PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI POKOK ALJABAR DI KELAS VII SMP PRAYATNA MEDAN T.A. 2013/2014.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PADA MATERI POKOK ALJABAR DI KELAS VII
SMP PRAYATNA MEDAN T.A 2013/2014

Oleh:
Sri Sukandi Wiratama
NIM 409311052
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Sri Sukandi Wiratama dilahirkan di Padangsidimpuan, pada tanggal 23
Maret 1991. Ayah bernama Sugeng dan Ibu bernama Yenni Suharti, merupakan
anak kedua dari tiga bersaudara. Pada tahun 1997, masuk sekolah SD Negeri
200402 di Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2003. Tahun 2003 melanjutkan
sekolah di SMP Negeri 9 Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2006. Tahun
2006 melanjutkan sekolah di SMA Negeri 6 Padangsidimpuan dan lulus pada
tahun 2009. Pada tahun 2009 diterima di Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

iii

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PADA MATERI POKOK ALJABAR DI KELAS VII
SMP PRAYATNA MEDAN T.A. 2013/2014

Sri Sukandi Wiratama (NIM. 409311052)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui bagaimana strategi
penerapan metode talking stick untuk meningkatkan hasil belajar matematika
siswa pada materi pokok aljabar di kelas VII SMP Prayatna
Medan T.A
2013/2014. (2) Untuk mengetahui bagaimana aktivitas belajar siswa ketika
diterapkan metode talking stick untuk meningkatkan hasil belajar matematika
siswa pada materi pokok aljabar di kelas VII SMP Prayatna
Medan T.A
2013/2014. (3) Untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa
setelah diterapkan metode talking stick pada materi pokok aljabar di kelas VII
SMP Prayatna Medan T.A 2013/2014. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
VII-4 SMP Prayatna Medan yang berjumlah 40 orang. Objek penelitian ini adalah
penerapan metode pembelajaran talking stick untuk meningkatkan hasil belajar
matematika siswa pada materi pokok aljabar di kelas VII SMP Prayatna Medan
Tahun ajaran 2013/2014. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes,
observasi dan wawancara.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas
2 siklus, masing-masing terdiri dari 2 kali pertemuan. Sebelum menerapkan

tindakan, siswa diberikan tes awal. Dari hasil tes awal yang diperoleh
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah, terdapat 6 dari 27 siswa
(22,22%) yang mencapai ketuntasan belajar klasikal dengan rata-rata 55,25
Setelah pemberian tindakan pada siklus I tingkat ketuntasan belajar siswa secara
klasikal adalah (27,5 %) atau ada 29 dari 40 siswa yang tuntas belajar secara
individu dengan nilai rata-rata 74,5. Selanjutnya setelah pelaksanaan tindakan
pada siklus II, tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah (87,5 %)
atau ada 35 dari 40 siswa (87,5 %) yang tuntas belajar secara individu dengan
nilai rata-rata 78,88.
Hasil penelitian ini membuktian bahwa penerapan metode pembelajaran
talking stick dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi
pokok aljabar di kelas VII SMP Prayatna Medan Tahun ajaran 2013/2014.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala nikmat dan karunia-Nya yang memberikan kemampuan dan kesempatan
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Pokok Aljabar Di
Kelas VII SMP Prayatna Medan T.A 2013/2014”. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan
Matematika Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan.
Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi
penulis, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan tulus dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini dengan rendah hati dan tulus penulis mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada bapak Drs. Asrin Lubis, M.Pd. selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu dalam membimbing serta
memberikan masukan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak
Drs. J. Ambarita, M.Pd, Bapak Drs. Syafari, M.Pd, dan Bapak Drs. WL.
Sihombing, M.Pd, sebagai dosen penguji/pemberi saran yang telah memberikan
masukan dan saran-saran yang sangat bermanfaat mulai dari rencana penelitian
sampai selesainya penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H.
Banjarnahor, M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku rektor
Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs.

