PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DAN TIPE JIGSAW PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII SMP MELATI BINJAI T.A. 2013/2014.

i

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah,
rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi yang berjudul ” Perbedaan Hasil Belajar
Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TSTS dan Tipe Jigsaw pada Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar di Kelas VIII
SMP Melati Binjai T.A. 2013/2014” ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. W.
Rajagukguk, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan pada Bapak Mulyono, S.Si., M.Si., Bapak Drs.
Yasifati Hia, M.Si., dan Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku dosen penguji
yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari perencanaan penelitian

sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd., M.A., M.Sc., Ph.D selaku dosen
pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan saransaran dalam perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu
Hajar Damanik, M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf
pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA,
Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Zul Amry,
M.Si selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si
selaku sekretaris jurusan Pendidikan Matematika, dan seluruh staf pegawai
Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Arman
Syam dan Ibunda Rosdia Nasution yang terus memberikan motivasi dan doa demi
keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi ini, juga kepada adik-adikku Dolly

v

Ardiansyah, Ricky Padola dan sepupu penulis Riski Fitri Novalina Hasibuan,
Nurainun Ervina Hasibuan, Rosmasanti Marlina Hasibuan, Rejeki Indah Harahap,
Riska Dewinta Sari Ritonga. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Azwar Arief, S.Pd selaku Kepala SMP Swasta Melati Binjai dan Ibu Fitri

Indriyani, S.Pd selaku guru bidang studi matematika di SMP Swasta Melati Binjai
yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada c5q ‘Latif Rusdi
Batubara’, Khadijah Lubis selaku orangtua kedua bagi penulis dan sahabatsahabat terbaik penulis Rismawati, Octavia Nasution, Chardiana Wulandari, Eka
Wahyuni, Futry Kesuma Wardani, Fathia Ayu Ningtyas, Amsal Azizun Siregar
dan teman-teman seperjuangan Imam Prayogo, Fitria Kalsum, Sri Sukandi
Wiratama, Intan Pertiwi Harahap, Suriani, Siti Rahmi Ritonga, Rahmad Idris
Hasibuan, Nurfitri Anggraini Batubara, beserta teman-teman lainnya di jurusan
matematika khususnya kelas Eks’09 Matematika dan Dik B’09 Matematika yang
telah banyak membantu penulis selama perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi
ini, beserta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut
memberi semangat dan bantuan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi
maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi
ini dapat bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan,
Penulis,


September 2013

Fitria Selly
NIM. 409311015

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TSTS DAN TIPE JIGSAW PADA MATERI
OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR
DI KELAS VIII SMP MELATI
BINJAI T.A. 2013/2014
FITRIA SELLY (NIM. 409311015)
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan tipe Jigsaw pada materi
operasi hitung bentuk aljabar di kelas VIII SMP Melati Binjai T.A. 2013/2014.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Melati
Binjai T.A. 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas. Dari 5 kelas dipilih 2 kelas secara
acak yaitu kelas VIII3 sebanyak 36 siswa sebagai kelas eksperimen I dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dan kelas VIII5
sebanyak 37 siswa sebagai kelas eksperimen II dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw, dimana kedua kelas ini yang dijadikan sampel dalam
penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini
digunakan tes pilihan berganda yaitu untuk melihat hasil belajar siswa. Sebelum
tes ini ditetapkan sebagai alat pengumpul data, terlebih dahulu diujicobakan yakni
di SMP Swasta Budisatrya Medan untuk melihat validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya beda soal.
Dari analisa data didapat nilai rata-rata hasil pre-test kelas eksperimen I
sebesar 3,6667 dan nilai rata-rata hasil pre-test kelas eksperimen II sebesar
3,5405. Dari hasil analisis data pre-test kelas eksperimen I diperoleh L0 < Ltabel
yaitu 0,1034 < 0,1477, dan data pre-test kelas eksperimen II diperoleh L0 < Ltabel
yaitu 0,1211 < 0,1457. Sehingga disimpulkan data pre-test kedua kelas
berdistribusi normal. Dari uji homogenitas data pre-test tidak terdapat perbedaan
kedua varians atau kedua sampel homogen, dimana Fhitung < Ftabel yaitu 1,0404 <
1,9686.
Nilai rata-rata hasil post-test kelas eksperimen I sebesar 8,3889 dan nilai

