HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEBIASAAN MEMBACA SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(1)

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEBIASAAN MEMBACA SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA

SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh

Mohammad Sainer

Masalah penelitian ini adalah prestasi belajar IPS yang masih rendah, motivasi belajar yang rendah dan kebiasaan membaca yang masih rendah pada siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan hubungan antara motivasi belajar dengan Prestasi belajar IPS, hubungan antara kebiasaan membaca dengan prestasi belajar IPS dan hubungan antara motivasi belajar dan kebiasaan membaca secara bersama-sama dengan prestasi belajar IPS.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas V yang berada di SD Negeri Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Selanjutnya teknik pengambilan sampel adalahProbability Sample dengan mengunakan dua tahapan yaituCluster Sampling (Area Sampling) danSimple Random Samplingdimana sampel diambil sebanyak 99 siswa dari tiga SD Negeri yang berada dalam satu lingkungan Kelurahan Kampung Baru Raya. Variabel bebas adalah motivasi belajar (x₁) dan kebiasaan membaca (x₂) sedangkan variable terikatnya adalah prestasi belajar IPS (y).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS dengan koefisien korelasi r sebesar 0,968; (2) terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca dengan prestasi belajar IPS dengan koefisien korelasi r sebesar 0,819; (3) terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan kebiasaan membaca secara bersama-sama dengan prestasi belajar IPS dengan koefisien korelasi R sebesar 0,967.


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

RIWAYAT HIDUP

Mohammad Sainer dilahirkan di Bandar Lampung tanggal 16 Maret 1992, anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan bapak Sardjono dan ibu Istiati dengan satu kakak perempuan yang bernama Savitri Staravia dan satu adik laki-laki yang bernama Muhammad Harvest Mutaqin.

Pendidikan yang pernah penulis tempuh adalah Taman Kanak-Kanak Al-Azhar 2 Way Halim tahun 1997/1998, Sekolah Dasar Al-Azhar 1 Bandar Lampung pada tahun 1998-2004, Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Bandar Lampung pada tahun 2004-2007, dan Sekolah Menengah Atas Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun 2007-2010.

Pada Tahun 2010 penulis tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar melalui jalur UML. Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi Amud HIMAJIP 2010/2011, Kepala Bidang Ilmu Pendidikan HIMAJIP 2011/2012, Wakil Ketua Umum HIMAJIP 2012/2013 dan Ketua MMJ IP X HIMAJIP 13/14. Pada semester tujuh, penulis melaksanakan Kegiatan Kerja Nyata (KKN) di desa Negeri Ratu Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SDN Negeri Ratu Kec. Batu Brak Kab. Lam-Bar.


(7)

Kerjakan apa yang bisa dikerjakan selagi masih

didalam batas kemapuan kita serta yakin bahwa

kita mampu untuk melaksanakannya, jangan

lupa untuk selalu jujur dan rendah diri

Takdir manusia sudah disiapkan sejak dalam

kandungan, tetapi jalan hidup dan kesuksesan adalah

pilihan yang harus ditentukan

Jangan mempersulit diri sendiri, karena hidup ini

untuk dinikmati bukan untuk menjadi beban


(8)

PERSEMBAHAN

Segala Puji bagi Allah SWT, atas Rahmat dan Nikmat yang tak

terhitung. Shalawat dan Salam kepada Rasulullah Muhammad

SAW

Kupersembahkan karya ini dengan keikhlasan hati dan

mengharap Ridho Allah SWT, sebagai tanda bakti dan cinta

kasihku kepada:

Ibu dan Babe yang telah menjaga, mengasuh, mendidik,

membimbing dan selalu mendoakan serta mencurahkan

kasih sayangnya dengan pengorbanan yang tulus dan ikhlas

demi kebahagiaan dan keberhasilanku. Sungguh aku tak

akan pernah bisa membalas itu semua dengan sempurna.

Mbak dan adikku yayuk Empit dan Empes yang telah

memberikan dukungan selama ini dan seluruh keluarga

besarku.

Para Guru dan Dosen yang telah berjasa memberikan

bimbingan dan ilmu yang sangat berharga melalui ketulusan

dan kesabaranmu.

Semua Sahabat yang begitu tulus menyayangiku dengan segala

kekuranganku.

Seseorang yang kelak menjadi pendamping hidup peneliti.

Almamater tercinta


(9)

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menye-lesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Kebiasaan Membaca Siswa dengan Prestasi Belajar IPS Kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Ajaran 20013/2014”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas

Lam-pung beserta staff dan jajarannya yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung telah memberikan pengarahan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Lampung.

4. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Pd., selaku Pembimbing I atas kesediaannya memberikan bimbingan, motivasi, ilmu yang berharga, saran, dan kritik baik selama penyusunan skripsi sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.


(10)

5. Ibu Dra. Erni Mustakim, M.Pd., selaku Pembimbing II atas kesediaannya memberikan bimbingan, motivasi, ilmu yang berharga, saran, dan kritik baik selama penyusunan skripsi sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Bapak Drs. Nazaruddin Wahab, M.Pd., selaku pembahas yang telah memberikan saran dan kritik kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, motivasi, dan pandangan hidup yang baik kepada penulis. 8. Bapak M. Sufiuddin, SH., selaku Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan

Labuhan Ratu Bandar Lampung yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian.

9. Ibu Dra. Hj. Megawati, selaku Kepala SD Negeri 1 Kampung Baru Bandar Lampung yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian.

10. Ibu Ratna Aini, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala SD Negeri 2 Kampung Baru Bandar Lampung yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian. 11. Bapak Ersati Mukhtar, AMa, Pd., selaku Kepala SD Negeri 3 Kampung Baru

Bandar Lampung yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian. 12. Ibu Umi Atiyah, Ibu Nurlela dan Ibu May. selaku Wali kelas untuk kelas V

yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian.

13. Bapak dan ibu tercinta, adik-adikku tersayang, serta keluarga besarku yang selalu menyayangi, mendo’akan, dan selalu memberikan dukungan moril dan materil untuk kesuksesanku.

14. Kak Agus Purwanto (BK ’07), kak Idrus Afandi (PENJAS ’07), mbk Shifa (BK ’09), mbk Ferlista (BK ’09) dan Yuni (BK ’09) yang selama ini menjadi


(11)

yang selama ini terjalin semoga selalu terjaga.

15. Sahabat seperjuangan di PGSD Kampus 2010 yaitu Aii, Anisa, Sule, Cica, Dewi, Indah, Lutfi, Yeni, Yosi, Ibnu, Risa, Devy, Tantie, Dwi Indah, Marina, winda, Ncum, Bang Nio, Reni, Ria, Rika, Mul, Ning, Linda, Lady, Pindo, Ceppy, Vina, Rahmad, Imam, Mang Dedi, dan teman-teman PGSD UPP METRO. Semoga kekeluargaan kita akan terus terjalin.

16. Teman-teman KKN desa Negri Ratu dan PPL SDN Negeri Ratu Batu Brak. 17. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan (HIMAJIP),

tetap semangat kita harus bisa pokoknya terus berkarya SEMANGAT PERUBAHAN..!!!

18. Adik tingkat 2011 sampai 2013 PGSD UPP Kampus, dijaga tali persudaraannya setiap angkatan begitu juga dengan PGSD yang di Metro. 19. Teman-teman Futsal Venom FC. dan Sepak Bola Way Halim FC.

20. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala di sisi Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.

