ANALISIS MANAJEMEN PROGRAM PEMBINAAN INTENSIF(PPI) KONI SUMATERA UTARA.

(1)

(2)

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1. 1. Latar Belakang Masalah ... 1

1. 2. Identifikasi Masalah ... 5

1. 3. Pembatasan Masalah ... 6

1. 4. Rumusan Masalah ... 6

1. 5. Tujuan Penelitian ... 6

1. 6. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 8

2. 1. Kajian Teoritis ... 8

2. 1. 1. Hakikat Manajemen ... 8

2.1.1.1 Fungsi Manajemen ... 9

2.1.1.1.1 Planning atau Perencanaan ... 9

2.1.1.1.2 Organizing atau Pengorganisasian... 12

2.1.1.1.3 Actuating atau Penggerakan ... 17

2.1.1.1.4 Controling atau Pengawasan ... 20


(4)

2.1.2. Hakikat KONI Sumatera Utara ... 23

2.1.2.1 Pokok-pokok Program Kegiatan Tahun 2013 ... 26

2.1.2.2 Rencana Strategis KONI Sumut 2011-2016 ... 41

2.1.2.3 Program Pembinaan Intensif ... 48

2.2 Kerangka Berpikir ... 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 54

3. 1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 54

3. 2. Populasi dan Sampel ... 54

3. 3. Metode Penelitian ... 54

3. 4. Metode Pengumpulan Data ... 55

3. 5. Metode Analisis Data ... 57

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

4. 1 Hasil Penelitian ... 59

4. 2. Pembahasan ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71 DAFTAR LAMPIRAN


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Peringkat Sumut ... 3 Tabel 2. Persyaratan Atlet ... 50 Tabel 3. Persyaratan Atlet ... 64


(6)

i DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur organisasi KONI Sumut Periode 2011-2016 ... 72

Lampiran 2 Pengurus KONI Sumatera Utara Periode 2011-2016 ... 73

Lampiran 3 Kisi-Kisi Wawancara ... 76


(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan kebutuhan manusia yang merupakan unsur pokok dan sangat berpengaruh dalam pembentukan jiwa (rohani) dan jasmani (raga/tubuh) yang kuat. Sebagaimana sesuai dengan semboyan Yunani Kuno yang berbunyi : Orandum est ut sit,

mens sana in corpore sano yang dapat diartikan “semoga hendaknya, dalam

badan/tubuh/raga yang kuat bersemayam jiwa yang sehat“. Sehingga setiap manusia yang sering melakukan kegiatan olahraga akan memiliki kesehatan rohani dan jasmani yang lebih baik dibanding manusia yang jarang atau tidak pernah melakukan kegiatan olahraga.

Selain itu seiring dengan perkembangan olahraga, olahraga juga digunakan sebagai sarana untuk mengangkat harkat dan martabat. Hal tersebut dapat dicapai melalui prestasi yang membanggakan dibidang olahraga. Untuk mencapai tujuan tersebut, di Indonesia telah ada satu organisasi keolahragaan nasional yang berwenang mengkoordinasikan dan membina setiap dan seluruh kegiatan olahraga prestasi. Organisasi yang dimaksud adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang mempunyai tujuan untuk mewujudkan prestasi olahraga yang membanggakan, membangun watak bangsa untuk mengangkat harkat dan martabat kehormatan bangsa dalam rangka ikut serta mempererat, membina persatuan dan kesatuan bangsa, serta memperkukuh ketahanan nasional (KONI, 2010 : 4). Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, KONI mempunyai susunan organisasi mulai dari tingkat kecamatan sampai ketingkat pusat. Rangkaian susunan staf KONI tersebut (lampiran 1), berkewajiban untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan Anggaran Dasar /


(8)

Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan keputusan lain yang mengikat, seperti keputusan Musornas, Raparnas, Musorda, Musda dan Raparda.

