KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN JOYOTAKAN Kesiapsiagaan Sekolah Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di SMP Islam Bakti 1 Kelurahan Joyotakan Kecamatan Serengan Kota Surakarta.
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA
BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN JOYOTAKAN
KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
ARTIKEL PUBLIKASI
Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
FKIP Geografi
Disusun oleh:
YAYUK TRIYANI
A 610 090 075
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya
Nama
: Yayuk Triyani
NIM
: A 610 090 075
Fakultas/Jurusan : FKIP/Pendidikan Geografi
Jenis
: Skripsi
Judul
: KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI
BENCANA
BANJIR
DI
SMP
ISLAM
BAKTI
1
KELURAHAN JOYOTAKAN KECAMATAN SRENGAN
KOTA SURAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta
menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada
perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap
menyantumkan nama saya penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa perlu
melibatkan perpustakaan UMS, dari bentuk semua tuntutan hukum yang
timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 09 Oktober 2013
Yang menyatakan
Yayuk Triyani
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI
1 KELURAHAN JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
ABSTRAK
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR
DI SMP ISLAM BAKTI 1KELURAHAN JOYOTAKAN KECAMATAN
SERENGAN KOTA SURAKARTA
Yayuk Triyani, A 610 090 075, Program Studi Pendidikan Geografi,Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2013
SMP Islam Bakti 1 Surakarta adalah sekolah menengah pertama yang berada di
Kecamatan Serengan Kota Surakarta merupakan wilayah rawan banjir. Sekolah ini
pernah terkena dampak bencana banjir pada tahun 2007. Sehingga menyebabkan dampak
bagi sekolah yaitu dokumen penting dan peralatan sekolah terkena banjir, sehingga
menghambat dalam kegiatan belajar mengajar, maka dari itu perlu mengetahui tingkat
kesiapsiagaan apabila terjadi banjir kembali. Tujuan untuk penelitian: 1) mengetahui
tingkat kesiapsiagaan guru dan siswa dalam menghadapi bencana banjir SMP Islam
Bakti 1 Surakarta 2) mengetahui tingkat kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi
bencana banjir SMP Islam Bakti 1 Surakarta. Penelitian ini dilalukan di SMP Islam Bakti
1 Surakarta dengan pengambilan sampel keseluruhan berjumlah siswa 39 orang, guru 17
orang dari populasi 56 orang. Sampling yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
purposive sampling adalah teknik penetuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Penelitian mempertimbangkan pengambilan yaitu kelas VII dan VIII karena pada waktu
penelitian kelas IX libur karena pada waktu itu setelah diadakan ujian nasional sehingga
tidak diambil sebagai penelitian. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah
kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilalukan melalui : kueisoner, studi
dokumentasi, wawancara terstuktur dalam bentuk check list. Analisis data yang
digunakan adalah penghitungan (Indek kesiapsiagaan). Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan indeks kesiapsiagaan guru di SMP Islam Bakti 1 Surakarta tingkat
kesiapsiagaan guru indek gabungan perparameter 83,19 termasuk pada kategori sangat
siap. Indeks kesiapsiagaan siswa di SMP Islam Bakti 1 Surakarta tingkat kesiapsiagaan
gabungan perparameter 76,06 termasuk pada kategori siap . Indeks kesiapsiagaan
sekolah di SMP Islam Bakti 1 Surakarta tingkat kesiapsiagaan gabungan sekolah
perparameter 55,80 termasuk pada kategori hampir siap. Indek gabungan komunitas
sekolah di SMP Islam Bakti 1 Surakarta adalah 62,46 hal ini menunjukkan bahwa tingkat
kesiapsiagaan termasuk pada kategori hampir siap.
Kata kunci: Indeks kesiapsiagaan, Bencana banjir
1
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN
JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
A. PENDAHULUAN
Indonesia banyak dilanda bencana mulai
berdrainase
buruk,
kerentanan
merupakan
suatu
keadaan
banjir
mudah
dari bencana alam sampai bencana sosial.
tidaknyadaerah tersebut dilanda dan tergenang
Terutama
banjir.
bencana
alam,
hampir
semua
Menurut (Robert J. Kodoatie dan
Sugiyanto 2002) .
bencana alam melanda negara ini baik
bencana geologi (gempabumi, tsunami, erupsi
Kota Surakarta, Kecamatan Serengan,
gunungapi) maupun bencana hidrometeorologi
Kelurahan Joyotakan dahulunya berupa rawa
(banjir, longsor, kekeringan, kebakaran lahan
diubah menjadi lahan sawah, ketika kota
dan hutan, puting beliung, dan gelombang
mulai berkembang, Joyotakan banyak dihuni
pasang). Hampir semua jenis bencana terjadi
pendatang.
di Indonesia, yang paling dominan adalah
Joyotakan diapit dua sungai (www. sejarah
banjir, tanah longsor, dan kekeringan.
Joyotakan .com). Daerah Joyotakan termasuk
Secara
geografis
dataran rendah, ketinggian daerah Joyotakan
Posisi Surakarta memang merupakan
kawasan rawan banjir karena berada di zona
92
depresi (intermontain plain) yang diapit
kemiringan
Vulkan
ituJoyotakantermasukcukup
Lawu,
Vulkan
Merapi
wilayah
dan
meter
diatas/permukaan
tanah
laut
dengan
0-40%.Selain
padat
Pegunungan Seribu. Air permukaan yang
penduduknya. Pada tahun 2011 mempunyai
masuk kota Surakarta berasal dari tiga arah
luas 45,90/hadengan jumlah penduduk 8941
yaitu dari Lereng tenggara Gunung Merapi,
jiwa/orang,sehingga
lereng barat Gunung Lawu dan Wonogiri
mencapai 194,97 jiwa/ha (Serengan dalam
dengan sembilan anak sungai yang masuk ke
angka 2011).
tingkat
kepadatan
Beberapa aspek keadaan daerah tersebut
Bengawan Surakarta. Bahkan para pakar,
topografi
wilayah Joyotakan beresiko terjadinya banjir.
karena
Daerah Joyotakan merupakan daerah paling
mayoritaswilayahnya berelief datar namun
rendah dibandingkan kelurahan sekitarnya, ini
memiliki
terbukti dari banjir
menyebut
bentuk
Surakartasepertimangkuk,
banyak
cekungan.
