PENDAHULUAN PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA POKOK BAHASAN JENIS KARANGAN SISWA KELAS XI SMK YP COLOMADU KARANGANYAR TAHUN 2010/2011.

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sangat penting bagi manusia, karena pendidikan menyangkut
kelangsungan hidup. Mudyahajo (dalam Sagala, 2006: 3) mengatakan bahwa
pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala
lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai
pengajaran yang diselanggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal. Melalui pendidikan akan dihasilkan manusia-manusia terdidik sebagai
sumber daya berkualitas yang akan berperan dalam pembangunan.
Pembangunan di bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang
sangat baik dalam pembinaan sumber daya insani. Oleh karena itu, pendidikan
harus mendapat perhatihan yang serius dari pemerintah. Pada era sekarang ini,
pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu
tantangannya adalah rendahnya mutu pendidikan.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu bidang studi yang memiliki
peranan penting dalam dunia pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia
diberikan kepada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai

Perguruan Tinggi. Oleh karena itu dalam pengajaran Bahasa Indonesia siswa
berfikir secara logis dan kreatif.
Permasalahan mengenai proses pembelajaran di SMK YP Colomadu
Karanganyar adalah prestasi belajar siswa yang rendah. Hal ini dibuktikan
1

2

dengan prestasi belajar yang diperoleh siswa hanya 45% yang memenuhi batas
ketuntasan belajar.
Kurikulum yang saat ini sedang dikembangkan dan diterapkan oleh
pemerintah adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Prinsip
yang digunakan dalam pengembangan KTSP berpusat pada potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik. Pada kurikulum ini,
guru diberi kesempatan mengembangkan indikator pembelajarannya sendiri.
Guru dituntut untuk kreatif dan mengembangkan materi pembelajaran yang
akan disampaikan di sekolah. Selain itu, guru dituntut untuk berperan sebagai
seseorang yang merancang pembelajaran agar suasana dalam kelas menjadi
„hidup‟. Guru sebagai pendidik harus bisa memilih metode maupun model
pembelajaran yang tepat bagi peserta didiknya. Akan tetapi, pada

kenyataannya guru masih menggunakan metode ceramah. Di SMK YP
Colomadu kebanyakan guru masih menggunakan metode ceramah. Keaktifan
siswa dalam belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan dalam belajar. Salah satu kegiatan pembelajaran yang
menekankan berbagai kegiatan tindakan adalah menggunakan suatu
pendekatan tertentu dalam pembelajaran. Pendekatan dalam pembelajaran
merupakan cara yang teratur dan terpikir secara sempurna untuk mencapai
tujuan pengajaran.
Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan
lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas.
Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan

3

menentukan metode yang bagimana yang akan dipilih untuk mencapai tujuan
pengajaran. Pemilihan dan penentuan metode ini didasari adanya metodemetode tertentu yang tidak bisa dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.
Kegiatan belajar mengajar juga lebih mempertimbangkan siswa. Siswa
bukanlah sebuah botol kosong yang bisa diisi dengan muatan-muatan
informasi apa saja yang dianggap perlu oleh guru. Selain itu, alur proses
belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa. Siswa bisa juga saling

mengajar dengan sesama siswa yang lainnnya. Bahkan, banyak penelitian
menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya (peer teaching) ternyata
lebih efektif daripada pengajaran oleh guru. Sistem pengajaran yang memberi
kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dalam
tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem “pembelajaran gotong
royong” atau cooperative learning. Dalam sistem ini guru bertindak sebagai
fasilitator.
Metode gotong-royong sebenarnya tidak asing bagi guru-guru. Mereka
sering menggunakan metode gotong-royong dalam proses pembelajaran.
Metode gotong-royong sering dikenal sebagai metode kerja kelompok. Akan
tetapi metode kerja kelompok sering dianggap kurang efektif. Metode ini
mempunyai dampak negatif dalam proses pembelajaran. Siswa sering saling
menyalahkan apabila kerja kelompok tidak berhasil. Sebaliknya muncul
perasaan yang tidak adil apabila kerja kelompok berhasil. Hal ini
mengakibatkan guru dan siswa merasa pesimis mengenai penggunaan metode
kerja kelompok.

4

Berbagai dampak negatif dalam menggunakan metode kerja kelmpok

tersebut seharusnya bisa dihindari jika saja guru meluangkan lebih banyak
waktu. Selain itu, guru harus perhatian dalam mempersiapkan dan menyusun
metode kerja kelompok. Metode pembelajaran cooperative learning bukan
sekedar kerja kelompok, melainkan pada penstrukturannya. Jadi, sistem
pengajaran cooperative learning bisa didefinisikan sebagai kerja/belajar
kelompok yang terstruktur. Struktur tersebut meliputi lima unsur pokok
(Roger dan David Johnson) yaitu saling ketergantungan positif, tanggung
jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antaranggota, dan evaluasi
proses kelompok. Metode gotong-royong ini dianggap efektif dalam proses
pembelajaran. Metode pembelajaran gotong royong distruktur sedemikian
rupa sehingga masing-masing anggota dalam satu kelompok melaksanakan
taanggung jawab pribadinya karena ada sistem akuntabilitas individu. Siswa
tidak bisa begitu saja membonceng jerih payah rekannya dan usaha setiap
siswa akan dihargai sesuai dengan poin-poin perbaikannya.
Dari latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merasa terdorong
melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Kooperatif Tipe
Jigsaw untuk Meningkatkan Prestasi Belajar pada Pokok Bahasan
Karangan Siswa Kelas XI Semester Genap SMK YP Colomadu
Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.


5

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah

penerapan metode

pembelajaran kooperatif jigsaw dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa baik dari aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor pada pokok bahasan jenis-jenis karangan siswa kelas XI SMK YP
Colomadu Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa baik
dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor pada pokok bahasan jenis-jenis
karangan siswa kelas XI SMK YP Colomadu Karanganyar tahun pelajaran
2010/2011?


D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Manfaat
dari penelitian ini meliputi manfaat teoris dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoris
a.

Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru
Bahasa Indonesia dalam meningkatkan pemahaman siswa belajar
Bahasa Indonesia.

b. Sumbangan pemikiran bagi guru Bahasa Indonesia dalam mengajar
dan meningkatkan pemahaman siswa belajar Bahasa Indonesia.

6

2. Manfaat Praktis
a. Sebagai

bahan


pertimbangan

dalam

menentukan

metode

pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.
b. Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi
belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
c. Menerapkan metode yang tepat sesuai dengan materi pelajaran Bahasa
Indonesia.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 KARANGAN TRENGGALEK

0 5 24

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF KONSTRUKTIVISTIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIFASI DAN PRESATASI SISWA POKOK BAHASAN FOTOSINTESIS KELAS II BELAJAR SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU BATU

0 5 2

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEL DAN JARINGAN DI SMU NEGERI 2 SAMPANG

0 32 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 NGAMBUR TAHUN 2012/2013

0 24 106

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 5 METRO

0 0 14

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS V SD

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SENI BUDAYA PADA POKOK BAHASAN MENGGAMBAR ILUSTRASI DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PELAIHARI Kinanti Rahayu

0 0 13

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW STANDAR KOMPETENSI BEKERJA DENGAN AMAN SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK ALAT BERAT SMK ISTQOMAH MUHAMMADIYAH 4 SAMARINDA

0 1 48

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

0 0 10