PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DENGAN DIRECT INSTRUCTION PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI SEMESTER I MADRASAH ALIYAH NEGERI I TAKENGON TP 2012/2013.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN GENERATIF DENGAN DIRECT INSTRUCTION
PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI
SEMESTER I MADRASAH ALIYAH NEGERI 1
TAKENGON T.P 2012/2013

Oleh:
Fitriani Rizki
NIM 081244210014
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012


iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN GENERATIF DENGAN DIRECT INSTRUCTION
PADA MATERI POKOK USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI
SEMESTER I MADRASAH ALIYAH NEGERI 1
TAKENGON T.P 2012/2013
Fitriani Rizki ( Nim 081244210014)
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian dengan judul “ Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran Generatif dengan Direct Instruction pada
Materi Pokok Usaha dan Energi di Kelas XI Semester I Madrasah Aliyah Negeri
1 Takengon T.P 2012/2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran generatif dengan direct
instruction.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan
memberikan perlakuan yang berbeda kepada kedua kelompok sampel. Populasi
dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI jurusan IPA di Madrasah Aliyah
Negeri 1 Takengon yang terdiri dari 4 kelas dengan rata – rata jumlah siswa 40
orang. Sampel penelitian diambil dua kelas yang ditentukan dengan teknik cluster

random sampling menggunakan pengundian. Hasil pengundian diperoleh kelas XI
IPA 1 dijadikan kelas eksperimen yaitu kelas yang diajarkan menggunakan model
generatif dan kelas XI IPA 2 dijadikan kelas kontrol yaitu kelas yang diajarkan
menggunakan model direct instruction, siswa pada masing – masing kelas
berjumlah 40 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
dalam bentuk objektif sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel.
Data penelitian menunjukkan rata – rata pretes kelas eksperimen 36,00
dan rata – rata pretes kelas kontrol 35,25. Salah satu syarat yang diperlukan untuk
melakukan uji hipotesis pretes adalah data berdistribusi normal dan homogen. Uji
normalitas dilakukan dengan uji liliefors, data pretes eksperimen diperoleh Lhitung
< Ltabel = 0,1270 < 1,1401 dan untuk data pretes kontrol diperoleh L hitung < Ltabel =
0,1267< 1,1401, maka data pretes kelas eksperimen dan kontrol dinyatakan
normal. Pengujian homogenitas data diperoleh F hitung < Ftabel = 1,02 < 1,71.
Pengujian hipotesi menggunakan uji t diperoleh t hitung < ttabel = 0,25 < 1,99, maka
H0 diterima dan dapat disimpulkan kemampuan awal kedua sampel sama. Kedua
kelas diberikan postes dengan rata – rata hasil postes kelas eksperimen 70,50 dan
rata – rata postes kelas kontrol 67,00. Pengujian normalitas data postes untuk
kelas eksperimen diperoleh L hitung < Ltabel = 0,1392 < 0,1401 dan data kelas
kontrol di peroleh L hitung < Ltabel = 0,1160 < 0,1401. Pengujian homogenitas data
diperoleh Fhitung < Ftabel = 1,18 < 1,71. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh t hitung >

ttabel = 2,01 > 1,99 maka H0 ditolak dan Ha diterima hal ini menunjukkan terdapat
perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model generatif dengan direct
instruction. Berdasarkan rata – rata hasil belajar terlihat model generatif lebih baik
dibandingkan model direct instruction. Penilaian aktivitas siswa diperoleh rata –
rata aktivitas kelas eksperimen 70,17 tergolong kreteria baik dan rata – rata
aktivitas kelas kontrol 68,08 tergolong kreteria cukup baik.

iv

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, berkah
dan ridha-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik tepat pada
waktunya. Skripsi berjudul ”Perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran generatif dengan direct instruction pada materi pokok usaha dan
energi di kelas XI semester I Madrasah Aliyah Negeri 1 Takengon T.P
2012/2013” ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program
Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. Rahmatsyah, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan kasih sayang
sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Bapak Prof.Dr.Sahyar,M.S.MM, Bapak Drs.Sehat
Simatupang dan Ibu Dr. Mariati Purnama Simanjuntak selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan saran – saran mulai perencanaan penelitian
sampai selesai penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada
Bapak Drs.Nurdin Bukit,M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan dan saran – saran dalam perkuliahan. Bapak Prof. Dr.
Ibnu Hajar,M.Si selaku rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Motlan,
M.Sc,Ph.D selaku Dekan F- MIPA dan Ibu Dr.Derlina,M.Si selaku Ketua Jurusan
Fisika, dan seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pegawai Jurusan Fisika yang
telah memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.
Terima kasih kepada Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1
Takengon, Bapak Drs. M. Isya, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian, guru bidang studi Fisika Bapak Drs. Suyantin dan guru –
guru serta staf tata usaha yang telah membantu penulis dalam melaksanakan
penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayahanda tercinta
dan Ibunda tersayang yang telah begitu banyak memberikan kasih sayang, do’a,
motivasi, semangat serta dukungan moral dan material kepada penulis dalam