Bandar Lampung, Juni 2014 Penulis,


(12)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ...xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ...1

1.2. Identifikasi Masalah ...6

1.3. Pembatasan Masalah ...7

1.4. Rumusan Masalah ...8

1.5. Tujuan Penelitian...8

1.6. Kegunaan Penelitian...9

1.6.1. Kegunaan Teoritis ...9

1.6.2. Kegunaan Praktis...9

1.7. Ruang Lingkup Penelitian ...10

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. IPS ...11

2.2. Prestasi Belajar ...13

2.3. Motivasi Belajar ...18

2.4. Kebiasaan Membaca...22

2.5. Kerangka Pikir...24

2.6. Hipotesis Penelitian ...27

III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian...28

3.2. Populasi, Sampel Teknik Pengambilan Sampel ...29

3.2.1. Populasi Penelitian ...29

3.2.2. Sampel Penelitian ...30


(13)

xiv

3.3.3. Variabel Kebiasaan Membaca...36

3.4. Metode Pengumpulan Data ...37

3.5. Uji Persyaratan Instrumen ...38

3.5.1. Uji Validitas Angket...38

3.5.2. Uji Reliabilitas Angket ...39

3.6. Teknik Analisis Data ...41

3.7. Pengujian Hipotesis ...42

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...48

4.1.1. SD Negeri 1 Kampung Baru ...48

4.1.1.1. Visi Misi Tujuan Sekolah...48

4.1.1.2. Identitas Sekolah ...49

4.1.1.3. Keadaan Siswa ...50

4.1.2. SD Negeri 2 Kampung Baru ...50

4.1.2.1. Visi Misi Tujuan Sekolah ...50

4.1.2.2. Identitas Sekolah...52

4.1.2.3. Keadaan Siswa ...52

4.1.3. SD Negeri 3 Kampung Baru ...53

4.1.3.1. Visi Misi Tujuan Sekolah ...53

4.1.3.2. Identitas Sekolah...54

4.1.3.3. Keadaan Siswa ...55

4.2. Deskripsi Data Penelitian ...55

4.2.1. Data Motivasi Belajar...56

4.2.2. Data Kebiasaan Membaca ...57

4.2.3. Data Prestasi Belajar IPS...58

4.3. Hasil Uji Persyaratan Instrumen...59

4.3.1. Uji Validitas Angket...60

4.3.2. Uji Reliabilitas Angket...61

4.4. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ...62

4.4.1. Pengujian Hipotesis Pertama...62

4.4.2. Pengujian Hipotesis Kedua ...63

4.4.3. Pengujian Hipotesis Ketiga ...64

4.5. Pembahasan Penelitian ...67

V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan...71

5.2. Saran ...72

DAFTAR PUSTAKA...74


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Nilai Asli UAS Mata Pelajaran IPS ... 5

3.1. Jumlah Seluruh Siswa kelas V di SD Negeri di Kec. Labuhan Ratu .... 30

3.2. Jumlah Seluruh Siswa kelas V di SD Negeri di Kel. K. Baru ... 32

3.3. Perhitungan Jumlah Sample Berdasarkan Masing-masing Sekolah ... 33

4.1. Jumlah Siswa SD Negeri 1 Kampung Baru... 50

4.2. Jumlah Siswa SD Negeri 2 Kampung Baru... 53

4.3. Jumlah Siswa SD Negeri 3 Kampung Baru... 55

4.4. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar kelas V SD Negeri ... 56

4.5. Distribusi frekuensi Kualitatif Motivasi Belajar... 57

4.6. Distribusi Frekuensi Kebiasaan Membaca kelas V SD Negeri ... 58

4.7. Distribusi Frekuensi Kualitatif Kebiasaan Membaca ... 58

4.8. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar IPS ... 59

4.9. Distribusi Frekuensi Kualitatif Prestasi Belajar IPS... 59

4.10. Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar (X1) ... 60

4.11. Hasil Uji Validitas Angket Kebiasaan Membaca (X2) ... 61

4.12. Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi Belajar (X1) ... 61

4.13. Hasil Uji Reliabilitas Angket Kebiasaan Membaca (X2) ... 62

4.14. Hasil Perhitungan Analisis H1... 63

4.15 Hasil Perhitungan Analisis H2... 64


(15)

(16)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu bangsa. Karena melalui pendidikan dapat tercipta generasi yang cerdas, berwawasan, terampil dan berkualitas, yang diharapkan dapat menjadi generasi-generasi yang dapat memberi perubahan bangsa menuju kearah yang lebih baik. Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang dituangkan dalam UU nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu :

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermaktabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Sisdiknas, 2003: 5).

Upaya membawa peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut maka, keterampilan tenaga pendidik dalam proses pembelajaran secara berencana, bertahap dan berkesinambungan perlu ditingkatkan. Sehingga dalam mengembangkan potensi peserta didik dapat tercapai dan juga proses transfer ilmu dapat berjalan secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, disamping itu paradigma tentang pembelajaran IPS di sekolah dasar yang idealnya adalah berpusat pada aktivitas, melibatkan keseluruhan aspek fisik emosional, multi indarawi, fleksibel, gembira dan adanya kerjasama antar siswa untuk


(17)

mendapatkan prestasi belajar yang baik. Peran guru saat ini khususnya pada guru kelas V SD Negeri yang berada di dalam wilayah Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung yang lebih bersifat fasilitator dan pendamping dalam proses pembelajaran, tidak sebagai orang yang serba tahu tentang materi pembelajaran namun kenyataanya peran guru saat ini masih sangat mendominasi dalam proses pembelajaran dan kurang melibatkan atau mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi berpusat pada guru.

Pengajaran IPS yang monoton akan membuat siswa menjadi bosan dan jenuh akan belajar IPS karena guru selalu mengawali pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan mengakhiri pembelajaran dengan memberikan latihan sebenarnya banyak sumber, metode dan penunjang dalam pembelajaran IPS khususnya sehingga untuk membuat suasana pembelajaran IPS menjadi menyenangkan dan efektif. Dimana salah satu penunjang pelajaran ini adalah buku paket yang menuntut siswa untuk memiliki kebiasan membaca guna dapat memahami materi pelajaran dengan baik, namun sekarang ini banyak siswa yang malas untuk melakukan aktivitas dalam membaca atau memiliki kebiasaan membaca buku yang rendah saat di sekolah maupun saat di rumah dan menganggap pelajaran IPS hanya sebagai hafalan. Inilah yang membuat sifat menganggap remeh pelajaran IPS yang materi pembelajaranya monoton dan membosankan.

Menurut fakta diatas untuk memperbaiki sistem penyelenggaraa pendidikan di sekolah terutama semua sekolah dasar negeri yang ada di dalam kecamatan Labuahan Ratu Bandar Lampung mengacu pada UU No. 20 tahun 2005 tentang


(18)

3

Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 Standarisasi Pendidikan Nasional dan Peraturan Menteri No. 22, 23 dan 24 tahun 2006.

Guru saat ini semestinya mewujudkan proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dan kreatif, mengingat budaya pembelajaran konvensional atau menggunakan metode pembelajaran yang biasa-biasa saja seperti ceramah saja, diskusi biasa tanpa mengunakan strategi pembelajaran aktif serta menambahkan metode-metode yang lain atau adanya permainan/games disela pembelajaran yang membuat anak tidak jenuh dan bosan. Umumnya masih terus berjalan dalam pola belajar siswa sejak memasuki bangku sekolah dasar maka, sebaiknya kita sebagai pendidik segera meninggalkan budaya pembelajaran seperti itu. Sebagai fasilitator guru harus mempunyai banyak kecakapan dalam memilih strategi, media, alat dan sumber belajar. Karena pada kenyataannya siswa mempunyai cara belajar yang berbeda-beda, ada siswa yang lebih senang berdiskusi dan ada juga siswa yang senang peraktek langsung. Inilah yang sering disebut dengan gaya belajar sehingga untuk membantu siswa dengan maksimal dalam belajar, maka kesenangan dalam belajar itu sebisa mungkin diperhatikan oleh guru untuk mengakomodir kebutuhan tersebut yaitu dengan menggunakan variasi strategi dalam pembelajaran yang beragam. Kemudian media alat berfungsi sebagai penyalur untuk memberikan kemudahan kepada siswa untuk memahami suatu meteri pelajaran. Selanjutnya sumber belajar dapat diartikan sebagai satu set bahan atau situasi yang diciptakan untuk menunjang siswa belajar, seperti sumber belajar buku pelajaran yang tentunya tepat sesuai dengan karakteristik dan tingkat kelas sebagai penunjang pembelajaran IPS di sekolah dasar. Selain itu suasana


(19)

dalam pembelajaran IPS harus benar-benar kondusif agar siswa termotivasi dan mempunyai aktivitas kebiasaan membaca dalam proses pembelajaran.

Prestasi belajar IPS di sekolah dasar negeri pada wilayah Kecamatan Labuhan Ratu yang baik tidak akan tercapai secara maksimal apabila siswa tidak memiliki motivasi belajar, khususnya di sekolah dasar karena keadaan di lapangan tentang motivasi belajar siswa masih sangat kurang yang diberikan oleh guru, sehingga rendahnya motivasi belajar dalam mata pelajaran IPS adalah masalah yang terjadi pada sekolah dasar negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung khususnya pada kelas V yang sampai saat ini belum terpecahkan. Beberapa metode atau strategi pembelajaran yang berbasis kelompok telah diujicobakan, namun hasilnya masih kurang memuaskan. Siswa lain hanya mengandalkan hasil pekerjaan temannya ketika diadakan diskusi kelas, maka siswa yang aktif melakukan presentasi, berani mengemukakan pendapatnya dan mejawab pertanyaaan dan hanya beberapa siswa aktif yang mengerjakan tugas kelompok.

