HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI 101775 SAMPALI T.A 2011/2012.

(1)

1 S KRIPS I

Hubungan Profesionalisme Guru Dengan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

Kelas V SD Negeri 101775 Sampali

T.A 2011/2012

DIAJUKAN UNTUK MEMEN UHI S ALAH S ATU S YARAT MENDAPATKAN GELAR S ARJAN A

O LEH:

BOYE GURNI NG

108313043

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIMED


(2)

(3)

4

KAT A PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang M aha Esa, atas

segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada

peneliti sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai waktu yang

direncanakan. Adapun judul skripsi ini adalah Hubungan Profesionalisme Guru

Dengan Hasil Belajar Siswa Pada M ata Pelajaran IP S Kelas V SD Negeri 101775

Sampali T.A 2011/2012”

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar sarjana. Selama penyusunan skripsi dan belajar di Fakultas

Ilmu Pendidikan UNIM ED peneliti banyak mendapatkan dukungan baik moral

maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri M edan Bapak Prof.Dr Ibnu Hajar, M .Pd.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIM ED, Bapak Drs. Nasrun, M S

3. Ketua dan Sekretaris jurusan PPSD, Bapak Drs. Khairul Anwar, M .Pd dan

Bapak Drs. Ramli Sitorus, M .Ed.

4. Ibu Dra.Eva Betty Simanjuntak, M .Pd sebagai dosen pembimbing yang

selalu membimbing peneliti dengan penuh kebijaksanaan memberikan

arahan-arahan.

5. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M .Ed, Ibu Dra. Risma Sitohang, M .Pd, dan Ibu

Dra. Piti Singarimbun, M .Pd sebagai penyelaras proposal skripsi,


(4)

5

6. Ibu Ida Eriani S.Pd, kepala sekolah SD Negeri 101775 Sampali, Ibu

Kadance Sihombing guru kelas V-A sekaligus guru bidang studi IPS, dan

semua dewan guru beserta staf SD Negeri 101775 Sampali.

7. Siswa/siswi SD Negeri 101775 Sampali khususnya kelas V-A.

8. Ayahanda tersayang P.Gurning dan Ibunda tercinta N.Simbolon atas

semua kasih sayangnya dan doa kepada peneliti dan dukungan dalam

semua hal yang dibutuhkan peneliti. Aku menyayangi kalian.

9. Kakak dan Abang Ipar Denry Sitanggang atas dukungan dan bantuannya

kepada peneliti.

10.Abang ku satu-satunya Baringin Gurning, terimakasih atas semangatnya

mendukung peneliti.

11.Kakak dan Abang Ipar Cintya Tarigan, atas semua doa dan dukungannya

yang senantiasa sabar menghadapi sikap peneliti.

12.Ponakan-ponakanku yang lucu-lucu, Denry Sitanggang, Tasya Sitanggang,

Petra Hasian Sitanggang dan Cintya Br. Tarigan.

13.Special thanks untuk pacarku tersayang Sri R Sijabat dan Keluarga atas

kesetiaannya menemani dan membantu peneliti dalam menyelesaikan

skripsi ini.


(5)

6

Untuk itu, dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, peneliti

menyampaikan terima kasih, semoga Tuhan Yang M aha Esa memberikan

Rahmat, Kasih serta berkatnya atas segala bantuan yang telah diberikan. Akhir

kata penulis mengucapkan terima kasih

M edan, Juni 2012

Penulis,


(6)

7

DAFTAR IS I

ABS TRAK ... i

KAT A PENGANTAR... ii

DAFTAR IS I... v

DAFTAR T AB EL... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang M asalah………... 1

B. Identifikasi M asalah…….……… 6

C. Batasan M asalah………... 6

D. Rumusan M asalah………. 7

E. Tujuan Penelitian……….. 7

F. M anfaat Penelitian……… 8

BAB II KAJ IAN T EORITIS A. Kerangka Teoritis………. 9

1. Profesionalisme Guru……… 9

1.1.Pengertian Profesionalisu Guru………….………. 9

1.2.Perlunya Guru Profesional……….. 11

1.3.Aspek-aspek Guru Profesional……… 13

1.4.Kriteria Guru Sebagai Profesi………. 22

1.5.Kriteria Guru Profesional……… 23

1.6.Indikator Guru Profesional………. 24

2. Hasil Belajar……….. 27

2.1.Pengertian Hasil Belajar……….. 27

2.2.Hakikat Hasil Belajar……….. 29

2.3.Faktor-Faktor yang M empengaruhi Hasil Belajar……... 32


(7)