Cekungan-
pada tahun 2007
cekungan tersebut berpotensi menimbulkan
merupakan banjir terbesar. Wilayah Joyotakan
genangan.
tempat parah di Kecamatan Serengan yang
Wilayah dikatakan sebagai rentan banjir
terjadi pada tanggal 26 Desember 2007. (28
apabila wilayah tersebut sering terkena banjir,
Desember Solopos 2007). Sejumlah sekolah
biasanya
dilaporkan tergenang dan ratusan siswa dari
berdekatan
pada
wilayah
dengan
sungai
yang
rendah,
besar
sedikitnya 10 sekolah, terdiri dari TK, SD,
dan
2
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN
JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
SMP
dan
SMK
merupakan usaha yang dilakukan untuk
terpaksa
libur.http://busrinews.wordpress.com.
SMP Islam Bakti 1 Surakarta
mengurangi
adalah
bencana
dan
menghilangkan
melalui
tindakan
resiko
penggurangan
salah satu sekolah menengah pertama yang
ancaman dan kerentanan pihak yang terancam
berada di Kecamatan Serengan Kota Surakarta
bencana. kesiapsiagaan merupakan salah satu
merupakan wilayah rawan banjir. Sekolah ini
tahap
pernah terkena dampak bencana banjir pada
Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan
tahun 2007, terbukti dari wawancara salah
yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana
satu guru di SMP Islam Bakti 1 Surakarta
melalui
yang asli penduduk daerah setempat. Menurut
langkah yang tepat guna dan berdaya guna
guru tersebut daerah Joyotakan pernah terjadi
(UU RI No.24 Tahun 2007)
banjir sejak tahun 1980, tetapi pada tanggal 26
efektif
sehingga
bencana
tembok
mengantisipasi
pengorganisasian
bencana.
serta
melalui
Sekolah merupakan salah satu media yang
Desember 2007 merupakan banjir terbesar
mencapai
untuk
sekolahan.
dalam
menerapkan
banjir.
kesiapsiagaan
Komunitas
sekolah
Dampak yang ditimbulkan dari bencana
mempunyai potensi yang sangat besar sebagai
tersebut hampir semua dokumen - dokumen
sumber
penting sekolah yang belum terselamatkan
pengetahuan tentang bencana dan petunjuk
seperti dokumen alokasi dana sekolah, daftar
praktis apa yang harus disiapkan sebelum
nilai siswa, rapot siswa, ijasah dan lain -lain.
terjadinya bencana apa yang harus dilakukan
Peralatan sekolah juga menjadi dampak dari
pada saat dan setelah terjadinya bencana (Jan
bencana tersebut seperti buku pelajaran,
Sopaheluwakan,
komputer menjadi kotor, dengan dampak yang
pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana
ditimbulkan
menyebabkan banyaknya korban, termasuk
menghambat proses kegiatan
belajar - mengajar. hal tersebut dikarenakan
kurangnya
kesiapan
sekolah
pengetahuan,
penyebar-luasan
2006)
kurangnya
guru, siswa dan staf sekolah.
dalam
Sekolah yang berada di kawasan rawan
mengantisipasi dampak yang ditimbulkan dari
bencana
bencana banjir.
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana
banjir
harus
mempunyai
Dampak yang ditimbulkan dari kejadian
banjir yang datang sewaktu- waktu, karena
bencana tersebut maka diperlukan adanya
kali tanggul solo rawan jebol sehingga dapat
tindakan
terjadi
penggurangan
resiko
bencana.
Menurut (BNPB, 2008). Kegiatan pencegahan
banjir
kembali
(solopos.com).
Pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana
3
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN
JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
sangatlah
secara deskriptif adalah stastik yang di
penting agar setiap warga sekolah memiliki
gunakan untuk menganalisa data dengan cara
pengetahuan,
yang
mendiskripsikan atau menggambarkan data
tepatsehingga terhindar dari dampak jika
yang telah terkumpul. Penelitian ini digunakan
terjadi bencana banjir. Apalagi bencana
untuk menggambarkan kesiapsiagaan Sekolah.
banjir dikalangan warga sekolah
serta
tindakan
berada sekolah.
Dalam penelitian ini digunakan untuk
Siswa pada khususnya memiliki potensi yang
mengukur tingkat kesiapsiagaan sekolah guru
cukup besar menjadi korban dalam bencana
dan siswa dalam menghadapi bencana banjir
banjir.
siswa
dengan menggunakan pendekatan deskriptif
tentang tindakan darurat dalam penyelamatan
yang berfungsi untuk menggambarkan suatu
diri menyebabkan jatuhnya korban. Untuk itu
keadaan
pentingnya sekolah memiliki kesiapsiagaan
kesiapsiagaan sekolah
tersebut terjadi
pada saat
Kepanikan,
ketidaktahuan
yaitu
Penelitian
dalam menghadapi bencana banjir.
menggambarkan
ini
tentang
menggunakan
teknik
pengumpulan data berupa teknik
kuesioner
perlunya mengetahui terlebih dahulu tentang
dan
Sugiyono
kesiapsiagaan sekolah mengingat banjir yang
(2010:199)
terjadi dulu menimbulkan dampak,untuk itu
pengumpulan data yang dilakukan dengan
maka
untuk
cara memberi seperangkat pertanyaan atau
mengetahui tingkat kesiapsiagaan sekolah.
pertanyaan tertulis kepada responden untuk
Mengambil
judul
dijawabnya.Dalam
SEKOLAH
DALAM
Berdasarkan latar belakang di atas,
perlu
dilakukan
penelitian
KESIAPSIAGAAN
dokumentasi.Menurut
kuesioner
merupakan
penelitian
ini
teknik
penulis
MENGHADAPI
menggunakan angket/ kuesioner berstruktur.
BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM
Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner
BAKTI 1 KELURAHAN JOYOTAKAN
kesiapsiagaan guru dengan jumlah 13 item
KECAMATAN
pernyataan
SERENGAN
KOTA
dengan
40 sub pernyataan,
sedangkan siswa dengan 12 item pernyataan
SURAKARTA.
dengan 51 sub pertanyaan.
Menurut
B. METODE PENELITIAN
Metode
yang
digunakan
wawancara
dalam
Sugiyono
terstruktur
bila
sebagai
peneliti
138)
teknik
penelitian ini yaitu kuantitatif yang bersifat
pengumpulan
deskriptif. Data
penelitian ini dianalisis
pengumpul data telah mengetahui informasi
deskriptif. Sugiyono ( 2004: 169) Analisis
yang diperoleh. Data yang digunakan dalam
4
data
(2010:
atau
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN
JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
penelitian
ini
yaitu
data
yang
dalam penelitian ini meliputi indeks per
berupa
wawancara dengan bentuk cek list dengan cara
parameter
mencentang yang diberikan pilihan ya atau
sekolah,pengetahuan tentang bencana, rencana
tidak.
kesiapsiagaan bencana, peringatan bencana
Dalam
penentuan
menggunakan
dan
responden
purposive sampling adalah teknik penetuan
dengan
tertentu.Penelitian
ini
Untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan
guru, siswa dan sekolahdi SMP Islam Bakti
Surakarta dalam menghadapi bencana banjir
menggunakan
diambil
parameter
menggunakan
data
dalam
primer
bobot
yang
rumus masing- masing
untuk
penelitian
yang
mempunyai
Untuk lebih jelas berkenaan dengan
jadi data semuanya berjumlah 56 orang.
data
tidak
rumus:
orang siswa dan guru 17 orang yang menetap
menganalisis
gabungan
sama.Penentuan nilai indeks menggunakan
jumlah 44 orang keluar 5 orang jadi hanya 39
digunakan
indeks
ditimbang, artinya semua pertanyaan dalam
sebagai
penelitian.kelas diambil VII dan VIII dengan
yang
setiap
100
mempertimbangkan
diliburkan, setelah mengikuti ujian nasional
Teknik
pada
pertimbangan
karena pada waktu penelitian kelas IX sudah
tidak
sumberdaya
=
pengambilannya yaitu kelas VII dan VIII
sehingga
mobilisasi
kebijakan
sumber data kuesioner. Dengan rumus Indeks
teknik penelitian dengan
sampel
yaitu
1.Indeks Guru
ini
= 0,71*indeksKA + 0,17*indeksEP + 0,05*
berupa
indeks WS + 0,07*indeks RMC
kuesioner kesiapsiagaan guru dan siswa dan
2. Indek siswa
cek list sekolah. Data selanjutnya diolah
0,83*indeksKA + 0,08*indeksEP + 0,04*
kedalam indeks kesiapsiagaan yang bertujuan
indeks WS + 0,04*indeks RMC Indek
untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan guru
sekolah
siswadan sekolah dalam menghadapi bencana
3.Indeks sekolah
banjir
=
0,12* indeks WS + 0,18*indeks RMC
C. PEMBAHASAN
Penelitian
ini
0,29*indeksPS + 0,41*indeksEP +
menganalisis
Semakin tinggi nilai indeks, semakin
indeks
tinggi pula tingkat kesiapsiagaannya.
kesiapsiagaan sekolah,guru dan siswa dalam
menghadapi bencana banjir. Angka indeks
5
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN
JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
= (0,71*86,06) + (0,17*85,03) +
(0,05*84,31) + (0,07*70,58)
Kategori Nilai Indeks
= 83,19 (Sangat Siap)
No
Nilai Indeks
Kategori
1
80-100
Sangat siap
2
65-79
Siap
kesiapsiagaan guru di SMPIslam Bakti
3
55-64
Hampir siap
1 Surakartadapat disimpulkan bahwa
4
40-54
Kurang siap
kesiapsiagaan
5
Kurang dari 40 ( 0-39 )
Belum siap
menghadapibencana
Dari
banjir
di
dalam
banjiradalah
Menghadapi Bencana banjir di Islam
di
Bakti 1 Surakarta
SMP Islam Bakti Surakarta
Indeks
guru
indeks
2. Indeks Kesiapsiagaan Siswa dalam
1. Indeks Kesiapsiagaan Guru dalam
bencana
analisis
sangat siap.
Sumber: Jan Sopaheluwakan (2006)
menghadapi
hasil
kesiapsiagaan
Indeks
dibagi
kesiapsiagaan
dibagi
menjadi beberapa parameter yaitu
menjadi beberapa parameter yaitu
pengetahuan tentang bencana, rencana
pengetahuan tentang bencana, rencana
kesiapsiagaan
kesiapsiagaan
bencana,
peringatan
bencana,
peringatan
bencana dan mobilisasi sumberdaya.
bencana dan mobilisasi sumberdaya.
