Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MATERI LIMIT KELAS XI IPA
DI SMA NEGERI 1 SAMIGALUH

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :
Yosafat Ardian Kristiarta
NIM 131414004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MATERI LIMIT KELAS XI IPA
DI SMA NEGERI 1 SAMIGALUH

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :
Yosafat Ardian Kristiarta
NIM 131414004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

Ad Maiorem Dei Gloriam
(St. Ignatius Loyola)

iv


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk pribadi-pribadi yang telah mendukung dan
memotivasiku secara tulus. Karena merekalah aku dapat bertumbuh dan
berkembang sampai seperti sekarang ini. Semoga karya ini dapat menjadi tanda
hormat dan terima kasihku bagi mereka.

Tuhan Yesus Kristus
Bapak Felixianus Subiyarta
Ibu Emerenciana Banun Tri Suka Rini
Adikku tercinta, Bernadeta Luna Paskah Rediantari
Kekasihku, Christiana Renya Titisari
Ibu Veronika Samirah
Segenap saudara, teman-teman, dan sahabatku
Almamaterku SMA Seminari Menengah Santo Petrus Canisius Mertoyudan
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

v


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Yosafat Ardian Kristiarta. 131414004. 2017. Implementasi Pendidikan
Karakter dalam Pembelajaran Matematika Materi Limit Kelas XI IPA di SMA
Negeri 1 Samigaluh. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Menganalisis perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika
materi limit kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh; dan 2) Menganalisis
keberhasilan dari pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA yang
menekankan pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Samigaluh dalam hal disiplin,
jujur, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, mandiri, komunikatif, tanggung jawab,
dan kritis.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan analisis
dokumen. Metode validasi data menggunakan triangulasi metode pengumpulan

data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter
dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA di SMA Negeri 1
Samigaluh dilaksanakan secara terencana dan sistematis. Implementasi pendidikan
karakter yang ada melalui 3 tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pelaksanaan pendidikan karakter berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) yang mana telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah.
Pendidikan karakter yang diimplementasikan dalam pembelajaran matematika
tersebut telah berhasil menumbuhkembangkan karakter dalam diri siswa. Karakter
yang berkembang antara lain disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu,
mandiri, komunikatif, tanggung jawab, dan kritis. Peran guru dan keterbukaan
siswa berperan penting dalam ketercapaian perkembangan karakter tersebut.
Kata Kunci: Pembelajaran matematika, karakter, pendidikan karakter, proses
pembelajaran, implementasi.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Yosafat Ardian Kristiarta. 131414004. 2017. Implementation of Character
Education in Mathematics Learning Material Limit Class XI IPA in SMA Negeri
1 Samigaluh. Essay. Mathematics Education Program, Department of
Mathematics and Natural Sciences Education, Faculty of Teacher Training and
Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
The purpose of this research is : 1) To analyze the planning,
implementation, and evaluation of character education in learning mathematics
material limit class XI IPA in SMA Negeri 1 Samigaluh; And 2) To analyze the
success of learning mathematics material limit class XI IPA that emphasizes
character education in SMA Negeri 1 Samigaluh in terms of discipline, honest, hard
work, creative, curiousity, independent, communicative, responsibility, and critical.
This type of research is descriptive qualitative research. Data collection
methods used were interviews, observation, and document analysis. Data
validation methods use triangulation of data collection methods.
The results showed that the implementation of character education in
learning mathematics material limit class XI IPA in SMA Negeri 1 Samigaluh
implemented in a planned and systematic. Implementation of character education
through 3 stages of planning, implementation, and evaluation. Implementation of
character education based on educational unit level curriculum (KTSP) which has
been adapted to the situation and condition of the school. Character education that

is implemented in the learning of mathematics has succeeded in developing the
character of the students. The characters which develop include discipline, honest,
hard work, creative, curiosity, independent, communicative, responsibility, and
critical. The role of the teacher and student openness plays an important role in the
achievement of character development.
Keywords: Mathematics learning, character, character education, learning
process, implementation.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmat-Nya dalam hidup penulis, terutama dalam proses penulisan
skripsi ini. Berkat rahmat penerangan akal dan budi penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan baik, lancar, dan tepat waktu.
Usaha tidak akan mengingkari hasil. Itulah yang penulis rasakan selama

proses penyusunan skripsi. Berkat kerja keras, ketekunan, dan ketelitian yang
penulis usahakan akhirnya skripsi berjudul “Implementasi Pendidikan Karakter
dalam Pembelajaran Matematika Materi Limit Kelas XI IPA di SMA Negeri 1
Samigaluh” dapat selesai. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan
skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik dan lancar tanpa adanya bantuan dan
dukungan dari orang-orang di sekitar penulis. Dukungan dan motivasi yang mereka
berikan bagaikan suplemen energi yang efeknya begitu terasa selama proses
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono, selaku dosen pembimbing yang sudah
meluangkan waktu, memotivasi, dan dengan sabar membimbing penulis
dalam penyusunan skripsi. Sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik
dan tepat waktu.
2. Bapak Drs. Y.B. Sugiman selaku Kepala SMA Negeri 1 Samigaluh yang
sudah memberikan izin bagi penulis untuk mengadakan penelitian dalam
rangka pengumpulan data skripsi.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


