Analisis dan Tinjauan Anggaran Pembinaan Terhadap Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

ANALISIS DAN TINJAUAN ANGGARAN PEMBINAAN TERHADAP PEMUDA DAN OLAHRAGA SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR Diajukan Oleh :

YULIANA MANURUNG 122101071

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

Assalamualaikum Wr. Wb

Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan tugas akhir ini yang berjudul “Analisis dan Tinjauan Anggaran Pembinaan Terhadap Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara”. Penulisan tugas akhir ini guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini, penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam pengerjaan tugas akhir ini, terutama kepada :

1. Kedua orang tua tercinta (Alm) Jhon Manurung dan Mediana br Naibaho serta kedua adik penulis atas cinta, kasih, sayang, doa dan seluruh dukungan baik moril maupun materil yang telah diberikan kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr Azhar Maksum, SE., M.Ec., Ac, Ak, CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Syahfrizal Helmi, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(3)

5. Ibu Dr. Elisabeth Siahaan, SE, M.Ec selaku dosen pembimbing saya yang telah bersedia meluangkan waktunya dalam memberikan masukan, saran dan bimbingan yang baik dari awal penulisan hingga terselesaikannya tugas akhir ini.

6. Buat seseorang yang spesial Johandi, yang selalu memberikan dukungan, dan nasihat buat penulis.

7. Sahabat terkasih Febie Anzeline Napitu yang selalu memberikan nasihat dan motivasi buat penulis.

8. Tidak lupa kepada seluruh teman-teman Manajemen Keuangan stambuk 2012 yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan sampai dengan penyelesaian penulisan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis menerima dengan hati terbuka setiap saran dan kritik yang membangun agar tugas akhir ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi berbagai pihak, khususnya bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Atas perhatian semuanya, penulis mengucapkan sekian dan terimakasih.

Medan, Juni 2015

Yuliana Manurung


(4)

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Permasalahan... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

BAB II PROFIL INSTANSI ... 7

A. Sejarah Singkat... 7

B. Struktur Organisasi ... 9

C. Job Description……… ... 12

D. Kinerja Usaha Terkini………... ... 17

BAB III PEMBAHASAN ... 20

A. Pengertian Anggaran ... 20

B. Manfaat Anggaran ... 21

C. Jenis-jenis Anggaran……… ... 22

D. Fungsi Anggaran……… ... 23

E. Kelebihan dan Kelemahan Anggaran………... 24

F. Analisis Tinjauan Anggaran Pembinaan Disporasu ... 26

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... . 43

A. Kesimpulan... ... 43

B. Saran... ... 44 DAFTAR PUSTAKA


(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman Gambar 2.1 Struktur Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara 10


(6)

No. Tabel Judul Tabel Halaman Tabel 1.1 Seluruh Jumlah Anggaran Pembinaan Disporasu 3

Sumatera Utara dari Tahun 2012, 2013, dan 2014

Tabel 2.1 Seluruh Jumlah Anggaran Pembinaan Disporasu 18 Sumatera Utara dari Tahun 2012, 2013, dan 2014

Tabel 3.1 Laporan Realisasi Anggaran Untuk Tahun 2012 27 Tabel 3.2 Laporan Realisasi Anggaran Untuk Tahun 2013 28 Tabel 3.3 Laporan Realisasi Anggaran Untuk Tahun 2014 29 Tabel 3.4 Seluruh Jumlah Anggaran Pembinaan Disporasu 30

Sumatera Utara dari Tahun 2012, 2013, dan 2014


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anggaran memegang peranan penting bagi setiap organisasi dalam pencapaian tujuannya termasuk di Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara. Oleh karena itu, setiap individu yang terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan instansi terlebih dahulu harus memahami dengan baik apa itu anggaran (budget).

Menurut Prawironegoro, Darsono dan Purwanti (2008:2) “anggaran adalah kebutuhan yang sangat penting bagi setiap perusahaan, baik perusahaan jasa, perusahaan dagang dan anggaran termasuk rencana tentang kegiatan perusahaan yang mencakup berbagai kegiatan operasional pada periode berikutnya yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi”.

Menurut Munandar (2009:3) definisi “anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit atau kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu yang akan datang”. Sedangkan menurut Garrison dan Norren (2008) “Anggaran adalah rencana rinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya untuk suatu periode tertentu.”


(8)

Dari beberapa pengertian anggaran yang dikemukakan dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan rencana kerja sistematis yang dinilai dengan uang yang dibuat dalam bentuk angka-angka serta disusun dalam beberapa periode tertentu yang dipakai sebagai alat perencanaan, pengkoordinasian yang terpadu dan pengendalian tanggung jawab manajemen melalui proses tertentu.

Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara adalah suatu intansi pemerintah yang bergerak di bidang keolahragaan untuk memajukan program-program pemerintah, dimana program-program tersebut berhubungan untuk memajukan keolahragaan khususnya kota Medan. Sebagai instansi pemerintah, Dinas Pemuda dan Olahraga kota Medan memiliki anggaran yang termasuk ke dalam anggaran biaya.

Anggaran biaya merupakan harga yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Jangka waktu anggaran pada umumnya satu tahun dimana tujuannya agar anggaran memungkinkan untuk dilakukan revisi dari waktu ke waktu karena perubahan kondisi ekonomi, perubahan selera masyarakat dan karena adanya faktor-faktor eksternal lainnya misalnya dari segi sosial, politik dan perkembangan kemasyarakatan disuatu daerah.

Atlit Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara juga diberikan anggaran oleh pemerintah untuk melakukan pembinaan yang lebih baik agar menjadi atlit yang profesional, anggaran selalu diberikan pemerintah setiap tahunnya untuk Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara terhadap para atlitnya.


(9)

3 Adapun jumlah anggaran yang diberikan pemerintah terhadap Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara sebagai berikut :

Tabel 1.1

Seluruh Jumlah Anggaran Pembinaan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara dari Tahun 2012, 2013, dan 2014

Tahun Jumlah Anggaran Realisasi Anggaran yang tidak dipakai

Persentase Anggaran

% 31 Desember 2012 Rp 1.940.639.500,00 Rp 1.897.874.000,00 Rp 42.765.500,00 97,79 % 31 Desember 2013 Rp 3.437.777.000,00 Rp 3.389.040.000,00 Rp 48.737.000,00 98,58 % 31 Desember 2014 Rp 3.458.680.000,00 Rp 3.407.943.000,00 Rp 50.737.000,00 98,53 %

Sumber : Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara

Dari Tabel 1.1 dapat kita lihat bahwa anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara setiap tahunnya mengalami peningkatan dari tahun 2012 yang mempunyai persentase anggaran 97,79 %, tahun 2013 mempunyai persentase anggaran sebesar 98,58% sampai dengan tahun 2014 persentasenya menurun menjadi 98,53 % dikarenakan jumlah anggaran tahun 2014 mengalami kenaikan hanya sedikit sedangkan realisasi tahun 2014 bertambah dari tahun sebelumnya. Dan anggaran yang tidak terpakai oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara setiap tahunnya juga mengalami peningkatan.