Itulah hasil temuan-temuan yang diperoleh dari survei pada penelitian pendahuluan yang sekaligus ketika melakuan observasi Program Pengenalan Proses Pembelajaran Kompetensi Akademik (P4KA) disalah satu SD Negeri yang berada di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung, ini menjadi indikasi bahwa faktor yang membuat prestasi belajar IPS oleh siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung masih rendah. Ditambah dengan bukti dari nilai asli ujian akhir semester ganjil pada mata pelajaran IPS tahun pelajaran 2013/2014, seperti tabel berikut:


(20)

5

Table 1.1 Nilai Asli Ulangan Akhir Semester (UAS) Mata Pelajaran IPS oleh Siswa kelas V di semua SD Negeri Kecamatan Labuhan Ratu No. Nama Sekolah Nilai Rata-rata

IPS 1. SD Negeri 1 Labuhan Ratu 6,20 2. SD Negeri 2 Labuhan Ratu 5,90 3. SD Negeri 3 Labuhan Ratu 5,86 4. SD Negeri 4 Labuhan Ratu 5,00 5. SD Negeri 1 Kampung Baru 5,40 6. SD Negeri 2 Kampung Baru 5,82 7. SD Negeri 3 Kampung Baru 5,68 8. SD Negeri 1 Sepang Jaya 5,26 9. SD Negeri 2 Sepang Jaya 6,00

Sumber: Wali kelas V SD negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prestasi belajar IPS di kelas V SD Negeri Kecamatan Labuha Ratu yang masih rendah, nilai yang diperoleh siswa apabila dirata-ratakan belum ada yang mencapai KKM. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh kebanyakan masing-masing SD Negeri Kecamatan Labuha Ratu yaitu >65. Kemudian pada observasi awal peneliti selanjutnya melakukan wawancara terhadap beberapa siswa kelas V yang ada di kecamata Labuhan Ratu yaitu SD Negeri 2 Kampung Baru dan SD Negeri 1 Labuhan Ratu Bandar Lampung pada bulan Desember 2013, tidak sedikit siswa menyatakan bahwa mata pelajara IPS membosankan, kurang menarik dan membuat jenuh karena banyaknya hafalan serta harus selalu membaca buku paket pelajaran. Sehingga selanjutnya yang peneliti perkirakan adanya hubungan dengan prestasi belajar IPS adalah kebiasaan siswa dalam membaca. Kebiasaan merupakan sebuah aktivitas, kegiatan, kegemaran atau kebutuhan seseorang yang harus dilaksanakan, sedangkan diketahui kebiasaan siswa dalam membaca masih rendah. Memang dalam kenyataan di lapangan demikian masih banyak siswa yang kurang rajin atau malas untuk membaca buku.


(21)

Inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian guna mengetahui adakah hubungan motivasi belajar dan kebiasan membaca siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas V di SD Negeri Kecamatan Labuhan Ratu. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul “Hubungan AntarMotivasi Belajar dan Kebiasaan Membaca Siswa Dengan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Peran guru yang masih mendominasi dalam proses pembelajaran IPS di dalam kelas. Seperti dalam pembelajaran di kelas sejak awal jam pembelajaran dimulai hingga akhir pembelajaran guru tidak menjadi fasilitator siswa tetapi dalam pembelajaran guru hanya menjelaskan dan memerintahkan siswanya untuk mengerjakan latihan sehingga pembelajaran berpusat pada guru.

2. Guru kurang melibatkan atau mengikut sertakan siswanya dalam proses pembelajaran IPS. Seperti dalam pembelajaran di kelas guru sering hanya mengunakan metode ceramah jarang mencoba mengunakan metode atau strategi yang lain yang membuat siswa lebih aktif.

3. Kurangnya kecakapan guru dalam pemilihan strategi, media alat dan sumber belajar.

4. Monotonnya proses pembelajaran IPS yang membuat siswa menjadi bosan. Seperti dalam pembelajaran di kelas guru dalam pemilihan strategi, media


(22)

7

alat dan sumber belajar yang kurang pas sehinga tidak membuat siswa tertarik dan aktif dalam pembelajaran.

5. Rendahnya motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung dalam mata pelajaran IPS.

6. Persepsi siswa yang menganggap pelajaran IPS membosankan dan hanya hafalan serta selalu membaca.

7. Prestasi belajar IPS di kelas V SD Negeri Kecamatan Labuha Ratu yang masih rendah, nilai yang diperoleh siswa apabila dirata-ratakan belum mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah yaitu >65.

8. Kebiasaan membaca siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung yang masih rendah.

1.3. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini masalah dapat dibatasi pada.

1. Rendahnya motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung dalam mata pelajaran IPS.

2. Prestasi belajar IPS di kelas V SD Negeri Kecamatan Labuha Ratu yang masih rendah, nilai yang diperoleh siswa apabila dirata-ratakan belum mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah yaitu >65.

3. Kebiasaan membaca siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung yang masih rendah.


(23)

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014?

2. Apakah ada hubungan antara kebiasaan membaca siswa dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014?

3. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dan kebiasaan membaca siswa secara bersama-sama dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan antara.

1. Motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Kebiasaan membaca siswa dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Motivasi belajar dan kebiasaan membaca siswa secara bersama-sama dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.


(24)

9

1.6. Kegunaan Penelitian

1.6.1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi guru dan calon guru dalam mengetahui keadaan siswa dalam pembelajaran, khususnya hubungan antara motivasi belajar dan kebiasaan membaca siswa dengan prestasi belajar IPS sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

1.6.2. Kegunaan Praktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan serta pengetahuan kepada guru dan sekolah dalam kaitannya dengan kegiatan belajar dan pembelajaran IPS di sekolah SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung.

2. Agar siswa lebih meningkatkan motivasi belajar dan kebiasaan membacanya bukan hanya pada mata pelajaran IPS saja, tetapi juga pada mata pelajaran yang lainnya di sekolah SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung.

3. Memberikan informasi dan masukan bagi para peneliti berikutnya yang ingin melakukan penelitian dibidang pendidikan.


(25)

1.7. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah mencakup hal-hal sebagai berikut. 1. Ruang lingkung objek

Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Ruang lingkup subjek

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. 3. Ruang lingkup tempat penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian adalah SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung.

4. Ruang lingkup waktu penelitian

Ruang lingkup waktu penalitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2013/2014.


(26)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. IPS

IPS merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan lingkungan sosial siswa. Bidang kajian ilmu yang dipelajari dalam IPS pada jenjang Sekolah Dasar (SD) meliputi materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Menurut A. Kosasih Djahri dalam Sapriya (2006: 7) IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan progam pengajaran pada tingkat persekolahan.

Selanjutnya Menurut Muhammad Nu’man Somantri dalam Sapriya (2006: 7) pendidikan IPS adalah penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideology negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat dasar dan menengah.

Menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan


(27)

untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa IPS adalah penyederhanaan dari disiplin ilmu-ilmu sosial, mengakaji tentang fakta dan isu-isu sosial yang berhubungan dengan lingkungan sekitar. Melalui mata pelajaran IPS siswa diarahkan menjadi warga Negara Indonesia yang baik dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Tujuan merupakan segala sesuatu atau keinginan yang hendak dicapai. Dalam permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi menyatakan bahwa Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Menurut Hasan dalam Sapriya, dkk., (2006: 5) tujuan pendidikan IPS dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu pengembangan intelektual siswa, pengembangan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa, serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi. Selanjutnya menurut Martorella dalam Sapriya, dkk., (2006: 8) mengemukakan tujuan utama dari pembelajaran IPS di SD adalah untuk mengembangkan pribadi “warga negara yang baik” (good citizen).


(28)

13

Sedangkan Sapriya (2006: 133) menyatakan bahwa tujuan IPS yaitu (a) mengajarkan konsep-konsep dasar sejarah, sosiologi, antropologi, ekonomi, dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis, dan psikologis, (b) mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inkuiri,problem solving, dan keterampilan sosial, (c) membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, dan (d) meningkatkan kerja sama dan kompetensi dalam masyarakat yang heterogen baik secara nasional maupun global.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mendidik para siswa agar prestasi belajar siswa meningkat dengan mengembangkan keterampilan-keterampilan sebagai bekal untuk memecahkan segala persoalan dalam kehidupan bermasyarakat. Keterampilan tersebut meliputi, keterampilan berpikir kritis, meningkatkan keterampilan bekerjasama dengan teman, dan meningkatkan berpikir kreatif. Selain itu tujuan pembelajaran IPS bertujuan untuk mengembangkan pribadi warga negara yang baik.

