PEDOMAN PENULISAN BLANGKO IJAZAH SD DAN SDLB 2014-2015

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

Jalan Veteran No. 2 Kebumen


(2)

PEDOMAN PENULISAN BLANGKO IJAZAH SD, DAN SDLB

TAHUN PELAJARAN 2014/2015 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ijazah merupakan salah satu dokumen negara yang diperoleh peserta didik setelah lulus dari satuan pendidikan tertentu. Sesuai dengan ketentuan Pasal 61 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan terakreditasi. Oleh karena itu kebenaran data dan informasi yang tercantum di dalamnya mutlak diperlukan.

Atas dasar tersebut di atas, dipandang perlu adanya pedoman penulisan blangko Ijazah sebagai petunjuk dalam pengelolaannya di sekolah.

Diharapkan dengan adanya pedoman tersebut, dapat meningkatkan ketepatan, kebenaran dalam penulisan blangko Ijazah dan dapat meminimalkan kesalahan dalam penulisan, sehingga penggunaan blangko Ijazah menjadi lebih efisien.

B. DASAR

1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950 Halaman 86-92);

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun   2015   tentang   Perubahan   Kedua   Atas   Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015


(3)

Nomor   45,   Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia Nomor 5670);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105)

sebagaimana   telah   diubah   dengan   Peraturan   Pemerintah Nomor   66   Tahun   2010   tentang   Perubahan   atas  Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157)  ;

7. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 15);

8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 12);

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar Isi Untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C;

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 3 Tahun 2008 tentang Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C; 15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


(4)

dan Pengelolaan Pendidikan oleh Lembaga Pendidikan Asing dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia;

16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pengesahan Fotocopi Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar, Surat Keterangan Pengganti Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar dan Penerbitan Surat Keterangan Pengganti Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah;

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Luar Biasa, dan Penyelenggara Program Paket A/Ula;

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 129 Tahun 2014 tentang Sekolah Rumah;

19. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 62 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 62);

20. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 420/25A Tahun 2015 tentang Pembentukan Panitia Penyelenggara Ujian Sekolah/Madrasah Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2014/2015;

21. Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud Nomor 009/H/HK/2015 tentang Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah pada Sekolah/Madrasah, Sekolah Dasar Luar Biasa, dan Penyelenggara Program Paket A/Ula Tahun Pelajaran 2014/2015;

22. Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 027/H/EP/2015 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Nomor 023/H/EP/2015 tentang Bentuk, Spesifikasi, dan Pencetakan Blangko Sertifikasi Hasil ujian Nasional pada Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Tahun Pelajaran 2014/2015;

23. Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 028/H/EP/2015 tentang Bentuk, Spesifikasi, dan Pencetakan Blangko Ijazah pada Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Tahun Pelajaran 2014/2015;

24. Surat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 4 Mei 2015 nomor 2380/H/TU/2015 perihal Petunjuk Teknis Penulisan Ijazah Tahun Pelajaran 2014/2015;

25. Surat Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan tanggal 19 April 2012 nomor 004/SDAR/BSNP/IV/2012 perihal Mekanisme Penandatanganan SKHUN dan Ijazah;


(5)

26. Surat Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan tanggal 28 Mei 2012 nomor 0007/SDAR/BSNP/V/2012 perihal Penandatanganan SKHUN dan Ijazah

C. TUJUAN

Pedoman Penulisan blangko Ijazah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut :

1. Memberikan petunjuk secara umum dan khusus tentang penulisan blangko Ijazah.

2. Memberikan contoh tentang penulisan blangko Ijazah untuk menghindari kesalahan penulisan blangko Ijazah.

D. RUANG LINGKUP

1. Pedoman penulisan blangko Ijazah meliputi sistem pengkodean, petunjuk umum dan petunjuk khusus penulisan blangko Ijazah dan contoh penulisan blangko Ijazah.

2. Pedoman penulisan blangko Ijazah ini terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan Ijazah dari satuan pendidikan (SD, dan SDLB) Tahun Pelajaran 2014/2015.