v

menyelesaikan studi di UNIMED. Kepada kedua kakanda Erni Marlina,ST dan
Masdalina,Amd serta abangda Ramdansyah Fitrah S.E., M.Si, serta seluruh
keluarga yang tak hentinya memberikan do’a, dukungan, semangat dan kasih
sayangnya kepada penulis dalam menyelesaikan studi, penulis mengucapkan
terima kasih.
Penulis ucapkan terima kasih kepada sahabat – sahabat sekaligus teman
seperjuangan yang selalu memberikan do’a dan dukungan yaitu Dewi marita, Efri
yenita, Lailatul husna lubis, Maria ulfa handayani lubis, dan Rahmania serta
teman – teman sekelas Fisika Dik A 2008 yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada sahabat –
sahabat lama penulis mulai dari SMP sampai SMA serta teman – teman kos cream
house yang senantiasa mendukung dan menemani penulis dalam susah dan
senang.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan
baik dari segi isi maupun bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.
Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya pengetahuan dalam

dunia pendidikan.

Medan,

Agustus 2012

Penulis

Fitriani Rizki
Nim: 081244210014

vi

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Nilai rata – rata EBTANAS dan UN mata pelajaran Fisika
Tabel 1.2. Nilai dan peringkat ujian fisika internasional untuk Negara Asia
Tabel 2.1. Kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran generatif
Tabel 2.2. Kekurangan dan kelebihan dari Model Generatif
Tabel 2.3. Sintaks Model Pembelajaran Direct Instruction

Tabel 3.1. Tabel desain penelitian ( Two Group Pretes Postes Design)
Tabel 3.2. Kisi – kisi hasil belajar fisika pada materi pokok usaha dan energi
Tabel 3.3. Penilaian Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 3.4. Kriteria dan Persentase nilai
Tabel 4.1. Data skor pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol
Tabel 4.2. Data skor postes kelas eksperimen dan kontrol
Tabel 4.3. Rekapitulasi hasil tes siswa kedua kelas pada pretes dan postes
Tabel 4.4. Hasil uji normalitas data pretes dan postes
Tabel 4.5 Data hasil uji homogenitas
Tabel 4.6. Perhitungan uji t
Tabel 4.7. Perkembangan aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen
Tabel 4.8. Perkembangan aktivitas belajar siswa pada kelas kontrol
Tabel 4.9. Kreteria penilaian Madrasah Aliyah Negeri 1 Takengon

2
2
21
22
25
35

38
41
42
49
50
51
52
52
53
54
55
56

vii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Proses Pembentukan Pengetahuan Model Pembelajaran
Generatif
Gambar 2.2. Usaha yang dilakukan oleh gaya F menyebabkan perpin

dahan sejauh s
Gambar 2.3. Usaha yang dilakukan sebuah gaya F yang membentuk
sudut α
Gambar 2.4. Usaha oleh gaya yang searah dengan perpindahan
Gambar 2.5. Usaha oleh gaya yang tegak lurus dengan arah perpindahan
Gambar 2.6. Usaha oleh gaya yang berlawanan arah dengan perpindaha
Gambar 2.7. Usaha oleh gaya tanpa menimbulkan perpindahan
Gambar 2.8. Grafik gaya (F) terhadap perpindahan (s)
Gambar 2.9. Gerak Jatuh Bebas
Gambar 2.10.Perpindahan posisi benda karena adanya gaya
Gambar 2.11 Hukum Kekekalan Energi
Gamabar 2.12.Bagan Perbedaan generatif dan Direct Instraction
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
Gambar 4.1. Diagram batang hasil pretes kelas eksperimen dan kontrol
Gambar 4.2. Diagram batang hasil postes kelas eksperimen dan kontrol
Gambar 4.3. Grafik peningkatan aktivitas siswa kelas eksperimen
Gambar 4.4 . Garafik peningkatan aktivitas siswa kelas kontrol