Anggaran yang diberikan Dinas Pemuda dan Olahraga terhadap para atlitnya digunakan sebagai belanja alat-alat olahragawan, belanja bahan untuk obat-obatan para atlit, belanja atribut/perlengkapan pakaian para atlit, belanja


(10)

sewa gedung, belanja makanan dan minuman seluruh atlit dan tamu, belanja peralatan/perlengkapan olahraga taekwondo, belanja peralatan/perlengkapan fitnes, belanja peralatan/perlengkapan angkat berat, belanja peralatan/perlengkapan gulat, belanja peralatan/perlengkapan karate, belanja peralatan/perlengkapan panjat tebing, belanja peralatan/perlengkapan judo, dan sebagainya.

Kegiatan pembinaan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara terhadap para atlitnya dibutuhkan anggaran yang cukup besar untuk membimbing para pemuda-pemudi Indonesia agar berperan aktif dalam bidang Pemuda dan Olahraga, setiap pembinaan terhadap para atlitnya Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara diberikan anggaran oleh pemerintah untuk melatih para atlitnya agar menjadi atlit yang berprestasi.

Dari data anggaran di atas penulis akan mencoba untuk meninjau anggaran pembinaan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara terhadap para atlitnya sudah tepat atau hanya rekayasa pimpinan saja. Dan penulisan Tugas Akhir ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil judul “Analisis dan Tinjauan Anggaran Pembinaan Terhadap Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara”.


(11)

5 B. Permasalahan

Dari uraian diatas, maka dapat dibuat perumusan pokok masalah agar materi yang akan dibahas tidak menyimpang dari pokok pembahasan dan sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan.

Adapun permasalahan yang dapat diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang dilakukan adalah : Apakah anggaran yang dibuat dan digunakan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara sudah terealisasi dengan baik terhadap para atlitnya ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah anggaran yang dibuat dan digunakan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara sudah terealisasi dengan baik pada para atlitnya.

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai\berikut :

1. Bagi Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA)

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur dan membantu Dinas Pemuda dan Olahraga untuk mampu mengetahui anggaran kas yang dibuat dan digunakan sudah terealisasi dengan baik.


(12)

2. Bagi pengembang ilmu

Penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi pengembangan ilmu dalam bidang tinjauan anggaran dan sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi setiap yang membaca tugas akhir ini.

3. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, dan pengalaman yang berharga dalam mempelajari dan memahami ilmu pengetahuan yang khususnya berkaitan dengan tinjauan anggaran.


(13)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Singkat

Berdirinya Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara(Disporasu) sejak tahun 1999 adalah dalam rangka upaya pembinaan dan pengembangan Pemuda dan Olahraga yang merupakan faktor potensial di dalam usaha pembangunan Sumatera Utara secara menyeluruh dan merata, maka dibentuklah Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Disporasu) berdasar pasal 49 ayat 1 Undang-Undang No 5 tahun 1974 dengan Peraturan Daerah No 14 Tahun 1997.

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara telah mengalami pergantian Kepala Dinas sebanyak 3 (tiga) kali yaitu tahun 1999-2002, tahun 2002-2004 dan tahun 2004 sampai dengan sekarang.

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2005 telah sukses Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) VIII yang diikuti oleh 30 Provinsi se-Indonesia dengan jumlah peserta sebanyak ± 5.000 orang, Dinas Pemuda dan Olahraga mendapatkan penghargaan dari Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga sebagai Tuan Rumah Penyelenggara terbaik pada penghargaan HAORNAS(Hari Olahraga Nasional) XXIII tanggal 9 September 2005.


(14)

Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara.

a. Visi Dinas Pemuda dan Olahraga

Sesuai tugas dan fungsinya, maka Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara mempunyai visi sebagai berikut :

“Terwujudnya pemuda dan masyarakat olahraga sumatera utara yang berwawasan, berbangsa, terampil, mandiri, sehat, berprestasi dan berdaya saing yang dilandasi iman dan taqwa”

b. Misi Dinas Pemuda dan Olahraga

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara mempunyai misi sebagai berikut :

1. Mengembangkan potensi dan kreatifitas pemuda.

2. Mempersiapkan kader pemimpin bangsa yang beriman, berwawasan kebangsaan serta peduli lingkungan.

3. Membentuk pemuda yang memiliki jiwa kewirausahaan dan kemandirian.

4. Meningkatkan peran, fungsi, dan partisipasi pemuda dalam mewujudkan sistem manajemen keolahragaan dalam upaya menata sistem pembinaan pembangunan keolahragaan terpadu. 5. Meningkatkan budaya dan prestasi olahraga secara berjenjang dan


(15)

9 6. Meningkatkan dan memberdayakan organisasi keolahragaan.

7. Meningkatkan kemitraan antar pemerintah dan masyarakat industri olahraga guna mendukung pengembangan sarana dan prasarana olahraga.

B. Struktur Organisasi Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara Struktur Organisasi diperlukan suatu instansi pemerintah untuk membedakan batas-batas wewenang, memudahkan pengawasan, pengaturan kerja dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi pemerintah diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi pemerintah tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi pemerintah yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi pemerintah.


(16)

Struktur Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini :

KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS KEPALA SEKSI PRASARANA DAN SARANA KEOLAHRAGAAN KEPALA SEKSI PRASARANA DAN SARANA KEPEMUDAAN KEPALA BIDANG PRASARANA DAN SARANA KEPALA SEKSI PEMBERDAYAAN OLAHRAGA PRESTASI UPTD KEPALA SEKSI PEMBERDAYAAN OLAHRAGA REKREASI KEPALA BIDANG BINA KEOLAHRAGAAN KEPALA SEKSI PEMBERDAYAAN ORGANISASI KEPALA SEKSI PEMBERDAYAAN ANAK & REMAJA KEPALA BIDANG BINA KEPEMUDAAN KEPALA SEKSI MONITORING & EVALUASI KEPALA SEKSI DATA DAN INFORMASI KEPALA BIDANG PENGENDALIAN PELAPORAN & EVALUASI KASUBBAG PROGRAM KASUBBAG KEUANGAN KASUBBAG UMUM


(17)

11

1. Kepala Dinas :

H. Baharuddin Siagian SH, M.Si

2. Sekretaris Dinas : Sakiruddin, SE, MM

a. Ketua Bagian Umum : Muhammad Maimun Masri, S.Pd b. Ketua Bagian Keuangan : Robert Efendi, SH, MM

c. Ketua Bagian Program : Dwi Widodo, SH

3.Kepala Bidang Pengendalian Pelaporan dan Evaluasi : Darwin Hutauruk, SE, MM

a. Kepala Seksi Data dan Informasi : Jonny Siahaan, S.Pd b. Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi : Dra. Eny Siswati

4. Kepala Bidang Bina Kepemudaan : M.Tohir, S.Pd

a. Kepala Seksi Pemberdayaan Anak dan Remaja : Raikhana Syahbi, SE b. Kepala Seksi Pemberdayaan Organisasi : RudiRinaldi,S.Sos, MAP

