Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Penggunaan Mariyuana Bagi Mantan Pengguna di Kota Salatiga

PEDOMAN WAWANCARA

Hari/ Tanggal

:

Waktu wawancara

:

Tempat wawancara

:

Interviewee

:

Topik

:


1. Dampak fisik dan psikis apa saja yang dirasakan pada saat awal mengalami
putus obat?
2. Adakah dampak lain yang dirasakan pada saat awal putus obat?
3. Apa permasalahan yang muncul pada awal mengalami putus obat?
4. Setelah 3 tahun tidak menggunakan mariyuana dampak apa saja yang Anda
alami?
5. Apa yang dilakukan untuk menghadapi dampak – dampak yang muncul
setelah lebih dari 3 tahun tidak mengkonsumsi mariyuana?

Interviewer

PEDOMAN OBSERVASI

Hari/ Tanggal

:

Observee


:

Topik

:

No. Aspek yang
Observasi

Alternatif
Sangat

Sesuai

sesuai
1.

Cukup

Tidak


sesuai

sesuai

Keaktifan
menjawab

2.

Konsistensi
jawaban

3.

Ketepatan
menjawab
pertanyaan

Komentar observer


Observer
………………

Subjek 1
A.1.

Nama saudara siapa?

Ad
A.2.

Berapa umur Anda sekarang?

28 tahun
A.3.

Sekarang bertempat tinggal dimana?

Di daerah grogol

A.4.

Apa status Anda saat ini?

Sudah menikah dan memiliki 1 putra

A.5.

Apa pendidikan terakhir Anda?

Sarjana FISIPOL UKSW
A.6.

Apa pekerjaan orang tua?

Ayah sebagai polisi dan ibu menjadi ibu rumah tangga biasa
A.7.

Apa pendidikan terakhir orang tua?


Ayah dan ibu mempunyai pendidikan akhir SLTA
A.8.

Anda dari berapa bersaudara?

Anak ke 2 dari 3 bersaudara
A.9.

Bagaimana Anda mulai mengenal mariyuana?

Awalnya pada waktu SMA sudah mulai mengenal mariyuana secara langsung
dari kakak kelas di SMA.
A.10. Tetapi sebelumnya apakah sudah tahu apa itu mariyuana?
Pernah tapi belum memakai dan hanya sekedar tahu pada usia SMP
A.11. Kapan mulai menggunakan?
SMA kelas 1 kira – kira tahun 1998.
A.12. bagaimana cara kakak kelas anda dulu mengenalkan mariyuana kepada
anda?
Biasanya pulang sekolah banyak yang nongkrong. Kemudian ada kakak kelas
yang mengajak patungan untuk membeli gelek. Dulu nama yang ngetrend

adalah gelek dan cimeng. Saya segan dengan kakak kelas sehingga saya ikut
patungan. Setelah itu saya diajak ke kost setelah sekitar 1 jam kemudian
mendapat ganja.
A.13. Apakah kakak kelas merupakan BD atau punya hubungan dengan BD?
Saya kurang tahu karena tiba – tiba kakak kelas tersebut sudah mendapatkan
barang tersebut.
A.14. Pertama memakai di mana?
Di kos kakak kelas.
A.15. Apa pertama kali yang dirasakan saat memakai mariyuana?
Awalnya terasa takut karena gejolak tubuh yang dirasakan terasa aneh.
A.16. Setelah memakai apa yang dilakukan?

Langsung pulang karena merasa takut. Apalagi bapak meruakan polisi yang
tentunya bisatahu ciri – ciri orang yang habis memakai.
A.17. Keanehan yang dirasakan seperti apa?
Ini pengalaman pertama sehingga tubuh melakukan adaptasi dengan zat – zat
yang baru.mungkin kalau rokok lebih ringan daripada ganja. Maka yang saya
rasakan tubuh menjadi sangat dingin, menjadi rileks tetapi untuk bergerak itu
berat. Saya merasakan seperti dehidrasi dan tubuh rasanya kering.merasakan
kehausan yang sangat.