E. JENIS-JENIS BLANGKO IJAZAH

Jenis blangko Ijazah terdiri dari : 1. Blangko Ijazah SD

2. Blangko Ijazah SDLB

a. Blangko Ijazah SDLB Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa, Tunalaras, dan Autis

b. Blangko Ijazah SDLB Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang, Autis, dan Tunaganda

F. SISTEM PENGKODEAN

Kode tempat penerbitan dan jenis sekolah untuk Ijazah diatur sebagai berikut :.

1. Kode Tempat Penerbitan

Kode tempat penerbitan adalah tempat penerbitan dalam negeri.

Kode tempat penerbitan dalam negeri adalah angka kode Provinsi. Sistem pengkodean didahului dengan huruf kapital

DN, sebagai singkatan dari dalam negeri, sehingga sistem pengkodean untuk Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

DN-03 = Provinsi Jawa Tengah (DN-03 sudah tercetak pada blangko Ijazah)

2. Kode Jenjang Pendidikan dan Jenis Sekolah a. Kode Jenjang Pendidikan :


(6)

b. Kode Jenis Sekolah, meliputi :

Dd = SD (Sekolah Dasar)

Ddb = SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa)

BAB II

PETUNJUK UMUM DAN PETUNJUK KHUSUS PENULISAN BLANGKO IJAZAH SD, DAN SDLB

TAHUN PELAJARAN 2014/2015 A. PETUNJUK UMUM PENULISAN BLANGKO IJAZAH

1. Ijazah untuk SD dan SDLB hanya diterbitkan oleh satuan pendidikan yang sudah terakreditasi.

2. Ijazah dan hasil ujian/daftar nilai ujian dicetak balok balik, Ijazah di halaman depan dan hasil ujian/daftar nilai ujian di halaman belakang.

3. Ijazah SD dan SDLB ditulis oleh panitia yang dibentuk Kepala Sekolah.

4. Ijazah ditulis tangan dengan tulisan huruf yang baik, benar, jelas, rapi, mudah dibaca, dan bersih dengan menggunakan tinta warna hitam yang tidak mudah luntur dan tidak mudah dihapus.

5. Jika terjadi kesalahan dalam penulisan, Ijazah tidak boleh dicoret, ditimpa, atau ditip-ex dan harus diganti dengan blangko yang baru.

6. Ijazah yang salah dalam penulisan, disilang dengan tinta warna hitam pada kedua sudut yang berlawanan pada halaman depan dan belakang.

7. Jika terdapat sisa blangko Ijazah SD dan SDLB (sisa baik, rusak, dan salah dalam penulisan) Kepala Sekolah wajib

mengembalikan ke Dinas Dinas Dikpora Kabupaten melalui UPTD Dikpora Kecamatan.

8. Satuan pendidikan tidak diperkenankan untuk menahan atau tidak memberikan Ijazah kepada pemilik Ijazah yang sah dengan alasan apapun.


(7)

9. Penulisan Ijazah menggunakan tata penulisan Bahasa Indonesia yang baku dan benar.

10. Panitia Penyelenggara Ujian Sekolah/Madrasah Tingkat Kecamatan melaporkan penggunaan blangko Ijazah kepada Panitia Penyelenggara Ujian Sekolah/Madrasah Tingkat Kabupaten/Kota diteruskan kepada Panitia Penyelenggara Ujian Sekolah/Madrasah Tingkat Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan mekanisme pelaporan yang ditetapkan oleh Panitia Penyelenggara Ujian Sekolah/Madrasah Tingkat Provinsi Jawa Tengah.