3. Ibu Sutaryati, S.Pd. selaku guru matematika kelas XI IPA SMA Negeri 1
Samigaluh yang sudah memberikan izin untuk mengadakan penelitian di
kelas XI IPA serta memberikan dukungan selama proses penelitian.
4. Segenap dosen JPMIPA yang telah mendidik selama penulis menempuh
kuliah, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan kuliah dan skripsi
dengan baik, lancar, dan tepat waktu. Serta segenap staf Sekretariat JPMIPA
yang telah membantu penulis dalam hal administrasi kampus selama penulis
kuliah.
5. Siswa-siswi kelas XI IPA SMA Negeri 1 Samigaluh yang telah mendukung
dan memberi semangat penulis dalam menyusun skripsi.
6. Teman-teman seperjuangan skripsi bimbingan Bapak Prof. Dr. St.
Suwarsono yang telah memotivasi dan berbagi pengalaman bersama penulis
selama proses penyusunan skripsi.
7. Bapak (Felixianus Subiyarta), ibu (Emerensiana Banun Tri Suka Rini), dan
adikku (Bernadeta Luna Paskah Rediantari) yang senantiasa memberikan
dukungan baik

material


maupun moral

sehingga penulis

dapat

menyelesaikan skripsi dengan lancar dan tepat waktu.
8. Kekasih penulis (Christiana Renya Titisari) serta ibu dari kekasih penulis
(Veronika Samirah) yang telah mendukung dan memotivasi penulis dengan
tulus sehingga penulis selalu semangat dalam menyusun skripsi.
9. Cornelius Sepnu Wiyadi dan Yulius Wahyu Putranto yang sudah membantu
penulis dalam melaksanakan observasi penelitian di SMA Negeri 1
Samigaluh.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Semua pihak yang telah dengan tulus ikhlas mendukung penulis dalam
menyusun skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi penulis belum sempurna. Oleh karena itu
penulis terbuka terhadap segala macam masukan dan saran yang dapat membuat
skripsi ini menjadi lebih baik. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Terima kasih.
Penulis,

Yosafat Ardian Kristiarta

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
E. Pembatasan Masalah .................................................................................... 7
F.

Penjelasan Istilah (Batasan Istilah) .............................................................. 8

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9
BAB II ................................................................................................................... 11
KAJIAN TEORI ................................................................................................... 11
A. Pendidikan Karakter ................................................................................... 11
B. Konsep Pembelajaran ................................................................................. 17
C. Pembelajaran Matematika .......................................................................... 26
D. Materi Limit Kelas XI IPA ........................................................................ 33
E. Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika ............................. 41
Nilai dan Indikator Implementasi Pendidikan Karakter .................................... 48
dalam Pembelajaran Matematika ...................................................................... 48
F.

Penelitian yang Relevan ............................................................................. 51

G. Kekhasan Penelitian ................................................................................... 55
H. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 57
BAB III ................................................................................................................. 60
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 60
A. Pendekatan Penelitian ................................................................................ 60
B. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... 60
C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 61
D. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 61
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 62
F.

Instrumen Penelitian................................................................................... 64

G. Uji Keabsahan Data.................................................................................... 69
H. Teknik Analisis Data .................................................................................. 71
BAB IV ................................................................................................................. 73
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 73

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 73
B. Deskripsi Data Penelitian ........................................................................... 83
C. Analisis Data Penelitian ........................................................................... 124
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 139
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 141
BAB V................................................................................................................. 143
PENUTUP ........................................................................................................... 143
A. Kesimpulan .............................................................................................. 143
B. Saran ......................................................................................................... 145
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 147

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pendekatan Nilai Limit ...................................................................... 33
Tabel 2.2 Pendekatan Nilai Limit Tak Hingga .................................................. 35
Tabel 2.3 Nilai dan Indikator Implementasi Pendidikan Karakter .................... 48
dalam Pembelajaran Matematika ...................................................................... 48
Tabel 3.1 Pedoman Observasi Kelas Pembelajaran Matematika Kelas XI IPA
SMA Negeri 1 Samigaluh ................................................................................. 65
Tabel 4.1 Rincian Kegiatan Penelitian .............................................................. 75
Tabel 4.2 Hasil Observasi I ............................................................................... 86
Tabel 4.3 Hasil Observasi II .............................................................................. 93
Tabel 4.4 Observasi III ...................................................................................... 99
Tabel 4.5 Hasil Observasi IV .......................................................................... 105
Tabel 4.6 Hasil Observasi V............................................................................ 111
Tabel 4.7 Hasil Wawancara Siswa Kelas XI IPA Bagian Perkembangan
Karakter yang Dialami Oleh Siswa ................................................................. 121
Tabel 4.8 Karakter yang Ditanamkan dalam Tiap-tiap Pertemuan Pembelajaran
......................................................................................................................... 133

