Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pendidikan Inklusi di SD Negeri 1 Panimbo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan Tahun 2016 T2 92014052 BAB V
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari
pendidikan
hasil
inklusi
penelitian
di
SD
penyelenggaraan
Negeri
1
Panimbo
Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan dapat
disimpulkanan sebagai berikut bahwa:
1.
Komponen Kontek
Kontek program pendidikan inklusi di SD
Negeri 1 Panimbo menunjukkan lingkungan sekolah
mendukung adanya program dan perlu dilanjutkan
agar
siswa
ABK
tetap
bisa
terlayani.
Namun
keterlaksanaannya masih perlu ditingkatkan agar
kedepan hasilnya meningkat dan lebih baik.
2.
Komponen Input
Untuk input, program yang telah dibuat belum
semua bisa teralisasi, dari sarana prasarana masih
kurang, sumber daya belum sepenuhnya terpenuhi,
adanya semangat dari tenaga pendidiknya, dan
karakter siswanya berbeda-beda.
3.
Komponen Proses
Proses
menunjukkan
rencana
program
pendidikan inklusi di SD Negeri 1 Panimbo telah
dilaksanakan sesuai kemampuan sekolah (sumber
daya) yang ada dan berjalan sesuai aturan yang
berlaku. Guru-gurunya masih mengalami kesulitan
133
dalam mengajar siswa ABK. Sarana prasarana belum
mendukung atau masih kurang.
4.
Komponen Produk
Kemampuannya
siswa
ABK
(slow
leaner)
dibidang non akademik menunjukkan adanya hasil,
sedangkan siswa ABK yang mengalami ketuanaan
belum menunjukkan hasil yang berarti masih butuh
bimbingan yang maksimal. Harapan muncul siswasiswi ABK
baru yang berprestasi baik dibidang
akademik maupun non akademik.
5.
Hambatan dan Solusi
Adanya hambatan merupakan tantangan bagi
sekolah penyelenggara inklusi. Hal tersebut jangan
dijadikan suatu alasan dengan dalih apapun.
Sebagai pendidik di sekolah inklusi, meskipun
bukan sebagai guru pembimbing khusus (GPK) yang
tidak mempunyai keahlian tentang ABK diharapkan
mampu
menyelesaikan
masalah
yang
dihadapi
dengan berinovasi dalam pembelajarannya.
5.2 Saran
5.2.1 Implikasi Teoritis
Dengan terlaksananya program
pendidikan
inkusi di SD Negeri 1 Panimbo, meskipun hasilnya
belum mak simal, implikasi teoritis yang bisa
ditindaklanjuti dari penelitian ini adalah untuk
keberhasilan
134
pelaksanaan
program
pendidikan
inklusi, harus ada kerjasama antar beberapa pihak.
Terutama
yang
berhubungan
dengan
program-
program yang belum bisa terlaksana. Bagi pihakpihak yang sudah peduli dan mendukung program
inklusi di SD Negeri 1 Panimbo perlu ditingkatkan
lagi agar program tersebut tetap berjalan dan
hasilnya meningkat.
5.2.2 Implikasi Kebijakan
Implikasi yang diharapkan terkait dengan
saran-saran adalah sebagai berikut:
1. Bagi Dinas Terkait, diharapkan agar penyeleng
garaan
pendidikan
pendidikan
inklusi
bisa
dipertahankan demi anak ABK yang berada juah
dari SLB supaya tetap bisa bersekolah untuk
memperoleh pendidikan.
2. Bagi
Kepala
pendidikan
berhasil,
Sekolah,
inklusi
dalam
agar
yang
pengadaan
penyelenggaraan
dipimpinnya
guru
bisa
pembimbing
khusus (GPK) perlu berkoordinasi dengan dinas
pendidikan kabupaten atau mencari tenaga wiyata
dari lulusan pendidikan SLB yang ada.
3. Bagi Guru, sebagai pelaksana langsung pendidikan
inklusi
supaya
termotivasi
terutama
yang
berkaitan dengan pembelajaran agar ada inovasi
sehingga tercipta pembelajaran yang aktif, inovatif,
kreatif dan menyenangkan (PAIKEM).
135
4. Bagi Komite, Orang Tua dan Masyarakat, bisa
lebih ditinggkatkan lagi dalam mendukung
sekolah
inklusi
dengan
dengan
pemerintah
cara
setempat
berkoordinasi
(kepala
desa)
maupun pihak lain untuk mencari dukungan
dana. Dengan adanya tambahan dana dari
sumber
lain
diharapkan
penyelenggaraan pendidikan
Negeri 1 Panimbo
semua pihak.