A.18. Setelah memakai tapi anda mengatakan ada rasa takut, lalu apakah anda
setelah menghisap ganja langsung pulang atau tinggal dikos terlebih dahulu?
Ketika itu kita beramai –ramai sekitar 5 atau 6 orang. Kakak kelas mungkin
melihat saya yang paling pemula, saya ditahan dulu tidak boleh langsung
pulang tetapi harus ikut sampai habis padahal saat itu beli 20.000 ribu
mendapat 1 paket dijadikan 8 linting. Ketika lintingan ke 3 atau ke 4
sebenarnya saya sudah tidak kuat tetapi oleh kakak kelas tetap ditahan sampai
habis. Setelah habis itu, saya beristirahat sebentar untuk mengendalikan tubuh
untuk pulang. Hal ini disebabkan karena ada ketakutan pada diri saya terhadap
orang tua.
A.19. Bagaiman perlakukan orang tua kepada anda?
Sebenarnya mereka santai dan baik. Ketakutan itu muncul karena yang saya
lakukan itu melanggar hukum sedangkan orang tua saya menegak hukum.saya
takut ada efek – efek yang akan terjadi. Tentunya itu di dukung orang tua saya
juga sudahtahu banyak mengenai narkoba, ciri- ciri orang yang memakai. Ada
2 ketakutan.
A.20. Anda sudah merasakan ada ketakutan saat memakai serta orang tua
merupakan penegak hukum tetapi anda tetap menggunakan mariyuana?
Orang tua sebenarnya sangat baik. Hal ini juga bukan untuk mencari eksistensi
diri melalui narkoba. Bagi saya hal ini merupakan proses kehidupan yang harus

saya jalani. Saya mempunyai prinsip lebih baik saya merasakan sendiri
daripada tahu dari orang lain. Ada rasa keingintahuan dan rasa penasaran.

A.21. Saat di SMA dan mulai menggunakan ganja bagaimana frekuensi atau
intensitas penggunakan ganja sendiri?
Sebenarnya terus menerus tetapi intervalnya tidak tentu atau tidak rutin. Pada
waktu itu saya masih pemula dan tidak tahu cara mendapatkan atau
jaringannya bagaimana.pada waktu itu saya hanya tergantung dari kakak kelas
yang menyediakan.
A.22. Setelah SMA bagaimana dosis penggunakan ganja yang anda pakai?
Saat SMA bisa dibilang saya merupakan pencari pasif. Jadi berharap diajak
terus tetapi ada keseganan dan ketakutan maka hanya menunggu. Apabila
diajak saya mau apabila tidak diajak saya tidak masalah.
A.23. Hal itu terjadi sampai kapan?
Sekitar kelas 3 SMA
A.24. Bagaimana pergaulan anda saat SMA?
Iya,pergaulan saya termasuk pergaulan bebas. Pergaulan saya tidak hanya satu
sekolah tetapi lintas sekolah, bahkan dengan orang – orang jalanan.
A.25. Kapan Anda mulai merasakan bahwa ganja menjadi hal yang sangat
penting untuk proses kesenangan sendiri?

Saya menggunakan ganja bukan untuk kesenangan ataupun saya menjadi
pecandu. Jadi sangat merasa ingin saya tanya ke satu atau dua chanel. Apabila
tidak ada ya saya tidak menggunakan ganja. Saya tidak terlalu agresif untuk
mencandu. Saya juga menggunakan ganja tidak untuk kesenangan walaupun
efeknya bisa memberikan rasa senang. Mulai proses inisiatif mencari ganja
tersebut saat di kampus.hal itu di karenakan link saya juga mulai banyak.
Teman – teman saya juga mulai banyak tidak hanya orang Salatiga tetapi
orang luar Salatiga.
A.26. Bisa dibilang pemakaian mariyuana saat kuliah itu sering?
Intensitas penggunaannya mulai naik
A.27. Kapan mulai naiknya intensitas penggunaan mariyuana ?
Kira – kira 2001. Hal ini diperkuat saat mulai masuk komunitas reggae dan
saya mulai main musik reggae. Dari komunitas reggae saya punya link untuk

mendapatkan ganja dari luar salatiga. Tetapi kemudian saya mulai mengurangi
menggunakan ganja pada tahun 2005 saat saya harus berurusan dengan polisi.
A.28. Pada tahun 2005, anda berurusan dengan polisi sampai sejauhmana?
Jadi sebelum saya yang terkena kasus dengan polisi, ada teman dekat
tertangkap polisi pada awal 2004. Dari situ saya sebenarnya mulai mengurangi
sedikit demi sedikit. Tetapi ternyata ketika eksistensi band mulai menanjak