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Triangulasi Data ............................................................................ 70
Gambar 3.2 Komponen-Komponen Analisis Data ............................................ 72

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 152
Lampiran II Panduan Wawancara ................................................................... 156
Lampiran III Pedoman Observasi Penelitian ................................................... 174
Lampiran IV Transkrip Wawancara ................................................................ 179
Lampiran V Hasil Observasi Pembelajaran di Kelas ...................................... 267
Lampiran VI Catatan Lapangan ...................................................................... 297
Lampiran VII Silabus ...................................................................................... 306
Lampiran VIII Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................ 310
Lampiran IX Foto Pembelajaran ..................................................................... 334

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam upaya
mengembangkan kualitas hidup masyarakat. Secara formal pendidikan
berlangsung di sekolah, sedangkan secara informal pendidikan berlangsung di
luar sekolah. Pendidikan formal telah disusun sedemikian rupa sehingga
berjalan secara sistematis sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Pemerintah
Indonesia melalui Kementrian Pendidikan Nasional telah menyusunnya seperti
yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Jenjang pendidikan yang ada di Indonesia yakni Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan
Perguruan Tinggi (PT).
Salah satu tujuan dari pendidikan yakni mengembangkan kepribadian siswa
secara utuh. Ki Hadjar Dewantara (1889-1959) menjelaskan bahwa secara
umum pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter,
kekuatan batin), pikiran, dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan
masyarakatnya. Pendapat dari Ki Hadjar Dewantara selaku Bapak Pendidikan
Nasional selaras dengan bunyi dari UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 yakni
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
karakter serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

kehidupan bangsa. Pendidikan nasional juga bertujuan mengembangkan
segenap potensi siswa supaya menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan seharusnya menghasilkan pribadi-pribadi yang berkualitas dan
berkompeten. Akan tetapi, realita yang terjadi di Indonesia belum sesuai
dengan yang dikehendaki oleh Ki Hajar Dewantara maupun yang tercantum
dalam UU No.20 Tahun 2003 Pasal 3. Secara kompetensi lulusan yang masuk
dunia kerja telah memenuhi standar kompetensi kerja, akan tetapi secara
karakter belum semua lulusan memiliki nilai-nilai karakter yang diharapkan.
Contoh nyata adalah masih maraknya korupsi dalam berbagai bidang di
Indonesia, antara lain pengamanan 6 orang terkait suap pembangunan 12 ruas
jalan di Sumatera Barat.1 Selain itu masih ada rencana oknum pelajar yang
hendak tawuran dengan pelajar dari sekolah lain seperti yang terjadi di
Yogyakarta.2 Berdasarkan fakta tersebut, ada indikasi bahwa belum
sepenuhnya pendidikan nilai dalam proses pendidikan di Indonesia mencapai
tujuan yang diharapkan.
Pendidikan nilai merupakan salah satu unsur dalam proses pembelajaran di
sekolah. Pendidikan nilai ini erat kaitannya dengan pendidikan karakter.
Sebelum melaksanakan pembelajaran guru akan membuat sebuah rencana

1

KPK Amankan Enam Orang Terkait Suap Proyek Jalan di Sumbar, Kompas Rabu, 29 Juni 2016 |
19:33 WIB (Diakses dari www.kompas.com pada tanggal 12 Desember 2016 pukul 14.44 WIB).
2
Patroli Amankan Pelajar yang Akan Tawuran dan Menemukan Senjata Gir, Tribun Jogja Kamis, 8
Desember 2016 14:49 (Diakses dari www.jogja.tribunnews.com pada tanggal 10 Desember 2016
pukul 15.57 WIB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini
mencakup rancangan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas,
baik dari segi metode pembelajaran maupun materi yang akan diajarkan kepada
siswa. Selain itu, guru perlu untuk memperhatikan aspek pendidikan karakter
yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Pemilihan metode, strategi, dan
media pembelajaran yang sesuai dapat mendukung dalam upaya mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kemudian dalam proses evaluasi, guru
menilai ketercapaian nilai-nilai baik dari segi materi maupun karakter dalam
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Thomas Lickona (1991)

menjelaskan bahwa sekolah dan guru harus

mengembangkan karakter agar siswa dapat mengalami pendidikan yang utuh
di sekolah. Pendidikan karakter dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran
untuk setiap mata pelajaran.3 Pendidikan karakter perlu untuk diintegrasikan
dalam proses pembelajaran agar tercapai pembelajaran yang utuh. Oleh karena
itu, pendidikan karakter selalu diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran
matematika. Pembelajaran matematika khususnya pada jenjang pendidikan
tingkat SMA mencakup lima kompetensi yaitu pemahaman konsep, penalaran,
pemecahan masalah, pengomunikasian gagasan, dan penghargaan terhadap
kegunaan matematika. Pelaksanaan setiap kompetensi mencakup pendidikan
karakter yang relevan.