Motlan, M.Sc., Ph.D selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di fakultas, Bapak Drs.
Syafari, M.Pd selaku ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si
selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia,
M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Matematika beserta seluruh Bapak dan Ibu dosen
serta staf pegawai Jurusan Matematika yang telah membantu penulis . Ucapan

v

terima kasih juga disampaikan kepada Bapak A. Kadir Siregar selaku Kepala SMP
Prayatna Medan dan Ibu Sri Mariati, S.Pd selaku guru bidang studi matematika di
SMP Prayatna Medan serta guru-guru yang telah banyak membantu dalam
penelitian ini..
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kepada Ayahanda
tersayang Sugeng, S.Pd dan Ibunda tercinta Yenni Suharti, S.Pd, yang telah
banyak memberikan dukungan, do’a, semangat, motivasi, perhatian dan
pengertian yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan
di Unimed, terkhusus juga kepada Abang Yudhistira, dan Wejo Triharseno yang
senantiasa membantu serta memberikan dukungan dan semangat.
Penulis juga ucapkan terima kasih untuk kekasih hati Muhammad Agus

yang telah memberikan do’a serta motivasi maupun dorongan untuk mengerjakan
skripsi ini hingga selesai dan sahabat di kala suka dan duka “Keong Girl” (Raya,
Neni, Novia , Ria , Sri Mul, Marlina dan Putri), dan sahabat-sahabat selama
perkuliahan terkhusus dan tersayang kelas Ekstensi’09 yang telah banyak
membantu, memberikan doa, dukungan, semangat, dan motivasi kepada penulis
dan kepada Penulis juga ucapkan terima kasih kepada teman - teman 1 kontrakan
di Jln. Bhayangkara yaitu Fitria Selly, Intan Pertiwi Hrp, dan Indah Dewi Mentari
yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Semoga Allah
SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Medan,
Penulis,

Januari 2014


Sri Sukandi Wiratama
NIM. 409311052

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah

1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

1
6
6
7
7
7


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1. Belajar dan Pembelajaran
2.1.2. Hasil Belajar Matematika
2.1.3. Pengertian Metode Pembelajaran
2.1.4. Metode Talking Stick
2.1.5. Langkah-Langkah Metode Talking Stick
2.1.6. Materi Pokok Aljabar
2.1.7. Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick Pada
Materi Pokok Aljabar
2.2.
Penelitian Yang Relevan
2.3.
Kerangka Konseptual

19
21
21


BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.
Subjek dan Objek Penelitian
3.2.1. Subjek Penelitian
3.2.2. Objek Penelitian
3.3.
Jenis Penelitian
3.4.
Prosedur Penelitian
3.5.
Alat Pengumpul Data
3.5.1. Tes Hasil Belajar
3.5.2. Wawancara
3.5.3. Observasi
3.6.
Teknik Analisis Data

23

23
23
23
23
23
27
27
28
28
28

8
9
12
13
14
15
16

vii

3.6.1.
3.6.2.
3.6.2.1.
3.6.2.2.
3.7
3.8.

Reduksi Data
Paparan Data
Tingkat Penguasaan Siswa
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Indikator keberhasilan
Penyimpulan Data

28
29
29
30
32
32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Kemampuan Awal Siswa
4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I
4.1.3. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus II
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian
4.3
Temuan Penelitian

33
33
37
51
60
61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran

62
63

DAFTAR PUSTAKA

64

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Daftar Nilai Tes Awal
Tabel 4.2. Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 1
Tabel 4.3. Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 2
Tabel 4.4. Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 3
Tabel 4.5. Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 4
Tabel 4.6. Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 5
Tabel 4.7. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus I
Tabel 4.8. Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada THB I
Tabel 4.9. Data Kesulitan Siswa THB I soal nomor 1
Tabel 4.10. Data Kesulitan Siswa THB I soal nomor 2
Tabel 4.11. Data Kesulitan Siswa THB I soal nomor 3
Tabel 4.12. Data Kesulitan Siswa THB I soal nomor 4
Tabel 4.13. Data Kesulitan Siswa THB I soal nomor 5
Tabel 4.14. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Siklus II
Tabel 4.15. Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada THB II