5.Kepala Bidang Bina Keolahragaan : Drs. Darwis Siregar

a. Kepala Seksi Pemberdayaan Olahraga Rekreasi : Mazrinal Nasution, SE b. Kepala Seksi Pemberdayaan Olahraga Prestasi : Johan Erik Purba, S.Pd


(18)

6.Kepala Bidang Prasarana dan Sarana : Drs. Sujamrat, MM

a. Kepala Seksi Pemberdayaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan : b. Miradi Paedede, ST

c. Kepala Seksi Pemberdayaan Prasarana dan Sarana Keolahragaan : d. Des Asharisyam, SE

C. Job Description

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 2 Tahun 2005 tentang tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara tanggal 16 Maret 2005, yaitu :

a. Kepala Dinas

Mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan tugas pembantuan serta tugas dekonsentrasi di bidang Pemuda dan Olahraga, antara lain :

1. Mengkoordinasikan penyusunan Program Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mengacu pada Pola Dasar Pembangunan Daerah Bali, kebijakan Gubernur, kondisi objektif dan ketentuan yang berlaku;

2. Merumuskan kebijakan umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga serta penyelenggaraan administrasi berdasarkan kewenangan dan kondisi objektif di lapangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas

3. Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidangnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;


(19)

13 4. Membina bawahan dalam pencapaian Program Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dengan memberikan petunjuk pemecahan masalah agar bawahan mampu melaksanakan tugas jabatan sesuai ketentuan;

5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun yang sudah berjalansebagai bahan dalam penyusunan sasaran pada tahun berikutnya; 6. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan rencana kerja, hasil yang

dicapai sesuai ketentuan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

7. Melaksanakan pembinaan umum dan pembinaan teknis di bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

8. Melaksanakan pelayanan umum dan perijinan;

9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh atasan; 10.Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui sekretaris

daerah sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. b. Sekretaris Kepala Dinas

Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas pembantuan serta tugas dekonsentrasi di bidang pemuda dan olahraga dengan konsentrasi tugas pengembangan, peningkatan dan kemajuan di bidang olahraga, antara lain:

1) Mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;


(20)

2) Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan dengan lancar;

3) Menilai hasil pelaksanaan kegiatan para Kepala Sub Bagian dan bawahan serta menilai prestasi kerjanya sebagai pengembangan karier;

4) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh atasan; 5) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada kepala dinas. c. Kepala Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas membantu kepala dinas di bidang umum dan kepegawaian, keuangan, organisasi dan hukum. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :

1) Kasubbag Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tata usaha, administrasi umum dan barang/ perlengkapan perjalananan dinas dan pengelolaan kepegawaian.

2) Kasubbag Keuangan

a. Mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data untuk penyusunan bahan penyempurnaan Standar Akuntanbilitas pengelolaan keuangan ;

b. Penyiapan bahan penyusunan rencana keuangan dan program kegiatan Dinas;


(21)

15 d. Pelaksanaan penyusunan bahan pedoman teknis operasional

pelaksanaan urusan dan kebijakan di bidang pemuda dan olah raga ; e. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan urusan pemerintahan, program

dan kebijakan di bidang pemuda dan olah raga ;

f. Pengkoordinasian penyiapan bahan dan penyusunan laporan Keuangan, pelaksanaan tugas, program dan kegiatan Dinas ;

g. Pengkoordinasian penyiapan bahan dan penyusunan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan dan kebijakan di bidang pemuda dan olah raga.

3) Kasubbag Organisasi dan Hukum

Mempunyai tugas mengumpulkan, mengelola dan menyajikan data untuk penyusunan bahan penyempurnaan standar dan kelembagaan serta pengelolaan produk-produk hukum di lingkungan dinas.

Selanjutnya, di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara setiap Subdis mempunyai jenis kegiatan yang berbeda sehingga alokasi anggaran yang ditempatkan berbeda sesuai dengan program dan kegiatan masing-masing, yaitu :

1) Bagian Tata Usaha

Penyusunan anggaran di bagian Tata Usaha meliputi Belanja Tidak Langsung, Belanja Langsung dan Belanja Modal. Pengganggaran hanya terpusat pada kegiatan rutin kantor, seperti gaji pegawai dan biaya operasional kantor sehingga setiap tahunnya kegiatan yang dianggarkan sama kecuali belanja modal.


(22)

2) Subdis Bina Keolahragaan

Penyusunan anggaran di subdis bina keolahragaan hanya meliputi belanja langsung karena kegiatan yang dilaksanakan hanya bersifat pelayanan publik yang bergerak di bidang olahraga.

3) Subdis Bina Kepemudaan

Penyusunan anggaran di subdis bina kepemudaan sama dengan subdis bina keolahragaan yaitu belanja langsung dan bergerak di bidang kepemudaan.

4) Subdis Sarana/ Prasarana

Penyusunan anggaran di subdis sarana/ prasarana meliputi belanja langsung dan belanja modal karena alokasi anggaran hampir semua adalah pembangunan sarana dan prasarana olahraga dan kepemudaan. Selanjutnya anggaran setiap subdis dikumpulkan dan digabung menjadi satu, kemudian Kasubbag Keuangan bersama tim pembuat anggaran Disporasu akan memeriksa dan memverifikasi setiap anggaran dengan memperhatikan kode rekening, jumlah anggaran dan penempatan anggaran sehingga tidak melebihi dari anggaran masing-masing kegiatan.


(23)

17 D. Kinerja Usaha Terkini

Setiap instansi negara tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Dinas Pemuda dan Olahraga yang terus berupaya agar tujuan yang telah di gariskan oleh Gubernur Sumatera Utara dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat, terbukti dengan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang menyukai bidang olahraga bahkan melalui olahraga dapat dilakukan pembangunan karakter suatu bangsa, sehingga olahraga menjadi sarana strategis untuk membangun kepercayaan diri, identitas bangsa, dan kebanggaan nasional.

Jumlah atlit yang dijaring Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara setiap tahunnya berkisar 98 atlit. Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara sudah banyak menghasilkan para atlit yang berprestasi dan juara, terbukti dengan aktif nya Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara dalam acara kejuaraan tingkat Nasional dalam olahraga Taekwondo, Sircuit Fitnes, olahraga Tinju, olahraga Angkat Berat, olahraga Gulat, olahraga Panjat Tebing, olahraga Karate dan olahraga Judo.

Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara pernah meraih juara I dan mendapatkan satu mendali emas di kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) dalam ajang turnamen olahraga Judo, dan meraih juara II di Himasgo


(24)

Cup tahun 2014 mendapatkan dua mendali perak dalam ajang turnamen olahraga Gulat dan Taekwondo, serta menjadi juara I dan mendapatkan satu mendali emas di kejuaraan LTC Cup dalam ajang turnamen Angkat Berat. Sehingga setiap tahunnya anggaran yang diberikan pemerintah terhadap Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara mengalami peningkatan.

