1 1 1 4 10 1
2 1 1 1 1 4 10 1
3 1 1 1 1 4 10 1
4 1 3 1 1 6 10 1
5 2 4 2 2 10 10 2
6 2 2 2 3 9 10 1
7 3 3 2 2 10 10 2
8 2 2 2 2 8 10 1
9 2 2 2 3 9 10 1
10 2 2 2 1 7 10 1
11 1 4 1 1 7 10 1
12 3 2 2 3 10 10 2
13 3 3 2 3 11 10 2
14 3 2 2 3 10 10 2
15 3 2 2 3 10 10 2
16 3 2 2 3 10 10 2
17 3 3 2 3 11 10 2
18 3 3 3 2 11 10 2
19 3 3 2 3 11 10 2
20 1 2 1 1 5 10 1
TOTAL MEDIAN KATEGORI
PAY No.
(29)
Item 5 Item 8 Item 13 Item 17 Item 26
1 1 1 2 2 2 8 12.5 1
2 2 3 1 2 3 11 12.5 1
3 1 3 1 2 2 9 12.5 1
4 3 3 3 3 4 16 12.5 2
5 2 4 2 2 4 14 12.5 2
6 3 4 3 2 2 14 12.5 2
7 3 3 2 1 2 11 12.5 1
8 2 3 3 3 3 14 12.5 2
9 2 2 1 2 2 9 12.5 1
10 3 3 3 3 3 15 12.5 2
11 1 3 3 3 3 13 12.5 2
12 3 4 3 2 2 14 12.5 2
13 3 3 3 2 2 13 12.5 2
14 3 3 3 2 2 13 12.5 2
15 3 4 3 2 2 14 12.5 2
16 3 3 3 3 3 15 12.5 2
17 3 4 3 2 3 15 12.5 2
18 3 2 3 2 3 13 12.5 2
19 2 3 2 3 2 12 12.5 1
20 3 3 2 2 3 13 12.5 2
(30)
Item 10 Item 18 Item 25
1 1 1 1 3 7.5 1
2 1 1 1 3 7.5 1
3 1 1 1 3 7.5 1
4 4 1 1 6 7.5 1
5 2 2 2 6 7.5 1
6 1 1 1 3 7.5 1
7 1 1 2 4 7.5 1
8 2 2 2 6 7.5 1
9 3 2 2 7 7.5 1
10 2 1 1 4 7.5 1
11 1 1 1 3 7.5 1
12 1 1 1 3 7.5 1
13 2 1 1 4 7.5 1
14 2 1 1 4 7.5 1
15 1 1 1 3 7.5 1
16 2 2 2 6 7.5 1
17 1 2 1 4 7.5 1
18 1 1 1 3 7.5 1
19 3 2 2 7 7.5 1
20 1 1 1 3 7.5 1
(31)
Item 1 Item 9 Item 19 Item 23 Item 28
1 2 1 1 1 1 6 12.5 1
2 1 1 1 1 1 5 12.5 1
3 2 2 2 2 1 9 12.5 1
4 3 4 1 4 1 13 12.5 2
5 2 4 2 2 2 12 12.5 1
6 4 3 2 2 3 14 12.5 2
7 3 3 1 2 2 11 12.5 1
8 3 2 2 2 2 11 12.5 1
9 3 2 2 2 2 11 12.5 1
10 2 3 2 2 2 11 12.5 1
11 3 1 2 1 1 8 12.5 1
12 3 3 2 2 3 13 12.5 2
13 3 1 2 2 3 11 12.5 1
14 3 1 2 2 3 11 12.5 1
15 3 3 2 2 3 13 12.5 2
16 3 3 3 3 3 15 12.5 2
17 4 3 2 2 3 14 12.5 2
18 3 3 3 3 3 15 12.5 2
19 3 2 2 2 2 11 12.5 1
20 1 1 1 1 1 5 12.5 1
(32)
Item 2 Item 14 Item 20 Item 24
1 2 1 1 2 6 10 1
2 3 3 2 2 10 10 2
3 2 2 2 2 8 10 1
4 4 3 3 4 14 10 2
5 4 2 4 4 14 10 2
6 3 3 3 3 12 10 2
7 4 3 3 2 12 10 2
8 4 3 3 2 12 10 2
9 3 3 3 3 12 10 2
10 3 3 3 3 12 10 2
11 4 4 3 3 14 10 2
12 3 3 3 3 12 10 2
13 3 3 3 3 12 10 2
14 3 3 3 3 12 10 2
15 3 3 3 3 12 10 2
16 3 3 3 3 12 10 2
17 3 3 3 3 12 10 2
18 3 3 3 3 12 10 2
19 4 3 2 4 13 10 2
20 4 3 3 3 13 10 2
(33)
Item 6 Item 11 Item 16 Item 22
1 1 1 1 2 5 10 1
2 2 1 2 2 7 10 1
3 1 1 1 1 4 10 1
4 4 1 1 1 7 10 1
5 4 2 4 4 14 10 2
6 2 2 1 3 8 10 1
7 2 2 1 2 7 10 1
8 2 2 2 2 8 10 1
9 2 3 3 3 11 10 2
10 3 2 2 3 10 10 2
11 2 2 3 2 9 10 1
12 2 2 1 3 8 10 1
13 2 2 1 3 8 10 1
14 2 2 1 3 8 10 1
15 2 2 1 3 8 10 1
16 3 3 3 3 12 10 2
17 2 2 1 3 8 10 1
18 3 3 3 3 12 10 2
19 2 3 2 2 9 10 1
20 2 1 3 3 9 10 1
(34)
Item 4 Item 12 Item 21
1 1 1 1 3 7.5 1 35 70 tidak puas
2 1 1 1 3 7.5 1 43 70 tidak puas
3 1 1 1 3 7.5 1 40 70 tidak puas
4 4 1 1 6 7.5 1 68 70 tidak puas
5 2 2 2 6 7.5 1 76 70 puas
6 2 1 2 5 7.5 1 65 70 tidak puas
7 2 2 3 7 7.5 1 62 70 tidak puas
8 1 1 2 4 7.5 1 63 70 tidak puas
9 3 3 3 9 7.5 2 68 70 tidak puas
10 3 2 2 7 7.5 1 66 70 tidak puas
11 3 2 1 6 7.5 1 60 70 tidak puas
12 2 1 2 5 7.5 1 65 70 tidak puas
13 2 1 2 5 7.5 1 64 70 tidak puas
14 2 1 2 5 7.5 1 63 70 tidak puas
15 2 1 2 5 7.5 1 65 70 tidak puas
16 2 2 2 6 7.5 1 76 70 puas
17 3 1 3 7 7.5 1 71 70 puas
18 3 3 3 9 7.5 2 75 70 puas
19 1 2 2 5 7.5 1 68 70 tidak puas
20 1 1 1 3 7.5 1 51 70 tidak puas
No. TOTAL Total Per
Responden
KATEGORI KEPUASAN
KERJA MEDIAN
JOB SECURITY
(35)
Spv 1 Co 1 Py 1 JS 1 WIS 1 WC 1 Py 2 WIS 2 Spv 2 PO 1 WC 2 JS 2 WIS 3 Co 2
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14
1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
2 1 3 1 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 3
3 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 2
4 3 4 1 4 3 4 3 3 4 4 1 1 3 3
5 2 4 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 2
6 4 3 2 2 3 2 2 4 3 1 2 1 3 3
7 3 4 3 2 3 2 3 3 3 1 2 2 2 3
8 3 4 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 3 3
9 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 1 3
10 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3
11 3 4 1 3 1 2 4 3 1 1 2 2 3 4
12 3 3 3 2 3 2 2 4 3 1 2 1 3 3
13 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 2 1 3 3
14 3 3 3 2 3 2 2 3 1 2 2 1 3 3
15 3 3 3 2 3 2 2 4 3 1 2 1 3 3
16 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3
17 4 3 3 3 3 2 3 4 3 1 2 1 3 3
18 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3
19 3 4 3 1 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3
20 1 4 1 1 3 2 2 3 1 1 1 1 2 3
(36)
Py 3 WC 3 WIS 4 PO 2 Spv 3 Co 3 JS 3 WC 4 Spv 4 Co 4 PO 3 WIS 5 Py 4 Spv 5
Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28
1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 35
1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 3 1 1 43
1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 40
1 1 3 1 1 3 1 1 4 4 1 4 1 1 68
2 4 2 2 2 4 2 4 2 4 2 4 2 2 76
2 1 2 1 2 3 2 3 2 3 1 2 3 3 65
2 1 1 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 62
2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 63
2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 68
2 2 3 1 2 3 2 3 2 3 1 3 1 2 66
1 3 3 1 2 3 1 2 1 3 1 3 1 1 60
2 1 2 1 2 3 2 3 2 3 1 2 3 3 65
2 1 2 1 2 3 2 3 2 3 1 2 3 3 64
2 1 2 1 2 3 2 3 2 3 1 2 3 3 63
2 1 2 1 2 3 2 3 2 3 1 2 3 3 65
2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 76
2 1 2 2 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 71
3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 75
2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 68
1 3 2 1 1 3 1 3 1 3 1 3 1 1 51
(37)
JS
PO Spv Co WC
(38)
1 P 28 27-30 tahun menikah 2tahun S1
2 P 27 27-30 tahun blm menikah 2tahun S1
3 P 24 23-26 tahun blm menikah 2tahun S1
