Pengaruh Daun Kemangi (Ocimum basilicum Linn. Var. Citratum) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli dan Candida albicans secara In Vitro.

ABSTRAK
PENGARUH DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum Linn. Var. Citratum)
TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli DAN Candida albicans
SECARA In Vitro
Agnes Ignacia Sutanto, 2004. Pembimbing I : Djaja Rusmana, dr., MSi.
Pembimbing II : Lusiana Dharsono, dr., Mkes.
Masyarakat Indonesia biasanya menggunakan air rebusan dan air perasan daun
kemangi (Ocimum basi/icum Linn. Var. Citratum) sebagai obat tradisional, tetapi saat
ini belum dapat dipastikan apakah memiliki aktivitas antibakteri dan antifungi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas air rebusan, air perasan dan
minyak atsiri daun kemangi dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan
Candida albicans.
Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental laboratorium sungguhan
dan bersifat prospektif.
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hambatan pertumbuhan Escherichia
coli dan Candida albicans oleh air rebusan dan air perasan daun kemangi. Zona
inhibisi yang terbentuk oleh minyak atsiri daun kemangi 15Jll terhadap Escherichia
coli adalah 24,49 mm dan Candida albicans adalah 50,20 mm dan zona inhibisi yang
terbentuk oleh minyak atsiri daun kemangi 10Jll terhadap Candida albicans adalah
41,83 mm.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah air rebusan dan air perasan daun kemangi

tidak menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Candida albicans, sedangkan
minyak atsiri daun kemangi dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan
Candida albicans.
Masyarakat
sebaiknya menggunakan
minyak atsiri daun kemangi sebagai
antibakteri dan antifungi.

IV

ABSTRACT
THE INFLUENCE OF KEMANGI LEA VES (Ocimum basilicum Linn. Var.
Citratum) TO THE GROWTH OF Escherichia coli AND Candida albicans
In Vitro

Agnes Ignacia Sutanto, 2004. Tutor I : Djaja Rusmana, dr., MSi.
Tutor II: Lusiana Dharsono, dr., Mkes.
Indonesian people usually use boiled water and squeezed water of kemangi leaves
(Ocimum basi/icum Linn. Var. Citratum) for traditional drug, but nowadays it cannot
be determined whether it has antibacterial and antifungal.

This research was to know the activities of boiled water, squeezed water and
essential oil of kemangi leaves in inhibiting the growth of Escherichia coli and
Candida albicans.
This research is a real prospective-experimentallaboratorium research.
The result shows there are no inhibition growth on Escherichia coli and Candida
albicans by boiled water and squeezed water of kemangi leaves. Inhibition zone of
15J.i!essential oil of kemangi leaves to Escherichia coli is 24,29 mm and Candida
albicans is 50,20 mm and inhibition zone of 10J.i!essential oil of kemangi leaves to
Candida albicans is 41,83 mm.
The conc/ution of this research is boiled water and squeezed water of kemangi
leaves are not inhibiting the growth of Escherichia coli and Candida albicans, while
essential oil of kemangi leaves can inhibit the growth of Escherichia coli and
Candida albicans.
It's better for the people to used essential oil of kemangi leaves as antibacterial
and antifungal.

v

DAFT AR ISI


Halaman
JUDUL ...............................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN ..............................................................................
SURA T PERNY A TAAN
..............
ABSTRAK .........................................................................................................
ABSTRACT
.
PRAKA TA.........................................................................................................
DAFT AR ISI
...
DAFT AR GAMBAR .........................................................................................
DAFT AR TABEL
...................................................................
DAFT AR LAMPIRAN ......................................................................................

I
11
III
IV

V
VI
Vlll
X
Xl
Xlll

BABIPENDAHULUAN
1.I.Latar Belakang
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Maksud dan Tujuan
1.4.Kegunaan Penelitian
1.5.Kerangka Pemikiran
1.6.Metode Penelitian.
1.7.Lokasi dan Waktu..

1
2
2
2

2
3
4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Kemoterapi Antimikroba
2.1.1. Sejarah Kemoterapi
2.1.2. Antibiotik Ideal
2.1.3. Mekanisme keIja antibiotik
2.1.4. Pengujian antibiotik
2.2. Kemangi (Ocimum baci/icum Linn. Var. Citratum)
2.2.1. Nama Lain Kemangi
2.2.2. Sejarah Kemangi
2.2.3. Klasifikasi (Taksonomi) Kemangi
2.2.4. Morfologi dan Karakteristik Kemangi
2.2.5. Kandungan Kimia
2.2.6. Khasiat dan Efek Farmakologi Kemangi
2.2.7. Sifat Kimiawi Minyak Atsiri Daun Kemangi
2.2.8. Cara Penggunaan Daun Kemangi di Masyarakat
2.3. Zat Aktif pada Kemangi..

