Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akseptor KB Memilih Alat Kontrasepsi Suntik Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukawarna.

ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKSEPTOR KB
MEMILIH ALA T KONTRASEPSI SVNTIK 01 WILA YAH KERJA
PUSKESMAS SUKA WARNA
Nurmala Hasanah, 2003. Pembimbing:

Donny Pangemanan,

Drg., SKM.

Gerakan Keluarga Berencana merupakan salah satu upaya meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga keeil bahagia dan
sejahtera melalui pengendalian kelahiran. Dari berbagai maeam alat kontrasepsi
yang ditawarkan BKKBN kepada PUS temyata yang paling banyak diminati yaitu
alat kontrasepsi suntik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetallUi faktor-faktor yang mempengaruhi
akseptor KB memilih alat kontrasepsi suntik.
Oalam penelitian ini digunakan metode deskriptifdengan sampel sebanyak 129
responden yang diambil secara simple random sampling, dan kuesioner sebagai
instrumen.
Pada penelitian ini didapatkan tingkat pengetahuan responden cukup (93,8 %),

sikap baik (95,4 %) dan perilaku cukup (91,5 %).
Beberapa faktor yang mendukung keberhasilan KB sWltik di wilayah kerja
puskesmas Sukawarna yaitu sebagian besar responden mengatakan masih
menginginkan 1 atau 2 anak lagi, sehingga alat kontrasepsi yang masa kerjanya
relatif singkat seperti KB suntik lebih diminati, selain itu KB suntik aman, praktis,
cocok, harga sedang dan efek samping ringan.
Penyuluhan sebaiknya dengan cara tanya jawab dan menggunakan alat peraga,
diberikan oleh bidanldokter dan dilakukan setiap 3 bulan dengan penekanan pada
alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD, dan sebaiknya biaya pelayanan KB
sWltik dipertahankan.

IV

ABSTRACT
FACTORS THAT INFLUENCE FAM1LY PLANNING PROGRAM
ACCEPTORS IN CHOOSING INJECTION AS CONTRACEPTION
DEVICE
IN THE AREA OF PUSKESMAS SUKAWARNA
Nurmala Hasanall, 2003. Guide: Donny Pangemanan,


Drg., SKM.

The goal of the fami(v planning program to increase the prosperity of mother
and child and to form a small happy Fundy through birth control. From all
contraception devices that BKKBN is offtring to married couples, contraception
through injection is the most popular.
This research is to know what factor influence acceptors in choO!'iing injection
as birth control.
We use a descriptive method with 129 respondents as sample using the simple
random technic and questionaires as an instrnment.
The result shows us that 91,5 % - 95,4 % of all the res,pondents knowledge,
attitude and behaviour is good
Some factors that encourage the success of birth control through iniection in
the area of Puskesmas Sukawarna are that most of the respondents still wants 1 or
2 children, so that this kind of birth control is more preferred, be/i'ides that it is
more safe, practical, suitable, more cheaper with less contraindication.
The infonnation through discussion, given by paramedics or doctors every
three months. about long term contraception d.evices such as IUD and the cost of
maintaining birth control.


v

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETVJUAN

u

SURA T PERNY AT AAN

IU

ABSTRAK

IV

ABSTRACT

V


KA TA PENGANT AR

VI

DAFTAR ISI

vu
IX

...

DAFT AR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN

XlU

BABIPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1.2 Identifikasi Masalah


3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

3

1.3.1 Maksud

3

1.3.1 Tujuan

3

1.4 Kegunaan Penelitian

3

1.5 Kerangka Pemikiran


4

1.6 Metode Penelitian

4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

5

BABIITINJAUANPUSTAKA
2.1 Pengertian Kontrasepsi

6

2.2 Keluarga Berencana (KE)

6


2.3 Tujuandan Sasaran Keluarga Berencana (KE)
2.4 Kontrasepsi Suntikan (injectables)

7
7

2.4.1 Jenis-jenis Kontrasepsi Suntikan
2.4.2 Fannakologi Kontrasepsi Suntikan

8

2.4.3 Mekanisme KeIja dan Efektifitas Kontrasepsi Stmtikan

II
11

2.4.4 Kontraindikasidan Efek Samping Kontrasepsi Suntikan

13


2.4.5 PenangananPerubahanPola Haid Pada Akseptor KB Suntikan

15

VII

Vlll

Halaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian .

...