4 P 28 27-30 tahun blm menikah 2tahun S1
5 L 30 27-30 tahun menikah 2tahun D3
6 P 30 27-30 tahun menikah 2tahun D3
7 P 29 27-30 tahun blm menikah 2tahun S1
8 L 30 27-30 tahun menikah 1tahun S1
9 L 30 27-30 tahun menikah 1tahun D3
10 L 28 27-30 tahun menikah 1tahun S1
11 L 28 27-30 tahun blm menikah 1tahun S1
12 P 24 23-26 tahun menikah 2tahun S1
13 P 23 23-26 tahun blm menikah 2tahun D3
14 P 24 23-26 tahun blm menikah > 1 tahun S1
15 P 25 23-26 tahun blm menikah 1tahun D3
16 P 25 23-26 tahun menikah > 1 tahun S1
17 P 26 23-26 tahun menikah > 1 tahun S1
18 L 26 23-26 tahun blm menikah 1tahun D3
19 L 30 27-30 tahun menikah 2tahun S1
20 P 24 23-26 tahun blm menikah 2tahun S1
LAMA BEKERJA PENDIDIKAN
(39)
Lampiran 4. Frekuensi Dimensi & Indikator
Lampiran 4.1: Dimensi Pay
Pay
10 50,0 50,0 50,0
10 50,0 50,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total Valid
Frequenc y Percent Valid Percent
Cumulativ e Percent
Lampiran 4.1.1 Indikator : Kesesuaian dengan pekerjaan yang dilakukan
Kes es uaian de ngan pe k erjaan yang dilak ukan
9 45,0 45,0 45,0
11 55,0 55,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total Valid
Frequenc y Percent Valid Percent
Cumulativ e Percent
Lampiran 4.1.2 Indikator : Dapat memenuhi kebutuhan Dapat m e m e nuhi k ebutuhan
10 50,0 50,0 50,0
10 50,0 50,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total Valid
Frequenc y Percent Valid Percent
Cumulativ e Percent
Lampiran 4.2: Dimensi Work Itself Work Its elf
6 30,0 30,0 30,0
14 70,0 70,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total Valid
Frequenc y Percent Valid Percent
Cumulativ e Percent
(40)
Lampiran 4. Frekuensi Dimensi & Indikator
Lampiran 4.2.1 Indikator : Pekerjaan dianggap menarik
Pek er jaan di anggap m e narik
7 35,0 35,0 35,0
13 65,0 65,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total Valid
Frequenc y Percent Valid Percent
Cumulativ e Percent
Lampiran 4.2.2 Indikator : Kemampuan karyawan
Kem am puan karyaw an
7 35,0 35,0 35,0
13 65,0 65,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total Valid
Frequenc y Percent Valid Percent
Cumulativ e Percent
Lampiran 4.3: Dimensi Promotion Opportunities Prom otion Opportunities
20 100,0 100,0 100,0
tidak puas V alid
Frequenc y Percent V alid Percent
Cumulativ e Percent
Lampiran 4.4: Dimensi Supervision
Super vision
13 65,0 65,0 65,0
7 35,0 35,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total Valid
Frequenc y Percent Valid Percent
Cumulativ e Percent
(41)
Lampiran 4. Frekuensi Dimensi & Indikator
Lampiran 4.4.1 Indikator : Atasan memberi dan menerima masukan
Atas an m e m ber i&m ene rim a m as uk an
7 35,0 35,0 35,0
13 65,0 65,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total V alid
Frequenc y Percent V alid Percent
Cumulativ e Percent
Lampiran 4.4.2 Indikator : Mengevaluasi kinerja karyawan
Me nge valuas i k ine rja karyaw an
10 50,0 50,0 50,0
10 50,0 50,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total V alid
Frequenc y Percent V alid Percent
Cumulativ e Percent
Lampiran 4.4.3 Indikator : Membantu karyawan
Me m bantu k ar yaw an
12 60,0 60,0 60,0
8 40,0 40,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total V alid
Frequenc y Percent V alid Percent
Cumulativ e Percent
Lampiran 4.5: Dimensi Coworkers
Cow or ke rs
2 10,0 10,0 10,0
18 90,0 90,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total Valid
Frequenc y Percent Valid Percent
Cumulativ e Percent
(42)
Lampiran 4. Frekuensi Dimensi & Indikator
Lampiran 4.5.1 Indikator : Kerja sama antar karyawan
Kerja s am a
2 10,0 10,0 10,0
18 90,0 90,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total V alid
Frequenc y Percent V alid Percent
Cumulativ e Percent
Lampiran 4.5.2 Indikator : Komunikasi antar karyawan
Kom unikasi
2 10,0 10,0 10,0
18 90,0 90,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total Valid
Frequenc y Percent Valid Percent
Cumulativ e Percent
Lampiran 4.6: Dimensi Working Conditions
Work ing Conditions
15 75,0 75,0 75,0
5 25,0 25,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total Valid
Frequenc y Percent Valid Percent
Cumulativ e Percent
Lampiran 4.6.1 Indikator : Kenyamanan
Kenyam anan
13 65,0 65,0 65,0
7 35,0 35,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total V alid
Frequenc y Percent V alid Percent
Cumulativ e Percent
(43)
Lampiran 4. Frekuensi Dimensi & Indikator
Lampiran 4.6.2 Indikator : Kebersihan
Keber sihan
13 65,0 65,0 65,0
7 35,0 35,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total Valid
Frequenc y Percent Valid Percent
Cumulativ e Percent
Lampiran 4.7: Dimensi Job Security
Job Se curity
18 90,0 90,0 90,0
2 10,0 10,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total Valid
Frequenc y Percent Valid Percent
Cumulativ e Percent
Lampiran 4.7.1 Indikator : Pemberian jaminan kerja
Pem be rian jam inan k e rja
14 70,0 70,0 70,0
6 30,0 30,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total V alid
Frequenc y Percent V alid Percent
Cumulativ e Percent
Lampiran 4.7.2 Indikator : Realisasi jaminan kerja
Realis as i jam inan ke rja
18 90,0 90,0 90,0
2 10,0 10,0 100,0
20 100,0 100,0
tidak puas puas Total Valid
Frequenc y Percent Valid Percent
Cumulativ e Percent
(44)
Lampiran 5. Tabulasi Silang Data Penunjang & Kepuasan Kerja
5.1 Tabulasi Silang antara Data Penunjang dan Kepuasan Kerja Lampiran 5.1.1: Jenis Kelamin
JK * KEP_KRJA Cr os stabulation
2 5 7
10,0% 25,0% 35,0%
2 11 13
10,0% 55,0% 65,0%
4 16 20
20,0% 80,0% 100,0% Count
% of Total Count % of Total Count % of Total L P JK Total puas tidak KEP_KRJA Total
Lampiran 5.1.2: Usia
USIA * KEP_KRJA Cross tabulation