rata-rata hasil post-test kelas eksperimen II sebesar 7,5135. Dari hasil analisis data
post-test kelas eksperimen I diperoleh L0 < Ltabel yaitu 0,1371 < 0,1477, dan data
post-test kelas eksperimen II diperoleh L0 < Ltabel yaitu 0,1338 < 0,1457. Sehingga
disimpulkan data post-test kedua kelas berdistribusi normal. Dari uji homogenitas
data post-test kedua sampel homogen, dimana Fhitung < Ftabel yaitu 1,1423 < 1,9686.
Setelah dilakukan uji hipotesis menggunakan uji-t didapat bahwa thitung > ttabel
yaitu 2,508 > 1,996. Hal ini berarti thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang
diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan tipe Jigsaw pada
materi operasi hitung bentuk aljabar di kelas VIII SMP Melati Binjai T.A.
2013/2014.

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar

Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Diagram
Daftar Lampiran
BAB I
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian


BAB II
2.1.
2.1.1.
2.1.2.
2.1.3.
2.1.4.
2.1.5.
2.1.6.
2.1.7.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.

TINJAUAN PUSTAKA
Kerangka Teoritis
Pengertian Belajar
Hasil Belajar

Pembelajaran Matematika
Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar
Teori Belajar Yang Mendukung
Kerangka Konseptual
Penelitian Yang Relevan
Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3.
Variabel Penelitian

3.4.
Definisi Operasional
3.5.
Jenis dan Desain Penelitian
3.6.
Prosedur Penelitian
3.7.
Instrumen Penelitian

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
xi


1
6
6
7
7
7

8
8
9
10
12
13
19
23
29
43
45
47
48


49
49
49
49
50
51
51
52
53

vii

3.7.1.
3.7.2.
3.7.3.
3.7.4.
3.7.5.
3.8.
3.8.1.
3.8.2.
3.8.3.
3.8.4.
3.8.5.

Validitas Tes
Reliabilitas Tes
Tingkat Kesukaran Tes
Daya Pembeda Tes
Kisi-Kisi Tes
Teknik Analisis Data
Menghitung Rata-Rata Skor
Menghitung Standart Deviasi
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Uji Hipotesis

53
55
56
57
59
60
61
61
61
62
62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.1. Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
4.1.2. Nilai Post-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
4.2.
Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas Data
4.2.2. Uji Homogenitas Data
4.2.3. Pengujian Hipotesis
4.3.
Pembahasan Hasil Penelitian
4.4
Temuan Penelitian

65
65
66
69
69
70
71
71
75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran

77
77

DAFTAR PUSTAKA

78

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 3.4.
Tabel 3.5.
Tabel 3.6.
Tabel 3.7.
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.

Halaman
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
17
Pengelompokan Siswa Berdasarkan Kemampuan Akademik
18
Desain Penelitian
51
Klasifikasi Validitas Tes
54
Klasifikasi Indeks Reliabilitas Tes
56
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Tes
57
Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Tes
58
Tabel Kisi-Kisi Pre-Test
59
Tabel Kisi-Kisi Post-Test
60
Data Pre-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
65
Data Post-Test Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II
67
Ringkasan Rata-Rata Nilai Pre-Test dan Post-Test Kedua Kelas 68
Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar
70
Data Hasil Uji Homogenitas
70

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Ilustrasi Model Pembelajaran Kooperatif TSTS
Gambar 2.2. Ilustrasi Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
Gambar 2.3. Pembentukan Kelompok Jigsaw