B. PETUNJUK KHUSUS PENULISAN HALAMAN DEPAN BLANGKO IJAZAH SD DAN SDLB

1. Penulisan nama sekolah adalah nama sekolah yang menerbitkan ijazah sesuai dengan nomenklatur.

Contoh :

a. SD

Negeri 2 Kutosari, Kecamatan Kebumen, Kab. Kebumen Islam Terpadu Al Madinah Kabupaten Kebumen

Negeri Rantewringin, Kec. Buluspesantren, Kab. Kebumen

b. SDLB

Negeri Tamanwinangun, Kecamatan Kebumen, Kab. Kebumen

2. Penulisan nama pemilik ijazah ditulis dengan HURUF KAPITAL, sesuai dengan yang tercantum dalam pada akte kelahiran/dokumen kelahiran yang sah sesuai peraturan perundangan.

Contoh : a. SD

RINDI RUWINTIYASARI ALFAT AGASTA BASITHU ADNIN NIAM MAH

b. SDLB

NUR RUKHAN SAPUTRA

3. Penulisan tempat dan tanggal lahir pemilik ijazah, sesuai dengan yang tercantum pada akte kelahiran/dokumen kelahiran yang sah sesuai peraturan perundangan.

Contoh : a. SD


(8)

Kebumen, 4 Agustus 2002 Tenggarong, 30 April 2002

b. SDLB

Kebumen, 25 Februari 2002

4. Penulisan nama orang tua/wali pemilik ijazah, sebagai berikut :

a. Sesuai dengan yang tercantum pada akte kelahiran/dokumen kelahiran yang sah sesuai peraturan perundangan.

Contoh : 1) SD

Setyo Mulyono Didik Supriyanto Gustantono

2) SDLB

Muchtari

b. Wali dituliskan bila pemilik ijazah menjadi

tanggungjawab pihak tertentu dalam kelangsungan hidup atau pelaksanaan pendidikannya. Nama wali dituliskan sesuai dengan dokumen kelahiran/identitas yang sah sesuai peraturan perudangan.

5. Penulisan nomor induk siswa pemilik ijazah sesuai dengan nomor induk siswa pada satuan pendidikan seperti tercantum pada buku induk.

Contoh : a. SD

3656 280 3613

b. SDLB

A.503

6. Penulisan nomor induk siswa nasional pemilik ijazah sesuai dengan nomor induk siswa nasional terdiri atas 10 (sepuluh) digit yaitu 3 (tiga) digit pertama tentang


(9)

tahun lahir pemilik ijazah dan 7 (tujuh) digit akhir

tentang nomor pemilik ijazah yang diacak oleh sistem di Kemdikbud.

Contoh : a. SD

0016431458 0024737954 0025516082

b. SDLB

0024657348

7. Penulisan nomor peserta ujian sekolah terdiri dari 14 (empat belas) digit : 1 (satu) digit berisi informasi jenjang pendidikan, 2 (dua) digit berisi informasi tahun, 2 (dua) digit berisi informasi kode provinsi, 2 (dua) digit berisi informasi kode kota/kabupaten, 3 (tiga) digit berisi informasi kode Sekolah, 3 (tiga) digit berisi informasi kode urut peserta, dan 1 (satu) digit berisi informasi validasi.

Contoh : a. SD

1 – 15 – 03 – 11 – 479 – 002 – 7 1 – 15 – 03 – 11 – 553 – 003 – 6 1 – 15 – 03 – 11 – 213 – 008 – 9

b. SDLB

1 – 15 – 03 – 11 – 541 – 001 – 8

8. Penulisan sekolah asal pemilik ijazah adalah sekolah tempat pemilik ijazah menempuh pendidikan. Bagi satuan pendidikan yang menamatkan peserta didik tetapi satuan pendidikan tersebut belum terakreditasi, Ijazah diterbitkan satuan pendidikan yang terakreditasi yang ditentukan oleh Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten.

Contoh : a. SD

SD Negeri 2 Kutosari

SD Islam Terpadu Al Madinah SD Negeri Rantewringin

b.SDLB

SLB Negeri Tamanwinangun

9. Penulisan nama tempat dan tanggal penerbitan ijazah

adalah nama kota/kabupaten tempat penerbitan, diikuti dengan tanggal ditulis angka (2 digit) dan bulan ditulis dengan menggunakan huruf (tidak boleh disingkat). Penerbitan Ijazah sesuai dengan tanggal pengumuman


(10)

kelulusan peserta didik di masing-masing satuan pendidikan.