3 6 9
15,0% 30,0% 45,0%
1 10 11
5,0% 50,0% 55,0%
4 16 20
20,0% 80,0% 100,0% Count
% of Total Count % of Total Count % of Total 23-26 th 27-30 th USIA Total puas tidak KEP_KRJA Total
Lampiran 5.1.3: Pendidikan
PENDDKN * KEP_KRJA Cr os s tabulation
2 4 6
10,0% 20,0% 30,0%
2 12 14
10,0% 60,0% 70,0%
4 16 20
20,0% 80,0% 100,0% Count
% of Total Count % of Total Count % of Total D3 S1 PENDDKN Total puas tidak KEP_KRJA Total
(45)
Lampiran 5. Tabulasi Silang Data Penunjang & Kepuasan Kerja
Lampiran 5.1.4: Lama Bekerja
LM_BKRJA * KEP_KRJA Cr os stabulation
1 5 6
5,0% 25,0% 30,0%
1 10 11
5,0% 50,0% 55,0%
2 1 3
10,0% 5,0% 15,0%
4 16 20
20,0% 80,0% 100,0% Count
% of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total 1 tahun
2 tahun
>1 tahun LM_BKRJA
Total
puas tidak KEP_KRJA
(46)
Lampiran 6. Company Profile PT. “X”
Company Profile PT. “X”
PT. “X” merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media and Edutainmet) yang terbesar di Indonesia. Pengabdian PT. “X” berawal pada 23 Oktober 1856, tepat saat dioperasikannya layanan telekomunikasi pertama dalam bentuk pengiriman telegraf dari Batavia (Jakarta) ke Buitenzorg (Bogor). Selama itu pula PT. “X” telah mengalami berbagai transformasi.
Transformasi terakhir sekaligus yang disebut dengan NEW PT. “X” Indonesia adalah transformasi dalam bisnis, transformasi infrastruktur, transformasi sistem dan model operasi dan transformasi sumber daya manusia. Transformasi tersebut resmi diluncurkan kepada pihak eksternal bersamaan dengan New Corporate Identity PT. “X” pada tanggal 23 Oktober 2009, pada hari
ulang tahun PT. “X” yang ke 153. PT. “X” juga memiliki tagline baru, The World in Your Hand.
Sejalan dengan lahirnya NEW PT. “X” Indonesia, berbekal semangat positioning baru Life Confident manajemen dan seluruh karyawan PT. “X” berupaya mempersembahkan profesionalitas kerja, serta produk dan layanan terbaik bagi pelanggan dan stakeholders. Sepanjang tahun 2008, berbagai penghargaan dan sertifikasi telah diterima oleh PT. “X”, baik dari dalam maupun luar negeri antara lain, Sertifikasi ISO 9001:2000 dan ISO 9004:2000 untuk Divisi Enterprise Service dari TUV Rheinland International Indonesia; Penghargaan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) dan Kecelakaan Nihil 2008
(47)
Lampiran 6. Company Profile PT. “X”
dari Wakil Presiden RI; The Best Corporate Image Category dalam ajang Most Admired Companies Awards ke 8 dari Frontier Consulting Group; Juara Umum 2007 Annual Report Award dari Menteri Keuangan RI; Juara Umum Anugerah Media Humas 2008 dari Bakorhumas CIO of The Year 2008 dalam Hitachi Data System IT Inspiration Awards; dan Penghargaan CEO dan Perusahaan Idaman dari Majalah Warta Ekonomi.
Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh PT. “X”, penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, PT. “X” menjadi model korporasi terbaik Indonesia.
Visi
To become a leading InfoCom player in the region.
PT. “X” berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.
Misi
PT. “X” mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation " dengan jaminan bahwa pelanggan
(48)
Lampiran 6. Company Profile PT. “X”
akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.
PT. “X” akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
(49)
Universitas Kristen Maranatha
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu media komunikasi yang saat ini paling berperan dan sulit terlepas dari kehidupan manusia adalah telepon. Sekarang berbagai model dan kegunaan telepon sangat bervariasi. Tidak hanya ponsel yang mengalami berbagai kemajuan namun telepon rumah pun saat ini memiliki fasilitas-fasilitas yang tidak kalah pentingnya, sehingga menjadikannya lebih praktis. Saat ini di negara berkembang seperti Indonesia, telepon atau ponsel sudah bukan merupakan kebutuhan yang mewah, melainkan telah menjadi kebutuhan dasar bagi semua kalangan masyarakat. Hal-hal tersebut tidak terlepas dari peran PT. “X”.
PT. “X” merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media and Edutainmet) yang terbesar di Indonesia. Selain terkenal sebagai penyedia jasa telepon pertama di Indonesia,
saat ini PT. “X” telah berkembang dan mengalami berbagai kemajuan produk,
diantaranya adalah Telkom Flexi, Flexi Home, Telkom NetInstan, Telkom Speedy, dan Telkom Vision. Sampai dengan 31 Desember 2008 jumlah pelanggan
PT. “X” tumbuh 37% dibandingkan tahun sebelumnya, sebanyak 68,6 juta
pelanggan yang terdiri dari pelanggan telepon tidak bergerak kabel sejumlah 8,6 juta, pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel sejumlah 12,7 juta pelanggan dan 65,3 juta pelanggan jasa telepon bergerak (www.pt”x”.co.id/2009).
(50)
Universitas Kristen Maranatha
2
Perkembangan yang pesat juga terjadi pada perusahaan-perusahaan provider di Indonesia. Sekarang ini banyak sekali perusahaan provider baru yang bermunculan, baik provider GSM maupun CDMA. Mereka menawarkan berbagai produk dan fasilitas terbaiknya dengan promosi iklan-iklan yang menarik dan variatif untuk menarik minat para pelanggan, seperti tarif yang murah saat bertelepon, ber-sms atau melakukan koneksi internet, dan bebas memilih nomor.
Tingkat persaingan bisnis dan industri dunia telekomunikasi yang semakin tinggi, menuntut kualitas pelayanan yang kompetitif. Dibutuhkan kesigapan, kehandalan dan komitmen SDM serta sistem operasi pelayanan yang mampu
memberikan pelayanan sepenuh hati. Transformasi mutlak dilakukan PT. “X”
sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang sudah terjun ke kancah persaingan ketat dalam negeri dan dikenal di dunia internasional.
