PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN LUAS JAJAR GENJANG DAN SEGITIGA MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 02 KUTO KECAMATAN KERJO KABUPATEN KARANGANYAR.

 
 

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN
LUAS JAJAR GENJANG DAN SEGITIGA MELALUI CONTEXTUAL
TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS IV SDN 02 KUTO
KECAMATAN KERJO KABUPATEN KARANGANYAR

SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna mencapai derajat Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

YUNITA DWI SUCIATI
NIM. A510070566

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
 
 


 
 

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal

ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 31 ayat ( 1 ) yang berbunyi “ Tiap-tiap warga
negara berhak untuk mendapatkan pendidikan.” Pendidikan bagi setiap warga
negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu upaya untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki, sehingga dengan kemampuannya siswa akan dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya dan kelak akan berguna bagi dirinya sendiri,
keluarga, masayarakat, dan negara.
Sehubungan dengan itu, maka pendidikan disusun sebagai usaha sadar
untuk menciptakan bangsa Indonesia mempertahankan kelangsungan hidupnya

dan mengembangkan dirinya secara terus menerus dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara
menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai
Pancasila. Pengembangan aspek-aspek tersebut dilakukan untuk meningkatkan
dan mengembangkan kecakapan hidup ( life skills) yang diwujudkan melalui
pencapaian seperangkat kompetensi, agar siswa dapat bertahan hidup serta
menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan yang akan datang.
Sekolah sebagai tempat anak didik belajar. Dalam belajar siswa diharapkan
dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Hasil tersebut kadang dapat mencapai
seperti yang diharapkan, tetapi dapat pula tidak. Hal ini karena daya serap masing 
 

 
 

masing siswa berbeda dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Untuk memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan harapan, baik guru maupun
siswa harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu.
Adapun salah satu pelajaran yang diharapkan mempunyai hasil belajar yang baik
adalah pelajaran matematika.

Pada kenyataannya sebagian siswa menganggap matematika merupakan
pelajaran yang paling sulit, membosankan dan tidak menyenangkan. Hal ini
disebabkan karena guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam
pembelajarannya sehingga rasa bosan akan muncul yang mengakibatkan minat
dan perhatian siswa untuk belajar berkurang. Hal tersebut menjadikan siswa sulit
untuk menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan matematika karena
kurangnya memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Hal ini terbukti
dengan nilai rata-rata siswa yang hanya mencapai 60,38. Oleh karena itu tugas
gurulah untuk menanamkan rasa senang terhadap materi pelajaran matematika
dengan memberikan motivasi kepada mereka. Salah satu caranya adalah melalui
penerapan model pembelajaran yang mampu menciptakan pembelajaran yang
menuntut siswa untuk lebih aktif dan kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan
anak sekolah dasar.
Model pembelajaran yang selama ini dilakukan cenderung didominasi oleh
guru ( guru lebih aktif daripada siswa ). Dalam proses belajar mengajar
penyampaian pengetahuan baru yang diberikan kepada siswa sering menekankan
pada belajar menghafal sehingga pengetahuan yang telah didapat akan cepat
hilang dari ingatan. Selain itu guru tidak membuat pembelajaran yang bervariasi
 
 


 
 

dalam kelasnya hanya memberikan soal-soal pemecahan masalah matematika
yang sejenis atau mirip dengan yang dicontohkan, apabila diberi tugas yang lebih
mengedapankan kreatifitas berfikir, siswa akan mengalami kesulitan. Hal ini
menyebabkan daya kreatifitas menjadi terbatas dan pola pikir kritis sulit dibangun,
perhatian dan keaktifan siswa berkurang sehingga hasil belajar matematika tidak
sesuai dengan yang diharapkan.
Oleh karena itu guru harus pandai menentukan model pembelajaran yang
dapat menunjang tujuan yang diharapkan. Salah satunya adalah model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). CTL merupakan strategi
pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa. Siswa tidak lagi menghafal fakta
atau konsep dalam pemerolehan pengetahuannya namun siswa harus bekerja
sendiri, menemukan sendiri, mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan
ketrampilan barunya. Dengan begitu siswa merasa memperoleh sesuatu yang
berguna bagi dirinya tentang apa yang harus dipelajari sehingga pengetahuan yang
didapat tersimpan lama dalam ingatan.
Melalui landasan filosofi konstruktivisme, CTL merupakan strategi belajar

yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, tetapi
merekonstruksikan atau membangun pengetahuan dan ketrampilan baru lewat
fakta-fakta atau proposisi yang mereka alami dalam kehidupannya.
Guru bukan hanya menyampaikan materi pembelajaran yang berupa
hafalan,

tetapi

mengatur

lingkungan

dan

strategi

pembelajaran

yang


memungkinkan peserta didik belajar. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah
tim yang bekerja bersama dengan siswa untuk menemukan sesuatu yang baru bagi
 
 

 
 

siswa dan diharapkan mampu memecahkan suatu masalah berdasarkan
pengetahuan yang telah diperolehnya. Maka dari itu guru mempunyai peran
sebagai

fasilitator

dan

mampu

memodifikasi


strategi

pembelajarannya.

