Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum americanum) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Secara In Vitro.
iv ABSTRAK
PENGARUH EKSTRAK ETANOL
DAUN KEMANGI (Ocimum americanum) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO
Gittha Ullytha 0410129, 2007
Pembimbing I : Kartika Dewi.,dr.,M.Kes Pembimbing II : Triswaty Winata.,dr.,M.Kes
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya bakteri yang menjadi resisten terhadap antibiotik modern karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Oleh karena itu dicarilah tanaman tradisional yang dapat digunakan sebagai alternatif antibiotik. Salah satu tanaman tradisional tersebut adalah kemangi (Ocimum americanum). Aktivitas antibiotik kemangi (Ocimum americanum) dapat diuji dengan menggunakan well diffusion method.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibiotik kemangi (Ocimum americanum) terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Penelitian ini menggunakan metode well diffusion method pada spread plate secara in vitro. Zona inhibisi di sekitar sumur yang berisi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum) pada spread plate diukur dengan menggunakan jangka sorong.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum) memiliki zona inhibisi terhadap Staphylococcus aureus, tetapi tidak memiliki zona inhibisi terhadap Escherichia coli.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum) memiliki aktivitas antibiotik terhadap Staphylococcus aureus tetapi tidak memiliki aktivitas antibiotik terhadap Escherichia coli. Hal ini disebabkan karena perbedaan struktur sel pada Staphylococcus aureus (gram positif) dan Escherichia coli (gram negatif).
Kata kunci : Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum), Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Well diffusion method.
(2)
ABSTRACT
THE EFFECT OF BASIL (Ocimum americanum) LEAVES ETHANOL EXTRACT AGAINTS Staphylococcus aureus
AND Escherichia coli GROWTH IN VITRO
Gittha Ullytha 0410129, 2007 Tutor I : Kartika Dewi.,dr.,M.Kes Tutor II : Triswaty Winata.,dr., M.Kes
This research’s background is based on more bacteria which became resistant againts modern antibiotics because the inappropriate using of antibiotics. Therefore, traditional plants which can be used as alternative antibiotics being searched. One of which is basil (Ocimum ameicanum). The antibiotic activity of basil (Ocimum americanum) can be examine by using well diffusion method. The objective of this research is to know about antibiotic activity of basil (Ocimum americanum) againts Staphylococcus aureus and Escherichia coli. This research used well diffusion method on spread plate in vitro. Inhibition zone around wells contain ethanol extract of basil leaves (Ocimum americanum) are measured.
Result of this research shows that ethanol extract of basil leaves (Ocimum americanum) has inhibition zone on Staphylococcus aureus but not on Escherichia coli.
The conclusions of this research is that ethanol extract of basil leaves (Ocimum americanum) has antibiotic activity againts Staphylococcus aureus but not againts Escherichia coli. It is because of the differences of Staphylococcus aureus (gram positive) and Escherichia coli (gram negative) cell structures.
Keywords : Ethanol extract of basil leaves (Ocimum americanum), Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Well diffusion method
(3)
(4)
(5)
viii DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran ... 3
1.6 Metodologi Penelitian ... 4
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemangi ... 5
2.1.1 Sinonim Kemangi (Ocimum americanum) ... 5
2.1.2 Klasifikasi (Taksonomi) Kemangi ... 6
2.1.3 Morfologi dan Karakteristik Kemangi ... 7
2.1.4 Kandungan Kimia Kemangi (Ocimum americanum) ... 8
2.1.5 Khasiat dan Efek Farmakologi Kemangi (Ocimum americanum) ... 8
2.1.6 Penggunaan Daun Kemangi (Ocimum americanum) di Masyarakat ... 9
2.1.7 Zat Aktif Pada Kemangi (Ocimum americanum) ... 10
2.1.7.1 Linalool ………...………… 10
2.1.7.2 Citral ………...……….11
2.1.7.3 1,8- cineole ………...…….. 12
2.1.7.4 Camphor ………...………...12
2.2 Bakteri Uji ………...………13