Contoh :

Kebumen, 16 Juni 2015

10. Penulisan nama kepala sekolah adalah nama kepala satuan pendidikan yang menerbitkan ijazah dan dibubuhkan tanda tangan. Bagi kepala sekolah yang pegawai negeri sipil (dpk pemerintah) diisi NIP (NIP terbaru = 18 digit), sedangkan kepala sekolah yang bukan pegawai negeri sipil ditulis satu buah garis/strip ( - ). Bila kepala sekolah masih dijabat Pelaksana Tugas (Plt) mengacu pada surat BSNP tanggal 19 April 2012 nomor 004/SDAR/BSNP/IV/2012, sebagai berikut :

a. Ijazah dapat ditandatangani oleh Plt Kepala Sekolah dan memiliki jabatan fungsional guru, dan diberikan mandat oleh Bupati/Walikota;

b. Bila Plt Kepala Sekolah tidak memiliki jabatan fungsional guru, maka Bupati/Walikota dapat menunjuk Wakil Kepala Sekolah yang memiliki jabatan fungsional guru, dengan memberi surat mandat.

Contoh : a. SD

Umi Kulsum, S.Pd., MM.Pd. NIP. 19611210 198201 2 013 Fu’ad Fahrudin, S.Pd.I.

NIP.

-Pujiono, S.Pd.

NIP. 19601001 197911 1 003

b. SDLB

H. Amir Sujoko, S.Pd., M.Pd NIP. 19640607 198806 1 001

11. Stempel yang digunakan adalah stempel sekolah yang menerbitkan ijazah sesuai dengan nomenklatur.

12. Pasfoto adalah pasfoto peserta didik yang terbaru ukuran 3 cm x 4 cm hitam putih atau berwarna, dibubuhi cap tiga jari tengah tangan kiri pemilik ijazah serta stempel menyentuh pasfoto. Untuk peserta didik Tunadaksa dan Tunaganda menyesuaikan. Peserta didik tidak membubuhkan tanda tangan pada Ijazah.

13. Nomor ijazah adalah sistem pengkodean pemilik ijazah yang mencakup kode penerbitan (dalam negeri-DN dan kode provinsi), kode jenjang pendidikan, kode jenis satuan pendidikan, dan nomor seri dari setiap pemilik ijazah.


(11)

Keterangan sistem pengkodean sebagai berikut : a. Kode Penerbitan

Provinsi Jawa Tengah : DN-03 (DN-03 sudah tercetak pada blangko Ijazah).

b. Kode Jenjang Pendidikan dan Jenis Sekolah D = Pendidikan Dasar

c. Kode Jenis Satuan Pendidikan, meliputi : Dd = SD (Sekolah Dasar)

Ddb = SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa)

d. Nomor seri pemilik ijazah terdiri atas 7 (tujuh) digit angka mulai

dari 0000001 sampai dengan 9999999 setiap provinsi.

C. PETUNJUK KHUSUS PENULISAN HALAMAN BELAKANG BLANGKO IJAZAH SD, DAN SDLB

1. Penulisan nama pemilik ijazah ditulis dengan HURUF KAPITAL, sesuai dengan yang tercantum dalam pada akte kelahiran/dokumen kelahiran yang sah sesuai peraturan perundangan.

Contoh : a. SD

RINDI RUWINTIYASARI ALFAT AGASTA BASITHU

ADNIN NIAM MAH b. SDLB

NUR RUKHAN SAPUTRA

2. Penulisan tempat dan tanggal lahir pemilik ijazah, sesuai dengan yang tercantum dalam pada akte kelahiran/dokumen kelahiran yang sah sesuai peraturan perundangan.

