Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab dan Dampak Terjadinya Pernikahan Dini pada Remaja di Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng Kabupaten Semarang T1 462012094 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
-
Faktor
penyebab terjadinya pernikahan dini pada 6
partisipan adalah: keinginan diri sendiri, dorongan orang tua,
desakan
masyarakat,
terputusnya
pendidikan
dan
permasalahan ekonomi.
-
Dampak negatif pernikahan dini pada 6 partisipan antara
lain : Kesulitan mencari nafkah, masih bergantung pada
orang tua, konflik dengan mertua dan pertengkaran antar
suami-istri. Selain itu, dampak positif pernikahan dini yang
dirasakan oleh beberapa partisipan antara lain: merasa
lengkap oleh kehadiran istri/suami, merasa diterima oleh
masyarakat karena sudah memiliki pasangan yang sah dan
jauh dari prasangka buruk, merasa berguna bagi keluarga
karena menikah di usia yang muda membuat pasangan
masih bisa memenuhi kebutuhan keluarga dimasa depan.
Selain itu, dampak sosial pernikahan dini adalah kehilangan
masa muda dan kesulitan dalam menyesuaikan diri.
51
52
5.2 Saran
1. Bagi Remaja
Remaja diharapkan untuk menghindari pernikahan agar
terhindar dari dampak negatif pernikahan dini. Hasil penelitian
mengatakan bahwa remaja yang menikah pada usia dini akan
mengalami dampak psikologis dan sosial walaupun secara biologis
remaja wanita sudah siap untuk hamil dan melahirkan. Secara
psikologis, remaja belum mampu mengatasi dampak negatif dari
pernikahan dini.
2. Bagi Dusun Plalar Kulon
Perangkat Dusun Plalar Kulon diharapkan dapat membantu
meminimalisir faktor penyebab terjadinya pernikahan dini. Contoh
upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan cara meningkatkan minat
remaja untuk melanjutkan pendidikan, mengaktifkan kegiatan
karang taruna dengan kegiatan yang sesuai dengan usia remaja,
serta menyediakan sarana diskusi untuk remaja dan orang tua
dalam memenuhi kebutuhan perkembangan remaja.
3. Bagi Profesi Keperawatan
Sebagai tenaga kesehatan, perawat diharapkan mampu
meningkatkan perannya sebagai edukator, konselor dan advokator
53
tehadap permasalahan remaja. Tidak hanya fokus pada dampak
biologis, namun pada dampak psikologis pada remaja yang
melakukan pernikahan dini. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan
kualitas hidup remaja khususnya kaum perempuan melalui praktik
keperawatan baik di ranah klinis maupun komunitas.
4. Bagi Institusi Pendidikan
FIK
UKSW
diharapkan
dapat
memperdalam
muatan
informasi kepada mahasiswa tentang konsep kesehatan psikologis
dan reproduksi remaja dalam upaya menghindari tingginya angka
kejadian
pernikahan
dini.
Selain
itu,
mahasiswa
nantinya
diharapkan dapat memaksimalkan peran dalam ranah keperawatan
komunitas, keperawatan maternitas dan keperawatan keluarga.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian
lebih
lanjut
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan metode kuantitatif untuk melihat hubungan antara
frekuensi pernikahan dini dengan faktor penyebab yang paling
dominan.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
-
Faktor
penyebab terjadinya pernikahan dini pada 6
partisipan adalah: keinginan diri sendiri, dorongan orang tua,
desakan
masyarakat,
terputusnya
pendidikan
dan
permasalahan ekonomi.
-
Dampak negatif pernikahan dini pada 6 partisipan antara
lain : Kesulitan mencari nafkah, masih bergantung pada
orang tua, konflik dengan mertua dan pertengkaran antar
suami-istri. Selain itu, dampak positif pernikahan dini yang
dirasakan oleh beberapa partisipan antara lain: merasa
lengkap oleh kehadiran istri/suami, merasa diterima oleh
masyarakat karena sudah memiliki pasangan yang sah dan
jauh dari prasangka buruk, merasa berguna bagi keluarga
karena menikah di usia yang muda membuat pasangan
masih bisa memenuhi kebutuhan keluarga dimasa depan.
Selain itu, dampak sosial pernikahan dini adalah kehilangan
masa muda dan kesulitan dalam menyesuaikan diri.
51
52
5.2 Saran
1. Bagi Remaja
Remaja diharapkan untuk menghindari pernikahan agar
terhindar dari dampak negatif pernikahan dini. Hasil penelitian
mengatakan bahwa remaja yang menikah pada usia dini akan
mengalami dampak psikologis dan sosial walaupun secara biologis
remaja wanita sudah siap untuk hamil dan melahirkan. Secara
psikologis, remaja belum mampu mengatasi dampak negatif dari
pernikahan dini.
2. Bagi Dusun Plalar Kulon
Perangkat Dusun Plalar Kulon diharapkan dapat membantu
meminimalisir faktor penyebab terjadinya pernikahan dini. Contoh
upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan cara meningkatkan minat
remaja untuk melanjutkan pendidikan, mengaktifkan kegiatan
karang taruna dengan kegiatan yang sesuai dengan usia remaja,
serta menyediakan sarana diskusi untuk remaja dan orang tua
dalam memenuhi kebutuhan perkembangan remaja.
3. Bagi Profesi Keperawatan
Sebagai tenaga kesehatan, perawat diharapkan mampu
meningkatkan perannya sebagai edukator, konselor dan advokator
53
tehadap permasalahan remaja. Tidak hanya fokus pada dampak
biologis, namun pada dampak psikologis pada remaja yang
melakukan pernikahan dini. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan
kualitas hidup remaja khususnya kaum perempuan melalui praktik
keperawatan baik di ranah klinis maupun komunitas.
4. Bagi Institusi Pendidikan
FIK
UKSW
diharapkan
dapat
memperdalam
muatan
informasi kepada mahasiswa tentang konsep kesehatan psikologis
dan reproduksi remaja dalam upaya menghindari tingginya angka
kejadian
pernikahan
dini.
Selain
itu,
mahasiswa
nantinya
diharapkan dapat memaksimalkan peran dalam ranah keperawatan
komunitas, keperawatan maternitas dan keperawatan keluarga.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian
lebih
lanjut
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan metode kuantitatif untuk melihat hubungan antara
frekuensi pernikahan dini dengan faktor penyebab yang paling
dominan.