PT. “X” teramat menyadari bahwa ditinjau dari segi kepuasan pelanggan kendati sudah cukup menggembirakan, masih banyak hal yang bisa ditingkatkan.
Salah satu bentuk upaya peningkatan pelayanan adalah melalui tahapan-tahapan kegiatan yang sistemastis dan komprehensif dalam memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan. Oleh karena itu, maka di tahun 2007 dibuatlah program CARING, yaitu kegiatan pengelolaan layanan seperti memahami, memberi perhatian, memberikan komitmen, melakukan komunikasi dan sebagainya, dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan (Pedoman Program Caring Nasional, 2007).
Secara umum uraian pekerjaan dari karyawan dalam divisi Caring adalah menelepon pelanggan untuk memastikan layanan telekomunikasi pelanggan
(51)
Universitas Kristen Maranatha
3
berfungsi dengan baik dan memastikan pelanggan memahami layanan pembayaran dan periode waktunya (telepon rumah, Speedy, dan Flexi Home). Dalam sehari, minimal mereka wajib melakukan 250 call dengan berbagai macam karakteristik pelanggan. Saat ini pekerjaan mereka adalah menawarkan program baru, yaitu menelepon para pelanggan untuk menawarkan Paket Tagihan Tetap Bebas Biaya Abodemen. Dalam sehari, mereka ditargetkan untuk dapat meregister minimal 20 sst (Satuan Sambungan Telepon). Para karyawan Caring ini harus senantiasa menjaga suasana hatinya agar tidak mudah terpancing emosi oleh pelanggan-pelanggan yang sulit dan tetap bersikap profesional.
Sejak bulan Desember 2008, diadakan pembagian level yang dilakukan oleh perusahaan. Level tersebut terdiri dari level 1 hingga level 3, dengan pekerjaan dan gaji yang berbeda pada setiap levelnya. Namun sejak bulan Maret 2010 pembagian level tersebut ditiadakan. Semua gaji dan pekerjaan yang diterima karyawan divisi Caring sama dan bagi karyawan yang sebelumnya adalah level 2 dan 3, gaji yang diterima otomatis akan menurun. Dua alat utama yang mereka pergunakan adalah komputer untuk melihat data-data pelanggan dan headset sebagai alat komunikasi dengan pelanggan.
Sebagian besar, pendidikan terakhir para karyawan divisi Caring ini adalah sarjana. Di kota Bandung sendiri hanya terdapat satu divisi Caring yang mencakup area Bandung, Sumedang dan sekitarnya. Para karyawan divisi Caring adalah pegawai yang di rekrut secara outsourcing dan setelah diterima, diberikan pelatihan atau training yang khusus dilaksanakan untuk melatih kemampuan setiap karyawan baru, dengan diberikannya pelatihan tersebut diharapkan
(52)
Universitas Kristen Maranatha
4
karyawan memiliki kompetensi yang sesuai serta keterampilan yang dibutuhkan perusahaan sehingga tujuan atau target yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. “X”, turn over karyawan divisi Caring yang terdiri dari 28 karyawan ini, dalam dua tahun terakhir cukup tinggi pada tahun 2009. Selama tahun 2008 terdapat empat orang karyawan yang mengundurkan diri. Pada tahun 2009 terdapat lima orang karyawan yang mengundurkan diri, yaitu pada bulan Januari, Februari, September, dan November. Walaupun dalam kontrak kerja, pihak perusahaan memang mengizinkan para karyawan memiliki karir yang lebih baik meskipun jika artinya
mereka harus mengundurkan diri dari PT. “X”. Turn over yang terjadi dapat menjadi masalah bagi perusahaan, karena formasi karyawan menentukan strategi operasional yang dijalankan. Kepuasan karyawan sudah seharusnya menjadi perhatian utama perusahaan agar stabilitas dalam perusahaan selalu terjaga. Jika ketidakpuasan dirasakan oleh karyawan, maka akan berdampak pada tingginya absensi, menurunnya produktivitas karyawan dan tingginya tingkat keluar masuk karyawan (turn over).
Berdasarkan hasil wawancara dengan enam orang karyawan divisi Caring, empat orang karyawan (66.6%) menyatakan bahwa alasan teman-teman mereka yang melakukan pengunduran diri sebagian besar adalah karena mendapat tawaran atau kesempatan dari perusahaan lain seperti gaji yang lebih tinggi, jabatan yang lebih tinggi, pekerjaan yang lebih sesuai dengan minat karyawan tersebut, dan fasilitas perusahaan yang diberikan. Alasan lainnya adalah karena dapat lebih menunjang karir mereka selanjutnya, yaitu dapat memiliki kejelasan
(53)
Universitas Kristen Maranatha
5
mengenai kelangsungan karir mereka selanjutnya di perusahaan tersebut seperti kenaikan jabatan atau mendapat promosi, dan alasan terakhir adalah karena terdapat karyawan yang akan menikah dan juga melahirkan.
Penilaian berhasil atau tidaknya suatu perusahaan, tidak hanya dilihat dari seberapa pesat perkembangannya, tetapi juga dilihat dari seberapa besar usaha perusahaan dalam memperhatikan kepentingan karyawan, dimana hal ini berkaitan dengan kepuasan kerja yang dirasakan oleh setiap karyawan. Menurut John M. Ivancevich (2002), kepuasan kerja adalah sikap yang dimiliki individu mengenai pekerjaan mereka. Kepuasan kerja dapat dilihat dari beberapa dimensi, yaitu pay (gaji), work itself (pekerjaan itu sendiri), promotion opportunities (peluang promosi), supervision (pengawasan dari atasan), coworkers (rekan sekerja), working conditions (situasi pekerjaan), dan job security (jaminan kerja). Selain itu sikap adalah faktor penentu dari perilaku karena berkaitan dengan persepsi, kepribadian, perasaan dan motivasi. Jika salah satu atau beberapa faktor yang berkaitan dengan kepuasan tersebut tidak terpenuhi, maka karyawan akan memiliki sikap yang negatif terhadap pekerjaannya karena merasa kebutuhannya kurang terpenuhi (Ivancevich, “Perilaku Organisasi”, edisi ke-8).
Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti terhadap enam orang karyawan divisi Caring diperoleh data bahwa sebanyak dua orang kayawan (33.3%) menyatakan bahwa gaji yang diterima kurang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Empat orang karyawan (66.6%) menyatakan bahwa mereka merasa nyaman walaupun terkadang jenuh karena pekerjaan mereka cenderung bersifat monoton. Ada yang sempat ingin berhenti, namun karena tetap harus
(54)
Universitas Kristen Maranatha
6
membiayai hidup dan belum mendapat pekerjaan lain yang sesuai maka tidak jadi mengundurkan diri. Selain itu ada juga yang menganggap pekerjaannya menarik karena dapat mengetahui berbagai situasi pelanggan, salah satunya seperti mengetahui berbagai alasan pelanggan yang telat membayar tagihan.
Empat orang (66.6%) menyatakan mengenai tidak tersedianya kesempatan untuk kenaikan jabatan dan ketidakjelasan jenjang karir. Hal ini dikarenakan mereka direkrut secara outsourcing sehingga mereka merasa cemas akan
kelanjutan karirnya di PT.”X”, walaupun menjadi karyawan tetap bukan tidak
mungkin terjadi namun hal itu juga masih belum dapat dipastikan. Lima orang (83.3%) menyatakan bahwa mereka memiliki hubungan yang baik dengan atasan. Pengawasan yang dilakukan tidak terlalu ketat dan otoriter sehingga membuat karyawan merasa nyaman namun tetap disiplin dikarenakan suasana yang tercipta lebih santai. Semua karyawan juga mendapat perlakuan yang sama.