dan tuntutan teman – teman, saya mulai menyediakan mariyuana tersebut. Jadi
saya mulai menyetok ganja untuk teman – teman tetapi saya bukan bandar.
Saya hanya membeli banyak untuk kebutuhan sendiri. Setelah berurusan
dengan pihak kepolisian saya masih sesekali menggunakan. Saya memutuskan
untuk benar – benar berhenti tahun 2006.
A.29. Faktor apa yang membuat anda memutuskan untuk berhenti menggunakan
ganja di tahun 2006?
Pertama, saya sadar bahwa saya harus membahagiakan orang tuadan harus
melanjutkan kuliah saya yang terbengkalai. Kemudian ada dukungan dari
pacar dan teman – teman. Selain itu banyak kegiatan – kegiatan yang
merupakan panggilan hidup saya yang terbengkalai. Jadi saya memutuskan
untuk berhenti. Saya melakukan kegiatan yang merupakan panggilan hidup
saya seperti di organisasi, di seni juga dan di lingkungan.
A.30.

Dampak fisik maupun dampaik psikis apa yang anda rasakan ketika

berhenti menggunakan ganja?
Kalau fisik saya tidak merasa dampak yang signifikan. Mungkin karena
penggunaan mariyuana hampir sama dengan rokok,jadi lebih pada pernafasan.
Sedangkan faktor psikis tidak terlalu jauh berbeda saat saya menggunakan
mariyuana. Sebenarnya lebih pada faktor sosial. Dulu saat masih
menggunakan mariyuana, saya lebih suka menyendiri di kamar. Saat saya
berhenti saya lebih open minded .
A.31. Untuk mengatasi faktor sosial itu, apa yang anda lakukan untuk mengatasi
masalah tersebut?
Saya lebih open minded atau lebih terbuka pada lingkungan. Saya kembali
berorganisasi, kembali berpolitik karena saya suka hal itu, kembali bergaul.

Saya kembali mencari pacar menurut saya relationship itu sangat penting.
Dulu saat saya menggunakan gelek saya tidak berpikir untuk menjalin suatu
hubungan karena menurut saya buat apa bergaulan jika pakai gelek saja sudah
bisa senang. Tetapi secara psikis, saya butuh pendamping.
A.32. Jadi sudah berapa lama Anda berhenti menggunakan mariyuana?
2006 saya berhenti dan kembali ke studi serta membangun kembali nama baik
saya. Saya sempat kerja di Jakarta kemudian pulang untuk mengejar mimpi
menjadi wartawan. Selama menjadi wartawan sempat 2 kali menggunakan
ganja lagi bersama teman dari Jogja pada tahun 2008.
A.33. Bagaimana intensitas penggunaan mariyuana saat di Jogja itu?
Rentang penggunaannya lama. Itu pun 1 paket untuk 3 sama 5 orang.
A.34. Setelah 2008 itu, apakah Anda masih menggunakan lagi?
Tidak sama sekali. Tergodapun tidak sampai saat ini.apabila ada teman yang
menggunakan lebih baik saya pergi. Jika ada teman yang menggunakan
silahkan tetapi saya sudah tidak menggunakan.
A.35. Apabila ada godaan atau paksaan dari teman untuk memakai lagi, apa
yang Anda lakukan?
Tentu godaan itu sangat banyak, apalagi saya pernah merasakan enaknya.
Saya juga pernah merasakan tidak enaknya yaitu berurusan dengan polisi dan
bermasalah dengan orang tua. Jadi saya menjaga komitmen diri saya demi
orang tua saya,keluarga saya khususnya anak saya dan istri saya.
A.36. Untuk mengalihkan keinginan menggunakan mariyuana, apa yang anda
lakukan?
Saya banyak meluangkan waktu untuk keluarga serta pekerjaan saya.
Pekerjaan saya sekarang ini cukup menyita waktu, pikiran, serta fisik saya.
A.37. Setelah 4 tahun tidak menggunakan mariyuana, dampak apa saja yang
anda rasakan?
Saya merasa lebih nyaman. Pertama, dari faktor keamanan saya tidak ada
beban, faktor lingkungan sosial saya tidak bermasalah. Terkadang ada stigma
dari masyarakat yang membuat kita paranoid tetapi saya dapat menjaga itu
sehingga tidak tergoda. Saya juga merasakan imajinasinya lebih hidup serta

saya lebih punya banyak waktu untuk lebih produktif. Saya lebih bisa
membaca, menulis, bermain dengan anak. Intinya pikir saya tidak terkuras di
ganja.
A.38. Adakah dampak yang dirasakan di fisik?
Secara detail saya tidak tahu. Tetapi yang saya rasakan tidak ada masalah.
Dari pernafasan memang agak berat karena saya banyak merokok.