33
35
35
36
36
36
46
47
47
47
48
48
48
58
59

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas

24

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.
Lampiran 14.
Lampiran 15.
Lampiran 16.
Lampiran 17.
Lampiran 18.
Lampiran 19.
Lampiran 20.
Lampiran 21.
Lampiran 22.
Lampiran 23.
Lampiran 24.
Lampiran 25.
Lampiran 26.
Lampiran 27.
Lampiran 28.
Lampiran 29.
Lampiran 30.
Lampiran 31.
Lampiran 32.
Lampiran 33.
Lampiran 34.
Lampiran 35.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I siklus I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II siklus I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I siklus II
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II siklus II
Lembar Kerja Siswa I
Lembar Kerja Siswa II
Lembar Kerja Siswa III
Lembar Kerja Siswa IV
Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa I
Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa II
Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa III
Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa IV
Kisi-kisi Tes Awal
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar II
Lembar Validator
Lembar Validasi Tes Awal
Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I
Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II
Tes Awal
Tes Hasil Belajar I
Tes Hasil Belajar II
Kunci Jawaban Tes Awal
Kunci Jawaban tes Hasil Belajar I
Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar II
Pedoman Penskoran
Analisis Hasil Tes Kemampuan Awal
Analisis Hasil Tes Belajar I
Analisis Hasil Tes Belajar II
Lembar Observasi Pembelajaran Siklus I
Lembar Observasi Pembelajaran Siklus II
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Lembar Hasil Wawancara
Dokumentasi

66
70
74
78
82
84
86
88
90
91
92
93
94
95
96
97
98
101
104
107
108
109
110
111
112
113
114
116
118
120
122
124
126
128
130

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia, karena
melalui pendidikan, manusia dapat berbudaya dan bertanggung jawab serta
berkualitas. Menurut Nurhayati (dalam http/www.lpi_dd/artikel/8.rtf) :
“Dalam suatu negara, pendidikan merupakan salah satu aspek yang
memegang peranan dan tanggung jawab yang sangat penting untuk
menjamin kelangsungan hidup suatu negara dan bangsa, dan
menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas yang
dapat membangun dan memajukan negara sesuai dengan perkembangan
ilmu dan pengetahuan teknologi. Pendidikan dapat juga dikatakan
sebagai investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang
cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi
kelangsungan masa depannya”.
Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap
pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas
muda harapan bangsa sebagai penerus generasi dibentuk. Seperti yang tertulis
dalam UU RI No.20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I

Pasal I :
“Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.”
Matematika merupakan salah satu dari ilmu pendidikan yang secara
mendasar berkembang dalam kehidupan masyarakat dan sangat dibutuhkan dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti yang kemukakan oleh
Cockroft (dalam Abdurrahman : 2009 : 253) bahwa :
“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan
dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan
ketrampilan matematika yang sesuai; (3)merupakan sarana komunikasi
yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan
informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir

2

logis, ketelitian, dan kesadaran, keruangan; dan (6) memberikan
kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.”
Untuk itu matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang sangat
penting diajarkan kepada siswa karena matematika akan menuntun seseorang
untuk berpikir logis, teliti dan penuh perhitungan yang bermanfaat dalam
memecahkan

masalah

dalam

kehidupan

sehari-hari.