Halaman
19
24
25

ix

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22.
Lampiran 23.
Lampiran 24.
Lampiran 25.
Lampiran 26.
Lampiran 27.
Lampiran 28.
Lampiran 29.
Lampiran 30.
Lampiran 31.
Lampiran 32.
Lampiran 33.
Lampiran 34.
Lampiran 35.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Pembelajaran
TSTS (Two Stay Two Stray) (RPP I)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Pembelajaran
TSTS (Two Stay Two Stray) (RPP II)
Lembar Kerja Siswa TSTS (LKS I)
Lembar Kerja Siswa TSTS (LKS II)
Alternatif Jawaban Lembar Kerja Siswa TSTS (LKS I)
dan (LKS II)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Pembelajaran
Jigsaw (RPP I)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Pembelajaran
Jigsaw (RPP II)
Lembar Kerja Siswa Jigsaw (LKS I)
Lembar Kerja Siswa Jigsaw (LKS II)
Lembar Kerja Siswa Jigsaw (LKS III)
Lembar Kerja Siswa Jigsaw (LKS IV)
Lembar Kerja Siswa Jigsaw (LKS V)
Lembar Kerja Siswa Jigsaw (LKS VI)
Lembar Kerja Siswa Jigsaw (LKS VII)
Lembar Kerja Siswa Jigsaw (LKS VIII)
Alternatif Jawaban Lembar Kerja Siswa Jigsaw
(LKS I, II, III, IV) dan (LKS V, VI, VII, VIII)
Pre-Test
Kunci Jawaban Pre-Test
Post-Test
Kunci Jawaban Post-Test
Lembar Jawaban Tes
Lembar Validasi Tes Diagnostik
Tabulasi Data Perhitungan Validitas Tes
Perhitungan Validasi Tes
Tabulasi Data Perhitungan Reliabilitas Tes
Perhitungan Reliabilitas Tes
Tabulasi Data Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
Perhitungan Tingkat Kesukatan Tes
Tabulasi Data Perhitungan Daya Pembeda Tes
Perhitungan Daya Pembeda Tes
Rangkuman Analisis Butir
Tabel Pengelompokan Siswa Berdasarkan Kemampuan
Akademik yang Ditinjau Dari Hasil Pre-Test
Tabulasi Data Pre-Test dan Post-Test
Data Pre-Test dan Post-Test
Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians
Pre-Test dan Post-Test

80
85
90
96
103
105
112
119
121
124
126
129
132
135
138
141
143
144
145
146
147
148
149
151
154
156
158
160
162
164
167
169
172
176
178

x

Lampiran 36.
Lampiran 37.
Lampiran 38.
Lampiran 39.
Lampiran 40.
Lampiran 41.
Lampiran 42.
Lampiran 43.
Lampiran 44.

Perhitungan Uji Normalitas
Perhitungan Uji Homogenitas
Perhitungan Uji Hipotesis
Dokumentasi Penelitian
Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment
Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors
Tabel Distribusi Nilai F
Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi t

182
186
191
193
201
202
203
204
207

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi kemajuan suatu
bangsa. Untuk mencapai kemajuan harus ada upaya yang sungguh-sungguh baik
dari lembaga resmi pemerintah atau masyarakat pada umumnya. Dengan kerja
sama yang baik maka akan tercipta kemajuan yang diharapkan.
Pembangunan Nasional di bidang pendidikan adalah upaya pemerintah
dalam mencerdaskan bangsa dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas, mewujudkan masyarakat yang maju dan makmur yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945 diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan (2) untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Namun demikian, untuk mewujudkan tujuan
mulia tersebut tidak semudah yang dibayangkan, berbagai upaya harus dilakukan
untuk mewujudkannya.
Menyikapi hal tersebut, pemerintah berupaya untuk mewujudkan tujuan
Pendidikan Nasional dengan melalui berbagai cara, antara lain dengan
menyempurnakan sistem pendidikan nasional sebagaimana telah ditetapkan
melalui Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003.
Di dalam dunia pendidikan, matematika memegang peranan yang cukup
penting. Banyak yang telah disumbangkan matematika untuk kemajuan peradaban
manusia. Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni (2008:1) menyatakan:
“Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern. Matematika mempunyai peran penting dalam berbagai
disiplin ilmu sehingga memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran
1