15
26

26
27
27
27
28
28
29
30
31
33
37
50
51
54
55

viii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksaan Pembelajaran

Lampiran 2 : Lembar Kerja Siswa
Lampiran 3 : Tabel kisi- kisi tes pada materi pokok usaha dan energi
Lampiran 4 : Tes Hasil Belajar Materi Usaha dan Energi
Lampiran 5 : Lembar Jawaban Tes Hasil Belajar Siswa
Lampiran 6 : Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Lampiran 7 : Angket Siswa
Lampiran 8 : Validitas Perangkat Istrumen Oleh Validator
Lampiran 9 : Analisis Validitas ISi
Lampiran 10: Tabulasi Hasil Validitas Istrumen
Lampiran 11: Perhitungan Validitas Tes
Lampiran 12: Perhitungan Reliabilitas tes
Lampiran 13: Analisis Butir Soal Untuk Siswa Kelompok Atas dan Bawah
Lampiran 14: Perhitungan Daya Beda Tes
Lampiran 15: Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
Lampiran 16: Rangkuman Analisis Validitas Ramalan Instrumen Penelitian
Lampiran 17: Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol
Lampiran 18: Distribusi Hail Postes Kelas Kontrol
Lampiran 19: Data Hasil Pretes dan Postes Kelas Kontrol
Lampiran 20: Perhitungan Rata – rata, Standar Deviasi dan Varians pretes
dan Postes Kelas Kontrol
Lampiran 21: Uji Normalitas Pretes dan Postes Kelas Kontrol
Lampiran 22: Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen
Lampiran 23: Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 24: Data Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 25: Perhitungan Rata – rata, Standar Deviasi dan Varians pretes
dan Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 26: Uji Normalitas Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
Lampiran 27: Uji Homogenitas
Lampiran 28: Pengujian Hipotesis
Lampiran 29: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Kelas Eksperimen
Lampiran 30: Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Kelas Kontrol
Lampiran 31: Dokumentasi

64
122
129
139
144
145
146
148
152
154
155
157
158
159
160
161
162
164
166
168
170
171
173
175
177
179
180
182
185
191
197

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam pembentukan sumber daya
manusia yang berkualitas, oleh karena itu pendidikan mempunyai peranan yang
penting selain untuk membentuk manusia yang berkualitas pendidikan juga
penting bagi kelangsungan dan kemajuan hidup bangsa. Menurut Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:
“ pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang
adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik sehingga
peserta didik mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang
dihadapinya dalam Suprijono (2009:viii) dijelaskan:
Banyak peserta didik mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik
terhadap materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya mereka
tidak memahaminya dan tidak mampu menghubungkan antara apa yang
mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan
dipergunakan/ dimanfaatkan.
Pembelajaran yang dilakukan satu arah yang hanya dikomunikasikan oleh
guru kepada siswa dan menggunakan sesuatu yang abstrak bisa saja tidak
bermanfaat sama sekali karena otak siswa bukan sesuatu yang kosong, tetapi
siswa telah memiliki konsep awal yang didapat dari pembelajaran sebelumnya
atau dari lingkungannya. Proses pembelajaran yang efektif adalah proses
pembelajaran yang mengikut sertakan siswa aktif mengkontruksi pengetahuannya
sendiri. Proses pembelajaran yang berpusat pada guru menjadikan siswa hanya
dapat menyajikan tingkat hafalan yang baik, tetapi siswa tidak dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan.

2

Salah satu model pembelajaran yang berpusat pada guru adalah model
pembelajaran direct instruction. Pembelajaran yang terpusat pada guru merupakan
salah satu faktor penghambat tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan
pada mata pelajaran fisika. Salah satu tujuan dari pembelajaran fisika siswa
diharapkan tidak hanya mampu menguasai materi dan konsep fisika saja, tetapi
siswa juga diharapkan mampu menghubungkan atau mengaplikasikan konsep konsep fisika tersebut dalam kehidupan sehari – hari.
Hasil pembelajaran fisika masih kurang memuaskan salah satu
indikatornya dapat dilihat dari perolehan nilai EBTANAS dan UAN. Data yang
diperoleh memberikan informasi penting sebagai landasan untuk melihat
rendahnya prestasi belajar fisika. Supranata dalam Muslim (2007) menunjukkan
data hasil EBTANAS dan UN dari tahun 1995 - 2002 seperti ditunjukkan pada
tabel berikut ini:
Tabel 1.1. Nilai rata-rata EBTANAS dan UN mata pelajaran fisika
Jenjang
SMA - IPA