Subjek 2
B.1.

Siapa nama Anda?

Nama saya Bambang
B.2.

Berapa usia Anda sekarang?

33 tahun
B.3.

Apa status Anda saat ini?

Menikah dengan anak satu
B.4.

Apa pendidikan terakhir Anda?

SMA.
B.5.

Anda dari berapa bersaudara?

Dari 2 bersaudara. Saya anak pertama.
B.6.

Apa pekerjaan orang tua?

Ibu sudah meninggal. Bapak wirausaha.
B.7.

Bagaimana kehidupan keluarga Anda sekarang?

Sekarang kehidupan saya baik – baik saja.
B.8.

Kapan Anda mulai tahu tentang mariyuana atau gelek?

Saya tahu mulai dari SMP melalui media TV.
B.9.

Bagaimana respon Anda ketika melihat gelek?

Awalnya saya belum punya respon karena belum merasakan sendiri.
B.10. Kapan Anda mulai mengenal langsung mariyuana?
Sekitar SMP kelas 2
B.11. Bagaimana Anda dapat mengetahui langsung mariyuana tersebut?
Dari teman di Bekasi. Saat itu saya tinggal di Jogja. Kemudian main ke Bekasi
di tempat saudara dan kemudian di kenalkan teman di sana.

B.12. Adakah paksaan saat Anda mencoba mariyuana pertama kalinya?
Tidak ada. Saya mencoba karena kemauan sendiri dan penasaran.
B.13. Apa yang Anda rasakan saat petama kali mencoba?
Batuk – batuk. Hal itu mungkin karena baru pertama kalinya dan belum
terbiasa.
B.14. Saat di Bekasi apakah sudah menggunakan rutin?
Belum. Saya mulai menggunakan ketika di Salatiga.
B.15. Ketika di Salatiga,di mana Anda mendapatkan mariyuana?
Dari teman di Salatiga. Namanya ER.
B.16. Tahun berapa Anda mulai memakai di Salatiga?
Itu kira – kira satu tahun setelah dari Bekasi. Di Salatiga saya bertemu dengan
ER.
B.17. Bagaimana intensitas Anda menggunakan ganja?
Saya memakai kalau barang saja. Hal ini karena di Salatiga ganja belum
terlalu booming dan hanya orang – orang tertentu. Dan saat ke Jogja
pemakaiannya mulai sering karena setiap bertemu komunitas pasti ada yang
memakai.
B.18. Saat Anda mulai sering menggunakan mariyuana, apa yang Anda rasakan?
Saya merasa seperti di dunia lain. Seolah – olah hidup tidak ada masalah.
Slow saja.
B.19. Apakah keluarga Anda tahu kalau Anda memakai barang itu?
Tahu. Saya pribadi lahir dari keluarga yang broken home. Wujud dari pelarian
saya di alkohol dan mariyuana.
B.20. Setelah memakai lama, kapan Anda mulai mencandu?
Mulai SMA kelas 2 bahkan tidak hanya nyandu tetapi sempat menjadi
pengedar juga.
B.21. Tahun berada Anda mencandu dan menjadi pengedar?
Sekitar tahun 1994/ 1995
B.22. Bagaimana lingkup pergaulan Anda sendiri?