2

matematika diberikan kepada siswa mulai dari sekolah dasar untuk
membekali siswa dengan bekerja sama”.
Mengingat besarnya peranan matematika, maka tak heran jika pelajaran
matematika diberikan pada setiap jenjang mulai dari prasekolah (TK), SD, SMP,
SMA, sampai pada perguruan tinggi. Bahkan matematika dijadikan salah satu
tolak ukur kelulusan siswa melalui diujikannya matematika dalam ujian nasional.
Ada banyak alasan tentang pentingnya matematika. Sebagaimana menurut
Cornellius (dalam Abdurrahman, 2009:253) mengemukakan:
“Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan
(1) sarana berfikir yang jelas (2) sarana untuk pemecahan masalah dalam
kehidupan sehari-hari (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan
generalisasi pengalaman (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas dan
(5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan
budaya”.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Cokrof (dalam Abdurrahman,
2009:253) juga mengatakan bahwa:
“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) Selalu digunakan
dalam segi kehidupan; (2) Semua bidang studi memerlukan ketrampilan
matematika yang sesuai; (3) Merupakan sarana komunikasi yang kuat,
singkat dan jelas; (4) Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam
berbagai cara; (5) Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan
kesadaran keruangan; dan (6) Memberikan kepuasan terhadap usaha
memecahkan masalah yang menantang”.
Besarnya peranan matematika tersebut menuntut siswa harus mampu
menguasai pelajaran matematika. Namun tingginya tuntutan untuk menguasai
matematika tidak berbanding lurus dengan hasil belajar matematika siswa.
Kenyataan yang ada menunjukkan hasil belajar siswa pada bidang studi
matematika kurang menggembirakan. Seperti yang diungkapkan Soekisno (2009)
(http://kimfmipa.unnes.ac.id/home/61-membangun-keterampilan-komunikasimatematika.html) :
“Hasil tes diagnostik yang dilakukan oleh Suryanto dan Somerset di 16
sekolah menengah beberapa provinsi di Indonesia menginformasikan
bahwa hasil tes pada mata pelajaran matematika sangat rendah. Hasil dari
TIMSS-Third International Mathematics and Science Study menunjukkan
Indonesia pada mata pelajaran matematika berada di peringkat 34 dari 38
negara.”

3

Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika ini adalah banyak
siswa yang menganggap matematika sulit dipelajari, seperti yang dikemukakan
oleh Abdurrahman (2009:252): “Dari berbagai bidang studi yang diajar disekolah,
matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa,
baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan
belajar”.
Hal yang sama seperti yang diungkapkan oleh Trianto (2007:5-6):
“Berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta
didik, hal tersebut proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran
tradisional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung Teacher-centered
sehingga siswa menjadi pasif”. Nurhayani (2008) (http:/www.depdiknas.go.id) juga
menyatakan bahwa
“Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika
peserta didik, salah satunya adalah ketidaktepatan penggunaan model
pembelajaran yang digunakan guru dikelas. Kenyataannya menunjukkan
selama ini kebanyakan guru menggunakan model pembelajaran yang
bersifat konvensional dan banyak didominasi oleh guru sehingga model
yang digunakan guru dalam proses pembelajaran kurang bervariasi”.
Senada dengan hal di atas, dari hasil wawancara peneliti dengan salah satu
guru bidang studi matematika SMP Melati Binjai yaitu Fitri Indriyani, S.Pd
diperoleh keterangan bahwa kegiatan pembelajaran matematika selama ini masih
bersifat teacher oriented. Sekitar 70% kegiatan pembelajaran masih terpusat pada
guru. Guru lebih banyak menjelaskan, dan memberikan informasi tentang konsepkonsep yang akan dibahas. Menurut beliau, hal itu dikarenakan kemampuan dasar
matematika yang dimiliki anak masih rendah. Model pembelajaran yang bersifat
teacher oriented ini juga terjadi saat pembelajaran materi operasi hitung bentuk
aljabar. Beliau juga menambahkan bahwa materi operasi bentuk aljabar
merupakan materi yang dianggap siswa cukup sulit.
Kemudian penulis juga melakukan tes diagnostik di SMP Melati Binjai
dengan menggunakan 5 soal essay test diketahui dari 35 siswa kelas VIII4 tahun
ajaran 2012/2013 yang telah mempelajari materi operasi hitung bentuk aljabar,
hanya 37,14% (sebanyak 13 orang) siswa yang dapat menyelesaikan masalah