Contoh : a. SD

Kebumen, 25 Oktober 2001 Kebumen, 4 Agustus 2002 Tenggarong, 30 April 2002

b. SDLB

Kebumen, 25 Februari 2002

3. Penulisan nomor induk siswa pemilik ijazah sesuai dengan nomor induk siswa pada satuan pendidikan seperti tercantum pada buku induk.


(12)

c. SD

3656 280 3613

d. SDLB

A.503

4. Penulisan nomor induk siswa nasional pemilik ijazah sesuai dengan nomor induk siswa nasional terdiri atas 10 (sepuluh) digit yaitu 3 (tiga) digit pertama tentang tahun lahir pemilik ijazah dan 7 (tujuh) digit akhir

tentang nomor pemilik ijazah yang diacak oleh sistem di Kemdikbud.

Contoh : a. SD

0016431458 0024737954 0025516082

b. SDLB

0024657348

5. Penulisan Nilai Rata-rata Rapor :

a. SD adalah rata-rata nilai semester 7, 8, 9, 10, dan 11. b. SDLB adalah rata-rata nilai semester 7, 8, 9, 10, dan 11.

6. Penulisan Nilai Ujian Sekolah adalah nilai hasil ujian tiap mata pelajaran yang diselenggarakan sekolah.

7. Penulisan Nilai Sekolah adalah nilai gabungan rata rapor dan nilai ujian sekolah dengan perbandingan antara 50% sampai dengan 70% (60%) untuk rata-rata Rapor dan antara 30% sampai dengan 50% (40%) untuk ujian sekolah.

8. Penulisan Nilai Rata-rata Rapor, Nilai Ujian Sekolah, Nilai Sekolah dengan rentang nilai 0 – 100 dengan satu desimal di belakang koma.

9. Penulisan nama tempat dan tanggal penerbitan ijazah

adalah nama kota/kabupaten tempat penerbitan, diikuti dengan tanggal ditulis angka (2 digit) dan bulan ditulis


(13)

dengan menggunakan huruf (tidak boleh disingkat). Penerbitan Ijazah sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan peserta didik di masing-masing satuan pendidikan.

Contoh :

Kebumen, 16 Juni 2015

10. Penulisan nama kepala sekolah adalah nama kepala satuan pendidikan yang menerbitkan ijazah dan dibubuhkan tanda tangan. Bagi kepala sekolah yang pegawai negeri sipil (dpk pemerintah) diisi NIP (NIP terbaru = 18 digit), sedangkan kepala sekolah yang bukan pegawai negeri sipil ditulis satu buah garis/strip ( - ). Bila kepala sekolah masih dijabat Pelaksana Tugas (Plt) mengacu pada surat BSNP tanggal 19 April 2012 nomor 004/SDAR/BSNP/IV/2012, sebagai berikut :

c. Ijazah dapat ditandatangani oleh Plt Kepala Sekolah dan memiliki jabatan fungsional guru, dan diberikan mandat oleh Bupati/Walikota;

d. Bila Plt Kepala Sekolah tidak memiliki jabatan fungsional guru, maka Bupati/Walikota dapat menunjuk Wakil Kepala Sekolah yang memiliki jabatan fungsional guru, dengan memberi surat mandat.

Contoh : a. SD

Umi Kulsum, S.Pd., MM.Pd. NIP. 19611210 198201 2 013 Fu’ad Fahrudin, S.Pd.I.

NIP.

-Pujiono, S.Pd.