Tingkat
guru
Tingkat pengetahuan siswa sebesar
sebesar86,06, rencana kesiapsiaagaan
76,92, rencana kesiapsiaagaan74,96,
85,03,
peringatan dini 76,19, dan mobilisasi
mobilisasi
pengetahuan
peringatan
dini84,31,dan
sumberdaya76,16.Untuk
sumberdaya70,58.Untuk
mengetahui
mengetahui tingkat kesiapsiagaan guru
tingkat kesiapsiagaan siswa di SMP
di SMP Islam Bakti 1 Surakarta dalam
Islam
Surakarta
dalam
menghadapi bencana banjir
secara
menghadapi bencana banjir
secara
keseluruhan
digunakan
indeks
keseluruhan
digunakan
indeks
kesiapsiagaan
seluruh
kesiapsiagaan
seluruh
gabungan
Bakti
gabungan
1
parameter.
parameter.
Kesiapsiagaan Guru
Kesiapsiagaan Siswa
= 0,83*indeksKA +
= 0,71*indeksKA +
0,08*indeksEP + 0,04*
0,17*indeksEP + 0,05* indeks
WS + 0,07*indeks RMC
6
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN
JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
= 0,29*indeksPS +
indeks WS + 0,04*indeks
0,41*indeksEP + 0,12*
RMC
indeks WS + 0,18*indeks
= (0,83*76,92) + (0,08*74,96)
RMC
+ (0,04*76,19) +
= (0,29*25,00) + (0,41*81,82)
(0,04*79,17)
+ (0,12*50,00) +
= 76,06 (Siap)
Dari
hasil
analisis
kesiapsiagaan siswa
di
(0,18*50,007)
indeks
= 55,80 (Hampir Siap)
SMPIslam
Dari
Bakti 1 Surakartadapat disimpulkan
hasil
analisis
indeks
bahwa kesiapsiagaan guru di dalam
kesiapsiagaan sekolahdi SMP Islam
menghadapibencana
Bakti 1 Surakarta dapat disimpulkan
banjiradalah
bahwa kesiapsiagaan Islam Bakti 1
siap.
Surakarta dalam menghadapi bencana
3. Indeks Kesiapsiagaan Sekolah dalam
banjir adalah hampir siap.
Menghadapi Bencana banjir di Islam
Bakti 1 Surakarta
Indeks
kesiapsiagaan
dibagi
D. SIMPULAN
Dari
menjadi beberapa parameter yaitu
kebijakan,
bencana,
rencana
peringatan
mobilisasi
penelitian
tentang
kesiapsiagaan
kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi
bencana
bencana
sumberdaya.
sebesar
hasil
dan
menghadapi
rencana
kesiapsiaagaan81,82,
bahwa
kesiapsiagaan guru dan siswa lebih siap dalam
kebijakan
25,00
banjirmenunjukkan
dibandingkan
pengetahuan
bencana
banjir
yang
kesiapsiagaan sekolah yang
peringatan bencana sebesar50,00, dan
masih dikategorikan hampir siap.Hasil indeks
mobilisasi sumberdaya 50,00 .Untuk
kesiapsiagaan
mengetahui
kesiapsiagaan guru hasil indeks sebesar 83,19
tingkat
kesiapsiagaan
menunjukkan
untuk
1
yang masuk dalam kategori sangat siap.
Surakarta dalam menghadapi bencana
Sedangkan hasil indeks kesiapsiagaan siswa
banjir secara keseluruhan digunakan
sebesar 76,06 yang masuk dalam kategori
indeks
siap. Sedangkan sekolah indeks kesiapsiagaan
sekolah
di
SMPIslam
kesiapsiagaan
Bakti
seluruh
parameter.
sebesar 55,80 sehingga di kategorikan hampir
Kesiapsiagaan Sekolah
siap.
7
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN
JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
Lembaga
Teknologi
E. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Rineka Cipta: Yogyakarta
Pengetahuan
SOLOPOS, 29 Desember
melanda Solo hal 1
Bakornas, 2005. Panduan pengenalan
kareteristik
bencana dan upaya
mitigasinya di indonesia
2007.
dan
Banjir
Sugiyono
.2010.
metode
penelitian
administratif.
Bandung
:
AlfabetTerpadu.
Jakarta:Yarsif
Watampone.
Badan Pusat Statistik. 2011.Surakarta dalam
angka 2011. Surakarta: Badan Pusat
Statistik Kabupaten Surakarta.
Yunus, sabari hadi. 2010. Metolodologi
penelitian wilayah
kontemporer.
Yogyakarta : pustaka blajar
Kodoatie Robert J dan Sugianto.2002. Banjir.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar (anggota
IKAPI) celeban timur.
Yulalawati Ella. 2008. Mencerdasi Bencana.
Jakarta
Nazir.Moh.1988. Metode Penelitian, Jakarta:
Ghalia Indonesia.
www.penanggulangan.co.id
http://JoyotakanPost.Sejarah
Joyotakan/2012/02.htm.
Pribadi, S Krisna. 2008. Buku Pegangan
Guru: Pendidikan Siaga Bencana.
Bandung: Pusat Mitigasi Bencana
Institut Teknologi Bandung
joyotakan/2007_12_01_archive.html
Sudjana, (2004 ). Metode Statistika. Bandung:
Tarsito.
Suryoko
.Y.
1987.
penanggulangan banjir,
Departemen umum
Ilmu
Pedoman
Jakarta:
Badan Nasional penanggulangan bencana
(BNPB). 2011. Indeks kerawanan
bencana indonesia. Jakarta.