17

3.2 Pengumpulan Data ...

17


3.3 Teknik PenarikanSampel

18

3.4 Analisis Data

19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

20

BAB V KESIMPULAN

DAN SARAN

5.1 Kesilnpulan

47


5.2 Saran

48

DAFT AR PUST AKA

49

LAMPIRAN

50

RIW AYAT HIDUP ...

57

DAFT AR T ABEL

Ha1arnan

20

1. Tabel4.1

Oistribusi Responden Menurut Umur

2. Tabe14.2

Oistribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan

20

3. Tabe14.3

Distribusi Responden Menurut Pekerjaan

21

4. Tabel4.4

Oistribusi Responden Menllrut Lamanya Menikah

21

5. Tabe14.5

Oistribusi Responden rnenurut Jurnlah Anak Hidup

22

6. Tabe14.6

Distribllsi Responden Menurut Jurnlah Anak Meninggal

22

7. Tabe14.7

Oistribusi Responden Menurut Umur Anak Paling Ked1

23

8. Tabe14.8

Oistribusi Responden Menurut Jurnlall Anak Yang Masih

Oiinginkan ...
9. Tabe14.9

23

Oistribusi Responden Menurut Tahu Atau Tidaknya

Progrmn KB

...

...

...

24

10. Tabe14.10 Distribusi Responden Menurut Sumber Mengetahui
Program KB .

24

11. Tabe14.11 Oistribusi Responde11Menurut Ada Atau Tidaknya
Manfaat Mengikuti Program KB

24

12. Tabe14.12 Oistribusi Responden Menurut Manfaat Program KB

25

13. Tabel4.13 Oistribusi Responden Menurut Tahu Atau Tidaknya
Ternpat Mendapatkan Pe1ayanan KB

25

14. Tabe14.14 Oistribusi Responden Menurut Te1llpat Mendapatkan
Pe1ayanan KB

26

15. Tabe14.15 Distribusi Responden Menurut Siapa Saja Yang Bisa Menjadi

Peserta KB ..

26

16. Tabe14.16 Oistribusi Responden Menurut Jenis KB Yang DiketallUi

27

17. Tabe14.17 Oistribusi Responden Menurut Kontraindikasi Penggunaan
KB Suntik

27

18. Tabe14.18 Distribusi Responden Menurut Tahu atau Tidaknya Jenis
KB Suntik

28

19. Tabe14.29 Distribusi Responden Menurut Jenis KB Suntik Yang
...

Oiketahui
IX

28

x

Halarnan
20. Tabe14.20 Distribusi Responden Menurut Efek Samping Penggunaan
KB Suntik

29

21. Tabe14.21 Distribusi Responden Menurut Eisa Atau Tidaknya
Ibu Menyusui Memakai KB Suntik

29

22. Tabe14.22 Distribusi Responden Menurut Hams Atau Tidaknya Sebelum
Penytmtikan Peserta KB Diperiksa Terlebih Dahulu

30

23. Tabe14.23 Distribusi Responden Menurut Setuju Atau Tidaknya Dengan
Adanya PrograIn KB

30

24. Tabe14.24 Distribusi Responden Menurut Anjuran Siapa Memilih
Kontrasepsi Suntik

31

25. Tabe14.25 Distribusi Responden Menurut Peruah Atau Tidaknya
Menganjurkan Kepada Ibu-ibu Yang Lain

31

26. Tabel4.26 Distribusi Responden Menurut Paling Baik Atau Tidaknya
KB Suntik

32

27. Tabe14.27 Distribusi Responden Menurut Alasan KB Suntik
Paling Baik

32

28. Tabel4.28 Distribusi Responden Menurut Setuju Atau Tidaknya Dengau
Anjuran Pemerintah Bahwa Dua Anak Saja Cukup

33

29. Tabe14.29 Distribusi Responden Menurut Alasan Setuju Atau Kurang Setuju
Dengan Anjuran Pemerintah Bahwa Dua Anak Saja Cukup

33

30. Tabel4.30 Distribusi Responden Menurut Setuju Atau Tidaknya Bahwa
Anak Laki-laki Atau Perempuan Sarna Saja

34

31. Tabel4 .31 Distribusi Responden Menurut Alasan Setuju Bahwa Anak
Laki-Iaki Atau Perempuan Sarna Saja

34
32. Tabel4.32 Distribusi Responden Menurut Lamanya Memakai KB Suntik.. 35
33. Tabe14.33 Distribusi Respollden Menurut Puas Atau Tidaknya Memakai
KB Suntik