Dengan susunan organisasi tersebut, KONI sebagai satu-satunya wadah yang mengkoordinasikan dan membina olahraga prestasi di Indonesia dituntut untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta memiliki pengelolaan manajemen yang efektif. Sehingga menjadi organisasi yang mandiri dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Hal tersebut harus dilaksanakan oleh KONI, karena keberhasilan suatu organisasi termasuk KONI tidak akan pernah tercapai tanpa adanya suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan kerja serta dengan adanya suatu pengawasan atas pelaksanaan kerja. Syarat-syarat tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan manajemen.

Dengan memiliki manajemen yang baik dan teratur, KONI akan mampu melaksanakan tugasnya dengan lebih profesional. Di Sumatera Utara, KONI Sumut memiliki tugas pokok merencanakan, mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaaan dan peningkatan prestasi atlet, kinerja wasit, dan pelatih guna mewujudkan prestasi keolahragaan Sumatera Utara menuju prestasi nasional, serta turut memperkokoh persatuan, kesatuan dan ketahanan bangsa dalam rangka mengangkat harkat dan martabat masyarakat Sumatera Utara di Nasional maupun Internasional (Rancangan Program Kerja KONI Sumut Tahun 2013 : 3).


(9)

Melihat dari prestasi keolahragaan Sumut pada pergelaran PON yang berlangsung di bawah ini :

No Tahun Ke Tuan

rumah

Sumut

Rk Emas Perak Perunggu

1 1996 XIV Jakarta 12 13 15 VIII

2 2000 XV Surabaya 14 10 19 XII

3 2004 XVI Palembang 15 15 30 IX

4 2008 XVII Kaltim 20 11 29 VII

5 2012 XVIII Riau 15 19 23 VIII

Tabel 1. Peringkat Sumut

Berdasarkan hasil dari 5 pergelaran PON yang berlangsung di Jakarta, Surabaya, Palembang, Kaltim, daan Riau. Kita dapat melihat prestasi Sumut pada pergelaran PON yang berlangsung di Surabaya mengalami penurunan peringkat dari pergelaran PON yang berlangsung di Jakarta. Sedangkan pada pergelaran PON yang berlangsung di Palembang, Sumut naik 3 peringkat dari PON sebelumnya. Dan pada pergelaran PON yang berlangsung di Kaltim Sumut semakin membaik dengan menduduki peringkat ke 7, ini sangat membanggakan bagi masyarakat Sumut karena dapat terus menaikkan peringkat menjadi lebih baik.

Pada pergelaran PON yang berlangsung di Riau, Sumut tidak dapat lagi menaikkan peringkat dan harus rela turun 1 peringkat dari PON sebelumnya. Bukan hanya itu, dilihat dari perolehan medali emas Sumut selalu meningkat di mulai dari PON Jakarta – Kaltim,


(10)

tetapi pada pergelaran PON Riau sangat terlihat jelas terjadi penurunan perolehan medali emas.

Merujuk dari hasil PON XVIII 2012 Riau yang lalu, bahwa terjadi penurunan pringkat dan perolehan medali. Pekan Olahraga Nasional (PON) dapat di jadikan salah satu variabel tolok ukur keberhasilan pembinaan adalah prestasi. Pengurus KONI Sumut menyadari bahwa tugas berat KONI kedepan semakin berat dan penuh dengan tantangan. PON akan dilaksanakan 4 tahun berikutnya yakni PON XIX tahun 2016 di Jawa Barat. Empat tahun adalah waktu yang sangat singkat dalam menciptakan atlet yang berkualitas nasional, untuk itu perlu dilakukan percepatan dalam pembinaan. Percepatan pembinaan dapat dilakukan melalui pembinaan yang intensif, ditangani pelatih yang handal, memiliki rekan berlatih yang baik, perlengkapan latihan, sarana dan prasarana, serta dana yang mendukung (Rancangan Program Kerja KONI Sumut Tahun 2013).