3

Pendidikan Karakter: Revitalisasi Pemikiran Ki Hajar Dewantara (Refleksi Hari Pendidikan
Nasional) oleh Hafis Muaddab. (Diakses dari www.kompasiana.com pada tanggal 12 Desember
2016 pukul 19.14 WIB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

Mengingat
matematika,

pentingnya
penelitian

ini

pendidikan

karakter

mendeskripsikan

dalam

pembelajaran

mengenai

implementasi

pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika khususnya materi limit
kelas XI IPA. Penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian,
faktor

pendukung,

dan

penghambat

yang

dialami

guru

dalam

mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika
khususnya materi limit kelas XI IPA. Selain itu kenakalan remaja khususnya
di tingkat SMA saat ini menjadi penunjang dalam penelitian ini. Kenakalan
remaja yang dimaksud seperti klitih (menebar rasa takut pada masyarakat
dengan berbagai macam teror), seks bebas, dan penyalahgunaan teknologi.
Sesuai dengan isi dari UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, maka setiap sekolah
di seluruh wilayah Indonesia wajib melaksanakan pendidikan karakter dalam
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran. Secara khusus, berdasarkan
Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi Mata Pelajaran
Matematika, nilai-nilai karakter yang dapat diimplementasikan dalam
pembelajaran matematika yakni disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, rasa ingin
tahu, mandiri, komunikatif, dan tanggung jawab. Selain dalam pembelajaran di
kelas, penerapan pendidikan karakter dapat melalui kegiatan lain seperti
kegiatan ekstrakulikuler. Implementasi pendidikan karakter berlaku untuk
semua sekolah di Indonesia, baik itu yang terletak di perkotaan maupun di
daerah pinggiran/pedesaan. Penelitian akan dilaksanakan di SMA Negeri 1
Samigaluh. SMA Negeri 1 Samigaluh sudah mengimplementasikan
pendidikan karakter dalam pembelajaran dan kegiatan lainnya di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Kegiatan pembelajaran di SMA Negeri 1 Samigaluh selalu diawali dan diakhiri
dengan doa. SMA Negeri 1 Samigaluh merupakan sebuah sekolah menengah
atas yang secara langsung berada dalam pengawasan dinas pendidikan
Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Oleh karena
itu, SMA Negeri 1 Samigaluh mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam
seluruh pembelajaran yang ada. Hal tersebut tercermin dalam visi SMA Negeri
1 Samigaluh yakni terwujudnya insan yang berimtaq-iptek, sehat, dan mandiri.
Siswa SMA Negeri 1 Samigaluh sebagian besar terdiri dari siswa-siswi
yang berlatar belakang ekonomi rendah. Mereka sebagian besar tinggal di
daerah pedesaan. Sehingga ada subsidi silang untuk membantu kegiatan
sekolah. Pergaulan antar siswa terjadi baik dalam lingkungan sekolah maupun
luar lingkungan sekolah. Beberapa siswa SMA Negeri 1 Samigaluh sudah
mempunyai telepon pintar. Oleh karena itu, pendidikan karakter perlu
diimplementasikan dalam setiap pembelajaran untuk mencegah hal-hal negatif
dalam pergaulan siswa dan mencegah terjadinya penyimpangan dalam
menggunakan telepon pintar. Atas dasar tersebut perlu dilakukan penelitian
terkait implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika
khususnya materi limit kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Kualitas moral siswa maupun lulusan pendidikan di Indonesia
belum sepenuhnya sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
2. Implementasi pendidikan karakter di setiap mata pelajaran perlu
untuk dilaksanakan.
3. Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika
khususnya materi tentang limit di kelas XI IPA Semester 2.
4. Ada faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi
pendidikan karakter di mata pelajaran matematika khususnya materi
tentang limit di kelas XI IPA Semester 2.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, masalah penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan
karakter dalam pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA
di SMA Negeri 1 Samigaluh?
2. Bagaimanakah keberhasilan dari pembelajaran matematika materi
limit kelas XI IPA yang menekankan pendidikan karakter di SMA
Negeri 1 Samigaluh dalam hal disiplin, jujur, kerja keras, kreatif,
rasa ingin tahu, mandiri, komunikatif, tanggung jawab, dan kritis?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk menganalisis perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika materi limit
kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh.
2. Untuk menganalisis keberhasilan dari pembelajaran matematika
materi limit kelas XI IPA yang menekankan pendidikan karakter di
SMA Negeri 1 Samigaluh dalam hal disiplin, jujur, kerja keras,
kreatif, rasa ingin tahu, mandiri, komunikatif, tanggung jawab, dan
kritis.

E. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, batasan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan karakter dalam
pembelajaran matematika materi limit kelas XI IPA di SMA Negeri
1 Samigaluh.
2. Keberhasilan dari pembelajaran matematika materi limit kelas XI
IPA yang menekankan pendidikan karakter di SMA Negeri 1
Samigaluh dalam hal disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, rasa ingin
tahu, mandiri, komunikatif, tanggung jawab, dan kritis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

F. Penjelasan Istilah (Batasan Istilah)
Batasan istilah diperlukan agar ada kesesuaian paham antara penulis dan
pembaca. Batasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan karakter adalah penanaman nilai-nilai kepribadian yang
positif dalam proses pembelajaran kepada siswa. Nilai-nilai
kepribadian tersebut mencakup nilai kejujuran, tanggung jawab,
keimanan, kebenaran, kepedulian, kecerdasan, keindahan/kerapian,
kedisiplinan, dan kebaikan.
2. Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan guru dan
sumber belajar dalam sebuah lingkungan belajar dengan tujuan agar
siswa mengalami proses belajar secara baik dan benar.
3. Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
4. Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada usaha menjadikan
dirinya menjadi pribadi yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
5. Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam menghadapi berbagai tantangan serta hambatan
dalam belajar dan tugas supaya dapat berkembang lebih baik lagi.
6. Kreatif adalah berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
sesuatu yang baru berdasarkan pada segala sesuatu yang telah
dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

7. Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang terus menerus
berusaha untuk mengetahui lebih dalam dan meluas dari hal-hal
yang telah dipelajari.
8. Mandiri

adalah

sikap

dan

perilaku

yang

tidak

mudah

menggantungkan diri pada orang lain dalam mengerjakan tugastugas yang diberikan.
9. Komunikatif adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan bahwa
dirinya mampu mengkomunikasikan ide-ide dan gagasannya pada
orang lain secara lugas dan jelas.
10. Tanggung jawab adalah kesadaran dalam diri seseorang akan
tingkah laku atau perbuatan baik serta tindakan sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
11. Kritis adalah pola pikir seseorang pada tingkatan yang kompleks
yang mana melibatkan proses analisis dan evaluasi untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapinya, terutama dalam
permasalahan matematika. Pola pikir ini mempengaruhi seseorang
dalam pengambilan keputusan.

G. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik dari
aspek teoritis maupun praktis. Adapun manfaat-manfaat tersebut adalah
sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan fakta
tentang

implementasi

pendidikan

karakter

dalam

pembelajaran

matematika materi limit kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Samigaluh.

2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru dan peneliti.
Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut :
a. Bagi Guru Matematika SMA Negeri 1 Samigaluh
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan karakter dalam mata pelajaran
matematika.
b. Bagi Guru Mata Pelajaran Lainnya di SMA Negeri 1 Samigaluh
Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan karakter dalam pembelajaran.
c. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dan refleksi dalam
pengembangan penelitian lain yang relevan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan
sehingga menjadi manusia yang insani (Sri Narwanti, 2011:14).
Menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2010:4), pendidikan karakter
adalah pendidikan yang mengembangkan pengetahuan dan karakter bangsa
pada diri siswa sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter
dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius,
nasionalis, produktif, dan kreatif.
Menurut

Kesuma,

dkk.

(2011:4-5),

pendidikan

karakter

adalah

pembelajaran yang mengarah pada proses penguatan dan pengembangan
mental serta perilaku siswa secara berkelanjutan. Menurut Samani & Hariyanto
(2011), pendidikan karakter merupakan proses pembimbingan siswa untuk
menjadi manusia yang seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir,
raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter menurut Thomas (dalam
Sjarkawi, 2006:45) merupakan pendidikan yang dirancang untuk penanaman

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

dan pengembangan serta mengubah cara berpikir dan bertindak dalam
situasi moral agar dapat diterima dalam lingkungan masyarakat. Pendidikan
karakter membimbing individu untuk dapat menyelesaikan konflik dan untuk
dapat bermasyarakat dengan moral yang baik. Menurut Gholar (dalam Zuchdi,
2011:165), dalam pendidikan karakter siswa perlu berusaha memecahkan
masalah yang dihadapi sesuai dengan nilai-nilai keseharian, untuk itu siswa
perlu memahami kepribadian diri sendiri dan lingkungan siswa sebagai
langkah awal.
Oleh karena itu pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan
nilai,

pendidikan

budi

pekerti,

pendidikan

watak

yang

bertujuan

mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir, mengambil keputusan
baik-buruk, memelihara dan menjaga yang baik, serta mewujudkan kebaikan
itu dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses pendidikan karakter yang
terjadi dalam lingkup pembelajaran di kelas, terdapat upaya merancang dan
melaksanakan suatu strategi atau model-model pembelajaran yang bertujuan
mengembangkan kemampuan akademik dan menumbuhkan karakter siswa.
Sehingga siswa mengalami perkembangan yang utuh baik dalam hal akademik
maupun kepribadian.

2. Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter dalam pendidikan formal bertujuan untuk menguatkan
dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang penting bagi perkembangan
diri siswa serta memperbaiki perilaku siswa yang dianggap tidak sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

nilai-nilai kehidupan (Kesuma, dkk., 2011:137). Selain itu menurut Asmani
(2011: 42-43), pendidikan karakter bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai
dalam diri siswa, sehingga siswa mampu memiliki budi pekerti secara utuh,
terpadu dan seimbang. Apabila siswa mampu memiliki dan mengembangkan
nilai-nilai budi pekerti maka siswa akan menggunakan segala pengetahuan,
keterampilan, dan emosionalnya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Tujuan pendidikan karakter di sekolah menurut Amri, dkk. (2011: 5-6) yaitu
untuk membantu siswa dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai
perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama
manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, perasaan,
sikap, perkataan, dan perbuatan agar sesuai dengan norma-norma dan adat
istiadat yang berlaku. Tujuan pendidikan karakter di sekolah menurut
Wahyuni, dkk. (2012: 4) adalah pengembangan potensi siswa sebagai manusia
dan warga negara yang memiliki nilai karakter, mengembangkan nilai-nilai
karakter manusia sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku, menanamkan jiwa
kepemimpinan dan tanggung jawab dalam rangka mempersiapkan generasi
penerus bangsa, menjadikan siswa yang mandiri, kreatif, berwawasan
kebangsaan, dan mengembangkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan
belajar yang aman, jujur, kreatif, serta bersahabat.
Menurut Sri Judiani (2010: 283), tujuan pendidikan karakter adalah sebagai
berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

a. Mengembangkan potensi kalbu/ nurani/ afektif siswa sebagai
manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter
bangsa.
b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan
sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang
religius.
c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab siswa
sebagai generasi penerus bangsa.
d. Mengembangkan siswa menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan
berwawasan kebangsaan.
e. Mengembangkan

lingkungan

kehidupan

sekolah

sebagai

lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan
persahabatan, serta rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh
kekuatan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
pendidikan karakter dalam pendidikan formal bertujuan untuk mengenalkan,
menanamkan, dan mengembangkan budi pekerti pada diri setiap siswa. Budi
pekerti tersebut berguna bagi siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi secara baik dan benar. Selain itu, pendidikan karakter juga bertujuan
untuk mempersiapkan siswa agar diterima dalam kehidupan masyarakat dan
sebagai generasi penerus bangsa yang unggul. .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

3. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang bertanggung jawab
dalam mendidik siswa untuk berkembang secara utuh baik dalam hal akademik
maupun karakter. Apabila sekolah dapat menjalankan fungsinya tersebut
dengan baik dan benar, akan dihasilkan lulusan yang dapat memahami
pengetahuan dan budi pekerti secara utuh dan mengamalkannya dalam
kehidupan bermasyarakat sebagai generasi penerus bangsa. Menurut Wibowo
(2012: 84-95), model pengintegrasian pendidikan karakter dapat melalui
program pengembangan diri dan budaya sekolah. Program pengembangan diri
meliputi kegiatan rutin sekolah seperti upacara, kegiatan spontan seperti
penggalangan dana kematian, dan keteladanan warga sekolah. Budaya sekolah
diciptakan oleh seluruh warga sekolah, dan keteladanan dari kepala sekolah,
guru, konselor, serta tenaga administrasi dalam berkomunikasi dengan siswa
serta dalam penggunaan fasilitas sekolah.
Menurut Samani & Hariyanto (2011), proses penerapan pendidikan karakter
perlu menekankan aspek keutuhan dalam perkembangan diri siswa terutama
dalam dimensi hati, pikir, raga, serta karsa dan rasa. Proses pendidikan karakter
meliputi pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral,
pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk
berpikir, mengambil keputusan baik-buruk, memelihara dan menjaga yang
baik, serta mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut
Noor (2011 : 63), siswa memahami pendidikan karakter melalui tingkah laku
seluruh warga sekolah dan melalui kegiatan-kegiatan sekolah. Oleh karena itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

