Tingkat Kesesuaian Peran Komponen Wisata Kawasan Sangiran sebagai Wisata Cagar Budaya.

PENGESAHAN

TINGKAT KESESUAIAN PERAN KOMPONEN WISATA KAWASAN
SANGIRAN SEBAGAI WISATA CAGAR BUDAYA
Oleh :
VEMI ASA HARDINI
NIM. I0612042

Menyetujui,
Surakarta, Januari 2017

Mengesahkan,

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
ii

ABSTRAK
Kawasan Sangiran adalah kawasan cagar budaya yang ditetapkan UNESCO sebagai
warisan dunia budaya dengan nama Sangiran The Early Man Site (1996). Pengembangan

Sangiran sebagai cagar budaya melihat pada nilai penting yang terkandung di dalamnya,
yaitu pemanfaatan cagar budaya untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan pariwisata. Peran
ini diharapkan berjalan agar informasi sejarah dapat tersampaikan kepada masyarakat yang
dikemas dalam bentuk wisata. Penelitian tentang kesesuaian peran wisata Kawasan
Sangiran sebagai wisata cagar budaya dilakukan pada keempat klaster Museum Sangiran,
yaitu klaster Krikilan, klaster Ngebung, klaster Bukuran, klaster Manyarejo, dan klaster
Dayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen peran wisata cagar budaya
dan menganalisis tingkat kesesuaian komponen peran wisata cagar budaya di Kawasan
Sangiran. Pengambilan data dilakukan dengan dua metode yaitu wawancara dan kuesioner,
sementara analisis data menggunakan metode skoring masing-masing komponen peran
wisata cagar budaya. Hasil analisis keseluruhan komponen peran wisata cagar budaya
menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian peran wisata cagar budaya di Kawasan Sangiran
adalah kurang. Lima komponen bernilai kurang sesuai yaitu komponen pemanfaatan daya
tarik wisata, motivasi wisata, fasilitas pelayanan wisata, aksesibilitas, dan kelembagaan
pengelola. Sementara komponen yang bernilai sesuai adalah komponen kebijakan. Keenam
komponen peran wisata tersebut sudah berjalan dalam pengelolaan wisata dan pelestarian
di Kawasan Sangiran, namun belum berjalan dengan maksimal. Pengelolaan secara terpadu,
terutama pengelolaan wisata, antara Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen perlu
segera dilakukan agar peran wisata cagar budaya dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan
dapat berjalan secara maksimal.


Kata kunci : Sangiran, pariwisata cagar budaya, kesesuaian, peran wisata

iii

ABSTRACT

Sangiran Man Site is an heritage site that has been appointed by UNESCO as world heritage
and named with Sangiran The Early Man Site. Sangiran development as heritage site is
based on it important values in education, knowledge, and tourism. This role is expected
occur well in order to give some historical information to public in tourism way. Research
about suitability of heritage tourism roles has been impelented in four Clusters of Sangiran
Museum, that is Krikilan Cluster, Ngebung Cluster, Bukuran Cluster, and Dayu Cluster.
This research aims to identify the component of heritage tourism and analyse the rank of
Sangiran’s heritage tourism role suitability. Data collection was performed by interviewing
and distributing questionnaires. And the analysis use scoring metode from each component
of heritage tourism role. The result shows that all component is less suitable. Five
components which is less suitable are the use of tourist attraction, travel motivation, tourism
facilities, accessibility, and the tourism institution. The component which is suitable is the
policy. The six components has implemented in tourism development, but it still not work

optimal. The integrated development is needed, mainly in tourism between Karanganyar
and Sragen region, so the roles of heritage tourism will occur optimally to give people
education and knowledge about human evolution.

Keyword : Sangiran, heritage tourism, suitability, tourism role

iv

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah bini’mati tatimmushshalihat. Segala puji bagi Allah SWT atas segala
nikmat, kemudahan, dan pertolongan-Nya yang diberikan kepada penulis dalam penyusunan
Tugas Akhir ini dari awal sampai akhir. Tugas Akhir yang berjudul “Tingkat Kesesuaian Peran
Komponen Wisata Kawasan Sangiran sebagai Wisata Cagar Budaya” ini merupakan sebuah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kesesuaian peran komponen wisata cagar budaya
di Kawasan Sangiran dengan melihat pada kondisi tahun terakhir, yaitu tahun 2016.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak
yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini, baik dalam memberi dukungan,
dorongan, motivasi, pengingatan, maupun bantuan teknis sehingga penulis mampu
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ir. Soedwiwahjono, M.T., selaku Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan
Kota.
2. Murtanti Jani Rahayu, S.T., M.T. dan Ir. Winny Astuti, M. Sc., Ph.D. selaku dosen
pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan,
dan berbagai masukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
3. Ir. Galing Yudana, M.T. dan Ir. Kusumastuti, MURP selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan, kritik, dan saran yang membangun kepada penulis
dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
4. Seluruh bapak dan ibu dosen Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota atas segala ilmu
yang disampaikan kepada penulis.
5. Drs. Muhammad Hidayat, selaku Kasie Pemanfaatan BPSMP Sangiran dan Iwan
Setiawan Bimas, S.S., selaku Staf Sie. Pemanfaatan BPSMP Sangiran yang telah
banyak membantu penulis dalam memperoleh informasi terkait pelestarian dan
wisata di Kawasan Sangiran, serta dalam pengurusan jurnal di Jurnal Sangiran.
6. Bapak dan Ibu tersayang yang selalu ada untuk mendukung, menyemangati, dan
mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Teman-teman Perencanaan Wilayah dan Kota angkatan 2012 atas kebersamaan 4,5
tahun ini. Terutama Hana Mayar Winastuning yang berada dalam satu kawasan
penelitian dan satu bimbingan, juga teman-teman Kerja Praktik CV. Duta atas segala
keceriaannya selama ini.

8. Teman-teman Inspirastrong JN UKMI UNS 2015 atas segala kebersamaan,
keceriaan, dan motivasinya selama ini. Terutama Mbak Fatim Munawaroh dan
v

Luluk Mar’atus Sholikhah yang telah menemani penulis dalam melakukan survei
primer.
Akhir kata, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Tugas
Akhir ini. Penulis juga mengarapkan adanya masukan dan saran perbaikan yang membangun
demi perbaikan substansi dan diri penulis sendiri.

Karanganyar, 9 Januari 2017

Vemi Asa Hardini

vi