2.2. Prestasi Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk mengubah perilakunya. Dengan demikian, hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar, perubahan yang diharapkan adalah perubahan ke arah yang positif atau yang lebih baik.

Perubahan dalam belajar terjadi secara sadar, terus-menerus, bersifat positif, aktif, bertujuan, dan mencangkup seluruh aspek kehidupan. Belajar sebagai sebuah


(29)

aktivitas, sehingga belajar sangat dipengaruhi faktor intern dan faktor ekstern diri seseorang. Faktor intern berupa kesehatan, cacat tubuh, inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif atau tujuan, kesiapan, kecakapan dan kelelahan baik berupa jasmani atau rohani. Faktor ekstern berupa cara orang tua mendidik, perhatian orang tua, relasi antara anggota keluarga, keadaan ekonomi keluarga, suasana tempat belajar, cara guru mengajar, kurikulum, relasi siswa dengan guru, relasi antar siswa, peraturan sekolah, media belajar, waktu belajar, media masa, dan bentuk kehidupan masyarakat di sekitarnya. Jadi, belajar adalah sebuah proses seseorang untuk merubah prilaku, pengetahuan, pola pikir atau sudut pandang, wawasan, dan kendali diri kearah yang lebih baik, serta terjadi pada siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.

Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara siswa dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU Sisdiknas, 2003). Rumusan itu menunjukan bahwa siswa tidak dapat dikatakan telah belajar karena berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar. Ada hal penting yang harus dipenuhi agar terjadi kegiatan belajar. Hal itu adalah adanya interaksi antara pelajar (learner) dengan sumber belajar. Tanpa terpenuhi syarat itu, mustahil kegiatan belajar akan terjadi. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar dan memberikan prestasi belajar pada para siswa.

Kata prestasi belajar berasal dari bahasa belanda “prestatile” kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha. Kata ini banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan lain seperti olah raga, kesenian dan pendidikan. Di dalam lingkup pendidikan setiap jangka waktu tertentu, diadakan


(30)

15

suatu tes untuk mengetahui tingkap penyerapan siswa terhadap bahan pelajaran yang telah diberikan. Berdasarkan hasil tersebut selanjutnya guru mengadakan penilaian terhadap prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dalam proses pembelajarannya. Dari hasil evaluasi tersebut, seharusnya guru akan memberikan penilaian terhadap prestasi belajar yang dicapai setiap siswa.

Badudu (2003: 258) Prestasi merupakan hasil yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau sudah diusahakan siswa dari proses pembelajaran dalam waktu tertentu. Sedangkan menurut Hamalik (2007: 28) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan dan perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara tingkah laku yang baru sebagai hasil dari pengalaman.

Menurut pendapat Djamarah, (2008: 54) prestasi belajar pada hakekatnya adalah hasil akhir dari sebuah proses belajar. Untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik biasanya dilakukan evaluasi terhadap materi belajar yang telah diberikan. Seberapa besar peserta didik mampu memberikan feed back dari setiap evaluasi yang diberikan oleh pendidik.

Selanjutnya Nasution (2004: 54) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dalam berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum memenuhi target dalam kriteria tersebut.


(31)

Prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar mengajar yang dipengaruhi juga oleh penguasaan konsep awal. Seperti halnya juga mata pelajaran IPS, untuk menguasai konsep yang lebih tinggi tingkat kesukarannya, harus dikuasai terlebih dahulu konsep awal yang merupakan dasar bagi pelajaran yang akan dipelajari.

Prestasi belajar merupakan gambaran dari penguasaaan kemampuan para peserta didik sebagai mana telah ditetapkan untuk suatu pelajaran tertentu. Setiap usaha yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran baik oleh guru sebagai pengajar, maupun oleh peserta didik sebagai pelajar bertujuaan untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. Dimyati (2002: 36) prestasi belajar adalah prestasi yang ditunjukan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru.

Dikemukakan oleh Slameto (2003: 54) fakto-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:

1. Faktor intern

Yaitu faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern terdiri dari:

a. Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh).

b. Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan).


(32)

17

2. Faktor ekstern

Yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern terdiri dari:

a. Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, penegrtian orang tua, dan latar belakang kebudayaan).

b. Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah).

c. Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat,mass media, teman bergaul, dan betuk kehidupan masyarakat).

Selain faktor-faktor tersebut di atas, menurut Nasution (2004: 50) prestasi belajar juga dipengaruhi oleh kecakapan dan ketangkasan belajar yang berbeda secara individual. Walaupun demikian, kita dapat membentuk anak dengan memberi petunjuk-petunjuk itu dengan sendirinya akan menjamin sukses anak dalam belajar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah pencapaian hasil belajar siswa berupa nilai yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diberikan guru kepada siswa melalui evaluasi atau penilaian pada suatu mata pelajaran termasuk mata pelajaran IPS. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa mencakup penilaian penguasaan, baik yang besifat kognitif, afektif, maupun psikomotor.


(33)

2.3. Motivasi Belajar

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorang, perubahan tersebut dapat dilihat dari aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Menurut Witheringthon dalam Hanafiah (2010: 7) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang manifestasikan sebagai pola-pola respons baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan.

Sedangkan Djamarah (2006: 10) menyatakan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan, artinya tujuan belajar adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organise atau pribadi. Selanjutnya Hamalik (2008: 154) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku seseorang yang diperoleh dari hasil pengalaman dan latihan terus menerus, perubahan tersebut diantaranya meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Motivasi adalah suatu stimulus atau dorongan dari dalam maupun dari luar siswa untuk belajar secara aktif. Menurut Fathurrohman (2010: 19) menyatakan bahwa motivasi berpangkal dari kata “motif”, yang dapat diartikan sebagai daya


(34)

19

penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.

Sedangkan Uno (2007: 23) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.

Menurut Hanafiah (2010: 26) motivasi belajar adalah kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Motivasi yang ada dalam diri seorang siswa dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai dengan fungsi motivasi menurut Hanafiah (2010: 26) menyatakan bahwa motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak atau dorongan internal maupun eksternal pada seorang siswa untuk melakukan suatu perubahan baik kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan adanya perubahan tersebut diharapkan prestasi belajar siswa lebih meningkat.


(35)

Motivasi dikatakan sebagai dorongan dalam diri individu untuk melakukan berbagai aktivitas. Motivasi sangat dibutuhkan demi tercapainya tujuan dalam proses pembelajaran, hal tersebut dapat dilihat dari fungsi motivasi. Adapun fungsi motivasi dalam pembelajaran, menurut Hanafiah (2010: 26) menyebutkan beberapa fungsi dari motivasi adalah sebagai berikut:

1) motivasi merupakan alat pendorong terjadinya perilaku belajar peserta didik, 2) motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, 3) motivasi merupakan alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, 4) motivasi merupakan alat untuk membangun system pembelajaran lebih bermakna.

Sedangkan Hamalik (2007: 108) mengemukakan 3 fungsi motivasi yaitu: 1) mendorong timbulnya perilaku atau perbuatan, 2) motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, 3) motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Menurut Sardiman (2004: 85) menyatakan bahwa adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi sangat menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam belajar. Belajar tanpa motivasi sangat sulit untuk mencapai prestasi belajar yang optimal.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa fungsi motivasi adalah sebagai alat pendorong atau penggerak untuk mencapai suatu tujuan. Dalam pembelajaran fungsi motivasi belajar sangat mempengaruhi prestasi


(36)

21

belajar siswa, bila tingkat motivasi belajar siswa baik, maka prestasi belajar akan meningkat sesuai dengan tujuan yang diinginkan dalam proses pembelajaran, dan sebaliknya prestasi belajar siswa akan menurun apabila motivasi belajar siswa rendah.

Salah satu prinsip motivasi belajar adalah pemberian hadiah (reward)dan pujian yang dilakukan oleh guru terhadap siswa yang berprestasi. Berikut adalah beberapa prinsip motivasi yang dikemukakan oleh Kenneth H. Hoover dalam Hamalik (2007: 114) mengemukakan prinsip-prinsip motivasi belajar, sebagai berikut: 1) pujian lebih efektif daripada hukuman, 2) motivasi yang bersumber dari dalam individu lebih efektif daripada motivasi yang berasal dari luar, 3) tingkah laku atau perbuatan yang sesuai dengan keinginan atau tujuan pembelajaran, maka perlu dilakukan penguatan (reinforcement), 4) pemahaman yang jelas terhadap tujuan dan pembelajaran yang hendak dicapai dapat merangsang motivasi belajar siswa, 5) strategi pembelajaran yang dilaksanakan secara bervariasi dapat menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa, sehingga lebih mendorong motivasi, 6) motivasi yang kuat erat hubungannya dengan kreativitas, dengan strategi pembelajaran tertentu, motivasi belajar dapat ditujukan kearah kegiatan-kegiatan kreatif.