136
bisa
membantu
inklusi di SD
berhasil sesuai harapan
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari
pendidikan
hasil
inklusi
penelitian
di
SD
penyelenggaraan
Negeri
1
Panimbo
Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan dapat
disimpulkanan sebagai berikut bahwa:
1.
Komponen Kontek
Kontek program pendidikan inklusi di SD
Negeri 1 Panimbo menunjukkan lingkungan sekolah
mendukung adanya program dan perlu dilanjutkan
agar
siswa
ABK
tetap
bisa
terlayani.
Namun
keterlaksanaannya masih perlu ditingkatkan agar
kedepan hasilnya meningkat dan lebih baik.
2.
Komponen Input
Untuk input, program yang telah dibuat belum
semua bisa teralisasi, dari sarana prasarana masih
kurang, sumber daya belum sepenuhnya terpenuhi,
adanya semangat dari tenaga pendidiknya, dan
karakter siswanya berbeda-beda.
3.
Komponen Proses
Proses
menunjukkan
rencana
program
pendidikan inklusi di SD Negeri 1 Panimbo telah
dilaksanakan sesuai kemampuan sekolah (sumber
daya) yang ada dan berjalan sesuai aturan yang
berlaku. Guru-gurunya masih mengalami kesulitan
133
dalam mengajar siswa ABK. Sarana prasarana belum
mendukung atau masih kurang.
4.
Komponen Produk
Kemampuannya
siswa
ABK
(slow
leaner)
dibidang non akademik menunjukkan adanya hasil,
sedangkan siswa ABK yang mengalami ketuanaan
belum menunjukkan hasil yang berarti masih butuh
bimbingan yang maksimal. Harapan muncul siswasiswi ABK
baru yang berprestasi baik dibidang
akademik maupun non akademik.
5.
Hambatan dan Solusi
Adanya hambatan merupakan tantangan bagi
sekolah penyelenggara inklusi. Hal tersebut jangan
dijadikan suatu alasan dengan dalih apapun.
Sebagai pendidik di sekolah inklusi, meskipun
bukan sebagai guru pembimbing khusus (GPK) yang
tidak mempunyai keahlian tentang ABK diharapkan
mampu
menyelesaikan
masalah
yang
dihadapi
dengan berinovasi dalam pembelajarannya.
5.2 Saran
5.2.1 Implikasi Teoritis
Dengan terlaksananya program
pendidikan
inkusi di SD Negeri 1 Panimbo, meskipun hasilnya
belum mak simal, implikasi teoritis yang bisa
ditindaklanjuti dari penelitian ini adalah untuk
keberhasilan
134
pelaksanaan
program
pendidikan
inklusi, harus ada kerjasama antar beberapa pihak.
Terutama
yang
berhubungan
dengan
program-
program yang belum bisa terlaksana. Bagi pihakpihak yang sudah peduli dan mendukung program
inklusi di SD Negeri 1 Panimbo perlu ditingkatkan
lagi agar program tersebut tetap berjalan dan
hasilnya meningkat.
5.2.2 Implikasi Kebijakan
Implikasi yang diharapkan terkait dengan
saran-saran adalah sebagai berikut:
1. Bagi Dinas Terkait, diharapkan agar penyeleng
garaan
pendidikan
pendidikan
inklusi
bisa
dipertahankan demi anak ABK yang berada juah
dari SLB supaya tetap bisa bersekolah untuk
memperoleh pendidikan.
2. Bagi
Kepala
pendidikan
berhasil,
Sekolah,
inklusi
dalam
agar
yang
pengadaan
penyelenggaraan
dipimpinnya
guru
bisa
pembimbing
khusus (GPK) perlu berkoordinasi dengan dinas
pendidikan kabupaten atau mencari tenaga wiyata
dari lulusan pendidikan SLB yang ada.
3. Bagi Guru, sebagai pelaksana langsung pendidikan
inklusi
supaya
termotivasi
terutama
yang
berkaitan dengan pembelajaran agar ada inovasi
sehingga tercipta pembelajaran yang aktif, inovatif,
kreatif dan menyenangkan (PAIKEM).
135
4. Bagi Komite, Orang Tua dan Masyarakat, bisa
lebih ditinggkatkan lagi dalam mendukung
sekolah
inklusi
dengan
dengan
pemerintah
cara
setempat
berkoordinasi
(kepala
desa)
maupun pihak lain untuk mencari dukungan
dana. Dengan adanya tambahan dana dari
sumber
lain
diharapkan
penyelenggaraan pendidikan
Negeri 1 Panimbo
semua pihak.
136
bisa
membantu
inklusi di SD
berhasil sesuai harapan