Teman – teman saya cukup banyak tidak hanya di Salatiga, di Jogja dan
mayoritas berasal dari keluarga yang berantakan dan senang memakai
mariyuana walau bukan pecandu.
B.23. Saat Anda menjadi pengedar, apakah sempat mencandu?
Iya dulu sekitar 3 sampai 4 tahunan. Saya bahkan sampai berurusan dengan
polisi.
B.24. Bagaimana kronologisnya Anda sampai tertangkap polisi?
Mungkin karena ada tetangga yang tidak suka sehingga saya dilaporkan.
B.25. Jadi lingkungan sekitar Anda juga tahu Anda pengguna dan pengedar?
Ya lambat laun pasti mereka tahu karena rumah sering dibuat tongkrongan
banyak orang.
B.26. Saat berurusan dengan polisi apakah Anda sempat masuk penjara?
Sempat masuk penjara 2kali. Pertama itu saya tertangkap di Jogja, harusnya 1
tahun penjara tetapi jadi 8 bulan. Kedua juga di Jogja juga itu 6 bulan setelah
saya keluar penjara. Vonis yang kedua harusnya 2 tahun tapi saya dipenjara 11
bulan.
B.27. Kapan Anda mulai menetap di Salatiga?
Sekitar tahun 2005
B.28. Apakah Anda masih memakai?
Masih memakai tetapi sudah tidak mengedarkan.
B.29. Apakah Anda merasakan dampak fisik atau psikis saat masih memakai?
Mungkin fisik tidak terlalu. Saya merasakan dampak psikis yaitu saya kalau
menanggapi masalah terlalu santai, easy going. Sifat itu pun masih terbawa
sampai sekarang jadi yang terlalu santai.
B.30. Bagaimana dengan dampak fisik sendiri?
Pada awal pemakaian itu sering batuk – batuk dan sesak nafas. Setelah duakali
pakai sudah biasa.
B.31. Kapan Anda mulai berhenti total?
Mulai 2006 sampai sekarang.
B.32. Apa yang menyebabkan Anda memutuskan untuk berhenti?

Yang pertama faktor dari ibu. Saat itu ibu meninggal dunia itu yang membuat
shock. Ada yang bilang ibu meninggal karena terlalu memikirkan saya yang
sempat 2 kali masuk penjara. Ibu jadi sakit dan akhirnya meninggal. Mulai
saat itu saya berhenti total.
B.33. Tentunya godaan untuk menggunakan atau mengedarkan mariyuana pasti
ada. Lalu bagaimana Anda menghadapi masalah itu?
Iya terutama teman dari Bekasi yang masih sering menanyakan akan
menyetok lagi atau menggunakan lagi tapi saya sudah memutuskan untuk
berhenti.
B.34. Adakah pelarian setelah tidak menggunakan mariyuana?
Ada. Saya lebih banyak merokok.
B.35. Adakah masalah yang muncul saat awal Anda berhenti?
Pada awal 1 tahun setelah berhenti memakai mariyuana, saya sulit untuk
berinteraksi dengan orang umum. Mungkin karena saya sudah di black list dan
di cap sebagai pengguna, mereka cenderung jaga jarak untuk berinteraksi
dengan saya.
B.36. Adakah muncul keinginan untuk menggunakan lagi?
Tidak sama sekali. Terutama setelah ibu meninggal.
B.37. Adakah masalah lain yang Anda alami setelah 6 tahun berhenti
menggunakan mariyuana?
Setahun setelah berhenti, jarang berkomunikasi dengan orang. Saya juga sulit
berinteraksi dengan orang – orang awam yang tidak tahu atau tidak
menggunakan mariyuana. Setelah satu tahun, saya bisa berinteraksi dengan
baik.
B.38. Apa usaha yang Anda lakukan untuk melawan keinginan manggunakan
mariyuana?
Saya alihkan ke alkohol. Setiap ada keinginan menggunakan mariyuana maka
saya minum alkohol. Jadi setelah berhenti manggunakan mariyuana, selama 8
bulan saya banyak minum alkohol tiap hari. Istilahnya sebagai pengganti
kalau saya sakau.
B.39. Saat sakau apa yang Anda rasakan?

Saya merasakan ketakutan atau bisa dibilang paranoid.
B.40 Bagaimana dampak fisik yang Anda rasakan setelah tidak memakai ganja?
Kalau secara fisik tidak terlalu nampak. Soalnya saya juga perokok berat
sehingga nafasnya juga pendek-pendek.
B.41 Kalau dampak psikis yang Anda alami?
Hanya pada awalnya ada rasa paranoid, takut, dan tertutup dengan orang di
luar komunitas, tetapi setelah itu biasa saja. Itu terjadi pada setahun awal
berhenti saja.

Subjek 3
N.1.

Nama Anda siapa?

Nilan
N.2.

Apa status Anda saat ini?

Masih single.
N.3.

Anda dari berapa bersaudara?

Saya anak ketiga dari tiga bersaudara
N.4.

Apa pendidikan terakhir Anda?

S1 Ekonomi Akutansi di UMS
N.5.

Apa pendidikan terakhir orang tua?

Pendidikan terakhir ayah ibu adalah SLTA.
N.6.