Atlit Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara juga diberikan anggaran untuk melakukan pembinaan yang lebih baik agar menjadi atlit yang profesional, anggaran selalu diberikan pemerintah untuk Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara terhadap para atlitnya. Adapun jumlah anggaran yang diberikan pemerintah terhadap Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara sebagai berikut :

Tabel 2.1

Seluruh Jumlah Anggaran Pembinaan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara dari Tahun 2012, 2013, dan 2014

Tahun Jumlah Anggaran Realisasi Persentase Realisasi %

Persentase Tidak Terealisai % 31 Desember 2012 Rp 1.940.639.500,00 Rp 1.897.874.000,00 97,79 % 2,21 % 31 Desember 2013 Rp 3.437.777.000,00 Rp 3.389.040.000,00 98,58 % 1,42 % 31 Desember 2014 Rp 3.458.680.000,00 Rp 3.407.943.000,00 98,53 % 1,47 % Total Rp. 8.837.096.500,00 Rp 8.694.857.000,00 294,9 % 5,1 %


(25)

19

Untuk tahun 2012 anggaran yang diberikan sebesar Rp 1.940.639.500,00 sedangkan realisasinya sebesar Rp 1.897.874.000,00 dan mempunyai persentase 97,79 % Di tahun 2013 anggaran pembinaan Dinas Pemuda dan Olahraga ditingkatkan menjadi Rp 3.437.777.000,00 sedangkan realisasinya meningkat sebesar Rp 3.389.040.000,00 persentase anggarannya 98,58 % Dan untuk tahun 2014 anggaran yang diberikan Dinas Pemuda dan Olahraga terhadap para atlitnya juga mengalami peningkatan sebesar Rp 3.458.680.000,00 sedangkan realisasinya meningkat sebesar Rp 3.407.943.000,00 dan persentase anggaran sebesar 98,53 %.

Dinas Pemuda dan Olahraga juga terus melakukan pembinaan terhadap para atlitnya agar dapat menjadi atlit yang benar-benar memiliki kualitas dan prestasi yang baik. Rencana Kerja Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara merupakan dokumen perencanaan yang penting untuk memberikan arah bagi pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2015 dilingkup Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara, guna mendukung tercapainya target tahun 2015. Kerja Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara telah memuat hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan tahun sebelumnya.


(26)

PEMBAHASAN A. Pengertian Anggaran

Anggaran memegang peranan penting setiap organisasi dalam pencapaian tujuannya termasuk di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara. Oleh karena itu, setiap individu yang terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan instansi terlebih dahulu harus memahami dengan baik apa itu anggaran (budget).

Menurut Prawironegoro, Darsono dan Purwanti (2008:2) “anggaran adalah rencana tentang kegiatan perusahaan yang mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi”.

Menurut Munandar (2009:3) definisi “anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan”. Menurut Garrison dan Norren (2008) “Anggaran adalah rencana rinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya untuk suatu periode tertentu.”

Dari beberapa pengertian anggaran yang dikemukakan dapat disimpulkan anggaran merupakan rencana kerja sistematis yang dinilai dengan uang yang dibuat dalam bentuk angka-angka serta disusun dalam beberapa periode tertentu yang dipakai sebagai alat perencanaan, pengkoordinasian yang terpadu dan pengendalian tanggung jawab manajemen melalui proses tertentu.


(27)

21 B. Manfaat Anggaran

Peranan anggaran tidak dapat dilepaskan dari kegiatan organisasi karena anggaran mempunyai beberapa manfaat yang besar bagi organisasi tersebut. Menurut Prawironegoro dan Purwanti (2008:9) kegunaan anggaran ialah untuk perencanaan dan pengendalian, evaluasi kinerja dan untuk mengarahkan perilaku manajer dan karyawan.

Beberapa manfaat anggaran menurut Prawironegoro dan Purwanti (2008:10) dalam proses manajemen organisasi, antara lain :

1. Di bidang perencanaan :

a. Membantu manajemen meneliti dan mempelajari segala masalah yang berkaitan dengan aktifitas yang akan dilaksanakan.

b. Membantu mengarahkan seluruh sumber daya yang ada di perusahaan dalam menentukan arah atau aktifitas yang paling menguntungkan.

c. Membantu arah atau menunjang kebijaksanaan perusahaan. d. Membantu manajemen memilih tujuan perusahaan.

e. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. 2. Di bidang pengendalian :

a. Membantu mengawasi kegiatan dan pengeluaran. b. Membantu mencegah pemborosan.


(28)

C. Jenis-jenis Anggaran

Menurut Nafarin (2009:22) anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang, sebagai berikut:

1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran tetap (fixed budget), adalah anggaran yang dibuat untuk satu tingkat kegiatan selama jangka waktu tertentu, dimana pada tingkat kegiatan tersebut direncanakan pendapatan dan biaya. Anggaran ini tidak memungkinkan adanya penyesuaian, karena sudah tetap dan tidak dapat berubah.

b. Anggaran variable (flexible budget), adalah anggaran yang dibuat berdasarkan pada tingkat kegiatan. Prinsip dari anggaran ini adalah bahwa setiap tingkat kegiatan harus terdapat norma-norma untuk kegiatan yang dikeluarkan.

2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran periodik, yaitu anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, umumnya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.

b. Anggaran kontiniu, yaitu anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran yang telah dibuat.

3. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran jangka pendek, yaitu anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama satu tahun. Anggaran ini digunakan untuk keperluan modal kerja.


(29)

23 b. Anggaran jangka panjang, yaitu anggaran yang dibuat untuk jangka

waktu lebih dari satu tahun. Anggaran ini biasanya digunakan untuk keperluan investasi barang modal atau disebut juga anggaran modal. Anggaran jangka panjang tidak harus berupa anggaran modal. Anggaran ini diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek.

4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut anggaran induk (master budget). Anggaran bukan merupakan konsolidasi rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dibagi lagi menjadi anggaran triwulan. Dan anggaran triwulan dibagi lagi menjadi anggaran bulanan.

D. Fungsi Anggaran

Fungsi anggaran bermanfaat untuk membantu manajemen dalam mengelola perusahaan. Anggaran mempunyai fungsi sebagai berikut (Gunawan Adisaputro dan Marwan, 2004) :

a. Fungsi Perencanaan, yang mencakup :

1. Anggaran membantu manajemen meneliti, mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan. 2. Anggaran membantu dalam mengarahkan secara tepat

tenaga-tenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang dan semua tenaga-tenaga operasional.


(30)

b. Fungsi Koordinasi yang meliputi :

1. Membantu mengkoordinasikan faktor manusia dengan perusahaan. 2. Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia

usaha.

3. Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan.

4. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi. c. Fungsi Pengawasan, yaitu meliputi :

1. Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran. 2. Untuk pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan biaya

yang tidak menambah ‘value added’. E. Kelebihan dan Kelemahan Anggaran

Kelebihan Anggaran menurut Agus Ahyari (2009)

Berdasarkan ulasan yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa keuntungan yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran yang baik. Beberapa keuntungan tersebut adalah :

1. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu dapat diproyeksikan sebelum rencana tersebut dilaksanakan. Bagi manajemen, hasil proyeksi ini menciptakan peluang untuk memilih rencana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan.


(31)

25

2. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh.

3. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan, dan kewajibannya. Anggaran sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja karyawan dalam melakukan suatu kegiatan.