8

B. Kerangka konseptual………... 35

C. Hipotesis Penelitian………. 39

BAB III METODOLOGI PEN ELITIAN A. Jenis Penelitian………. 40

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….. 40

C. Variabel Penelitian………... 40

D. Populasi dan Sampel……...………. 41

E. Teknik Pengumpulan Data……….. 41

F. Teknik Analisis Data………... 46

G. Teknik Interpretasi data………... 48

BAB IV HAS IL PENELIT IAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian……….. 51

B. Deskripsi Data... 53

1. Gambaran Umum Keadaan Tenaga Pendidik SD Negeri 101775 Sampali ………... 53

2. Hasil Penelitian... 55

3. Hasil Belajar……… 57

4. Hubungan Profesionalisme Guru Dalam Bidang Studi IPS Dengan Hasil Belajar Sisswa……… 60

C. Analisis Interpretasi Data ... 63

BAB V PENUT UP A. Kesimpulan... 65

B. Saran ... 66

DAFTAR PUS TAKA LAMPIRAN


(8)

9

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Indikator Guru Profesional ... 24

Tabel 2 : Kisi-kisi Angket Guru IPS Profesional... 42

Tabel 3 : Penilaian Perencanaan Pembelajaran (APKG I)………...… 43

Tabel 4 : Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran (APKG II)………. 44

Tabel 5 : Penilaian Aspek Pribadi dan Sosial (APKG III)……….. 45

Tabel 6 : Skor Jawaban Angket Guru IPS Profesional ... 47

Tabel 7 : Klasifikasi Skor Angket Guru Profesional ... 47

Tabel 8 : Interpretasi Sederhana Terhadap Angka Indeks Korelasi “r” product moment ( )……….. 49

Tabel 9: Keadaan Tenaga Pengajar dan Tenaga Administrasi SD Negeri 101775 Sampali……… 53

Tabel 10 :Analisis Item Untuk Skor Angket Profesionalisme Guru dalam Bidang Studi IPS di SD Negeri 101775 Sampali……….. 55

Tabel 11 :Klasifikasi Jumlah Skor Jawaban Siswa dari Angket Profesionalisme Guru……… 56

Tabel 12 :Daftar Nilai Siswa dalam M ata Pelajaran IPS Semester Genap T.A 2011/2012……… 57

Tabel 13 :Klasifikasi dan Kualifikasi Jumlah Nilai Siswa dalam M ata Pelajaran IPS Semester Genap T.A 2011/2012... 59


(9)

10

Tabel 14 :Analisis Korelasi Variabel X (Profesionalisme Guru Dalam Bidang Studi IPS) dan Variabel Y (Hasil Belajar Siswa)... 60


(10)

11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu faktor yang yang mengisi kemajuan bangsa adalah pendidikan, sebab pendidikan merupakan peran penting dalam meningkatkan potensi setiap SDM (Sumber Daya M anusia) untuk menghasilkan tingkat prestasi yang baik. Pendidikan yang mempunyai kulitas tinggi akan menghasilkan SDM yang berkualiatas juga. Akan tetapi sebaliknya, jika pendidikan yang dimiliki tidak berkualitas akan menghasilkan SDM yang berkualitas rendah. Pendidikan merupakan pondasi utama untuk menbangun kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu pendidikan harus dibakali dan dibenahi sejak dari awal.

Sedikitnya terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan pendidikan agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia, yaitu: (1) sarana gedung, (2) buku yang berkualitas, (3) guru dan tenaga kependidikan yang profesional. Sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam pembangunan bidang lain, dan dengan konsep otonomi daerah yang memberikan keleluasaan untuk membangun daerahnya termasuk pendidikan yang didesentralisasikan, pendidikan lebih ditekankan pada relevansi dan efisiensi pendidikan dengan memberdayakan guru yang kreatif, profesional, dan menyenangkan sehingga mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, suasana pembelajaran yang menantang, dan mampu membelajarkan dengan cara yang menyenangkan, seakan-akan sedang berjalan-jalan di mall. Hal ini penting,


(11)

12

terutama karena dalam setiap pembelajaran, guru memiliki peranan yang sangat sentral, baik sebagai perencana, pelaksana, maupun elevator pembelajaran, lebih-lebih di sekolah dasar. Hal ini berarti bahwa kemampuan profesional guru dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan pendidikan secara keseluruhan. Kualitas pembelajaran sangat bergantung pada kemampuan profesional guru, terutama dalam memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik secara efektif, dan efisien.