Untuk itu dalam upaya meningkatkan prestasi Sumatera Utara dalam kancah olahraga nasional maupun internasional terutama untuk pergelaran PON yang akan berlangsung di Jawa Barat maka di terbitkan buku Rencana Strategis KONI Sumut, Rancangan Program Kerja KONI Sumut Tahun 2013 serta di bentuk sebuah Program Pembinaan Intensif (PPI). Karena dari tujuan di terbitkanya buku Rencana Strategis KONI Sumut adalah untuk meningkatkan prestasi KONI Sumatera Utara dalam kancah nasional dan internasional (Rencana Strategis KONI Sumut : 2). Rancangan Program Kerja KONI Sumut Tahun 2013 untuk mencapai pembinaan dan prestasi olahraga Sumatera Utara secara optimal, serta peningkatan kinerja penyelenggaraan manajemen keolahragaan Sumut yang kredibel dan akuntabel (Rancangan Program Kerja KONI Sumut Tahun 2013 : 2).


(11)

Program Pembinaan Intensif (PPI) bertujuan untuk program pembinaan jangka panjang dan mempersiapkan atlet-atlet Sumut cabang olahraga individu/perorangan untuk menghadapi PON XIX/2016 Jawa Barat (Petunjuk Teknis PPI KONI Sumut 2013 : 1).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “ Analisis Manajemen Program Pembinaan Intensif (PPI) KONI Sumatera Utara”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapatlah di buat suatu gambaran tentang permasalahan yang dihadapi dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Apakah Sumut mampu mencapai target menjadi 7 besar nasional di PON XIX di Jawa Barat Tahun 2016? 2. Apakah dengan adanya Rencana Strategis KONI Sumut dan rancangan program kerja KONI Sumut Tahun 2013 dapat meningkatkan prestasi Sumatera Utara? 3. Apakah Program Pembinaan Intensif (PPI) dapat meningkatkan prestasi pada PON XIX 2016 Jawa Barat? 4. Apakah Manajemen Program Pembinaan Intesif KONI Sumut sudah berjalan dengan baik?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan masalah yang diteliti cukup luas, maka perlu dibatasi permasalahan. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: “Manajemen Program Pembinaan Intensif (PPI) KONI Sumatera Utara”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Bagaimana Manajemen Program Pembinaan Intensif (PPI) KONI Sumatera Utara”.


(12)

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah “untuk dapat mengetahui bagaimana Manajemen Program Pembinaan Intensif (PPI) KONI Sumatera Utara”.

1.6 Manfaat Penelitian

Dalam melaksanakan setiap penelitian diharapkan agar mendapatkan manfaat dari penelitian. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi pihak KONI

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan profesionalisme kerja dan kegiatan KONI Provinsi Sumatera Utara dalam mempersiapkan atlet-atlet Sumut Dalam cabang olahraga individu/perorangan untuk dapat menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON).

2. Bagi peneliti

Dapat mengetahui secara jelas mengenai manajemen Program Pembinaan Intensif (PPI) KONI Provinsi Sumatera Utara dalam mempersiapkan atlet-atlet Sumut Dalam cabang olahraga individu/perorangan untuk dapat menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON).

3. Bagi pembaca

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi yang dapat menambah pemahaman tentang manajemen Program Pembinaan Intensif (PPI) KONI Provinsi Sumatera Utara dalam mempersiapkan atlet-atlet Sumatera Dalam cabang olahraga individu/perorangan untuk dapat menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON).


(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut, maka penelitian ini dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Proses manajemen yang dilakukan oleh PPI KONI Provinsi Sumatera Utara telah memenuhi ketentuan-ketentuan berjalannya sebuah organisasi, yaitu berupa proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan. Sayangnya di dalam proses penggerakan KONI Sumut agak terlambat tebukti dengan di undurnya pelaksanaan PPI KONI Sumatera Utara dari bulan maret menjadi bulan September. 2. Proses perencanaan dilaksanakan oleh KONI Provinsi Sumatera Utara dengan adanya

Program kerja KONI Provinsi Sumatera Utara telah disusun dalam pelaksanaan Musorprov dengan jelas tentang tujuan dan prioritas program seperti yang sudah dijelaskan dalam Rancangan Program Kerja KONI Sumatera Utara.