Lingkungan belajar yang kondusif sangat penting dan sangat menunjang
pembelajaran kontekstual, dan keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan.
CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan
antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata,
sehingga para peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi
hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran kontekstual mendorong
peserta didik memahami hakikat, makna, manfaat belajar melalui kegiatan yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, yang memungkinkan siswa

lebih

memperhatikan pembelajaran, rajin dan termotivasi untuk senantiasa belajar
sehingga hasil belajar matematika dapat meningkat dengan baik.
Belajar matematika melatih siswa untuk berfikir secara logis, kritis dan
kreatif dalam memecahkan masalah. Sesuai kurikulum KTSP, siswa kelas IV
sekolah dasar adalah yang pertama kalinya diberikan materi tentang luas jajar

genjang dan segitiga secara khusus. Anak lebih kesulitan memahami dan
menghitung soal-soal yang berkaitan dengan luas jajar genjang dan segitiga
daripada menghitung luas persegi panjang. Melalui pengalaman belajar yang telah
diperoleh megenai luas persegi panjang, hal tersebut dijadikan dasar dalam
penanaman konsep dan pengembangan rumus luas jajar genjang dan segitiga.
Karena penamanam konsep yang matang sejak usia sekolah dasar akan membantu
siswa belajar ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan demikian diharapkan dengan
 
 

 
 

pembelajaran CTL dapat memudahkan konsep belajar dan keaktifan siswa
sehingga hasil belajar matematika mengalami peningkatan.
Berdasarkan paparan diatas, mendorong penulis untuk mengambil judul
skripsi “ Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Luas Jajar
Genjang dan Segitiga melalui Contextual Teaching and Learning Pada Siswa
Kelas IV SDN 02 Kuto Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar.”
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apakah Penerapan Contextual Teaching and learning dapat menarik
perhatian dan minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika?
2. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan
penerapan Contextual Teaching and learning ?
3. Apakah

penerapan

Contextual

Teaching

and

learning

mampu

meningkatkan hasil belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah melalui model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning dapat menarik perhatian belajar siswa.
2. Untuk mengetahui apakah keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar ada peningkatan.
3. Untuk mengetahui apakah melalui pembelajaran Contextual Teaching and
Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

 
 

 
 

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis mampu

memberikan andil dalam peningkatan hasil belajar matematika dengan
menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning.
Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
kepada

strategi

pembelajaran

di

sekolah

dasar

serta

mampu

mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini untuk memberikan masukan bagi guru
sekolah dasar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika
dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning. Bagi
siswa penerapan pembelajaran ini dapat meningkatkan keaktifan dan
kreatifitas.

 
 

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching and Learning pada Pokok Bahasan Segi Em

0 1 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI LUAS JAJAR GENJANG DAN SEGITIGA DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN Peningkatan Kemampuan Memahami Luas Jajar Genjang Dan Segitiga Dengan Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran Matemati

0 2 14

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Memahami Luas Jajar Genjang Dan Segitiga Dengan Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Sedayu Jumantono Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 3 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI LUAS JAJAR GENJANG DAN SEGITIGA DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN Peningkatan Kemampuan Memahami Luas Jajar Genjang Dan Segitiga Dengan Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas IV S

0 1 13

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning pada Pokok Bahasan Persegi dan Persegi Panjang (PTK Pada Siswa

0 1 18

PENINGKATAN AKTIVITAS BEAJAR MATEMATIKA MELALUIPENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning pada Pokok Bahasan Persegi dan Persegi Panjang (PTK Pada Siswa Kelas VI

0 0 13

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching and Learning (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri G

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Contextual Teaching and Learning (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri Go

0 0 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS IV SDN 02 KARANGANYA

0 0 16

PENDAHULUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS IV SDN 02 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2011 / 2012.

0 0 9