NIP. 19601001 197911 1 003

b. SDLB

H. Amir Sujoko, S.Pd., M.Pd NIP. 19640607 198806 1 001

11. Stempel yang digunakan adalah stempel sekolah yang menerbitkan ijazah sesuai dengan nomenklatur.


(14)

D. DAFTAR KODE KOTA/KABUPATEN SE JAWA TENGAH NO KODE KOTA/KABUPATEN KETERANGAN

1 01 = Kota Semarang 2 02 = Kota Surakarta 3 03 = Kota Tegal

4 04 = Kota Pekalongan 5 05 = Kota Salatiga 6 06 = Kota Magelang

7 07 = Kabupaten Banyumas 8 08 = Kabupaten Banjarnegara 9 09 = Kabupaten Cilacap

10 10 = Kabupaten Purbalingga 11 11 = Kabupaten Kebumen 12 12 = Kabupaten Magelang 13 13 = Kabupaten Purworejo 14 14 = Kabupaten Temanggung 15 15 = Kabupaten Wonosobo 16 16 = Kabupaten Boyolali 17 17 = Kabupaten Karanganyar 18 18 = Kabupaten Klaten

19 19 = Kabupaten Sragen 20 20 = Kabupaten Sukoharjo 21 21 = Kabupaten Wonogiri 22 22 = Kabupaten Blora 23 23 = Kabupaten Jepara


(15)

24 24 = Kabupaten Kudus 25 25 = Kabupaten Pati

26 26 = Kabupaten Rembang 27 27 = Kabupaten Demak 28 28 = Kabupaten Grobogan 29 29 = Kabupaten Kendal 30 30 = Kabupaten Semarang 31 31 = Kabupaten Batang 32 32 = Kabupaten Brebes 33 33 = Kabupaten Pekalongan 34 34 = Kabupaten Pemalang 35 35 = Kabupaten Tegal

E. CONTOH BLANGKO IJAZAH KOSONG DAN YANG SUDAH DIISI

1. Blangko Ijazah SD 2. Blangko Ijazah SDLB

a. Blangko Ijazah SDLB Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa, Tunalaras, dan Autis (A, B, D, E)

b. Blangko Ijazah SDLB Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang, Autis, dan Tunaganda (C, C1, D1, F, G)


(16)

(1)

Keterangan sistem pengkodean sebagai berikut : a. Kode Penerbitan

Provinsi Jawa Tengah : DN-03 (DN-03 sudah tercetak pada blangko Ijazah).

b. Kode Jenjang Pendidikan dan Jenis Sekolah D = Pendidikan Dasar

c. Kode Jenis Satuan Pendidikan, meliputi : Dd = SD (Sekolah Dasar)

Ddb = SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa)

d. Nomor seri pemilik ijazah terdiri atas 7 (tujuh) digit angka mulai dari 0000001 sampai dengan 9999999 setiap provinsi.

C. PETUNJUK KHUSUS PENULISAN HALAMAN BELAKANG BLANGKO IJAZAH SD, DAN SDLB

1. Penulisan nama pemilik ijazah ditulis dengan HURUF KAPITAL, sesuai dengan yang tercantum dalam pada akte kelahiran/dokumen kelahiran yang sah sesuai peraturan perundangan.

Contoh : a. SD

RINDI RUWINTIYASARI ALFAT AGASTA BASITHU

ADNIN NIAM MAH b. SDLB

NUR RUKHAN SAPUTRA

2. Penulisan tempat dan tanggal lahir pemilik ijazah, sesuai dengan yang tercantum dalam pada akte kelahiran/dokumen kelahiran yang sah sesuai peraturan perundangan.

Contoh : a. SD

Kebumen, 25 Oktober 2001 Kebumen, 4 Agustus 2002 Tenggarong, 30 April 2002 b. SDLB

Kebumen, 25 Februari 2002

3. Penulisan nomor induk siswa pemilik ijazah sesuai dengan nomor induk siswa pada satuan pendidikan seperti tercantum pada buku induk.


(2)

c. SD 3656 280 3613 d. SDLB

A.503

4. Penulisan nomor induk siswa nasional pemilik ijazah sesuai dengan nomor induk siswa nasional terdiri atas 10 (sepuluh) digit yaitu 3 (tiga) digit pertama tentang tahun lahir pemilik ijazah dan 7 (tujuh) digit akhir tentang nomor pemilik ijazah yang diacak oleh sistem di Kemdikbud.