Syaodih dalam M ulyasah (2008:13) mengemukakan bahwa guru memegang peranan yang sangat penting baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan kurikulum. Lebih lanjut dikemukakannya bahwa guru adalah perencana, pelaksana,dan pengembangan kurikulum bagi kelasnya. Karena guru juga bagian pengembang kurikulum yang terdepan maka guru pulalah yang selalu melakukan evaluasi dan penyempurnaan terhadap kurikulum.

M enyadari hal tersebut, betapa pentingnya untuk meningkatkan aktivitas, kreatifitas, kualitas, dan profesionalisme guru. Hal tersebut lebih nampak lagi dalam pendidikan yang dikembangkan secara desentralisasi sejalan dengan kebijakan otonomi daerah, karena disini guru diberi kebebasan untuk memilih dan mengembangkan materi standar dan kompetensi dasar dan kompetensi dasar sesuai dengan kondisi serta kebutuhan daerah dan sekolah. Simon dan Alexander dalam M ulyasah (2008:13) menyatakan bahwa ada dua kunci penting dari peran guru yang berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik, yaitu jumlah waktu efektif yang digunakan guru untuk melakukan pembelajaran di kelas dan kualitas kemampuan guru. Dalam hal ini, guru hendaknya memiliki standar kemampuan profesional untuk melakukan pembelajaran yang berkualitas.


(12)

13

Kualitas guru dapat ditinjau dari dua segi, dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses guru dinyatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian peserta didik secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. Disamping itu, dapat dilihat dari gairah dan semangat mengajarnya, serta adanya rasa percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, guru dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikannya mampu mengubah perilaku sebagian besar peserta didik kearah penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik. Untuk memenuhi tuntutan tersebut diperlukan berbagai kompetensi pembelajaran.

Pengembangan kualitas guru merupakan suatu proses yang kompleks, dan melibatkan berbagai faktor yang saling terkait. Oleh karena itu, dalam pelaksanaanya tidak hanya menuntut keterampilan teknis dari para ahli terhadap pengembangan kompetensi guru, tetapi harus pula dipahami berbagai faktor yang mempengaruhinya. Sehubungan dengan itu, perlu dilakukan berbagai upaya meningkatkan kualitas guru daalam mengembangkan berbagai aspek pendidikan dan pembelajaran. Hal tersebut lebih terfokus lagi dalam implementasi kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, dengan menejemen berbasis sekolah, dalam konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah. Pelaksanaan berbagai kebijakan tersebut secara benar dan transparan dapat meningkatkan mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan.

Dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi, guru dituntut menjadi ahli penyebar informasi yang baik, karena tugas utamanya antara lain menyampaikan informasi kepada peserta didik. Guru juga berperan sebagai perencana (designer), pelaksana (implementer), dan penilai (evaluator) pembelajaran. Apabila pembelajaran diarahkan untuk memenuhi kebutuhan


(13)

14

pribadi para peserta didik dengan penyediaan ilmu yang tepat dan latihan keterampilan yang mereka perlukan, haruslah ada ketergantungan terhadap materi standar yang efektif dan terorganisasi. Untuk itu diperlukan peran baru dari para guru, mereka dituntut memiliki kereampilan-keterampilan teknis yang memungkinkan untuk mengorganisasikan materi standar serta mengelolanya dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.