3. KONI Provinsi Sumatera Utara telah memiliki kepengurusan yang baik sesuai dengan AD/ART KONI. Hal tersebut terlihat dengan adanya rincian tugas dan wewenang yang jelas, pelimpahan wewenang yang jelas, pembagian tugas dengan jelas dan sebagainya.

4. KONI Provinsi Sumatera Utara telah melaksanakan proses pengawasan dengan baik. Terbukti dengan adanya Tim MONEV pada PPI.

5.2 Sa ra n

Dari tahapan-tahapan didepan serta simpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Agar KONI Provinsi Sumatera Utara dapat mempertahankan bahkan meningkatkan pelaksanaan proses manajemen yang telah tertata dengan baik.


(14)

2. Dalam penyusunan program kerja, agar dapat ditempuh langkah-langkah yang konkrit sehingga pencapaian tujuan dalam peningkatan prestasi olahraga Sumut dapat terwujud.

3. Dalam penyusunan pengurus KONI Provinsi Sumatera Utara, agar dipilih orang-orang yang tepat dengan keahlian dan bidang yang ditekuni. Sehingga profesionalisme kerja dapat ditingkatkan dan tujuan tersebut dapat tercapai.

4. Dalam pelaksanaan evaluasi program (pengawasan) diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik, sportif dan fair play sehingga hasil dari evaluasi tersebut dapat digunakan untuk menyusun rancangan progran kerja tahun berikutnya.

5. Untuk pelaksanaan program kerja yang belum dilaksanakan dapat dilaksanakan agar perencanaan yang sudah dibuat dapat terlaksana, serta kegiatan yang seharusnya sudah dilaksanakan untuk dapat dilaksanakan dengan sisa waktu yang ada.


(15)

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard. 2007. Management Majamemen.Jakarta: Salemba Empat.

Djati Julitriarsa. 1998. Manajemen umum. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.

Handoko, Hani. 1984. Manajemen.Yogyakarta: Bulaksumur.

Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen (dasar, pengertian, dan masalah). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Iskandar, M.Pd. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta. Gaung Persada.

KONI. 2010. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

KONI Sumut. 2006. Tugas dan Tanggung Jawab KONI Sumut Dalam Pembinaan Olahraga Prestasi.

___________ . 2012. Rancangan Program Kerja Tahun 2013 KONI Sumut.

___________ . 2012. Laporan Kerja KONI Sumut Tahun 2012. ___________ . 2012. Rencana Strategis KONI Sumut.

___________ . 2013. Pelaksanaan Program Pembinaan Intensif (PPI).

Sunarno Agung dan Derita Syaifullah. 2011. Metode penelitian keolahragaan. Surakarta: Yuma Pustaka.

Terry, George. 2006. Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

(www.ilmusosialpendips.blogspot.com/2012/05/manajemen-penggerakan.html : di akses 23 Mei 2013).

(www.id.scribd.com › Tugas Sekolah › Panduan Belajar, Catatan, dan Kuis : di akses 15 mei 2013).


(1)

tetapi pada pergelaran PON Riau sangat terlihat jelas terjadi penurunan perolehan medali emas.