2.2.1 Staphylococcus aureus ………...…….... 13
2.2.2.Escherichia coli ………...……….. 15
(6)
2.3.1 Tube Dilution Method ………....… 17
2.3.2 Diffusion Method ………...…... 18
2.3.2.1 Disc Diffusion Method ………... 18
2.3.2.2 Well Diffusion Method ………...…….... 19
2.3.3 Etest ……… 19
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat - Alat Dan Bahan - Bahan Yang Digunakan ... 20
3.1.1 Alat-alat ... 20
3.1.2 Bahan-bahan ... 20
3.1.2.1 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum americanum) ...21
3.2 Metode Penelitian ... 21
3.2.2 Identifikasi Bakteri Uji ... 21
3.2.2.1 Staphylococcus aureus ... 22
3.2.2.2 Escherichia coli ... 22
3.2.3 Pembuatan Suspensi Bakteri ... 22
3.2.4 Pengujian Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Kemangi Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli ... 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 24
4.1.1 Hasil Identifikasi Bakteri Uji ... 24
4.1.1.1 Bakteri Uji I ... 24
4.1.1.2 Bakteri Uji II ... 25
4.1.2 Hasil Pengujian Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum americanum) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Dengan Well method... 26
4.1.3 Hasil Pengujian Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum americanum) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli Dengan Well method... 26
(7)
x BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 29
5.2 Saran ... 29
DAFTAR PUSTAKA ... 30
LAMPIRAN ... 33
(8)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Diameter zone inhibisi yang dibentuk ekstrak etanol
daun kemangi (Ocimum americanum) ... 23 Tabel 4.2 Diameter zone inhibisi yang dibentuk ekstrak etanol
(9)
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Ocimum basilicum ………...………...… 7
Gambar 2.2 Ocimum sanctum... 7
Gambar 2.3 Ocimum gratissimum ... 7
Gambar 2.4 Ocimum americanum ... 7
Gambar 2.5 Ocimum americanum ... 7
Gambar 2.6 Struktur kimia linalool ... 10
Gambar 2.7 Struktur kimia citral ... 11
Gambar 2.8 Struktur kimia 1,8-cineole ... 12
Gambar 2.9 Struktur kimia camphor ... 12
Gambar 2.10 S. aureus pada pewarnaan gram ... 13
Gambar 2.11 S.aureus pada medium LAD ... 13
Gambar 2.12 E.coli pada pewarnaan gram ... 15
Gambar 2.13 E.coli pada medium Mac Conkey ... 15
Gambar 4.1 Biakan bakteri pada LAD ... 24
Gambar 4.2 Pewarnaan gram (coccus gram positif) ... 24
Gambar 4.3 Biakan bakteri pada medium Mac Conkey ... 25
Gambar 4.4 Pewarnaan gram (batang gram negatif) ... 25
Gambar 4.5 tes indol : + ... 25
Gambar 4.6 tes methyl red : + ... 25
Gambar 4.7 tes laktosa : + ... 25
Gambar 4.8 : Zona inhibisi ekstrak etanol daun kemangi terhadap S. aureus ... 27
Gambar 4.9 : Zona inhibisi ekstrak etanol daun kemangi terhadap E. coli ... 27
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Determinasi Kemangi (Ocimum americanum) ... 32
(11)
(12)
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Gittha Ullytha
Nomor Pokok mahasiswa : 0410129
Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 12 Juli 1986
Alamat
: JL. Pahlawan no 48 Bandung 40124
Riwayat Pendididikan : Tahun 2000 Lulus SDK Yahya
Tahun 2002 Lulus SMP Aloysius I Bandung
Tahun 2004 Lulus SMA Aloysius I Bandung
Tahun 2004 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Maranatha
(13)
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam British Journal of Experimental Pathology dikatakan bahwa sejak awal tahun 1929, Alexander Flemming, penemu penisilin menemukan banyak sekali bakteri yang resisten terhadap obat-obatan yang telah ia temukan. Pada tahun 1945 ia mengingatkan bahwa penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan berkembangnya bakteri-bakteri yang resisten terhadap obat (Green, 2005). Tetapi saat ini, penggunaan antibiotik secara irasional justru semakin sering dijumpai.
Selain itu, bakteri patogen yang resisten terhadap antibiotik juga dapat melakukan pertukaran informasi resistensi terhadap antibiotik kepada bakteri-bakteri lain melalui adanya mekanisme transfer gen antar bakteri-bakteri (Jawetz et al, 2002). Akibatnya, semakin banyak bakteri yang menjadi resisten, sehingga penyakit yang mereka sebabkan pun semakin serius dan menghasilkan tingkat kematian yang lebih tinggi.