Dalam kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi), guru terutama berperan dalam mengembangkan materi standar dan membentuk kompetensi peserta didik. Sehubungan dengan itu, guru harus kreatif, profesional, dan menyenangkan. Guru harus kreatif dalam memilah dan memilih, serta mengembangkan materi standar sebagai bahan untuk membentuk kompetensi peserta didik. Guru harus profesional dalam membentuk kompetensi peserta didik sesuai dengan karakteristik individual masing-masing. Guru juga harus menyenangkan, tidak saja bagi peserta didik, tetapi juga bagi dirinya. Artinya, belajar dan pembelajaran harus menjadi makanan pokok guru sehari-hari, harus dicintai, agar dapat membentuk dan membangkitkan rasa cinta dan nafsu belajar peserta didik. Dalam kondisi dan perubahan yang bagaimanapun dahsyatnya, guru harus tetap guru, jangan terpengaruh oleh isu, dan jangan bertindak terburu-buru. Tidak kompetennya seorang guru dalam penyampaian bahan ajar secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap hasil dari pembelajaran. Karena proses pembelajaran tidak hanya dapat tercapai dengan keberanian, melainkan faktor utamanya adalah kompetensi yang ada dalam pribadi seorang guru. Keterbatasan pengetahuan guru dalam penyampaian materi baik dalam hal metode ataupun


(14)

15

penunjang pokok pembelajaran lainnya akan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran

Dari pengamatan penulis yang dilakukan di lapangan, banyak guru yang belum profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Terutama dalam pelajaran sosial atau bidang studi IPS, guru hanya memberikan buku bacaan tanpa mengembangkan dan mengorganisir pembelajaran tersebut agar mudah dipahami oleh peserta didik. Pada hal pelajaran IPS merupakan pelajaran yang harusnya disajikan dengan berbagai cara dan menggunakan berbagai media agar lebih mudah untuk dipahani siswa. Pembelajaran IP S juga harus dibelajarkan dengan konsep yang utuh, karenya banyak menyangkut kehidupan sosial peserta didik. Disamping itu, guru juga kurang kreatif dalam penyampaian materi IPS, masih menggunakan cara yang monoton yaitu membaca dan menghafal. Dengan cara yang demikian, siswa mudah bosan dan merasa jenuh terhadap pembelajaran tersebut. Hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengambil judul penelitian “Hubungan Profesionalisme Guru Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V S D Negeri 101775 S ampali T.A 2011/2012.”


(15)

16

B. Identifikasi Masalah

Adapun masalah-masalah yang terkait dengan profesionalisme guru dan pembelajaran IPS di kelas, antara lain:

(a) guru kurang memahami cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar dan bagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta didik sesuai dengan kebutuhannya,

(b) guru kurang mampu memahami karakteristik dan kondisi peserta didik agar mampu melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien,

(c) guru kurang mampu memilih alat peraga sederhana untuk memberi kemudahan belajar bagi peserta didik,

(d) kurangnya standar perilaku guru dalam pembelajaran (kejujuran, keterbukaan, demokratis, dan lain-lain),

(e) keadaan yang sedang dialami guru (krisis ekonomi,perasaan terhadap kenaikan gaji) berpengaruh dalam pembelajaran di kelas,

(f) pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran IP S di SD kelas V rendah,

(g) hasil belajar siswa belum memuaskan.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasasi masalah yang dikemukakan di atas dan pertimbangan penulis agar penelitian lebih terarah maka penelitian ini dibatasi pada “Hubungan Profesionalisme Guru Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Negeri 101775 Sampali T.A 2011/2012 ”


(16)

17

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana hubungan profesionalisme guru dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IP S kelas V SD Negeri 101775 Sampali T.A 2011/2012?”.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan:

a. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan profesionalisme guru dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 101775 Sampali T.A 2011/2012.

b. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat profesionalisme guru dalam bidang studi IPS di kelas V SD.

d. Untuk memperoleh gambaran tentang hasil belajar siswa SD kelas V pelajaran IPS.


(17)

18

F. Manfaat Penelitian

M anfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Sebagai bahan masukan bagi para guru untuk dapat meningkatkan profesionalismenya demi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

b. Sebagai bahan masukan untuk para insan yang berperan dalam lembaga kependidikan dalam upaya meningkatkan kualitas guru yang berhubungan langsung terhadap peserta didik.

c. Sebagai pembelajaran bagi para calon guru, terkhusus bagi penulis agar kelak bisa menjadi seorang guru profesional.

d. Sebagai referensi bagi penelitian lebih lanjut tentang profesionalisme guru.