4

dengan baik (memperoleh nilai ≥ 65) sedangkan 62,86% (sebanyak 22 orang)
siswa lainnya tidak dapat menyelesaikan masalah dengan baik (memperoleh nilai
< 65). Dari lembar jawaban siswa, penulis mendapati bahwa hasil dari tes tersebut
masih jauh dari harapan yang diinginkan. Hal tersebut dapat menjadi salah satu
contoh lemahnya hasil belajar siswa dan model pembelajaran yang guru gunakan
sebelumnya kurang efektif.
Selain model pembelajaran teacher oriented yang biasa digunakan guru
dalam kegiatan belajar mengajar juga sering ditemukan siswa yang tidak mau
bertanya kepada guru, walaupun sebenarnya siswa tersebut belum paham pada
materi yang diajarkan guru. Untuk itu guru perlu menciptakan suasana belajar di
mana siswa mendapatkan kesempatan berinteraksi satu sama lain. Salah satu
usaha guru untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah dengan menerapkan
model pembelajaran yang tepat sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
efektif dan kondusif.
Salah satu model pembelajaran yang berkembang saat ini adalah
pembelajaran kooperatif, model pembelajaran yang dapat melibatan siswa secara
aktif. Hal ini sesuai dengan pendapat Isjoni (2009:15-16) yang menyatakan bahwa
“Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dapat diterapkan
untuk memotivasi siswa berani mengemukakan pendapatnya, menghargai
pendapat teman, dan saling memberikan pendapat.”
Dimana di dalam model pembelajaran kooperatif itu merupakan strategi
belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda, dimana dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
memahami materi pelajaran. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Slavin (dalam
Isjoni, 2009:15): “Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran
dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.”
Menurut Eggen dan Kauchak (dalam Trianto 2010:56) menyebutkan
bahwa:

5

”Dalam belajar kooperatif, siswa belajar bersama sebagai suatu tim untuk
menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama”.
Dalam kooperatif learning, siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran
sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan
komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan
prestasi belajarnya.”
Ada beberapa tipe pembelajaran kooperatif , diantaranya adalah model
kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dan tipe Jigsaw. Model pembelajaran
TSTS (Two Stay Two Stray) merupakan model pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan
kelompok lain. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa bekerja sama dalam
kelompok berempat. Setelah berdiskusi, dua orang dari masing-masing kelompok
bertamu ke dua kelompok yang lain dan dua orang yang tinggal dalam kelompok
bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka. Dalam model
pembelajaran kooperatif TSTS (Two Stay Two Stray) ini memiliki tujuan yang
sama dengan pendekatan pembelajaran kooperatif yang lain. Siswa di ajak untuk
bergotong royong dalam menemukan suatu konsep.
Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two
Stray) akan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, tanya jawab,
mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh
teman. Selain itu, alasan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS
(Two Stay Two Stray) ini karena terdapat pembagian kerja kelompok yang jelas
tiap anggota kelompok, siswa dapat bekerja sama dengan temannya, dapat
mengatasi kondisi siswa yang ramai dan sulit diatur saat proses belajar mengajar.
Berbeda dengan TSTS (Two Stay Two Stray), model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa
belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4–6 orang secara heterogen dan
bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas
ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan
materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Isjoni (2009:77) menyatakan:
”Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong

6

siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk
mencapai prestasi yang maksimal.”
Hal ini senada dengan pendapat Lie (2008:69):
“Model pembelajaran Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung
jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran
orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi
mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada
anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling
tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif
untuk mempelajari materi yang ditugaskan.”
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai:

“Perbedaan

Hasil

Belajar

Siswa

yang

Diajar

dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS dan Tipe Jigsaw
pada Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar di Kelas VIII SMP Melati
Binjai T.A. 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
peneletian ini adalah:
1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa.
2. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan.
3. Kegiatan pembelajaran yang masih berpusat kepada guru.
4. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.

1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas sangat luas,
maka penelitian ini hanya dibatasi dalam penggunaan model

pembelajaran

kooperatif tipe TSTS dan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw serta
perbedaannya terhadap hasil belajar siswa pada materi operasi hitung bentuk
aljabar di kelas VIII SMP Melati Binjai T.A. 2013/2014.

7

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan tipe Jigsaw
pada materi operasi hitung bentuk aljabar di kelas VIII SMP Melati Binjai T.A.
2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan tipe Jigsaw pada materi operasi hitung
bentuk aljabar di kelas VIII SMP Melati Binjai T.A. 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah:
1. Bagi Siswa
-

Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

-

Meningkatkan minat belajar matematika siswa.

-

Meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

2. Bagi guru
Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan model
pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah
dalam perbaikan pengajaran matematika di SMP Melati Binjai.
4. Bagi peneliti lain
Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti
permasalahan yang sama di masa yang akan datang.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis data hasil belajar (post-test) kedua kelas sampel, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan tipe
Jigsaw pada materi operasi hitung bentuk aljabar di kelas VIII SMP Melati Binjai
T.A. 2013/2014.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan
adalah:
1.