Tanaman tradisional telah digunakan lebih dulu daripada antibiotik modern untuk mengobati berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Bahkan antibiotik yang ada saat ini banyak yang berasal dari tanaman tradisional. Penggunaan tanaman tradisional sebagai antibiotik untuk mengobati penyakit lebih jarang menimbulkan resistensi terhadap bakteri dibandingkan dengan penggunaan antibiotik modern. Hal ini disebabkan karena tanaman tradisional memiliki susunan kimia yang lebih kompleks dibandingkan antibiotik modern. Antibiotik modern hanya terbuat dari satu unsur kimia saja, sehingga lebih mudah bagi bakteri untuk memahami cara melawan efek yang ditimbulkan oleh antibiotik modern tersebut (Green, 2005).
(14)
2
Kemangi (Ocimum sp), merupakan salah satu tanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional. Dalam buku A Dictionary of Practical Material Medical, John Henry M. menyebutkan bahwa minyak atsiri daun kemangi (Ocimum sp) berkhasiat menyembuhkan diare, nyeri payudara, batu ginjal, gangguan pada vagina, dan juga dapat mengatasi albuminuria (Sisca Dharmayanti, 2002). Selain itu, minyak essensial dari kemangi (Ocimum sp) memiliki aktivitas antibiotik terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus sp, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosae, Salmonella typhi, Klebsiella pneumoniae, Proteus mirabilis, dan Candida albicans (Matasyoh et al, 2006). Dari sekitar 40 varietas kemangi (De Baggio; Belsinger, 1996), hanya sedikit varietas yang sering diteliti dalam masalah yang berkaitan dengan antibiotik, antara lain Ocimum basilicum, Ocimum sanctum, dan Ocimum gratissimum. Sedangkan varietas kemangi yang lain masih jarang diikutsertakan dalam penelitian. Salah satunya adalah varietas Ocimum americanum yang umumnya digunakan oleh masyarakat Jawa Barat sebagai lalaban.
1.2Identifikasi Masalah
Apakah ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum) mempunyai aktivitas antibiotik terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli ?
1.3Maksud dan Tujuan
Maksud penelitian ini adalah untuk mencari tanaman tradisional yang dapat digunakan sebagai alternatif antibiotik. Sedangkan tujuan dari penelitian ini
(15)
3
Universitas Kristen Maranatha adalah untuk mengetahui efek antibiotik kemangi (Ocimum americanum) terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Manfaat penelitian ini secara akademis adalah untuk mencari dan mempelajari tanaman tradisional yang dapat digunakan sebagai antibiotik alternatif dalam usaha pencegahan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Sedangkan manfaat praktisnya adalah untuk mempelajari dan menambah wawasan mengenai aktivitas antibiotik kemangi (Ocimum americanum).
1.5Kerangka Pemikiran
Zat aktif yang terkandung di dalam kemangi (Ocimum americanum) yaitu linalool, 1,8-cineole, memiliki aktivitas antibiotik (Simon et al, 1999; Bassole et al, 2005). Linalool termasuk golongan alkunol (Riawan, 1990), memiliki aktivitas kerja seperti golongan fenol, tetapi fenol bersifat lebih toksik (McCormick, 1994). Sedangkan cineole memiliki aktivitas antibiotik yang lemah (Bassole et al, 2005). Selain itu Ocimum americanum juga mengandung citral dan camphor (Xaasan, 1981). Citral merupakan golongan aldehida yang efektif sebagai antibiotik dengan cara menghambat sintesis protein bakteri/mikroorganisme (Race; McCormick, 1994). Sedangkan camphor bekerja sebagai antibiotik dengan cara merusak membran sitoplasma (Man et al, 1994; Merck et al, 1960; Mukul et al, 2007; Cowan, 1999).
Oleh karena itu diharapkan adanya zona inhibisi pada spread plate yang diberi sumur berisi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum).
(16)
4
1.6Metodologi
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorik dengan metode sumur (well diffusion method) pada spread plate secara in vitro. Zona inhibisi di sekitar sumur yang berisi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum) pada spread plate diukur dengan menggunakan jangka sorong.
1.7Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha selama periode Juli - Desember 2007.
(17)
29 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum) memiliki aktivitas antibiotik terhadap Staphylococcus aureus tetapi tidak memiliki aktivitas antibiotik terhadap Escherichia coli.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap aktivitas antibiotik daun kemangi (Ocimum americanum), untuk mengetahui kadar masing-masing zat aktif pada kemangi (Ocimum americanum), cara kerja zat-zat aktif yang terkandung dalam kemangi (Ocimum americanum), berapa besar konsentrasi yang diperlukan untuk menghasilkan aktivitas antibiotik yang paling efektif untuk setiap bakteri, dan mengetahui efeknya apakah bakterisidal atau bakteriostatik terhadap bakteri-bakteri tersebut. Untuk penelitian lebih lanjut mengenai aktivitas antibiotik kemangi dan toksisitasnya terhadap manusia, dapat dilakukan penelitian secara in vivo. Selain itu kemangi juga dapat diperkenalkan kepada masyarakat sebagai tanaman obat keluarga (TOGA) karena memiliki banyak kegunaan dan relatif mudah didapat.