pendidikan karakter yang terjadi tidak hanya melalui ilmu-ilmu yang diajarkan
oleh guru-guru di kelas, tetapi juga melalui tindakan nyata guru-guru yang
dapat menjadi teladan para siswa. Menurut Saptono (2011 : 25-26), sekolah
mampu menerapkan pendidikan karakter apabila sekolah mampu memahami
karakter secara utuh, bersifat proaktif, mampu menciptakan kepedulian,
memahami norma-norma, dan mampu menjalin kerja sama dengan warga
sekolah serta lingkungan sekolah.
Pendidikan karakter dalam lingkup pembelajaran di kelas hendaknya
berkaitan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dampaknya adalah siswa
mempunyai kemampuan kognitif yang baik, serta pembelajaran yang ada
mampu memberikan pengalaman nyata kepada siswa mengenai kehidupan
sehari-hari di masyarakat (Amri, dkk., 2011 : 52). Menurut Asmani (2011 : 5859), penerapan pendidikan karakter pada mata pelajaran mengarah pada
internalisasi nilai-nilai keseharian melalui proses perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian pembelajaran. Implementasi pendidikan karakter dalam
pembelajaran di sekolah meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
pembelajaran. Nilai-nilai karakter yang akan dicapai dicantumkan dalam RPP
dan silabus yang dibuat oleh pendidik (Wibowo, 2012 : 86).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
implementasi pendidikan karakter di sekolah dapat terlaksana dengan baik
apabila ada kerja sama antar warga sekolah dan lingkungan sekolah yang
mendukung. Selain itu, perlu adanya upaya merancang dan melaksanakan
suatu

strategi

atau

model-model

pembelajaran

yang

bertujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

mengembangkan kemampuan akademik dan karakter siswa. Karakter-karakter
yang hendak diinternalisasikan dalam diri siswa harus tergambar secara
eksplisit dalam langkah-langkah pembelajaran yang dirancang. Pemilihan
karakter yang akan diinternalisasikan pada siswa disesuaikan dengan materi
pembelajaran dan konteks kehidupan sehari-hari. Sehingga implementasi
pendidikan karakter terdapat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
pembelajaran.

B. Konsep Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran adalah proses, cara,
perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran dalam
pendidikan formal berarti membimbing siswa untuk belajar berlandaskan asas
pendidikan maupun teori belajar (Syaiful, 2007 : 61). Proses komunikasi yang
terjadi dalam proses pembelajaran merupakan komunikasi dua arah. Kegiatan
mengajar dalam pembelajaran dilakukan oleh guru. Sedangkan kegiatan belajar
dalam pembelajaran dilakukan oleh siswa. Selama proses pembelajaran, siswa
diperbolehkan untuk menyampaikan pendapat, ide, saran, dan kritik yang
berguna dalam perkembangan proses pembelajaran. Guru juga harus mampu
menerima dan memfasilitasi pendapat, ide, saran, dan kritik siswa yang dirasa
sesuai dan berguna dalam perkembangan siswa dan mendukung proses
pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

Pembelajaran erat kaitannya dengan guru dan siswa. Proses pembelajaran
yang baik hendaknya terjadi melalui komunikasi dua arah. Guru memberikan
arahan/instruksi kepada siswa, guru juga harus dapat mendengarkan pendapat,
ide, saran, dan kritik dari siswa. Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh
Sugandi (2008 : 9) bahwa pembelajaran merupakan terjemahan dari kata
“instruction” yang berarti self instruction (dari dalam diri) dan external
instruction (dari luar). Sehingga proses pembelajaran tidak hanya berasal dari
arahan/instruksi guru, tetapi juga berasal dari inisiatif siswa. Oleh karena itu
guru dan siswa perlu menjalin hubungan dan komunikasi yang baik agar tujuan
dari pembelajaran dapat tercapai.
Pembelajaran adalah penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah
laku, dan prinsip pengajaran dalam usaha mencapai tujuan belajar dengan
penekanan pada prosedur yang telah terbukti berhasil secara konsisten
(Sukamto dalam Sugandi, 2008 : 10). Proses pembelajaran selain
memperhatikan nilai-nilai yang akan ditanamkan dalam diri siswa, perlu juga
untuk memperhatikan situasi dan kondisi siswa. Sehingga dalam proses
penanaman nilai-nilai tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar serta
dapat diterima dan diamalkan dengan baik oleh siswa. Penanaman nilai-nilai
tersebut hendaknya berlangsung secara konsisten sehingga siswa semakin
memiliki semangat dan menghidupi nilai-nilai yang diajarkan oleh guru.
Menurut Corey (Syaiful Sagala, 2011 : 61), pembelajaran adalah suatu
proses di mana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk
memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran
merupakan subset khusus dari pendidikan. Menurut UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 20 menjelaskan bahwa
pembelajaran merupakan proses interaksi siswa dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
pembelajaran merupakan proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan
siswa sebagai tokoh utama serta lingkungan pembelajaran sebagai pendukung
proses pembelajaran. Proses komunikasi dalam pembelajaran hendaknya
merupakan

komunikasi

dua

arah.

Pelaksanaan

pembelajaran

perlu

menyesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa serta lingkungan pembelajaran
agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Baik guru maupun siswa perlu
untuk mempunyai kesadaran dan keterbukaan dalam hal belajar. Sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar serta memberikan dampak
yang baik bagi lingkungan sekitar.