Kelemahan Anggaran menurut Agus Ahyari (2009)

Di samping beberapa keunggulan tersebut di atas, terdapat pula beberapa kelemahan antara lain :

1. Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu tepat dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran mengalami perkembangan yang jauh berbeda daripada yang direncanakan. Hal ini berarti diperlukan pemikiran untuk penyesuaian. Kemungkinan ini menghendaki agar anggaran disesuaikan secara berkesinambungan dengan kondisi yang berubah-ubah agar data dan informasi yang diperoleh akurat. 3. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara

potensial dapat menimbulkan persoalan-persoalan hubungan kerja yang dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran.

4. Penganggaran tidak dapat terlepas dari penilaian subyektif pembuat kebijakan terutama pada saat data dan informasi tidak lengkap /cukup.


(32)

F. Analisis dan Tinjauan Anggaran Pembinaan Terhadap Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara

Dalam anggaran pembinaan Disporasu memakai anggaran biaya dan dibutuhkan prosedur penyusunan realisasi anggaran. Pada dasarnya yang berwenang dan bertangguang jawab atas penyusunan dan pelaksanaan anggaran adalah pimpinan tertinggi Disporasu. Tetapi tugas menyiapkan dan menyusun serta melaksanakan kegiatan anggaran tidak harus ditangani sendiri, melainkan didelegasikan kepada bagian lain. Penyusunan laporan realisasi anggaran juga melibatkan panitia anggaran. Pada umumnya anggaran biaya dilakukan pada rencana-rencana dan program-program tertentu.

Penyusunan dan pelaksanaan laporan realisasi anggaran pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara tidak begitu rumit, sehingga bawahan dapat mengerti maksud dari anggaran tersebut. Untuk itu kepala bagian dan sub-sub unitnya memberikan pengertian pada saat para bawahan membaca laporan tersebut yang mungkin tidak mereka mengerti.

Perencanaan tidak terlepas dari unsur pelaksanaan dan pengawasan yang termasuk pemantauan, penilaian dan pelaporan. Tinjauan anggaran kepemudaan dan olahraga pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara dimulai dari penyusunan rencana biaya dengan berpedoman pada data dan informasi realisasi anggaran.


(33)

30

Setelah melihat Tabel 3.1, Tabel 3.2, Tabel 3.3 kita telah dapat mengetahui bahwa realisasi Dinas Pemuda dan Olahraga lebih kecil dibandingkan dengan anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga. Kita mengetahui bahwa anggaran (budget) juga merupakan “Tool of control” yang menunjukkan bahwa budget dapat dijadikan sebagai alat untuk standar kerja. Laporan realisasi anggaran di atas secara keseluruhan biaya Pembinaan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Jumlah Anggaran Pembinaan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara dari Tahun 2012, 2013, dan 2014

Tahun Jumlah Anggaran Realisasi

31 Desember 2012 Rp 1.940.639.500,00 Rp 1.897.874.000,00 31 Desember 2013 Rp 3.437.777.000,00 Rp 3.389.040.000,00 31 Desember 2014 Rp 3.458.680.000,00 Rp 3.407.943.000,00

Sumber : Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara

Untuk tahun 2012 anggaran yang diberikan sebesar Rp 1.940.639.500,00 sedangkan realisasinya sebesar Rp 1.897.874.000,00. Di tahun 2013 anggaran pembinaan Dinas Pemuda dan Olahraga meningkat menjadi Rp 3.437.777.000,00 realisasinya meningkat sebesar Rp 3.389.040.000,00. Dan untuk tahun 2014 anggaran yang diberikan Dinas Pemuda dan Olahraga terhadap para atlitnya juga mengalami peningkatan sebesar Rp 3.458.680.000,00 sedangkan realisasinya meningkat sebesar Rp 3.407.943.000,00.


(34)

Anggaran yang diberikan Dinas Pemuda dan Olahraga terhadap para atlitnya digunakan sebagai pembelian alat-alat olahraga, obat-obatan, perlengkapan pakaian para atlit, dan sewa gedung, antara lain :

1. Tahun 2012 untuk belanja atribut/kelengkapan pakaian yaitu membeli baju seragam para atlit untuk dipakai dalam latihan serta costum perlengkapan untuk pertandingan dan lengkap dengan sepatu, Disporasu mengganggarkan Rp 23.350.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 23.350.000,00 maka tidak terdapat selisih.

Tahun 2013 untuk belanja atribut/kelengkapan pakaian yaitu membeli baju seragam para atlit untuk dipakai dalam latihan serta costum perlengkapan untuk pertandingan dan lengkap dengan sepatu, Disporasu mengganggarkan Rp 26.450.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 26.450.000,00 maka tidak terdapat selisih.

Tahun 2014 untuk belanja atribut/kelengkapan pakaian yaitu membeli baju seragam para atlit untuk dipakai dalam latihan serta costum perlengkapan untuk pertandingan dan lengkap dengan sepatu, Disporasu mengganggarkan Rp 26.400.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 26.400.000,00 maka tidak terdapat selisih.

2. Tahun 2012 untuk belanja peralatan olahraga yaitu membeli peralatan taekwondo, peralatan tinju, peralatan angkat berat, peralatan gulat, peralatan karate dan peralatan panjat tebing, Disporasu mengganggarkan


(35)

32

Rp 345.160.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 345.160.000,00 maka tidak terdapat selisih.

Tahun 2013 untuk belanja peralatan olahraga yaitu membeli peralatan taekwondo, peralatan tinju, peralatan angkat berat, peralatan gulat, peralatan karate dan peralatan panjat tebing, Disporasu mengganggarkan Rp 345.160.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 345.160.000,00 maka tidak terdapat selisih.

Tahun 2014 untuk belanja peralatan olahraga yaitu membeli peralatan taekwondo, peralatan tinju, peralatan angkat berat, peralatan gulat, peralatan karate dan peralatan panjat tebing, Disporasu mengganggarkan Rp 345.160.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 345.160.000,00 maka tidak terdapat selisih.

3. Tahun 2012 untuk belanja bahan obat-obatan yaitu membeli vitamin untuk para atlit agar selalu berstamina dan membeli obat-obatan untuk para atlit jika para atlit mengalami cedera atau terluka, Disporasu mengganggarkan Rp 219.90.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 215.90.000,00 maka selisihnya Rp400.000,00.

Tahun 2013 untuk belanja bahan obat-obatan yaitu membeli vitamin untuk para atlit agar selalu berstamina dan membeli obat-obatan untuk para atlit jika para atlit mengalami cedera atau terluka, Disporasu mengganggarkan Rp 419.100.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 415.986.000,00 maka selisihnya Rp 3.114.000,00.


(36)

Tahun 2014 untuk belanja bahan obat-obatan yaitu membeli vitamin untuk para atlit agar selalu berstamina dan membeli obat-obatan untuk para atlit jika para atlit mengalami cedera atau terluka, Disporasu mengganggarkan Rp 429.100.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 425.986.000,00 maka selisihnya Rp 3.114.000,00.