Merujuk dari hasil PON XVIII 2012 Riau yang lalu, bahwa terjadi penurunan pringkat dan perolehan medali. Pekan Olahraga Nasional (PON) dapat di jadikan salah satu variabel tolok ukur keberhasilan pembinaan adalah prestasi. Pengurus KONI Sumut menyadari bahwa tugas berat KONI kedepan semakin berat dan penuh dengan tantangan. PON akan dilaksanakan 4 tahun berikutnya yakni PON XIX tahun 2016 di Jawa Barat. Empat tahun adalah waktu yang sangat singkat dalam menciptakan atlet yang berkualitas nasional, untuk itu perlu dilakukan percepatan dalam pembinaan. Percepatan pembinaan dapat dilakukan melalui pembinaan yang intensif, ditangani pelatih yang handal, memiliki rekan berlatih yang baik, perlengkapan latihan, sarana dan prasarana, serta dana yang mendukung (Rancangan Program Kerja KONI Sumut Tahun 2013).

Untuk itu dalam upaya meningkatkan prestasi Sumatera Utara dalam kancah olahraga nasional maupun internasional terutama untuk pergelaran PON yang akan berlangsung di Jawa Barat maka di terbitkan buku Rencana Strategis KONI Sumut, Rancangan Program Kerja KONI Sumut Tahun 2013 serta di bentuk sebuah Program Pembinaan Intensif (PPI). Karena dari tujuan di terbitkanya buku Rencana Strategis KONI Sumut adalah untuk meningkatkan prestasi KONI Sumatera Utara dalam kancah nasional dan internasional (Rencana Strategis KONI Sumut : 2). Rancangan Program Kerja KONI Sumut Tahun 2013 untuk mencapai pembinaan dan prestasi olahraga Sumatera Utara secara optimal, serta peningkatan kinerja penyelenggaraan manajemen keolahragaan Sumut yang kredibel dan akuntabel (Rancangan Program Kerja KONI Sumut Tahun 2013 : 2).


(2)

Program Pembinaan Intensif (PPI) bertujuan untuk program pembinaan jangka panjang dan mempersiapkan atlet-atlet Sumut cabang olahraga individu/perorangan untuk menghadapi PON XIX/2016 Jawa Barat (Petunjuk Teknis PPI KONI Sumut 2013 : 1).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “ Analisis Manajemen Program Pembinaan Intensif (PPI) KONI Sumatera Utara”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapatlah di buat suatu gambaran tentang permasalahan yang dihadapi dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Apakah Sumut mampu mencapai target menjadi 7 besar nasional di PON XIX di Jawa Barat Tahun 2016? 2. Apakah dengan adanya Rencana Strategis KONI Sumut dan rancangan program kerja KONI Sumut Tahun 2013 dapat meningkatkan prestasi Sumatera Utara? 3. Apakah Program Pembinaan Intensif (PPI) dapat meningkatkan prestasi pada PON XIX 2016 Jawa Barat? 4. Apakah Manajemen Program Pembinaan Intesif KONI Sumut sudah berjalan dengan baik?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan masalah yang diteliti cukup luas, maka perlu dibatasi permasalahan. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: “Manajemen Program Pembinaan Intensif (PPI) KONI Sumatera Utara”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Bagaimana Manajemen Program Pembinaan Intensif (PPI) KONI Sumatera Utara”.


(3)

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah “untuk dapat mengetahui bagaimana Manajemen Program Pembinaan Intensif (PPI) KONI Sumatera Utara”.

1.6 Manfaat Penelitian

Dalam melaksanakan setiap penelitian diharapkan agar mendapatkan manfaat dari penelitian. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi pihak KONI

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan profesionalisme kerja dan kegiatan KONI Provinsi Sumatera Utara dalam mempersiapkan atlet-atlet Sumut Dalam cabang olahraga individu/perorangan untuk dapat menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON).

2. Bagi peneliti

Dapat mengetahui secara jelas mengenai manajemen Program Pembinaan Intensif (PPI) KONI Provinsi Sumatera Utara dalam mempersiapkan atlet-atlet Sumut Dalam cabang olahraga individu/perorangan untuk dapat menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON).

3. Bagi pembaca

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi yang dapat menambah pemahaman tentang manajemen Program Pembinaan Intensif (PPI) KONI Provinsi Sumatera Utara dalam mempersiapkan atlet-atlet Sumatera Dalam cabang olahraga individu/perorangan untuk dapat menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON).