2.3.1. Citra!

Vlll

5
5
5
6
9
11
12
12
13
13
14
15
16
16
17
18


2.3.2. Eugenol
2.3.3. Methylchavicol
2.3.4. Linalool
2.4. Mikroba yang Digunakan dalam Percobaan
2.4.1. Escherichia coli
2.4.2. Candida albicans
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1. Alat-alat Penelitian..
3.2. Bahan-bahan Penelitian
3.3. Prosedur Penelitian

18
19
19
19
19
20
22
22

23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan dan Air Perasan
Daun Kemangi Terhadap Escherichia coli
4.2. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Daun Kemangi
Terhadap Escherichia coli
4.3. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan dan Air Perasan
Daun Kemangi Terhadap Candida albicans
4.4. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Daun Kemangi
Terhadap Candida albicans
4.5. Pembahasan
...

35
36

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ..
5.2. Saran


38
38

DAFTAR PUST AKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

39
42
47

IX

27
30
31

DAFTARGAMBAR
Halaman

Gambar 2.1. Ocimum baci/icum Linn. Var. Citratum

11

Gambar 2.2. Wild Basil, Ocimum canum

14

x

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi
60%, 120% dan Air Perasan Daun Kemangi Terhadap
Escherichia coli

27

Tabe14.2. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi

15%,30% dan 60% Terhadap Escherichia coli

28

Tabe14.3. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi
60%, 120% dan 180% Terhadap Escherichia coli

28

Tabe1 4.4. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi
180%,240% dan 300% Terhadap Escherichia coli

29

Tabe14.5. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Perasan Daun Kemangi
Terhadap Escherichia coli

30

Tabel 4.6. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Daun Kemangi
Sebanyak 15111pada Cakram Terhadap Escherichia coli

31

TabeI4.7. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi
60%, 120% dan Air Perasan Daun Kemangi Terhadap
Candida albicans

32

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi
15%, 30% dan 60% Terhadap Candida albicans

32

Tabe14.9. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi
60%, 120% dan 180% Terhadap Candida albicans

33

Tabel 4.10. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Rebusan Daun Kemangi
180%, 240% dan 300% Terhadap Candida albicans

34

Tabe14.11. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Air Perasan Daun Kemangi
Terhadap Candida albicans

34

Xl

TabeI4.12. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Daun Kemangi
Sebanyak 15JlIpada Cakram Terhadap Candida albicans

35

TabeI4.13. Hasil Pengujian Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Daun Kemangi
Sebanyak IOJlIpada Cakram Terhadap Candida albicans

XlI

36

DAFT AR LAMPIRAN

Halaman
Foto Diameter Zona Hambatan Pertumbuhan Escherichia coli dan Candida
albicans

42

Xlll

BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kemangi (Ocimum basi/icum Linn. Var. Citratum) sudah lama dikenal oleh
masyarakat Indonesia. Umumnya masyarakat menggunakannya sebagai sayuran
atau lalapan untuk menambah nafsu makan. Di samping bau dan rasanya yang
khas, pemakaian daun kemangi yang segar akan memberi kesegaran pada tubuh
dan pikiran. Kemangi juga sering digunakan untuk mengobati penyakit, mulai dari
benih, akar, daun, batang hingga bunga.
Apabila kita menghadapi masalah-masalah dengan bau badan, bau mulut, atau
gangguan

pengeluaran

mengkonsumsi

ASI,

dapat

diatasi

dengan

membiasakan

diri

lalap kemangi segar. Dalam buku "A Dictionary of Practical

Material Medical", John Henry M. menyebutkan, minyak atsiri daun kemangi
berkhasiat menyembuhkan