Apa pekerjaan orang tua Anda?

Dulu keduanya kerja di damatex
N.7.

Bagaimana pergaulan Anda?

Saat kuliah saya ada di luar kota jadi saya bertemannya dengan teman kuliah
dan dengan teman – teman mapala. Setelah lulus kuliah kembali ke Salatiga
saya bergaul dengan teman – teman reggae Salatiga.
N.8.

Kapan Anda mulai tahu ganja atau cimeng?

Kalau sekedar tahu mariyuana saat kuliah dari simbol – simbol daun lima jari.
Saat kuliah saya belum tahu bentuk aslinya.
N.9.

Kapan Anda mulai tahu secara langsung?

Saat mulai kerja di Salatiga. Kebetulan ada teman yang memakai dan saya jadi
tahu.
N.10.

Sebelum menggunakan mariyuana, apakah Anda sudah mengkonsumsi

yang lain?
saya mulai merokok dan alkohol mulai 2007 setelah lulus kuliah.
N.11. Pertama kali tahu cimeng apakah Anda langsung memakai?
Tidak. Saya waktu itu hanya melihat saja teman – teman yang memakai. Saya
waktu itu hanya sharing dengan teman – teman bagaimana rasa dan efeknya
saja. Selang agaklama baru mulai mencoba.
N.12.

Apakah ada paksaan saat Anda mencoba mariyuana?

Tidak. Awalnya hanya melihat lalu penasaran ingin mencoba. Rasa penasaran
itu muncul dari hasil opini teman – teman yang memakai mariyuana, maka
saya mencoba.
N.13.

Apa yang Anda rasakan saat pertama kali mencoba mariyuana?

Pusing. Menurut saya baunya membuat saya pusing pada awalnya. Saya
merasa kaget awal pemakaiannya istilahnya di tembak.
N.14.

Bagaimana penggunaan awal Anda menggunakan mariyuana?

Tidak saya hisap tetapi katanya tadilebih enak langsung ditembak.
N.15. Adakah dampak lain pada saat awal pemakaian?
Saya merasa ingin muntah. Pada saat itu saya juga minum beer mungkin
bawaan pusing itu jadi ingin muntah.
N.16. Pada kondisi apa Anda saat memakai mariyuana?
Saat kondisi santai sudah pulang kerja. Jadi setelah memakai saya tidak
langsung pulang.
N.17. Tahun berapa Anda mulai menggunakan mariyuana?
Pada awal tahun 2009. Sebenarnya awal 2007 saat sudah mengkonsumsi
alkohol sudah tahu bahwa teman – teman sering pakai. Saat itu belum ada
keinginan untuk mencoba.
N.18. Bagaimana intensitas penggunaan mariyuana pada saat tahum 2009 itu?
Tidak kontinue. Paling sebulan satu atau 2 kali.
N.19.

Apakah Anda mulai mencandu pada tahun itu?

Tidak karena pemakaiannya jarang. Saya lebih mencandu alkoholnya daripada
mariyuananya.
N.20. Tahun berapa Anda mulai sering menggunakan mariyuana?
Sekitar awal 2010an saya sering memakai. Hal itu didukung punya teman –
teman di Solo yang juga pemakai. Saya lebih sering memakai di Solo
N.21. Apa dampakyang Anda rasakan ketika Anda sering memakai mariyuana?
Yang saya rasakan itu bawaannya jadi males. Badan untuk berkegiatan tidak
enerjik dan memang cenderung jadi malas. Sering bengong saja.
N.22. Apakah orang tua tahu?
Tidak, karena saya sangat jarang memakai di rumah. Saya tentu menjaga
perasaan orang tua jangan sampai tahu.
N.23. Apa dampak psikis yang Anda rasakan saat menggunakan mariyuana?
Ya, bawaannya jadi males. Pengennya diam.
N.24. Apa dampak fisik yang Anda rasakan saat menggunakan mariyuana?
Pusing tapi awal penggunaan saja setelah itu biasa.
N.25. Kapan Anda mulai berhenti memakai?
Sekitar pertengahan hampir akhirtahun 2010. Jadi saat saya sering pakai saya
juga berhenti di tahun yang sama.
N.26. Hal apa yang membuat Anda memutuskan berhenti?
Saya lebih pada dorongan internal. Ada perasaan takut apabila seperti teman –
teman yang jadi pecandu. Saya juga berpikir akibat yang timbul apalagi
berurusan dengan polisi. Saat saya berhenti menggunakan mariyuana saya jadi
merasa lebih tenang dari segi keamanan.
N.27. Apa pelarian Anda setelah tidak memakai mariyuana?
Saya lebih memilih alkohol karena lebih aman apalagi yang saya rasakan
sama – sama pusingnya.
N.28. Anda mengatakan sama –sama pusingnya, tetapi enak yang mana?
Kalau menurut saya, untuk mendengarkan musik enak menggunakan
mariyuana. Sedangkan alkohol kalau takarannya pas itu enak buat aktifitas.
Mariyuana sebenarnya enak kalau kita mendengarkan musik (konser) indoor.
N.29. Selama berhenti adakah godaan untuk menggunakan mariyuana?