Satu orang (16.6%) menyatakan bahwa terdapat beberapa rekan sekerja yang bersikap kurang profesional dalam bekerja, yaitu seperti sering datang terlambat dan meminta tolong untuk diabsenkan. Lainnya menyatakan pertemanan diantara mereka terjalin cukup baik. Sejak diadakan pembagian level, persaingan lebih terlihat. Enam orang (100%) menyatakan bahwa lingkungan kerja mereka nyaman dan aman. Ruangan kerja bersih, memakai AC, pencahayaan bagus, juga dilengkapi dengan fasilitas toilet dan tempat ibadah yang bersih. Enam orang (100%) menyatakan bahwa pihak koperasi pegawai dirasakan lama saat melakukan pencairan tunjangan kesehatan. Tidak adanya tunjangan kesehatan khusus untuk mata dan telinga juga sangat disayangkan, padahal
(55)
Universitas Kristen Maranatha
7
pekerjaan mereka setiap hari harus menggunakan dua alat indera tersebut dengan kondisi yang prima. Terdapat juga beberapa karyawan yang menjadi sering pusing dan sensitivitas pendengarannya berkurang akibat terlalu sering memakai headset.
Dari wawancara yang dilakukan tersebut, beberapa karyawan divisi Caring juga menyatakan bahwa yang menjadi dasar penilaian dan sistem kerja manajemen terhadap pembagian level yang dilakukan sejak bulan Desember 2008
oleh PT. “X”, dirasakan tidak transparan dan sepihak. Para karyawan tidak dapat
mengetahui secara pasti kualifikasi seperti apa yang dibutuhkan agar dapat ditempatkan level yang lebih tinggi. Hal ini mengakibatkan mereka tidak dapat melakukan umpan balik bagi diri mereka sendiri. Mereka juga merasa telah menunjukkan performansi kerja dengan sebaik-baiknya, namun yang mengalami kenaikan level justru yang menurut mereka performansi kerjanya biasa saja.
Sejak bulan Februari 2009, kantor divisi Caring dipindahkan ke kantor cabang yang lain. Hal tersebut berpengaruh pada perubahan kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan dan lingkungan fisik kerja karyawan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti kembali melakukan survey awal dan diperoleh data bahwa, sebanyak tiga orang (50%) menyatakan bahwa mereka kurang puas dengan gaji yang diterima karena mengalami penurunan akibat ditiadakannya pembagian level. Lima orang (83.3%) menyatakan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan dirasakan tidak menarik, karena adanya sistem target yang kurang sesuai dengan kenyataan, selain itu program yang ditawarkan kurang menguntungkan bagi pelanggan dan rata-rata pelanggan tidak tertarik dengan program tersebut, sedangkan satu orang (16.6%) lainnya menyatakan biasa saja. Lima orang
(56)
Universitas Kristen Maranatha
8
(83.3%) menyatakan mengenai tidak tersedianya kesempatan untuk kenaikan jabatan dan ketidakjelasan jenjang karir. Empat orang (66.6%) menyatakan bahwa hubungan mereka dengan atasan kurang terjalin dengan baik. Atasan dirasakan tidak perhatian dan kurang komunikasi dengan bawahan. Komunikasi yang terjadi searah, sehingga apa yang dibutuhkan atau dikeluhkan karyawan jarang diperhatikan.
Lima orang (83.3%) menyatakan bahwa hubungan dengan teman sekerja menyenangkan. Jarang terjadi perselisihan dan mereka merasa sebagai teman senasib sepenanggungan, sedangkan satu orang (16.6%) menyatakan bahwa ada rekan sekerja yang menyenangkan dan ada juga yang tidak. Lima orang (83.3%) menyatakan bahwa lingkungan kerja di kantor yang baru tidak nyaman dan lebih nyaman di kantor sebelumnya. Ruangan kerja sempit sehingga karyawan menjadi berdesakan dan kepanasan, meja kerja sempit, dan sebagian fasilitas tidak berfungsi dengan baik seperti air pada toilet maupun untuk minum sering tidak ada dan AC yang sering mati sehingga menganggu pekerjaan itu sendiri. Lima orang (83.3%) menyatakan bahwa terdapat ketidakjelasan mengenai asuransi yang diberikan oleh perusahaan, karena seringnya tidak ada tanggapan dari pihak koperasi pegawai saat ingin mengklaimnya.
Berdasarkan data maupun fenomena-fenomena yang diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti sejauh mana derajat kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan divisi Caring PT. “X” Kota Bandung.
(57)
Universitas Kristen Maranatha
9
I.2 Identifikasi Masalah
Seperti apakah kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan divisi Caring PT.”X” Kota Bandung.
I.3 Maksud dan Tujuan Penelitian I.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan kerja pada karyawan divisi Caring PT. “X” Kota Bandung.
I.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali sejauh mana kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan divisi Caring PT. “X” Kota Bandung serta menggali faktor-faktor apa saja yang berkaitan terhadap kepuasan kerja karyawan divisi Caring PT. “X” Kota Bandung.
I.4 Kegunaan Penelitian I.4.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi : a. Bidang Akademik
Memberikan masukan informasi mengenai kepuasan kerja bagi ilmu Psikologi, khususnya bidang Psikologi Industri dan Organisasi.
b. Bidang Penelitian
Menjadi referensi dan pendorong bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai kepuasan kerja.
(58)
Universitas Kristen Maranatha
10
I.4.2 Kegunaan Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain : a. Memberikan informasi kepada perusahaan agar dapat meningkatkan dimensi-dimensi kepuasan kerja yang dirasakan belum terpenuhi oleh karyawan divisi Caring.
b. Memberikan informasi kepada koperasi pegawai dan manajer PT. “X” kota Bandung mengenai dimensi-dimensi yang berhubungan dengan kepuasan kerja serta dimensi-dimensi yang menghambat kepuasan kerja karyawan.
I.5 Kerangka Pemikiran
Para karyawan divisi Caring ini, berada pada tahap usia dewasa awal. Menurut Santrock (2002), dua kriteria yang diajukan untuk menunjukkan akhir masa muda dan permulaan dari masa dewasa awal adalah kemandirian secara ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan. Kemampuan dalam mengambil suatu keputusan ditunjukkan secara luas baik itu tentang karir, nilai-nilai, keluarga dan hubungan serta gaya hidup. Mereka harus mulai mengatur hidup sendiri dan memutuskan pilihan hidupnya berdasarkan pertimbangan pribadi tanpa bantuan atau pertolongan orang lain terutama figur otoritas.
Pada masa ini, seseorang juga akan mulai menjalani peran baru dalam kehidupan mereka. Seseorang pada masa ini harus mulai belajar menyesuaikan diri dengan perannya sebagai suami atau istri, orang tua, maupun pencari nafkah.
(59)
Universitas Kristen Maranatha
11
Masa dewasa awal dianggap pula sebagai masa yang bermasalah, dimana sikap individu diharapkan dapat langsung menyesuaikan diri dengan dua atau lebih peran yang baru mereka jalani.