diare, nyeri payudara, batu ginjal, gangguan pada

vagina dan juga dapat mengatasi albuminuria. (Sisca Dharmayanti, 2002)
Menurut tim peneliti dari Center for New Crops and Plant Products, Purdue
University, AS, daun kemangi terbukti ampuh menyembuhkan sakit kepala, pilek,
sembelit, cacingan dan gangguan ginjal. Daun kemangi juga dapat digunakan
untuk mengatasi sakit maag, perut kembung, masuk angin, kejang-kejang dan
badan lesu. (Sisca Dharmayanti, 2002).
Dalam pemakaiannya sebagai pengobatan, biasanya dipakai minyak atsiri dari
kemangi. Minyak atsiri kemangi, secara In Vitro menunjukkan adanya aktivitas
antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Salmonella enteritidis, Escherichia
coli, Proteus vulgaris, Bacillus subti/is dan Salmonella paratyphi, dan aktivitas
antifungi terhadap Candida albicans, Penicillium notatum dan Microsporum
gypseum. (http://www .ansci.comell.edu/plants/medicinal/basil.html)
Untuk pengobatan penyakit dengan menggunakan minyak atsiri kemangi
harganya relatif mahal. Pada umumnya masyarakat mencari pengobatan yang
relatif murah, dengan cara memakan daun kemangi segar dan menggunakan air

2

rebusan dan air perasan daun kemangi. Hingga saat ini belum dapat dipastikan
apakah air rebusan dan air perasan daun kemangi dapat dipakai sebagai
antibakteri, antiseptik dan antifungi.

1.2. Identifikasi Masalah

Bagaimana aktivitas antibakteri dan anti fungi air rebusan, air perasan dan
minyak atsiri daun kemangi terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Candida
alMcans secara In Vitro?

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat daun kemangi
sebagai antimikroba.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas air rebusan, air
perasan dan minyak atsiri daun kemangi dalam menghambat

pertumbuhan

Escherichia coli dan Candida alMcans.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan akademisnya adalah untuk menambah wawasan / pengetahuan
tentang daun kemangi (Ocimum basilicum Linn. Var. Citratum) khususnya dalam
bidang Mikrobiologis dan Farmakologis.
Kegunaan praktisnya adalah untuk memberi informasi kepada masyarakat
umum tentang kegunaan kemangi sebagai altematif untuk mengobati diare,
sariawan (thrush), vaginitis dan lain-lain.

1.5. Kerangka Pemikiran

Pada minyak atsiri Ocimum basi/icum Linn. dapat ditemukan kandungan kimia
seperti citral, eugenol, linalool, methylchavicol dan methylcinnamate yang dapat

3

berfungsi sebagai insektisidal, nematisidal, fungistatik dan antibakterial. (Simon
et al,1999). Oalam minyak atsiri kemangi (Ocimum basilicum Linn.

Var.

Citratum), juga didapatkan citral:i: 70%. (K. Heyne, 1987)
Kandungan minyak atsiri kemangi (Ocimum basilicum Linn. Var. Citratum) di
Indonesia diantaranya adalah citral, eugenol, methylchavicol dan linalool. (Agus
Kardinan, 2003).

Citral merupakan golongan aldehida. (S.Riawan,

1990).

Golongan aldehida sangat efektif sebagai antibakteri dan bekerja menghambat
sintesis protein bakteri/mikroorganisme.
Eugenol

dan methylchavicol

(Tammy S. Race McCormick, 1994).

termasuk

golongan

fenol. (S.Riawan,

1990).

Mekanisme kerja fenol adalah mengganggu fungsi membran sel dan menghambat
sintesis

protein

sehingga

dapat

menghambat

pertumbuhan

bakteri/mikroorganisme. (Tammy S. Race McCormick, 1994). Sedangkan linalool
merupakan

golongan

alkunol.

(S.Riawan,

1990). Golongan

ini memiliki

mekanisme kerja seperti fenol, tetapi fenol bersifat lebih toksik. (Tammy S. Race
McCormick, 1994). Minyak atsiri Ocimum basilicum Linn., yang mengandung
basil sweet linalool (BSL) dan basil methylchavicol (BMC), memiliki aktivitas
antibakteri

melawan

koloni

dari bakteri

Gram-positif

dan Gram-negatif.

ini adalah daun kemangi

dapat menghambat

(Wan, Wilcock and Conventry, 1998)
Hipotesis

dari penelitian

pertumbuhan Escherichia coli dan Candida albicans.

1.6.

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan secara eksperimentallaboratorium

sungguhan dan bersifat

prospektif, dengan mengukur diameter zona inhibisi yang terbentuk pada cakram
yang diberi air rebusan, air perasan dan minyak atsiri daun kemangi pada biakan
Escherichia coli dan Candida albicans yang ditanam secara streak plate pada
pelat agar.