Sedangkan Hanafiah (2010: 27) diantaranya: 1) peserta didik memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda sesuai dengan pengaruh lingkungan internal dan eksternal peserta didik itu sendiri, 2) pengalaman belajar masa lalu yang sesuai dan dikaitkan dengan pengalaman belajar yang baru akan menumbuh kembangkan motivasi belajar peserta didik, 3) motivasi peserta didik akan berkembang jika


(37)

disertai pujian daripada hukuman, 4) motivasi intrinsik peserta didik dalam belajar akan lebih lebih baik dari pada motivasi ekstrinsik, meskipun keduannya saling menguatkan, 5) motivasi yang besar dapat mengoptimalkan potensi dan prestasi belajar peserta didik, 6) gangguan emosi siswa dapat menghambat terhadap motivasi dan mengurangi prestasi belajar siswa.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa beberapa prinsip yang mendorong terjadinya motivasi belajar diantaranya adalah: 1) pujian yang diberikan oleh guru akan lebih efektif dibandingkan hukuman, 2) motivasi intriksik lebih efektif pengaruhnya dari pada motivasi ekstrinsik, 3) motivasi dapat merambat kepada siswa yang lainnya, 4) teknik pembelajaran yang bervariasi, 5) penguatan, dan 6) motivasi yang besar akan lebih baik pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa.

2.4. Kebiasaan Membaca

Membaca adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh pengetahuan. Suwarjo (2013: 31) Membaca berasal dari kata dasar baca yang artinya memahami arti lisan. Membaca adalah kegiatan berinteraksi dengan bahasa yang dialih kodekan dalam bentuk cetakan (huruf-huruf). Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Menurut Tampubolon (2008: 227) menyatakan bahwa membaca adalah kegiatan fisik dan mental yang dapat berkembang menjadi suatu kebiasaan.


(38)

23

Selanjutnya Tampubolon (2008: 5) menyatakan bahwa membaca adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan, sebagai mana telah dikatakan, lambing-lambang bunyi bahasa di ubah menjadi lambang-lambang tulisan atau huruf-huruf, dalam hal ini huruf-huruf menurut alphabet latin. Dapat dipahami bahwa pada tingkat membaca permulaan, proses pengubahan inilah yang terutama dibina dan dikuasai, dan ini terutama dilakukan pada masa anak-anak, khususnya pada tahun permulaan sekolah.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa membaca adalah salah satu komponen yang penting dalam kemampuan berbahasa. Membaca merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan pembaca melalui media kata, lambang-lambang tulisan atau huruf yang dipergunakan untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis.

Kebiasaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh individu secara berulang-ulang. Kebiasaan tersebut dapat berdampak baik, apabila kebiasaan yang dilakukan merupakan suatu kebiasaan yang bermanfaat. Menurut Tampubolon (2008: 227) kebiasaan adalah kegiatan atau sikap, baik fisik maupun mental, yang telah membudaya dalam suatu masyarakat.

Selanjutnya menurut Tampubolon (2008: 228) menyatakan bahwa kebiasaan membaca adalah kegiatan membaca yang telah mendarah daging pada diri seseorang. Dari segi kemasyarakatan, kebiasaan membaca ialah kegiatan membaca yang telah membudaya dalam suatu masyakat. Yang perlu dicapai ialah kebiasaan membaca yang efisien, yaitu kebiasaan yang disertai minat yang baik dan keterampilan membaca yang efisian telah sama-sama berkembang dengan maksimal.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa kebiasaan membaca adalah suatu kegiatan atau sikap yang telah membudaya dalam diri seseorang baik bersifat fisik maupun mental. Kebiasaan membaca tidak dapat


(39)

terjadi dalam waktu singkat tetapi kebiasaan membaca ini perlu proses perkembangan yang menghabiskan waktu relatif lama.

2.5. Kerangka Pikir

Menurut Sugiyono (2011: 91) kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Sedangkan menurut Arikunto (2001: 99) kerangka pikir adalah bagian dari teori yang menjelaskan tentang alasan atau argumen bagi rumusan hipotesis, akan menggambarkan alur pemikiran peneliti dan memberikan penjelasan kepada orang lain, tentang hipotesis yang diajukan. Pada bagian ini akan dijelaskan hubungan antara motivasi belajar dan kebiasaan membaca siswa dengan prestasi belajar siswa.

2.5.1. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa

Motivasi merupakan salah satu faktor yang berasal dari luar maupun dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Motivasi adalah pendorong bagi setiap siswa dalam melakukan aktivitas atau kebiasaan-kebiasaan belajarnya. Motivasi belajar membuat seseorang menjadi bergairah dan terarah dalam mencapai tujuan yang diinginkan berupa prestasi. Sedangkan menurut Hanafiah (2010: 26) motivasi belajar adalah kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Dengan adanya motivasi belajar tersebut, siswa akan


(40)

25

lebih semangat dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah sehingga hasil belajar akan optimal.

Berdasarkan uraian di atas, maka diduga ada hubungan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa. Artinya semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka semakin baik pula prestasi belajar siswa di sekolah. Begitu juga dengan sebaliknya semakin rendah motivasi, maka semakin rendah pula prestasi belajar siswa di sekolah.

2.5.2. Hubungan kebiasaan membaca dengan prestasi belajar siswa

Diketahui kebiasaan membaca oleh siswa memang masihlah rendah, khususnya dalam mata pelajaran IPS yang mana untuk memahami materi pelajar tidak cukup dengan hanya diceritakan atau dijelaskan oleh guru tetapi siswa harus membaca teks bacaan yang ada di dalam buku cetak tersebut. Seorang siswa akan mendapatkan prestasi belajar yang baik tentunya apabila siswa memiliki kebiasaan membaca yang baik pula, sehingga siswa mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Kemudian kebiasaan membaca juga perlu dimiliki oleh siswa baik dalam membaca buku mata pelajaran maupun buku bacaan yang lain. Selanjutnya menurut Tampubolon (2008: 228) menyatakan bahwa kebiasaan membaca adalah kegiatan membaca yang telah mendarah daging pada diri seseorang. Yang perlu dicapai ialah kebiasaan membaca yang efisien, yaitu kebiasaan yang disertai minat yang baik dan keterampilan membaca yang efisian telah sama-sama berkembang dengan maksimal.


(41)

Sehingga dari uraian di atas diduga terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca siswa dengan prestasi belajar siswa. Dengan kata lain semakin tinggi kebiasaan membaca siswa maka akan semakin baik pula prestasi belajar yang diproleh siswa di sekolah.

2.5.3. Hubungan antara motivasi belajar dan kebiasaan membaca dengan prestasi belajar siswa

Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa di bangku sekolah adalah sebuah hasil kerja kerasnya dari belajar. Ada kalanya prestasi itu tinggi namun ada juga saat-saat prestasi belajar itu menurun. Hal ini hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bersumber dari dalam diri maupun luar siswa seperti motivasi belajar dan kebiasaan membaca.

Berdasarkan pembahsan di atas terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan kebiasaan membaca dengan prestasi belajar siswa. Dengan kata lain diduga semakin tinggi motivasi belajar siswa dan semakin tinggi kebiasaan membaca siswa, maka diduga semakin baik pula prestasi belajar siswa di sekolah. Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Motivasi Belajar ( 1)

Prestasi Belajar IPS

( ) Kebiasaan Membaca


(42)

27

Kerangka fikir di atas menentukan hubungan antar variabel yaitu; 1. Adanya hubungan antara motivasai belajar dengan prestasi belajar. 2. Adanya hubungan antara kebiasaan membaca dengan prestasi belajar.

3. Adanya hubungan antara motivasi belajar, kebiasaan membaca dengan prestasi belajar.

2.6. Hipotesis Penelitian

Menurut Arikunto (2006: 71) hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang

terkumpul. Sedangkan menurut Sugiyono (2011: 96) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang telah dikemukakan di atas

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan kebiasaan membaca secara bersama-sama dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.