2. Komponen Pembelajaran
Menurut Sumiati dan Asra (2009 : 3), ada 3 komponen utama pembelajaran
yakni guru, isi atau materi pembelajaran, dan siswa. Komponen-komponen
utama tersebut dapat berperan dengan baik apabila didukung oleh komponenkomponen pendukung. Komponen-komponen pendukung yakni metode
pembelajaran, media pembelajaran, dan lingkungan tempat belajar. Kesemua
komponen tersebut hendaknya saling berkaitan demi terwujudnya situasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

pembelajaran yang memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan sebelumnya.
a. Tujuan Pembelajaran
Menurut Robert F. Meager (dalam Sumiati dan Asra, 2009 : 10), tujuan
pembelajaran adalah maksud yang dikomunikasikan melalui pernyataan yang
menggambarkan tentang perubahan yang diharapkan dari siswa. Tujuan
pembelajaran adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki siswa sebagai akibat dari hasil
pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati
dan diukur (H. Daryanto, 2005 : 58). Menurut B. Suryosubroto (1990 : 23),
tujuan pembelajaran adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus
dikuasai oleh siswa sesudah ia mengalami kegiatan pembelajaran yang
bersangkutan dengan berhasil. Oleh karena itu tujuan pembelajaran perlu
dirumuskan dengan lugas dan jelas supaya dapat digunakan sebagai tolok ukur
keberhasilan dari proses pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran tersebut
tercantum dalam rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
tujuan pembelajaran adalah hal-hal yang ingin dicapai dari sebuah kegiatan
pembelajaran yang dirumuskan secara lengkap, lugas, dan jelas supaya dapat
digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan dari sebuah proses pembelajaran.
Tujuan pembelajaran harus tercantum dalam rancangan pelaksanaan
pembelajaran (RPP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

b. Guru
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, guru adalah orang yang
pekerjaannya mengajar. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah (dalam
Martinis Yamin dan Maisah, 2009 : 101), guru adalah figur yang
berkharismatik dan menarik perhatian semua orang, entah dalam keluarga,
dalam masyarakat, maupun di sekolah karena jasanya mendidik banyak orang.
Menurut Thomas Lickona (2012 : 112), guru adalah figur yang mempunyai
peran dalam menanamkan nilai-nilai dan karakter pada siswa. Ada tiga cara
guru dalam menanamkan nilai-nilai dan karakter pada siswa yakni menjadi
seorang penyayang yang efektif, menjadi seorang model/contoh, dan menjadi
mentor yang beretika. Selain itu guru juga berperan sebagai fasilitator agar
pembelajaran berjalan efektif yakni sebagai pengelola pembelajaran dan
sebagai pengelola kelas (Suciati, dkk., 2007 : 523). Peran guru sebagai
pengelola pembelajaran yakni mengusahakan terciptanya pembelajaran yang
efektif sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.
Sedangkan peran guru sebagai pengelola kelas yakni mengusahakan
terciptanya situasi dan kondisi kelas yang mendukung pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan para tokoh di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
guru adalah seorang figur yang mempunyai peranan penting dalam dunia
pendidikan. Guru bertugas mendidik siswa agar mempunyai kemampuan
dalam bidang akademik maupun non - akademik. Pelayanan sebagai seorang
guru dilakukan oleh guru secara sadar agar siswa dapat mencapai tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

pembelajaran secara optimal. Selain itu guru juga mempunyai peranan penting
dalam perkembangan budi pekerti siswa.
c. Siswa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, siswa adalah murid (terutama
pada tingkat sekolah dasar dan menengah); pelajar. Siswa/siswa merupakan
pribadi-pribadi

yang mengenyam jenjang pendidikan formal. Peran

siswa/siswa dalam pendidikan formal sangat penting karena sebagai salah satu
komponen utama dalam pembelajaran. Tanpa adanya siswa/siswa, kegiatan
pembelajaran tidak dapat berlangsung. Proses pembelajaran yang efektif dan
berulang-ulang akan berdampak pada perubahan sikap dan perilaku siswa yang
relatif permanen (Kimble dan Garmezy dalam Sumiati dan Asra, 2009 : 38).
Perlu adanya disiplin belajar dalam diri siswa/siswa agar perubahan yang
terjadi dapat bersifat utuh dan relatif permanen.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
siswa/siswa merupakan salah satu komponen utama dalam kegiatan
pembelajaran. Perlu ada kesadaran dan keterbukaan serta disiplin belajar yang
tinggi dalam diri siswa/siswa dalam belajar sehingga mampu berkembang
secara optimal dan menyeluruh.
d. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dan
dijelaskan pada siswa dalam proses belajar mengajar (Syaiful Bahri Djamarah,
2006 : 43). Pembelajaran dapat berlangsung apabila adanya materi
pembelajaran yang akan didalami selama proses pembelajaran. Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

pembelajaran yang baik adalah materi yang telah disusun secara sistematis,
komprehensif, terurai secara lugas dan jelas, berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari, dan adanya tujuan