Setiap individu tentu memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi, kebutuhan-kebutuhan tersebut merupakan keadaan ketidakseimbangan yang ada dalam diri individu baik secara fisiologis maupun psikologis (Luthans, 1992). Begitu pun juga halnya dengan para karyawan divisi Caring, mereka memiliki berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi dan menyesuaikannya dengan tuntutan lingkungan yang ada. Karyawan tidak hanya harus memenuhi kebutuhan pribadinya, bagi karyawan yang sudah berkeluarga tentu memiliki kebutuhan dan pemenuhan yang lebih kompleks. Menurut Lily M. Berry (1993), terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan karyawan yang kemudian akan berpengaruh pada kepuasan kerja yang dirasakan karyawan. Faktor-faktor tersebut adalah usia dan tahapan karir, pendidikan, dan jenis kelamin.
Usia dan tahapan karir, terdapat hubungan positif antara usia dan kepuasan kerja. Karyawan yang lebih tua akan lebih puas daripada karyawan muda, bahwa seseorang yang merasa diri mereka memiliki alternatif pekerjaan yang lebih sedikit akan merasa lebih puas dengan pekerjaannya (Hulin, Roznowski, & Hachiya, 1985 dalam Lily M. Berry). Nilai-nilai karyawan yang lebih tua telah berubah selama kehidupan kerja mereka. Selain itu, pendapatan dan pekerjaan yang lebih tinggi pada tingkat organisasi yang lebih tinggi pula berkaitan dengan kepuasan yang lebih besar, dan ini lebih memungkinkan datang pada karyawan yang lebih senior. Terdapat tiga-tahap pembentukan karir: tahap pembentukan
(60)
Universitas Kristen Maranatha
12
dimana karir sedang dikembangkan, tahap menengah dimana karir sedang maju, dan tahap terakhir dimana karir dipertahankan. Pada model ini, mengasumsikan bahwa karyawan dari usia yang berbeda akan memiliki sikap kerja yang berbeda. Kebutuhan-kebutuhan personal, harapan-harapan, dan nilai-nilai akan cenderung berubah seperti individu yang bergerak melalui tiga tahap tersebut (Kacmar & Ferris, 1989). Oleh karena itu, pekerjaan berevolusi menjadi bentuk yang lebih bermakna sebagai kemajuan karir.
Pendidikan membantu mengembangkan nilai-nilai dimensi tertentu dari pekerjaan, tetapi dimensi-dimensi atau harapan-harapan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh pekerjaan yang sekarang tersedia bagi kaum muda dan juga banyak pekerjaan yang tidak benar-benar membutuhkan pendidikan perguruan tinggi dilakukan oleh karyawan-karyawan dengan gelar sarjana. Oleh karena itu, banyak karyawan yang merupakan educationally overqualified untuk pekerjaan mereka.
Jenis kelamin, terdapat perbedaan-perbedaan yang mengindikasikan bahwa kesempatan kerja bagi perempuan lebih terbatas daripada laki-laki, hal ini juga yang menjadi pendapat bahwa perempuan sudah pasti merasa kurang puas dengan pekerjaannya. Selain itu mereka juga memiliki nilai yang berbeda dalam apa yang dianggap penting di tempat kerja. Telah disarankan bahwa pria lebih cenderung pada nilai self-direction atau autonomy dan extrinsic rewards (seperti, upah dan promosi), sedangkan wanita lebih cenderung pada nilai interesting work dan social rewards (seperti, rekan kerja yang baik dan hubungan dengan supervisor).
(61)
Universitas Kristen Maranatha
13
Perusahaan memiliki peraturan atau kebijakan yang berisi ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban karyawan dan perusahaan. Kebijakan perusahaan ini memberikan pedoman kepada karyawan dan perusahaan dalam upaya memantapkan hubungan kerja dan syarat-syarat kerja untuk meningkatkan produktifitas, disiplin kerja, dan etos kerja yang baik serta mendapatkan ketenangan kerja. Kebijakan-kebijakan tersebut adalah kebijakan penggajian atau upah, kebijakan promosi, kebijakan jaminan sosial, dan pemeliharaan kesehatan.
Kebijakan penggajian atau upah, uang tidak hanya membantu individu untuk mencapai kebutuhan dasar mereka tetapi juga sebagai penolong dalam penyediaan kepuasan kebutuhan di level tertinggi (Luthans, 2002). Manajemen perusahaan melihat gaji sebagai bentuk refleksi dari bagaimana karyawan berkontribusi terhadap perusahaan. Kebijakan promosi, kedudukan atau jabatan yang tinggi dalam suatu perusahaan menjadi impian setiap karyawan. Dalam suatu perusahaan, manajemen perusahaan dapat memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi. Penghargaan tersebut dapat berupa promosi atau kenaikan jabatan. Promosi dalam suatu perusahaan sangat diperlukan dalam rangka memberikan penyegaran terhadap perusahaan, pekerjaan serta penghargaan bagi karyawan. Dengan memiliki jabatan yang tinggi maka secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap penghasilan, wewenang, tanggung jawab, dan fasilitas karyawan.
Kebijakan jaminan sosial, dan pemeliharaan kesehatan. Perusahaan memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan bagi para karyawannya. Jaminan kesehatan disini adalah bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap kondisi fisik
(62)
Universitas Kristen Maranatha
14
karyawan. Tanggung jawab tersebut dapat berupa pemberian fasilitas berobat, pemeriksaan kesehatan dan rawat inap karyawan. Sedangkan jaminan keselamatan adalah bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap keselamatan karyawan dalam bekerja. Hal ini dapat berupa mengikutsertakan seluruh karyawan dalam program wajib asuransi tenaga kerja.
Kebijakan-kebijakan perusahaan tersebut dipersepsi oleh karyawan yang memiliki kebutuhan-kebutuhan tertentu. Karyawan mempersepsi kebijakan perusahaan dengan kondisi yang ada dalam dirinya dan dipengaruhi oleh keadaaan lingkungan dimana karyawan tersebut berada. Kebijakan yang dihasilkan perusahaan dapat memberikan dampak yang positif maupun negatif bagi karyawan. Setiap karyawan tentu memiliki persepsi atau pandangan yang berbeda-beda terhadap kebijakan suatu perusahaan. Untuk menilai manfaat kebijakan-kebijakan yang diterapkan perusahaan, maka karyawan akan membandingkan kebijakan-kebijakan tersebut dengan dimensi-dimensi yang mempengaruhi kepuasan kerja.
Menurut Ivancevich (2002), kepuasan kerja merupakan sikap yang dimiliki individu mengenai pekerjaan mereka. Hal ini merupakan hasil dari persepsi mereka terhadap pekerjaannya dan derajat dimana ada sebuah kecocokan antara individu dan organisasi. Ivancevich mengembangkan tujuh dimensi yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan dalam bekerja. Ketujuh dimensi ini menjadi tolak ukur untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan.
Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya cenderung akan puas dengan jumlah gaji (pay) yang diterimanya. Karena gaji tersebut telah dapat
(63)
Universitas Kristen Maranatha
15
memenuhi kebutuhan-kebutuhan karyawan, gaji yang diterima karyawan telah sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan atau energi yang dikeluarkan dan karyawan juga mendapat tunjangan-tunjangan lain selain gaji pokok. Karyawan juga menyukai dan menikmati pekerjaannya dan tersedianya kesempatan untuk belajar serta menerima tanggung jawab (work itself). Karyawan melakukan pekerjaannya tanpa perasaan terpaksa, selalu dapat menyelesaikan target-target yang telah ditetapkan perusahaan. Pekerjaan tersebut dapat memberikan edukasi serta pengalaman yang baik untuk kemajuan dan memperluas skill karyawan dalam bekerja. Karyawan memiliki kesempatan untuk kenaikan jabatan dan mengembangkan karirnya (promotion opprtunities) dan promosi tersebut dilakukan dengan penilaian atau seleksi yang objektif.