(43)

3.1. Metode Penelitian

Menurut Arikunto (2006: 160) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Menurut Menurut Riduwan (2005 : 207) metode deskriptif korelasional yaitu studi yang bertujuan mendeskripsikan atau menggambarkan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum dan sesudahnya. Menurut Riduwan (2005: 141) analisis korelasi ganda untuk mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Y). Hubungan antara ketiga variabel tersebut dapat digambarkan dengan desain sebagai berikut:

Gambar 3.1: Hubungan antar variabel penelitian sumber Sugiyono (2011: 69)

r

r

R

X 2 X 1


(44)

29

Keterangan :

X1 = Motivasi Belajar X2 = Kebiasaan Membaca

Y = Prestasi Belajar IPS

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.2.1. Populasi Penelitian

Menurut Arikunto (2006: 30) populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang memiliki sifat yang sama walaupun prosentase kesamaan itu sedikit, atau dengan kata lain seluruh individu yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian. Sedangkan Sugiyono (2011: 117) populasi adalah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sehingga populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas V yang berada di SD Negeri Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 543 siswa yang terdiri dari 9 SD Negeri yang terbagi dalam 6 kelurahan. yaitu kelurahan Kampung Baru Raya, Labuhan Ratu, Labuhan Ratu Raya, Sepang Jaya, Kota Sepang dan Bandar Gumanti dengan rincian seperti tabel berikut.


(45)

Table 3.1. Jumlah seluruh siswa kelas V di SD Negeri Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

No. Kelurahan Nama Sekolah Jumlah

1. Kampung Baru Raya SD Negeri 1 Kampung Baru 52 SD Negeri 2 Kampung Baru 55 SD Negeri 3 Kampung Baru 25 2. Labuhan Ratu SD Negeri 1 Labuhan Ratu 80 SD Negeri 2 Labuhan Ratu 116 3. Labuhan Ratu Raya SD Negeri 3 Labuhan Ratu 74

SD Negeri 4 Labuhan Ratu 9 4. Sepang Jaya SD Negeri 1 Sepang Jaya 91

SD Negeri 2 Sepang Jaya 41

5. Kota sepang Tidak Ada

--6. Bandar Gumanti Tidak Ada

--Jumlah 543

Sumber: Dinas Pendidikan Ka.UPT Kecamatan Labuhan Ratu.

3.2.2. Sampel Penelitian

Arikunto (2006: 131) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut sugiyono (2011: 118) sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi pada penelitian ini karena cukup luasnya obyek atau wilayah yang akan di teliti yaitu SD Negeri yang berada di dalam wilayah Kecamatan Labuhan Ratu yang terdiri dari 6 kelurahan maka, penelitian ini dalam pengambilan sampelnya mengunakan dua tahap teknik sampling untuk mewakili semua sekolah dan kelurahan. Kemudian tahap yang pertama dalam menentukan sampelnya


(46)

31

mengunakan teknikCluster Sampling (Area Sampling) menurut Sugiyono (2011: 121) teknik sampling daerah adalah digunakan untuk menetukan sampel bila obyek yang akan diteliti sumber datanya luas. Sehingga peneliti mengambil 3 perwakilan kelurahan untuk mewakili semua kelurahan yang ada pada Kecamatan Labuhan Ratu, yaitu yang terpilih adalah Kelurahan Kampung Baru Raya, Labuhan Ratu dan Sepang Jaya yang masing-masing kelurahan terdapat SD Negeri diwilayahnya. Selanjutnya setelah mengambil perwakilan kelurahan peneliti melakukan sampling kembali atau tahap yang kedua untuk memilih satu kelurahan dan sekolah dasar yang berada didalam wilayah kelurahan tersebut akan menjadi sampel, yaitu dengan teknik samplingsimple Random Sampling menurut Sugiyono (2011: 120) dikatakansimple (sederhana) karena pengambilan anggota sample dari populasi dilakukan secara acak, maka setiap angota populasi mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sample.

Ditentukan bahwa Kelurahan Kampung Baru Raya terpilih sebagai sample yang terdiri dari tiga sekolah dasar negeri yaitu SD Negeri 1 Kampung Baru, SD Negeri 2 Kampung Baru dan SD Negeri 3 Kampung Baru. Cara pemilihan kelurahan ini dengan cara diundi yaitu menuliskan setiap kelurahan yang terpilih dalam teknik Cluster Sampling (Area Sampling) pada kertas kecil dan digulung. Kemudian dimasukan kedalam sebuah gelas lalu dikocok dan dikeluarkan satu kertas undian tadi seperti arisan, guna menentukan kelurahan yang akan dijadikan sampel oleh peneliti dengan rincian tabel sebagai berikut.


(47)

Table 3.2. Jumlah seluruh siswa kelas V di SD Negeri Kelurahan Kampung Baru Raya Kec. Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

No. Kelurahan Nama Sekolah Jumlah

1. Kampung Baru Raya SD Negeri 1 Kampung Baru 52 SD Negeri 2 Kampung Baru 55 SD Negeri 3 Kampung Baru 25

Jumlah 132

Penentuan besarnya sampel yang diambil dari jumlah seluruh siswa kelas V di SD Negeri Kelurahan Kampung Baru Raya kemudian dihitung dengan rumus yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Slovin :

=

Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e2= sampel error

Berdasarkan rumus tersebut, apabila sampel error sebesar 5 %, maka besarnya sampel dalam penelitian ini adalah

n=

1 ) 05 , 0 ( 132

132

2 99,24 dibulatkan menjadi 99


(48)

33

3.2.3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah probability sample dengan dua tahapan yaitu Cluster Sampling (Area Sampling) menurut Sugiyono (2011: 121) teknik sampling daerah adalah digunakan untuk menetukan sampel bila obyek yang akan diteliti sumber datanya luas. Dan simple random sampling Sugiyono (2011: 120) dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sample dari populasi dilakukan secara acak, maka setiap angota populasi mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sample.

Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap sekolah dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional, hal ini dilakukan dengan cara :

Jumlah sampel tiap sekolah = X jumlah siswa tiap sekolah

Tabel 3.3. Perhitungan jumlah sampel bedasarkan masing-masing sekolah

Sekolah Perhitungan Pembulatan

SD Negeri 1 Kampung Baru 99

132x52= 39 39

SD Negeri 2 Kampung Baru 99

132x55=41,25 41

SD Negeri 3 Kampung Baru 99

132x25=18,75 19


(49)

Sehingga penentuan siswa yang akan dijadikan sampel untuk setiap sekolah yaitu untuk SD Negeri 1 Kampung Baru sebanyak 39 siswa, SD Negeri 2 Kampung Baru sebanyak 41 siswa dan untuk SD Negeri 3 Kampung Baru sebanyak 19 siswa.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut sugiyono (2011: 61) adalah segala sesuatu suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah objek atau gejala-gejala dalam penelitian yang bebas dan tidak tergantung dengan hal-hal lain dilambangkan dengan (X) dan variabel terikat adalah objek atau gejala-gejala yang keberadaannya tergantung atau terikat dengan hal-hal lain yang mempengaruhi dilambangkan dengan (Y). berdasarkan judul penelitian, maka terdapat tiga variabel yaitu :

1. Variabel bebas (X1) yakni : Motivasi belajar siswa pada siswa kelas V.

2. Variabel bebas (X2) yakni : Kebiasaan Membaca siswa pada siswa kelas V.


(50)

35

3.3.1 Variabel Prestasi Belajar IPS

3.3.1.1 Definisi Konseptual

Badudu (2003: 258) Prestasi merupakan hasil yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau sudah di usahakan siswa dari proses pembelajaran dalam waktu tertentu.

3.3.1.2 Definisi Oprasional

prestasi belajar adalah pencapaian hasil belajar siswa berupa nilai yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diberikan guru kepada siswa melalui evaluasi atau penilaian pada suatu mata pelajaran termasuk mata pelajaran IPS. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa mencakup penilaian penguasaan, baik yang besifat kognitif, afektif, maupun psikomotor.

3.3.2. Variabel Motivasi Belajar

3.3.2.1 Definisi Konseptual

Uno (2007: 23) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.


(51)

3.3.2.2 Definisi Oprasional

Prinsip-prinsip yang mendorong terjadinya motivasi belajar diantaranya meliputi, dorongan internal yaitu: 1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan. Dan dorongan eksternal yaitu: 1) Adanya penghargaan dalam belajar, 2) Adanya kegiatan menarik dalam pembelajaran, 3) Adanya lingkungan belajar yang kondusif.

3.3.3. Variabel Kebiasaan membaca

3.3.3.1 Definisi Konseptual

Menurut Tampubolon (2008: 228) kebiasaan membaca adalah kegiatan membaca yang telah mendarah daging pada diri seseorang baik bersifat fisik maupun mental.