(18)

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari jawaban siswa mengenai profesionalisme guru dalam bidang studi IPS, sebagian besar siswa berpendapat bahwa guru bidang studi IPS SD Negeri 101775 Sampali berada pada kualifikasi tinggi. Sedangkan menurut pendapat sebagian kecil siswa yang lain, guru mempunyai tingkat kompetensi profesional yang sedang. Dengan demikian, sesuai dengan data yang ada, profesionalisme guru dalam bidang studi IPS SD Negeri 101775 Sampali adalah berada pada rata-rata tinggi.

2. Nilai rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 101775 Sampali tergolong tinggi atau baik.

3. Terdapat korelasi positif yang signifikan antara profesionalisme guru dalam bidang studi IPS dengan hasil belajar siswa SD Negeri 101775 Sampali bidang studi IPS. Profesionalisme guru tersebut dapat mempengaruhi prestasi hasil belajar siswa 96%. Adapun 4% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain.


(19)

76

B. Saran

Dalam penelitian pendidikan ini, peneliti ingin memberikan beberapa saran kepada sekolah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah khususnya peningkatan dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan siswa. Adapun saran yang diajukan penulis adalah sebagai berikut:

1. M eskipun dalam penelitian ini menunjukkan bahwa profesionalisme guru berpengaruh/berhubungan terhadap hasil belajar siswa dengan persentase yang tinggi/baik, akan tetapi bukan berarti guru bidang studi IPS maupun siswa merasa puas dengan situasi yang ada. Peneliti mengharapkan, baik guru maupun murid lebih meningkatkan profesionalisme dan hasil belajar yang ada, sehingga hasil pembelajaran akan lebih maksimal.

2. M eskipun hasil belajar siswa dapat dikualifikasikan tinggi/baik, akan tetapi siswa diharapkan lebih meningkatkan hasil belajar baik secara konseptual maupun praktis. Karena khusus dalam bidang studi IPS, penguasaan siswa tidak hanya terbatas kepada penguasaan konsep, melainkan siswa harus mampu mempraktekkan dan menghayatinya. Dengan demikian, apabila hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka tujuan hasil belajar akan lebih optimal.

3. Bagi kepala sekolah atau bidang kurikulum, setelah penelitian ini dilakukan diharapkan pengawasan terhadap guru lebih ditingkatkan. Pembinaan terhadap siswa lebih dimaksimalkan. Karena, tanpa adanya pengawasan yang intens tidak menutup kemungkinan kinerja guru akan menurun. Khusus untuk tenaga pengajar, peneliti berharap bisa lebih meningkatkan kualitasnya baik secara


(20)

77

personal, profesional, maupun secara sosial. Dengan demikian diharapkan akan memberikan iklim pembelajaran yang harmonis dan berkualitas baik secara akademik maupun non akademik.

4. M eskipun dalam penelitian yang dilakukan peneliti tidak memberikan kesimpulan yang negatif, untuk peningkatan kualitas sekolah yang bersangkutan, peneliti berpendapat perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil belajar.


(21)

78

DAFTAR P US TAKA

Dimiyati, dkk (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2009. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.

Jakarta: Bumi Aksara.

http://www.setjen.depdiknas.go.id/prodhukum/dokumen/5212007134511Permen_ 162007.pdf/2008/01/09/.

Kunandar. 2011. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

M ulyasa, E. 2008. Menjai Guru profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Namsa, M . Yunus. 2006. Kiprah Baru Profesi Guru Indonsia Wawasan

Metodologi Pengajaran. Jakarta: Pustaka M apan.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudijono, Anas. 2000. Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Syah, M uhibbin. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Tim Dosen M atematika Universitas Negeri M edan Fakultas Ilmu Pendidikan. 2009. M edan. Bahan Ajar Statistik 2009.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan


(22)

79

Usman, M . Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Yamin, M artinis. 2007. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada Press.


(1)

18 F. Manfaat Penelitian

M anfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Sebagai bahan masukan bagi para guru untuk dapat meningkatkan profesionalismenya demi meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

b. Sebagai bahan masukan untuk para insan yang berperan dalam lembaga kependidikan dalam upaya meningkatkan kualitas guru yang berhubungan langsung terhadap peserta didik.

c. Sebagai pembelajaran bagi para calon guru, terkhusus bagi penulis agar kelak bisa menjadi seorang guru profesional.

d. Sebagai referensi bagi penelitian lebih lanjut tentang profesionalisme guru.