Contoh : a. SD

0016431458 0024737954 0025516082 b. SDLB

0024657348

5. Penulisan Nilai Rata-rata Rapor :

a. SD adalah rata-rata nilai semester 7, 8, 9, 10, dan 11. b. SDLB adalah rata-rata nilai semester 7, 8, 9, 10, dan 11. 6. Penulisan Nilai Ujian Sekolah adalah nilai

hasil ujian tiap mata pelajaran yang diselenggarakan sekolah.

7. Penulisan Nilai Sekolah adalah nilai gabungan rata rapor dan nilai ujian sekolah dengan perbandingan


(3)

dengan menggunakan huruf (tidak boleh disingkat). Penerbitan Ijazah sesuai dengan tanggal pengumuman kelulusan peserta didik di masing-masing satuan pendidikan.

Contoh :

Kebumen, 16 Juni 2015

10. Penulisan nama kepala sekolah adalah nama kepala satuan pendidikan yang menerbitkan ijazah dan dibubuhkan tanda tangan. Bagi kepala sekolah yang pegawai negeri sipil (dpk pemerintah) diisi NIP (NIP terbaru = 18 digit), sedangkan kepala sekolah yang bukan pegawai negeri sipil ditulis satu buah garis/strip ( - ). Bila kepala sekolah masih dijabat Pelaksana Tugas (Plt) mengacu pada surat BSNP tanggal 19 April 2012 nomor 004/SDAR/BSNP/IV/2012, sebagai berikut :

c. Ijazah dapat ditandatangani oleh Plt Kepala Sekolah dan memiliki jabatan fungsional guru, dan diberikan mandat oleh Bupati/Walikota;

d. Bila Plt Kepala Sekolah tidak memiliki jabatan fungsional guru, maka Bupati/Walikota dapat menunjuk Wakil Kepala Sekolah yang memiliki jabatan fungsional guru, dengan memberi surat mandat.

Contoh : a. SD

Umi Kulsum, S.Pd., MM.Pd. NIP. 19611210 198201 2 013 Fu’ad Fahrudin, S.Pd.I.

NIP.

-Pujiono, S.Pd.

NIP. 19601001 197911 1 003

b. SDLB

H. Amir Sujoko, S.Pd., M.Pd NIP. 19640607 198806 1 001

11. Stempel yang digunakan adalah stempel sekolah yang menerbitkan ijazah sesuai dengan nomenklatur.


(4)

D. DAFTAR KODE KOTA/KABUPATEN SE JAWA TENGAH

NO KODE KOTA/KABUPATEN KETERANGAN

1 01 = Kota Semarang 2 02 = Kota Surakarta 3 03 = Kota Tegal

4 04 = Kota Pekalongan 5 05 = Kota Salatiga 6 06 = Kota Magelang

7 07 = Kabupaten Banyumas 8 08 = Kabupaten Banjarnegara 9 09 = Kabupaten Cilacap

10 10 = Kabupaten Purbalingga 11 11 = Kabupaten Kebumen 12 12 = Kabupaten Magelang 13 13 = Kabupaten Purworejo


(5)

24 24 = Kabupaten Kudus 25 25 = Kabupaten Pati

26 26 = Kabupaten Rembang 27 27 = Kabupaten Demak 28 28 = Kabupaten Grobogan 29 29 = Kabupaten Kendal 30 30 = Kabupaten Semarang 31 31 = Kabupaten Batang 32 32 = Kabupaten Brebes 33 33 = Kabupaten Pekalongan 34 34 = Kabupaten Pemalang 35 35 = Kabupaten Tegal

E. CONTOH BLANGKO IJAZAH KOSONG DAN YANG SUDAH DIISI

1. Blangko Ijazah SD 2. Blangko Ijazah SDLB

a. Blangko Ijazah SDLB Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa, Tunalaras, dan Autis (A, B, D, E)

b. Blangko Ijazah SDLB Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang, Autis, dan Tunaganda (C, C1, D1, F, G)


(6)