3.3.3.2 Definisi Oprasional

kebiasaan membaca adalah suatu kegiatan atau sikap yang telah membudaya dalam suatu masyarakat baik bersifat fisik maupun mental. Kebiasaan membaca tidak dapat terjadi dalam waktu singkat tetapi kebiasaan membaca ini perlu proses perkembangan yang menghabiskan waktu relatif lama. Yaitu meliputi:

1) Perhatian siswa dengan aktivitas membaca, 2) Perasaan senang siswa dengan aktivitas membaca, 3) Intensitas siswa dalam melakukan aktivitas membaca, 4) Manfaat kebiasaan membaca.


(52)

37

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dari penelitian ini adalah :

3.4.1. Metode Observasi

Sugiono (2011: 203) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Jadi dapat dikatakan bahwa metode observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara cermat dan sistematis disuatu lingkup tertentu.

3.4.2. Metode Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006: 231) teknik dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data terkait dengan jumlah siswa dan prestasi belajar siswa.

3.4.3. Metode Angket / Kuisioner

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara menggunakan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Tujuan dari teknik ini adalah untuk memperoleh informasi dari siswa. Angket dalam penelitian ini bersifat tertutup agar terdapat kesamaan jawaban masing-masing responden sehingga proses pengolahan datanya lebih mudah.


(53)

3.4.4. Metode Wawancara

Berdasrakan pendapat Sugiyono (2011: 194) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara ini dilaksanakan dengan bertanya langsung kepada responden.

3.5. Uji Persyaratan Instrumen

Untuk mendapat data yang lengkap, maka alat istrumen harus memenuhi persyaratan yang baik. Istrumen yang baik dalam suatu penelitian harus memenuhi dua syarat valid dan reliable.

3.5.1 Uji Validitas Angket

Menurut Arikunto validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur, Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel Untuk mengukur tingkat validitas angket yang yang diteliti secara tepat.


(54)

39

Untuk mengukur validitas angket menggunakan rumus korelasi product momentdengan rumus:



2 2

2

2

Y N X -X N X -XY N r

Y Y xy Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N : Jumlah sampel X : Skor butir soal Y : Skor total (Sudjana, 2005 : 72)

Dengan kriteria pengujian apabila rhitung> r tabel dengan α0,05 maka alat

ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka

alat ukur tersebut adalah tidak valid.

3.5.2. Uji Reliabilitas Angket

Reabilitas merupakan alat untuk mengukur sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat dipercaya, Dalam penelitian ini menggunakan rumusalpha ronbach,dengan rumus:

          

2

2

11 1

-1 -n n r t i σ σ


(55)

keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

2

i

σ = Skor tiap-tiap item n = Banyaknya butir soal

2

t

σ = Varians total

(Sudjana, 2005: 109).

Kriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah apabila rhitung > rtabel,

maka alat ukur tersebut reliabel dan juga sebaliknya, jika rhitung< rtabelmaka

alat ukur tidak reliabel.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks r11

sebagai berikut :

1. Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi 2. Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi 3. Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup 4. Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : kurang


(56)

41

3.6. Teknik Analisis Data

Analisis data atau pengolahan data merupakan suatu langkah penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian seorang peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis statistik dan analisis non statistik. Pada dasarnya statistik mempunyai dua pengertian yang luas dan yang sempit. Dalam pengertian yang luas statistik merupakan cara-cara ilmiah yang

dipersiapkan untuk mengumpulkan, mengajukan, dan menganalisis data yang berwujud angka. Sedangkan dalam pengertian yang sempit statistik

merupakan cara yang digunakan untuk menunjukkan semua kenyataan yang berwujud angka. Data yang dinilai adalah data variabel bebas : Motivasi Belajar (X

1), Kebiasaan Membaca (X2), serta variabel terikat yaitu Prestasi

Belajar IPS (Y).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi ganda ( multiple corelation ). Menurut Sugiyono (20011), untuk menguji hipotesis antara X1dengan Y dan X2dengan Y digunakan statistik

melalui korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

=

Keterangan :

rxy = Koefesien korelasi

N = Jumlah sampel

xy

r

 



 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N


(57)

X = Skor variabel X Y = Skor variabel Y

∑X = Jumlah skor variabel X

∑Y = Jumlah skor variabel Y

∑X2 = Jumlah kuadrat skor variabel X

∑Y2 = Jumlah kuadrat skor variabel Y

3.7. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hipotesis yang telah dikemukakan, maka bentuk pengujian hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS.

HI: Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan

prestasi belajar IPS.

2. Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Kebiasaan membaca dengan prestasi belajar IPS.

HI: Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca

dengan prestasi belajar IPS.

3. Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan kebiasaan membaca dengan prestasi belajar IPS.

HI: Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan


(58)

43

Kriteria Pengujian :

1). Hipotesis Pertama

Hubungan motivasi belajar (x1) dengan prestasi belajar IPS (y) signifikan jika

r

> >

2). Hipotesis Kedua

Hubungan kebiasaan membaca (x2) dengan prestasi belajar IPS (y) signifikan jika

r

> >

3). Hipotesis Ketiga

Hubungan motivasi belajar (x1) dan kebiasaan membaca (x2) dengan prestasi belajar IPS (y) signifikan jika

R

> >

Untuk menguji hipotesis antara X1dengan Y digunakan statistik melalui

korelasi product moment dengan rumus :

y =

Keterangan :

= Koefesien korelasi N = Jumlah sampel

1

x

r

 



2

2

2

1 2 1 1 1 . .

   Y Y N X X N Y X Y X N 1 x y r


(59)

X1 = Skor variabel X1

Y = Skor variabel Y

∑X1 = Jumlah skor variabel X1 ∑Y = Jumlah skor variabel Y

∑X2 = Jumlah kuadrat skor variabel X1 ∑Y2 = Jumlah kuadrat skor variabel Y

Untuk menguji hipotesis antara X2dengan Y digunakan statistik melalui

korelasi product moment dengan rumus :

y=

Keterangan :

= Koefesien korelasi N = Jumlah sampel X2 = Skor variabel X2

Y = Skor variabel Y

∑X2 = Jumlah skor variabel X2 ∑Y = Jumlah skor variabel Y

∑X2 = Jumlah kuadrat skor variabel X2 ∑Y2 = Jumlah kuadrat skor variabel Y

Setelah diketahui besar kecilnya rxymaka taraf signifikan dilihat dengan : 2

X

r

 



2

2

2

2 2 2 2 2 . .

  Y Y N X X N Y X Y X N 2 x y r


(60)

45

Kriteria pengujian hipotesis tolak H0jika thitung>ttabel, dan terima Ho jika thitung<

ttabel. Untuk dk distribusi t diambil n-2 denganα= 0,05, dan untuk mencari

besarnya sumbangan ( kontribusi ) antara variabel X dan variabel Y maka menggunakan rumus Koefisian Determinansi :

Keterangan:

KP = Nilai Koefisien Detreminansi r = Koefisien Korelasi

Menurut Sugiyono ( 20011:144), untuk menguji hipotesis antara X1dengan

X2digunakan statistik F melalui model korelasi ganda antara X1dengan X2,

dengan rumus :

Keterangan:

rx1x2= Koefesien korelasi antara X1dengan X2

N = Jumlah sampel X1= Skor variabel X1

2 r n -2 t = 1 -r



  2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 X X N X X N X X X X N rxx

KP = r2 x 100% 00 %


(61)

X2= Skor variabel X2

∑ X1= Jumlah skor variabel X1 ∑ X2 = Jumlah skor variabel X2

∑ X12 = Jumlah dari kuadrat skor variabel X1 ∑ X22 = Jumlah dari kuadrat skor variabel X2

Setelah dihitung rx1x2, selanjutnya dihitung dengan rumus korelasi ganda.

Analisis korelasi ganda dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah

dilakukan yaitu untuk mengetahui besarnya hubungan variabel bebas (X1dan

X2) terhadap variabel terikat (Y) baik secara terpisah maupun secara

bersama-sama.

Pengujian hipotesis menggunakan rumus Korelasi Ganda dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

RX1 X2 = Koefisien Korelasi Ganda antar variabel X1dan X2secara

bersama-sama dengan variabel Y rX1.Y = Koefisien Korelasi X1terhadap Y

rX2.Y = Koefisien Korelasi X2terhadap Y

rX1 X2 = Koefisien Korelasi X1terhadap X2

 



2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1

1

2

X X X X Y X Y X Y X Y X Y X X

r

r

r

r

r

R


(62)

47

Dilanjutkan dengan uji F untuk mencari taraf signifikan antara variabel X1,

X2dan Y, dengan rumus sebagai berikut :

Kriteria pengujian hipotesis tolak H0jika Fhitung> Ftabel, dan terima H0F hitung< Ftabel. Dimana distribusi dk pembilang k=2 dan dk penyebut (n-k-1)

dengan mengambil taraf ujiα= 0,05. 2

2

R

K

F =

(1

R )

n

k

1


(63)

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan kajian statistik menggunakan korelasi sederhana dengan koefisien korelasi r sebesar 0,968. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca dengan

prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan kajian statistik menggunakan korelasi sederhana dengan koefisien korelasi r sebesar 0,819.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan kebiasaan membaca secara bersama-sama dengan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan kajian statistik menggunakan korelasi ganda dengan koefisien korelasi R sebesar 0,967.