4

1.7. Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokeran,
Universitas Kristen Maranatha, Bandung, mulai bulan Februari sampai bulan
September 2004.

BABV
KESIMPULAN

DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Air rebusan

dan aIr perasan

daun kemangi

tidak dapat menghambat

pertumbuhan Escherichia coli dan Candida a/bicans. Sedangkan minyak atsiri
daun kemangi dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli dan Candida
a/bicans.

5.2. Saran

Pemakaian

daun kemangi oleh masyarakat

untuk pengobatan tradisional

dengan cara direbus atau diambil air perasannya, sebaiknya lebih diperhatikan
karena pemakaian daun kemangi dengan cara tersebut sangat kecil kemungkinan
memberikan efek antibakteri. Lebih baik masyarakat menggunakan minyak atsiri
kemangi untuk pengobatan. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
terhadap minyak atsiri kemangi, diantaranya adalah untuk mengetahui aktivitas
antibakteri dari minyak atsiri daun kemangi secara in vivo, berapa besar
konsentrasi yang diperlukan agar dapat menghasilkan aktivitas antibakteri yang
paling efektif untuk setiap bakteri dan mengetahui efeknya apakah bakterisidal
atau bakteriostatik terhadap bakteri tersebut, untuk mengetahui berapa besar dosis
yang paling

efektif

digunakan

untuk pengobatan

dan untuk

mengetahui

mekanisme kerja masing-masing zat aktif yang terkandung di dalam minyak atsiri
kemangi terhadap bakteri beserta efek farmakologis
terhadap manusia.

38

dan efek toksisitasnya

DAFfAR PUSTAKA

African Laboratory
for Natural Products.
1997. Ocimum basilicum L.
Available at: http://www.ics.trieste.it/EssentialOils/alnap.aspx.
February 18th,
2004
Agus Kardinan. 2003. Selasih : Tanaman keramat multimanfaat. Jakarta :
Argomedia Pustaka. hal 1-2, 6, 10-12, 24, 29-32.
Anonymus.
Basil.
Available
h~:/ /www.truestashealth.com/Notes/3652007.html#constituents.
18t ,2004

at:
February

Atlas R.M. 1997. Principles of microbiology, 2nd ed. Iowa: C. Brown Publishers.
p 473.
Brooks G.F., Butel J.S. & Morse S.A. 2001. Jawetz, Melnick & Adelberg's
medical microbiology. 22nd ed. New York : Lange Medical Books/Mc GrawHill Medical Publishing Division, Inc. p 218, 221,550-551,614.
B.

D.
Aromatics
(P)
Limited.
Linalool.
Available
http://www.aromaticoil.com/product_linalool.htm.
February 18th,2004

at:

Cappucino J.G. & Sherman N. 1999. Microbiology: a laboratory manual. 5th
ed. New York: Addison Wesley Longman, Inc. haI253-256.
Cornell University. Ocimum basilicum, 0. americanum and 0. micranthum.
Available
at:
http://www.ansci.comell.edu/plants/medicinal/basil.html.
February 18th,2004

Digark M., Alma M.H. & Il~im A. 2001. Antibacterial and antifungal activities
of Turkish medicinal plants. Pharmaceutical Biology, 5 (39): 348
Dorland. 1996. Kamus kedokteran Dorland. Edisi 26. Jakarta: EGC. hal 660.
Hart T. & Shears P. 1996. Atlas Berwarna mikrobiologi kedokteran. Jakarta
Hipokrates. hal 236, 240-242.
Hembing Wijayakusuma
H.M., Setiawan D. & Agustinus D.W. 1996.
Tanaman berkhasiat obat di Indonesia. Edisi 4. Jilid II. Jakarta: Pustaka
Kartini. hal 121-122.
Herbalpedia.
2000.
Basil.
Available
http://www.earthlyherbs.com/basil_2003.htm.
February 18th,2004

39

at:

40

Heyne, K. 1987. Tumbuhan berguna Indonesia. Edisi 1. Jilid III. Jakarta
Yayasan Sarana Wanajaya. hal 1701-1703.