Karyawan juga mendapatkan supervisi dari atasan secara objektif serta memiliki hubungan komunikasi interpersonal yang baik dengan atasan (supervision). Karyawan akan memiliki hubungan kerja yang baik, berkompetensi, dan saling mendukung dengan rekan sekerjanya (coworkers), seperti teman kerja yang kooperatif disertai persaingan yang sehat. Kondisi fisik lingkungan pekerjaan akan membuat karyawan merasa nyaman, kondusif, dan mendukung produktivitasnya saat bekerja (working conditions) seperti lingkungan tempat kerja yang bersih, menarik, sejuk, tidak bising, pencahayaan baik, alat-alat yang dilakukan untuk bekerja tersedia dengan baik dan layak pakai, juga tersedianya tempat ibadah dan toilet yang bersih serta keamanan yang terjaga dengan baik. Apabila situasi pekerjaan kondusif maka karyawan akan lebih mudah dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaannya. Dimensi yang
(64)
Universitas Kristen Maranatha
16
terakhir adalah karyawan yakin bahwa dirinya aman dengan pekerjaannya saat ini dan tidak akan dipecat sewaktu-waktu karena terdapat peraturan-peraturan yang jelas (PHK). Keselamatannya dan kesehatannya juga terjamin dengan mendapat asuransi atau jaminan-jaminan kesehatan (job security) dan tidak mengalami kesulitan ketika mengaplikasikan jaminan tersebut.
Karyawan yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya cenderung tidak puas dengan gaji (pay) yang diterima, karena belum dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya atau gaji yang diterima karyawan tidak sesuai dengan energi yang telah dikeluarkan. Karyawan melihat pekerjaannya sebagai hal yang menjenuhkan dan membosankan sehingga karyawan bekerja dengan terpaksa dan cenderung asal-asalan. Target yang telah ditetapkan perusahaan tidak dapat tercapai (work itself). Karyawan juga tidak memiliki kesempatan untuk kenaikan jabatan dan mengembangkan karirnya (promotion opportunities). Hubungan interpersonal dengan atasan terjalin kurang baik, atasan dirasakan tidak dapat membantu kesulitan karyawan serta mendapat supervisi yang subjektif dari atasan (supervision). Karyawan juga memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan rekan sekerjanya dan bersaing secara tidak sehat (coworkers). Kondisi fisik lingkungan pekerjaan membuat karyawan merasa tidak nyaman, alat-alat yang tersedia tidak memadai sehingga keadaan menjadi kurang kondusif untuk bekerja (working conditions). Yang terakhir adalah karyawan kurang memiliki keyakinan bahwa dirinya akan aman dengan pekerjaannya saat ini (PHK) dan keyakinan bahwa kesehatannya akan terjamin, dengan tidak mendapat jaminan-jaminan kesehatan atau kesulitan saat pencairan jaminan-jaminan tersebut (job security).
(65)
Universitas Kristen Maranatha
17
Jika kebijakan perusahaan banyak yang dipersepsi positif atau mendukung dan mempertimbangkan dimensi-dimensi yang mempengaruhi kepuasan kerja maka karyawan akan merasakan kepuasan kerja. Sementara jika kebijakan perusahaan lebih dipersepsi negatif atau tidak mendukung dimensi-dimensi kepuasan kerja maka karyawan akan merasakan ketidakpuasan kerja.
(66)
Universitas Kristen Maranatha
18
Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran
Kebijakan perusahaan :
1. Kebijakan penggajian/upah 2. Kebijakan promosi
3. Kebijakan jaminan sosial, dan pemeliharaan
kesehatan.
Karyawan divisi Caring PT. “X” Kota Bandung
Need karyawan
Kepuasan kerja
Puas
Tidak puas Kepuasan kerja (Ivancevich) :
- Gaji (Pay)
- Pekerjaan itu sendiri (Work it self) - Kesempatan promosi (Promotion
opportunities)
- Pengawasan atasan (Supervision) - Rekan sekerja ( Coworkers) - Situasi kerja (Working conditions) - Jaminan kerja (Job security) Faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja:
Usia dan tahapan karir Pendidikan
(67)
Universitas Kristen Maranatha
19
I.6 Asumsi
Asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Karyawan memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap pekerjaannya. Karyawan memiliki perasaan puas atau tidak puas terhadap pekerjaannya. Apabila dimensi yang mempengaruhi kepuasan kerja dipersepsi secara
positif, maka karyawan akan menghayati kepuasan kerja.
Apabila dimensi yang mempengaruhi kepuasan kerja dipersepsi secara negatif, maka karyawan akan menghayati ketidakpuasan kerja.
(68)
Universitas Kristen Maranatha
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan dan saran. Adapun saran yang disampaikan ditujukan kepada peneliti lain dan kepada beberapa pihak di PT. “X” kota Bandung.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil mengenai kepuasan kerja pada karyawan divisi Caring di PT. “X” kota Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a) Sebagian besar karyawan (80%) divisi Caring menghayati ketidakpuasan bekerja dalam PT. “X” kota Bandung.
b) Terdapat tiga dimensi utama yang mempengaruhi ketidakpuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan, yaitu dimensi Promotion Opportunities, Job Security, dan Working Conditions.
c) Pada dimensi Promotion Opportunities, seluruh karyawan merasakan ketidakpuasan pada ketidaktersediaan dan ketidakjelasan jenjang karir pada divisi Caring di PT. “X”.
d) Pada dimensi Job Security, sebagian besar karyawan (90%) merasakan ketidakpuasan pada realisasi pemberian jaminan kerja yang tidak sesuai dan menyulitkan karyawan.
(69)
Universitas Kristen Maranatha
62
e) Pada dimensi Working Conditions, sebagian besar karyawan (75%) merasakan ketidakpuasan pada kenyamanan fasilitas dan kebersihan di lingkungan kerja.
5.2. Saran
5.2.1 Saran Teoretis
a) Bagi peneliti yang ingin mengembangkan penelitian mengenai kepuasan kerja disarankan untuk meneliti hubungan antara derajat kepuasan kerja dan dampak dari kepuasan kerja yang dihayati oleh karyawan, serta meneliti hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen karyawan. b) Sampel dari penelitian dapat lebih diperbanyak lagi agar dapat lebih
mewakili populasi yang ingin diteliti.
c) Item pada alat ukur perlu di revisi kembali dan dapat lebih diperbanyak jumlahnya agar dapat menjaring indikator-indikator dimensi kepuasan kerja secara lebih mendalam.