4. Tahun 2012 untuk belanja bahan/hadiah perlombaan yaitu perlombaan panjat tebing dengan membeli piala, memberi hadiah uang untuk juara pertama sebesar Rp 15.000.000 juara kedua sebesar Rpp 10.000.000 dan juara ketiga sebesar Rp 8.000.000 beserta memberi cedera mata misalnya gantungan kunci yang berbentuk bola, Disporasu mengganggarkan Rp 35.550.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 35.550.000,00 maka tidak terdapat selisih.

Tahun 2013 untuk belanja bahan/hadiah perlombaan yaitu perlombaan judo dengan membeli piala, memberi hadiah uang untuk juara pertama sebesar Rp 15.000.000 juara kedua sebesar Rpp 10.000.000 dan juara ketiga sebesar Rp 8.000.000 beserta memberi cedera mata misalnya gantungan kunci yang berbentuk bola, Disporasu mengganggarkan Rp 36.550.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 36.550.000,00 maka tidak terdapat selisih.

Tahun 2014 untuk belanja bahan/hadiah perlombaan yaitu perlombaan karate dengan membeli piala, memberi hadiah uang untuk juara pertama sebesar Rp 17.000.000 juara kedua sebesar Rpp 10.000.000


(37)

34 dan juara ketiga sebesar Rp 9.000.000 beserta memberi cedera mata misalnya gantungan kunci yang berbentuk bola, Disporasu mengganggarkan Rp 37.500.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 37.500.000,00 maka tidak terdapat selisih.

5. Tahun 2012 untuk belanja sewa gedung/kantor/tempat yaitu menyewa gedung serba guna yang di Jl. Pancing untuk melaksanakan pertandingan panjat tebing yang diadakan Disporasu dan Disporasu mengganggarkan Rp 133.000.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 106.500.000,00 maka selisihnya Rp 26.500.000,00.

Tahun 2013 untuk belanja sewa gedung/kantor/tempat yaitu menyewa gedung serba guna yang di Jl. Pancing untuk melaksanakan pertandingan judo yang diadakan Disporasu dan Disporasu mengganggarkan Rp 133.000.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 106.500.000,00 maka selisihnya Rp 26.500.000,00.

Tahun 2014 untuk belanja sewa gedung/kantor/tempat yaitu menyewa gedung serba guna yang di Jl. Pancing untuk melaksanakan pertandingan karate yang diadakan Disporasu dan Disporasu mengganggarkan Rp 133.000.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 106.500.000,00 maka selisihnya Rp 26.500.000,00.


(38)

6. Tahun 2012 untuk belanja sewa ruang rapat/pertemuan yaitu menyewa hotel Aryaduta Medan yang berada di Jl. Kapten maulana lubis No 8 Medan dengan tarif sehari sebesar Rp 1.150.000 untuk mengadakan rapat/pertemuan dengan peserta yang akan ikut serta dalam pertandingan yang diadakan Disporasu, Disporasu mengganggarkan Rp 1.150.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 1.150.000,00 maka tidak terdapat selisih.

Tahun 2013 untuk belanja sewa ruang rapat/pertemuan yaitu menyewa Grand Swiss-Belhotel Medan yang berada di Jl. S. Parman No 217 Medan dengan tarif sehari sebesar Rp 2.000.000,00 untuk mengadakan rapat/pertemuan dengan peserta yang akan ikut serta dalam pertandingan yang diadakan Disporasu, Disporasu mengganggarkan Rp 2.000.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 2.000.000,00 maka tidak terdapat selisih.

Tahun 2014 untuk belanja sewa ruang rapat/pertemuan yaitu menyewa hotel Grand Aston Medan yang berada di Jl. Balai kota No.1 Medan dengan tarif sehari sebesar Rp 3.000.000,00 untuk mengadakan rapat/pertemuan dengan peserta yang akan ikut serta dalam pertandingan yang diadakan Disporasu, Disporasu mengganggarkan Rp 3.000.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 3.000.000,00 maka tidak terdapat selisih.


(39)

36

7. Tahun 2012 untuk belanja sewa meja kursi yaitu menyewa meja dan kursi untuk para peserta dan tamu perlombaan, Disporasu mengganggarkan Rp 4.622.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 4.622.000,00 maka tidak terdapat selisih.

Tahun 2013 untuk belanja sewa meja kursi yaitu menyewa meja dan kursi untuk para peserta dan tamu perlombaan, Disporasu mengganggarkan Rp 4.622.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 4.622.000,00 maka tidak terdapat selisih.

Tahun 2014 untuk belanja sewa meja kursi yaitu menyewa meja dan kursi untuk para peserta dan tamu perlombaan, Disporasu mengganggarkan Rp 4.625.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 4.625.000,00 maka tidak terdapat selisih.

8. Tahun 2012 untuk belanja makanan dan minuman seluruh atlit dan tamu yaitu memesan nasi katering dan minuman seluruh atlit dan tamu yang hadir dalam pertandingan yang diadakan Disporasu dan Disporasu mengganggarkan Rp 71.740.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 68.572.000,00 maka selisihnya Rp 3.168.000,00.

Tahun 2013 untuk belanja makanan dan minuman seluruh atlit dan tamu yaitu memesan nasi katering dan minuman seluruh atlit dan tamu yang hadir dalam pertandingan yang diadakan Disporasu dan Disporasu


(40)

mengganggarkan Rp 71.740.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 68.572.000,00 maka selisihnya Rp 3.168.000,00.

Tahun 2014 untuk belanja makanan dan minuman seluruh atlit dan tamu yaitu memesan nasi katering dan minuman seluruh atlit dan tamu yang hadir dalam pertandingan yang diadakan Disporasu dan Disporasu mengganggarkan Rp 71.740.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 68.572.000,00 maka selisihnya Rp 3.168.000,00.

9. Tahun 2012 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga taekwondo yaitu pelindung kepala (Head-guard), pelindung tulang hasta (Arms-guard), pelindung badan(HOOGO/Body protector), pelindung tulang kering (Shins-guard), pelindung gigi dan sandsack alat bantu pukulan, Disporasu mengganggarkan Rp 171.500.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 170.780.000,00 maka selisihnya Rp 720.000,00. Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga taekwondo pelindung kepala (Head-guard), pelindung tulang hasta (Arms-guard), pelindung badan(HOOGO/Body protector), pelindung tulang kering (Shins-guard) , pelindung gigi dan sandsack alat bantu pukulan, Disporasu mengganggarkan Rp 171.500.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 170.780.000,00 maka selisihnya Rp 720.000,00. Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga taekwondo pelindung kepala (Head-guard), pelindung tulang hasta (Arms-guard), pelindung badan(HOOGO/Body protector), pelindung


(41)

38 tulang kering (Shins-guard) , pelindung gigi dan sandsack alat bantu pukulan, Disporasu mengganggarkan Rp 175.500.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 173.780.000,00 maka selisihnya Rp 1.720.000,00.