Cornelius

(dalam

Abdurrahman, 2009: 253) juga mengemukakan alasan perlunya belajar
matematika karena matematika merupakan:
(1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan
masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan
dan generalisasi pengalaman, (4) sarana mengembangkan kreativitas, dan
(5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan
budaya.
Matematika disadari sangat penting peranannya. Namun tingginya
tuntutan untuk menguasai matematika tidak berbanding lurus dengan hasil belajar
matematika siswa. Kenyataan yang ada menunjukkan hasil belajar siswa pada
bidang studi matematika kurang menggembirakan. Pemerintah, khususnya
Departemen Pendidikan Nasional telah berupaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan salah satunya pendidikan matematika, baik melalui peningkatan
kualitas guru matematika melalui penataran-penataran, maupun peningkatan
prestasi belajar siswa melalui peningkatan standar minimal nilai Ujian Nasional
untuk kelulusan pada mata pelajaran matematika. Namun ternyata prestasi belajar
matematika siswa masih jauh dari harapan. Hal ini sesuai dengan data yang
diperoleh dari (http://www.Balitbang-Depdiknas.co.id)
“Mata pelajaran matematika masih merupakan penyebab utama siswa
tidak lulus UN. Dari semua peserta yang tidak lulus sebanyak 24,44%
akibat jauh dalam mata pelajaran matematika, sebanyak 7,69% akibat
mata pelajaran bahasa inggris, dan 0,46% akibat mata pelajaran bahasa
Indonesia.”
Kemdikbud (2011) menyatakan dari hasil Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMMS) 2007 bahwa skor siswa-siswa SMP
kelas VIII di bidang matematika berada di bawah rata-rata Internasional (urutan
ke-36 dari 49 negara peserta). Posisi itu jauh di bawah Malaysia yang berada di

3

urutan ke- 20 atau bahkan Singapura yang berjaya di urutan ke-3. Selain itu
menurut catatan UNDP (2011) menyatakan bahwa: HDI (Human Development
Index) Indonesia menempati peringkat 124, bandingkan dengan Singapura ke-26,
Brunei ke-33, Malaysia ke-61, Srilangka ke-97, Thailand ke-103.
Rendahnya hasil belajar disebabkan masih banyaknya siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar matematika, kurang berminat, dan selalu
menganggap matematika sebagai pelajaran yang sukar, sehingga menimbulkan
rasa takut untuk belajar matematika. Abdurrahman (2009: 252) mengungkapkan:
“Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan
bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak
berkesulitan belajar, dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar.”
Berdasarkan hasil observasi

yang penulis lakukan di SMP Prayatna

Medan melalui wawancara dengan salah seorang guru matematika kelas VII di
SMP Prayatna Medan yaitu Sri Maryati pada tanggal 15 April 2013, peneliti
memperoleh informasi bahwa hasil belajar matematika siswa kelas VII di di SMP
Prayatna Medan pada materi pokok Aljabar, khususnya pada saat siswa
menyelesaikan soal-soal tentang aljabar, informasi yang di peroleh dari guru
Matematika dari 40 siswa yang ada di kelas VII hanya ada 8 siswa yang paham
tentang aljabar. Berarti dari data tersebut sekurangnya hanya sekitar 20% dari
jumlah siswa yang ada yang berhasil memahami mengenai materi pokok aljabar.
Namun nilai itu belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal secara klasikal
yaitu sekitar 85% dari keseluruhan siswa.
Sebagaimana diungkapkan Sri Maryati bahwa:
“Pembelajaran yang kami lakukan adalah pembelajaran langsung dimana
guru menjelaskan di depan kelas kemudian siswa menyimak lalu diberi
tugas. Sri Maryati juga mengatakan bahwa siswa di SMP Prayatna
Medan kurang berminat dalam belajar matematika khususnya siswa lakilaki. Dalam proses pembelajaran matematika sebagian besar siswa tidak
aktif. Jarang di antara mereka yang mau bertanya, ataupun memberi
tanggapan.”
Kemudian mengenai materi pelajaran matematika di kelas VII, siswa
sering mengalami kesulitan dalam mempelajari dan memahami materi pelajaran
matematika yang diajarkan. Sri Maryati menyatakan bahwa: “Salah satu materi