Mata
Pelajaran
Fisika

1995
4,81

1996
4,09

1997
4,07

Nilai Rata – Rata
1998 1999 2000
3,88
3,33
3,28

Kemampuan belajar fisika siswa di Indonesia juga

2001
3,56

2002
3,59

masih sangat jauh

tertinggal dibandingkan dengan negara – negara Asia lainnya, hal ini dapat dilihat
dari data hasil ujian fisika tingkat internasional yang diikuti oleh 38 negara di
tahun 2001 seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 1.2. Nilai dan peringkat ujian fisika internasional untuk negara Asia
Negara
Singapura
Korea
Taiwan
Hong Kong
Jepang
Malaysia
Thailand
Indonesia
Filipina

Nilai
568
549
569
539
550
492
482
435
345

Peringkat
2
5
1
15
4
22
24
32
36

3

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya nilai fisika siswa salah
satunya siswa menganggap fisika adalah pembelajaran yang sulit. Sugiharti dalam
Aththibby dan Ishafit (2011) mengatakan indikator dalam belajar fisika bukan
hanya sekedar tahu matematika, tetapi lebih jauh anak didik diharapkan mampu
memahami konsep yang terkandung di dalamnya, menuliskannya ke dalam
parameter-parameter atau simbol-simbol fisis, memahami permasalahan serta
menyelesaikannya secara matematis. Indikator pembelajaran fisika yang seperti
ini sering dijadikan penyebab ketidaksenangan anak didik terhadap mata pelajaran
fisika menjadi semakin besar.
Masalah ini sejalan dengan hasil observasi pendahuluan yang peneliti
lakukan di MAN 1 Takengon melalui wawancara dengan guru bidang studi dan
penyebaran angket kepada siswa kelas XI IPA 1. Hasil observasi penyebaran
angket diperoleh masih sedikit siswa yang menyukai fisika yaitu hannya 44,4%
siswa yang berminat dengan fisika. Faktor – faktor yang menjadi penyebab siswa
kurang menyukai pelajaran fisika karena 66,7 % siswa mengaku guru masih
menggunakan metode ceramah yang disertai dengan mencatat dan mengerjakan
soal sehingga 41,7 % siswa mengaku fisika adalah mata pelajaran yang paling
sulit dan membosankan, dengan proses KBM yang seperti ini, 66,7 % siswa
mengaku nilai ulangan harian fisika mereka tidak memuaskan, 44,4 % siswa
menginginkan proses belajar mengajar fisika dilengkapi dengan praktikum dan
demonstrasi.
Hasil wawancara dengan guru bidang studi fisika diketahui bahwa nilai
ulangan harian siswa kelas XI tahun pelajaran 2010- 2011 masih rendah. Nilai
ulangan siswa rata-rata dibawah Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65,
hanya sedikit siswa yang memperoleh nilai yang baik. Dapat dilihat dari data hasil
ujian semester ganjil tahun ajaran 2011- 2012 nilai terendah yang didapat siswa
adalah 43,8 dan nilai tertinggi 78,7. Rendahnya nilai ulangan harian siswa
disebabkan oleh kebiasaan belajar siswa yang memusatkan pada perhatian guru
dan siswa tidak serius dalam belajar, serta banyak bermain.
Setelah melakukan observasi maka peneliti menyimpulkan bahwa proses
pembelajaran fisika secara umum masih rendah dan pembelajaran masih terpusat

4

pada guru, khusunya di MAN 1 Takengon pembelajaran dilakukan guru dengan
menggunakan model pembelajaran langsung atau direct instruction. Menyadari
hal tersebut perlu adanya perubahan dalam pembelajaran yang memungkinkan
siswa dapat mempelajari fisika lebih mudah, lebih cepat, lebih bermakna, efektif
dan menyenangkan. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran
generatif.
Model pembelajaran generatif adalah model yang mengacu kepada
pemahaman dan pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk membangun suatu
konsepsi baru yang merupakan gabungan dari pengetahuan awal yang sudah
dimiliki dengan informasi yang baru diterima. Model pembelajaran generatif
pertama kali dikenalkan oleh Osborne dan Casgrove yang terdiri dari empat tahap
dalam Wena (2009:177) yaitu: (1) Pendahuluan yang disebut eksplorasi; (2)
Pemfokusan; (3) Tantangan atau tahap pengenalan konsep; dan (4) Penerapan
konsep.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Abdullah (2011) dengan judul
“Pengaruh Model Pembelajaran Generatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas IX Semester II SMP Negeri 1 Kualuh
Selatan T.P 2010/2011”, diperoleh hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
model generatif