(18)
30
DAFTAR PUSTAKA
Alcamo I.E. 1994. Fundamentals of Microbiology. 4th Edition. Canada : The Benjamin/Cummings Publishing Company Inc. p709-710.
Atlas R.M. 1997. Principles of Microbiology. 2nd Edition. Kentucky : WCB Publisher. p 12-16, 68, 468-469.
Bassole I.H.N., Nebie R., Savadogo A.,Ouattara C.T., Barro N., Traore S.A. 2005. Composition and Antimicrobial Activities of The Leaf and Flower of Essential Oils of Livia chevalieri and Ocimum canum From Burkina Faso. African Journal of Biotechnology, 4(10): 1156-1160
Cowan M.M., 1999. Plant Products as Antimicrobial Agents. Available at
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=88925. November 15th, 2007.
Green J. 2005. Terapi herbal : Pengobatan Alami Mengatasi Bakteri. Jakarta : Prestasi Pustaka. Hal 5, 11-13.
Grieve M., 1931. A Modern Herbal.Available at
http://www.botanical.com/products/learn/basil.html. November 15th, 2007
Heyne K. 1987. Tumbuhan berguna Indonesia. Edisi 1. Jilid III. Jakarta Yayasan Sarana Wanajaya. hal 1702.
Jawetz E., Melnick J.L., Adelberg E.A., Brooks G.F. Butel J.S. & Morse S.A. 2001. Mikrobiologi kedokteran (medical microbiology). Jakarta : Salemba Medika. Hal 15,79-80,223,235.
J.S. Siemonsma, Kasem Piluek. 1994. Plant Resources of South-East Asia. Bogor : PROSEA. hal 218-220.
Matasyoh L.G., Matasyoh J.C., Wachira F.N, Kinyua M.G., Muigai A.W.T, Mukiama T.K. 2007. Chemical Composition and Antimicrobial Activity of The Essential Oil of Ocimum gratissimum L. Growing In Eastern Kenya. African Journal of
Biotechnology, 6(6): 760-765
Mc Cormick T.S.R. 1994. The essential of microbiology. Kentucky: Highland Heights. p 48, 51.
(19)
31
Mills S, Bone K. 2000. Principles and Practice of Phytotherapy : Modern Herbal Medicine. China : Churchil Livingstone. p 27-30.
Osche J.J, Van de Brink R.B.C. 1931. Vegetables of Dutch East Indies : Edible Tubers, Bulbs, Rhizomes and spices Included. Java : Departement of
Agriculture, Industry and Commerce of The Netherlands East Indies. p 355- 357.
Patnaik S., Subramanyam V.R., Bapaji M. & Kole c.R. 1997. Antibacterial and antifungal activity of aromatic constituens of essential oils. Available at: http://www .ncbi.nlm.nih.gov /entrez/query .fcgi?cmd=retrieve&db=pubmed&dopt=abstract&list_ uids=9218354. August 29th 2007.
Perry L.M. 1980. Medicinal Plant of Cast and Southeast Asia. Massachusetts : The Massachusetts Institue of Technology. p 189-190.
Sisca Dharmayanti. 2002. Berbagai khasiat daun kemangi. Available at: http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/Ol03/191l003.htm. February 21th, 2004
Simon E.J, Morales M.R., Phippern W.B., Vieira P.R.F., Zhigang H. 1999. Basil: A Source of Aroma Compounds and a Popular Culinary and Ornamental Herb. Available at: http://www.hort.purdue.edu/nemcorp/proceedingsI999/pdf/v4- 499.pdf. September 12th 2007.
The British Pharmaceutical Codex. Linaloo/. Available at:
http://www.lbiblio.org/herbmed/eclecticlbpc 1911Ilinalool.html. September 4th, 2007
Tortora G.J., Funke B.R. & Case c.L. 2001. Microbiology : an introduction. 7th ed. California : The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc., an imprint of Addison Wesley Longman, Inc. p 601-603.