35
34. Tabe14.34 Distribusi Responden Menurut Jenis KB Suntik Yang Dipakai.. 36
35. Tabe14.35 Distribusi Responden Menurut Peruah Atau Tidaknya
Memakai Kontrasepsi Lain Selaill KB Suntik

36

Xl

Halaman

36. Tabe14.36 Distribusi Responden Menurut Alasan Beralih Memakai
KB Suntik

37

37. Tabel4.37 Distribusi Responden Menurut Berniat Atau Tidaknya
Menggallti Alat KOlltrasepsi Yang Dipakai Sekarang

37

38. Tabel 4.38 Distribusi Respollden Menurut Alasan Illgin Mellgganti
KB SUlltik

38

39. Tabel4.39 Distribusi Respollden Menurut Pemah Atau Tidaknya
Mellgalami Efek Sampillg Dari KB Suntik

38

40. Tabel4.40 Distribusi Respollden Menurut Tempat Pemeriksaan Bila
Mengalami Efek Samping KB Suntik

39

41. Tabel 4.41 Distribusi Responden Menurut Tempat Melldapatkan
Pelayanan KB Suntik
42. Tabel4.42 Distribusi Respollden Menurut Biaya Pengeluaran Perbulan

39
40

43. Tabel 4.43 Distribusi Responden Menurut Biaya Untuk Melldapatkan
Pelayanan KB Suntik

40
41

44. Tabel 4.44 Distribusi Responden Menurut Harga KB Suntik
45. Tabel4.45 Distribusi Responden Menurut larak Umur Yang Diinginkan
Antara Anak

...

41

46. Tabel4.46 Distribusi Respollden Menurut Pemah Atau Tidaknya
Mengikuti Penyuluhall Tentang KB

42

47. Tabel4.47 Distribusi Respollden Menurut Periu Atau Tidaknya Diadakan
Pellyuluhan

42

48. Tabe14.48 Distribusi Responden Menurut Tempat Untuk Melaksanakan
Penyuluhan ...

43

49. Tabe14.49 Distribusi Respondell Menurut Berapa Kali Penyuluhan
Sebaiknya Diadakan
50. Tabe14.50 Distribusi Responden Menurut Pemberi Penyuluhan

43
44

51. Tabel4.51 Distribusi Responden Menurut Waktu Terakhir Mengikuti
Pellyuluhan

44

xu

Halaman
52. Tabe14.52 Distribusi Responden Menurut Cara Penyuluhan
Yang Diinginkan ........

... 45

53. Tabe14.53 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pengetahual1

45

54. Tabe14.54 Distribusi Responderl Menurut Sikap

46

55. Tabe14.55 Distribusi Responden Menwut Perilaku

46

DAFTAR LAMPlRAN

Halaman
Lanlpiran 1 : Kuesioner

50

Xlll

BABI

PENDAHVLVAN
1.1 Latar Belakang

Gerakan Keluarga Berencana Nasional mempakan salah satu upaya strategis
yang mampu mendulClUlg sasaran ke arah tujuan yang diharapkan
meningkatkan kesejabteraan

yaitu

ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil

bahagia dan sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang
sejahtera

melalui

pengendalian

kelabiran,

serta

untuk

mengendalikan

pertumbuhan penduduk (Hatyono Suyono, 1993).
Pembangunan bidang kesehatan pada tabun 2000 bertujuan untuk mencapai
kesehatan bagi seluruh masyarakat dengan strategi meningkatkan mutu dan
pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan, menciptakan kesejahteraan keluarga
kedl yang ditandai penurunan tingkat kematian ibu (maternal mortality rate) dan
tingkat kematian bayi (infelnt mortality rate) (Haryono Suyono, 1993).
Pada program Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
terdapat metode alat kontrasepsi yaitu MKET dan non MKET. MKET adalah
Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih, yang merupakan metode kontrasepsi jangka
panjang terdiri dari: alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) yang dikenal sebagai
IUD/spiral,

susuk

KB/implant,

kontrasepsi

mantap

pria

(vasektomi)

dan

kontrasepsi mantap wanita (tubektomi), sedangkan non MKET merupakan aIat
kontrasepsi yang masa keIjanya relatif singkat terdiri dari: suntikan KB, pi1 KB,
kondom, tisu KB (intravag) (Suhelmi Harun, 1992). Dari program BKKBN
tersebut pasangan usia subur (PUS) mempunyai keleluasaan dalam memilih alat
kontrasepsi.
Salah satu metode kontrasepsi yang banyak dipilih peserta KB yaitu suntikan
KB. Suntikan KB berdaya-kerja panjang (lama), tidak membutuhkan pemakaian
setiap hari atau setiap akan bersenggama, tetapi tetap reversibel (Hanafi Hartanto,
2002). Adapun keuntungan dari suntikan KB yaitu praktis, efektif, aman, tidak