mencapai ketuntasan 87,5% dan

pembelajaran konvesional

77,5%. Penelitian juga dilakukan oleh Putra (2011) dengan judul “ Pengaruh
Model Pembelajaran Generatif dan Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Listrik Statis di SMP Negeri 2 Babalan Kabupaten Langkat
T.P 2011/2012”, diperoleh rata – rata hasil belajar siwa dengan menggunakan
model generatif 81,35 dan model konvensional 60,6.
Penelitian juga pernah dilakukan oleh Rahmad dan Dewi (2007) dengan
judul “ Hasil Belajar Keterampilan Sosial Sains Fisika Melalui Model
Pembelajaran Generatif Pada Siswa Kelas IIV MTs Darel Hikmah Pekan Baru”,
diperoleh hasil 80,5% aspek sosial dalam tugas, 55,2% pada mengambil giliran
dan berbagi tugas. Kelemahan pada ketiga penelitian ini adalah pada saat
pembagian kelompok guru kurang memperhatikan kemampuan siswa dalam satu
kelompok, siswa kurang mampu memanfaatkan waktu dalam bekerja sama

5

sehingga saat pengumpulan tugas siswa terburu-buru mengerjakannya dan siswa
mengalami kesulitan dalam pelaksanaan kerja kelompok.
Perbedaan antara penelitian ini dan penelitian-penelitian terdahulu adalah
model pembelajaran generatif akan dibedakan dengan model pembelajaran direct
instruction, pada penelitian ini juga dilakukan observasi untuk aktivitas belajar
siswa yang akan diamati oleh observer, dan pada penelitian ini peneliti berusaha
memperbaiki kelemahan dari peneliti sebelumnya.
Peningkatan

hasil

belajar

siswa

yang

diajarkan

dengan

model

pembelajaran generatif juga didukung dengan hasil penelitian Sutarma dan
Suwasono dalam Wena (2009:183) yang menerapkan pembelajaran generatif
menyimpulkan bahwa:
pembelajaran generatif dapat (1) meningkatkan aktivitas siswa dalam
proses belajar mengajar fisika pada pokok bahasan energi listrik dan
kemagnetan di SLTP Negeri 17 Malang, dan (2) penerapan model
generatif dapat meningkatkan keterampilan proses fisika siswa
.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul: ’’ Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan
Model Pembelajaran Generatif dengan Direct Instruction pada Materi Pokok
Usaha dan Energi

di Kelas XI Semester I

Madrasah Aliyah Negeri 1

Takengon T.P 2012/2013’’.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Hasil belajar fisika yang diperoleh siswa masih rendah.
2. Kurangnya minat siswa dalam mempelajari fisika.
3. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan
membosankan.
4. Guru kurang memperhatikan pemikiran awal siswa.
5. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi.

6

I.3 Batasan Masalah
Disebabkan berbagai keterbatasan yang dimiliki peneliti baik dari segi
waktu, wawasan, kemampuan dan dana yang dimiliki, kiranya peneliti perlu
membatasi masalah dalam penelitian ini agar mendapat sasaran yang tepat dan
sesuai dengan harapan, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran generatif
dan model pembelajaran direct instruction.
b. Materi pelajaran fisika kelas XI semester I di Madrasah Aliyah Negeri 1
Takengon hanya pada materi pokok Usaha dan Energi.
c. Subjek Penelitian adalah siswa Kelas XI Semester I Madrasah Aliyah
Negeri 1 Takengon T.P. 2012/2013.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
dinyatakan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran generatif dan model pembelajaran direct instruction pada
materi pokok Usaha dan Energi di kelas XI semester I Madrasah Aliyah
Negeri 1 Takengon T.P 2012/2013?
2. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran generatif dan model pembelajaran
direct instruction pada materi pokok Usaha dan Energi di kelas XI
semester I Madrasah Aliyah Negeri 1 Takengon T.P 2012/2013?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran generatif dengan model pembelajaran direct instruction pada
materi pokok Usaha dan Energi di kelas XI semester I Madrasah Aliyah
Negeri 1 Takengon T.P 2012/2013?