Sopaheluwakan, Jan, Deni Hidayati, .Haryadi
Permana Krishna Pribadi, Febrin, Ismail
Widayatun, Titik Handayani, Del
Afriadi Bustami, Daliyo, Fitranita, Laila
Nagib, Laila Nagib, Ngadi, Yugo
Kumoro, Irina Rafliana Teti Argo 2006
Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat
Dalam
Mengantisipasi
Bencana
Gempa Bumi dan Tsunami. Jakarta:
8
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1
KELURAHAN JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
9
BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN JOYOTAKAN
KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
ARTIKEL PUBLIKASI
Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
FKIP Geografi
Disusun oleh:
YAYUK TRIYANI
A 610 090 075
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya
Nama
: Yayuk Triyani
NIM
: A 610 090 075
Fakultas/Jurusan : FKIP/Pendidikan Geografi
Jenis
: Skripsi
Judul
: KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI
BENCANA
BANJIR
DI
SMP
ISLAM
BAKTI
1
KELURAHAN JOYOTAKAN KECAMATAN SRENGAN
KOTA SURAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan mengalih mediakan/mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan, serta
menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada
perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap
menyantumkan nama saya penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa perlu
melibatkan perpustakaan UMS, dari bentuk semua tuntutan hukum yang
timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, 09 Oktober 2013
Yang menyatakan
Yayuk Triyani
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI
1 KELURAHAN JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
ABSTRAK
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR
DI SMP ISLAM BAKTI 1KELURAHAN JOYOTAKAN KECAMATAN
SERENGAN KOTA SURAKARTA
Yayuk Triyani, A 610 090 075, Program Studi Pendidikan Geografi,Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2013
SMP Islam Bakti 1 Surakarta adalah sekolah menengah pertama yang berada di
Kecamatan Serengan Kota Surakarta merupakan wilayah rawan banjir. Sekolah ini
pernah terkena dampak bencana banjir pada tahun 2007. Sehingga menyebabkan dampak
bagi sekolah yaitu dokumen penting dan peralatan sekolah terkena banjir, sehingga
menghambat dalam kegiatan belajar mengajar, maka dari itu perlu mengetahui tingkat
kesiapsiagaan apabila terjadi banjir kembali. Tujuan untuk penelitian: 1) mengetahui
tingkat kesiapsiagaan guru dan siswa dalam menghadapi bencana banjir SMP Islam
Bakti 1 Surakarta 2) mengetahui tingkat kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi
bencana banjir SMP Islam Bakti 1 Surakarta. Penelitian ini dilalukan di SMP Islam Bakti
1 Surakarta dengan pengambilan sampel keseluruhan berjumlah siswa 39 orang, guru 17
orang dari populasi 56 orang. Sampling yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
purposive sampling adalah teknik penetuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Penelitian mempertimbangkan pengambilan yaitu kelas VII dan VIII karena pada waktu
penelitian kelas IX libur karena pada waktu itu setelah diadakan ujian nasional sehingga
tidak diambil sebagai penelitian. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah
kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilalukan melalui : kueisoner, studi
dokumentasi, wawancara terstuktur dalam bentuk check list. Analisis data yang
digunakan adalah penghitungan (Indek kesiapsiagaan). Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan indeks kesiapsiagaan guru di SMP Islam Bakti 1 Surakarta tingkat
kesiapsiagaan guru indek gabungan perparameter 83,19 termasuk pada kategori sangat
siap. Indeks kesiapsiagaan siswa di SMP Islam Bakti 1 Surakarta tingkat kesiapsiagaan
gabungan perparameter 76,06 termasuk pada kategori siap . Indeks kesiapsiagaan
sekolah di SMP Islam Bakti 1 Surakarta tingkat kesiapsiagaan gabungan sekolah
perparameter 55,80 termasuk pada kategori hampir siap. Indek gabungan komunitas
sekolah di SMP Islam Bakti 1 Surakarta adalah 62,46 hal ini menunjukkan bahwa tingkat
kesiapsiagaan termasuk pada kategori hampir siap.
Kata kunci: Indeks kesiapsiagaan, Bencana banjir
1
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN
JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
A. PENDAHULUAN
Indonesia banyak dilanda bencana mulai
berdrainase
buruk,
kerentanan
merupakan
suatu
keadaan
banjir
mudah
dari bencana alam sampai bencana sosial.
tidaknyadaerah tersebut dilanda dan tergenang
Terutama
banjir.
bencana
alam,
hampir
semua
Menurut (Robert J. Kodoatie dan
Sugiyanto 2002) .
bencana alam melanda negara ini baik
bencana geologi (gempabumi, tsunami, erupsi
Kota Surakarta, Kecamatan Serengan,
gunungapi) maupun bencana hidrometeorologi
Kelurahan Joyotakan dahulunya berupa rawa
(banjir, longsor, kekeringan, kebakaran lahan
diubah menjadi lahan sawah, ketika kota
dan hutan, puting beliung, dan gelombang
mulai berkembang, Joyotakan banyak dihuni
pasang). Hampir semua jenis bencana terjadi
pendatang.
di Indonesia, yang paling dominan adalah
Joyotakan diapit dua sungai (www. sejarah
banjir, tanah longsor, dan kekeringan.
Joyotakan .com). Daerah Joyotakan termasuk
Secara
geografis
dataran rendah, ketinggian daerah Joyotakan
Posisi Surakarta memang merupakan
kawasan rawan banjir karena berada di zona
92
depresi (intermontain plain) yang diapit
kemiringan
Vulkan
ituJoyotakantermasukcukup
Lawu,
Vulkan
Merapi
wilayah
dan
meter
diatas/permukaan
tanah
laut
dengan
0-40%.Selain
padat
Pegunungan Seribu. Air permukaan yang
penduduknya. Pada tahun 2011 mempunyai
masuk kota Surakarta berasal dari tiga arah
luas 45,90/hadengan jumlah penduduk 8941
yaitu dari Lereng tenggara Gunung Merapi,
jiwa/orang,sehingga
lereng barat Gunung Lawu dan Wonogiri
mencapai 194,97 jiwa/ha (Serengan dalam
dengan sembilan anak sungai yang masuk ke
angka 2011).
tingkat
kepadatan
Beberapa aspek keadaan daerah tersebut
Bengawan Surakarta. Bahkan para pakar,
topografi
wilayah Joyotakan beresiko terjadinya banjir.
karena
Daerah Joyotakan merupakan daerah paling
mayoritaswilayahnya berelief datar namun
rendah dibandingkan kelurahan sekitarnya, ini
memiliki
terbukti dari banjir
menyebut
bentuk
Surakartasepertimangkuk,
banyak
cekungan.