(64)

72

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, maka dapat diajukan saran-saran untuk meningkatkan prestasi belajar khususnya mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung, yaitu sebagai berikut.

5.2.1. Bagi Guru dan Sekolah

1. Guru dan sekolah diharapkan memberikan motivasi belajar lebih kepada siswa yang disertai dengan bimbingan dan pembinaan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Pemberian motivasi tersebut dirasa penting karena tanpa adanya motivasi belajar dari pihak guru dan sekolah makan minat siswa dalam belajar akan kurang dan mempengaruhi prestasi belajarnya.

2. Guru dan sekolah diharapkan membiasakan siswa untuk membaca, yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana sekolah seperti tersedianya perpustakaan sekolah, mading sekolah dan lain sebagainya. Yang dapat membuat siswa memiliki kebiasaan dalam membaca, selanjutnya himbauan kepada guru-guru untuk setiap melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas sempatkanlah diawal pembelajaran untuk membaca materi pelajaran yang ada dibuku pelajaran, bisa dengan membaca bersama-sama didalam hati dan bisa siswa bergiliran membaca secara bergantian yang dipandu oleh guru.


(65)

5.2.2. Bagi Siswa

1. Siswa diharapkan untuk meningkatkan prestasi belajarnya tidak hanya pada mata pelajaran IPS tetapi juga pada mata pelajaran yang lainya.

2. Siswa diharapkan memotivasi dirinya sendiri untuk giat dalam belajar di sekolah maupun belajar di rumah serta meningkatkan minat dalam membaca. Karena tanpa membaca kita akan sulit dalam memahami sebuah pelajaran yang disampaikan oleh guru disekolah, maka diharapkan kepada siswa untuk memiliki kebiasaan membaca.

5.2.3. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain atau berikutnya yang akan melakukan penelitian dibidang ini, diharapkan penelitian ini dapat menjadi gambaran, informasi dan masukan tentang hubungan antara motivasi belajar dan kebiasaan membaca siswa dengan prestasi belajar IPS.


(66)

74

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta.

Badadu, JS. 2003. Kamus Kata-kata Serapan Asing Alam Bahasa Indonesia. Kompas: Jakarta.

Dimyati, Moedjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran.Rineka Cipta: Jakarta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. PT

Rineka Cipta: Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri.2008. Prestasi Belajar dan Pembelajaran. PT Cipta Karya: Jakarta

Fathurrohman, dkk. 2010.Strategi Belajar Mengajar. Refika Aditama: Bandung. Hamalik, Oemar. 2007.Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta. Hamalik, Oemar. 2008.Proses Belajar Mengajar.Bumi Aksara: Jakarta.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2010.Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama: Bandung.

Nasution, S. 2004.Didaktik Asas-asas Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi.

Riduwan. 2005.Belajar Mudah Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, ALFABET: Jakarta.

Sapriya, dkk. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. UPI PRESS: Bandung.

Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada: Jakarta.


(67)

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya.Bumi Aksara: Jakarta.

Sudjana. 2005.Metode Statistika. PT. Tarsiti: Bandung.

Sugiyono. 2011.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta: Bandung.

Suwarjo. 2013. Bahan ajar Bahasa Indonesia dan Sastra Kelas Tinggi Sekolah Dasar/MI. Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Progam Studi PGSD 2012/2013: Bandar Lampung.

Tampubolon. 1993.Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Angkasa Bandung: Bandung.

Tampubolon. 2008. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Angkasa Bandung: Bandung.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kemendikbud: Jakarta.


(1)

X2dan Y, dengan rumus sebagai berikut :

Kriteria pengujian hipotesis tolak H0jika Fhitung> Ftabel, dan terima H0F hitung< Ftabel. Dimana distribusi dk pembilang k=2 dan dk penyebut (n-k-1) dengan mengambil taraf ujiα= 0,05.

2

2

R

K

F =

(1

R )

n

k

1


(2)

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan kajian statistik menggunakan korelasi sederhana dengan koefisien korelasi r sebesar 0,968. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca dengan

prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan kajian statistik menggunakan korelasi sederhana dengan koefisien korelasi r sebesar 0,819.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan kebiasaan membaca secara bersama-sama dengan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan kajian statistik menggunakan korelasi ganda dengan koefisien korelasi R sebesar 0,967.


(3)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, maka dapat diajukan saran-saran untuk meningkatkan prestasi belajar khususnya mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung, yaitu sebagai berikut.

5.2.1. Bagi Guru dan Sekolah

1. Guru dan sekolah diharapkan memberikan motivasi belajar lebih kepada siswa yang disertai dengan bimbingan dan pembinaan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Pemberian motivasi tersebut dirasa penting karena tanpa adanya motivasi belajar dari pihak guru dan sekolah makan minat siswa dalam belajar akan kurang dan mempengaruhi prestasi belajarnya.

2. Guru dan sekolah diharapkan membiasakan siswa untuk membaca, yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana sekolah seperti tersedianya perpustakaan sekolah, mading sekolah dan lain sebagainya. Yang dapat membuat siswa memiliki kebiasaan dalam membaca, selanjutnya himbauan kepada guru-guru untuk setiap melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas sempatkanlah diawal pembelajaran untuk membaca materi pelajaran yang ada dibuku pelajaran, bisa dengan membaca bersama-sama didalam hati dan bisa siswa bergiliran membaca secara bergantian yang dipandu oleh guru.


(4)

5.2.2. Bagi Siswa

1. Siswa diharapkan untuk meningkatkan prestasi belajarnya tidak hanya pada mata pelajaran IPS tetapi juga pada mata pelajaran yang lainya.

2. Siswa diharapkan memotivasi dirinya sendiri untuk giat dalam belajar di sekolah maupun belajar di rumah serta meningkatkan minat dalam membaca. Karena tanpa membaca kita akan sulit dalam memahami sebuah pelajaran yang disampaikan oleh guru disekolah, maka diharapkan kepada siswa untuk memiliki kebiasaan membaca.

5.2.3. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain atau berikutnya yang akan melakukan penelitian dibidang ini, diharapkan penelitian ini dapat menjadi gambaran, informasi dan masukan tentang hubungan antara motivasi belajar dan kebiasaan membaca siswa dengan prestasi belajar IPS.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta.

Badadu, JS. 2003. Kamus Kata-kata Serapan Asing Alam Bahasa Indonesia. Kompas: Jakarta.

Dimyati, Moedjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran.Rineka Cipta: Jakarta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. PT

Rineka Cipta: Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri.2008. Prestasi Belajar dan Pembelajaran. PT Cipta Karya: Jakarta

Fathurrohman, dkk. 2010.Strategi Belajar Mengajar. Refika Aditama: Bandung. Hamalik, Oemar. 2007.Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta. Hamalik, Oemar. 2008.Proses Belajar Mengajar.Bumi Aksara: Jakarta.

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2010.Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama: Bandung.

Nasution, S. 2004.Didaktik Asas-asas Mengajar. Bumi Aksara: Jakarta. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi.

Riduwan. 2005.Belajar Mudah Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, ALFABET: Jakarta.

Sapriya, dkk. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. UPI PRESS: Bandung.

Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada: Jakarta.


(6)

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya.Bumi Aksara: Jakarta.

Sudjana. 2005.Metode Statistika. PT. Tarsiti: Bandung.

Sugiyono. 2011.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta: Bandung.

Suwarjo. 2013. Bahan ajar Bahasa Indonesia dan Sastra Kelas Tinggi Sekolah Dasar/MI. Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Progam Studi PGSD 2012/2013: Bandar Lampung.

Tampubolon. 1993.Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Angkasa Bandung: Bandung.

Tampubolon. 2008. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Angkasa Bandung: Bandung.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kemendikbud: Jakarta.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA SARANA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI EKONOMI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 32 65

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTABUMI LAMPUNG UTARA TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 14 72

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI ORANG TUA DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI 4 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 18 52

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEBIASAAN MEMBACA SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 17 67

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 52

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 15 53

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 RAJABASA RAYA KOTA BANDAR LAMPUNG

6 60 62

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 GEDUNG AIR KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

18 98 79

HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

0 17 212

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 LABUHAN RATU KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 20014/2015

2 8 64