7

1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan
menggunakan model pembelajaran generatif dan direct instruction

pada

materi pokok Usaha dan Energi di kelas XI semester I Madrasah Aliyah
Negeri 1 Takengon T.P 2012/2013.
2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran generatif dan direct instruction pada
materi pokok Usaha dan Energi di kelas XI semester I Madrasah Aliyah
Negeri 1 Takengon T.P 2012/2013.
3. Untuk mengetahui ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran generatif dengan direct instruction pada materi pokok Usaha
dan Energi di kelas XI semester I Madrasah Aliyah Negeri 1 Takengon
T.P 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi peneliti sebagai calon guru
dalam memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna memajukan
pembelajaran fisika serta memperkaya ragam penelitian mahasiswa
khususnya pada jurusan Fisika Unimed.

1.7. Anggapan Dasar
a. Pemahaman siswa tentang materi pokok Usaha dan Energi sebelum
kegiatan pembelajaran homogen.
b. Pembelajaran akan lebih efektif bila merupakan suatu proses yang aktif.
c. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran generatif dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.

8

1.8. Defenisi Operasional
1.

Sudyana, dkk (2007) menjelaskan model pembelajaran

generatif

adalah model pembelajaran yang membuat siswa aktif berpartisipasi
dalam proses belajar dan dalam proses mengkonstruksi makna dari
informasi yang ada di sekitarnya berdasarkan pengetahuan awal dan
pengalaman yang dimiliki oleh siswa.
2. Trianto (2009:41) menjelaskan model pengajaran langsung atau direct
instruction adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang
khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur
dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap,
selangkah demi selangkah.
3. Dimyati dan Mudjiono (2006:3) menjelaskan hasil belajar merupakan
hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar. Hasil belajar
yang baik diperoleh dari pembelajaran yang baik pula.

61

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan
diperoleh rata – rata 36,00 kategori rendah sekali dan pada kelas kontrol
diperoleh rata – rata 35,25 kategori rendah sekali. Setelah diberi perlakuan
diperoleh rata – rata postes kelas eksperimen yang diajarkan menggunakan
model genertaif 70,50 kategori cukup dan rata – rata kelas kontrol dengan
model pembelajaran direct instruction sebesar 67,00 kategori cukup.
2. Aktivitas siswa selama menggunakan model pembelajaran generatif rata–
rata 70,17 tergolong kreteria baik, sedangkan pada kelas kontrol
menggunakan model pembelajaran direct instruction rata–rata aktivitas
68,08 tergolong kreteria cukup baik.
3. Menggunakan uji beda rata – rata atau uji t dapat disimpulkan terdapat
perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran generatif
dengan direct instruction pada materi pokok usaha dan energi di kelas XI
semester I Madrasah Aliyah Negeri 1 Takengon T.P 2012/2013. Hasil
menunjukkan model generatif lebih baik dari model direct instruction.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka sebagai tindak lanjut
dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran
generatif merancang lembar kerja siswa dengan langkah – langkah yang
jelas dan mudah dipahami siswa.
2. Peneliti

selanjutnya

hendaknya

dapat

menguasai

kelas

dan

memperhatikaan konsepsi/pengetahuan awal siswa serta memotivasi
siswa – siswa yang masih belum berani untuk mengajukan pendapat pada
fase eksplorasi dan tantangan.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DI SMAN 1 INGIN JAYA

0 4 1

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN DIRECT INSTRUCTION SISWA KELAS X MAN SUAK TIMAH KABUPATEN ACEH BARAT

0 5 1

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN E3DU DAN MODEL PEMBELAJARAN LC5E PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

0 9 67

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS 1 SEMESTER GENAP DI SMA NEGERI 2 KOTA AGUNG TP 2011/2012

0 20 53

PERBANDINGAN KETUNTASAN BELAJAR FISIKA PADA PEMBELAJARAN REMEDIAL DENGAN PENDEKATAN DAN PENGETAHUAN PRASYARAT YANG BERBEDA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI I BANDARLAMPUNG TAHUN 2009

0 26 17

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN EXCLUSIVE DENGAN MODEL DIRECT INSTRUCTION (DI) PADA MATERI CAHAYA SISWA SMP NEGERI 1 NATAR T.P. 2012/2013

0 8 43

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI PRINGSEWU SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 7 76

PENGEMBANGAN KARTU REMI KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS XI SMA KORPRI BANJARMASIN

0 0 7

BAB I PENDAHULUAN - PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION (AIR) DENGAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2

0 0 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA KONKRIT PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I SD

0 0 10