4

yang sulit untuk dipahami adalah operasi aljabar. Siswa-siswa masih sulit
membedakan pengolahan variabel/huruf sebagai simbol dalam penjumlahan dan
perkalian.”
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas belajar siswa adalah
penggunaan model atau metode mengajar yang digunakan guru tidak sesuai atau
kurang tepat sehingga siswa tidak dapat dengan mudah memahami dan menguasai
materi yang disampaikan. Sebagaimana diungkapkan oleh Slameto (2010:65)
bahwa ” Metode mengajar guru yang kurang baik diakibatkan karena guru kurang
persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut
menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa kurang senang terhadap
pelajaran”.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut diperlukan penggunaan metode
pembelajaran yang tepat. Guru harus mempunyai strategi agar pembelajaran
menjadi menarik dan siswa dapat belajar secara efektif. Hal ini sesuai dengan
yang dikatakan Simanjuntak (1983:32) bahwa:
“Dalam kegiatan belajar-mengajar, penyusunan metode tidak harus sama
untuk semua pokok bahasan, sebab dapat terjadi suatu metode yang
cocok untuk pokok bahasan tertentu, tetapi tidak cocok untuk bahasan
yang lain. Dengan demikian, metode yang baik adalah metode yang
sesuai dengan pokok bahasan yang dipelajari anak peserta didik”.
Salah satu cara yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah
dengan menerapkan metode pembelajaran Talking Stick. Talking Stick termasuk
salah satu model pembelajaran kooperatif. Menurut Isjoni

(2010:12)

pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar
dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya
4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Di mana dalam metode talking
stick merupakan metode pembelajaran dengan bantuan tongkat, siswa yang
memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa
mempelajari materi pokok yang di pelajar.
Hal

ini

sesuai

dengan

yang

dikatakan

(http://iteslj.org/techniques/fujioka-talkingstick.html):

“Talking

Paulo

Freire

Stick

adalah

5

metode mendengarkan dan berbicara dalam pembelajaran yang demokratis dan
mendorong pemahaman antara siswa dari latar belakang budaya yang beragam.
Metode ini menggabungkan gaya terbuka mendengarkan, dalam ruangan hening”.
Kimberly Fujioka (http://iteslj.org/techniques/fujioka-talkingstick.html)
mengatakan :
“Metode ini telah saya diamati dibanyak kelas akan menghasilkan
kesadaran baru dan wawasan yang baru. Setelah melewati The Talking
Stick, murid-murid saya sering mengatakan bahwa mereka merasa benarbenar “mendengar” dan di dengarkan oleh yang lain, dan bahwa mereka
merasa dapat memahaminya. Dan mereka mengalami suatu perubahan
yang nyata tidak hanya untuk di dalam kelas, tetapi bisa di terapkan
untuk kehidupan sehari-hari mereka, dan mereka merasa senang dengan
apa yang sudah mereka pelajari”.
Dengan menggunakan metode pembelajaran talking stick. Metode ini
dalam pelaksanaannya penuh dengan nuansa permainan tetapi tidak meninggalkan
esensi proses pembelajaran. Melalui talking stick, siswa dituntut untuk memahami
dan menguasai materi pelajaran karena akan digunakan sebagai jawaban saat
diajukan pertanyaan oleh guru.
Penerapan metode pembelajaran talking stick ini berupaya untuk
meningkatkan hasil belajar Matematika siswa khususnya pada materi Pokok
Aljabar. Dalam hal hal ini penerapan pembelajaran metode talking stick adalah
suatu pembelajaran yang menuntut keaktifan siswa dalam belajar dan terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan pembelajaran talking stick
sangat menarik dan cukup efektif untuk diterapkan. Sehubungan dengan itu.
Penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan
Metode Pembelajaran

Talking Stick Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Matematika Siswa pada Materi Pokok Aljabar di Kelas VII SMP Prayatna
Medan T.A 2013/2014”.

6

1.2 Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan, antara lain:
1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa
2. Siswa beranggapan bahwa matematika adalah pembelajaran yang sulit
3. Pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru
4. Pemakaian metode pembelajaran yang kurang tepat
5. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika khususnya pada materi
pokok aljabar.