Jawetz E., Melnick J.L., Adelberg E.A., Brooks G.F. Butel J.S. & Morse S.A.
2001. Mikrobiologi kedokteran (medical microbiologi). 22nd ed. Buku I.
Jakarta: Penerbit Salemba Medika. ha1224, 233-239.
Katzer G. 2001. Basil (Ocimum basilicum L.). Available at: http://wwwang.kfunigraz.ac.at/~katzer/engl/spice -photo.html#ocim _bas. February 18th,
2004
Katzer
G. 2001.
Basil
(Ocimum
basi/icum
L.).
Available
http://www.ang.kfunigraz.ac.at - katzer/index.html. February 18th,2004

at:

Mambang Kuning. 2002. Khasiat daun selasih (Ocimum basilicum). Available
at:
http://groups.yahoo.com/
group/b lalang.group/post?postID=R
wdfJF7fDc UJUI
9iol3Pllh2CUNQSdMyamMr5Z9zZ-8 _ Wuc9dfwe 1DQLLpV3DUJsHgKGJJvpQqNlw.
21 Februari 2004

Mc Cormick T.S.R. 1994. The essential of microbiology. Kentucky:
Heights. p 48, 51.

Highland

2004.
Citral.
Available
at:
http://ntp _server .nietis.nih.gov Ihtdocs/Results _ Status/ResstatCIl 0251- N .html.
February 18th, 2004

National

Toxology

Program.

Patnaik S., Subramanyam V.R., Bapaji M. & Kole c.R. 1997. Antibacterial
and antifungal activity of aromatic constituens of essential oils. Available at:
http://www .ncbi.nlm.nih.gov /entrez/query .fcgi?cmd=retrieve&db=pubmed&d
opt=abstract&list_ uids=9218354. February 18t\ 2004
Riawan S. 1990. Kimia organik. Jakarta: Binarupa Aksara. hal 72, 98, 123.
R. Setiabudy & Vincent H.S. Gan. 1995. Pengantar antimikroba dalam
farmakologi dan terapi. Edisi 4. Jakarta: Gaya Baru. ha1568, 571-579.

Simon, J.E., Morales M.R., Phippen W.B., Vieira R.F. & Hao Z. 1999. Basil:
a source of aroma compounds and a popular culnary and ornamental herb.
Available at: http://www.hort.purdue.edu/nemcorp/proceedingsI999/pdf/v4499.pdf. February 18th,2004
Sisca Dharmayanti.
2002. Berbagai khasiat daun kemangi. Available at:
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/Ol03/191l003.htm.
21 Februari 2004
Sri Sugarti S. & Johnny R.H. 1991. Inventaris tanaman obat Indonesia. Jilid I.
Jakarta: Dept. Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pangembangan Kesehatan.
hal 418-419.

41

The

British
Pharmaceutical
Codex.
Linaloo/.
Available
at:
http://www.lbiblio.org/herbmed/eclecticlbpc 1911Ilinalool.html. February 18th,
2004

Tortora G.J., Funke B.R. & Case c.L. 1998. Microbiologi : an introduction. 6th
ed. California : The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc., an
imprint of Addison Wesley Longman, Inc. p 531-537.
Wan J.,Wilcock A. & Conventry M.J. 1998. The effect of essential oils of basil
on the growth of Aeromonas hydrophila and Pseudomonas fluorescens.
Available at: http://www.herbmed.org/herbs/herbs55.htm.
February 18th,2004
http://www.great-education.com/herb/detail.asp?pid=271

Dokumen yang terkait

Daya Hambat Infusum Daun Sirih Terhadap Pertumbuhan Candida albicans Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis ; Penelitian In Vitro

7 106 73

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Seri (Muntingia Calabura Linn.) dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Escherichia Coli, dan Candida Albicans Secara In vitro

5 17 61

Efek Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum sanctum Linn) Terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Secara in Vitro.

1 5 23

Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum americanum) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Secara In Vitro.

2 12 20

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Seri (Muntingia Calabura Linn.) dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Escherichia Coli, dan Candida Albicans Secara In vitro

0 5 13

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Seri (Muntingia Calabura Linn.) dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Escherichia Coli, dan Candida Albicans Secara In vitro

0 0 2

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Seri (Muntingia Calabura Linn.) dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Escherichia Coli, dan Candida Albicans Secara In vitro

0 0 3

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Seri (Muntingia Calabura Linn.) dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Escherichia Coli, dan Candida Albicans Secara In vitro

0 1 13

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Seri (Muntingia Calabura Linn.) dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Escherichia Coli, dan Candida Albicans Secara In vitro

0 1 5

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Seri (Muntingia Calabura Linn.) dalam Menghambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans, Escherichia Coli, dan Candida Albicans Secara In vitro

0 0 11