10.Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga tinju yaitu hand protector dan sarung tinju ever class dan sarung tinju prima, Disporasu mengganggarkan Rp 195.567.500,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 194.900.000,00 maka selisihnya Rp 667.500,00. Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga tinju yaitu hand protector dan sarung tinju ever class dan sarung tinju prima, Disporasu mengganggarkan Rp 195.567.500,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 194.900.000,00 maka selisihnya Rp 667.500,00.

11.Tahun 2012 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga angkat berat yaitu bench press, super tummy trimmer, dan peralatan elektronik pencatatan waktu, Disporasu mengganggarkan Rp 186.807.500,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 186.300.000,00 maka selisihnya Rp 507.500,00.

Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga angkat berat yaitu bench press, super tummy trimmer, dan peralatan elektronik pencatatan waktu, Disporasu mengganggarkan


(42)

Rp 186.807.500,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 186.300.000,00 maka selisihnya Rp 507.500,00.

Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga angkat berat yaitu bench press, super tummy trimmer, dan peralatan elektronik pencatatan waktu, Disporasu mengganggarkan Rp186.807.500,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 186.300.000,00 maka selisihnya Rp 507.500,00.

12.Tahun 2012 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga gulat yaitu membeli peralatan elektronik pencatat waktu dan matras dan pelindung kepala, Disporasu mengganggarkan Rp 177.760.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 177.050.000,00 maka selisihnya Rp 710.000,00.

Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga gulat yaitu membeli peralatan elektronik pencatat waktu dan matras dan pelindung kepala, Disporasu mengganggarkan Rp 177.760.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 177.050.000,00 maka selisihnya Rp 710.000,00.

Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga gulat yaitu membeli peralatan elektronik pencatat waktu dan matras dan pelindung kepala, Disporasu mengganggarkan Rp 177.760.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 177.050.000,00 maka selisihnya Rp 710.000,00.


(43)

40 13.Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga panjat tebing yaitu tali carmentel, harnest, helmet pelindung kepala, webbing, prusik, carabiner adalah cincin kait yg terbuat dari alumunium sebagai pengait dan dikaitkan dgn alat lainnya dan Sepatu panjat, Disporasu mengganggarkan Rp 725.250.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 723.250.000,00 maka selisihnya Rp 2.000.000,00.

Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga panjat tebing yaitu tali carmentel, harnest, helmet pelindung kepala, webbing, prusik, carabiner adalah cincin kait yg terbuat dari alumunium sebagai pengait dan dikaitkan dgn alat lainnya dan Sepatu panjat, Disporasu mengganggarkan Rp 725.250.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 723.250.000,00 maka selisihnya Rp 2.000.000,00.

14.Tahun 2012 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga karate yaitu pakaian karate, pelindung tangan, pelindung tulang kering, ikat pinggang untuk sabut, seragam wasit/juri, dan papan nilai, Disporasu mengganggarkan Rp 166.750.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 164.250.000,00 maka selisihnya Rp 2.500.000,00.

Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga karate yaitu pakaian karate, pelindung tangan, pelindung tulang


(44)

kering, ikat pinggang untuk sabut, seragam wasit/juri, dan papan nilai, Disporasu mengganggarkan Rp 166.750.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 164.250.000,00 maka selisihnya Rp 2.500.000,00.

Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga karate yaitu pakaian karate, pelindung tangan, pelindung tulang kering, ikat pinggang untuk sabut, seragam wasit/juri, dan papan nilai, Disporasu mengganggarkan Rp 167.750.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 164.250.000,00 maka selisihnya Rp 3.500.000,00.

15.Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga judo yaitu pelindung kepala (Head-guard), pelindung tulang hasta (Arms-guard), pelindung badan(HOOGO/Body protector), pelindung tulang kering (Shins-guard), Disporasu mengganggarkan Rp 178.260.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 177.670.000,00 maka selisihnya Rp 590.000,00.

Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga judo yaitu pelindung kepala (Head-guard), pelindung tulang hasta (Arms-guard), pelindung badan(HOOGO/Body protector), pelindung tulang kering (Shins-guard), Disporasu mengganggarkan Rp 178.260.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 177.670.000,00 maka selisihnya Rp 590.000,00.


(45)

42 Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara telah melakukan pengawasan yang baik dan anggaran yang tepat terhadap pembinaan para atlit sehingga tidak mengalami kerugian. Hal ini dapat kita lihat dari laporan perbandingan realisasi dengan anggaran yang telah direncanakan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara. Dimana setiap penyimpangan dapat diketahui dan diidentifikasikan serta di analisis dan di tinjau kembali untuk mengetahui penyebab penyimpangan tersebut. Penyimpangan yang didapat melalui evaluasi dapat dijadikan bahan acuan untuk periode yang akan datang.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa laporan realisasi anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara telah disusun secara efektif dan efisien. Hal ini dapat dibuktikan dari selisih anggaran dengan realisasi yang tidak terlalu besar. Hal ini perlu dipertahankan atau ditingkatkan lagi untuk tahun yang akan datang sehingga Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara dapat terus membiayai seluruh kegiatan pembinaan terhadap para atlitnya dengan baik.


(46)

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian terakhir tugas akhir ini, penulis mencoba memberikan kesimpulan dari yang telah dijelaskan dan dijabarkan pada uraian sebelumnya, sekaligus memberikan sumbangan saran yang mungkin berguna bagi perusahaan.

A. Kesimpulan

Tinjauan Anggaran pada Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara sudah terealisasi dengan baik, dimana jumlah anggaran yang telah direncakan hampir semuanya terserap dan hanya bersisa 5,1 %. Hal ini terbukti dari perbandingan anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara yang lebih besar daripada realisasinya. Perencanaan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara sangat baik karena melibatkan semua sub bagian yang ada di dalam Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara sehingga semua pihak bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran. Hal ini dikemukakan oleh Syafri Sofyan Harahap (2010) “anggaran adalah rencana tentang kegiatan yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain, anggaran dikatakan baik untuk perusahaan jika mempunyai persen dari anggaran tersebut 94 % dan tidak mempunyai sisa anggaran yang lebih dari 6%”.


(47)

44 B. Saran

Dalam bagian terakhir ini, penulis mencoba memberikan saran-saran yang mungkin akan berguna bagi perkembangan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara.

1. Mengingat pentingnya peranan anggaran, sebaiknya anggaran disusun secara teliti dengan membentuk suatu panitia anggaran sehingga anggaran dapat dijadikan pedoman kerja, faktor eksternal seperti ekonomi yaitu dalam lembaga keuangan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara memerlukan karyawan dengan bermacam-macam keterampilan, sosial dan politik yaitu Perkembangan kemasyarakatan disuatu daerah akan mempengaruhi Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara.

2. Agar anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara dapat memenuhi fungsinya sebagai alat perencanaan dan pengawasan, maka perlu diadakan peningkatan dalam hal penyusunan anggaran.

3. Setiap pimpinan sebaiknya mendelegasikan wewenang yang diberikan kepada bawahan, mereka harus dapat memberikan pengertian kepada setiap sub bagian, sehingga mereka memahami pentingnya anggaran dan berusaha bekerja lebih giat dalam melaksanakan anggaran yang telah dibuat.