1

2

mempengaruhi ASI, cocok digunakan oleh ibu menyusui, tidak terbatas umur,
setelab suntikan dihentikan kesuburan pulih kembali (Tamadi, 1995).
Kontrasepsi suntikan progestin yang pertama dikembangkan tahun 1953 oleh
Karl Junkmann. Tabun 1957 Junkmann dan kawan-kawan menemukan NET EN
(Norethindrone enanthate / Noristerat). Pada saat yang sarna, Upjohn Company di
Amerika Serikat menemukan DMP A (Depot Medroxyprogesterone asetat/Depo
Provera) yang berasal dari hormon alamiab progesterone. Tabun 1967 UpjOllll
Company

meminta

izin FDA

US ("POM"nya

Amerika

Serikat)

untuk

memasarkan DMPA sebagai kontrasepsi di Amerika Serikat. Pada tahun 1970,
penelitian-penelitian

menunjukkan

babwa

progestin.

tennasuk

DMPA,

menyebabkan timbulnya benjolan-benjolan pada payudara binatang percobaan
anjing Beagle, sehingga menyebabkan timbulnya kewaspadaan dari FDA. Bulan
september 1974 FDA menyatakan keinginannya untuk menyetujui DMPA sebagai
metode kontrasepsi tetapi hanya bagi wanita yang telab mengalami kegagalan
kontrasepsi dengan metode lain. Tetapi pada tahun 1978 FDA secara resmi
menolak pemakaian DMP A sebagai suatu alat kontrasepsi. Barn pada bulan
oktober 1992 FDA menyetujui Depo-Provera sebagi kontrasepsi suntikan. WHO
telab melakukan penelitian yaitu DI'vfPAdengan standard: angka kegagalan 0,7 %
dan NET EN dengan dosis standard sekali setiap 8 minggu selarna 6 bulan,
disusul suntikan sekali setiap 12 minggu: angka kegagalan 1,4 per wanita-per 24
bulan (Hanafi Hartanto, 2002).
Meskipun banyak metode kontrasepsi yang ditawarkan pada peserta KB,
tetapi metode kontrasepsi yang banyak dipilih peserta KB yaitu suntikan KB. Data
di Jawa Barat tabun 2000 yaitu dari 1.121.260 akseptor KB barn, yang memilih
suntikan KB 566.484 orang, pi! KB 299.134 orang, IUD 136.206 orang, implant
82.867 orang, MOPIMOW 21.682 orang, kondom 3.631 orang dan 11.256 orang
memilih alat kontrasepsi lain. Dan dari 4.568.916 akseptor KB aktif. yang
memilih suntikan KB 1.886.283 orang, pil KB 1.276.690 orang, implant 297.617
orang, MOPIIVI0W 304.251 orang, kondom 49.910 orang dan 6.409 orang
memilih alat kontrasepsi lain (profil Kesehatan Jawa Barat, 2001).

3

1.2 Identifikasi

Masalah

Berdasarkan data yang didapatkan di wilayah kerja Puskesmas Sukawarna
yang memiliki data bahwa sebagian besar akseptor KB di daerah tersebut memilih
alat kontrasepsi suntik, yaitu pada periode April 2002 - Januari 2003 dari jumlah
akseptor KB 268 orang, yang menggunakan Suntikan KB 191 akseptor KB, 52
akseptor KB menggunakan alat kontrasepsi pil KB, 23 akseptor KB menggunakan
alat kontrasepsi IUD, 1 akseptor KB menggunakan alat kontrasepsi implant dan 1
akseptor KB yang menggunakan alat kontrasepsi kondom. Dari data tersebut
penulis ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi akseptor KB memilih
alat kontrasepsi suntik.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1

Maksud

Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi akseptor KB memilih alat kontrasepsi suntik, sehingga begitu
banyak akseptor KB yang tertarik pada alat kontrasepsi suntik.