(2)

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari jawaban siswa mengenai profesionalisme guru dalam bidang studi IPS, sebagian besar siswa berpendapat bahwa guru bidang studi IPS SD Negeri 101775 Sampali berada pada kualifikasi tinggi. Sedangkan menurut pendapat sebagian kecil siswa yang lain, guru mempunyai tingkat kompetensi profesional yang sedang. Dengan demikian, sesuai dengan data yang ada, profesionalisme guru dalam bidang studi IPS SD Negeri 101775 Sampali adalah berada pada rata-rata tinggi.

2. Nilai rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 101775 Sampali tergolong tinggi atau baik.

3. Terdapat korelasi positif yang signifikan antara profesionalisme guru dalam bidang studi IPS dengan hasil belajar siswa SD Negeri 101775 Sampali bidang studi IPS. Profesionalisme guru tersebut dapat mempengaruhi prestasi hasil belajar siswa 96%. Adapun 4% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain.


(3)

76 B. Saran

Dalam penelitian pendidikan ini, peneliti ingin memberikan beberapa saran kepada sekolah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sekolah khususnya peningkatan dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan siswa. Adapun saran yang diajukan penulis adalah sebagai berikut:

1. M eskipun dalam penelitian ini menunjukkan bahwa profesionalisme guru berpengaruh/berhubungan terhadap hasil belajar siswa dengan persentase yang tinggi/baik, akan tetapi bukan berarti guru bidang studi IPS maupun siswa merasa puas dengan situasi yang ada. Peneliti mengharapkan, baik guru maupun murid lebih meningkatkan profesionalisme dan hasil belajar yang ada, sehingga hasil pembelajaran akan lebih maksimal.

2. M eskipun hasil belajar siswa dapat dikualifikasikan tinggi/baik, akan tetapi siswa diharapkan lebih meningkatkan hasil belajar baik secara konseptual maupun praktis. Karena khusus dalam bidang studi IPS, penguasaan siswa tidak hanya terbatas kepada penguasaan konsep, melainkan siswa harus mampu mempraktekkan dan menghayatinya. Dengan demikian, apabila hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka tujuan hasil belajar akan lebih optimal.

3. Bagi kepala sekolah atau bidang kurikulum, setelah penelitian ini dilakukan diharapkan pengawasan terhadap guru lebih ditingkatkan. Pembinaan terhadap siswa lebih dimaksimalkan. Karena, tanpa adanya pengawasan yang intens tidak menutup kemungkinan kinerja guru akan menurun. Khusus untuk tenaga pengajar, peneliti berharap bisa lebih meningkatkan kualitasnya baik secara


(4)

77

personal, profesional, maupun secara sosial. Dengan demikian diharapkan akan memberikan iklim pembelajaran yang harmonis dan berkualitas baik secara akademik maupun non akademik.

4. M eskipun dalam penelitian yang dilakukan peneliti tidak memberikan kesimpulan yang negatif, untuk peningkatan kualitas sekolah yang bersangkutan, peneliti berpendapat perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil belajar.


(5)

78

DAFTAR P US TAKA

Dimiyati, dkk (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2009. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.

http://www.setjen.depdiknas.go.id/prodhukum/dokumen/5212007134511Permen_ 162007.pdf/2008/01/09/.

Kunandar. 2011. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

M ulyasa, E. 2008. Menjai Guru profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Namsa, M . Yunus. 2006. Kiprah Baru Profesi Guru Indonsia Wawasan Metodologi Pengajaran. Jakarta: Pustaka M apan.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudijono, Anas. 2000. Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Syah, M uhibbin. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Tim Dosen M atematika Universitas Negeri M edan Fakultas Ilmu Pendidikan. 2009. M edan. Bahan Ajar Statistik 2009.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan


(6)

79

Usman, M . Uzer. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Yamin, M artinis. 2007. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada Press.


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA PETA TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 GUNUNG REJO KECAMATAN WAY LIMA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 15 52

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU IPS DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

0 5 53

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI ORANG TUA DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI 4 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 18 52

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEBIASAAN MEMBACA SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 17 67

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 52

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 15 53

HUBUNGAN ANTARA BUDI PEKERTI DENGAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN SUKOHARJO

0 13 216

HUBUNGAN ANTARA MINAT BACA DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

2 21 175

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS

0 1 9

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn PADA SISWA SDN KELAS V

0 0 12