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut, maka penelitian ini dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Proses manajemen yang dilakukan oleh PPI KONI Provinsi Sumatera Utara telah memenuhi ketentuan-ketentuan berjalannya sebuah organisasi, yaitu berupa proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan. Sayangnya di dalam proses penggerakan KONI Sumut agak terlambat tebukti dengan di undurnya pelaksanaan PPI KONI Sumatera Utara dari bulan maret menjadi bulan September. 2. Proses perencanaan dilaksanakan oleh KONI Provinsi Sumatera Utara dengan adanya

Program kerja KONI Provinsi Sumatera Utara telah disusun dalam pelaksanaan Musorprov dengan jelas tentang tujuan dan prioritas program seperti yang sudah dijelaskan dalam Rancangan Program Kerja KONI Sumatera Utara.

3. KONI Provinsi Sumatera Utara telah memiliki kepengurusan yang baik sesuai dengan AD/ART KONI. Hal tersebut terlihat dengan adanya rincian tugas dan wewenang yang jelas, pelimpahan wewenang yang jelas, pembagian tugas dengan jelas dan sebagainya.

4. KONI Provinsi Sumatera Utara telah melaksanakan proses pengawasan dengan baik. Terbukti dengan adanya Tim MONEV pada PPI.

5.2 Sa ra n

Dari tahapan-tahapan didepan serta simpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Agar KONI Provinsi Sumatera Utara dapat mempertahankan bahkan meningkatkan pelaksanaan proses manajemen yang telah tertata dengan baik.


(5)

2. Dalam penyusunan program kerja, agar dapat ditempuh langkah-langkah yang konkrit sehingga pencapaian tujuan dalam peningkatan prestasi olahraga Sumut dapat terwujud.

3. Dalam penyusunan pengurus KONI Provinsi Sumatera Utara, agar dipilih orang-orang yang tepat dengan keahlian dan bidang yang ditekuni. Sehingga profesionalisme kerja dapat ditingkatkan dan tujuan tersebut dapat tercapai. 4. Dalam pelaksanaan evaluasi program (pengawasan) diharapkan dapat dilaksanakan

dengan baik, sportif dan fair play sehingga hasil dari evaluasi tersebut dapat digunakan untuk menyusun rancangan progran kerja tahun berikutnya.

5. Untuk pelaksanaan program kerja yang belum dilaksanakan dapat dilaksanakan agar perencanaan yang sudah dibuat dapat terlaksana, serta kegiatan yang seharusnya sudah dilaksanakan untuk dapat dilaksanakan dengan sisa waktu yang ada.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Daft, Richard. 2007. Management Majamemen.Jakarta: Salemba Empat. Djati Julitriarsa. 1998. Manajemen umum. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta. Handoko, Hani. 1984. Manajemen.Yogyakarta: Bulaksumur.

Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen (dasar, pengertian, dan masalah). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Iskandar, M.Pd. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta. Gaung Persada. KONI. 2010. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

KONI Sumut. 2006. Tugas dan Tanggung Jawab KONI Sumut Dalam Pembinaan Olahraga Prestasi.

___________ . 2012. Rancangan Program Kerja Tahun 2013 KONI Sumut.

___________ . 2012. Laporan Kerja KONI Sumut Tahun 2012. ___________ . 2012. Rencana Strategis KONI Sumut.

___________ . 2013. Pelaksanaan Program Pembinaan Intensif (PPI).

Sunarno Agung dan Derita Syaifullah. 2011. Metode penelitian keolahragaan. Surakarta: Yuma Pustaka.

Terry, George. 2006. Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

(www.ilmusosialpendips.blogspot.com/2012/05/manajemen-penggerakan.html : di akses 23 Mei 2013).

(www.id.scribd.com › Tugas Sekolah › Panduan Belajar, Catatan, dan Kuis : di akses 15 mei 2013).