5.2.2 Saran Praktis
a) Untuk pihak PT. “X”, agar dapat lebih memperhatikan kepentingan karyawannya, khususnya yang berkaitan dengan dimensi Promotion Opportunities yaitu memberikan kejelasan hal-hal seperti apa yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam menentukan jenjang karir karyawan selanjutnya. Selain itu dimensi yang perlu diperhatikan adalah Job Security, dimana realisasi pemberian tunjangan kesehatan yang cukup
(70)
Universitas Kristen Maranatha
63
menyulitkan karyawan, sehingga dapat menjadi pertimbangan perusahaan untuk tidak membeda-bedakan karyawan divisi Caring dengan divisi lain dalam hal jaminan kerja. Yang terakhir adalah dimensi Working Conditions, dimana kurangnya sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan sehingga mengurangi kenyamanan karyawan dalam bekerja. Hal ini dapat menjadi pertimbangan perusahaan untuk memperbaiki dan meningkatkan sarana dan prasarana yang ada agar dapat menunjang kelancaran pelaksanaan kerja karyawan.
b) Untuk pihak PT. “X”, juga dapat memberikan kesempatan kepada karyawan-karyawannya khususnya pada divisi Caring, untuk bersikap lebih komunikatif dan terbuka dengan menyediakan sarana berupa kotak saran agar masalah-masalah yang dialami karyawan dapat disalurkan atau disampaikan dengan baik kepada pihak perusahaan. Dengan harapan, pihak perusahaan juga akan bersikap lebih terbuka dan merespon dengan baik saran-saran tersebut.
(71)
Universitas Kristen Maranatha
64
DAFTAR PUSTAKA
Berry, Lilly M. & John P. Houston. 1993. Psychology At Work. USA: Brown & Benchmark.
Davis, Keith & John W. Newstorm. 1985. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Gibson, Ivancevich, Donnelly. 1995. Organisasi – Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Erlangga.
Gibson, Ivancevich, Donnelly. 1996. Organisasi – Perilaku, Struktur, Proses. Edisi Kedelapan. Jilid I. Jakarta: Binarupa Aksara.
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Ivancevich, Matteson. 2002. Organizational Behavior and Management. Sixth Edition. New York: The McGraw-Hill, Inc.
Luthans, Fred. 2002. Organizational Behavior. Seventh Edition. New York: McGraw-Hill, Inc.
Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Robbins, Stephen P. 2001. Organizational Behavior. 9th Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Santrock, J. W. 2002. Life Span Development. Jakarta: Erlangga. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
(72)
Universitas Kristen Maranatha
65
DAFTAR RUJUKAN
Fakultas Psikologi. 2007. Panduan Penulisan Skripsi Sarjana. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
PT. “X” Indonesia. 2009. Sekilas PT. “X”. (Online). (http://www.pt”x”.co.id, diakses 20 Agustus 2009).
Zebua, Anastasia S. 2009. Studi Deskriptif Mengenai Kepuasan Kerja Karyawan
Non-Operation (Staff office) Perusahaan Fast Food „X” di Jakarta.
(1)
I.6 Asumsi
Asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Karyawan memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap pekerjaannya. Karyawan memiliki perasaan puas atau tidak puas terhadap pekerjaannya. Apabila dimensi yang mempengaruhi kepuasan kerja dipersepsi secara
positif, maka karyawan akan menghayati kepuasan kerja.
Apabila dimensi yang mempengaruhi kepuasan kerja dipersepsi secara negatif, maka karyawan akan menghayati ketidakpuasan kerja.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan dan saran. Adapun saran yang disampaikan ditujukan kepada peneliti lain dan kepada beberapa pihak di PT. “X” kota Bandung.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil mengenai kepuasan kerja pada karyawan divisi Caring di PT. “X” kota Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a) Sebagian besar karyawan (80%) divisi Caring menghayati ketidakpuasan bekerja dalam PT. “X” kota Bandung.
b) Terdapat tiga dimensi utama yang mempengaruhi ketidakpuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan, yaitu dimensi Promotion Opportunities,
Job Security, dan Working Conditions.
c) Pada dimensi Promotion Opportunities, seluruh karyawan merasakan ketidakpuasan pada ketidaktersediaan dan ketidakjelasan jenjang karir pada divisi Caring di PT. “X”.
d) Pada dimensi Job Security, sebagian besar karyawan (90%) merasakan ketidakpuasan pada realisasi pemberian jaminan kerja yang tidak sesuai dan menyulitkan karyawan.
(3)
e) Pada dimensi Working Conditions, sebagian besar karyawan (75%) merasakan ketidakpuasan pada kenyamanan fasilitas dan kebersihan di lingkungan kerja.
5.2. Saran
5.2.1 Saran Teoretis
a) Bagi peneliti yang ingin mengembangkan penelitian mengenai kepuasan kerja disarankan untuk meneliti hubungan antara derajat kepuasan kerja dan dampak dari kepuasan kerja yang dihayati oleh karyawan, serta meneliti hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen karyawan. b) Sampel dari penelitian dapat lebih diperbanyak lagi agar dapat lebih
mewakili populasi yang ingin diteliti.
c) Item pada alat ukur perlu di revisi kembali dan dapat lebih diperbanyak jumlahnya agar dapat menjaring indikator-indikator dimensi kepuasan kerja secara lebih mendalam.
5.2.2 Saran Praktis
a) Untuk pihak PT. “X”, agar dapat lebih memperhatikan kepentingan karyawannya, khususnya yang berkaitan dengan dimensi Promotion
Opportunities yaitu memberikan kejelasan hal-hal seperti apa yang
menjadi pertimbangan perusahaan dalam menentukan jenjang karir karyawan selanjutnya. Selain itu dimensi yang perlu diperhatikan adalah
(4)
menyulitkan karyawan, sehingga dapat menjadi pertimbangan perusahaan untuk tidak membeda-bedakan karyawan divisi Caring dengan divisi lain dalam hal jaminan kerja. Yang terakhir adalah dimensi Working
Conditions, dimana kurangnya sarana dan prasarana yang disediakan oleh
perusahaan sehingga mengurangi kenyamanan karyawan dalam bekerja. Hal ini dapat menjadi pertimbangan perusahaan untuk memperbaiki dan meningkatkan sarana dan prasarana yang ada agar dapat menunjang kelancaran pelaksanaan kerja karyawan.
b) Untuk pihak PT. “X”, juga dapat memberikan kesempatan kepada karyawan-karyawannya khususnya pada divisi Caring, untuk bersikap lebih komunikatif dan terbuka dengan menyediakan sarana berupa kotak saran agar masalah-masalah yang dialami karyawan dapat disalurkan atau disampaikan dengan baik kepada pihak perusahaan. Dengan harapan, pihak perusahaan juga akan bersikap lebih terbuka dan merespon dengan baik saran-saran tersebut.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Berry, Lilly M. & John P. Houston. 1993. Psychology At Work. USA: Brown & Benchmark.
Davis, Keith & John W. Newstorm. 1985. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Gibson, Ivancevich, Donnelly. 1995. Organisasi – Perilaku, Struktur, Proses.
Jakarta: Erlangga.
Gibson, Ivancevich, Donnelly. 1996. Organisasi – Perilaku, Struktur, Proses.
Edisi Kedelapan. Jilid I. Jakarta: Binarupa Aksara. Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
Ivancevich, Matteson. 2002. Organizational Behavior and Management. Sixth Edition. New York: The McGraw-Hill, Inc.
Luthans, Fred. 2002. Organizational Behavior. Seventh Edition. New York: McGraw-Hill, Inc.
Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Robbins, Stephen P. 2001. Organizational Behavior. 9th Edition. New Jersey: Prentice Hall.
Santrock, J. W. 2002. Life Span Development. Jakarta: Erlangga. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
(6)
DAFTAR RUJUKAN
Fakultas Psikologi. 2007. Panduan Penulisan Skripsi Sarjana. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
PT. “X” Indonesia. 2009. Sekilas PT. “X”. (Online). (http://www.pt”x”.co.id, diakses 20 Agustus 2009).
Zebua, Anastasia S. 2009. Studi Deskriptif Mengenai Kepuasan Kerja Karyawan
Non-Operation (Staff office) Perusahaan Fast Food „X” di Jakarta.