Tubene S.L., 2004. Ethnic and Specialty Vegetables HandbookFirst Edition. Available at http://www.agnr.edu/mce/smallfarminstitute. November 15th, 2007.
Van Steenis C.G.G.J. 1978. Flora Malesiana. Netherlands : Sitjhoff and Noordhoff International Publishers. P 376-377.
http://en.wikipedia.org/wiki/Linalool
(20)
32
http://en.wikipedia.org/wiki/Cineole http://en.wikipedia.org/wiki/Camphor
http://davesgarden.com/pics/Kauai17_1112302518_277.jpg
http://rds.yahoo.com/_ylt=A0JemlxTzlHmhYAYC.jzbkF/SIG=12bdtpe1/EXP=11 95286769/**http%3A//www.visualsunlimited.com/browse/vu786/vu78699.html http://toptropicals.com/pics/garden/m1/Aroma/ocimum_basilicum2148s.jpg http://www.aurobindo.ru/workings/ma/flowers/o/ocimum_sanctum_04.jpg http://davesgarden.com/pics/Kauai17_1112302551_755.jpg
(1)
Universitas Kristen Maranatha adalah untuk mengetahui efek antibiotik kemangi (Ocimum americanum) terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Manfaat penelitian ini secara akademis adalah untuk mencari dan mempelajari tanaman tradisional yang dapat digunakan sebagai antibiotik alternatif dalam usaha pencegahan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Sedangkan manfaat praktisnya adalah untuk mempelajari dan menambah wawasan mengenai aktivitas antibiotik kemangi (Ocimum americanum).
1.5Kerangka Pemikiran
Zat aktif yang terkandung di dalam kemangi (Ocimum americanum) yaitu linalool, 1,8-cineole, memiliki aktivitas antibiotik (Simon et al, 1999; Bassole et al, 2005). Linalool termasuk golongan alkunol (Riawan, 1990), memiliki aktivitas kerja seperti golongan fenol, tetapi fenol bersifat lebih toksik (McCormick, 1994). Sedangkan cineole memiliki aktivitas antibiotik yang lemah (Bassole et al, 2005). Selain itu Ocimum americanum juga mengandung citral dan camphor (Xaasan, 1981). Citral merupakan golongan aldehida yang efektif sebagai antibiotik dengan cara menghambat sintesis protein bakteri/mikroorganisme (Race; McCormick, 1994). Sedangkan camphor bekerja sebagai antibiotik dengan cara merusak membran sitoplasma (Man et al, 1994; Merck et al, 1960; Mukul et al, 2007; Cowan, 1999).
Oleh karena itu diharapkan adanya zona inhibisi pada spread plate yang diberi sumur berisi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum).
(2)
Universitas Kristen Maranatha 1.6Metodologi
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorik dengan metode sumur (well diffusion method) pada spread plate secara in vitro. Zona inhibisi di sekitar sumur yang berisi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum) pada spread plate diukur dengan menggunakan jangka sorong.
1.7Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha selama periode Juli - Desember 2007.
(3)
29 Universitas Kristen Maranatha 5.1 Kesimpulan
Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum americanum) memiliki aktivitas antibiotik terhadap Staphylococcus aureus tetapi tidak memiliki aktivitas antibiotik terhadap Escherichia coli.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap aktivitas antibiotik daun kemangi (Ocimum americanum), untuk mengetahui kadar masing-masing zat aktif pada kemangi (Ocimum americanum), cara kerja zat-zat aktif yang terkandung dalam kemangi (Ocimum americanum), berapa besar konsentrasi yang diperlukan untuk menghasilkan aktivitas antibiotik yang paling efektif untuk setiap bakteri, dan mengetahui efeknya apakah bakterisidal atau bakteriostatik terhadap bakteri-bakteri tersebut. Untuk penelitian lebih lanjut mengenai aktivitas antibiotik kemangi dan toksisitasnya terhadap manusia, dapat dilakukan penelitian secara in vivo. Selain itu kemangi juga dapat diperkenalkan kepada masyarakat sebagai tanaman obat keluarga (TOGA) karena memiliki banyak kegunaan dan relatif mudah didapat.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Alcamo I.E. 1994. Fundamentals of Microbiology. 4th Edition. Canada : The Benjamin/Cummings Publishing Company Inc. p709-710.
Atlas R.M. 1997. Principles of Microbiology. 2nd Edition. Kentucky : WCB Publisher. p 12-16, 68, 468-469.