1.3 Batasan Masalah
Karena luasnya ruang lingkup permasalahan dan agar penelitian menjadi
lebih efektif, jelas dan terarah, masalah dibatasi pada “Penerapan metode talking
stick untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika
pada materi pokok aljabar di kelas VII SMP Prayatna Medan T.A 2013/2014”.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang di kemukakan pada latar belakang, maka
rumusan permasalahan peneliti ini adalah
1. Bagaimana strategi penerapan metode talking stick untuk meningkatkan hasil
belajar matematika siswa pada materi pokok aljabar di kelas VII SMP
Prayatna Medan T.A 2013/2014 ?
2. Bagaimana aktivitas belajar siswa ketika diterapkan metode talking stick
untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi pokok aljabar
di kelas VII SMP Prayatna Medan T.A 2013/2014 ?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan metode talking
stick pada materi pokok aljabar di kelas VII SMP Prayatna
2013/2014 ?

Medan T.A

7

1.5 Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian diatas,
maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui Bagaimana strategi penerapan metode talking stick untuk
meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi pokok aljabar di
kelas VII SMP Prayatna Medan T.A 2013/2014”.
2. Untuk mengetahui Bagaimana aktivitas belajar siswa ketika diterapkan
metode talking stick untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada
materi pokok alajabar di kelas VII SMP Prayatna Medan T.A 2013/2014”.
3. Untuk mengetahui Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah
diterapkan metode talking stick pada materi pokok aljabar di kelas VII SMP
Prayatna Medan T.A 2013/2014”.

1.6 Manfaat Penelitian
Melalui kegiatan penelitian yang dilakukan, manfaat yang ingin diperoleh
adalah:
1. Siswa,yaitu menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan hasil
belajar

matematika

karena

adanya

unsur

bermain

dan

suasananya

menyenangkan dalam proses pembelajaran matematika.
2. Guru, yaitu tambahan pengetahuan dan keterampilan mengajar yang lebih
bervariatif dalam pelaksanaan pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran
matematika.
3. Kepala Sekolah,yaitu sumber informasi dan referensi kajian dalam
pengambilan keputusan menyangkut peningkatan profesionalisme guru dan
pencapaian kualitas pendidikan sekolah.
4. Peneliti,yaitu sebagai sarana pengimplementasian metode pembelajaran yang
efektif dan menyenangkan bagi siswa

62

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Bab IV maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi penerapan metode pembelajaran Talking Stick adalah:
a. Dengan belajar sambil bermain, siswa tidak merasa bosan dan jenuh
sehingga

siswa

dapat

merasakan

proses

pembelajaran

yang

menyenangkan.
b. Memaksimalkan diskusi kelompok dengan memberikan pengawasan
yang lebih pada kelompok yang belum maksimal dalam proses diskusi.
c. Memberikan pujian atau penghargaan kepada kelompok yang bekerja
dengan baik dan Memberikan reward kepada siswa yang dapat
menjawab pertanyaan dari guru dan memberi hukuman kepada siswa
yang tidak menjawab berupa tugas tambahan serta memberi nilai
tambah bagi siswa yang maju mempresentasikan hasil diskusinya, bagi
siswa yang bertanya maupun bagi siswa yang memberi tanggapan
terhadap presentasi kelompok penyaji. Hal ini bertujuan agar
berpartisipasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat.
2. Aktivitas belajar siswa ketika diterapkan metode pembelajaran Talking
Stick adalah:
a. Perhatian siswa ketika guru memberikan gambaran dan garis besar
mengenai materi yang akan dipelajari mengalami perubahan ke arah
yang lebih baik. Tidak ada lagi siswa yang berbicara di belakang karena
guru tidak lagi fokus pada papan tulis.
b. Keaktifan siswa dalam bertanya mengalami perubahan ke arah yang
lebih baik. Sudah banyak siswa yang berani bertanya karena guru
memberikan nilai tambah bagi semua siswa yang berani bertanya.
c. Keaktifan siswa dalam mengerjakan soal mengalami perubahan ke arah
yang lebih baik. Banyak siswa yang mengerjakan soal dengan baik
karena mereka telah aktif berdiskusi dengan teman sekelompoknya.