Kepada guru matematika dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif
tipe TSTS (Two Stay Two Stray) ataupun Jigsaw sebagai salah satu
alternatif dalam memilih model pembelajaran yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.

2.

Kepada guru matematika dapat menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) ataupun Jigsaw sebagai model
pembelajaran yang diharapkan dapat membuat siswa menjadi lebih aktif
dalam mengikuti pelajaran.

3.

Kepada guru matematika yang ingin menerapkan model pembelajaran
kooperatif sebaiknya dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik – baiknya
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

4.

Kepada calon peneliti berikutnya agar mengadakan penelitian yang sama
dengan materi ataupun tingkatan kelas yang berbeda sehingga hasil
penelitian dapat berguna bagi kemajuan pendidikan khususnya pendidikan
matematika.

77

78

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar,
Rineka Cipta, Jakarta.
Adinawan, M., Cholik., dan Sugijono, (2007), Matematika Untuk SMP Kelas VIII
2A Semester 1, Erlangga, Jakarta.
Agus, Nuniek Avianti., (2007), Mudah Belajar Matematika untuk Kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah 2, Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Ambarita, J., (2005), Strategi Belajar Mengajar Matematika, FMIPA UNIMED,
Medan.
Arikunto, Suharsimi., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi),
PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, Suharmisi., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
Edisi Revisi IV, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Armanto, Dian., (2009), Matematika Menjadi Pelajaran Menyenangkan,
http://p4mriunimed.wordpress.com/2009/10/07/matematika-menjadipelajaran-menyenangkan/, (diakses Maret 2013)
Astuty, (2009), Teori Pembelajaran Vygotsky, http://xpresiriau.com/artikeltulisan-pendidikan/teori-pembelajaran-vygotsky-dalam-cooperativelearning/, (diakses Maret 2013)
FMIPA Unimed., (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Isjoni., (2009), Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif: Referensi Guru Dalam
Menentukan Model Pembelajaran, Media Persada, Medan.
Lie, Anita., (2008), Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning
di Ruang-Ruang Kelas, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Nuharini, Dewi., dan Wahyuni, Tri., (2008), Matematika Konsep dan Aplikasinya
untuk Kelas VII SMP dan MTs, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta.

79

Nurhayani., (2008), Proses Pembelajaran, http:/www.depdiknas.go.id, (diakses
Mei 2013)
Purwanto., (2009), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Sihombing, W.L., (2012), Telaah Kurikulum (Pendidikan Matematika Sekolah),
FMIPA UNIMED, Medan.
Soekisno., (2009), Membangun Keterampilan Komunikasi Matematika,
http://kimfmipa.unnes.ac.id/home/61-membangun-keterampilan
komunikasi-matematika.html, (diakses Maret 2013)
Slameto., (2010), Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,
Jakarta.
Slavin, Robert E., (2008), Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik), Nusa
Media, Bandung.
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sugiyono., (2010), Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Sumiati., dan Asra., (2007), Metode Pembelajaran, Wacana Prima, Bandung.
Suprijono, Agus., (2010), Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Tim

MKPBM.,
(2011),
Pengertian
Pembelajaran
Matematika,
http://veynisaicha.blogspot.com/2011/07/ pengertian-pembelajaranmatematika.html, (diakses Maret 2013)

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikuum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TIPE TPS

0 3 79

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD

0 7 50

STUDI KOMPARATIF PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW (DENGAN MEMPERTIMBANGKAN BENTUK SOAL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS.

0 6 10

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 1 TALANGPADANG

0 6 110

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 1 KINALI

1 1 12

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DI KELAS VIII MTs AL-WASHLIYAH TANJUNG MULIA - Repository UIN Sumatera Utara

1 1 8

BAB I PENDAHULUAN - PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DI KELAS VIII MTs AL-WASHLIYAH TANJUNG MULIA - Repository UIN Sumatera Utara

1 0 13

BAB II LANDASAN TEORITIS - PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DI KELAS VIII MTs AL-WASHLIYAH TANJUNG MULIA - Repository UIN Sumatera Utara

1 0 35

BAB IV HASIL PENELITIAN - PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE DAN TIPE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DI KELAS VIII MTs AL-WASHLIYAH TANJUNG MULIA - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 14