Memang ada tawaran – tawara, tapi saya menolak mendingan saya minum
saja.
N.30. Setelah tidak memakai mariyuana selama hampir 3tahun, adakah dampak
yang dirasakan?
Badan jadi seger. Badan juga tidak jadi lemes.
N.31. Sedangkan dari psikisnya adakah dampak yang dirasakan?
Jadi semangat lagi melakukan sesuatu hal. Yang pasti saya merasa lebih enak.
N.32. Apakah lingkungan tahu Anda menggunakan narkoba?
Kalau untuk kalangan orang tua mereka tidak tahu. Ada beberapa yang seusia
saya yang tahu tetapi diam saja karena mereka juga pemakai.

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A.

TOPIK

: Narkoba dan Bahayanya

B.

BIDANG BIMBINGAN

:

Pribadi

C.

JENIS LAYANAN

:

Informasi

D.

FUNGSI LAYANAN

:

Pencegahan dan pemahaman

E.

TUJUAN LAYANAN

: 1. Peserta didik dapat menjelaskan bentuk-bentuk narkoba
serta akibat yang ditimbulkan apabila mengkonsumsi
narkoba (kognitif)
2. Peserta

didik

dapat

menolak

bujukan

untuk

menggunakan narkoban (afektif)
3. Peserta didik dapat menyusun tindakan agar terhindar
dari narkoba (psikomotorik)
F.

SASARAN LAYANAN

G.

URAIAN KEGIATAN
1. STRATEGI LAYANAN

: Siswa

: 1. Apersepsi
Siswa dipertontonkan sebuah film Narkoba (dari BNN
Indonesia)
2. Eksplorasi
Siswa dan guru mengadakan diskusi dan tanya jawab
mengenai narkoba, bentuk-bentuknya, serta dampak
yang ditimbulkan.
3. Elaborasi
Siswa dibagi menjadi kelompok kecil ± 6 orang. Siswa
secara berkelompok menyusun langkah-langkah yang
harus dilakukan agar terhindar dari narkoba. Siswa
diminta membuat skenario role play mengenai cara
menolak orang yang menawari narkoba di sekitar

sekolah.
4. Konfirmasi
Presentasi dan tanya jawab hasil diskusi.
Melakukan role play sesuai skenario yang telah dibuat
kelompok. Siswa membuat kesimpulan bersama-sama.

Diskusi, ceramah, role play
Narkoba dan Bahayanya

Lydia&Joewana.2006. Pencegahan dan Penanggulangan
Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah. Jakarta: Balai
Pustaka
2. METODE & TEKNIK
3. MATERI LAYANAN

:
:

4. SUMBER
:
H.

TEMPAT LAYANAN

: Ruang kelas

I.

WAKTU

: 4 jam pelayanan

J.

PELAKSANA

: Guru BK

K.

PIHAK YANG BERPERAN

: -

SERTA
L.

ALAT DAN PERLENGKAPAN

: Lembar Diskusi Peserta didik, Film Narkoba dari BNN

M.

RENCANA PENILAIAN

: Laiseg : antusiasme peserta didik

TINDAK LANJUT

Laijapen: monitoring perilaku peserta didik
: Memantau pelaksanaa tata krama peserta didik di
Sekolah

O.

CATATAN KHUSUS

: Apabila ada siswa yang telah menjadi pecandu narkoba akan
dialihtangan kasus ke panti rehabilitasi. Apabila ada siswa
yang menjadi mantan pengguna narkoba akan diberikan
bimbingan kelompok konsep diri.

Mengetahui

Salatiga,

Kepala Sekolah

Guru BK

...................................