63

d. Diskusi dalam kelompok mengalami perubahan ke arah lebih baik.
Siswa berdiskusi aktif dengan pasangan karena pasangan yang nilainya
baik membantu temannya dalam mengerjakan soal.
e. Perhatian siswa ketika kelompok penyaji mempresentasikan hasil
diskusinya mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Siswa
memperhatikan dengan baik karena kelompok penyaji atau guru akan
menunjuk kelompok yang selanjutnya akan maju.
f. Dalam menanggapi hasil diskusi kelompok penyaji mengalami
perubahan. Banyak kelompok yang ingin memberikan tanggapan
karena ingin mendapatkan nilai tambah.
g. Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan oleh guru mengalami
perubahan ke arah yang lebih baik. Karena guru memberikan hadiah
berupa permen bagi siswa yang berani menjawab pertanyaan.
3. Penerapan metode pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari:
a. Nilai rata-rata Tes awal 55,25 pada Tes Hasil Belajar I 74,5 dan pada
Tes Hasil Belajar II 78,88
b. Persentase Ketuntasan Klasikal Tes awal 17,5 % pada Tes Hasil Belajar
I 27,5% dan pada Tes Hasil Belajar II 87,5%.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat diajukan dari penelitian ini adalah :
1. Kepada guru agar dapat menggunakan metode pembelajaran Talking Stick
sebagai alternatif dalam proses pembelajaran matematika sehingga
pembelajaran tersebut lebih bervariasi dan lebih menarik.
2. Kepada siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran, lebih berani
dalam bertanya dan menyampaikan pendapat atau ide-ide terutama dalam
berdiskusi.
3. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat
dipertimbangkan untuk menerapkan metode pembelajaran talking stick
pada materi bentuk aljabar ataupun materi lain yang dapat dikembangkan
untuk penelitian selanjutnya.

64

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono., (2009), Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar,
Rineka Cipta, Jakarta.
Simangunsong, Wilson, dan Sukino, (2006), Matematika Untuk SMP Kelas VII
1A Semester 1, Erlangga, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi),
PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, Suharmisi., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
Edisi Revisi IV, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Dahliana, (2008), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan
Aljabar dengan Pendekatan Brain Based Teaching Di Kelas VII SMP Budi
Agung Medan T.A 2008/2009, Skripsi,FMIPA UNIMED, Medan.
Djamarah, Syaiful Bahri., (2010:158), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta
FMIPA Unimed., (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Freire,(1976), http://ites/j org/techniques/rujioka-talkingstick. Html
(diakses Mei 2013)
Gulo, W., (2008), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Grasindo, Jakarta
Hamalik, Oemar., (2001),

Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara,

Jakarta.
Hudojo, H., (2003:123), Mengajar Belajar Matematika, Depdikbud, Jakarta.
Isjoni., (2009), Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (2011), Survei Internasional TIMSS,
http://litbang.kemdikbud.go.id/. ( diakses Mei 2013)

65

Kimberly Fujioka, (1998), (http://iteslj.org/techniques/fujioka-talkingstick.html)
(diakses Mei 2013)
Locust, (1998), (http://ites/jorg/techniques/fuzioka-talking-stick)
(diakses Mei 2013)
Nuharini, Dewi., dan Wahyuni, Tri., (2008), Matematika Konsep dan Aplikasinya
untuk Kelas VII SMP dan MTs, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta.
Nurhayati, (2002), (http://.lpi_dd/artikel/8.rtf)
(diakses Mei 2013)
Purwanto, (2009), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Belajar, Yogyakarta..
Simanjuntak, (1983: 32), Metode Pembelajaran, Tarsito, Bandung
Slameto., (2010), Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,
Jakarta.
Sudjana, Nana., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Suprijono, Agus., (2010), Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Suyitno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Masmedia Buana Pustaka:
Sidoarjo
Ramadhan. (2010). (http://tarmizi.wordpress.com/talking-stick)
(diakses Mei 2013)
Tim

MKPBM.,
(2011),
Pengertian
Pembelajaran
Matematika,
http://veynisaicha.blogspot.com/2011/07/ pengertian-pembelajaranmatematika.html, (diakses Mei 2013)

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikuum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.