(48)

Garrison dan Noreen. 2008. Akuntansi Manajerial, penerjemah BudiSantoso, A.Totok. Buku 2. Salemba Empat. Jakarta.

Munandar, M. 2009. Budgeting, Perencanaan Kerja, Pengorganisasian Kerja, Pengawasan Kerja. Edisi Tiga. BPFE. Yogyakarta. Nafarin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi, Salemba

Empat.Jakarta.

Prawironegoro dan Purwanti. 2008. Penganggaran

Perusahaan. Edisi Pertama. Mitra Wacana Media. Jakarta. Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Budgeting Penganggaran Perencanaan.

Raja Garafindo Persada. Jakarta.

Adisaputro Gunawan dan Marwan. 2009. Anggaran Perusahaan. Edisi Tiga. BPFE. Yogyakarta.


(1)

40 13.Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga panjat tebing yaitu tali carmentel, harnest, helmet pelindung kepala, webbing, prusik, carabiner adalah cincin kait yg terbuat dari alumunium sebagai pengait dan dikaitkan dgn alat lainnya dan Sepatu panjat, Disporasu mengganggarkan Rp 725.250.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 723.250.000,00 maka selisihnya Rp 2.000.000,00.

Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga panjat tebing yaitu tali carmentel, harnest, helmet pelindung kepala, webbing, prusik, carabiner adalah cincin kait yg terbuat dari alumunium sebagai pengait dan dikaitkan dgn alat lainnya dan Sepatu panjat, Disporasu mengganggarkan Rp 725.250.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 723.250.000,00 maka selisihnya Rp 2.000.000,00.

14.Tahun 2012 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga karate yaitu pakaian karate, pelindung tangan, pelindung tulang kering, ikat pinggang untuk sabut, seragam wasit/juri, dan papan nilai, Disporasu mengganggarkan Rp 166.750.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 164.250.000,00 maka selisihnya Rp 2.500.000,00.

Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga karate yaitu pakaian karate, pelindung tangan, pelindung tulang


(2)

kering, ikat pinggang untuk sabut, seragam wasit/juri, dan papan nilai, Disporasu mengganggarkan Rp 166.750.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 164.250.000,00 maka selisihnya Rp 2.500.000,00.

Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga karate yaitu pakaian karate, pelindung tangan, pelindung tulang kering, ikat pinggang untuk sabut, seragam wasit/juri, dan papan nilai, Disporasu mengganggarkan Rp 167.750.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 164.250.000,00 maka selisihnya Rp 3.500.000,00.

15.Tahun 2013 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga judo yaitu pelindung kepala (Head-guard), pelindung tulang hasta (Arms-guard), pelindung badan(HOOGO/Body protector), pelindung tulang kering (Shins-guard), Disporasu mengganggarkan Rp 178.260.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 177.670.000,00 maka selisihnya Rp 590.000,00.

Tahun 2014 untuk belanja modal pengadaan peralatan dan perlengkapan olahraga judo yaitu pelindung kepala (Head-guard), pelindung tulang hasta (Arms-guard), pelindung badan(HOOGO/Body protector), pelindung tulang kering (Shins-guard), Disporasu mengganggarkan Rp 178.260.000,00 dan pada kenyataannya sebesar Rp 177.670.000,00 maka selisihnya Rp 590.000,00.


(3)

42

Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara telah melakukan pengawasan yang baik dan anggaran yang tepat terhadap pembinaan para atlit sehingga tidak mengalami kerugian. Hal ini dapat kita lihat dari laporan perbandingan realisasi dengan anggaran yang telah direncanakan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara. Dimana setiap penyimpangan dapat diketahui dan diidentifikasikan serta di analisis dan di tinjau kembali untuk mengetahui penyebab penyimpangan tersebut. Penyimpangan yang didapat melalui evaluasi dapat dijadikan bahan acuan untuk periode yang akan datang.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa laporan realisasi anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara telah disusun secara efektif dan efisien. Hal ini dapat dibuktikan dari selisih anggaran dengan realisasi yang tidak terlalu besar. Hal ini perlu dipertahankan atau ditingkatkan lagi untuk tahun yang akan datang sehingga Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara dapat terus membiayai seluruh kegiatan pembinaan terhadap para atlitnya dengan baik.


(4)

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian terakhir tugas akhir ini, penulis mencoba memberikan kesimpulan dari yang telah dijelaskan dan dijabarkan pada uraian sebelumnya, sekaligus memberikan sumbangan saran yang mungkin berguna bagi perusahaan.

A. Kesimpulan

Tinjauan Anggaran pada Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara sudah terealisasi dengan baik, dimana jumlah anggaran yang telah direncakan hampir semuanya terserap dan hanya bersisa 5,1 %. Hal ini terbukti dari perbandingan anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara yang lebih besar daripada realisasinya. Perencanaan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara sangat baik karena melibatkan semua sub bagian yang ada di dalam Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara sehingga semua pihak bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran. Hal ini dikemukakan oleh Syafri Sofyan Harahap (2010) “anggaran adalah rencana tentang kegiatan yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain, anggaran dikatakan baik untuk perusahaan jika mempunyai persen dari anggaran tersebut 94 % dan tidak mempunyai sisa anggaran yang lebih dari 6%”.


(5)

44

B. Saran

Dalam bagian terakhir ini, penulis mencoba memberikan saran-saran yang mungkin akan berguna bagi perkembangan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara.

1. Mengingat pentingnya peranan anggaran, sebaiknya anggaran disusun secara teliti dengan membentuk suatu panitia anggaran sehingga anggaran dapat dijadikan pedoman kerja, faktor eksternal seperti ekonomi yaitu dalam lembaga keuangan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara memerlukan karyawan dengan bermacam-macam keterampilan, sosial dan politik yaitu Perkembangan kemasyarakatan disuatu daerah akan mempengaruhi Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara.

2. Agar anggaran Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara dapat memenuhi fungsinya sebagai alat perencanaan dan pengawasan, maka perlu diadakan peningkatan dalam hal penyusunan anggaran.

3. Setiap pimpinan sebaiknya mendelegasikan wewenang yang diberikan kepada bawahan, mereka harus dapat memberikan pengertian kepada setiap sub bagian, sehingga mereka memahami pentingnya anggaran dan berusaha bekerja lebih giat dalam melaksanakan anggaran yang telah dibuat.


(6)

Garrison dan Noreen. 2008. Akuntansi Manajerial, penerjemah BudiSantoso, A.Totok. Buku 2. Salemba Empat. Jakarta.

Munandar, M. 2009. Budgeting, Perencanaan Kerja, Pengorganisasian

Kerja, Pengawasan Kerja. Edisi Tiga. BPFE. Yogyakarta.

Nafarin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi, Salemba Empat.Jakarta.

Prawironegoro dan Purwanti. 2008. Penganggaran

Perusahaan. Edisi Pertama. Mitra Wacana Media. Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Budgeting Penganggaran Perencanaan. Raja Garafindo Persada. Jakarta.

Adisaputro Gunawan dan Marwan. 2009. Anggaran Perusahaan. Edisi Tiga. BPFE. Yogyakarta.