Cekungan-
pada tahun 2007
cekungan tersebut berpotensi menimbulkan
merupakan banjir terbesar. Wilayah Joyotakan
genangan.
tempat parah di Kecamatan Serengan yang
Wilayah dikatakan sebagai rentan banjir
terjadi pada tanggal 26 Desember 2007. (28
apabila wilayah tersebut sering terkena banjir,
Desember Solopos 2007). Sejumlah sekolah
biasanya
dilaporkan tergenang dan ratusan siswa dari
berdekatan
pada
wilayah
dengan
sungai
yang
rendah,
besar
sedikitnya 10 sekolah, terdiri dari TK, SD,
dan
2
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN
JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
SMP
dan
SMK
merupakan usaha yang dilakukan untuk
terpaksa
libur.http://busrinews.wordpress.com.
SMP Islam Bakti 1 Surakarta
mengurangi
adalah
bencana
dan
menghilangkan
melalui
tindakan
resiko
penggurangan
salah satu sekolah menengah pertama yang
ancaman dan kerentanan pihak yang terancam
berada di Kecamatan Serengan Kota Surakarta
bencana. kesiapsiagaan merupakan salah satu
merupakan wilayah rawan banjir. Sekolah ini
tahap
pernah terkena dampak bencana banjir pada
Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan
tahun 2007, terbukti dari wawancara salah
yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana
satu guru di SMP Islam Bakti 1 Surakarta
melalui
yang asli penduduk daerah setempat. Menurut
langkah yang tepat guna dan berdaya guna
guru tersebut daerah Joyotakan pernah terjadi
(UU RI No.24 Tahun 2007)
banjir sejak tahun 1980, tetapi pada tanggal 26
efektif
sehingga
bencana
tembok
mengantisipasi
pengorganisasian
bencana.
serta
melalui
Sekolah merupakan salah satu media yang
Desember 2007 merupakan banjir terbesar
mencapai
untuk
sekolahan.
dalam
menerapkan
banjir.
kesiapsiagaan
Komunitas
sekolah
Dampak yang ditimbulkan dari bencana
mempunyai potensi yang sangat besar sebagai
tersebut hampir semua dokumen - dokumen
sumber
penting sekolah yang belum terselamatkan
pengetahuan tentang bencana dan petunjuk
seperti dokumen alokasi dana sekolah, daftar
praktis apa yang harus disiapkan sebelum
nilai siswa, rapot siswa, ijasah dan lain -lain.
terjadinya bencana apa yang harus dilakukan
Peralatan sekolah juga menjadi dampak dari
pada saat dan setelah terjadinya bencana (Jan
bencana tersebut seperti buku pelajaran,
Sopaheluwakan,
komputer menjadi kotor, dengan dampak yang
pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana
ditimbulkan
menyebabkan banyaknya korban, termasuk
menghambat proses kegiatan
belajar - mengajar. hal tersebut dikarenakan
kurangnya
kesiapan
sekolah
pengetahuan,
penyebar-luasan
2006)
kurangnya
guru, siswa dan staf sekolah.
dalam
Sekolah yang berada di kawasan rawan
mengantisipasi dampak yang ditimbulkan dari
bencana
bencana banjir.
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana
banjir
harus
mempunyai
Dampak yang ditimbulkan dari kejadian
banjir yang datang sewaktu- waktu, karena
bencana tersebut maka diperlukan adanya
kali tanggul solo rawan jebol sehingga dapat
tindakan
terjadi
penggurangan
resiko
bencana.
Menurut (BNPB, 2008). Kegiatan pencegahan
banjir
kembali
(solopos.com).
Pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana
3
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN
JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
sangatlah
secara deskriptif adalah stastik yang di
penting agar setiap warga sekolah memiliki
gunakan untuk menganalisa data dengan cara
pengetahuan,
yang
mendiskripsikan atau menggambarkan data
tepatsehingga terhindar dari dampak jika
yang telah terkumpul. Penelitian ini digunakan
terjadi bencana banjir. Apalagi bencana
untuk menggambarkan kesiapsiagaan Sekolah.
banjir dikalangan warga sekolah
serta
tindakan
berada sekolah.
Dalam penelitian ini digunakan untuk
Siswa pada khususnya memiliki potensi yang
mengukur tingkat kesiapsiagaan sekolah guru
cukup besar menjadi korban dalam bencana
dan siswa dalam menghadapi bencana banjir
banjir.
siswa
dengan menggunakan pendekatan deskriptif
tentang tindakan darurat dalam penyelamatan
yang berfungsi untuk menggambarkan suatu
diri menyebabkan jatuhnya korban. Untuk itu
keadaan
pentingnya sekolah memiliki kesiapsiagaan
kesiapsiagaan sekolah
tersebut terjadi
pada saat
Kepanikan,
ketidaktahuan
yaitu
Penelitian
dalam menghadapi bencana banjir.
menggambarkan
ini
tentang
menggunakan
teknik
pengumpulan data berupa teknik
kuesioner
perlunya mengetahui terlebih dahulu tentang
dan
Sugiyono
kesiapsiagaan sekolah mengingat banjir yang
(2010:199)
terjadi dulu menimbulkan dampak,untuk itu
pengumpulan data yang dilakukan dengan
maka
untuk
cara memberi seperangkat pertanyaan atau
mengetahui tingkat kesiapsiagaan sekolah.
pertanyaan tertulis kepada responden untuk
Mengambil
judul
dijawabnya.Dalam
SEKOLAH
DALAM
Berdasarkan latar belakang di atas,
perlu
dilakukan
penelitian
KESIAPSIAGAAN
dokumentasi.Menurut
kuesioner
merupakan
penelitian
ini
teknik
penulis
MENGHADAPI
menggunakan angket/ kuesioner berstruktur.
BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM
Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner
BAKTI 1 KELURAHAN JOYOTAKAN
kesiapsiagaan guru dengan jumlah 13 item
KECAMATAN
pernyataan
SERENGAN
KOTA
dengan
40 sub pernyataan,
sedangkan siswa dengan 12 item pernyataan
SURAKARTA.
dengan 51 sub pertanyaan.
Menurut
B. METODE PENELITIAN
Metode
yang
digunakan
wawancara
dalam
Sugiyono
terstruktur
bila
sebagai
peneliti
138)
teknik
penelitian ini yaitu kuantitatif yang bersifat
pengumpulan
deskriptif. Data
penelitian ini dianalisis
pengumpul data telah mengetahui informasi
deskriptif. Sugiyono ( 2004: 169) Analisis
yang diperoleh. Data yang digunakan dalam
4
data
(2010:
atau
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN
JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
penelitian
ini
yaitu
data
yang
dalam penelitian ini meliputi indeks per
berupa
wawancara dengan bentuk cek list dengan cara
parameter
mencentang yang diberikan pilihan ya atau
sekolah,pengetahuan tentang bencana, rencana
tidak.
kesiapsiagaan bencana, peringatan bencana
Dalam
penentuan
menggunakan
dan
responden
purposive sampling adalah teknik penetuan
dengan
tertentu.Penelitian
ini
Untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan
guru, siswa dan sekolahdi SMP Islam Bakti
Surakarta dalam menghadapi bencana banjir
menggunakan
diambil
parameter
menggunakan
data
dalam
primer
bobot
yang
rumus masing- masing
untuk
penelitian
yang
mempunyai
Untuk lebih jelas berkenaan dengan
jadi data semuanya berjumlah 56 orang.
data
tidak
rumus:
orang siswa dan guru 17 orang yang menetap
menganalisis
gabungan
sama.Penentuan nilai indeks menggunakan
jumlah 44 orang keluar 5 orang jadi hanya 39
digunakan
indeks
ditimbang, artinya semua pertanyaan dalam
sebagai
penelitian.kelas diambil VII dan VIII dengan
yang
setiap
100
mempertimbangkan
diliburkan, setelah mengikuti ujian nasional
Teknik
pada
pertimbangan
karena pada waktu penelitian kelas IX sudah
tidak
sumberdaya
=
pengambilannya yaitu kelas VII dan VIII
sehingga
mobilisasi
kebijakan
sumber data kuesioner. Dengan rumus Indeks
teknik penelitian dengan
sampel
yaitu
1.Indeks Guru
ini
= 0,71*indeksKA + 0,17*indeksEP + 0,05*
berupa
indeks WS + 0,07*indeks RMC
kuesioner kesiapsiagaan guru dan siswa dan
2. Indek siswa
cek list sekolah. Data selanjutnya diolah
0,83*indeksKA + 0,08*indeksEP + 0,04*
kedalam indeks kesiapsiagaan yang bertujuan
indeks WS + 0,04*indeks RMC Indek
untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan guru
sekolah
siswadan sekolah dalam menghadapi bencana
3.Indeks sekolah
banjir
=
0,12* indeks WS + 0,18*indeks RMC
C. PEMBAHASAN
Penelitian
ini
0,29*indeksPS + 0,41*indeksEP +
menganalisis
Semakin tinggi nilai indeks, semakin
indeks
tinggi pula tingkat kesiapsiagaannya.
kesiapsiagaan sekolah,guru dan siswa dalam
menghadapi bencana banjir. Angka indeks
5
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN
JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
= (0,71*86,06) + (0,17*85,03) +
(0,05*84,31) + (0,07*70,58)
Kategori Nilai Indeks
= 83,19 (Sangat Siap)
No
Nilai Indeks
Kategori
1
80-100
Sangat siap
2
65-79
Siap
kesiapsiagaan guru di SMPIslam Bakti
3
55-64
Hampir siap
1 Surakartadapat disimpulkan bahwa
4
40-54
Kurang siap
kesiapsiagaan
5
Kurang dari 40 ( 0-39 )
Belum siap
menghadapibencana
Dari
banjir
di
dalam
banjiradalah
Menghadapi Bencana banjir di Islam
di
Bakti 1 Surakarta
SMP Islam Bakti Surakarta
Indeks
guru
indeks
2. Indeks Kesiapsiagaan Siswa dalam
1. Indeks Kesiapsiagaan Guru dalam
bencana
analisis
sangat siap.
Sumber: Jan Sopaheluwakan (2006)
menghadapi
hasil
kesiapsiagaan
Indeks
dibagi
kesiapsiagaan
dibagi
menjadi beberapa parameter yaitu
menjadi beberapa parameter yaitu
pengetahuan tentang bencana, rencana
pengetahuan tentang bencana, rencana
kesiapsiagaan
kesiapsiagaan
bencana,
peringatan
bencana,
peringatan
bencana dan mobilisasi sumberdaya.
bencana dan mobilisasi sumberdaya.