Bassole I.H.N., Nebie R., Savadogo A.,Ouattara C.T., Barro N., Traore S.A. 2005. Composition and Antimicrobial Activities of The Leaf and Flower of Essential Oils of Livia chevalieri and Ocimum canum From Burkina Faso. African Journal of Biotechnology, 4(10): 1156-1160
Cowan M.M., 1999. Plant Products as Antimicrobial Agents. Available at
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=88925. November 15th, 2007.
Green J. 2005. Terapi herbal : Pengobatan Alami Mengatasi Bakteri. Jakarta : Prestasi Pustaka. Hal 5, 11-13.
Grieve M., 1931. A Modern Herbal.Available at
http://www.botanical.com/products/learn/basil.html. November 15th, 2007
Heyne K. 1987. Tumbuhan berguna Indonesia. Edisi 1. Jilid III. Jakarta Yayasan Sarana Wanajaya. hal 1702.
Jawetz E., Melnick J.L., Adelberg E.A., Brooks G.F. Butel J.S. & Morse S.A. 2001. Mikrobiologi kedokteran (medical microbiology). Jakarta : Salemba Medika. Hal 15,79-80,223,235.
J.S. Siemonsma, Kasem Piluek. 1994. Plant Resources of South-East Asia. Bogor : PROSEA. hal 218-220.
Matasyoh L.G., Matasyoh J.C., Wachira F.N, Kinyua M.G., Muigai A.W.T, Mukiama T.K. 2007. Chemical Composition and Antimicrobial Activity of The Essential Oil of Ocimum gratissimum L. Growing In Eastern Kenya. African Journal of
Biotechnology, 6(6): 760-765
Mc Cormick T.S.R. 1994. The essential of microbiology. Kentucky: Highland Heights. p 48, 51.
(5)
Mills S, Bone K. 2000. Principles and Practice of Phytotherapy : Modern Herbal Medicine. China : Churchil Livingstone. p 27-30.
Osche J.J, Van de Brink R.B.C. 1931. Vegetables of Dutch East Indies : Edible Tubers, Bulbs, Rhizomes and spices Included. Java : Departement of
Agriculture, Industry and Commerce of The Netherlands East Indies. p 355- 357.
Patnaik S., Subramanyam V.R., Bapaji M. & Kole c.R. 1997. Antibacterial and antifungal activity of aromatic constituens of essential oils. Available at: http://www .ncbi.nlm.nih.gov /entrez/query .fcgi?cmd=retrieve&db=pubmed&dopt=abstract&list_ uids=9218354. August 29th 2007.
Perry L.M. 1980. Medicinal Plant of Cast and Southeast Asia. Massachusetts : The Massachusetts Institue of Technology. p 189-190.
Sisca Dharmayanti. 2002. Berbagai khasiat daun kemangi. Available at: http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/Ol03/191l003.htm. February 21th, 2004
Simon E.J, Morales M.R., Phippern W.B., Vieira P.R.F., Zhigang H. 1999. Basil: A Source of Aroma Compounds and a Popular Culinary and Ornamental Herb. Available at: 499.pdf. September 12th 2007.
The British Pharmaceutical Codex. Linaloo/. Available at:
http://www.lbiblio.org/herbmed/eclecticlbpc 1911Ilinalool.html. September 4th, 2007
Tortora G.J., Funke B.R. & Case c.L. 2001. Microbiology : an introduction. 7th ed. California : The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc., an imprint of Addison Wesley Longman, Inc. p 601-603.
Tubene S.L., 2004. Ethnic and Specialty Vegetables HandbookFirst Edition. Available at http://www.agnr.edu/mce/smallfarminstitute. November 15th, 2007.
Van Steenis C.G.G.J. 1978. Flora Malesiana. Netherlands : Sitjhoff and Noordhoff International Publishers. P 376-377.
http://en.wikipedia.org/wiki/Linalool
(6)
http://en.wikipedia.org/wiki/Cineole
http://en.wikipedia.org/wiki/Camphor
http://davesgarden.com/pics/Kauai17_1112302518_277.jpg
http://rds.yahoo.com/_ylt=A0JemlxTzlHmhYAYC.jzbkF/SIG=12bdtpe1/EXP=11 95286769/**http%3A//www.visualsunlimited.com/browse/vu786/vu78699.html
http://toptropicals.com/pics/garden/m1/Aroma/ocimum_basilicum2148s.jpg
http://www.aurobindo.ru/workings/ma/flowers/o/ocimum_sanctum_04.jpg
http://davesgarden.com/pics/Kauai17_1112302551_755.jpg