1.3.2

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana tingkat
pengetahuan, sikap dan perilaku aksepor KB mempengaruhi penggunaan alat
kontrasepsi suntik.

1.4 Kegunaan

Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Puskesmas
Sukawarna agar pasangan usia subur (PUS) yang baru tertarik mengikuti program

4

KB dan peningkatan pelayanan agar keberhasilan alat kontrasepsi suntik ini pun
diikuti oleh alat kontrasepsi yang lain.

1.5 Kerangka Pemikiran

Program BKKBN telah memberikan berbagai pilihan alat kontrasepsi untuk
pasangan usia subur (PUS), diantaranya alat kontrasepsi suntikan KB. Pada saat
ini banyak pasangan usia subur memilih alat kontrasepsi suntik, yaitu lebih dari
90 negara telah menggunakan sootikan DMP A selama kurang lebih 20 tahoo dan
sampai saat ini akseptornya berjumlah kira-kira 5 juta wanita, dan juga lebih dari
40 negara menggunakan suntikan NET EN, dengan jumlah akseptor kira-kira 1,5
juta wanita.
Begitu pula yang terjadi pada wilayah kerja Puskesmas Sukawarna, lebih
banyak akseptor

KB yang memilih alat kontrasepsi

suntik daripada alat

kontrasepsi lainnya. Terbukti dari data yang didapat dari Puskesmas Sukawarna
periode April 2002

- Januari 2003, dengan jumlah

akseptor KB 268 orang, terdiri

dari 191 (71,3 %) akseptor KB menggunakan suntikan KB, dan sisanya 77
akseptor KB (28,7 %) menggunakan alat kontrasepsi pi! KB, IUD, implant dan
kondom.
Hal ini dapat terjadi karena kesadaran dan tanggapan akseptor KB terhadap
alat kontrasepsi, serta sejauh mana tingkat pengetahuan,

sikap dan perilaku

akseptor KB terhadap alat kontrasepsi slmtik.

1.6 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif, dengan pengambilan
sampel secara simple random sampling. Dan kuesioner sebagai instrumen yang
ditujukan kepada akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Sukawarna periode
April 2002

-Januari

2003.

5

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sukawama, Kelurahan
Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Bandung.
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April

-Juni 2003.

DAFTAR

PUST AKA

Agus Rukanda, dkk. 1989. PengayomanMedis

KB. Jakarta: BKKBN. 7,44.

Azrul Azwar., Joedo Prihartono. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran &
Kesehatan Masyarakat. Edisi 1. Batam Centre: Bina Rupa Aksara. 76 - 78,
59, 125 - 135.
Hill, A.B., E. Oswari. 1982. Dasar - Dasar Statistik Kedokteran.
Jakarta: Pustaka Bruni Asill. 14 - 20, 384 - 386.

Edisi l.

Hanafi Hartanto. 2002. KB (Keluarga Berencana) don Kontrasepsi.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 163 - 171, 177 - 179.

Edisi 2.

Haryono Suyono., Sardin Pabbadja. 1993. Buku Pegangan Kader Tentang Pola
Penggunaan Kontrasepsi RasionaJ. Jakarta: Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional. 6,41 - 42.
Profll Kesehatan Jawa Barat. 2001. Bandung.
Rustarn Mochtar., Editor: Delfi Lutan. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2 Jilid 2.
Jakarta: EGC.
Sulaiman Sastrawinata. 1980. Teknik Keluarga Berencana. Bagian Obstetri dan
Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung. Bandwlg:
Elstar Offset.
Tarnadi. 1995. Buku Pegangan Kader MJP (.tvfetodo Kontrasepsi Efektif) don
Non MJP. Bandung: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
KANWIL. 37 - 47.

49

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akseptor KB tidak Memilih Implant Sebagai Alat Kontrasepsi

3 40 63

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Goti Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 9 97

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Goti Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 10

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Goti Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Goti Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 7

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Goti Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 20

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Goti Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingginya Pemakaian Alat Kontrasepsi Suntik di Wilayah Kerja Puskesmas Aek Goti Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 28

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA PENGGUNAAN KB SUNTIK PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI BIDAN PRAKTEK SWASTA WILAYAH PLERET BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA PENGGUNAAN KB SUNTIK PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI BI

0 1 11

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKSEPTOR KB DALAM MEMILIH KONTRASEPSI DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU MAKASSAR

0 1 94