Tingkat
guru
Tingkat pengetahuan siswa sebesar
sebesar86,06, rencana kesiapsiaagaan
76,92, rencana kesiapsiaagaan74,96,
85,03,
peringatan dini 76,19, dan mobilisasi
mobilisasi
pengetahuan
peringatan
dini84,31,dan
sumberdaya76,16.Untuk
sumberdaya70,58.Untuk
mengetahui
mengetahui tingkat kesiapsiagaan guru
tingkat kesiapsiagaan siswa di SMP
di SMP Islam Bakti 1 Surakarta dalam
Islam
Surakarta
dalam
menghadapi bencana banjir
secara
menghadapi bencana banjir
secara
keseluruhan
digunakan
indeks
keseluruhan
digunakan
indeks
kesiapsiagaan
seluruh
kesiapsiagaan
seluruh
gabungan
Bakti
gabungan
1
parameter.
parameter.
Kesiapsiagaan Guru
Kesiapsiagaan Siswa
= 0,83*indeksKA +
= 0,71*indeksKA +
0,08*indeksEP + 0,04*
0,17*indeksEP + 0,05* indeks
WS + 0,07*indeks RMC
6
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN
JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
= 0,29*indeksPS +
indeks WS + 0,04*indeks
0,41*indeksEP + 0,12*
RMC
indeks WS + 0,18*indeks
= (0,83*76,92) + (0,08*74,96)
RMC
+ (0,04*76,19) +
= (0,29*25,00) + (0,41*81,82)
(0,04*79,17)
+ (0,12*50,00) +
= 76,06 (Siap)
Dari
hasil
analisis
kesiapsiagaan siswa
di
(0,18*50,007)
indeks
= 55,80 (Hampir Siap)
SMPIslam
Dari
Bakti 1 Surakartadapat disimpulkan
hasil
analisis
indeks
bahwa kesiapsiagaan guru di dalam
kesiapsiagaan sekolahdi SMP Islam
menghadapibencana
Bakti 1 Surakarta dapat disimpulkan
banjiradalah
bahwa kesiapsiagaan Islam Bakti 1
siap.
Surakarta dalam menghadapi bencana
3. Indeks Kesiapsiagaan Sekolah dalam
banjir adalah hampir siap.
Menghadapi Bencana banjir di Islam
Bakti 1 Surakarta
Indeks
kesiapsiagaan
dibagi
D. SIMPULAN
Dari
menjadi beberapa parameter yaitu
kebijakan,
bencana,
rencana
peringatan
mobilisasi
penelitian
tentang
kesiapsiagaan
kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi
bencana
bencana
sumberdaya.
sebesar
hasil
dan
menghadapi
rencana
kesiapsiaagaan81,82,
bahwa
kesiapsiagaan guru dan siswa lebih siap dalam
kebijakan
25,00
banjirmenunjukkan
dibandingkan
pengetahuan
bencana
banjir
yang
kesiapsiagaan sekolah yang
peringatan bencana sebesar50,00, dan
masih dikategorikan hampir siap.Hasil indeks
mobilisasi sumberdaya 50,00 .Untuk
kesiapsiagaan
mengetahui
kesiapsiagaan guru hasil indeks sebesar 83,19
tingkat
kesiapsiagaan
menunjukkan
untuk
1
yang masuk dalam kategori sangat siap.
Surakarta dalam menghadapi bencana
Sedangkan hasil indeks kesiapsiagaan siswa
banjir secara keseluruhan digunakan
sebesar 76,06 yang masuk dalam kategori
indeks
siap. Sedangkan sekolah indeks kesiapsiagaan
sekolah
di
SMPIslam
kesiapsiagaan
Bakti
seluruh
parameter.
sebesar 55,80 sehingga di kategorikan hampir
Kesiapsiagaan Sekolah
siap.
7
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN
JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
Lembaga
Teknologi
E. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Rineka Cipta: Yogyakarta
Pengetahuan
SOLOPOS, 29 Desember
melanda Solo hal 1
Bakornas, 2005. Panduan pengenalan
kareteristik
bencana dan upaya
mitigasinya di indonesia
2007.
dan
Banjir
Sugiyono
.2010.
metode
penelitian
administratif.
Bandung
:
AlfabetTerpadu.
Jakarta:Yarsif
Watampone.
Badan Pusat Statistik. 2011.Surakarta dalam
angka 2011. Surakarta: Badan Pusat
Statistik Kabupaten Surakarta.
Yunus, sabari hadi. 2010. Metolodologi
penelitian wilayah
kontemporer.
Yogyakarta : pustaka blajar
Kodoatie Robert J dan Sugianto.2002. Banjir.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar (anggota
IKAPI) celeban timur.
Yulalawati Ella. 2008. Mencerdasi Bencana.
Jakarta
Nazir.Moh.1988. Metode Penelitian, Jakarta:
Ghalia Indonesia.
www.penanggulangan.co.id
http://JoyotakanPost.Sejarah
Joyotakan/2012/02.htm.
Pribadi, S Krisna. 2008. Buku Pegangan
Guru: Pendidikan Siaga Bencana.
Bandung: Pusat Mitigasi Bencana
Institut Teknologi Bandung
joyotakan/2007_12_01_archive.html
Sudjana, (2004 ). Metode Statistika. Bandung:
Tarsito.
Suryoko
.Y.
1987.
penanggulangan banjir,
Departemen umum
Ilmu
Pedoman
Jakarta:
Badan Nasional penanggulangan bencana
(BNPB). 2011. Indeks kerawanan
bencana indonesia. Jakarta.
Sopaheluwakan, Jan, Deni Hidayati, .Haryadi
Permana Krishna Pribadi, Febrin, Ismail
Widayatun, Titik Handayani, Del
Afriadi Bustami, Daliyo, Fitranita, Laila
Nagib, Laila Nagib, Ngadi, Yugo
Kumoro, Irina Rafliana Teti Argo 2006
Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat
Dalam
Mengantisipasi
Bencana
Gempa Bumi dan Tsunami. Jakarta:
8
KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1
KELURAHAN JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA
9